BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI
2.1 Pendahuluan
Secara umum, antena adalah sebuah perangkat yang mentransformasikan
2.2 WLAN
Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan sebuah sistem komunikasi
data yang fleksibel yang dapat diaplikasikan sebagai alternatif pengganti untuk
jaringan LAN kabel [9]. Teknologi WLAN ini pada prinsipnya sama dengan LAN
biasa, namun perbedaannya terletak pada media penghubungnya. LAN
menggunakan media kabel, sedangkan WLAN menggunakan ruang bebas. Sistem
komunikasi wireless tidak terlepas dari perangkat yang mampu mengubah energi
atau signal dalam medium pemandu ke ruang bebas (udara). Perangkat tersebut
dinamakan
antena. Antena bekerja sebagai alat untuk mengirim atau menerima
energi dan mengoptimalkan energi radiasi pada arah tertentu [10].
2.3 Antena Mikrostrip
Pendahuluan
2.3.1
Antena mikrostrip adalah antena yang saat ini popular untuk aplikasi mobile
seperi WLAN, WiFi dan WiMax, karena memiliki keunggulan-keunggulan yang
memenuhi permintaan akan antena yang kecil dan ringan sehingga kompatibel
dan mudah diintegrasikan untuk aplikasi yang sifatnya mobile communication.
Secara fisik antena mikrostrip ini terlihat sangat sederhana karena hanya
berupa lempengan PCB pada umumnya. Pada dasarnya antena mikrostrip terdiri
dari tiga bagian yaitu patch, substrat, dan groundplane, ini terlihat pada Gambar
2.1
ataupun bentuk annular ring. Dalam Tugas Akhir ini bentuk yang
digunakan adalah rectangular (persegi panjang).
b. Substrat dielektrik, berfungsi sebagi media penyalur GEM dari catuan
menuju daerah dibawah patch. Substrat sangat berpengaruh pada besar
parameter-parameter antena. Pengaruh ketebalan substrat dielektrik
terhadap parameter antena adalah pada bandwidth. Semakin tebal substrat
dan semakin kecil permitivitas relatif maka akan memperbesar bandwidth.
c. Groundplane, groundplane berfungsi sebagai reflektor yang memantulkan
sinyal yang tidak diinginkan. Groundplane antena mikrostrip biasanya
1. Kelebihan :
a) Low-profile, ringan serta ukuran kecil dan compact.
b) Low-fabrication, fabrikasi mudah dan murah dan diproduksi dengan
menggunakan teknik printed-circuit atau dengan teknik pemotongan
biasa.
c) Bisa menghasilkan polarisasi sirkular maupun linier.
d) Bisa dibuat compact sehingga cocok untuk komunikasi bergerak.
e) Bisa beroperasi pada single, dual, ataupun multi band.
2. Kekurangan
a) Bandwidth yang kecil, <1% (dengan teknik pencatuan konvensional).
b) Gain yang rendah, berkisar 3-10 dBi untuk satu patch.
c) Membutuhkan substrat bekualitas baik (mahal).
d) Sistem pencatuan yang kompleks untuk array.
e) Efisiensi rendah.
2.3.2 RMSA (Rectangular Mikrostrip Antena)
Antena mikrostrip dengan patch berbentuk persegi panjang (rectangular)
merupakan yang paling banyak digunakan konfigurasinya. Metode yang biasanya
digunakan dalam menganalisis antena mikrostrip empat persegi panjang adalah
saluran transmisi. Dapat dilihat pada Gambar 2.1
model
dan :
𝑣 2
𝑊 = 2𝑓0 �𝜀 (2-3)
𝑟 𝑟+1
2.3.4 Impedansi Input
𝑊 1 ℎ 1
𝐺1 = �1 − (𝑘0 ℎ)2 � , untuk < (2-5)
120𝜆0 24 𝜆0 10
𝑊 ℎ 1
𝐵1 = [1 − 0.636 ln(𝑘0 ℎ)] , untuk < (2-6)
120𝜆0 𝜆0 10
1 1
𝑍𝑖𝑛 = = (2-8)
𝑌𝑖𝑛 2𝐺1
Selain besarnya konduktansi diri dari masing – masing slot, terdapat pula
konduktasni mutual yang harus ikut diperhitungkan, sehingga besarnya resistansi
input antenna mikrostrip ini menjadi :
1
𝑅𝑖𝑛 = (2-9)
2(𝐺1 ±𝐺12 )
dengan :
0 𝐾 𝑊
1 𝜋 sin� 2 �
𝐺12 = ∫ � � 𝐽0 (𝐾0 𝐿 sin 𝜃) (sin 𝜃) 3 𝑑𝜃 (2-10)
120𝜋2 0 cos 𝜃
Pada umumnya impedansi input terdiri dari bagian real dan imajiner dan
berubah terhadap frekuensi. Nilai reaktansi dari antenna relatif jauh lebih kecil
bila dibandingkan dengan nilai resistansinya, oleh karena itu untuk alasan praktis
nilai reaktansi dari antenna biasanya di abaikan [5].
