Anda di halaman 1dari 78

Buletin Info SDPPI

Salam Redaksi
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera
Media Informasi dan Komunikasi Ditjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika

Pengarah
Pembaca terhormat,
Dirjen SDPPI
Kembali kami hadir mempersembahkan
Penanggung Jawab
Buletin Info SDPPI yang memasuki edisi 5 Tahun
Sesditjen SDPPI
2013. Sebuah kesempatan yang indah untuk
mengakhiri tahun ini dengan menghadirkan
berbagai karya tulis dari para pegawai yang
Pimpinan Redaksi
bertugas di lingkungan Ditjen SDPPI.
Kabag Umum dan Organisasi
Edisi ini berisi beragam informasi yang terangkai
Redaktur mulai dari rubrik Teknologi, Hukum, Kepegawaian hingga
Kasubag TU Dit. Penataan Sumber Daya Kesehatan. Ada juga rubrik Renungan yang mengajak kita
Kasubag TU Dit. Pengendalian Sumber Daya untuk sejenak kembali memaknai hidup dengan sabar dan
Kasubag TU Dit. Operasi Sumber Daya
penuh syukur. Dalam rubrik Info UPT (Unit Pelaksana
Teknis), kami mengajak Anda sekilas mengenali UPT Monitor
Kasubag TU Dit. Standardisasi Perangkat Pos
dan Informatika Spektrum Frekuensi Radio di Bandar Lampung yang lebih
Kasubag Pengolahan Data dikenal dengan nama Loka Lampung. Selain itu, apabila
Kasubag Pelaksanaan Anggaran pembaca masih meremehkan sakit gigi, tulisan di Rubrik
Kesehatan akan membuat Anda berubah pikiran. Artikel
Penyunting/Editor mengenai outbound, sebuah kegiatan rutin pembinaan mental,
Kepala Pusat Informasi dan Humas disiplin dan kepemimpinan di Ditjen SDPPI turut menggenapi
Kasubag Tata Usaha Setditjen SDPPI
seluruh rangkaian tulisan.
Lita Nafilati Seluruh artikel menarik tersebut dapat hadir berkat
Gatut B. Suhendro bantuan banyak pihak, terutama para kontributor tulisan.
Widiasih Untuk hal itu, tentunya tak lupa ucapan terima kasih Redaksi
haturkan bagi seluruh kontributor pada edisi kali ini.
Design Grafis & Fotografer Tak bosannya Redaksi menghimbau para pembaca,
Bambang Hermansjah khususnya Pegawai Ditjen SDPPI baik di kantor pusat maupun
Catur Joko Prayitno di seluruh pelosok Nusantara untuk berkiprah mengisi Buletin
Veby Valentine Info SDPPI edisi mendatang.
Desry Demetria T.
Selamat membaca, sampai jumpa di tahun 2014.
Sekretariat
Yuliantje Irianne
Mulyadi
Purwadi Tim Redaksi
Ratih Kirana Ida
Yuyun Yuniarti
Aryani
Suminar

Edisi Kelima 2013 1


Buletin Info SDPPI

Redaksi menerima saran dan kritik dari pembaca setia terhadap


Surat buletin edisi sebelumnya yang terbit pada Bulan September 2013.
Pembaca Berikut ini saran dan kritik yang telah kami terima:

Harapan saya kepada redaktur agar lebih banyak seberapa pentingnya pengaturan frekuensi serta akibat
memuat masalah dan persoalan terkini yang menyangkut dan bahaya yang ditimbulkannya jika tidak diatur
spektrum frekuensi dan segala hal yang terkandung di Indonesia. Untuk buletin edisi ini sudah sangat
di dalamnya supaya pembaca menjadi lebih tahu dan bagus. Tapi lebih baik jika setiap kolom lebih banyak
“melek” terhadap masalah terkait spektrum frekuensi ditampilkan gambar atau foto mengenai kegiatan
radio. Selain itu saya mengusulkan kepada redaktur untuk pelaksanaan, terutama kegiatan di luar negeri.
membuat suatu kolom/rubrik menyangkut pentingnya
pengaturan frekuensi, hal-hal yang mengakibatkan
tidak diaturnya frekuensi di Indonesia, akibat dari
ketidakdisiplinan pengguna frekuensi. Perlu dimasukkan Yogo Prihandoko
juga tugas balai monitoring di daerah, sehingga baik
pembaca maupun khalayak dapat mengetahui mengenai Direktorat Pengendalian SDPPI

Redaksi mengucapkan terima kasih kepada pembaca lingkungan Ditjen SDPPI-Kementerian Komunikasi dan
yang sudah menyampaikan kesan dan saran terhadap Informatika yang ingin membagi dan menyebarluaskan
sajian Buletin Edisi Juli – Des 2013. Seluruh sumbang beragam pengetahuan, gagasan serta ide. Sumbangan
saran menjadi masukan yang sangat berharga bagi Artikel dapat disampaikan melalui Bagian Umum dan
tampilan Buletin ini edisi selanjutnya. Berbagai usulan Organisasi cq. Kasubag TU Setditjen, Gedung Sapta
materi artikel tentunya akan menjadi pertimbangan Pesona Lt.6, Jln. Medan Merdeka Barat no.17 Jakarta
tim redaksi. Pusat 10110. Mari kita jadikan Buletin Info sebagai
salah satu wadah kita bersama untuk mengembangkan
Redaksi dengan sangat terbuka menerima artikel
kreativitas dalam berkarya melalui dunia menulis.
yang sesuai dari para pembaca, khususnya pegawai di

2 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

uji coba penggunaan


Info
Teknologi
JARINGAN WIFI
DI PESAWAT UDARA
Peningkatan jumlah pengguna transportasi udara merupakan momentum yang
Penulis :
tepat bagi peningkatan kualitas layanan perusahaan penerbangan, termasuk
Roffi Hafizh Atmi
peningkatan layanan dalam menyediakan hiburan dan konektivitas secara global
di dalam penerbangan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk diferensiasi
perusahaan penerbangan untuk mendapatkan keuntungan secara kompetitif.

Seperti halnya yang dilakukan


Prinsip Kerja in-flight WiFi Pesawat Garuda Indonesia
oleh salah satu perusahaan mempergunakan perangkat dari
penerbangan di Indonesia, Garuda Cara kerja WiFi di pesawat sama
Panasonic Global Communication
Indonesia, yang memberikan layanan seperti layanan WiFi di tempat umum.
Suite untuk mendukung layanan
terbarunya, yaitu First Class In-flight WiFi di pesawat udara bekerja dengan
in-flight connectivity. Salah satu
Entertainment & Connectivity. Layanan jaringan di access point dengan
perangkat yang dipergunakan
ini memberikan kemudahan pada menggunakan koneksi data tanpa
adalah eXConnect. Perangkat ini
para penumpang Garuda Indonesia kabel dari satelit dan perusahaan
menyediakan konektivitas two-way
agar tetap dapat terhubung dengan penyedia Internet di daratan
broadband untuk pesawat terbang
kerabat dan orang-orang tersayang Komponen utama dari sistem WiFi
yang mendukung para penumpang
menggunakan akses internet yang pesawat, diantaranya:
dan aplikasi untuk awak penerbangan
didukung oleh konektivitas dari 1. Perangkat di sisi pelanggan untuk mendapatkan akses internet
PT Telekomunikasi Indonesia, yang mendukung teknologi di pesawat. Panasonic Avionics
Panasonic Global Communication Suite WiFi 802.11, seperti laptop, eXConnect menggunakan jaringan
sebagai penyedia perangkat in-flight komputer genggam, pesawat aeronautika Ku-band global untuk
connectivity di dalam pesawat Boeing telepon selular, dll. memberikan konektivitas broadband
dan ALNA System di dalam pesawat bagi pesawat terbang di seluruh
2. Jaringan WiFi di Pesawat
Airbus terbaru Garuda Indonesia. dunia, bahkan di atas lautan. Layanan
(Airplane WiFi Network/Access
Layanan ini memungkinkan ini memungkinkan penumpang
Point)
penumpang Garuda Indonesia untuk untuk mengakses Internet, menulis
browsing, chatting, dan mengirim 3. Air-to-ground wireless data
dan mengirim email, masuk ke situs
e-mail pada saat berada di ketinggian connection (satellite or EVDO)
media sosial favorit mereka, atau
40.000 kaki. bahkan menonton Panasonic eXTV,
layanan televisi global di tempat
4. Ground Internet Service Provider duduk penumpang atau perangkat
elektronik pribadi mereka sendiri.
Pengoperasian aplikasi
penerbangan bagi kru juga didukung
oleh eXConnect melalui perolehan
data operasional, pemeliharaan
real-time, dan statistik penggunaan
penumpang untuk mengidentifikasi
area sebagai salah satu cara
untuk meningkatkan efisiensi.
eXConnect memungkinkan real -
time monitoring armada oleh Pusat
Gambar 1. Konfigurasi In-Flight Connectivity for Wifi Kontrol yang didukung oleh 24/7

Edisi Kelima 2013 3


Buletin Info SDPPI

on-call support untuk memastikan tersebut berada di atas ketinggian


layanan hiburan dan komunikasi 10.000 kaki. Berdasarkan peraturan
dalam penerbangan bekerja dengan Federal Aviation Administration (FAA),
baik dan kehandalannya terjaga. Hal perangkat in-flight connectivity harus
ini juga memungkinkan pemanfaatan dimatikan saat lepas landas dan proses
untuk kegiatan operasional lainnya, mendarat dengan pertimbangan
seperti electronic flight bag dan real- bahwa keselamatan penumpang
time weather monitoring, Built-in sangatlah penting. Selama fase-fase
Test Equipment (BITE) offloads data penting penerbangan, penumpang
serta telemedicine. Perangkat ini harus memperoleh pengumuman
dipergunakan oleh Boeing dan keselamatan, termasuk saat lepas
Airbus. landas dan proses mendarat. Selain
itu, untuk menghindari interferensi
Pengujian Perangkat In- yang kemungkinan terjadi dengan
Flight Connectivity sistem navigasi penerbangan jika
dioperasikan dibawah ketinggian
Berdasarkan Undang-Undang 10.000 kaki.
No. 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi Pasal 33 Ayat
(2) bahwa penggunaan spektrum
frekuensi radio dan orbit satelit harus
sesuai dengan peruntukannya dan
tidak saling mengganggu dan Pasal
38 yang menyatakan bahwa setiap
orang dilarang melakukan perbuatan
yang dapat menimbulkan gangguan
fisik dan elektromagnetik terhadap
penyelenggaraan telekomunikasi.
Sehingga Kementerian Kominfo,
Gambar 2. Larangan untuk menyalakan
dalam hal ini diwakili oleh Direktorat perangkat elektronik
Standardisasi Perangkat Pos dan saat lepas landas dan mendarat
Informatika melakukan proses Gambar 3. Proses Pengujian In-Flight
sertifikasi alat dan perangkat Connectivity pada ketinggian diatas
telekomunikasi terhadap perangkat 10.000 kaki di dalam pesawat Garuda
Indonesia
in-flight connectivity di dalam pesawat
Boeing 737-300ER dan Airbus A330
Pengujian perangkat dilakukan
milik PT Garuda Indonesia (persero),
oleh tim dari Direktorat Standardisasi
Tbk. Proses sertifikasi diawali
Perangkat Pos dan Informatika dan
dengan penyerahan dokumen
Balai Besar Pengujian Perangkat
persyaratan permohonan sertifikasi
Telekomunikasi Kementerian
alat/perangkat telekomunikasi oleh
Kominfo didampingi tim teknis
PT Garuda Indonesia (persero),
dari Garuda Indonesia dan Telkom
Tbk. untuk selanjutnya dilakukan
Indonesia terhadap perangkat in-
Pengujian Perangkat Telekomunikasi
flight connectivity berikut:
sesuai dokumen permohonan.
Proses Pengujian alat/
perangkat telekomunikasi terhadap
perangkat in-flight connectivity di
dalam pesawat Boeing 737-300ER
dan Airbus A330 milik PT Garuda
Indonesia (persero), Tbk. dilakukan
di dalam pesawat pada saat pesawat

4 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

No. Nama Perusahaan Jenis Perangkat Merk Model/Type Buatan


1. PT Garuda Indonesia Global Communication Panasonic eXphone/ RD- United
(Persero), Tbk. Suite System (WAP) FA2060-01 States
2. PT Garuda Indonesia Global Communication Panasonic eXphone/ RD- United
(Persero), Tbk. Suite System (BTS) NB4010-02 States
3. PT Garuda Indonesia ALNA System KID System ALNA V2.1 Germany
(Persero), Tbk. (Airbus) Option D
Tabel 1. Perangkat In-Flight Connectivity yang telah diujicoba oleh Ditjen SDPPI Kemkominfo

Proses ini memastikan bahwa peralatan yang


e. Maksimal Output Power untuk Pico Base Station
dipergunakan dalam sistem in-flight connectivity, termasuk
adalah -23dBm
router, transceiver, dan antena, dapat beroperasi sesuai
dengan persyaratan teknis yang menjadi acuan pengujian 3. Perangkat ALNA System harus memenuhi semua
dan melindungi penggunaan perangkat telekomunikasi parameter yang tercantum pada poin 1 dan 2
di pesawat dari potensi interferensi. diatas.
Pengujian alat/perangkat pada tabel 1.
menggunakan acuan teknis Kepdirjen Postel No. 058/
Dirjen/1998 tentang Persyaratan Teknis Wireless Local
Area Network (WLAN) dan Kepdirjen Postel No. 23/
Dirjen/2004 tentang Persyaratan Teknis Alat dan
Perangkat Jaringan Global System for Mobile (GSM)
for 900 MHz/Digital Communication System (DCS)
for 1800 MHz. Berdasarkan persyaratan teknis tersebut,
parameter pengujian perangkat tersebut, yaitu:
1. Perangkat Global Communication Suite System (WAP)
harus memenuhi:
a. Standar IEEE 802.11
b. Pita Frekuensi sebesar 2,400-2,4835 GHz
Gambar 4. Capture Display in-flight WiFi
c. Daya Pancar Maksimum sebesar 200mW
d. Spektrum sebar yang diperbolehkan adalah
Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS) atau Berdasarkan hasil pengujian dan evaluasi dari
Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS). Tim Evaluasi Hasil Uji Direktorat Standardisasi Perangkat
Pos dan Informatika terhadap ketiga perangkat yang
2. Perangkat Global Communication Suite System (DCS) terpasang di pesawat Garuda Indonesia seperti yang
harus memenuhi:
tertera di Tabel 1, semua perangkat dinyatakan lulus uji
a. Karakteristik radio frekuensi uplink sebesar dan berhak mendapatkan Sertifikat Alat dan Perangkat
1710 - 1785 MHz Telekomunikasi. Sementara, untuk perangkat Pico
b. Karakteristik radio frekuensi downlink sebesar Base Station (BTS) yang terpasang pada sistem Global
1805 - 1880 MHz Communication Suite System (BTS) dan ALNA System
untuk sementara waktu belum dapat dioperasikan
c. M e t o d e A k s e s b e r u p a F D M A / T D M A sebelum mendapat ijin penggunaan frekuensi dari
(combination) Kementerian Komunikasi dan Informatika.(Penulis
d. Modulasi GSMK adalah Staf pada Direktorat Standardisasi Perangkat Pos
dan Informatika Ditjen SDPPI)

Edisi Kelima 2013 5


Buletin Info SDPPI

PENGGUNAAN SATELIT
ASING UNTUK LAYANAN
Info
KOMUNIKASI
Teknologi DALAM PESAWAT
Penulis :
Anna Christina Situmorang

Di masa yang akan datang, mimpi akan layanan Bisnis komunikasi dalam pesawat memerlukan
komunikasi dalam pesawat (In-Flight Connectivity/IFC) wilayah cakupan operasional yang luas, sehingga
di Indonesia dapat terwujud. Hal ini dimungkinkan menggunakan moda komunikasi satelit. Saat ini
karena pada tanggal 4 April 2012 flagship BUMN Indonesia memiliki 6 (enam) buah satelit nasional di
Indonesia yakni Telkom Indonesia dan Garuda orbit geostasioner dan 1 (satu) buah satelit nasional
Indonesia telah menandatangani kerjasama bisnis di orbit nongeostasioner, namun ketersediaan satelit
untuk penyediaan solusi In-Flight Internet Service, nasional ini tidak dapat memenuhi kebutuhan
juga di waktu yang berbeda antara Telkom Indonesia transponder nasional. Karenanya Indonesia
dengan Panasonic Avionics Coorporation telah memberikan izin penggunaan satelit asing di wilayah
menandatangani kerjasama bisnis untuk penyediaan Indonesia dimana sejak tahun 2007 telah dikeluarkan
In Flight Entertainment and Communication System. Dari 110 (seratus sepuluh) izin hak labuh. Dari 110 izin
kerjasama tersebut, layanan yang ditawarkan meliputi tersebut terdapat 31 (tiga puluh satu) satelit asing
koneksi internet (wi-fi), koneksi telepon (mobile yang telah memenuhi syarat hak labuh.
connectivity), dan LiveTV streaming melalui jaringan
Penggunaan satelit asing di Indonesia diatur
pita lebar (broadband).
oleh beberapa ketentuan, yakni Peraturan Pemerintah
Nomor 53 Tahun 2000 tentang “Penggunaan Spektrum
Frekuensi Radio dan Orbit Satelit”, Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor: 13/P/M.
KOMINFO/8/2005 tentang “Penyelenggaraan
Telekomunikasi yang Menggunakan Satelit”,
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor: 37/P/M.KOMINFO/12/2006 tentang
“Perubahan atas Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor: 13/P/M.KOMINFO/8/2005
tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi yang
Menggunakan Satelit”, Peraturan Direktur Jenderal
Pos dan Telekomunikasi Nomor: 357/DIRJEN/2006
tentang “Penerbitan Izin Stasiun Radio untuk
Gambar 1. Cara Kerja Komunikasi dalam Pesawat
Penyelenggaraan Telekomunikasi yang Menggunakan
Di dunia terdapat beberapa penyedia jasa Satelit”. Dari ketentuan tersebut muncul suatu istilah
layanan komunikasi dalam pesawat, seperti OnAir, yang disebut dengan Hak Labuh (Landing Right) yang
Aeromobile, Panasonic Avionics, dll. Prinsip yang artinya adalah hak yang diberikan oleh Direktur
digunakan adalah sama, yakni (1) penumpang Jenderal atas nama Menteri kepada penyelenggara
pesawat menggunakan perangkat smartphone atau telekomunikasi atau lembaga penyiaran berlangganan
telepon bergerak sama persis seperti pada saat di Bumi Indonesia dalam rangka bekerjasama dengan
dengan bantuan (2) BTS mini yang menangkap sinyal penyelenggara telekomunikasi asing.
dan (3) on-board GSM server yang mengolah sinyal,
Di Indonesia, hak labuh diberikan untuk stasiun
kemudian (4) sinyal tersebut ditransmisikan melalui
angkasa dan stasiun bumi. Hak labuh untuk izin stasiun
satelit sehingga (5) infrastruktur GSM di Bumi dapat
angkasa hanya dapat diberikan kepada penyelenggara
memproses sinyal dan meneruskannya ke tujuan
akhir.

6 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

jaringan telekomunikasi dan 8. Salinan NPWP perusa-


penyelenggara jasa interkoneksi haan,
internet (Network Access Point/ 9. Data Spectrum Sharing
NAP). Sedangkan hak labuh untuk Arrangement (SSA) hasil
izin stasiun bumi dapat diberikan Operator Review Meeting
kepada semua penyelenggara (ORM) yang ditanda-
telekomunikasi, kecuali tangani oleh Direktur
penyelenggara telekomunikasi (pemohon) sebagai pe-
khusus untuk keperluan badan nyelenggara MSS di In-
hukum, penyelenggara jasa akses donesia (khusus untuk
internet (Internet Service Provider/ penggunaan satelit di
ISP). pita frekuensi L untuk
layanan jaringan dinas
Syarat satelit asing dapat satelit bergerak (Mobile
mendaftarkan hak labuhnya Satellite Service/MSS)),
di Indonesia adalah selesai
10. Gambar konfigurasi
koordinasi dengan jaringan satelit
rencana jaringan, di-
Indonesia atau tidak menimbulkan
mana simbol bintang
interferensi yang merugikan asterik (*)) menanda-
terhadap jaringan satelit dan kan bahwa persyaratan
terestrial Indonesia dan terbuka dimaksud wajib dileng-
kesempatan yang sama bagi kapi jika satelit asing
satelit Indonesia untuk beroperasi tidak termasuk dalam
dan berkompetisi di Negara asal “Daftar Satelit Asing”
satelit asing. Adapun persyaratan yang telah memenuhi Gambar 2. Proses Permohonan
permohonan hak labuh satelit persyaratan Hak Labuh.
asing adalah sebagai berikut:
Setelah memenuhi segala persyaratan di atas, izin penggunaan
1. Surat permohonan ditujukan satelit asing untuk layanan komunikasi dalam pesawat telah diberikan
kepada Dirjen SDPPI ditan- kepada PT. Telkom Indonesia pada tanggal 20 Juni 2013 untuk dinas
datangani Direktur yang me- satelit bergerak geostasioner (GSO Mobile Satellite Service) dengan nama
muat keterangan dan nomor komersial INMARSAT-4 F1 pada slot orbit 143.5 BT milik administrasi
izin penyelenggaraan/penyi-
Inggris yang menggunakan pita L. Satelit ini memiliki wilayah cakupan
aran yang dipegang,
Asia Pasifik termasuk Indonesia seperti terlihat pada gambar 3 berikut.
2. Isian formulir permohonan
Hak Labuh,
3. Salinan izin prinsip penye-
lenggaraan telekomunikasi/
penyiaran,
4. Surat pernyataan bebas inter-
ferensi dari penyelenggara
satelit asing, *)
5. Salinan dokumen summary re-
cord selesai koordinasi antara
satelit Indonesia dengan satelit
asing, *)
6. Jaminan tertulis dari pemo-
hon Hak Labuh yang ditan-
datangani oleh Direktur dan
bermaterai untuk mengatasi
gangguan setiap saat,
Gambar 3. Wilayah Cakupan Satelit Inmarsat-4 (I-4)
7. Salinan perjanjian resiprokal
dari Administrasi satelit asing (Penulis adalah Staf pada Direktorat Penataan Sumber Daya, Ditjen SDPPI)
yang dipakai, *)

