Anda di halaman 1dari 23

STUDI KELAYAKAN BISNIS

UJIAN AHKIR SEMESTER

APLIKASI PENEMU LINK SELLER TERBAIK “ FIND BEST “

Di Susun Oleh :

Steffany Puspa J.P (51418112)

Cynthia Margareta (51418116)

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA KAMPUS MADIUN

FAKULTAS BISNIS

PRODI MANAJEMEN

TAHUN 2020
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah................................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 4
BAB III KERANGKA TEORITIS ......................................................................................................... 7
3.1.1 Studi Kelayakan Bisnis ..................................................................................................... 7
3.1.2 Teori Biaya dan Manfaat Proyek ..................................................................................... 7
3.1.3 Aspek Kelayakan Bisnis ................................................................................................... 8
3.1.3.1. Aspek Pasar ........................................................................................................... 8
3.1.3.2. Aspek Teknis ........................................................................................................ 12
3.1.3.3. Aspek Manajemen Dan Hukum ........................................................................... 12
3.1.3.4. Aspek Lingkungan ................................................................................................ 15
3.1.3.5. Aspek Keuangan Finansial ................................................................................... 15

i
i
i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi sekarang ini tentunya sudah banyak yang tidak asing lagi
dengan istilah Studi Kelayakan Bisnis,terutama di dalam bidang usaha. Studi
Kelayakan Bisnis sering disebut dengan Feasibility Study yaitu merupakan suatu
bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan,apakah menerima atau
menolak dari suatu gagasan atau proyek yang direncanakan. Kata layak di dalam studi
kelayakan bisnis dapat didefinisikan sebagai kemungkinan dari gagasan usaha atau
proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam arti
financial benefit maupun arti social benefit.
Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit tidak selalu
menggambarkan layak dalam arti financial benefit,hal ini tergantung dari segi
penilaian yang dilakukan. Semua proyek-proyek yang dapat dilihat dari segi social
benefit pada umumnya merupakan proyek-proyek yang keuntungannya di hitung atau
dinilai dari segi manfaat yang diberikan suatu proyek terhadap perkembangan
ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Selanjutnya, suatu proyek atau usaha yang
di lihat dari segi financial benefit merupakan suatu usaha atau proyek yang dapat di
nilai dari segi seperti penanaman modal atau investasi yang diberikan guna
melaksanakaan proyek maupun usaha tersebut. Pada dasarnya, usaha-usaha yang
dapat di lihat dari segi social benefit seperti proyek-proyek yang dilaksanakan atau
dibangun oleh pemerintah dan suatu organisasi sosial.
Contohnya, rumah sakit, jalan, panti asuhan, sekolah,dll. Sehingga dapat
memberikan sesuatu yang berguna dan memiliki dampak positif terhadap keseluruhan
perekonomian masyarakat. Kemudian, financial benefit merupakan suatu proyek-
proyek atau usaha yang dijalankan atau dilaksanakan secara langsung oleh individu
yang menanamkan modalnya atau berinvestasi. Contohnya, seperti pembukaan usaha
pertanian,mendirikan suatu industri, dll.
Di lihat dari berbagai pembahasan dan penjelasan teori, studi kelayakan bisnis
lebih mengutamakan suatu kelayakan dari suatu ide usaha yang dilihat dari segi
pengusaha secara individu. Di dalam studi kelayakan bisnis ada faktor-faktor yang
perlu diperahtikan didalamnya yaitu menyangkut dengan beberapa aspek diantara lain