𝜋
𝑅𝑖𝑛 (𝑦 = 𝑦0 ) = 𝑅𝑖𝑛 (𝑦 = 0) cos � 𝑦0 � (2-11)
𝐿
Konstruksi dari mikrostrip terdiri dari konduktor strip (line) dan sebuah
konduktor bidang tanah yang dipisahkan oleh medium dielektrik dengan
konstanta dielektrik ( ε r ) . Di atas strip adalah udara sehingga bila tanpa shielding
sebagian medan elektromagnetik akan meradiasi, dan sebagian lagi ada yang
masuk kembali ke dalam substrat dielektrik. Jadi, terdapat dua dielektrik yang
melingkupi strip yaitu udara dengan konstanta dielektrik satu dan substrat dengan
konstanta dielektrik (ε r ) > 1 . Dengan demikian saluran mikrostrip, secara
εr d
W
−1
𝜀𝑟+1 𝜀𝑟−1 𝑑 2 𝑊𝑜
𝜀𝑒 = � 2
+ 2
� �1 + 12
𝑊𝑜
� , untuk 𝑑
>1 (2-13)
𝑊 8𝑒 𝐴 𝑊𝑜
= , untuk <2 (2-14)
𝑑 𝑒 2𝐴 −2 𝑑
𝑊 2 𝜀𝑟 −1 0.61 𝑊𝑜
𝑑
= 𝜋 �𝐵 − 1 − ln(2𝐵 − 1) + 2𝜀𝑟
�ln(𝐵 − 1) + 0.39 −
𝜀𝑟
�� , untuk
𝑑
> 2 (2-15)
dengan
Z εr +1 𝜀 −1 0.11
A = 600 � 2
+ 𝜀𝑟 +1 �0.23 + 𝜀𝑟
� (2-16)
𝑟
377𝜋
𝐵 = 2𝑍 (2-17)
0 √𝜀𝑟
𝑊𝑒 𝑊 1.25 𝑡 2𝑑 𝑊 1
= + �1 + 𝑙𝑛 � , untuk ≥ 2𝜋 (2-18)
𝑑 𝑑 𝜋𝑑 𝑡 𝑑
𝑊𝑒 𝑊 1.25 𝑡 4𝜋𝑊 𝑊 1
= + �1 + 𝑙𝑛 � , untuk < 2𝜋 (2-19)
𝑑 𝑑 𝜋𝑑 𝑡 𝑑
𝜆
Gambar 2.5 Tansformator
4
Pola radiasi dari antena mikrostrip persegi panjang di dapatkan dari persamaan
berikut[11]:
E-plane :
𝐾 ℎ sin 𝜃
sin� 0 � 𝐾0𝑊 sin 𝜃 2𝜋
𝐸𝜃 (𝜃
)|𝜃=0 = 𝐾𝑇 2
𝐾 ℎ sin 𝜃 cos � � , dengan 𝑘0= (2-22)
� 0 � 2 λ
2
H-plane :
𝑘 𝑏𝑠𝑖𝑛𝜃
sin ( 0 )
𝐸𝜙 ( 𝜙)𝐼𝜙→𝜋 = 𝐾𝑇
2𝜋
2
𝑘 𝑏𝑠𝑖𝑛𝜃 cos 𝜃 , dengan 𝑘0= (2-23)
2 ( 0 ) λ
2
2.5 Teknik Pencatuan Antena Mikrostrip
Teknik pencatuan pada antena mikrostrip persegi panjang dapat dilakukan
secara langsung atau tidak langsung menggunakan kopling elektromagnetik, tidak
adanya kontak metalik langsung antara feedline dan patch. Pemilihan teknik
pencatuan akan mempengaruhi impedansi input dan karakteristik antena.
Kelebihan dari teknik pencatuan ini adalah pabrikasi yang mudah, radiasi
spurious rendah, dan tidak perlunya penyepadan karena dapat dilakukan
dengan menentukan titik catu yang tepat pada patch. Namun kekurangannya
adalah bandwidth yang relatif sempit, sulit menemukan letak titik catu yang
tepat, dan pemodelan yang sulit, terutama untuk substrat dengan ketebalan
ℎ > 0.02 𝜆0 .
2. Microstrip line
Pada teknik ini, pencatuan dilakukan dengan cara menghubungkan
Gambar 2.9 Teknik Pencatuan Tidak Langsung Electromagnetically Coupled
Kelebihan dari teknik pencatuan ini adalah bandwidth yang relative lebar,