Edisi Kelima 2013 7


Buletin Info SDPPI

REGULASI TERKAIT
PENGGUNAAN WI-FI DI
Info
PESAWAT UDARA
Teknologi
pada rute-rute penerbangan do- an dan merupakan hal yang paling
Penulis :
mestik maupun internasional yang esensial dalam kehidupan setiap
marhum djauhari
dilayani dengan armada A330-200 manusia. Hal tersebut akan men-
dan A330-300. jadi lebih serius lagi apabila dikait-
PENDAHULUAN kan dengan perlindungan diri dari
Penyediaan fasilitas “Inflight
Berangkat dari maskapai pe- sebuah kecelakaan yang dapat me-
Connectivity” tersebut merupakan
nerbangan Garuda Indonesia yang renggut jiwa, oleh karena itu kita
hasil kerjasama antara Garuda In-
akan menghadirkan layanan baru wajib melakukan ikhtiar dengan
donesia dan PT. Telkom Tbk , da-
bertajuk “Inflight Connectivity” mempergunakan berbagai cara
lam penyediaan fasilitas tersebut,
di pesawat Boeing 777-300ER, dan formula dalam penca­paian ke-
PT. Telkom Tbk berperan sebagai
sehingga penumpang Garuda selamatan, oleh karena itu untuk
penyelenggara layanan internet di
Indonesia dapat menggunakan menghadirkan layanan baru ber-
pesawat udara Garuda Indonesia
Wifi di ketinggian 10.000 kaki tajuk “Inflight Connectivity” di pe-
sesuai izin yang dikeluarkan oleh
untuk aktivitas browsing internet, sawat Boeing 777-300ER diperlu-
Menteri Komunikasi dan Infor-
sosial network, e-mail dan instant kan kehati-hatian serta diperlukan
matika. Aktivasi layanan tersebut
messaging. Layanan tersebut tidak suatu kebijakan atau regulasi yang
dilaksanakan seiring dengan telah
diperkenankan untuk digunakan tepat agar keselamatan, keamanan
pada saat pesawat dalam posisi diselenggarakannya proses pe­
dan kenyamanan penerbangan da-
taxi, take off, dan landing. ngujian terhadap layanan “Inflight
pat terpenuhi.
Connectivity” sebagai bagian dari
Hal ini sejalan dengan komit- proses sertifikasi perangkat oleh
men dan upaya perusahaan untuk Direktorat Standarisasi Kemente- TEKNOLOGI WI-FI
terus meningkatkan layanannya rian Komunikasi dan Informatika. Sebelum beranjak ke pemba-
kepada para penumpang Garuda hasan berikutnya, penulis akan
Indonesia, terutama pada rute- Dalam proses tersebut di­
memperkenalkan sekelumit gam-
rute penerbangan jarak menengah nyatakan bahwa seluruh perang-
baran mengenai teknologi Wi-Fi.
maupun jarak jauh, dengan layan- kat yang telah diuji telah berfungsi
Wireless Fidelity (Wi-fi), merupa-
an “Inflight Connectivity”, para pen- dengan baik dan telah memenuhi
kan sekumpulan standar yang
umpang Garuda Indonesia baik standar kelayakan yang berlaku
digunakan untuk Jaringan Lokal
First Class, Executive Class, mau- sesuai UU No 36 tahun 1999 ten-
Nirkabel (Wireless Local Area Net-
pun Economy Class, dimungkinkan tang telekomunikasi
works – WLAN) yang didasari pada
untuk terhubung dengan koneksi Berkaitan dengan rencana spesifikasi Institute of Electrical and
internet melalui Wifi selama pe­ maskapai penerbangan Garuda Electronic Engineers (IEEE) 802.11.
nerbangan. Indonesia yang akan menghadir- Standar terbaru dari spesifikasi
kan layanan baru bertajuk “Inflight 802.11a atau b, seperti 802.11 g,
Layanan tersebut dapat mem-
Connectivity” di pesawat Boeing saat ini sedang dalam penyusu-
berikan nilai tambah bagi penggu-
777-300ER yang akan diopera- nan, spesifikasi terbaru tersebut
na jasa karena dapat tetap melan-
sionalkan, tentu hal ini sangat menawarkan banyak peningka-
jutkan aktivitas bisnis selama
berkaitan erat dengan faktor ke­ tan mulai dari luas cakupan yang
dalam penerbangan, layanan ‘In-
selamatan penerbangan, kita se- lebih jauh hingga kecepatan trans-
flight Connectivity’ baru dapat di-
mua menyadari bahwa keselama- fernya.
gunakan oleh penumpang armada
tan adalah sebuah tuntutan yang
B777-300 ER, dan secara bertahap, Awalnya Wi-Fi ditujukan un-
paling mendasar bagi kita bersama
Garuda Indonesia akan meng­ tuk penggunaan perangkat nirkabel
dalam setiap melakukan perjalan-
implementasikan layanan tersebut dan Jaringan Area Lokal (LAN),

8 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

namun saat ini lebih banyak digu- WMAN atau disebut juga de­ngan siapa yang melanggar ketentuan
nakan untuk mengakses internet, kata Wi-Max, yang bekerja di seki- sebagaimana dimaksud dalam
yang memungkinan seseorang tar pita frekuensi 5 GHz. Pasal 33 ayat (1) atau Pasal 33 ayat
dengan komputer dengan kartu (2), dipidana dengan pidana pen-
nirkabel (wireless card) atau Personal Kelebihan Teknologi WiFi jara paling lama 4 (empat) tahun
Digital Assistant (PDA) untuk ter- 1. Kemudahan akses, artinya, dan atau denda paling banyak Rp
hubung dengan internet dengan para pengguna dalam satu 400.000.000,00 (empat ratus juta
menggunakan titik akses (atau area dapat mengakses Internet rupiah).
dikenal dengan hotspot) terdekat. secara bersamaan tanpa perlu Juga disebutkan pada ayat
Wi-Fi dirancang berdasarkan direpotkan dengan kabel. (2), bahwa apabila tindak pidana
spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang 2. Pengguna yang ingin melaku- sebagaimana dimaksud pada ayat
ini ada empat variasi dari 802.11, kan surfing atau browsing berita (1) mengakibatkan matinya se­
yaitu: dan informasi di Internet, cukup seorang, dipidana dengan pidana
membawa PDA (pocket digital penjara paling Iama 15 (lima be-
1. 802.11a las) tahun.
assistance) atau laptop berke-
2. 802.11b mampuan Wi-Fi ke tempat di- Dalam Undang-undang terse-
3. 802.11g mana terdapat access point atau but menjelaskan bahwa penggu-
4. 802.11n hotspot. naan spektrum frekuensi radio dan
orbit satelit harus sesuai dengan
Secara teknis operasional, Wi-
Kelemahan Teknologi WiFi peruntukannya dan tidak saling
Fi merupakan salah satu varian
Mudahnya di hacking oleh mengganggu, dikarenakan bahwa
teknologi komunikasi dan infor-
para hacker untuk mencuri pass- penggunaan spektrum frekuensi ra-
masi yang bekerja pada jaringan
word pengguna Wi-Fi. dio dan orbit satelit yang tidak se­
dan perangkat WLAN (wireless
suai peruntukannya akan memicu
local area network). Dengan kata
kemungkinan gangguan kepada
lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek REGULASI
sistem navigasi pesawat, yang
dagang yang diberikan pabrikan UU No 36 tahun 1999 Teleko- mengakibatkan faktor keselama-
kepada perangkat telekomunikasi munikasi khususnya Pasal 33 Ayat tan yang menjadi prioritas utama
(internet) yang bekerja di jari­ngan (2) dan Pasal 38.   Pasal 33 Ayat (2) dalam penerbangan akan menjadi
WLAN dan sudah memenuhi menyebutkan bahwa penggunaan sia-sia. Oleh karena itu diperlukan
kualitas kapasitas interoperasi yang spektrum frekuensi radio dan orbit suatu regulasi yang mengatur ten-
dipersyaratkan. satelit harus sesuai dengan perun- tang alokasi frekuensi untuk ke­
Teknologi internet berbasis tukannya dan tidak saling meng- perluan “Inflight Connectivity”, hal
WI-FI dibuat dan dikembangkan ganggu. Sedangkan Pasal 38 me- ini sejalan dengan aturan Safety
sekelompok insinyur Amerika Se- nyebutkan, setiap orang dilarang Management System (SMS), Safety
rikat yang bekerja pada Institute of melakukan perbuatan yang dapat Management System (SMS) adalah
Electrical and Electronis Engineers menimbulkan gangguan fisik dan konsep ICAO yang ditujukan bagi
(IEEE) berdasarkan standar teknis elektromagnetik terhadap penye- industri penerbangan, yang pen-
perangkat bernomor 802.11b, lenggaraan telekomunikasi. gawasannya dilakukan oleh otori-
802.11a dan 802.16. Perangkat Wi- Sehingga seandainya ada tas penerbangan sipil di sebuah ne­
Fi sebenarnya tidak hanya mampu pihak-pihak tertentu yang meng- gara berdasarkan ketentuan SARPs
bekerja di jaringan WLAN, tetapi gunakan spektrum frekuensi radio ICAO.
juga di jaringan Wireless Metropoli- tidak berizin, atau mungkin su-
tan Area Network (WMAN). dah berizin namun tidak sesuai FAA (Federal Aviation
Karena perangkat dengan dengan peruntukannya, seperti Administration)
standar teknis 802.11b diperuntuk- melebihi power yang ditentukan
dan atau menggunakan perangkat FAA (Federal Aviation Ad­
kan bagi perangkat WLAN yang di- ministration) selaku lembaga in-
gunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang tidak resmi bersertifikat dari
Kementerian Kominfo, maka akan ternasional yang mengatur segala
yang lazim disebut freku­ensi ISM
dikenai sanksi pidana sebagaimana kebijakan mengenai penerbangan
(Industrial, Scientific dan Medical).
disebutkan pada UU Telekomu- termasuk maskapai di seluruh
Sedang untuk perangkat yang ber-
nikasi, khususnya Pasal 53 ayat dunia saat ini telah memperbo­
standar teknis 802.11a dan 802.16
(1) yang menyebutkan, barang lehkan penggunaan Wi-Fi di dalam
diperuntukkan bagi perangkat
pesawat.

Edisi Kelima 2013 9


Buletin Info SDPPI

Dilansir Softpedia (3/10), FAA bergerak (mobil). Oleh karena itu pembentukan anak perusahaan
dan FCC (Federal Communications pelaksanaan Wi-Fi On Board of Air atau penambahan fasilitas lainnya
Commission) baru saja mengeluar- Craft ini harus sesuai dengan stan- seperti penamabahan wi-fi hanya
kan sebuah kebijakan yang mem- dar kelaikan yang telah ditentu- seperti berganti baju, dengan tu-
perbolehkan penumpang pesawat kan, untuk menjaga keselamatan juan semata-mata untuk mengua-
untuk menggunakan jaringan dalam penerbangan. sai pangsa pasar, bagi operator
Wi-Fi ketika pesawat sudah lepas atau maskapai yang belum me-
Didalam penentuan regu-
landas dan mengudara. menuhi syarat Safety Management
lasi tersebut diperlukan suatu pe­
System (SMS) dengan baik, maka
Namun berdasarkan lansiran ngujian secara komprehensif, tidak
hal itu seharusnya dapat dijadikan
tersebut, FAA masih melarang hanya pada saat uji terbang, alat
keputusan bisnis yang dipertim-
penggunaan smartphone untuk dan perangkat yang akan diguna-
bangkan terlebih dahulu.
menelepon ataupun sms ketika pe- kan tentunya harus sesuai dengan
sawat sudah lepas landas. Hal ini standard kelaikan, karena koridor Safety Management System
dikarenakan penggunaan jaringan standar keselamatan penerbangan adalah konsep ICAO yang ditu-
seluler masih dianggap berbahaya bersama toleransinya memiliki jukan bagi industri penerbangan,
dan beresiko mengganggu sistem ruang yang cukup untuk sebuah yang pengawasannya dilakukan
navigasi pesawat serta mengan- perbedaan bahkan pelanggaran. oleh otoritas penerbangan sipil di
cam keselamatan para penumpang Rentang tersebut dapat digambar- sebuah negara berdasarkan keten-
pesawat terbang. kan dengan tingkat terpenuhinya tuan SARPs ICAO.
standar (minimum sampai dengan
Civil Aviation Safety Regula- Definition of Safety as SMS
maksimum). Pengertian tersebut
tion (CASR) Part 171.075, didalam ICAO Doc 9859 is: the state in which
mengandung arti terhadap ter-
Peraturan Keselamatan Penerban- the risk of harm to persons or of prop-
penuhinya pelaksanaan sebuah
gan Sipil pada Part 171.075 me- erty damage is reduced to, and main-
standar melalui aplikasi regu-
nyatakan setiap penyelenggara tained at or below, an acceptable level
lasi disebuah negara. Bila sebuah
pelayanan harus di uji dan diper- through a continuing process of hazard
Negara melaksanakan peraturan
tahankan menggunakan peralatan identification and risk management.
diatas standar minimum, Interna-
berdasarkan standar manual. De- tional Civil Aviation Organization Definisi Keselamatan seba-
mikian pula yang terdapat pada (ICAO) menyebut sebagai pelak- gaimana tercantum dalam SMS
Keputusan Menteri Kominfo KM sanaan regulasi dinegara tersebut ICAO Doc 9859 adalah: keadaan
No.7/P/M.Kominfo/04/2008 sebagai lebih ketat (more stringent). di mana risiko yang dapat mem-
Tentang Perubahan Kedua Atas bahayakan seseorang atau meru-
Keputusan Menteri Perhubungan Sebuah kecelakaan pener­
sakkan aset kepemilikan dapat
Nomor Km 21 Tahun 2001Tentang bangan adalah kejadian yang tidak
dikurangi, dan dipertahankan di
Penyelenggaraan Jasa Telekomu- diinginkan oleh setiap manusia, na-
tingkat yang dapat diterima atau
nikasi pada pasal 76 menyatakan mun datangnya kecelakaan itu da-
di bawahnya, melalui proses yang
setiap penambahan kapasitas dan pat secara tidak terduga dan tidak
terus menerus dilakukan dalam
perluasan lokasi atau relokasi yang terelakkan, munculnya secara tiba-
menemukenali bahaya dan mana-
mengalami perubahan teknologi tiba, pada saat satu atau beberapa
jemen resiko.
wajib dilaksanakan uji laik opera- faktor penentu keselamatan dalam
si. kondisi lengah atau tidak sepenuh- Pada prinsipnya, besaran
nya mengikuti aturan yang seha­ permintaan masyarakat penggu-
FAKTOR KESELAMATAN rusnya dipenuhi. na (demand), sebagai penumpang
MENJADI PRIORITAS UTAMA tidak mungkin untuk dibatasi atau
Hal inilah yang mengakibat-
DALAM PENYELENGGARAAN dikurangi, terutama pada waktu
kan banyak pelaku usaha yang
PENERBANGAN. puncak (peak seasons), sehingga
mengutamakan aspek bisnisnya
merupakan kewajiban pihak pe-
Penyediaan fasilitas “Inflight yang lalai untuk mengikuti sebuah
nentu kebijakanlah untuk senan-
Connectivity dengan teknologi aturan atau regulasi, dengan pe-
tiasa melindungi dan memenuhi
WI-Fi pada pesawat udara me- mikiran bahwa dengan berbagai
kebutuhan masyarakat. Pihak
merlukan suatu pengaturan atau macam cara masih akan dapat
pengguna pada musim puncak
regulasi pelaksanaannya, hal ini diperoleh sebuah keselamatan.
sulit dibatasi untuk memperguna-
disebabkan adanya perbedaan Maskapai penerbangan yang kan pesawat yang tersedia, bahkan
area pemanfaatan Wi-Fi di darat, berada dinegara manapun yang banyak pengguna yang terpaksa
dan di udara, apalagi digunakan melakukan pengembangan usaha mempergunakan pesawat yang
di pesawat terbang yang sifatnya dengan penambahan armada, bukan untuk peruntukkannya,

10 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

misalnya pesawat charter atau pengangkut barang dll. prioritas utama dalam penerbangan akan menjadi
Keadaan itu biasanya terdapat di negara yang memi- sia-sia. Oleh karena itu diperlukan suatu regulasi
liki kultur masyarakat (pengguna jasa) yang belum yang mengatur tentang alokasi frekuensi untuk
kritis dan kurang peduli dalam menanggapi manaje- keperluan “Inflight Connectivity” , hal ini sejalan
men keselamatan dari sebuah maskapai. dengan aturan Safety Management System (SMS),
Safety Management System (SMS) adalah konsep
Munculnya maskapai berbasis low cost carrier
ICAO yang ditujukan bagi industri penerbangan,
atau dikenal juga sebagai budget carrier atau no-frills,
yang pengawasannya dilakukan oleh otoritas pe­
dibanyak negara di dunia merupakan sebuah solusi
nerbangan sipil di sebuah negara berdasarkan ke-
yang sangat bermanfaat dan merupakan jawaban
tentuan SARPs ICAO.
tepat untuk memenuhi lonjakan permintaan pasar.
Harga tiket yang terjangkau dan melalui proses yang 2. FAA (Federal Aviation Administration) selaku lem-
sangat mudah, merupakan alasan lainnya atas kepu- baga internasional yang mengatur segala kebi-
tusan mereka untuk mempergunakan transportasi jakan mengenai penerbangan termasuk maskapai
udara tanpa harus memikirkan lebih dalam terhadap di seluruh dunia saat ini telah memperbolehkan
kualitas manajemen keselamatan maskapai yang ber- penggunaan WiFi di dalam pesawat. Namun ber-
sangkutan. dasarkan lansiran tersebut, FAA masih melarang
penggunaan smartphone untuk menelepon atau-
Dari sisi operator, pemberian kemudahan dalam
pun sms ketika pesawat sudah lepas landas. Hal
administrasi pembelian tiket yang didukung dengan
ini dikarenakan penggunaan jaringan seluler masih
kecanggihan sistim Teknologi Informatika (IT) tanpa
dianggap berbahaya dan beresiko mengganggu
mengabaikan unsur keamanan, menambah daftar
sistem navigasi pesawat serta mengancam kesela-
panjang faktor pendorong meningkatnya jumlah per-
matan para penumpang pesawat terbang.
mintaan. Kondisi inilah yang menjadikan timbulnya
permasalahan baru yang serius, dikarenakan dalam 3. Pemanfaatan layanan Wi-Fi on board of aircraft di-
praktek sesungguhnya, tidak semua maskapai terse- harapkan memberikan pengaruh positif bagi selu-
but, menjalankan dengan sepenuhnya peraturan ruh pengguna jasa penerbangan, baik pelaksana
keselamatan. Dalam kondisi semacam inilah peran penerbangan maupun pemerintah.
otoritas penerbangan harus benar-benar dijalankan
4. Prioritas utama dalam penerbangan adalah ter-
sepenuhnya tanpa kompromi. Tindakan ini merupa-
penuhinya unsur keselamatan, oleh karena itu
kan benteng terakhir dalam mewakili dan melindungi
layanan Wi-Fi on board of aircraft ini harus diuji dan
kepentingan masyarakat dari para pebisnis tertentu
terukur serta dibuatkan suatu regulasi, yang me-
yang mempergunakan berbagai macam strateginya
menuhi unsur keselamatan, keamanan dan kenya-
hanya untuk memperoleh keuntungan.
man serta tidak membahayakan bagi pengguna
Dalam aspek teknis operasional, seyogyanya jasa angkutan udara.
otoritas penerbangan sipil sebagai badan yang le­
bih do­minan dalam memberikan kebijakan tersebut DAFTAR PUSTAKA
terhadap sebuah maskapai yang akan melakukan
pengemba­ngan dengan dasar strategi bisnis, harus 1. UU No 36 tahun 1999 Telekomunikasi
lebih berpihak kepada masyarakat pengguna hanya
2. Merdeka.Com
dengan mengutamakan alasan keselamatan.
3. TEMPO.CO – Sen, 8 Jul 2013
KESIMPULAN
4. SMS ICAO Doc. 9859
1. Undang-undang No. 36 Tahun 1999 tentang
5. KOMPAS Rabu 17/4/201
Telekomunikasi menjelaskan bahwa penggunaan
spektrum frekuensi radio dan orbit satelit harus se­suai 6. ANTARA Senin, 22 April 2013 23:34 WIB
dengan peruntukannya dan tidak saling meng- 7. Siaran Pers Kementerian Komunikasi dan Infor-
ganggu, dikarenakan bahwa penggunaan spek- matika No. 54/ PIH/ KOMINFO/7/ 2013 tentang
trum frekuensi radio dan orbit satelit yang tidak se- Hasil Uji Coba Wifi Tim Kominfo Terhadap Pesa-
suai peruntukannya akan memicu kemungkinan wat Boeing 777-300ER PT Garuda Indonesia
gangguan kepada sistem navigasi pesawat, yang (Penulis adalah Staf pada Bagian Hukum & Kerjasama
mengakibatkan faktor keselamatan yang menjadi Ditjen SDPPI)

Edisi Kelima 2013 11


Buletin Info SDPPI

TEKNOLOGI
TV DIGITAL
Info
MASA DEPAN
Teknologi (MULTIPLE PLP)
Penulis :
YUDHISTIRA PRAYOGA

Pembagian Kanal TV Digital Kehadiran televisi digital merupakan solusi dari rumitnya
di Indonesia permasalahan spektrum frekuensi untuk keperluan penyiaran di
Kehadiran TV digital dengan Indonesia. Jika dilihat dari jumlah program siaran yang ditawarkan
kelebihan kualitas gambar yang dalam satu kanal dan kualitas gambar yang ditampilkan tentu TV digital
baik memberikan pengalaman akan menarik banyak minat pemirsa untuk menonton TV.
baru bagi pemirsa TV di Indonesia.
Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Komunikasi
Jika dulu tayangan berkualitas
dan Informatika telah menetapkan pita frekuensi 478-602 MHz untuk
gambar digital hanya mampu
TV digital. Jumlah kanal ini lebih sedikit dari pita frekuensi analog yang
diterima dengan media transmisi
menggunakan pita frekuensi 478-806 MHz.
serat optik dan satelit, di era digital
semua lapisan masyarakat dapat
menerima tayangan digital hanya
dengan menggunakan antena yang
dilengkapi perangkat tambahan set
top box.
Kesuksesan televisi sebagai
media yang menyampaikan
informasi ke berbagai lapisan
masyarakat di Indonesia dan
seluruh dunia, saat ini tengah
mengalami pergeseran teknologi
dari sistem analog ke digital. Isu
teknologi tersebut kemudian
menciptakan tren teknologi
televisi ke arah digital. Televisi
digital adalah jenis televisi yang
menggunakan modulasi digital
dan sistem kompresi untuk
menyiarkan sinyal gambar, suara,
dan data ke pesawat televisi. Gambar 1 Pembagian Kanal TV Sebelum dan Sesudah Migrasi ke Digital (dalam MHz)

Dengan berbagai kelebihan


yang ditawarkan oleh teknologi Sebagaimana terlihat dari Gambar 1 diatas, komposisi pembagian
digital kepada berbagai pihak, kanal frekuensi setelah migrasi TV analog yang telah ditetapkan oleh
membuat pasar penyelenggaraan Pemerintah untuk keperluan TV digital adalah sebagai berikut :
TV analog semakin cepat menjadi  Kanal Frekuensi 22 (478-486 MHz) hingga kanal frekuensi 27 (518-526
jenuh, dan mengundang industri MHz) digunakan untuk kanal TV digital di masa depan (future used)
turut berpartisipasi menuju
penyelenggaraan TV digital.  Kanal frekuensi 28 (526-534 MHz) hingga kanal frekuensi 45 (662-670

12 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

MHz) digunakan untuk TV digital FTA (Free To Setiap PLP memiliki modulasi, Code Rate,
Air) FFT size, Pilot Pattern, Guard Interval dan kondisi
penerimaan (receiving condition) sendiri-sendiri, dan
 Kanal frekuensi 46 (670-678 MHz) hingga kanal
dalam penerapannya semua PLP dapat ditransmisikan
frekuensi 48 (686-694 MHz) digunakan sebagai
melalui satu kanal frekuensi yang sama.
cadangan untuk TV digital FTA
 Kanal frekuensi 49 (694-702 MHz) hingga kanal Satu multiplex DVB-T2 dapat membawa single
frekuensi 62 (798-806 MHz) digunakan untuk PLP (mode A) atau multiple PLP (mode B). Jumlah
keperluan Mobile Broadband maksimum PLP yang dapat ditampung oleh satu
multiplex DVB-T2 adalah 255 PLP.
Dari 24 kanal TV digital tersedia, hanya 18
kanal yang telah disiapkan untuk Free to Air. Sisanya
sebanyak 6 kanal akan disiapkan untuk kebutuhan TV
digital masa depan (future used).