1
aspek pemasaran, aspek teknis produksi,aspek manajemen,aspek lingkungan, dan
aspek keuangan.
Maka dari itu apabila suatu ide atau gagasan yang telah dinyatakan layak dari
segi ekonomi, didalamnya jarang mengalami kegagalan kecuali kegagalan yang
disebabkan oleh faktor-faktor uncontrollable seperti kebakaran,banjir,tsunami atau
bencana-bencana lain yang diluar batasan manusia. Seperti gagasan usaha lainnya di
dalam studi kelayakan bisnis, jika kegiatan usaha yang dilaksanakan berdasarkan
kegiatan yang sudah diatur dalam studi kelayakan dan dalam keadaan ini tidak
menjamin kegiatan usaha apabila tidak dapat dikerjakan selaras dengan kegiatan yang
telah diatur dalam sebuah studi kelayakan bisnis.
Di jaman modern seperti sekarang ini, semakin maraknya usaha online shop.
Usaha online shop dapat dijalankan dan dikembangkan dari berbagai orang yang
memiliki latar belakang apa saja seperti, mahasiswa,pelajar,bahkan ibu rumah tangga
pun sekarang banyak yang bergabung dalam bisnis online shop. Perkembangan bisnis
online shop sangat cepat dan memiliki banyak pesaing tidak hanya ofline store, tetapi
pengusaha online shop juga memiliki pesaing yang berat yaitu sesame pembisnis
online. Seseorang yang membuka bisnis online tidak harus berada di suatu tempat ia
bisa menjalankan dimanapun ia berada dan hanya mengandalkan kuota internet
mereka.
Semakin tingginya persaingan sesama pembisnis online shop karena mereka
berlomba-lomba untuk mendapatkan barang yang mereka jual dengan harga yang
paling murah tetapi memiliki kualitas yang tetap baik. Dengan adanya persaingan itu
maka setiap reseller pasti binggung mencari supplier yang langsung dari tangan
pertamanya. Maka dari itu dengan adanya permasalahan reseller diatas, kami
memiliki suatu gagasan yaitu dengan membuat Aplikasi Reseller Terbaik “ Find Your
Best” dimana didalam aplikasi tersebut bagi para reseller dapat langsung menemukan
supplier terbaiknya dengan harga yang rendah,selai itu dapat memiliki kualitas yang
baik dan tertera review dari customer yang pernah membelinya.
Aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk reseller saja, semua orang yang
mengakses atau men-download aplikasi ini dapat menemukan barang yang mereka
cari ,aplikasi ini memunculkan barang yang paling terbaik (Best Of The Best) produk-
produk yang ada didalam aplikasi ini seperti baju, kosmetik, tas, hijab, sepatu, dan
masih banyak lagi.

2
1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas terdapat beberapa rumusaan masalah yang harus
dipecahkan :
1. Apakah aplikasi penemu reseller terbaik ini dapat mempengaruhi reseller untuk
menemukan supplier yang mereka inginkan ?
2. Dengan, menciptakan aplikasi ini apakah berpengaruh bagi reseller untuk
memudahkan mereka dalam menggunakannya ?
3. Bagaimana pengaruh aplikasi ini di dalam aspek pemasaran ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang tertera diatas terdapat tujuan di dalamnya yaitu :
1. Untuk membantu (terutama) para reseller untuk menemukan supplier dan produk
yang mereka cari dengan harga yang terendah dan memiliki kualitas yang baik.
2. Untuk Mengetahui bahwa aplikasi ini dapat berpengaruh bagi orang-orang yang
menggunakannya.
3. Dalam menciptakan aplikasi ini dapat mengetahui di dalam aspek pemasarannya
bahwa aplikasi ini layak untuk di pasarkan.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penciptaan aplikasi ini diharapkan memiliki manfaat bagi :


1. Bagi Perusahaan ( Pencipta Aplikasi )
Bagi penemu sendiri, dengan menciptakan aplikasi ini dapat membantu semua
reseller untuk mendapatkan supplier dengan harga terendah, kualitas barang
yang baik ( product best of the best ). Selain itu, aplikasi ini dapat membawa
profit dengan orang-orang yang sudah mendownloadnya aplikasi tsb akan
mendapatkan feedback.
2. Bagi Pengguna
Dalam menggunakan aplikasi ini dapat membantu untuk mencari supplier
terbaik dengan barang yang memiliki kualitas terbaik. Selain itu, dengan
adanya aplikasi ini dapat menghemat waktu dan dapat di akses dimana saja
dengan menggunakan kuota internet.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Rachmad Hakim S, Aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan


untuk tujuan tertentu, seperti mengolah dokumen, mengatur Windows &, permainan
(game), dan sebagainya. Aplikasi merupakan suatu perangkat lunak kompoter yang
memanfaatkan kemampuan kompurter secara langsung untuk melakukan suatu kegiatan
yang ingin dilakukan. Aplikasi sering juga disebut sebagai perangkat lunak, merupakan
program komputer yang isi instruksinya dapat diubah dengan mudah. Aplikasi pada
umumnya digunakan untuk mengontrol perangkat keras (yang sering disebut sebagai
device driver), melakukan proses perhitungan, dan berinteraksi dengan aplikasi yang
lebih mendasar lainnya (seperti sistem operasi, dan bahasa pemrograman).

Secara umum aplikasi dapat dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu tingkatan program
aplikasi (application program misalnya Microsoft Office), tingkatan sistem operasi
(operating system misalnya Microsoft Windows), dan tingkatan bahasa pemrograman
(misalnya PHP). Di jaman era globalisasi banyak orang sudah menggunakan aplikasi
didalam kegiatan sehari-harinya. Studi Kelayakan Bisnis sering disebut dengan
Feasibility Study yaitu merupakan suatu bahan pertimbangan dalam mengambil suatu
keputusan,apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan atau proyek yang
direncanakan. Kata layak di dalam studi kelayakan bisnis dapat didefinisikan sebagai
kemungkinan dari gagasan usaha atau proyek yang akan dilaksanakan memberikan
manfaat (benefit),baik dalam arti financial benefit maupun arti social benefit.

Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit tidak selalu
menggambarkan layak dalam arti financial benefit,hal ini tergantung dari segi penilaian
yang dilakukan. Semua proyek-proyek yang dapat dilihat dari segi social benefit pada
umumnya merupakan proyek-proyek yang keuntungannya di hitung atau dinilai dari segi
manfaat yang diberikan suatu proyek terhadap perkembangan ekonomi masyarakat secara
keseluruhan.

Selanjutnya, suatu proyek atau usaha yang di lihat dari segi financial benefit
merupakan suatu usaha atau proyek yang dapat di nilai dari segi seperti penanaman
modal atau investasi yang diberikan guna melaksanakaan proyek maupun usaha tersebut.
Pada dasarnya, usaha-usaha yang dapat di lihat dari segi social benefit seperti proyek-

4
proyek yang dilaksanakan atau dibangun oleh pemerintah dan suatu organisasi social.
Reseller adalah seseorang atau orang yang melakukan aktivitas sebagai penjual kembali.

Reseller memiliki cara kerja yang sangat mudah yaitu dengan mencari agen atau
produsen dengan harga yang terendah dan kualitas yang baik kemudian setelah
mendapatkan produk yang di inginkan reseller akan menjual kembali barang itu dengan
harga yang reseller sendiri tetapkan. Tidak perlu menggunakan modal yang besar, dengan
system penjualan online dengan cara hanya melakukan promosi secara terus menerus dan
rajin akan dapat mempengaruhi kelancaran reseller sebagai system penjual online yang
memiliki modal sedikit.

Setelah mempromosikan barangnya setelah itu konsumen melihat dan melakukan


system order, kemudian reseller akan melakukan pemesanan barang kepada supplier.
Seorang yang sudah memiliki modal yang cukup banyak kemudian akan dapat membuka
toko online itu atauy yang biasa di sebut dengan offline store. Sebenarnya, menjadi
reseller merupakan hal yang sangat mudah untuk dilakukan yang penting ada niat, mau
mencoba, inovasi, dan memiliki sifat pantang menyerah. Keuntungan menjadi resellerpun
sangat banyak seperti kita tidak terikat oleh waktu dalam menjalankan bisnis ini, dapat
menghemat biaya dan tenaga, mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit.

Selain itu, kerugian menjadi resellerpun juga ada seperti memiliki pesaing dengan
harga jual yang lebih rendah, tidak memiliki cukup modal ahkirnya tidak dapat
melakukan endorse, harus mengikuti tren atau produk yang saat ini banyak dibutuhkan
oleh orang. Supplier adalah pihak yang menjual atau memasok barang dalam bentuk
mentah kepada pihak-pihak lain atau perusahaan lain. Banyak orang yang mengira bahwa
supplier itu sama padahal jelas-jelas berbeda. Distributor merupakan pihak yang hanya
menjual produk jadi kepada konsumen atau sampai kepada pemakai ahkir. Supplier
memiliki fungsi penting di dalam rantai suplai pada konsumen.

Di dalam studi kelayakan bisnis, ada hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun
laporan studi kelayakan bisnis , seperti aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan. Di
dalam studi kelayakan bisnis langkah pertama yang harus dilakukan ialah sejauh mana
aspek-aspek yang dapat mempengaruhi proyek suatu bisnis tersebut diteliti. Kemudian ,
kita dapat menganalisa aspek-aspek tersebut. Dengan demikian alat dan kerangka bisnis
dapat dipersiapkan. Dalam membuka bisnis, terdapat tantangan utama tentang bagaimana

5
bisnis dapat bertahan dan berkembang dengan sehat di pasar dan lingkungan yang terus
berubah.

Oleh karena itu, pebisnis perlu mengenali pelanggannya. Dengan kata lain, perlu
menentukan pasar sasaran yang tepat untuk memudahkan pebisnis melalukan executing
strategy. Aspek finansial didalam dstudi kelayakan bisnis merupakan suatu aspek yang
sangat mementukan berjalannya investasi yang akan dilakukan. Karena aspek keuangan
dapat menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang
diharapkan, dengan cara membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti
ketersediaan dana,biaya modal kemampuan untuk membayar kembali investasi yang
telah dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan, serta dapat menilai apakah investasi
tsb berjalalan sesuai dengan yang diharapkan.

6
BAB III

KERANGKA TEORITIS

3.1.1 Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Subagyo (2008:7) studi kelayakan bisnis adalah suatu


penelitian yang mendalam terhadap suatu gagasan atau ide bisnis tentang
layak atau tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakannya. Salah satu tujuan dari
studi kelayakan bisnis yaitu memudahkan perencanaan perencaan tersebut
meliputi dana, waktu, pelaksanaan, lokasi serta keuntungan yang akan
didapatkan. Selain itu, dapat memudahkan pelaksanaan pekerjaan perencanaan
yang telah dibuat dapat diajalankan sesuai dengan jadwal pelaksanaan usaha
sehingga pelaksanaan pekeraan dapat berlangsung dengan lancar. Setelah
melaksanaakan usaha sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka dapat
memudahkan suatu usaha untuk melakukan pengawasan agar dalam
pelaksanaanya tidak menyimpang dari apa yang sudah di tetapkan.

3.1.2 Teori Biaya dan Manfaat Proyek

Teori biaya adalah biaya adalah pengorbanan sumber daya yang diukur
dalam nilai moneter, untuk mencapai tujuan, pada kurun waktu tertentu. Biaya
berdasarkan lama penggunaannya:

 Biaya Investasi (investment cost): biaya yang kegunaannya dapat


berlangsung dalam waktu yang relatif lama.

 Biaya operasional (operasional cost): biaya yang dikeluarkan untuk


melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam suatu proses produksi dan
memiliki sifat habis pakai dalam kurun waktu yang relatif singkat.

 Biaya pemeliharaan (maintenance cost): biaya yang dikeluarkan untuk


mempertahankan nilai suatu barang investasi agar terus berfungsi.

Studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang dapat tidaknya suatu


proyek yang dilaksanakan dengan berhasil. Pengertian keberhasilan ini
mungkin bias ditafsirkan berbeda, karena ada yang menafsirkan dalam antrian
yang lebih teratas ada juga yang mengartikan dalam pengertian yang luas.