Teknologi TV digital Multiple PLP


Jika melihat standard teknologi digital yang
ditetapkan oleh Pemerintah yaitu DVB-T21, maka
dalam penerapan TV digital di Indonesia, satu
multiplex (stasiun pemancar) dengan menggunakan
satu kanal frekuensi dapat menampung baik program
siaran berkualitas standard (SDTV2) maupun program
berkualitas tinggi (HDTV3).

Saat ini, salah satu terobosan teknologi yang


dimiliki oleh teknologi TV digital terestrial DVB- Gambar 3 High level M-PLP T2 block diagram
T2 adalah teknik Multiple PLP4 dimana dalam satu
kali pemancaran dengan satu kanal frekuensi dapat
disiarkan beragam program acara dengan kualitas Gambar 3 menunjukkan contoh diagram blok
yang bervariasi, baik program berkualitas tinggi sistem Multiple PLP dengan 3 PLP. Terlihat dari
(HDTV), program berkualitas standard (SDTV) Gambar 3 diatas, masing-masing program siaran
maupun program acara dengan kualitas untuk dengan kualitas gambar yang sama dikelompokkan
kebutuhan penerimaan bergerak (mobile TV). Konsep kedalam satu PLP. Semua PLP kemudian ditambahkan
PLP ini diambil dari standard DVB-S2 pada sistem FEC (Forward Error Control), dimodulasi sesuai dengan
transmisi penyiaran menggunakan satelit. kebutuhan siaran, lalu ditambahkan time interleaver
untuk membedakan jeda transmisi masing-masing
PLP. Semua PLP ini akan disatukan dalam satu
frame, baru kemudian ditransmisikan menggunakan
pemancar yang sama.

Pemilihan modulasi, Code Rate, FFT size, Pilot


Pattern, Guard Interval dan kondisi penerimaan (receiving
condition) akan menentukan fieldstrength sinyal yang
dipancarkan (kuat medan) sehingga berdampak pada
cakupan wilayah jangkauan masing-masing PLP.
Misalnya, modulasi QPSK5 memiliki robutsness yang
kuat sehingga cakupannya akan lebih luas dibanding
Gambar 2 Konsep PLP modulasi QAM6 yang memiliki robustness lebih kecil
dan cakupannya lebih kecil dibanding QPSK.
1 DVB-T2 :Digital Video Broadcasting Terrestrial 2nd Generation
2 SDTV : Standard Definition Television, untuk transmisi 1 program siaran SDTV
dibutuhkan bit rate antara 2-3 Mbps (Kompresi MPEG-4)
3 HDTV : High Definition Television, untuk transmisi 1 program siaran HDTV
dibutuhkan bit rate antara 4-5 Mbps (Kompresi MPEG-4)
4 PLP : Physical Layer Pipe 5 QPSK : Quadrature Phase-Shift Keying
6 QAM : Quadrature Amplitude Modulation

Edisi Kelima 2013 13


Buletin Info SDPPI

Sebagai contoh Gambar


4 disamping, sebuah multiplexer
membawa 3 PLP yaitu 1 PLP
dengan modulasi QPSK 3/4 berisi
program siaran berkualitas Mobile
TV, 1 PLP dengan modulasi 256
QAM 3/5 berisi program siaran
berkualitas SDTV dan 1 PLP
dengan modulasi 16 QAM 4/5
berisi program siaran berkualitas
HDTV.
Pemilihan modulasi, Code
Rate, FFT size, Pilot Pattern, Guard
Interval dan kondisi penerimaan
(receiving condition) juga akan
berdampak pada kapasitas yang
dapat ditampung dalam satu
kanal frekuensi. Modulasi QPSK
Gambar 4 Multiple PLP Multiple Coverage
menghasilkan bit rate yang kecil
(<12.46 Mbps) sehingga hanya
dapat menampung maksimum 3 program siaran HDTV atau 6 program
siaran SDTV. Sedangkan modulasi QAM menghasilkan bit rate yang
sangat besar (mencapai 50.32 Mbps) dan dapat menampung hingga 25
SDTV atau 12 program siaran HDTV.
Dengan mengatur perbedaan penggunaan PLP ini, satu pemancar
TV Digital dapat memiliki beberapa cakupan yang berbeda, sehingga
dalam suatu cakupan dapat diatur jenis penerimaan yang diinginkan.

Model Bisnis DVB-T2 dengan Multiple PLP


Dengan konsep PLP dapat dikembangkan beragam model bisnis

Contoh Gambar 5 disamping


adalah skenario model PLP
dengan beragam Quality of Service
(QoS) dalam satu lingkungan
(environment) . PLP 1 untuk 3D/
HDTV pada penerimaan rooftop
antenna, PLP 2 untuk SDTV pada
penerimaan indoor dan PLP 3
dengan robustness tinggi untuk
penerimaan mobile.

Gambar 5. Skenario QoS

14 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

Untuk skenario Gambar 5 diatas, dimisalkan konfigurasi masing-


masing PLP adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Konfigurasi QoS Skenario

Bandwidth 8 MHz, FFT size 8 k, Pilot Pattern PP1 dan Guard Interval 1/4
PLP Content Reception Modulation Code Bit Rate C/N
Rate
1 HDTV/3D Rooftop 256 QAM 3/4 18.6 Mbps 23 dB
Antenna
2 SDTV Indoor 16 QAM 3/5 4 Mbps 11 dB
Antenna
3 Mobile Mobile QPSK 1/2 0.5 MBps 3 dB
Reception

Apabila teknik Multiple PLP ini dapat diterapkan di Indonesia,


tentu sangat menguntungkan bagi operator TV digital dengan menjual
program siaran berkualitas HDTV, SDTV maupun mobile TV berdasarkan
kebutuhan pelanggan dengan hanya menggunakan satu kanal frekuensi.

Dengan tersedianya 6 kanal frekuensi radio serta adanya teknologi


Multiple PLP DVB-T2 yang dapat menyiarkan beragam program acara
dengan kualitas yang bervariasi dalam satu kali pemancaran, maka
sebelum teknologi TV digital terbaru ini dapat diimplementasikan di
Indonesia, perlu dilakukan kajian lebih mendalam baik terhadap dampak
pemirsa TV, sektor industri penyiaran serta dampak harmonisasi
frekuensi dengan sektor lain. (Penulis adalah Staf pada Direktorat Penataan
Sumber Daya, Ditjen SDPPI)

Edisi Kelima 2013 15


Buletin Info SDPPI

PENATAAN MENYELURUH
PADA PITA FREKUENSI
Info RADIO 2,1 GHz
Teknologi OLEH KELIMA OPERATOR 3G

Melanjutkan artikel sebelumnya yang pernah dimuat dalam Buletin Info


Penulis:
SDPPI Edisi Ketiga 2012 yang lalu dengan judul “Proses Pembuktian dan
Adis Alifiawan dan
Juliana Sandra Pencarian Solusi Atas Kasus Interferensi dari PCS1900 terhadap UMTS”,
berikut akan disampaikan penggalan episode lanjutannya yang oleh Pemerintah
diberi nama proses penataan menyeluruh pada pita frekuensi radio 2,1 GHz.

Di dalam artikel sebelumnya PER/M.KOMINFO/1/2006 Tujuan utama dilakukannya


di Edisi Ketiga 2012 disebutkan tentang Penataan Pita penyesuaian terhadap ketentuan
bahwa setelah Blok 11 (1970-1975 Frekuensi Radio 2.1 GHz Untuk yang tercantum di dalam PM 01/2006
MHz berpasangan dengan 2160- Penyelenggaraan Jaringan jo. PM 42/2006 dan PM 07/2006 jo.
2165 MHz) dan Blok 12 (1975-1980 Bergerak Seluler IMT-2000 PM 43/2006tersebut adalah untuk
MHz berpasangan dengan 2165- yang telah diubah dengan meniadakan ketentuan batasan
2170 MHz) dinyatakan secara teknis Peraturan Menteri Komunikasi maksimum penggunaan Blok 3G
dapat digunakan dengan baik, maka dan Informatika Nomor 42/
pada pita frekuensi radio 2,1 GHz
selanjutnya Blok 11 dan Blok 12 PER/M.KOMINFO/12/2006
oleh setiap operator 3G.
tersebut siap untuk diperebutkan (PM 01/2006 jo. PM 42/2006).
oleh para penyelenggara jaringan Semula, setiap operator 3G
2. Peraturan Menteri Komunikasi
bergerak seluler IMT-2000 atau yang dan Informatika Nomor 07/ dikenakan ketentuan batasan
biasa disebut dengan operator 3G. PER/M.KOMINFO/1/2006 maksimum penggunaan Blok 3G di
tentang Ketentuan Penggunaan pita frekuensi radio 2,1 GHz (spectrum
Perebutan Blok 11 dan Blok cap) sebesar 2 Blok atau 2x10 MHz
Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz
12 tersebut dilakukan melalui FDD. Dengan melihat fakta bahwa
Untuk Penyelenggaraan
mekanisme seleksi yang tata caranya operator 3G pada pita frekuensi
Jaringan Bergerak Seluler IMT-
diatur di dalam Peraturan Menteri 2000 yang telah diubah dengan radio 2,1 GHz hanya berjumlah 5,
Komunikasi dan Informatika Peraturan Menteri Komunikasi sedangkan Blok 3G yang tersedia
Nomor 43 Tahun 2012 tentang dan Informatika Nomor 43/ kini ada 12 Blok, setelah Blok 11 dan
Tata Cara Seleksi Pengguna Pita PER/M.KOMINFO/12/2006 Blok 12 dinyatakan dapat digunakan,
Frekuensi Radio Tambahan Pada (PM 07/2006 jo. PM 43/2006). maka akan ada 2 operator 3G yang
Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz Untuk menggunakan 3 Blok.Dengan
Penyelenggaraan Jaringan Bergerak demikian, ketentuan spectrum cap
Seluler IMT-2000 (PM 43/2012). Perubahan kedua terhadap PM tersebut harus dicabut.
Namun, sebelum tata cara 01/2006 dilakukan melalui penetapan
Peraturan Menteri Komunikasi dan Seleksi perebutan hak
seleksi ditetapkan, terlebih dahulu penggunaan Blok 11 dan Blok 12
perlu dilakukan penyesuaian Informatika Nomor 31 Tahun 2012
(PM 31/2012), sedangkan perubahan ini memakan waktu 23 hari kerja,
terhadap 2 (dua) buah Peraturan dimulai dengan pengumuman
Menteri Komunikasi dan Informatika kedua terhadap PM 07/2006
dilakukan melalui penetapan pembukaan seleksi pada tanggal
yang terkait dengan pengaturan pita 14 Desember 2012 dan diakhiri
frekuensi radio 2,1 GHz, yaitu : Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor 32 Tahun 2012 dengan penetapan pemenang
1. Peraturan Menteri Komunikasi (PM 32/2012). seleksi oleh Menteri Kominfo pada
dan Informatika Nomor 01/ tanggal 5 Maret 2013.Hasil akhir

16 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

dari seleksi ditetapkan bahwa PT c. Pasal 4A ayat (4) PM 01/2006 jo. PM 31/2012 :Hasil dari penataan
Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menyeluruh tidak mengubah masa laku Izin Pita yang telah ditetapkan
keluar sebagai pemenang pertama kepada setiap operator 3G, termasuk namun tidak terbatas pada kewajiban
dan berhak untuk mendapatkan pembayaran BHP frekuensi radio.
penetapan di Blok 11, sedangkan d. Pasal 4A ayat (5) PM 01/2006 jo. PM 31/2012 :Proses penataan menyeluruh
PT XL Axiata, Tbk. (XL) keluar dilaksanakan paling lama 6 (enam) bulan sejak ditetapkannya mekanisme
sebagai pemenang kedua dan berhak dan tahapan pemindahan alokasi.
mendapatkan penetapan di Blok
e. Pasal 9A ayat (1) PM 01/2006 jo. PM 31/2012 :Mekanisme dan tahapan
12. Penetapan Telkomsel sebagai
pemindahan alokasi pita frekuensi radio pada penataan menyeluruh
pemenang seleksi dilakukan melalui
diatur dengan peraturan tersendiri.
Keputusan Menteri Komunikasi
dan Informatika Nomor 191 Tahun f. Pasal 9A ayat (2) PM 01/2006 jo. PM 31/2012 : Mekanisme dan
2013 (KM 191/2013), sedangkan tahapan pemindahan alokasi pita frekuensi radio pada penataan
penetapan XL sebagai pemenang menyeluruh dilaksanakan dengan prinsip penerapan langkah-langkah
seleksi dilakukan melalui Keputusan pemindahan
Menteri Komunikasi dan Informatika alokasi pita frekuensi radio yang paling sedikit.
Nomor 192 Tahun 2013 (KM
Dengan memperhatikan Pasal 9A ayat (1) PM 01/2006 jo. PM
192/2013).
31/2012, maka ditetapkanlah Peraturan Menteri Komunikasi dan Infor-
Untuk optimalisasi pemanfaat matika Nomor 19 Tahun 2013 tentang Mekanisme dan Tahapan Pemin-
sumber daya spektrum frekuensi dahan Alokasi Pita Frekuensi Radio pada Penataan Menyeluruh Pita Fre-
radio, maka langkah selanjutnya kuensi Radio 2,1 GHz (PM 19/2013).
adalah melakukan suatu proses
penataan menyeluruh pada pita Mekanisme pemindahan alokasi pada penataan menyeluruh pita
frekuensi radio 2,1 GHz yang frekuensi radio 2,1 GHz sebagaimana tercantum di dalam PM 19/2013,
melibatkan kelima operator 3G, khususnya Pasal 5 ayat (1), adalah sebagaimana ditunjukkan pada Gam-
sehingga setiap operator dapat bar 1 di bawah ini.
menyediakan transfer data dengan
kecepatan tinggi kepada setiap Gambar 1. Mekanisme Pemindahan Alokasi Pada Penataan Menyeluruh Pita 2,1 GHz
pelanggannya. Ketentuan ini dimuat
dalam Pasal 4A ayat (1) PM 01/2006 Pemindahan alokasi sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1 di-
jo. PM 31/2012. lakukan dengan basis per provinsi, sehingga penjadwalan yang ditetap-
Beberapa prinsip yang wajib kan untuk setiap operator 3G pun berbeda-beda antarprovinsi.Hal terse-
diperhatikan dalam pelaksanaan but diatur di Pasal 6 ayat (1) dan (2) serta Lampiran I PM 19/2013.
proses penataan menyeluruh pita
Selama tahapan pemindahan alokasi, setiap operator 3G mempunyai
frekuensi radio 2,1 GHz ini antara
hak untuk menggunakan Blok 3G yang baru sejak dimulainya peminda-
lain sebagai berikut :
han alokasi tersebut, sesuai jadwal yang telah ditetapkan (Pasal 6 ayat
a. Pasal 4A ayat (2) PM 01/2006 (3) PM 19/2013). Setelah selesai proses penataan menyeluruh ini, yaitu
jo. PM 31/2012 :Penataan pada tanggal 3 November 2013, dilakukan penetapan alokasi Blok 3G
menyeluruh dilakukan dengan yang baru sebagai hasil dari penataan menyeluruh pita frekuensi radio
pemindahan alokasi pita 2,1 GHz dalam bentuk Keputusan Menteri (Pasal 11 PM 19/2013). Proses
frekuensi radio yang telah penataan menyeluruh ini sendiri dijadwalkan selesai pada tanggal 3 No-
ditetapkan kepada operator 3G vember 2013 karena berdasarkan ketentuan jadwal pemindahan alokasi,
sehingga pada akhirnya setiap 24 minggu yang dimulai pada tanggal 20 Mei 2013, sehingga selesai pada
operator 3G mendapatkan
tanggal 3 November 2013.
alokasi pita frekuensi radio yang
berdampingan (contiguous). Dalam menjalankan proses penataan menyeluruh ini, terdapat po-
b. Pasal 4A ayat (3) PM 01/2006 tensi hambatan dalam bentuk interferensi yang ditimbulkan dari co-ex-
jo. PM 31/2012 :Seluruh biaya istence sistem UMTS di pita 2,1 GHz dengan sistem PCS1900 di pita 1,9
dan resiko yang timbul akibat GHz, sebagaimana telah diulas secara mendalam pada artikel terdahulu
dari penataan menyeluruh di Edisi Ketiga 2012 dengan judul “Proses Pembuktian dan Penca­rian
ditanggung oleh masing-masing Solusi Atas Kasus Interferensi dari PCS1900 terhadap UMTS”.Pena­
operator 3G. nganan interferensi ini merujuk pada ketentuan di dalam PM 30/2012.

Edisi Kelima 2013 17


Buletin Info SDPPI

Khusus selama proses penataan menyeluruh, ditetap- belum menghasilkan isolasi antena yang diharapkan,
kan jangka waktu penyelesaian setiap tahapan dalam maka tidak ada langkah lain selain pengguna UMTS,
prosedur koordinasi PCS1900-UMTS yang secara total dalam hal ini AXIS wajib memasang filter tambahan
berjumlah 14 hari kerja.Ketentuan tersebut tercantum di sisi receiver BTS miliknya.
dalam Lampiran II PM 19/2013.

Hal yang perlu untuk diperhatikan dalam se­


tiap penyelesaian kasus interferensi antara PCS1900
dengan UMTS ini adalah bahwa kasus interferensi
ini hanya dapat diselesaikan jika kedua belah pihak,
dalam hal ini operator 3G sebagai pengguna UMTS
dengan PT Smart Telecom sebagai pengguna PCS1900
melakukan setiap langkah di dalam prosedur koordi-
nasi sebagaimana ditetapkan di dalam PM 30/2012
dan PM 19/2013.

Dalam perjalanannya, proses penataan menye-


luruh pita 2,1 GHz ini banyak menemui tantangan,
terutama dari PT Axis Telekom Indonesia (AXIS) se-
bagai operator 3G yang diperintahkan untuk pertama
kali pindah dari Blok 2 dan 3 ke Blok 11 dan 12. AXIS Gambar 2. Suasana Pengukuran Bersama BTS PT Smart
Telecom di Daerah Sili, Bekasi
me­ngeluhkan banyaknya muncul interferensi dari
pemancar PCS1900 milik PT Smart Telecom yang me­ Dengan mengambil contoh dua kali pengukuran
ngakibatkan kualitas layanan 3G pada saat menggu- dengan beragam metode pengujian yang dicobakan di
nakan Blok 11 dan 12 relatif menurun dibandingkan lokasi site Sili, Bekasi, maka Ditjen SDPPI berkesim-
pada saat menggunakan Blok 2 dan 3. pulan bahwa untuk mengejar waktu agar proses pe-
mindahan Blok 3G AXIS tidak terhambat, diperlukan
Secara keseluruhan, AXIS melaporkan bahwa ter-
adanya penyederhanaan proses penanganan interfe-
dapat dugaan interferensi dari sistem PCS1900 pada
rensi PCS1900 dan UMTS. Penyederhanaan tersebut
1935 BTS miliknya. Oleh karena adanya interferensi,
adalah dengan menggunakan hasil pengukuran di site
maka proses pemindahan alokasi di-roll back kembali
Sili sebagai referensi untuk kasus-kasus yang karak-
ke Blok 2 dan 3, setelah dirasakan kondisi di Blok 11
ternya sama, misalnya dari jenis dan merk perangkat
dan 12 mengalami interferensi.Untuk mengatasi hal
BTS yang digunakan, baik yang di sisi pemancar (PT
tersebut, Ditjen SDPPI telah melaksanakan penelitian
Smart Telecom) maupun di sisi penerima (AXIS). Jika
dengan mengambil sample di lokasi Sili, Bekasi. Di
diketemukan kasus yang karakternya sama, maka
daerah Sili ini terdapat dua BTS milik AXIS dan PT
tidak perlu lagi dilakukan pengukuran lapangan,
Smart Telecom yang jaraknya berdekatan dan ante-
tetapi langsung pada kesimpulan bahwa AXIS diha­
nanya dalam posisi nyaris berhadapan dengan keting-
ruskan untuk memasang filter tambahan di sisi receiv-
gian yang juga nyaris sama dari permukaan tanah.
er BTS miliknya.
Dari dua kali pengukuran tersebut ditemukan fak-
Setelah menunggu selama 4 minggu di luar ba-
ta bahwa rupanya perangkat pemancar milik PT Smart
tas waktu yang telah ditetapkan, AXIS masih belum
Telecom telah memenuhi segala ketentuan teknis yang
menyelesaikan proses pemindahan Blok 2 dan 3-nya
dipersyaratkan di dalam Pasal 4 PM 30/2012, terutama
ke Blok 11 dan 12, maka Dirjen SDPPI selaku pihak
parameter Out Of Band Emission (OOBE) dan Adjacent
yang ditunjuk oleh Menteri Kominfo untuk men-
Channel Power Ratio (ACPR). Se­suai prosedur koor­
jalankan fungsi pengawasan dan pengendalian proses
dinasi yang ditetapkan, jika pemancar PCS1900 di sisi
penataan menyeluruh pita 2,1 GHz ini mengeluarkan
PT Smart Telecom telah memenuhi ketentuan teknis,
surat peringatan keras kepada AXIS untuk segera me-
maka selanjutnya kewajiban beralih kepada kedua
mindahkan alokasi Blok 2 dan 3 ke Blok 11 dan 12.
belah pihak untuk melakukan pe­ngaturan ulang po-
Peringatan tertanggal 27 Agustus 2013 ini dikeluarkan
sisi antena keduanya agar menghindarkan posisi
dengan berdasar pada ketentuan Pasal 7 PM 19/2013
ber­hadapan, bisa dengan menaikturunkan antena
yang menyebutkan bahwa jika ada operator 3G yang
maupun dengan mengubah sudut tilting antena. Jika
melewati batas waktu yang telah ditetapkan, maka Pe-
perubahan posisi antena di kedua belah pihak masih