7
Menurut Ibrahim 2009 proyek adalah suatu aktivitas yang direncanakan untuk
mendapatkan manfaat dalam jangka wakti tertentu. Umumnya manfaat ini
ditimbulkan karena adanya peningkatan produksi,perbaikan kualitas
produk,perubahan waktu dan lokasi penjualan serta perubahan bentuk produk.
Dari sebuah usaha yang sudah didirikan tentunya terdapat biaya. Biaya
tersebut meliputi modal, biaya operasional serta pajak , bunga maupun biaya-
biaya mendadak lainnya

3.1.3 Aspek Kelayakan Bisnis

Aspek kelayakan bisnis yang akan diteliti dalam usaha ini adalah
aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, serta aspek finansial
atau keuangan. Aspek - aspek tersebut sling berkaitan satu dengan lainnya.
Apabila ada salah satu aspek yang kurang memenuhi maka perlu diadakannya
perbaikan (Nurmalina,2010).

3.1.3.1. Aspek Pasar

Dalam membuka bisnis, terdapat tantangan utama tentang


bagaimana bisnis dapat bertahan dan berkembang dengan sehat di
pasar dan lingkungan yang terus berubah. Oleh karena itu, pebisnis
perlu mengenali pelanggannya. Dengan kata lain, perlu menentukan
pasar sasaran yang tepat untuk memudahkan pebisnis melalukan
executing strategy.
Pasar sendiri dapat dikelompokkan ke dalam empat golongan,
yakni:
a) Pasar Konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli
barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses
lebih lanjut. Termasuk dalam pasar konsumen ini adalah
pembelipembeli individual dan / atau pembeli rumah tangga
(non bisnis). Barang yang dibeli adalah barang konsumsi.
b) Pasar industri adalah pasar yang terdiri atas individu-individu
dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk
dipakai lagi, baik secara langsung maupun secara tidak langsung,
dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual. Barang
yang dibeli adalah barang industri.

8
c) Pasar Penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas
individuindividu dan organisasi yang membeli barang-barang
dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar
mendapatkan laba.
d) Pasar pemerintah adalah pasar dimana terdapat lembaga-
lembaga pemerintah seperti departemen-departemen,
direktorat, kantor-kantor dinas dan instansi lain.

Menurut penjelasan diatas, pasar kami adalah pasar penjual,


dimana konsumen kami yang terdiri atas baik individu maupun
organisasi akan menjual lagi ataupun disewakan. Disini kami
melihat peluang besar dalam bisnis aplikasi penyedia supplier
terbaik, oleh karena itu kami perlu mengelompokkan pasar untuk
mengetahui secara lebih detail masyarakat yang akan menjadi
segmen pasar dalam bisnis ini. Berdasarkan hasil penghitungan
yang dilakukan oleh BPS 2019 bahwa, 68,75% orang Indonesia
adalah warga produktif dan 31,25% ialah warga non produktif.
Dengan demikian, pasar yang akan menjadi segmentasi kami
adalah warga produktif (15-64 tahun) yang berkecimpung di
bidang bisnis ini.
Sementara itu, jumlah aplikasi penyedia jasa pencari
supplier terbaik terlalu memberikan banyak opsi tanpa menyaring
beberapa indikator penting (harga, layanan, kualitas) dalam
menentukan supplier terbaik, yaitu ada 15 aplikasi di Indonesia.
Untuk menganalisis daya serap dalam aspek pasar secara
umum dapat dilihat dari :
1. Permintaan
Permintaan adalah jumlah dari barang maupun jasa yang
telah diminta oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya
pada berbagai tingkat harga pada saat awaktu tertentu. Dalam
Kasmir dan Jakfar (2009) menyatakan bahwa ada beberapa faktor
yang mempengaruhi permintaan barang dan jasa yaitu harga dari
barang itu sendiri, harga dari barang lain yang masih memiliki
hubungan, jumlah penduduk, selera dari masyarakat dan faktor

9
khusus atau akses. Adanya akses untuk memperoleh barang dan
jasa serta kemampuan dari konsumen akan sangat berpengaruh
pada naiknya permintaan.
2. Penawaran
Penawaran dapat diartikan sebagai barang atau jasa yang
ditawarkan kepada konsumen dengan tingkat harga yang sudah
ditentukan. Menurut Kasmir dan Jakfar (2009), beberapa faktor
yang mempengaruhi penawaran dari suatu barang dan jasa adalah
harga dari barang yang di produksi, harga barang dengan merk
lain yang memiliki kesamaan, biaya produksi yang dikeluarkan
produsen, teknologi yang digunakan pebisnis, visi misi
perusahaan serta akses.
3. Market Space dan Market Share
Definisi dari market share adalah peluang pasar yang
dimilik oleh perusahaan untuk kemudian dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan. Sedangkan market share adalah suatu bagian yang
dapat diambil oleh gagasan atau topic dari suatu perencanaan
perusahaan. Mernurut Ibrahim (2009), market share sangat
bergantung pada market space.
4. Segmenting, Targetting, dan Positioning
 Segmenting merupakan proses dalam membagi pasar untuk
dijadikan menjadi beberapa kelompok konsumen yang
berbeda (Philip Kotler dan Gary Amstrong)
Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai
pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi
kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana setiap
kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan suatu
produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun
karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut.
Jadi, segmen dari aplikasi kami ialah kalangan yang
bergelut di bidang bisnis online yang mencari supplier
terbaik menurut indikator utama. Segmen pasar kami
tertuju pada masyarakat yang produktif, dengan range umur
20-40 tahun yang paham akan perkembangan di dunia IT.
10
Kami menetapkan segmen pasar ini dengan alasan
banyaknya masyarakat yang menggunakan teknologi
terdapat pada umur tersebut.
 Targeting, setelah dilakukan segmenting sselanjutnya
perusahaan perlu melakukan penentuan pasar yang akan
dituju yang dianggap paling berpotensi untuk dimasuki.
Target pada aplikasi ini ditujukan kepada
masyarakat di Kota Madiun pada umur produktif dengan
memiliki kebutuhan internet setiap harinya. Dengan
maksud ketetapan target pasar untuk para reseller yang
setiap harinya meraup keuntungan melalui jejaring internet.

 Positioning adalah kegiatan perusahaan dalam menentukan


posisi yang sangat kompetitif untuk suatu produk atau pasar
(Kasmir dan Jakfar, 2009). Pasar yang dituju aplikasi ini
adalah para pengguna internet dengan kebutuhan ekonomi
atau finansial di dalamnya. Oleh karena itu, dalam
perdagangan jasa seperti ini tidak memerlukan bangunan
maupun tempat yang besar. Namun cukup pembuatan
aplikasi yang mempermudah dan menarik pada para
penggunanya agar dapat berbisnis dirumah.

5. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran meliputi tujuh aspek yaitu produk (product),


harga (price), distribusi (place/distribution), promosi
(promotion), personil (people), bukti fisik (physical evidence),
dan proses (process).

Berikut adalah beberapa analisis terhadap aspek pasar ini :

A. Analisis SWOT

1) Faktor Kekuatan (Strenght)


 Menampilkan hanya supplier terbaik berdasarkan indikator
harga, layanan, dan kualitas dengan menggunakan R Digital
Marketing.
11
 Membawakan konsep yang selalu update secara berkala.
 Mudah digunakan.
 Memiliki desain user menarik.

2) Faktor Kelemahan (Weaknesses)


 Inexperience
 Young
 Unproven
 lack of trial

3.1.3.2. Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan proses


dari pembangunan suatu usaha secara teknis dan cara pengoperasiannya
setelah nantinya bisnis tersebut selesai dibangun (Nurmalina, 2010). Di
dalam aspek teknis akan dikaji beberpa hal yang berhubungan dengan
kegiatan teknis itu sendiri dan operasional yang meliputi lokasi usaha,
skala usaha, produksi, teknologi dan layoutnya. Dalam bisnis ini, kami
akan bekerja sama dengan ahli IT untuk memantau kinerja dari aplikasi
kami dan akan melakukan upgrade software secara berkala dengan tujuan
memberikan fitur tambahan yang akan membantu mempermudah
penggunanya di masa yang akan datang.