18 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

merintah dapat menghentikan sementara operasional ber 2013, dan Media Indonesia tanggal 5 September
BTS-BTS yang belum di-retuning. Terlebih posisi AXIS 2013 serta dilansir juga di sejumlah media elektronik
adalah sebagai “lokomotif” perpindahan Blok 3G (www.merdeka.com dan www.bisnis.com).
yang keterlambatannya akan sangat mempengaruhi
jadwal pemindahan alokasi Blok 3G keempat operator Setelah adanya gebrakan nyata dari Pemerintah
3G yang lain. berupa penegakan hukum Pasal 7 PM 19/2013 terse-
but, secara perlahan namun pasti, AXIS mulai ber­
Sebagai bukti keseriusan Pemerintah dalam gerak untuk memindahkan alokasi Blok 2 dan 3-nya
menjalankan penegakan hukum terhadap Pasal 7 ke Blok 11 dan 12.
PM 19/2013, Dirjen SDPPI pada tanggal 27 Agustus
2013 tersebut juga melayangkan surat perintah ke- Hal tersebut terbukti akhirnya AXIS mampu me-
pada 14 Kepala UPT Monitor Spektrum Frekuensi nyelesaikan returning di 14 propinsi yang menjadi ke-
Radio(dimana ada alokasi Blok 3G AXIS) untuk se- wajibannya pada tanggal 20 Oktober 2013. Akhirnya
cara serentak melakukan monitoring pemindahan pada tanggal 21 Oktober 2013, seluruh proses retur­
alokasi Blok 2 dan 3 AXIS ke Blok 11 dan 12 dan jika ning dari kelima operator 3G di 33 propinsi selesai,
diperlukan untuk melanjutkannya dengan penegakan ditandai dengan langkah returning terakhir Telkomsel
hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Bukti kon­ di propinsi DI Yogyakarta. Sesuai ketentuan pasal 11
kret dari dijalankannya surat perintah Dirjen tersebut PM 19/2013, hasil penataan menyeluruh ini kemudi-
adalah aksi penyegelan BTS AXIS oleh salah satu UPT an ditetapkan dalam suatu keputusan menteri yaitu
Monitor Spektrum Frekuensi Radio, yaitu Balai Moni- Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
tor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Denpasar, hal No.1192 tahun 2013 tentang Penetapan Alokasi Blok
ini sempat diangkat menjadi pemberitaan di sejumlah Pita Frekuensi Radio Hasil Penataan Menyeluruh
media cetak nasional seperti Investor Daily tanggal 5 Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz. (Penulis adalah Staf pada
September 2013, Bisnis Indonesia tanggal 5 Septem- Direktorat Penataan Sumber Daya, Ditjen SDPPI)

Edisi Kelima 2013 19


Buletin Info SDPPI

Cloud Computing
Info Sebagai Solusi
Teknologi Bagi Bisnis Startup
Penulis :
DENNY KARUNIAWAN

Perkembangan teknologi in- atas yang saat ini marak diperbin- dimana pada kedua hasil rekomen-
formasi dan komunikasi yang cangkan. Dalam konsep teknologi dasi tersebut mendefinisikan cloud
sangat cepat saat ini menawarkan komputasi awan, pelanggan cu- computing sebagai kemampuan
kemudahan sebagai salah satu kup menggunakan service yang untuk mengakases sekumpulan
nilai tambah dalam melakukan disediakan oleh penyedia layanan resource computing yang diguna-
berbagai aktivitas bisnis. Era in- komputasi awan (cloud service pro- kan secara bersama-sama baik se-
ternet telah membawa perubahan vider) dan dapat mengkustomisasi cara fisik maupun virtual (network,
budaya yang sangat signifikan di- layanan sesuai dengan permintaan storage, application, services) dengan
mana segala aktivitas bisnis akan yang dibutuhkan. Perusahaan- menggunakan berbagai platform
saling terhubung melalui dunia cy- perusahaan besar yang bergerak sesuai dengan permintaan yang
ber meskipun tidak dapat dipung- dalam bidang IT dari berbagai dibutuhkan oleh cloud customer.
kiri bahwa layanan broadband yang negara maju seperti Microsoft, Ap-
disediakan oleh backbone para ple, Google, IBM, Yahoo dll mulai
penyelenggara jaringan juga me- mengembangkan bisnisnya dalam Karakteristik cloud
mainkan peran yang sangat pen­ bidang komputasi awan. Berdasar- computing
ting khususnya dalam hal penye- kan trend yang sedang terjadi ini Berdasarkan definisi yang
diaan kecepatan akses. kita dapat memprediksi bahwa dise­butkan di atas, bisnis cloud
ke depan arah standard teknologi computing memiliki karakteristik
Pemanfaatan internet untuk
telekomunikasi akan lebih seder- diantaranya sebagai berikut:
kegiatan bisnis membutuhkan in-
hana dan berorentasi pada kemu-
vestasi yang cukup besar seperti a) On-demand self-service : cus-
dahan dengan munculnya penye-
misalnya dalam hal hardware ada- tomer dapat mengatur kebutu-
dia layanan cloud.
lah penyediaan server, storage, net- han layanan seperti time server,
work, dan begitu juga dari sisi soft- network storage sesuai dengan
ware dimana untuk menjalan­kan Apa itu cloud computing kebutuhannya secara langsung
aplikasi dibutuhkan sistem ope­rasi Terdapat kemiripan defi- tanpa harus bertemu dengan
dengan platform yang sama. Hal nisi dan istilah cloud computing orang lain atau pihak penyedia
ini tentunya akan menyulitkan pada referensi yang diusulkan layanan cloud.
pelaku bisnis kecil yang baru akan oleh Colla­borative Team for Cloud
b) Broad network acess : layanan
memulai usaha (startup) karena be- Computing Reference Architecture
cloud dapat diakses melalui
sarnya investasi yang harus dike- (CT-CCRA) yang diprakarsai oleh
berbagai client platform seperti
luarkan. ITU-T WP6/13 dan ISO/IEC JTC
mobile phone, laptop, tablet,
1/SC 38/WG3 dan rekomendasi
Komputasi awan atau biasa dan workstation.
yang telah dipublikasikan oleh
disebut dengan istilah cloud compu­
National Institute of Standard and c) Resource pooling : Sumber daya
ting merupakan salah satu solusi al-
Technology (NIST) Amerika Serikat
ternatif terhadap permasalahan di

20 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

(hardware dan software) cloud disediakan oleh cloud d) Measured Service : cloud system memiliki kemam-
service provider baik secara fisik maupun virtual puan untuk mengoptimalkan dan mengelola re-
untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan cus- sources secara terukur sehingga penggunaanya
tomer. dapat dimonitor,dikontrol,diaudit, dan dilaporkan
pada kedua belah pihak.

Model layanan (services)

Paas
Iaas

Saas

Layanan yang disediakan oleh aplikasi yang berjalan pada pada cloud kepada customer
cloud service provider kepada cloud infrastruktur cloud kepada cus- seperti jaringan, sistem operasi,
customer meliputi penyediaan jasa tomer dengan menggunakan media penyimpanan maupun
dalam hal akses terhadap hardware bahasa pemrograman, library, aplikasi, dimana customer
dan software dimana dalam cloud services, maupun tools yang tidak perlu mengelola sendiri
computing dikenal dengan istilah disediakan oleh cloud service hal-hal yang berkaitan dengan
sebagai berikut : provider dimana customer infrastruktur cloud.
tidak perlu mengelola sendiri
a) Software as a Service (SaaS): Ke-
hal-hal yang berkaitan dengan Skema bisnis
mampuan untuk menyediakan
infrastruktur cloud seperti ja­
layanan aplikasi yang berjalan Berdasarkan referensi yang
ringan, media penyimpanan,
pada infrastruktur cloud kepa- di keluarkan oleh National Institute
sistem operasi namun customer
da customer, dimana layanan of Standard and Technology (NIST)
dapat mengelola, mengontrol
aplikasi tersebut dapat diakses Amerika Serikat, terdapat 5 aktor
dan melakukan konfigurasi
oleh berbagai jenis perangkat pada model bisnis cloud computing
terhadap aplikasi yang akan
yang digunakan oleh customer yaitu :
dibangun.
seperti laptop, tablet, mobile,
maupun melalui workstation . a) Cloud provider : Entitas yang
c) Infrastructure as a Service (IaaS) :
berfungsi sebagai penyedia
b) Platform as a Service (PaaS): Ke- Kemampuan untuk menyedia-
layanan cloud
mampuan untuk menyedia- kan layanan infrastruktur (com-
kan layanan dalam membuat puting resources) yang berjalan b) Cloud consumer : Entitas yang

Edisi Kelima 2013 21


Buletin Info SDPPI

berhubungan secara bisnis dalam hal penggunaan layanan yang dise- para vendor-vendor besar di dunia
diakan oleh cloud provider. tampak nyata bahwa cloud carrier
dalam hal ini adalah operator pe-
c) Cloud broker : Entitas yang berfungsi untuk mengelola penggunaan,
nyelenggara jaringan telekomu-
performansi, dan memfasilitasi layanan cloud serta sebagai peng­
nikasi berada di luar lingkup ske-
hubung negosiasi antara cloud provider dan cloud consumer.
ma bisnis cloud computing, padahal
d) Cloud Auditor : Pihak yang secara independen melakukan audit dan layanan broadband yang disediakan
penilaian terhadap layanan yang disediakan oleh cloud provider baik oleh backbone para penyelenggara
itu dalam hal layanan dan performansi, sistem operasi dan sekuriti jaringan juga memainkan peran
yang diimplementasikan. yang sangat penting khususnya
dalam hal penyediaan kecepa-
e) Cloud carrier : Perantara yang memberikan koneksi dan transport
tan akses dan bisnis operator pe-
layanan cloud.
nyelenggara jaringan seharusnya
mendapatkan ruang sebagai aktor
dalam skema bisnis karena ber-
tanggung jawab terhadap service
level agreement (SLA) dengan pihak
vendor maupun customer sebagai
end user.
Harapan masyarakat adalah
bisnis cloud service dapat berkem-
bang di Indonesia sehingga pengu-
saha kecil dan menengah (startup)
dapat memanfaatkan layanan yang
disediakan.
Gambar 5.1 Interaksi actor dalam cloud computing (NIST reference Referensi
architecture)
1. Draft dokumen usulan Col-
Gambar 5.1 di atas menunjukkan interaksi masing-masing actor da- laborative Team for Cloud Com-
lam bisnis cloud computing dimana cloud consumer dapat melakukan re- puting Reference Architecture
quest layanan kepada cloud provider secara langsung atau melalui cloud (CT-CCRA) yang diprakarasai
broker. Cloud auditor secara independen dapat berhubungan dengan oleh ITU-T WP6/13 dan ISO/
aktor yang lain dalam hal mengumpulkan informasi untuk melakukan IEC JTC 1/SC 38/WG3
audit.
2. National Institute of Standard
Peran aktif pemerintah sebagai regulator and Technology (NIST) Cloud
Computing Standards Roadmap
Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai wakil pemerin-
Amerika Serikat versi 2.
tah yang membidangi sektor TIK sebaiknya secara proaktif menyiapkan
dukungan regulasi yang dapat mengakomodasi kepentingan pemerintah, 3. United State Computer Emer-
stakeholder dan masyarakat sebagai pengguna layanan cloud. gency Readiness (US-CERT)
The Basic of Cloud Computing
Apabila kita melihat gambar 5.1 diatas tentang interaksi aktor dalam
(Penulis adalah Staf pada Bagian Pe-
cloud computing yang diusulkan oleh NIST dimana anggotanya adalah
nyusunan Program dan Pelaporan
Ditjen SDPPI)

22 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

Identifikasi
Gangguan Frekuensi Info
di Pita Seluler Teknologi

Penulis :
LUTHFI

Salah satu penggunaan spektrum frekuensi adalah untuk teknologi Jenis Gangguan
komunikasi seluler, dimana Indonesia mengadopsi berbagai teknologi di-
a. Repeater
belahan di dunia, antara lain CDMA 450, CDMA 800, GSM 900, DCS 1800,
PCS 1900 dan UMTS 2100/3G, seperti pada gambar.1. Perangkat repeater handphone
adalah sebuah penguat sinyal
handphone, yang biasanya di-
gunakan di daerah rural/pede-
saan yang jauh dari lokasi BTS
atau di dalam gedung-gedung
yang tidak dapat dijangkau
oleh sinyal BTS. Ada 3 penguat
sinyal yang banyak digunakan,
yaitu :

- Perangkat resmi dari opera-


tor yang biasa disebut pico-
cell, adalah perangkat yang
menyatu di dalam jaringan
operator seluler itu sendiri,
biasanya digunakan di ge-
dung-gedung, hotel, mall
atau bangunan yang ber­
Semakin maraknya pengguna di teknologi tersebut, semakin banyak
tingkat.
juga gangguan di pita frekuensi itu. Gangguan-gangguan tersebut dari
bermacam-macam perangkat, diantaranya penggunaan alat Handy Talky/ - Perangkat repeater handphone
Rig/repeater untuk komunikasi bergerak akan mengganggu di pita freku- yang tidak mengganggu,
ensi CDMA 450, serta perangkat repeater, jammer handphone dan perangkat dimana sinyal yang keluar
ISM (900 MHz) dari negara lain pada pita frekuensi CDMA 800, GSM 900, dari repeater sangat kecil
DCS 1800, PCS 1900 dan UMTS 2100/3G. Di artikel ini kita tidak memba- seperti perangkat hand-
has gangguan di pita CDMA 450. phone sendiri.

Perangkat-perangkat tersebut mengganggu karena mengeluarkan - Perangkat repeater handphone


frekuensi yang bekerja di penerimaan BTS/pita uplink, yang mana ter- yang mengganggu, merupa-
deteksi melalui sistem BTS yaitu pada GSM melalui Real Time with Pause kan perangkat yang illegal
(RTWP) dan CDMA melalui Received Signal Strength Indication (RSSI).

Edisi Kelima 2013 23


Buletin Info SDPPI

dan sangat mengganggu kinerja BTS-BTS Selular disekitarnya. Bentuk- bentuk spektrum
penguat sinyal
Mengapa repeater handphone dapat mengganggu, karena fre­­­ku­
ensi yang keluar bekerja di pita uplink seluler secara terus menerus Setiap perangkat repeater
(24 jam) dan sangat besar melebihi batasan yang diterima oleh pene­ handphone yang mengganggu,
rima BTS, sehingga merusak kinerja perangkat penerima yang sensitif selalu mempunyai satu, atau
(perangkat handphone hanya memancar di bawah 100 mW sedangkan lebih frekuensi carrier yang
perangkat repeater melebihi dari 3 watt). Perangkat-perangkat hand- bekerja di pita uplink seluler.
phone pelanggan lain tidak dapat berkoneksi dengan BTS, karena telah Dari sekian banyak perangkat
ditutupi/didahului oleh perangkat repeater tersebut, sinyal handphone ada 5 ben-
tuk spektrum yang biasa digu-
Ada 3 bagian dalam perangkat repeater tersebut, yaitu : nakan, bentuk-bentuk inilah
yang akan menjadi panduan
1. Komponen penguat sinyal adalah bagian inti yang berupa suatu kita dalam hunting gangguan
perangkat elektronik, di dalam bagian ini yang menjadikan perang- frekuensi tersebut, yaitu :
kat repeater menjadi dan bekerja seperti sebuah BTS.
1. Spektrum allband/broadband,
2. Antena indoor, yang merupakan antena di dalam ruangan dan
ditemukan pada perangkat
mengeluarkan frekuensi downlink pita seluler.
CDMA 800, GSM 900, DCS
3. Antena Outdoor, yang merupakan antena di luar gedung dan men- 1800 dan UMTS 2100/3G.
geluarkan frekuensi uplink pita seluler. Dimana frekuensi yang ke-
luar dari antena outdoor se-
Seperti pada gambar di bawah ini
suai pita frekuensi alat yang
yang digunakan (contoh :
pita CDMA 800 dari 825-
845, GSM 900 dari 890-915
MHz dll)

Dari sekian banyak penguat sinyal, penulis hanya menemukan


4 jenis yang bekerja di pita seluler dari temuan gangguan sejak tahun
2007 sampai sekarang, yaitu CDMA 800, GSM 900, DCS 1800 dan UMTS
2100/3G. Mengapa PCS 1900 terganggu oleh repeater handphone, pada-
hal tidak ada perangkat repeater yang bekerja di pita tersebut. Karena
seperti yang kita ketahui uplink pita PCS 1900 dan UMTS 2100/3G san-
gat berdekatan, seperti pada gambar pertama, yaitu 1903.125 – 1910
MHz untuk PCS 1900 dan 1920 – 1980 MHz untuk UMTS 2100/3G, se-
hingga sewaktu perangkat repeater handphone UMTS 2100/3G bekerja,
maka spurious frekuensi yang keluar dari perangkat tersebut meng-
ganggu kinerja penerima BTS PCS 1900.

24 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

2. Spektrum per kanal, ditemukan pada perang- 4. Spektrum yang mempunyai frekuensi carrier
kat CDMA 800 dan GSM 900. Dimana frekuensi di 918-923 MHz, dan hanya ditemukenali di
yang keluar dari antena outdoor hanya berupa perangkat repeater GSM.
1 frekuensi saja dengan bandwidth sekitar 200
kHz – 2 MHz

5. Spektrum yang mempunyai lebih dari 1 freku­


ensi carrier, ditemukan pada perangkat CDMA
800 dan GSM 900. Bentuk spektrum freku­ensi
seperti parasitik dengan setiap lebar sinyal fre-
kuensi dari 200 kHz – 5 MHz, kemungkinan
3. Spektrum hoping atau scanning, ditemu- disebabkan kerusakan dari perangkat repeater
kan pada perangkat CDMA 800 dan GSM handphone tersebut, karena hanya ditemukan 2
900. Bentuk berupa sinyal carrier yang tung- kali saja perangkat tersebut selama penanganan
gal (seperti tanpa modulasi) yang akan selalu gangguan frekuensi di Balmon Kelas I Jakarta.
berpindah-pindah di sekitar pita frekuensi
alat itu bekerja, untuk membedakan dengan
sinyal dari handphone adalah besaran level
yang sama dan kontinyu, ini berbeda de­
ngan sinyal yang keluar dari handphone.

Edisi Kelima 2013 25


Buletin Info SDPPI

b. Jammer

Perbedaan karakteristik dari perangkat re- c. Perangkat ISM (Industrial, Scientic, and Medi-
peater dan jammer adalah frekuensi yang diguna- cal)
kan, seperti yang diceritakan di atas untuk perang-
kat repeater bekerja di frekuensi uplink sedangkan Di negara-negara lain, banyak penggunaan
jammer adalah sebuah perangkat BTS semu yang perangkat ISM di pita frekuensi 900 MHz, salah
mengeluarkan sinyal yang sangat kuat dan bekerja satu negara tersebut adalah Amerika Serikat, dari
di frekuensi downlink BTS. Seperti kasus jammer beberapa kasus gangguan frekuensi seluler, ba­
handphone di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) nyak ditemukan penyebab gangguan dari peng-
Narkotika Jakarta. Tapi mengapa perangkat jam- gunaan perangkat ISM 900 MHz tersebut, antara
mer mengganggu BTS Seluler, padahal perangkat lain yang ditemukan adalah perangkat CCTV dan
tersebut hanya memancar di frekuensi seluler. Ini Baby Talk/Baby Monitor (tidak penutup perang-
dikarenakan teknologi yang kita gunakan berdeka- kat yang lain, seperti komunikasi point to point baik
tan antara pita frekuensi uplink dan downlink, salah data maupun voice dll). Perbedaan bentuk spek-
satunya dimana pita downlink CDMA 800 (870-890 trum antara perangkat ISM dengan perangkat re-
MHZ) berdekatan dengan uplink GSM (890 – 915 peater, adalah lebar bandnya yang lebih lebar dari
MHz) dan uplink UMTS 2100/3G (1920 – 1980 MHz) perangkat repeater per kanal, dari kedua alat yang
berdekatan dengan downlink PCS 1900 (1983.125 – ditemukan, bentuk spektrum menyerupai bentuk
1990 MHz). Sehingga saat perangkat jammer meng­ hasil pengukuran frekuensi radio siaran FM, se­
eluarkan sinyal jamming di pita frekuensi CDMA perti pada gambar :
maka spurious atau frekuensi jamming tersebut GANGGUAN FREKUENSI PT. XL AXIATA
otomatis mengganggu perangkat penerimaan BTS PEMANCAR CCTV DI MUTIARA MEDITERANIA RESIDENCE A-8J

GSM 900, dan begitu pula pada saat perangkat jam- Ref Level :
M1: -104.97 dBm @ 912.43
-40 M2: -68.74
MHz dBm @ 913.02
M3: -103.75
MHz dBm @ 913.595 MHz

mer mengeluarkan sinyal jamming di pita frekuensi


-40.0 dBm
dB / Div :
-50
10.0 dB
-60
PCS 1900, maka spurious atau frekuensi jamming -70
tersebut otomatis mengganggu penerimaan BTS -80
dBm

UMTS 2100/3G, seperti dalam ilustrasi dan gam- -90


-100
bar di bawah ini. -110
-120

Sehingga saat perangkat jammer bekerja, -130


M1 M2 M3

spurious frekuensi yang keluar akan mengganggu


-140
912.2912.4912.6912.8913.0 913.2913.4913.6913.8914.0
kinerja BTS-BTS seluler di sekitar wilayah tersebut, CF: 913.05 MHz
Frequency (912.05 - 914.05 MHz)
SPAN: 2.00 MHz Attenuation: 0 dB
apalagi jika power perangkat tersebut mencapai 100 RBW: 3 kHz
MaxHold: ON
VBW: 1 kHz Detection: Pos. Peak

Watt, maka gangguan akan semakin luas, banding-


Std:
Min Sweep Time: 1.00 Milli Sec
Date: 04/19/2011 Time: 13:46:24
kan dengan perangkat handphone yang hanya 100 Model: MS2711D Serial #: 00601142

mW dan dapat berkomunikasi dengan BTS yang


mempunyai radius area 3-5 km.

Gangguan Frekuensi Radio Seluler Teknik Monitoring dan Hunting


Lapas Narkoba Cipinang
M1: -92.96 dBm @ 848.02
M2: -60.50
MHz dBm @ 870.075
M3: -52.87
MHz dBm @ 890.125 MHz
Cara melakukan monitoring untuk menemuke-
Ref Level :
M4: -78.86 dBm @ 910.977
-20
M5: -76.30
MHz dBm @ 914.987
M6: -57.42
MHz dBm @ 935.038 MHz nali perangkat yang mengganggu pita frekuensi se-
-16.0 dBm
dB / Div : -30
UNIT :
luler adalah :
-40
-50 1. Harus diketahui pita frekuensi serta lokasi yang
terganggu, biasanya pihak operator telah membe­
-60
dBm

-70
-80 rikan daerah yang diduga mengganggu. Jika tidak
-90
mendapat data tersebut, dapat kita tentukan cell
-100
-110
BTS yang dominan terganggu, misal pada BTS X
di cell α (0º) maka kita dapat menarik garis dengan
M1 M2 M3 M4
M5 M6

848 864 880 896 912 928 944 960 976 992
Frequency (840.0 - 1000.0 MHz)
menggunakan GPS/peta atau Mapinfo arah BTS
CF: 920.0 MHz SPAN: 160.00 MHz Attenuation: 0 dB menuju 0º, radius pengganggu dapat mencapai 1-5
RBW: 100 kHz VBW: 300 Hz Detection: Pos. Peak
Date: 02/27/2012 Time: 14:29:29 km, tergantung lokasi BTSnya, biasanya gangguan
bersumber dari arah pertokoan, rumah-rumah be-
sar, pabrik maupun perkantoran.