3.1.3.3. Aspek Manajemen Dan Hukum

1. Bentuk Badan Usaha


Bentuk badan usaha merupakan suatu bentuk
perusahaan di Indonesia yang di lihat dari segi yudirisnya
seperti Perusahaan Perseorangan, Firma, Perseroan
Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT), Perusahaan
Negara (PN), Perusahan Pemerintah, Koperasi. Di dalam usaha
bisnis Aplikasi ini kami termasuk dalam bentuk badan usaha
Perseroan Komanditer (CV). Perseroan Komanditer (CV)
merupakan suatu badan usaha yang didirikan oleh beberapa
orang yang masing-masing menyerahkan sejumlah uang dalam

12
jumlah yang berbeda. Di dalam CV ini terdapat dua macam
sekutu yaitu sekutu komplementer merupakan orang-orang
yang bersedia untuk mengatur perusahaan. Kemudian, sekutu
komanditer ialah orang- orang yang mempercayakan uangnya
dan bertanggung jawab atas kekayaan di dalam perusahaan
tersebut

• Identitas Bisnis
Di dalam suatu pendirian proyek atau usaha perlu
diketahui bahwa identitas bisnis merupakan hal yang harus
diteliti dan di cermati. Di dalam pendirian aplikasi penemu
reseller terbaik “Find Your Best” kami menggunakan
kewarganegaraan Indonesia, karena lebih mudah dijangkau
dan dapat di pandang dari segi aturan- aturan, kami tidak
bekerja sama dengan orang luar Negara Indonesia kecuali
untuk berjoin pada aplikasi kami nantinya.Untuk
mengembangkan aplikasi kami nanti, kami perlu bekerja
sama dengan pihak bank guna mendapatkan sponsor tetapi
kita perlu memperhatikan dengan pembayarannya,cek dan
apakah ada yang melakukan pengkreditan.

 Bisnis apa yang akan di laksanakan ?


Kami akan membuat atau menciptakan suatu
aplikasi penemu reseller terbaik yang bernama “Find
Your Best” bidang usaha ini merupakan sebuah usaha
penemuan aplikasi. Setelah, aplikasi kami mendapatkan
berbagai fasilitas misalnya bebas biaya untuk bekerja
sama dengan supplier – supplier yang kami cari, terlebih
dahulu kami akan mencari tahu dan melihat secara detail
apakah benar atau tidak. Kemudian, setelah aplikasi kami
berjalan tentunya, kami akan merekrut orang guna untuk
melihat atau bekerja sama dengan orang lain yang dapat
menjalankan aplikasi ini kami akan memberikan upah atau

13
gaji sesuai dengan standart yang ditentukan

 Di mana bisnis jasa akan di lakukan ?


Usaha aplikasi ini akan dilakukan di semua
wilayah, aplikasi ini sangat mudah untuk diakses dan
digunakan hanya dengan mendownload saja otomatis
sudah dapat di jalankan.

 Waktu Pelaksanaan Bisnis


Untuk waktu pelaksanaan bisnis pada aplikasi ini
tidak terikat oleh waktu, karena dimanapun dan kapanpun
selagi ada kuota aplikasi ini dapat diaksesnya dengan
mudah.

 Peraturan dan Perundangan


Perundang-undangan pembuatan aplikasi ini
termasuk kedalam surat edaran Menteri Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia nomor 3 tahun 2016
tentang Penyediaan Layanan Aplikasi dan Konten melalui
Internet..
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1999, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3881)
- Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4843)
- Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
Tambahan Lembaran Negara Republik
14
Indonesia Nomor 4916)
- Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3980)
3.1.3.4. Aspek Lingkungan

Pada aspek lingkungan, kami menamati pengaruh usaha kami


terhadap lingkungan. Lingkungan yang dimaksut berupa air, darat, dan
udara yang nantinya akan berdampak pada semua aspek kehidupan baik
manusia, hewan maupun tumbuhan (Kasmir dan Jakfar 2009). Hal ini
kami lakukan untuk mengamati dampak dari usaha yang kami rencanakan
terhadap lingkungan.Pada aplikasi yang kami akan buat adalah inovasi
berbeda dari sekian inovasi pada bisnis start up di Indonesia. Output kami
berupa aplikasi yang akan memudahkan bagi konsumen dalam memilih
took terbaik secara langsung tanpa memunculkan opsi yang lain sehingga
lebih efisien dalam hal waktu dan tenaga. Hal ini akan berdampak lebih
khususnya pada manusia, dimana segala kebutuhan dapat diakses dengan
mudah dan cepat tanpa harus memilah kembali toko-toko online.