26 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

2. Melakukan monitoring dengan - GSM 900 dari 890 - 925 MHz diatas (5 bentuk frekuensi dari
menggunakan spektrum ana- (untuk menemukenali jika peng- repeater handphone ataupun
lyzer dengan membuat skala 5 ganggu bekerja di frekuensi 920 perangkat lain), maka gunakan
div/dB dan referensi level -50 MHz). antena directional untuk menen-
dBm, dengan skala yang kecil tukan arah sumber pancaran.
tersebut akan memudahkan - DCS 1800 dari 1700 – 1800 MHz.
kita memonitor frekuensi yang 4. Jika telah ditemukan lokasi
terganggu. Kemudian atur start - PCS 1900 dan UMTS 2100/3G pancaran, dapat menggunakan
stop frekuensi yaitu : dari 1900 – 1980 MHz. metode visual untuk mencari
antena outdoor yang dapat beru-
- CDMA 800 dari 820 - 850 MHz. 3. Jika sudah termonitor bentuk fre- pa antena yagi maupun whip,
kuensi seperti yang dijabarkan

kadang-kadang level frekuensi yang terukur akan Jika ditemukenali bentuk spektrum frekuensi di
lebih kecil ketika kita telah mendekati sumber pancar- lokasi tersebut, maka dilakukan komunikasi kepada
an, hal ini disebabkan lokasi antena berada lebih tinggi pemilik rumah untuk menunjukkan tempat/pema­
atau ditempatkan di lokasi atap yang berbentuk flat/ sangan repeater handphone yang digunakan.
rata. Untuk itu dapat dilakukan pengukuran didalam
lokasi yang diduga menggunakan perangkat tersebut,
jika di dalam ruangan dan perangkat diduga dari re-
peater handphone, maka dilakukan monitoring pada
pita frekuensi downlink seluler, misal jika perangkat
tersebut adalah penguat GSM 900, maka yang kita
lakukan pelacakan 935-960 MHz (dengan start stop
930 - 970 MHz pada spektrum analyzer yang kita gu-
nakan), bentuk spektrum yang keluar dari perangkat
seluler seperti di bawah ini.
Dengan semakin maraknya gangguan di pita se-
GANGGUAN FREKUENSI PT. XL AXIATA luler yang terjadi, semoga artikel ini dapat menjadi
HOTEL PENISULA JL.MANGGA BESAR RAYA NO. 60 JAKPUS

-30 M1: -58.44 dBm @ 952.55 MHz M2: -55.72 dBm @ 960.05 MHz panduan atau membantu buat rekan-rekan dalam
melakukan monitoring gangguan frekuensi. (Penulis
Ref Level :
-30.0 dBm
dB / Div :
-40
10.0 dB
-50 adalah Staf pada Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio,
Kelas I Jakarta)
-60
-70
dBm

-80
-90
-100
-110
-120
M1 M2
-130
924 930 936 942 948 954 960 966 972 978
Frequency (920.0 - 980.0 MHz)
CF: 950.0 MHz SPAN: 60.00 MHz Attenuation: 0 dB
RBW: 100 kHz VBW: 300 Hz Detection: Pos. Peak
MaxHold: ON
Std: UMTS/WCDMA/3G
Min Sweep Time: 1.00 Milli Sec
Date: 04/21/2011 Time: 12:26:34
Model: MS2711D Serial #: 00601142

Edisi Kelima 2013 27


Buletin Info SDPPI

Info Umum

Penulis:
Untung Widodo
KOORDINASI
MONITORING
SPEKTRUM
INTERNASIONAL
UMUM bumi (great circle), sesuai sifatnya hayakan jiwa manusia. Gangguan
bahwa frekuensi radio merupakan tersebut berupa penggunaan fre-
Indonesia adalah negara
sumber daya alam yang terbatas di- kuensi pada band HF tidak sesuai
kepulauan terbesar di dunia
mana dalam perambatannya tidak peruntukannya (illegal) dan meng-
yang mempunyai 17.508 pulau.
mengenal batas suatu wilayah atau ganggu frekuensi penerbangan
Indonesia terbentang antara 6
negara untuk itu dibutuhkan suatu yang digunakan maskapai pener-
derajat garis lintang utara sampai
pengawasan dan pengendalian bangan internasional.
11 derajat garis lintang selatan, dan
dalam penggunaannya agar peng-
dari 97 derajat sampai 141 derajat
gunaan frekuensi radio tersebut PERMASALAHAN
garis bujur timur serta terletak
digunakan secara baik dan benar
antara dua benua yaitu benua Permasalahan gangguan radio
sesuai peruntukannya.
Asia dan Australia/Oceania. lintas negara yang terjadi pada ku-
Posisi strategis ini mempunyai Berdasarkan analisa dan eva­ run waktu sepuluh tahun kebela-
pengaruh yang sangat besar luasi hasil monitoring frekuensi kang berdasarkan complain negara
terhadap kebudayaan, sosial, radio nasional per-Triwulan ketiga asing bahwa sumber gangguan be-
politik, dan ekonomi dan wilayah tahun 2013 ditemukenali peng- rasal dari wilayah Indonesia dapat
Indonesia terbentang sepanjang gunaan frekuensi radio tanpa izin dikategorikan kepada gangguan
3.977 mil antara Samudra Hindia (Illegal) sebanyak 11.264 stasiun yang merugikan (harmful interfer-
dan Samudra Pasifik. Apabila radio, diantara jumlah tersebut 185 ence), seperti :
perairan antara pulau-pulau itu stasiun radio berasal dari penggu-
digabungkan, maka luas Indonesia na band HF. - Gangguan komunikasi radio
menjadi 1.9 juta mil persegi, diperbatasan negara pada fre-
Dalam kurun waktu 5 (lima)
kuensi layanan radio siaran
Penggunaan frekuensi radio tahun kebelakang kita telah di com-
FM , layanan selular.dan ko-
per akhir tahun 2012 sebanyak plain negara tetangga terkait gang-
munikasi radio di darat.
1.856.057 pengguna (ISR), dian- guan frekuensi radio yang diklaim
tara jumlah tersebut 40.965 adalah mereka berasal dari wilayah Indo- - Gangguan radio penerbangan
pengguna band HF yang memiliki nesia, bahkan complain terburuk be- frekuensi tinggi (HF) route in-
ISR, dimana band HF ini membu- rasal dari negara asing yang sa­ngat ternasional yang disebabkan
tuhkan perlakuan khusus meng- jauh (lintas benua) yang meng- oleh penggunaan tidak sesuai
ingat perambatan gelombangnya klaim gangguan tersebut berasal peruntukan dan diduga tanpa
dapat menjangkau wilayah yang dari wilayah Indonesia, dimana izin (illegal) dari stasiun radio
sangat jauh bahkan bisa mengitari gangguan tersebut dapat memba- yang digunakan para nelayan
di perairan Indonesia.

28 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

- Penggunaan kanal dan spesifikasi perangkat memiliki tugas-tugas, antara lain :


yang tidak sesuai persyaratan internasional yang a. Tugas-tugas sesuai Radio Regulation (RR), yaitu:
dilakukan para anggota Organisasi Radio Amatir
- Monitoring emisis-emisi yang dikaitan dengan
Indonesia (ORARI) dalam komunikasi jarak jauh
kondisi frekuensi yang ditetapkan
(DX), dan
- Penggunaan perangkat siaran (FM) yang tidak - Observasi dan pengukuran pendudukan pita
bersertifikat atau tidak lulus pengujian (type ap- frekuensi
proval) sehingga tidak layak pakai sehingga efek - Investigasi kasus-kasus gangguan radio, dan
pan­carannya mengganggu navigasi dan radio
penerbangan, dan hal ini membahayakan jiwa - Identifikasi dan penghentian emisi-emisi tanpa
manusia. ijin.
b. Tugas-tugas dasar monitoring national, yaitu:
- Bantuan pada event-event khusus yang berkaitan
MONITORING FREKUENSI RADIO dengan kegiatan kejuaran penting dan kunjungan
kenegaraan.
Sistem monitoring menyediakan metoda untuk
proses verifikasi dan “closes the loop” dalam proses - Pengukuran Jangkauan Radio
pengaturan spektrum. Tujuan dari spektrum moni- - Radio Kompabiliti dan studi-studi EMC, dan
toring adalah untuk mendukung proses pengaturan
frekuensi secara umum, termasuk didalamnya fungsi- - Studi Teknis dan Ilmu Pengetahuan
fungsi penetapan frekuensi dan perencanaan freku­ c. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, tugas-tugas
ensi. Tujuan spesifik monitoring spektrum adalah: sesungguhnya dari stasiun monitor harus dapat
• Aktif dalam penanganan electromagnetic spectrum mengidentifikasi dan melokalisir emisi-emisi dan
interference dalam skala lokal, regional, ataupun mengukur karakteristik-karakteristiknya, antara
secara global sehingga suatu stasiun radio dapat lain pengukuran frekuensi, kuat medan, bandwidth,
melakukan siaran dengan baik, yang bebas interfe- modulasi, spectrum occupancy juga pencari arah.
rensi dan memberikan keuntungan ekonomis. d. Sebagai konsekuensinya stasiun monitor harus
• Aktif dalam menjaga kualitas penerimaan yang memiliki perangkat pengukuran yang memiliki
baik terhadap siaran radio maupun televisi untuk fungsi-fungsi perangkat monitoring antara lain,
masyarakat umum. antenna, receiver, pengukuran parameter frekuensi,
direction finder, decoder, recorder dan lain-lain sesuai
• Menyediakan data monitoring yang bermanfaat Recommendation ITU-R SM.1392
pada proses administrasi spectrum monitoring,
khususnya pada penggunaan spektrum dalam hal
penggunaan frekuensi secara aktual (Channel occu- Tujuan Monitoring Nasional
pancy, band congested, dll).
Tujuan monitoring nasional secara umum adalah
• Menyediakan informasi monitoring yang bernilai aktif dalam pencegahan terjadinya interferensi,
untuk program-program yang diadakan oleh ITU menjamin kualitas penerimaan radio yang baik, dan
Radio Communication Bureau. Misal, menghi­ untuk menyediakan informasi monitoring dalam
langkan interference yang cenderung merusak pengaturan spectrum secara regional, nasional,
(harmful interference), clearing out-of-band, dll. maupun internasional. Hal ini terjadi, karena
penggunaan frekuensi tinggi (HF) bagi hubungan
Stasiun Monitoring Fekuensi Radio internasional antar Negara, sering kali mengabaikan
alokasi frekuensi dan prosedur.
Stasiun Monitoring Fekuensi Radio (SMFR) ada-
lah suatu perwujudan salah satu fungsi manajemen
Seperti yang telah disebutkan diatas, tujuan
spektrum frekuensi radio yang memiliki tugas menga-
monitoring adalah untuk mengidentifikasi setiap
wasi pelaksanaan atau penggunaan spektrum freku­
transmisi yang tidak memenuhi persyaratan, baik yang
ensi radio secara nasional yang bertujuan untuk tertib
tidak memiliki izin ataupun yang tidak memenuhi
pemanfaatan spektrum frekuensi radio sesuai perun-
standar teknis yang telah ditentukan. Ada beberapa
tukannya sehingga tercapai tertib administrasi, tertib
alasan yang menyebabkan hal ini dapat terjadi:
teknis dan tertib hukum dibidang Frekuensi radio.
• Suatu transmisi illegal menyebabkan interferensi
SMFR atau dinas monitoring pada hakekatnya
stasiun lain

Edisi Kelima 2013 29


Buletin Info SDPPI

• Perencanaan hanya bisa internasional yang berpartisipasi stasiun didalam dinas komunikasi
dilakukan secara efektif didalam dalam sistem monitoring interna- radio Teresterial yaitu antara lain :
keadaan yang stabil dan sional, harus menetapkan suatu 1. Laporan pengukuran frekuen-
lingkungan yang terkoordinasi kantor pusat yang mana semua si harus berisi sebanyak yang
dengan baik permintaan untuk informasi moni- diperlukan dari informasi beri-
• Masyarakat memiliki hak toring akan dialamatkan dan yang kut:
dalam hal level penerimaan mana informasi monitoring terse- a) Identitas dari stasiun moni-
broadcast, stasiun bergerak, dan but akan disampaikan kepada Biro toring (administrasi atau or-
layanan selular/data. atau kepada kantor-kantor pusat ganisasi dan lokasi)
dari administrasi lain olehnya.
b) Tanggal pengukuran
Persyaratan-persyaratan ad-
Monitoring Internasional c) Waktu pengukuran (dalam
ministratif dan prosedural untuk
Untuk membantu sedapat penggunaan dan pengoperasian UTC)
mungkin dalam pelaksanaan dari sistem monitoring internasional d) Tanda panggil atau cara lain
Peraturan Radio, khususnya un- harus sesuai dengan ketentuan- identifikasi, atau keduanya,
tuk membantu terjaminnya peng- ketentuan Rekomendasi ITU-R dari stasiun yang dimonitor
gunaan spektrum frekuensi radio SM.1139.
secara efisien dan ekonomis dan e) Kelas Emisi
Biro akan mencatat hasil-hasil
untuk membantu peniadaan se- f) Frekuensi yang ditunjuk
yang diberikan oleh stasiun-stasiun
cepatnya interferensi yang me­ atau frekuensi pembanding
monitoring yang ikut serta dalam
rugikan, administrasi-administrasi
sistem monitoring internasional g) Toleransi frekuensi
menyetujui untuk melanjutkan
dan harus mempersiapkan secara
pengembangan fasilitas-fasilitas h) Frekuensi terukur
berkala, ringkasan-ringkasan dari
monitoring dan sejauh mungkin
data monitoring yang berman- i) Akurasi pengukuran
bekerja sama dalam pengemban-
faat yang diterima olehnya, untuk
gan yang berkelanjutan dari sistem j) Informasi tambahan, dan
diterbitkan oleh Sekretaris Jen-
monitoring internasional, dengan lainnya
deral termasuk daftar mengenai
memperhatikan Rekomendasi-re- 2. Laporan pengukuran kuat
stasiun-stasiun yang memberikan
komendasi ITU-R yang relevan. medan atau daya kepadatan
data monitoring.
Sistem monitoring fluks harus berisi sebanyak
Bila suatu administrasi, da- yang diperlukan dari informasi
internasional terdiri atas stasiun-
lam memberikan pengamatan- berikut:
stasiun monitoring yang telah
pengamatan monitoring dari salah
ditunjuk oleh administrasi- a) identitas stasiun monitoring
satu stasiun monitoringnya yang
administrasi sesuai dengan (administarsi atau organisasi
ikut serta dalam sistem monitor-
informasi yang dikirimkan kepada dan lokasi)
ing internasional, menyatakan ke-
Sekretaris Jenderal (ITU) sesuai
pada Biro bahwa suatu emisi yang b) tanggal pengukuran
dengan Rekomendasi ITU-R
teridentifikasi dengan jelas tidak
SM.1139. Stasiun-stasiun tersebut c) waktu pengukuran (dalam
sesuai dengan Peraturan Radio
dapat dioperasikan oleh suatu UTC)
ini, maka Biro harus meminta per-
administrasi atau berdasarkan
hatian dari administrasi yang ber- d) Tanda panggil atau cara lain
wewenang yang diberikan oleh
sangkutan terhadap pengamatan- identifikasi, atau keduanya,
administrasi-administrasi tertentu,
pengamatan tersebut. dari stasiun yang dimonitor
atau oleh suatu badan usaha
umum atau badan usaha swasta, e) Kelas emisi
oleh suatu pelayanan monitoring f) Frekuensi yang ditunjuk
bersama yang didirikan oleh dua Laporan Monitoring
negara atau lebih, atau oleh suatu Internasional terhadap g) Nilai kuat medan terukur
organisasi internasional. emisi-emisi atau daya kepadatan flux

Setiap pelayanan monitoring Laporan monitoring interna- h) Estimasi akurasi peng­


administrasi ataupun monitoring sional sesuai Rekomendasi ITU-R ukuran
bersama yang didirikan oleh dua SM.1139, yaitu, pada Bagian per- i) Nilai komponen terukur
atau lebih Negara, atau organisasi tama, Laporan Mengenai Stasiun- dari polarisasi

30 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

j) Element lain atau karak­ melalui short-wave frequency pengoperasian sistem monitoring
teristik suatu pengukuran range (2-30 MHz). Sistem ini internasional. Pasal 16 Peraturan
terdiri dari sebuah antenna Radio (RR) menetapkan ketentuan
3 Laporan observasi pendudu-
besar seperti wideband inverted yang mengatur pendirian dan pen-
kan spektrum harus sejauh
conical antenna, atau beberapa goperasian sistem monitoring in-
mungkin dibuat dalam bentuk
conical monopole antenna yang ternasional.
yang direkomendasikan oleh
saling overlap atau active an-
BR dan mengandung informasi Stasiun-stasiun terdiri dari
tenna.
sekurang-kurangnya sesuai sistem pengecekan/pemeriksaan
dua laporan diatas. - Bila ada keterbatasan lahan/ internasional untuk transmisi yang
dana, setidaknya harus ada memiliki efek pancaran yang da-
4 Dalam memberikan data ini, sim-
sebuah antenna omni directional pat melewati batas wilayah suatu
bol-simbol yang terkan­dung
active antenna yang mampu negara, terutama untuk frekuensi
dalam RR atau dalam Penda-
menyediakan polarisasi ver- di bawah 30 MHz, sesuai dengan
huluan pada Daftar Freku­ensi
tical dan horizontal dengan kondisi operasi yang disepakati
Internasional harus sejauh
coverage frequency 9 kHz – 30 secara internasional. Ini termasuk
mungkin digunakan.
MHz. pemeriksaan kondisi frekuensi,
bandwidth, jenis emisi dan peng-
Selanjutnya pada bagian ked- gunaan yang tidak sesuai perun-
ua mengenai laporan mengenai Receiver Monitoring tukannya dan ITU memberikan
stasiun dalam dinas radio komu- Performansi dari suatu stasi- laporan pelanggaran yang terjadi
nikasi ruang angkasa selengkap- un monitoring terkait erat dengan dan akan dikirimkan melalui Biro
nya dapat dilihat pada rekomen- kualitas peralatannya, termasuk Komunikasi Radio ke negara yang
dasi ITU-R SM.1139. antenna, receiver, radio DF, dan bertanggung jawab .
prosesornya. Fungsi dari receiver
Sebuah contoh yang baik dari
adalah sebagai pemilih sinyal radio
Operasi dibawah 30 MHz implikasi gangguan radio adalah
yang tertangkap oleh antenna pada
Suatu stasiun monitoring den- kerjasama internasional yang di-
sisi input dan selanjutnya diproses
gan range kerja dibawah 30 MHz tunjukkan dalam kasus stasiun
dan dikeluarkan pada sisi output.
menerima sinyal-sinyal pada pita pantai maritim dan gangguan
Dahulu, receiver menggunakan
VLF, LF, MF, dan HF yang berasal dengan dinas bergerak maritim di
sirkuit-sirkuit analog, namun saat
dari segala sudut azimuth. Lokasi Selandia Baru, Belgia dan Amerika
ini telah berubah menjadi digital
monitoring sebaiknya berada di Serikat beberapa tahun yang lalu.
dengan menggunakan teknik DSP.
tempat yang jauh dari perkotaan Kerjasama juga terjadi antar
dan memiliki lahan yang cukup KERJASAMA negara secara bilateral dan me-
untuk penggunaan segala macam MONITORING SPEKTRUM libatkan organisasi-organisasi non
tipe antenna. Setiap stasiun moni- INTERNASIONAL -pemerintah dan asosiasi industri
toring memiliki peralatan di­rection yang menyarankan pada regulator
finding. Konfigurasi tipe-tipe an- Negara Anggota ITU biasanya
terkait kebijakan dan hal-hal teknis.
tenna sbb: mengoperasikan fasilitas monitor-
Misalnya, siaran dan masalah
ing yang membantu pengaturan
- Sebuah long-range, wide ap- propagasi gelombang mikro dan
spektrum dalam hal pencegahan,
erture direction finding array solusi identifikasi dan analisa yang
deteksi, dan pengendalian gang-
50-300m, untuk menyediakan dilakukan oleh asosiasi dan dikon-
guan yang merugikan dari peman-
directional bearings. Dapat firmasi melalui tugas-tugas moni-
car radio. Hal ini dilakukan untuk
juga digunakan triangulation toring spektrum yang dilakukan
memastikan bahwa frekuensi yang
untuk beberapa ratus kilome- oleh regulator.
digunakan sesuai dengan kerang-
ter ka perencanaan spektrum inter-
Kerjasama Monitoring
- Sebuah rotating-loop atau nasional, karena diakui bahwa
pembangunan fasilitas monitoring
Spektrum Tingkat ASEAN
crossed-loop direction finder 9
kHz – 2.5 MHz. bersifat ekonomis dan operasional Kerjasama monitoring Inter-
menjadi tidak efisien. Untuk itu nasional telah dilakukan oleh In-
- Sebuah sistem antenna yang diperlukan kerjasama di antara donesia dengan beberapa negara
menyediakan omnidirectional, negara-negara anggota dalam yang berbatasan langsung dengan
vertically-polarized reception wilayah NKRI yang dimulai den-

Edisi Kelima 2013 31


Buletin Info SDPPI

gan suatu rapat bersama untuk penyelesaian masalah Untuk pembahasan BCCM dibagi menjadi
frekuensi radio di perbatasan dan biasanya disepak- 2 (dua) yaitu regulator coordination (broadcast-
ati dengan melakukan pengukuran bersama (joint ing/non-broadcasting) dan operator coordination
measurement) terhadap eksistensi komunikasi radio (broadcasting/non-broadcasting) dan diselengga-
dimasing-masing negara yang mengalami masalah, rakan 1 (satu) tahun sekali dan juga dapat diada-
kegiatan tersebut antara lain : kan pertemuan tambahan sesuai kebutuhan.
1. JCC (Joint Committee on Communications) Perkembangan BCCM saat ini yang telah
Merupakan forum kerjasama yang membahas ke- dibahas pada BCCM terkahir bulan November
bijakan dan masalah teknis termasuk penggunaan 2013 antara lain koordinasi penggunaan frekuensi
frekuensi di sepanjang wilayah perbatasan bilateral CDMA–EGSM Band (880 – 890 MHz), UHF Band
antara Indonesia – Malaysia. Secara pembahasan, (380 – 470 MHz), kasus interferensi frekuensi 2,5
JCC dibagi menjadi 2 Sub-Committee yaitu: GHz Indostar-2 (PT. MCI) dengan BWA Singapu-
ra.
a. Broadcasting Services.
3. Trilateral
b. Mobile and Non-Broadcasting Services.
Merupakan pertemuan regulator yang
JCC yang dihadiri oleh regulator dan opera-
dihadiri oleh Indonesia – Malaysia – Singapura
tor ini diselenggarakan 1 (satu) tahun sekali namun
yang diselenggarakan 1 (satu) tahun sekali dan
dapat diadakan pertemuan tambahan sesuai kebu-
membahas perkembangan peraturan dan kebijakan
tuhan. Dalam pertemuan JCC masing – masing
penggunaan frekuensi yang akan berdampak
Negara dapat mengundang pihak – pihak terkait
penggunaan frekuensi di 3 (tiga) Negara tersebut.
untuk dapat hadir dipertemuan dimaksud.
Pertemuan ini juga diselenggarakan 1 (satu)
JCC terakhir dilaksanakan pada bulan No-
tahun sekali namun dapat diadakan pertemuan
vember 2013 di Mataram, NTB, dengan pemba-
tambahan sesuai kebutuhan.
hasan antara lain, kasus – kasus interferensi Co-
Channel FM Stations at 97.1 MHz, Co-Channel Trilateral terkahir (Trilateral-11) dilaksanakan
antar Analogue TV di Batam dan TV di Johor pada pada bulan April 2013, di Solo, Jawa Tengah, yang
Channel 55 UHF, dan kasus interferensi antar sys- membahas masalah frekuensi registrasi 3 (tiga)
tem EGSM dan CDMA2000 pada band 880 – 890 Negara, Sharing pada Band 880 – 890 Mhz antara
MHz. Systems EGSM and CDMA 2000 pada area Com-
mon Border Batam/Bintan – South Johor – Singa-
2. BCCM (Border Coordination Communication
pore, Update dalam penggunaa pita 450 – 470 MHz
Meeting)
untuk keperluan IMT di Common Border Areas
Merupakan pertemuan bilateral antara Indo- Batam/Bintan – South Johor – Singapura, Broad-
nesia – Singapura yang membahas penggunaan band Wireless Access (BWA) 2,3 GHz, Implemen-
frekuensi radio di wilayah perbatasan dan per- tasi TV Digital di Singapore – South Johor - Batam/
masalahannya serta pertukaran informasi tentang Bintan on option for channel 27 and 28 or channel
perkembangan peraturan dan kebijakan penggu- 37 and 38, Protection of the used TVRO Antenna
naan frekuensi yang akan berdampak penggu- for BSS Indonesia (2520 – 2670 MHz) from Malay-
naan frekuensi di Negara tersebut. Pertemuan ini sia and Singapore Terrestrial Services.
juga diselenggarakan 1 (satu) tahun sekali namun
dapat diadakan pertemuan tambahan sesuai ke-
butuhan.

32 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

PROFIL MONITORING L-HF DI INDONESIA

Sistem monitoring L-HF di Indonesia terdiri dari


turan radio (RR) dan rekomendasi/saran teknis
5 (lima) stasiun tetap yang terdiri dari :
yang dikeluarkan biro komunikasi radio ITU.
1. Stasiun Tetap L-HF Tanjung Morawa, Medan-Su-
2. Dalam hal terjadinya gangguan radio maupun
matera Utara
even penting Internasional, antar stasiun monitor-
2. Stasiun Tetap L-HF Cangkudu, Tangerang-Banten
ing dapat saling bekerjasama melalui pengaturan
3. Stasiun Tetap L-HF Pulau Atas, Samarinda-Kalim-
administrasi masing-masing negara yang ber-
antan Timur
sepakat dan melaporkan hasilnya ke biro komu-
4. Stasiun Tetap L-HF Kuanheun, Kupang-Nusa
nikasi radio ITU.
Tenggara Timur
3. Bilamana terjadi permasalahan mengenai penga-
5. Stasiun Tetap L-HF Wasur, Merauke-Papua
lokasian kanal di daerah perbatasan negara yang
dengan karakteristik perangkatnya sebagai beri-
berdampak terjadinya gangguan, maka para ad-
kut :
ministrasi dapat melakukan rapat bersama secara
1. Rentang frekuensi yang diamati 100 KHz s/d 30
bilateral atau trilateral untuk mendapatkan solusi
MHz
penyelesaiannnya dan bila mana terjadi jalan bun-
2. Fungsi perangkat terdiri dari observasi, penguku-
tu dalam perundingan maka ITU melalui biro ko-
ran, deteksi dan perekaman
munikasi radio dapat bertindak sebagai mediator
3. Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan, antara lain
dalam perundingan tersebut.
: monitoring pendudukan spektrum, pengukuran
4. Sebagai langkah antisipasi dalam pencegahan
paramenter frekuensi, pencari arah dan analisa
terjadinya gangguan radio Internasional dan
spektrum
juga pada partisipasi monitoring spektrum Inter­
4. Integrasi antar sistem (stasiun L-HF) dilakukan di
nasional diperlukan sistem monitoring spektrum
pusat kontrol monitoring spektrum di kantor pusat
(terutama stasiun tetap L-HF) yang siap digunakan
(Direktorat Pengendalian SDPPI) Jakarta melalui
setiap saat, yang mana karakteristik perangkatnya
jaringan internet/web.
memiliki fungsi kerja dan fitur-fitur yang diper-
syaratkan sesuai rekomendasi ITU-R SM.1392
KESIMPULAN 5. Dengan kekuatan sistem monitoring spektrum
yang kita miliki dan wilayah NKRI yang sangat
Dalam partisipasi monitoring spektrum Interna-
luas maka kita memiliki peluang menjadi Koordi-
sional dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
nator monitoring spektrum di tingkat ASEAN.
1. Diperlukan pemahaman dan tindakan yang baik
dalam pengelolaan dan pengendalian sumber daya
(Penulis adalah Staf pada Direktorat Pengendalian
frekuensi radio yang terbatas ini melalui perenca-
Sumber Daya, Ditjen SDPPI)
naan, penetapan dan pengawasannya sesuai pera-

Edisi Kelima 2013 33


Buletin Info SDPPI

prosedur
Revisi Program Kerja
Info
Keuangan dan Anggaran
Penulis:
Among Wardoyo

Dasar hukum : 2. Kementerian Keuangan (DJA dan Kanwil DJPBN)


difokuskan pada pengesahan revisi anggaran.
1. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang
Hal ini sejalan dengan prinsip Lets the Manager
APBN Tahun 2013;
Manages dan semangat mempertegas pembagian
2. KEPPRES Nomor 37 Tahun 2012 tentang Rincian peran pengelolaan keuangan Negara antara Menteri
Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (RABPP) Tahun Keuangan sebagai CFO dan K/L sebagai COO;
Anggaran 2013;
3. Penyederhanaan proses bisnis dan persyaratan revisi
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 32/ termasuk format-format yang digunakan serta diikuti
PMK.02/2013 tentang Tata Cara Revisi Anggaran dengan pemanfaatan dukungan IT yang handal;
2013;
4. Mulai tahun 2013 Aparat pengawas internal
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 117/ Kementerian/Lembaga dapat berperan memberikan
PMK.02/2013 tentang Tata Cara Revisi Anggaran bimbingan dan pandangan atas usul revisi yang
Tahun 2013 (Revisi Anggaran terkait APBN diajukan oleh Unit Eselon I kepada Direktorat
Perubahan tahun 2013). Jenderal Anggaran.
5. Beberapa Aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
Latar Belakang Revisi Anggaran
revisi Anggaran yaitu :
1. Tenggang waktu antara proses perencanaan anggaran
a. Aspek Governance :
dan pelaksanaan anggaran cukup lama (sekitar 1
tahun) memungkinkan perencanaan yang disusun • Setiap revisi harus jelas tata kelolanya seh-
belum mencakup seluruh kebutuhan untuk tahun ingga tidak multi tafsir;
yang direncanakan; • Tanggung jawab, kewenangan, prosedur
2. Dalam waktu pelaksanaan anggaran dapat terjadi dan persyaratan revisi harus jelas.
perubahan keadaan atau perubahan prioritas yang b. Aspek Complience :
tidak diantisipasi pada saat proses perencanaan; • Revisi anggaran merupakan bagian dari
3. Adanya perubahan metodologi pelaksanaan kegiatan, amanah UU APBN TA 2013 dan Keppres
contoh : semula direncanakan secara swakelola Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
menjadi kontraktual, dari single year menjadi multi Tahun Anggaran 2013;
year; • Harus sejalan dengan peraturan-peraturan
yang sudah ada;
4. Adanya perubahan atau penetapan kebijakan
Pemerintah dalam Tahun anggaran berjalan, contoh: c. Aspek Akuntabilitas dan Beban Kerja :
penghematan anggaran, penerapan reward and • Memberikan kewenangan yang lebih besar
punishment, atau APBN perubahan. kepada KPA dan Eselon I sebagai penggu-
naan anggaran dan penanggung jawab Pro-
Kerangka Berpikir gram;
1. Kewenangan penyelesaian revisi anggaran, khususnya • Tetap memperhatikan akuntabilitas dari
dalam hal pagu anggaran tetap, lebih besar diberikan Nya.
kepada KPA/PA sebagai Penanggung Jawab Program d. Aspek Comprehensiveness dan Simply the Prosess:
dan Penggunaan Anggaran. • Dapat memayungi seluruh jenis revisi;
• Proses sederhana dan mudah.

34 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

Ruang Lingkup Revisi Anggaran (Kemkeu) diajukan melalui ke Sekjen Kem-


1. Revisi anggaran dalam hal pagu anggaran kominfo.
berubah;
2. Revisi anggaran dalam hal pagu anggaran tetap: 2. Proses Revisi Anggaran UPT Ditjen SDPPI
3. Perbahan/ralat kesalahan adminstratif. Proses revisi yang dilakukan pada UPT di
lingkungan Ditjen SDPPI berdasarkan Peraturan
Tujuan Revisi Anggaran Menteri Keuangan Nomor : 32/PMK.02/2013 tentang
1. Antisipasi terhadap perubahan kondisi dalam Tata Cara Revisi Anggaran 2013 yang mana lebih
pelaksanaan anggaran dan perubahan priritas ke- banyak kewenangan revisi diberikan kepada Kuasa
butuhan; Pengguna Anggaran (KPA) untuk memproses usulan
2. Menindaklanjuti kebiajakan Pemerintah yang revisi khususnya yang pengesahannya merupakan
ditetapkan dalam tahun anggaran berjalan; kewenangan KPA dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan
– Kemkeu, dengan proses usulan sebagai berikut:
3. Mempercepat pencapaian kinerja K/L;
a. Revisi yang pengesahannya merupakan ke-
4. Meningkatkan optimalisasi penggunaan anggaran
wenangan KPA, proses dilakukan oleh KPA,
yang terbatas dan meningkatkan kualitas belanja
dengan melakukan rekonsiliasi data/updating
APBN.
ADK RKAKL pada Kanwil DJPB setempat;
Kewenangan Revisi Anggaran b. Revisi yang pengesahannya merupakan ke-
1. Direktorat Jenderal Anggaran; wenangan Kanwil DJPB yaitu, KPA menyam-
2. Kantor Wilayah DJPBN-Kemkeu; paikan usulan pengesahan revisi anggaran ke-
pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan, dengan
3. Unit Eselon I K/L;
melampirkan dokumen: Surat Usulan Revisi
4. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Anggaran, Matriks Perubahan (semula-men-
jadi), SPTJM yang ditandatangani KPA, ADK
Prosedur Revisi Program Kerja Di RKA-K/L DIPA Revisi;
Lingkungan Direktorat Jenderal Sumber
Daya Dan Perangkat Pos Dan Informatika Seluruh pengusulan revisi yang dilakukan oleh
UPT terlebih dahulu harus dikonsultasikan se-
1. Proses Revisi anggaran pada Kantor Pusat Ditjen cara tertulis pada Sekditjen dan melaporkan ha-
SDPPI adalah sebagai berikut: sil revisi, sesuai dengan Surat Sekretaris Direk-
a. Direktorat/Bagian di lingkungan Kantor Pusat torat Jenderal SDPPI Nomor : 184/DJSDPPI.1/
menyampaikan usulan revisi anggaran kepada Kominfo/04/2012 tanggal 24 April 2012, peri-
Sekditjen Anggaran dengan melampirkan do- hal Pelaksanaan DIPA Tahun Anggaran 2012 di
kumen: Matriks Perubahan (semula-menjadi), Lingkungan Ditjen Sumber daya dan Perang-
SPTJM yang ditandatangani Eselon I Untuk kat Pos dan Telekomunikasi (SDPPI), yang
Direktorat dan Eseleon II untuk Bagian (di ling- menegaskan bahwa dalam rangka pelaksanaan
kungan Setditjen) dokumen pendukung terkait program kerja dan anggaran wajib dilaksana-
lainnya; kan dengan prinsip transparan, tertib, taat azas
pada peraturan perundang-undangan, efektif,
b. Sekditjen (Bagian Keuangan) meneliti usulan efisien dan bertanggung jawab. Sehubungan
revisi anggaran dan kelengkapan dokumen- dengan hal tersebut, UPT wajib mengetahui
nya; hal-hal sebagai berikut :
c. Selanjutnya Sekditjen (Bagian Keuangan) mem-
proses usulan revisi sesuai dengan kewenangan 1) Bahwa setiap revisi/perubahan anggaran
revisinya, yaitu : terlebih dahulu disampaikan secara tertulis
1) Untuk kewenangan revisi yang merupa- kepada Sekditjen SDPPI oleh Kepala Satuan
kan kewenangan Kuasa Penguna Anggaran Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan
(KPA) diproses lanjut ke Sekditjen selaku tembusan disampaikan kepada Kepala Pe-
Kuasa Pengguna Anggaran; nyusunan Program dan Pelaporan dan
2) Untuk revisi yang pengesahannya meru- Kepala Bagian Keuangan;
pakan kewenangan Kanwil Ditjen Perben- 2) Perubahan anggaran harus dilaksanakan
daharaan-Kementerian Keuangan diajukan secara efektif, bersifat penting dan prioritas
melalui Setditjen; serta tidak dapat ditunda pelaksanaannya.
3) Sedangkan revisi yang pengesahannya (Penulis adalah Kasubbag Pelaksanaan Angga-
merupakan kewenangan Ditjen Anggaran ran, Bagian Keuangan Ditjen SDPPI)

Edisi Kelima 2013 35


Buletin Info SDPPI

PENGANGGARAN
BERBASIS KINERJA
Info
Keuangan

Penulis:
Walujo Pambudi

Anggaran Negara sebagai gan terbitnya panduan penera- mengukur kinerja dalam pencapa-
alat untuk mencapai kemakmuran pan PBK, anggaran terpadu, dan ian tujuan dan sasaran pelayanan
rakyat. Penganggaran Berbasis Ki- kerangka pe­ngeluaran jangka publik. Karakteristik utama dari
nerja (PBK) merupakan salah satu menengah berupa Surat Edaran pendekatan ini dapat diringkas se-
metode meningkatkan efektivitas Bersama Menteri Negara Peren- bagai berikut:
pengelolaan keuangan Negara canaan Pemba­ngunan Nasional/
1. Mengelompokkan anggaran
yang menekankan pada upaya Kepala Bappenas dan Menteri
berdasarkan program atau ak-
penggunaan informasi dalam pro­ Keuangan No. 0142/MPA/06 dan
tivitas;
ses anggaran dan alokasi sumber SE-1848/MK/2009. Keluarnya
daya. Penerapan PBK di Indo- Perpres 54/2010 dan perubahan- 2. Setiap program atau aktivitas
nesia diawali dengan pengesahan nya ­Perpres 70 Tahun 2012 mem- dilengkapi dengan indikator
Undang-Undang Nomor 17/2003 berikan dasar hukum pengadaan kinerja yang menjadi tolok
tentang Keuangan Negara. Pasal barang dan jasa dimulai dari pe­ ukur keberhasilan;
14 ayat 2 menyebutkan” Rencana rencanaan kebutuhan sampai
3. Diterapkannya unit costing
kerja dan anggaran sebagaimana diselesaikannya seluruh kegiatan
untuk setiap aktivitas, den-
dimaksud dalam ayat (1) disusun memperoleh barang/jasa (B/J) se-
gan demikian total anggaran
berdasarkan prestasi kerja yang suai dengan prinsip-prinsip dan
untuk suatu organisasi ada-
akan dicapai”. Dalam penjelasan etika yang mendukung pelaksa­
lah jumlah dari perkalian dari
UU tersebut, dijelaskan bahwa naan PBK. Implementasi
biaya standar per unit dengan
sangat penting untuk melaku- secara penuh Penganggaran Ber-
jumlah unit aktivitas yang
kan upaya perbaikan proses pe­ basis Kinerja baru terjadi pada
diperkirakan pada periode
nganggaran di sektor publik mela- tahun 2011. Selanjutnya, Menteri
mendatang.
lui penerapan anggaran berbasis Keu­angan menerbitkan peraturan
prestasi kerja (Penjelasan atas UU terkait dengan petunjuk penyusu- Indikator kinerja merupakan
No. 17 tahun 2003 tentang Keuan- nan dan penelaahan rencana kerja komponen dalam PBK. Indikator
gan Negara, Bagian I, ­nomor 6). dan anggaran Kementerian/Lem- ini berperan penting dalam me-
Undang-Undang tersebut menga- baga setiap tahun. nilai cara sebuah organisasi men-
manatkan penerapan tiga pendeka- jalankan program-program yang
tan dalam penganggaran yaitu: PENGANGGARAN telah dianggarkan sebelumnya.
Pe­n­ganggaran Terpadu, Kerangka BERBASIS KINERJA Indikator kinerja dapat didefinisi-
Pengeluaran Jangka Menengah kan sebagai ukuran kuantitatif dan
dan Penganggaran Berbasis Ki­ Penganggaran Berbasis Ki­ kualitatif yang menggambarkan
nerja. nerja menurut Deddi Nordiawan tingkat pencapaian suatu sasaran
(2010) adalah penganggaran den- atau tujuan yang telah ditetapkan.
Kelengkapan kerangka gan memperhatikan aspek penca-
kerja implementasi PBK baru paian kinerja dengan tolak ukur Indikator kinerja yang baik
terjadi tahun 2009 ditandai den- yang dapat digunakan untuk dapat dinilai dari kriteria SMART
(Specific, Measurable, Achievable/

36 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

Attainable, Relevance, dan Time dan melaksanakan anggaran K/L dan Anggaran Kementerian/Lem-
bound). yang dipimpinnya. baga (RKAK/L) sasaran kinerja
dapat terukur dan dapat diper-
a. Specific berarti jelas dan tidak Menteri merupakan Penggu-
tanggungjawabkan atau dengan
ada kemungkinan kesalahan na Anggaran (PA) dalam K/L. PA
kata lain input sumber daya yang
interpretasi; atau KPA yang diberi kewenangan
dihabiskan dalam melakukan ak-
oleh PA merupakan penanggung-
b. Measurable maksudnya indika- tivitas melaksanakan kegiatan
jawab utama terhadap anggaran
tor yang dibuat dapat diukur menghasilkan output yang telah
yang diberikan kepada K/L. PA/
secara obyektif, baik yang ber- direncanakan secara efektif dan
KPA mempunyai tugas dan we-
sifat kuantitatif maupun kuali- efisien.
wenang menyusun dan menetap-
tatif.
kan Rencana Umum Pengadaan KAK ini sudah disusun di­awal
c. Achievable/Attainable berarti in- (RUP) dengan langkah-langkah pada saat PA/KPA menyusun
dikator tersebut dapat dicapai sebagai berikut: anggaran K/L yang dipimpinnya,
secara rasional tanpa mengu- se­hingga pada saat Pejabat Pem-
1. Mengidentifikasi kebutuhan
rangi tingkat tantangan yang buat Komitmen (PPK)/Pejabat Pe­
Barang/Jasa (B/J) yang dibu-
seharusnya; ngadaan yang ditunjuk oleh KPA
tuhkan K/L;
melaksanakan pengadaan barang/
d. Relevance berarti indikator ki-
2. Menyusun dan menetapkan jasa tidak mengalami kesulitan da-
nerja harus terkait aspek yang
rencana penganggaran; lam membuat spesifikasi, Harga
relevan;
Patokan Sendiri dan Rancangan
3. Menetapkan kebijakan umum
e. Time bound berarti indikator kontrak sebagai tanggung jawab
pengadaan;
yang ditetapkan memung- tugasnya.
kinkan untuk diukur dalam 4. Menyusun Kerangka Acuan
perspektif waktu tertentu yang Kerja (KAK). IMPLEMENTASI
telah ditetapkan. PENGANGGARAN
Salah satu langkah dalam me-
netapkan RUP adalah me­nyusun BERBASIS KINERJA
PERAN PENTING Kerangka Acuan Kerja yaitu me­
PENGGUNA ANGGARAN/ Anggaran disusun berdasar-
rupakan dokumen yang memuat kan program dan kegiatan yang
KUASA PENGGUNA uraian tentang acuan yang har- mencerminkan tugas-fungsi K/L
ANGGARAN (PA /KPA) us dipedomani dalam pelaksa­ atau penugasan tertentu dalam
DALAM IMPLEMENTASI naan pengadaan barang dan jasa. kerangka prioritas pembangunan
PENGANGGARAN Kerangka Acuan Kerja ini minimal nasional. Anggaran juga disusun
BERBASIS KINERJA harus memuat hal-hal sebagai beri- berdasarkan rumusan indikator ki-
kut: nerja program/kegiatan. Indikator
Menteri/Pimpinan lembaga
dalam UU No. 17/2003 disebut 1. Uraian kegiatan yang akan di- inilah yang menjadi tanda-tanda
sebagai Chief Operational Officer laksanakan meliputi: keberhasilan program/kegiatan
(COO) dimana kedudukan COO yang telah dilaksanakan beserta
a. Latar Belakang
dalam penganggaran berbasis ki- output yang diharapkan. Imple-
nerja adalah menjamin kelancaran b. Maksud dan tujuan mentasi PBK ditinjau dari dari hal-
operasi organisasi untuk menca- hal sebagai sebagai berikut:
c. Sumber pendanaan
pai tujuan bernegara yang men- 1. Proses penganggaran yang
jadi tanggung jawabnya, menjaga 2. Waktu pelaksanaan dengan
telah memenuhi syarat-syarat
keberlangsungan operasi dalam memperhatikan batas-batas
peraturan penyusunan ang-
mencapai tujuan dan melaksana- tahun anggaran
garan berbasis kinerja;
kan sebagian pekerjaan adminis- 3. Spesifikasi teknis barang/jasa
tratif di bidang keuangan. Tugas Adanya kelengkapan
yang akan diadakan
COO dalam Kementerian/Lem- aturan yang menjadi dasar im-
baga (K/L) berdasarkan UU No. 4. Besarnya total perkiraan biaya plementasi penyusunan ang-
17/2003 pasal 8 dan pasal 9 adalah pekerjaan garan berbasis kinerja (PBK).
menyusun rancangan anggaran Aturan-aturan tersebut dian-
KAK dibuat per output kegia-
K/L yang dipimpinnya, men­yusun taranya adalah sebagai beri-
tan sehingga dalam Rencana Kerja
dokumen pelaksanaan anggaran kut:

Edisi Kelima 2013 37


Buletin Info SDPPI

No Dokumen Bahasan
1 UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara Memberikan dasar pendekatan penyusunan ang-
garan harus berdasarkan prestasi kerja yang akan
dicapai
2 UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara Memberikan pedoman bahwa dokumen pelaksa-
naan anggaran berisi uraian sasaran yang hendak
dicapai, fungsi, program, dan rincian kegiatan, dan
anggaran yang disediakan untuk mencapai sasaran
tersebut
3 UU 17/2007 RPJPN 2005-2025 Memberikan kerangka rencana pembangunan jang-
ka panjang
4 SEB MENEG PPN & MENKEU (0142/2009 & Panduan penerapan penganggaran berbasis kinerja,
SE.1848/2009) Pedoman Reformasi Perencanaan anggaran terpadu, dan kerangka pengeluaran jang-
Penganggaran ka menengah
5 PERPRES 54/2010 dan perubahannya PERPRES Memberikan dasar hukum pengadaan barang dan
70/2012 PBJP jasa pemerintah
6 PMK No. 71/PMK.02/2013 tentang Pedoman Stan- Memberikan dasar hukum penyusunan standar
dar Biaya, Standar Struktur Biaya, dan Indeksasi biaya dan penyusunan rencana kerja dan anggaran
dalam Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Ke- K/L
menterian Negara/Lembaga
7 PMK No. 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Memberikan dasar hukum standar biaya dalam
Masukan Tahun Anggaran 2014 pelaksanaan anggaran di K/L
8 PMK No. 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk Peny- Memberikan dasar penyusunan dan penelahaan
usunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Angga- RKAK/L
ran Kementerian Negara/ Lembaga

2. Penyusunan program Inti dari perencanaan strategis adalah pengidentifikasian ber-


berdasarkan RPJP, bagai isu strategis, oleh karena itu kemampuan mengidentifikasi isu
RPJMN, RKP, Renstra strategis dalam proses perencanaan strategis sangat penting karena
dan RKAK/L; dapat mempengaruhi visi, misi, tujuan, sasaran, dan nilai-nilai secara
keseluruhan.
Untuk dapat menerapkan
penganggaran berbasis kinerja Rencana Strategis merupakan tahapan penting dalam formulasi
diperlukan suatu perencanaan strategi KL, meliputi: penetapan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi
strategis. Perencanaan strategis dan kebijakan, dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Renstra kemu-
secara formal mengaitkan tiga dian diikuti oleh action plan dalam kurun waktu satu tahunan yang di-
jenis rencana sekaligus (jang- jabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) K/L yang mengacu pada RKP
ka panjang, menengah, dan yang ditetapkan bersama Bappenas. Renja K/L selanjutnya menjadi
pendek). titik tolak penting dalam proses penyusunan anggaran, yang didoku-
mentasikan dalam format RKAK/L.
Menteri sebagai COO
dalam perencanaan dan pen- Gambar 1 Alur Perencanaan dan Penganggaran
ganggaran bertanggungjawab
dalam bidang perencanaan di
tingkat K/L dengan diwajib-
kannya K/L menyusun Ren-
cana Strategis (Renstra) yang
mengacu pada RPJP dan RPJM
yang telah ditetapkan lebih da-
hulu bersama Bappenas. Proses
penyusunan anggaran berbasis
kinerja pada K/L berpedoman
pada alur perencanaan dan
penganggaran pada gambar 1.