3.1.3.5. Aspek Keuangan Finansial

Dalam aspek keuangan akan dilakukan analisis untuk mengetahui


kebutuhan dari biaya apa saja dan seberapa besar biaya tersebut, selain itu
juga untuk mengetahui besarnya pendapatan di masa mendatang dan lama
investasi yang akan ditanam kembali. Ada beberapa kriteria untuk
memninjau kelayakan suatu usaha ditinjau dari aspek keuangan :

1. Net Present Value (NPV)


NPV bermanfaat bagi perusahaan untuk mengatahui manfaat
bersih yang akan diterima selama umur bisnis pada tingkat suku bunga
tertentu. Suatu perusahaan dikatakan layak apabila bisnisnya menerima
pendapatan yang lebih besar daripada yang dikeluarkan. ( NPV > 0)
artinya keuangan bisnis layak dilanjutkan akrena manfaat yang
didapatkan lebih besar daripada biaya pengeluaran.
15
 NPV = 0, artinya secara finansial proyek sulit dilaksanakan karena
manfaat atau pendapatan keuangan yang diperoleh hanya cukup
untuk menutupi biaya yang dikeluarkan (imbang untuk modal saja)
 NPV < 0, berarti secara finansial proyek tidak layak dilaksanakan
karena manfaat yang diperoleh lebih kecil daripada biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa.
2. Net Benefit Ratio (Net B/C)
Net Benefit Ratio adalah rasio diantara keuntungan bersih yang
bernilai positif dengan keuntungan bersih yang bernilai negatif
(Nurmalina, 2010). Kriteria ini menunjukkan besarnya keuntungan
yang didapat terhadap satu satuan biaya yang diinvestasikan. Jika
diperoleh nilai net B/C lebih besar sama dengan satu maka dapat
disimpulkan bahwa proyek layak untuk dilaksanakan, tetapi jika net
B/C kurang dari satu maka dapat disimpulkan bahwa proyek tidak layak
untuk dilaksanakan.

3. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) adalah suatu tingkat discount rate


yang menghasilkan net present value sama dengan nol. Analisis
kelayakan berdasarkan kriteria IRR menunjukkan seberapa besar
pengembalian terhadap investasi yang ditanamkan. Sebuah bisnis
dikatakan layak jika nilai IRR lebih besar dari discount rate yang
berlaku. Begitu pun sebaliknya, apabila nilai IRR lebih kecil daripada
discount rate yang berlaku maka proyek tersebut tidak layak untuk
dilaksanakan. Menurut Nurmalina et al. (2010) tingkat discount rate
yang lebih rendah akan menghasilkan NPV yaang bernilai positif,
sedangkan discount rate yang lebih tinggi akan menghasilkan NPV
yang bernilai negatif.

16
3) Faktor Kesempatan (Opportunity)
 Pertama, pesaing tidak menggunakan R Digital Marketing.
Dimana, hal ini akan memudahkan penyaringan supplier
berdasarkan indikator utama kami
 Kedua, kemudahan dalam mencari satu supplier terbaik
melalui keyword barang yang dicari oleh konsumen.

4) Faktor Ancaman (Threaths)


 Kurangnya pengetahuan akan penggunaan teknologi yang
sebenarnya akan memudahkan setiap pekerjaan kita.
Terutama usia produktif kisaran umur 40 hingga 60 tahun
yang masih kesulitan untuk melek teknologi.
 Sulitnya branding untuk bersaing dengan perusahaan lain.
Dengan kata lain membangun citra yang baik dimata
masyarakat luas.

17

Anda mungkin juga menyukai