38 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

2. Program dan kegiatan yang Gambar 2 Struktur Penganggaran


dilaksanakan mendukung
tercapainya target kinerja
yang telah ditetapkan.

Proses penyusunan PBK


dituangkan pada struktur pen-
ganggaran dalam RKAK/L.
Perlu pemahaman terhadap
struktur penganggaran dalam
proses pencapaian target ki-
nerja yang telah ditetapkan.
Pada gambar 2 menjelaskan
proses tersebut.
Sumber: PMK 94/02.PMK/2013

Tabel 1 Penjelasan Gambar

Struktur Struktur
No Keterangan
Organisasi Penganggaran
1 Eselon I Program • Program merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai dengan visi
dan misi K/Lyang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi unit
Eselon I atau unit K/L yang berisi Kegiatan untuk mencapai hasil
dengan indikator kinerja yang terukur

    Hasil (Outcome) • Hasil merupakan prestasi kerja yang berupa segala sesuatu yang
mencerminkan berfungsinya output dari Kegiatan dalam satu Program
• Kriteria dari hasil sebuah Program adalah: 1) Mencerminkan Sasaran
Kinerja unit Eselon 1 sesuai dengan visi, misi dan tugas-fungsinya; 2)
Mendukung Sasaran Strategis K/L; dan 3) Dapat dilakukan evaluasi.

    Indikator Kinerja • IKU Program merupakan instrumen yang digunakan untuk mengu-
Utama Program kur hasil pada tingkat Program.
• Pendekatan yang digunakan dalam menyusun IKU Program beroren-
tasi pada kuantitas, kualitas, dan/atau harga.

2 Eselon II Kegiatan • Kegiatan merupakan penjabaran dari Program yang rumusannya


mencerminkan tugas dan fungsi Satker atau penugasan tertentu K/L
yang berisi komponen Kegiatan untuk mencapai output dengan
indikator kinerja yanq terukur.

Output/ • Output merupakan prestasi kerja berupa barang atau jasa yang di-
Keluaran hasilkan oleh suatu Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan.
• Kriteria dari output adalah : 1) Mencerminkan sasaran kinerja Satker
sesuai Tugas-fungsi atau penugasan prioritas pembangunan nasional;
• Merupakan produk utama/akhir yang dihasilkan oleh Satker penang-
gung jawab kegiatan;
• Bersifat spesifik dan terukur;
• Setiap Kegiatan bisa menghasilkan output/lebih dari satu jenis;
• Setiap Output didukung oleh komponen masukan dalam implementa-
sinva;

Indikator Kinerja • IKK merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur output
Kegiatan (IKK): pada tingkat Kegiatan.
• Pendekatan yang digunakan dalam menyusun IKK berorientasi pada
kuantitas, kualitas, dan/atau harga.

Edisi Kelima 2013 39


Buletin Info SDPPI

    Suboutput • Suboutput pada hakekatnya merupakan output


    • Sub output sifatnya optional

  Komponen • Merupakan tahapan/bagian dari proses pencapaian output, yang


berupa paket-paket pekerjaan
• Komponen bisa langsung mendukung pada output atau pada sub
output

Sub komponen • Sub komponen merupakan kelompok-kelompok detil belanja,


yang disusun dalam rangka memudahkan dalam pelaksanaan
Komponen
• Sub komponen sifatnya opsional (boleh digunakan, boleh tidak).

Detil Belanja • Detil Belanja merupakan rincian kebutuhan belanja dalam tiap-
tiap jenis belanja yang berisikan item-item belanja.

Struktur Alokasi Anggaran dalam penerapan penggunaan program, dan penetapan kegiatan-
PBK, lebih fokus pada kejelasan keterkaitan hubungan kegiatan yang akan mendukung sasaran terukur
antara perencanaan dan penganggaran yang mere- program. Pada saat penentuan tujuan dan sasaran
fleksikan keselarasan antara kebijakan (top-down) dan organisasi, serta sasaran program juga dilakukan
pelaksanaan kebijakan (bottom-up). Gambaran Struk- perkiraan alokasi sumber daya dan indikator ke-
tur Anggaran dalam rangka penerapan Penganggaran berhasilannya.
Berbasis Kinerja dapat digambarkan dalam Gambar
3. Penyusunan PBK mensyaratkan adanya parti-
2. Struktur Anggaran merupakan kesatuan dalam
sipasi seluruh stakeholders dalam perumusan,
kebutuhan sumber daya pendanaan anggaran yang
pengesahan, sampai pada tahap implementasi dan
dibutuhkan oleh Satker dalam rangka pelaksanaan
evaluasi anggaran. Oleh karena itu, penyusunan
kegiatan yang menjadi tanggung jawab dan kewenan-
penganggaran berbasis kinerja dilakukan melalui
gannya sebagaimana tugas fungsi yang diemban
proses simultan dan interaktif dalam proses top-
Satker (bottom-up). Hal ini harus sejalan dengan ran-
down dan bottom-up.
cangan kebijakan yang diputuskan pada tingkat Or-
ganisasi Pemerintah yang telah dikoordinasikan oleh 4. Hasil (outcomes) dan manfaat dari kegiatan-
Unit-Unit Organisasinya (top-down) yang bertanggung kegiatan yang dilaksanakan dijelaskan dalam
jawab terhadap Program. tujuan dan sasaran yang dicerminkan dalam target
kinerja. Jika terjadi perbedaan antara rencana dan
Keberhasilan implementasi PBK memerlukan
realisasinya, dilakukan pengukuran kinerja dan
prasyarat sebagai berikut:
evaluasi untuk menentukan efektivitas, efisiensi,
1. Lingkungan atau kondisi yang mendukung untuk
dan akuntabilitas capaian kinerja program/
berorientasi pada kinerja
kegiatan yang dilaksanakan.
2. Sistem kontrol terhadap input yang kuat
5. Selain itu, dalam penerapan penganggaran ber-
3. Sistem kontrol eksternal dan internal yang baik basis kinerja, setiap instansi pemerintah harus
4. Mekanisme pengalokasian yang berorientasi pada mengembangkan sistem monitoring dan pelapo-
output ran kinerja yang merupakan instrumen media
komunikasi dan pertanggungjawaban tentang
Kesimpulan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan visi dan
1. Keberhasilan implementasi PBK sangat ditentu-
misi serta menjelaskan kinerja yang dicapai.
kan oleh efektifitas pelaksanaan tanggung jawab
K/L selaku COO. (Penulis adalah Kasubbag Penyusunan ProgramBagian
2. Dengan Renstra dan Renja maka dapat ditentukan Penyusunan Program dan Pelaporan, Ditjen SDPPI)
dengan jelas program, sasaran terukur program,

40 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

PENETAPAN TARGET
PENERIMAAN NEGARA BUKAN
PAJAK (PNBP) TAHUN 2014
PADA DIREKTORAT
Info
Keuangan JENDERAL SDPPI
KEMENTERIAN KOMUNIKASI
Penulis:
DAN INFORMATIKA
Syamsul Hadi

Kementerian Komunikasi dan Untuk Biaya Hak Penggunaan lembaga pemerintah non kementerian
Informasi adalah satu dari Kemen- (BHP) Spektrum Frekuensi Radio yang membidangi urusan pemerintah
terian/Lembaga merupakan peng- yaitu: di bidang statistik.
hasil PNBP terbesar diluar Migas. K : faktor penyesuaian pada
1. BHP Izin Pita Spektrum Frekuensi
Direktorat Jenderal Sumber Daya Radio (BHP IPSFR) tiap pita frekuensi radio yang dihi-
dan Perangkat Pos dan Informatika tung dengan mempertimbangkan
(Ditjen SDPPI) merupakan sa­tuan 2. BHP Izin Stasiun Radio (BHP
nilai ekonomi dari pita frekuensi
kerja penghasil PNBP terbesar di ISR)
radio dimaksud, yaitu berdasarkan
lingkungan Kementerian Komu- jenis dan manfaat yag diperoleh.
nikasi dan Informatika sebesar 78% Biaya Hak Penggunaan Izin
dari total penerimaan PNBPnya. Pita Spektrum Frekuensi I : Indeks Harga Dasar Pita
Frekuensi Radio sesuai dengan
Radio (BHP IPSFR)
Dalam menjalankan salah karakteristik propagasi frekuensi
satu fungsinya pada pengaturan, Izin Pita Spektrum Frekuensi radio.
pengelolaan, dan pengendalian merupakan pemberian izin peng-
C : konstanta yang merepre-
sumber daya (spektrum frekuen- gunaan spektrum frekuensi radio
sentasikan jumlah total populasi
si radio) dan perangkat pos dan dalam bentuk pita frekuensi radio.
penduduk dalam suatu wilayah
informatika yang terkait dengan Izin ini diberikan untuk jangka
layanan sesuai dengan izin pita
penggunaan oleh internal (pemer- waktu 10 (sepuluh) tahun dan da-
spektrum frekuensi radio yang
intahan) maupun publik luas/ pat diperpanjang 1 (satu) kali se-
dialokasikan. Nilai C yang diguna-
masyarakat atas sertifikasi perang- lama 10 (sepuluh) tahun.
kan adalah nilai C (jumlah popula-
kat alat telekomunikasi dan peng- Besaran Biaya Hak Penggu- si penduduk Indonesia) satu tahun
gunaan spektrum frekuensi radio, naan Izin Pita Spektrum Frekuensi sebelumnya.
Ditjen SDPPI menghasilkan PNBP Radio (BHP IPSFR) ditetapkan ber-
(Penerimaan Negara Bukan Pajak) B : besarnya lebar pita freku-
dasarkan dua mekanisme, yaitu:
yang disetorkan kepada negara se- ensi radio yang dialokasikan ses-
tiap harinya. - Mekanisme seleksi uai dengan Izin Pita Spektrum Fre­
kuensi Radio yang ditetapkan.
Besaran tarif yang digunakan - Perhitungan formula BHP IPSFR
berdasarkan Peraturan Pemerin- dengan menggunakan rumus N
xKxIxCxB
BHP ISR
tah No. 7 Tahun 2009 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Izin Stasiun Radio merupakan
Negara Bukan Pajak yang berlaku izin penggunaan spektrum fre­
N: faktor normalisasi untuk
pada Departemen Komunikasi dan kuensi radio dalam bentuk kanal
menjaga kestabilan penerimaan
frekuensi radio. Izin ini diberikan
Informatika sebagaimana diubah PNBP dari BHP spektrum fre­kuensi untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
terakhir kali melalui Peraturan Pe- radio yaitu dengan menggunakan
dan dapat diperpanjang 1 (satu)
merintah No. 76 Tahun 2010. perbandingan dari nilai Indeks Harga
kali selama 5 (lima) tahun.
Konsumen (IHK) yang ditetapkan oleh

Edisi Kelima 2013 41


Buletin Info SDPPI

Besaran BHP ISR ditetapkan dalam lampiran Peraturan Peme­ sebesar Rp. 12.250.000.000.000,-
berdasarkan formula sebagai beri- rintah No.7 Tahun 2009. dengan argumentasi dan justifikasi
kut: dan rumusan tarif masing-masing
Pada tanggal 26 dan 30 Sep-
pihak antara anggota banggar
tember 2013 telah dilaksanakan
DPR RI dengan wakil Kemkom-
Rapat Dengar Pendapat (RDP)
info yang cukup melelahkan, pada
antara Kementerian Komunikasi
ak­hirnya dapat disepakati oleh
Dimana: dan Informatika dengan Panja A
kedua belah pihak Target PNBP
Banggar DPR RI, dalam rangka
• HDDP adalah harga dasar daya Kominfo Tahun Anggaran 2014
penetapan target PNBP Kemkom-
pancar menjadi Rp.13.000.000.000.000,-
info Tahun Anggaran 2014. Pada
• HDLP adalah harga dasar lebar rincian ditentukan sendiri oleh
tanggal 26 September 2013 pihak
pita frekuensi Kemkominfo.
Kominfo diwakili pejabat eselon
• Ip adalah indeks biaya daya I yakni Dirjen PPI. Oleh karena Pihak Kominfo dapat me­
pancar frekuensi pembahasannya masih dibutuh- nyetujui dengan catatan bahwa
• Ib adalah indeks biaya pen- kan penjelasan dan perhitungan apabila pengembalian Pita Freku­
dudukan lebar pita sesuai PP 7 tahun 2009, yang mana ensi Axis dapat dijual/lelang pada
• p adalah besar daya pancar ke- menyangkut volume x tarif terjadi tahun 2014.
luaran antena pembahasan cukup alot, sehingga
• b adalah lebar pita frekuensi Pada tanggal 1 Oktober 2013
sidang ditunda menjadi tanggal 30
yang digunakan telah dilakukan rapat internal
September 2013.
Kominfo untuk menetapkan rin-
Nilai HDDP dan HDLP un- Dalam rapat lanjutan tanggal cian penetapan target yang telah
tuk setiap segmentasi frekuensi 30 September 2013 pihak Kemkom- disepakati antara Kemkominfo
telah ditetapkan dalam lampiran info diwakili oleh pejabat eselon I dengan Pokja A Banggar DPR
Peraturan Pemerintah No.7 Tahun lainya yakni Dirjen SDPPI. Dalam RI, pada dasarnya seluruh satker
2009. Sedangkan nilai Ib dan Ip kesempatan tersebut Target PNBP penghasil PNBP di Kementerian
ditetapkan dalam Peraturan Men- Kemkominfo Tahun Anggaran Kominfo dengan rumus apapun
teri Kominfo No. 19 Tahun 2005. 2014 yang telah disepakati dalam akan sulit tercapainya target di-
Nota Keuangan Tahun 2014 ada- maksud namun karena angka
BIAYA SERTIFIKASI lah sebesar Rp.11.598.281.043.302,- tersebut sudah menjadi kebijakan
ALAT PERANGKAT namun dari pihak anggota bang- maka kita bersama wajib untuk
gar DPR RI minta kenaikan target menetapkan rinciannya, sehingga
TELEKOMUNIKASI PNBP dengan asumsi inflasi sektor akhirnya dapat disepakati rincian
Biaya sertifikasi alat perang- industri telekomunikasi sebesar target PNBP Tahun Anggaran 2014
kat telekomunikasi berdasarkan 12-14 % bukan dari Nota Keuangan sebagai berikut :
jenis tarif alat perangkat sesuai namun dari target APBN-P 2013
Target 2014
Kode Target 2014 (Rapat 1
No Satuan Kerja Target 2013 (berdasarkan Nota Kenaikan
Akun Oktober 2013)
Keuangan 2014)
1 Sekretariat Jenderal (Pusdiklat) 660.472.992 300.000.000 700.000.000 1.000.000.000

2 Ditjen Sumber Daya Perangkat Pos dan 9.561.601.897.912 9.166.031.214.574 787.100.000.000 9.953.131.214.574
Informatika (SDPPI)
423214 BHP Frekuensi 9.494.578.561.645 9.097.534.000.000 783.000.000.000 9.880.534.000.000
423216 Biaya Sertifikasi Perangkat 65.000.000.000 66.000.000.000 4.000.000.000 70.000.000.000
Pendidikan dan lain-lain 2.023.336.267 2.497.214.574 100.000.000 2.597.214.574

3 Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika 658.500.000.000 622.869.212.124 122.238.725.657 745.107.937.781


(PPI) NON-BLU
423222 BHP Telekomunikasi 649.623.637.561 614.707.992.124 119.324.945.657 734.032.937.781
423222 Ijin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) 8.826.362.439 8.111.220.000 2.888.780.000 11.000.000.000
423214 Jasa Titipan 50.000.000 50.000.000 25.000.000 75.000.000

4 Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan 2.020.156.107.276 1.800.000.000.000 491.179.317.645 2.291.179.317.645


Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) BLU
424116 KKPU/USO 1.790.156.107.276 1.536.769.980.310 389.409.337.335 1.926.179.317.645
424911 Jasa Perbankan 230.000.000.000 263.230.019.690 101.769.980.310 365.000.000.000

5 Badan Penelitian dan Pengembangan SDM 9.081.521.820 9.081.530.000 500.000.000 9.581.530.000


(Multimedia Training Center/MMTC)
Total 12.250.000.000.000 11.598.281.956.698 1.401.718.043.302 13.000.000.000.000

(Penulis adalah Kasubag Perbendaharaan, Bagian Keuangan Ditjen SDPPI)

42 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

PERAN PENYIDIK PEGAWAI Info Hukum


NEGERI SIPIL (PPNS)
DALAM PENEGAKAN
HUKUM DI BIDANG
TELEKOMUNIKASI
Pendahuluan Penulis:
Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 36 tahun Marhum Djauhari
1999 tentang telekomunikasi, salah satu fungsi yang perlu ditegakkan
adalah fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan telekomunikasi
termasuk pengawasan penguasaan, pengusahaan, pemasukan, pem-
buatan, dan perakitan perangkat telekomunikasi serta penggunaan
spektrum frekuensi radio agar tetap berada pada koridor peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Dalam upaya tertibnya penyelenggaraan Hubungan tata cara kerja Penyidik Polri dan
telekomunikasi maka diperlukan penegakan hukum. PPNS telah diatur dalam Pasal 7 ayat (2), Pasal
Dalam penegakan hukum tersebut diperlukan Penyidik 107 ayat (1), (2) dan (3) serta Pasal 109 ayat (3)
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagai pejabat dalam Undang-undang No 8 Tahun 1981 tentang Hu-
melakukan penyidikan. kum Acara Pidana. Dalam Pasal 7 ayat (2) menya-
takan PPNS memiliki kewenangan sesuai dengan
Untuk itu penulis bermaksud menyampaikan
undang-undang yang menjadi dasar hukumnya
sekelumit pemikiran terkait dengan Peran Penyidik
masing-masing dan dalam melaksanakan tugas-
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dalam penegakan hukum
nya berada dibawah koordinasi dan pengawasan
di bidang telekomunikasi guna mengawal Undang-
Penyidik Polri.
Undang No. 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi,
sehingga upaya menempatkan institusi sebagai penyidik a. Pengertian koordinasi dan pengawasan
tidak bertentangan dengan undang-undang, dengan Pengertian koordinasi dan pengawasan
harapan penegakan hukum yang selama ini telah dimaknai sebagai bentuk kegiatan Penyidik
dibangun  dapat berdiri kokoh. Polri dalam mengawasi PPNS yang sedang
melakukan penyidikan, dengan tujuan agar
Peran PPNS dalam melakukan kegiatan berkas yang dibuat dapat memenuhi syarat
Monitoring dan Penertiban formil dan materiil. Implementasi Koordinasi
dan Pengawasan berupa pemberian bantuan,
Adapun dasar hukum kegiatan monitoring dan berupa bantuan personil maupun peralatan,
penertiban adalah : bantuan teknis penyidikan, bantuan upaya
1. Undang-undang No 8 Tahun 1981 tentang Hu- paksa (pemanggilan, penangkapan, pena­
kum Acara Pidana (KUHAP) hanan, penggeledahan dan penyitaan) serta
konsultasi teknis penyidikan, selain itu Koor-
Definisi Penyidik menurut Undang-undang dinasi dan Pengawasan juga berperan untuk
No 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, menjembatani dalam penanganan kasus,
tertuang dalam Pasal 1 ayat (1), yaitu: “Penyidik manakala PPNS tidak berwenang menangani
adalah Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia kasus yang dihadapi dikarenakan oleh ke­
atau Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang terbatasan kewenangan PPNS, berdasarkan
diberi wewenang khusus oleh undang-undang Pasal 14 ayat (1) huruf f UU N0. 2 Tahun 2002
untuk melakukan penyidikan. tentang Kepolisian Negara Republik Indone-
sia, Polri melakukan koordinasi, pengawasan,
dan pembinaan teknis terhadap kepolisian

Edisi Kelima 2013 43


Buletin Info SDPPI

khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan dukung tugas monitoring dan penertiban fre-
bentuk-bentuk pengamanan swakarsa yang kuensi dan alat dan perangkat telekomunika-
dilakukan semenjak dilaksanakan pendidi- si yang dilakukan oleh UPT. PPNS memiliki
kan dan latihan penyidikan bagi calon PPNS wewenang sebagai berikut :
sampai pada kegiatan operasional.
1) melakukan pemeriksaan atas kebenaran
Pelaksanaan koordinasi dan pengawasan laporan atau keterangan berkenaan den-
Pelaksanaan koordinasi dan pengawasan ter- gan tindak pidana di bidang telekomu-
utama dalam pemberian bantuan penyidikan nikasi;
mekanismenya telah diatur dalam pasal 107 2) melakukan pemeriksaan terhadap
ayat (1) Undang-Undang No. 8 tahun 1981 orang atau badan hukum yang didu-
tentang Kitab Undang-Undang Hukum Ac- ga melakukan tindak pidana di bidang
ara Pidana yang menyatakan, untuk kepent- telekomunikasi;
ingan penyidikan, penyidik Polri memberi-
kan petunjuk kepada PPNS dan memberikan 3) menghentikan penggunaan alat dan atau
bantuan penyidikan yang diperlukan, dalam perangkat telekomunikasi yang menyim-
penjelasan dipertegas bahwa Penyidik Polri pang dari ketentuan yang berlaku;
diminta atau tidak diminta berdasarkan tang- 4) memanggil orang untuk didengar dan
gung jawabnya wajib memberikan bantu- diperiksa sebagai saksi atau tersangka;
an penyidikan kepada PPNS, untuk itu PPNS
sejak awal wajib memberitahukan tentang 5) melakukan pemeriksaan alat dan atau
penyidikan itu kepada penyidik Polri. perangkat telekomunikasi yang diduga
digunakan atau diduga berkaitan dengan
Pemberitahuan dimulainya penyidikan kepa- tindak pidana di bidang telekomunikasi;
da Polri telah memberikan konsekwensi ke-
pada penyidik Polri untuk wajib memberikan 6) menggeledah tempat yang diduga meng-
bantuan penyidikan kepada PPNS baik di­ gunakan untuk melakukan tindak pidana
minta atau tidak diminta. Kewajiban Polri da- di bidang telekomunikasi;
lam pemberian bantuan tersebut dapat tidak 7) menyegel dan atau menyita alat dan atau
terwujud, apabila PPNS dalam pelaksanaan perangkat telekomunikasi yang diguna-
penyidikan tidak memberitahukan kepada kan atau yang diduga berkaitan dengan
penyidik Polri. tindak pidana di bidang telekomunikasi;
8) meminta bantuan ahli dalam rangka
2. UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi pelaksanaan tugas penyidikan tindak pi-
a. Pasal 44 ayat (1) dana di bidang telekomunikasi; dan
Pasal ini menyatakan selain peny- 9) mengadakan penghentian penyidikan.
idik Pejabat Polisi Negara Republik Indone- Pasal 44 ayat (3)
sia, juga Pejabat Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
tertentu di lingkungan Departemen yang ling- Kewenangan penyidikan sebagaimana
kup tugas dan tanggung jawabnya di bidang dimaksud pada Pasal 44 ayat (2), dilaksana-
telekomunikasi, diberi wewenang khusus kan sesuai dengan ketentuan Undang-un-
sebagai penyidik sebagaimana dimaksud da- dang Hukum Acara Pidana.
lam Undang-undang Hukum Acara Pidana Kewenangan PPNS telekomunikasi
untuk melakukan penyidikan tindak pidana di menurut Pasal 44 ayat (3) pada dasarnya,
bidang telekomunikasi. se­tiap penyidikan yang dilakukan oleh Pe-
nyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) harus
b. Pasal 44 ayat (2) mengacu kepada ketentuan UU No. 8 Tahun
Wewenang Penyidik Pegawai Negeri 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP)
Sipil sebagaimana diatur pada Pasal 44 ayat dan dalam melaksanakan kewenangannya
(2), UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomu- Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dalam
nikasi. bidang apapun harus berkoordinasi dengan
Dalam penegakan hukum keberadaan penyidik Kepolisian.
PPNS sangat penting khususnya untuk men-

44 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

Untuk mengatur kewenangan PPNS, Sipil ditemukan bukti yang kuat untuk
maka diterbitkanlah Peraturan Kepala Polisi mengajukan tindak pidananya kepada
Republik Indonesia No. 6 Tahun 2010 tentang Penuntut Umum (Pasal 107 ayat (2) KU-
“Manajemen Penyidikan Penyidik Pegawai HAP);
Negeri Sipil”. Menurut Pasal 1 angka 3 pada
4) Apabila Penyidik Pegawai Negeri Sipil
peraturan tersebut diatas, Penyidik adalah
telah selesai melakukan penyidikan, ha-
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya dis-
sil penyidikan tersebut harus diserahkan
ingkat PPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri
kepada Penuntut Umum.
Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus
oleh undang-undang untuk melakukan pe­ Cara penyerahan hasil penyidikan
nyidikan tindak pidana sesuai undang-un- tersebut kepada Penuntut Umum di-
dang yang menjadi dasar hukumnya masing- lakukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil
masing dan dalam pelaksanaan tugasnya melalui Penyidik Polri Pasal 107 ayat (3),
berada di bawah koordinasi dan pengawasan (5) KUHAP.
Penyidik Polri.
Apabila Penyidik Pegawai Negeri
Dalam Peraturan Kepala Polisi Repub- Sipil menghentikan penyidikan yang
lik Indonesia tersebut diatas secara tegas telah dilaporkan kepada Penyidik Pol-
dinyatakan bahwa, dalam melaksanakan tu- ri, penghentian penyidikan itu harus
gas penyidikan yang dilakukan oleh PPNS diberitahukan kepada Penyidik Polri dan
berada dibawah koordinasi pengawasan Penuntut Umum (Pasal 109 ayat (3) KU-
Polri, hal ini didasarkan melihat kewenangan HAP).
PPNS yang sangat luas dalam melakukan pe­
Yang perlu mendapat perhatian
nyidikan dan memerlukan proses yang tidak
dalam hal penghentian penyidikan
sederhana, dan tidak semua institusi dapat
oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil ada-
melaksanakannya, apalagi tugas penyidikan
lah meskipun pada saat pelaporan
dilakukan oleh institusi yang tugas pokoknya
tindak pidana yang sedang disidiknya,
bukan sebagai penyidik, karena hal ini dikha-
Penyidik Pegawai Negeri Sipil cukup
watirkan akan dapat menimbulkan kesalahan
memberitahukan atau melaporkan pen­
prosedural yang berpotensi terlanggarnya
yidikan itu kepada Penyidik Polri, tidak
hak asasi seseorang. Untuk tidak menim-
perlu diberitahukan kepada pununtut
bulkan kekhawatiran dan kesalahan dalam
umum, namun dalam hal penghentian
melakukan penyidikan yang dilakukan oleh
penyidikan, disamping harus memberi-
Pejabat Pegawai Negeri Sipil (PPNS), maka
tahukan penghentian tersebut kepada
KUHAP telah mengatur hubungan di antara
penyidik Polri, juga harus memberita-
masing-masing institusi sebagai berikut:
hukan penghentian penyidikan tersebut
1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil kepada Penuntut Umum.
berkedudukan di bawah:
Menurut hemat penulis kewena­
a) Koordinasi penyidik Polri; ngan PPNS dalam melakukan penyidi-
kan tidak dapat dipisahkan dari kedudu-
b) Di bawah pengawasan penyidik
kan Polri sebagai Korwas PPNS dapat
Polri;
ditinjau dari kerangka Criminal Justice
2) Untuk kepentingan penyidikan, penyidik System (CJS).
Polri memberikan petunjuk kepada Pe-
Sebagaimana diketahui, dalam
nyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu dan
kerangka Criminal Justice System (CJS)
memberikan bantuan penyidikan yang
institusi utama yang menjadi pilar pe-
diperlukan (Pasal 107 ayat (1) KUHAP);
nopang berjalannya sistem tersebut ada-
3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil tertentu, lah Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan
harus melaporkan kepada penyidik Pol- dan Lembaga Pemasyarakatan.
ri tentang adanya suatu tindak pidana
Apabila PPNS, yang merupakan
yang sedang disidik, jika dari penyidi-
subkoordinasi dari lembaga eksekutif
kan itu oleh Penyidik Pegawai Negeri
diperkenankan untuk langsung melaku-

Edisi Kelima 2013 45


Buletin Info SDPPI

kan tugas-tugas penyidikan mengganti- b. Koordinasi di bidang operasional penyidikan


kan kedudukan Polri sebagai Penyidik, dilaksanakan dengan cara :
maka dikhawatirkan proses penegakan
1) menerima surat pemberitahuan dimulainya
hukum nasional yang selama ini diban-
penydidikan dari PPNS serta meneruskan
gun atas landasan Criminal Justice System
kepada Penuntut Umum sesuai dengan
(CJS) akan tercederai mengingat ekse-
ketentuan perundang-undangan;
kutif tidak masuk dalam kerangka Crimi-
nal Justice System (CJS). Oleh karena itu, 2) merencanakan kegiatan dalam rangka
agar Criminal Justice System (CJS) tidak pelaksanaan penyidikan bersama sesuai
tercederai dengan masuknya PPNS se- kewenangan masing-masing;
bagai institusi penyidik, maka KUHAP
3) memberikan bantuan teknis, taktis, tindakan
dengan tegas menyatakan bahwa PPNS
upaya paksa, dan konsultasi penyidikan
tidak diperkenankan untuk secara lang-
kepada PPNS;
sung menyerahkan hasil pemeriksaan
kepada jaksa penuntut umum tetapi ke- 4) menerima berkas perkara hasil penyidikan
pada penyidik Polri. dari PPNS dan meneruskan kepada Penun-
tut Umum sesuai dengan ketentuan per­
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2012 ten- aturan perundang-undangan;
tang, Tata Cara Pelaksanaan Koordinasi, Penga- 5) menghadiri atau menyelenggarakan gelar
wasan, dan Pembinaan Teknis Terhadap Kepoli- perkara yang ditangani oleh PPNS;
sian Khusus, Penyidik Pegawai Negeri Sipil,
6) menerima pemberitahuan mengenai peng­
dan Bentuk-Bentuk Pengamanan Swakarsa.
hentian penyidikan dari PPNS dan diterus-
Peraturan Pemerintah tersebut diatas seba- kan ke Penuntut Umum;
gai aturan pelaksanaan Pasal 14 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian 7) tukar menukar data dan informasi mengenai
Negara Republik Indonesia, tentang Tata Cara dugaan tindak pidana yang penyidikannya
Pelaksanaan Koordinasi, Pengawasan, dan Pem- dilakukan oleh PPNS; dan
binaan Teknis Terhadap Kepolisian Khusus, Pe- 8) menghadiri rapat berkala yang diselengga-
nyidik Pegawai Negeri Sipil, dan Bentuk-Bentuk rakan oleh PPNS.
Pengamanan Swakarsa.
Definisi PPNS menurut Peraturan Pemerintah Koordinasi, Sinergitas Dalam Penegakan
Nomor 43 Tahun 2012, terdapat pada Pasal 1 Hukum
angka 5, Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang
Pelaksanaan fungsi penegakan hukum harus
selanjutnya disingkat PPNS adalah Pejabat
dilakukan sesuai rencana pelaksanaan dan terpadu
Pegawai Negeri Sipil tertentu yang berdasarkan de­ngan keterlibatan instansi terkait yang lingkup
peraturan perundang-undangan ditunjuk tugasnya dan lintas sektoral, meliputi unsur Polri
selaku Penyidik dan mempunyai wewenang (Bareskrim/Polda/Polres/Polsek) Kementerian
untuk melakukan penyidikan tindak pidana terkait. (Kementerian/Dinas/Provinsi /Kabupaten)
dalam lingkup undang-undang yang menjadi dan Pemerintah Daerah.
dasar hukumnya masing-masing. Dibidang
Penegakan hukum berupa monitoring dan pe­
telekomunikasi adalah Undang-Undang No. 36
nertiban dilakukan dalam rangka pengawasan peng-
Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
gunaan perangkat telekomunikasi, maka setiap pelang-
Pasal 9 Peraturan Pemerintah Nomor 43 garan akan dilakukan penyidikan yang dila­ksanakan
tahun 2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan Koordinasi, oleh PPNS sebagai tindakan tegas sesuai dengan
Pengawasan, dan Pembinaan Teknis Terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku, bagi
Kepolisian Khusus, Penyidik Pegawai Negeri setiap pelanggaran berupa pemberian sanksi hukum
Sipil, dan Bentuk-Bentuk Pengamanan Swakarsa. dikenakan melalui suatu proses peradilan.
a. Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Beberapa hal penting yang perlu diterapkan da-
Pasal 7 huruf b, dilaksanakan melalui kegiatan lam pelaksanaan kegiatan monitoring dan penertiban,
operasional penydidikan. antara lain :

46 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

1. Penetapan sasaran penegakan hukum dengan dipisahkan dari kedudukan Polri sebagai Korwas
menetapkan melalui perencanaan kegiatan PPNS dapat ditinjau dari kerangka Criminal Justice
meliputi : pengguna spekrum frekuensi radio, System (CJS).
perakit, pembuat, dan/atau penjual alat dan
2. PPNS merupakan pejabat PNS yang ditunjuk dan
perangkat telekomunikasi;
diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan
2. Persiapan pelaksanaan penegakan hukum me- dalam tindak pidana tertentu yang menjadi
liputi: menentukan target operasi, melakukan lingkup peraturan undang-undang yang menjadi
koordinasi dengan instansi terkait, dan pemben- dasar hukumnya. Oleh karena itu, PPNS dalam
tukan Tim; melaksanakan tugasnya diawasi serta harus
berkoordinasi dengan penyidik Kepolisian.
3. Penetapan Tim penegakan hukum yang berskala
Idealnya dalam sistem peradilan pidana antara
daerah dapat terdiri dari, UPT setempat, Seksi
institusi penegak hukum yang satu dengan
Korwas PPNS Polda dan/atau Kepolisian daerah
institusi penegak hukum lainnya harus berjalan
setempat, dan instansi terkait;
seiring dan seirama.
4. Unsur PPNS dalam melaksanakan penyidikan
3. Untuk menghindari terjadinya tumpang tindih
berwenang dan berkemampuan dalam melaksan-
kewenangan antara polisi dan Pejabat Pegawai
akan tugasnya;
Negeri Sipil (PPNS) dalam melakukan penyidikan
5. Dukungan administrasi dalam melaksanakan diperlukan peningkatan koordinasi dan penga-
pengawasan, penyidikan PPNS wajib wasan antar institusi yang terkait, serta sosialisasi
menggunakan bentuk dan format sesuai tata cara peraturan perundang-undangan yang berkaitan
penyelenggaraan administrasi penyidikan yang dengan kewenangan melakukan penyidikan agar
ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik diperoleh pemahaman yang tepat terkait tugas
Indonesia melalui Perkap Nomor 6 tahun 2010 dan kewenangan masing-masing institusi.
tentang Manajemen Penyidikan bagi PPNS.
Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat
Pelaksanaan penegakan hukum melalui penin­ mempersempit jurang pemisah di antara m a s i n g -
dakan bersifat terpadu dan ditetapkan oleh Dirjen masing institusi sekaligus dapat mewujudkan insti-
SDPPI untuk berskala nasional dan/atau Kepala UPT tusi penyidik yang saling melengkapi.
untuk yang berskala daerah yang tujuannya selain un-
tuk mendorong kepatuhan hukum, juga untuk mem- Daftar pustaka
berikan perlindungan kepada konsumen
1.   Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana;
Kesimpulan
2.   Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
1. PPNS dalam melakukan penyidikan harus Telekomunikasi;
berkoordinasi dengan penyidik Kepolisian.
Apabila PPNS yang merupakan subkoordinasi 3.   Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2012 Tata
dari lembaga eksekutif diperkenankan untuk Cara Pelaksanaan Koordinasi, Pengawasan, dan
langsung melakukan tugas-tugas penyidikan Pembinaan Teknis Terhadap Kepolisian Khusus,
menggantikan kedudukan Polri sebagai Penyidik Pegawai Negeri Sipil, dan Bentuk-
Penyidik, maka dikhawatirkan proses penegakan Bentuk Pengamanan Swakarsa;
hukum nasional yang selama ini dibangun atas 4.    Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia
landasan Criminal Justice System (CJS) akan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Manajemen
tercederai mengingat eksekutif tidak masuk Penyidikan Penyidik Pegawai Negeri Sipil;
dalam kerangka Criminal Justice System (CJS).
Oleh karena itu, agar Criminal Justice System (CJS) 5. Makalah Bantuan Polri Dalam Monitoring
tidak tercederai dengan masuknya PPNS sebagai dan Penertiban Dalam Rangka Penyidikan
institusi penyidik, maka KUHAP dengan tegas Pelanggaran di Bidang Pos Dan Informatika,
menyatakan bahwa PPNS tidak diperkenankan Badan Reserse Kriminal Polri Biro Korwas PPNS,
untuk secara langsung menyerahkan hasil Brigjen Drs Agus Kusnadi, Yogjakarta, 25 Juni
pemeriksaan kepada jaksa penuntut umum tetapi 2013.
kepada penyidik Polri, oleh karena itu kedudukan
(Penulis adalah Staf pada Bagian Hukum dan Kerjasama ,
PPNS dalam melakukan penyidikan tidak dapat
Ditjen SDPPI)

Edisi Kelima 2013 47


Buletin Info SDPPI

Info Hukum Penulisan Bahasa Hukum


PERUNDANG-UNDANGAN
yang Baik

Penulis:
H. Suyadi

Negara Indonesia adalah negara hukum, seba- 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
gai negara hukum, segala aspek kehidupan dalam 3. Undang-undang/Peraturan Pemerintah Pengganti
bidang kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenega- Undang-Undang;
raan termasuk pemerintahan harus berdasarkan atas 4. Peraturan Pemerintah;
hukum yang sesuai dengan sistem hukum nasional. 5. Peraturan Presiden;
Sistem hukum nasional merupakan hukum yang ber- 6. Peraturan Daerah Propinsi dan
laku di Indonesia dengan semua elemennya yang sa­ 7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
ling menunjang satu dengan yang lain dalam rangka
mengantisipasi dan mengatasi permasalahan yang Jenis Peraturan Perundang-undangan selain
timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, tersebut di atas, mencakup peraturan yang ditetapkan
dan bernegara berdasarkan pancasila dan Undang- oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Per-
Undang Dasar RI Tahun 1945. wakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahka-
Untuk menyusun peraturan perundang-undan- mah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pe­meriksa
gan yang baik, salah satunya diperlukan asas kejela- Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Men-
san rumusan yaitu Peraturan Perundang-undangan teri, badan, lembaga atau komisi yang setingkat dan
harus memenuhi persyaratan teknis penyusunan dibentuk dengan Undang-undang atau Peme­rintah
Peraturan Perundang-undangan, sistematika, pilihan atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan
kata atau istilah, serta bahasa hukum yang jelas dan Rakyat Daerah Propinsi, Gubernur, Dewan Perwaki-
mudah dimengerti sehingga tidak menimbulkan ber- lan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Waliko-
bagai macam interpretasi dalam pelaksanaannya. ta, Kepala Desa atau yang setingkat.

Penulisan bahasa hukum Perundang-undangan Peraturan Perundang-undangan tersebut diakui


yang baik ini, berpedoman kepada Undang-Undang keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Pera- mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan
turan Perundang-undangan dan diharapkan dapat Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk
memberikan arah dan pedoman dalam proses pen­ berdasarkan kewenangan. Adapun Peraturan Men-
yusunan Peraturan perundang-undangan. teri adalah peraturan yang ditetapkan oleh Menteri
berdasarkan materi muatan dalam rangka penye-
JENIS DAN HIERARKI PERATURAN lenggaraan urusan tertentu dalam pemerintahan dan
PERUNDANG-UNDANGAN Peraturan Menteri diakui keberadaannya dan mem-
punyai kekuatan hukum mengikat kecuali peraturan
Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-un-
dibawahnya tidak mempunyai kekuatan hukum
dangan terdiri atas :
mengikat.
1. Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945;

48 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

RAGAM BAHASA PERATURAN Contoh :


PERUNDANG-UNDANGAN Istilah minuman keras mempunyai makna
1. Bahasa Peraturan Perundang-undangan yang kurang jelas dibandingkan dengan istilah
Bahasa Peraturan Perundang-undangan pada minuman beralkohol.
dasarnya tunduk pada kaidah tata Bahasa Indone- c. Gunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang
sia, baik pembentukan kata, penyusunan kalimat, baku.
teknik penulisan, maupun pengejaannya. Namun Contoh:
bahasa Peraturan Perundang-undangan mempu- Kalimat yang tidak baku :
nyai corak tersendiri yang bercirikan kejernihan Izin usaha perusahaan yang melanggar kewa-
atau kejelasan pengertian, kelugasan, kebakuan, jiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 6
keserasian dan ketaatan asas sesuai dengan ke- dapat dicabut.
butuhan hukum baik dalam perumusan maupun Kalimat yang baku :
cara penulisan. Perusahaan yang melanggar kewajiban seba-
gaimana dimaksud dalam Pasal 6 dapat di-
2. Ciri-ciri bahasa Peraturan Perundang-undangan cabut izin usahanya
antara lain : d. Untuk memberikan perluasan pengertian kata
a. Lugas dan pasti untuk menghindari kesamaan atau istilah yang sudah diketahui umum tanpa
arti atau kerancuan; membuat definisi baru, gunakan kata Meliputi.
Contoh :
b. Bercorak hemat, hanya kata yang diperlukan
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
yang dipakai;
meliputi :
c. Obyektif dan menekan rasa subjektif (tidak a. Nama dan alamat percetakan perusahaan
emosi dalam mengungkapkan tujuan atau yang melakukan pencetakan blanko;
maksud); b. Jumlah blanko yang dicetak, dan
d. Membakukan makna kata, ungkapan atau isti- c. Jumlah dokumen yang ditertibkan.
lah yang digunakan secara konsisten; e. Untuk mempersempit pengertian kata atau is-
tilah yang sudah diketahui umum tanpa mem-
e. Memberikan definisi atau batasan pengertian buat definisi baru, gunakan kata tidak meli-
secara cermat; puti.
f. Penulisan kata yang bermakna tunggal atau ja- Contoh :
mak selalu dirumuskan dalam bentuk tunggal.
Contoh : buku-buku ditulis buku, murid-murid Anak buah kapal tidak meliputi koki magang
ditulis murid; f. Tidak memberikan arti kepada kata atau frasa
g. Penulisan huruf awal dari kata, frasa atau is- yang maknanya terlalu menyimpang dari mak-
tilah yang sudah didefinisikan atau diberikan na yang biasa digunakan dalam penggunaan
batasan pengertian, nama jabatan, nama pro- bahasa sehari-hari.
fesi, nama institusi/lembaga pemerintahan/ Contoh :
ketatanegaraan, dan jenis Peraturan Peundang- Pertanian meliputi pula perkebunan, peterna-
undangan dan rancangan Peraturan Perun- kan, dan perikanan.
dang-undangan dalam rumusan norma ditu- Rumusan yang baik
lis dengan huruf kapital. Contoh: Pemerintah, Pertanian meliputi perkebunan.
Wajib Pajak; g. Didalam Peraturan Perundang-undangan yang
sama, tidak menggunakan :
3. Perumusan Ketentuan Peraturan Perundang-un- 1) beberapa istilah yang berbeda untuk me-
dangan nyatakan satu pengertian yang sama.
a. Dalam merumuskan ketentuan Peraturan Pe- Contoh :
rundang-undangan digunakan kalimat yang Istilah gaji, upah, atau pendapatan dapat
tegas, singkat, dan mudah dimengerti. menyatakan pengertian penghasilan.
Jika untuk menyatakan penghasilan, da-
b. Tidak menggunakan kata atau frasa yang arti- lam suatu pasal telah digunakan kata gaji
nya tidak menentu atau konteksnya dalam ka- maka dalam pasal-pasal selanjutnya jan-
limat tidak jelas. gan menggunakan kata upah atau penda-

Edisi Kelima 2013 49


Buletin Info SDPPI

patan untuk menyatakan pengertian peng- PILIHAN KATA ATAU ISTILAH


hasilan.
1. Pengertian Maksimum dan Minimum
2) Satu istilah untuk beberapa pengertian yang a. Gunakan kata paling untuk menyatakan
berbeda. pengertian maksimum dan minimum dalam
menentukan acaman pidana atau batasan wak-
Contoh : tu.
Istilah penangkapan tidak digunakan un- Contoh:
tuk meliputi penahanan atau pengaman- ...dipidana dengan pidana penjara paling sing-
an karena pengertian penahanan tidak kat 3 (tiga) tahun atau paling lama 20 (dua
sama dengan pengertian pengamanan. puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp
h. Jika membuat pengacuan ke pasal atau ayat 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) atau paling
lain, tidak boleh menggunakan frasa tanpa banyak Rp 1.000.000,00 (satu milyar rupiah).
mengurangi, dengan tidak mengurangi, atau b. Untuk menyatakan maksimum dan minimum
tanpa menyimpang dari. bagi satuan.
i. Untuk menghindari perubahan nama kemente- 1) Waktu gunakan frasa paling singkat atau
rian penyebutan menteri sebaiknya mengguna- paling lama untuk menyatakan jangka
kan penyebutan yang didasarkan pada urusan waktu.
pemerintahan dimaksud. Contoh :
Contoh : Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini
Menteri adalah Menteri yang menyelenggara- harus ditetapkan paling lama (satu) tahun
kan urusan pemerintah di bidang Komunikasi terhitung sejak Undang-Undang ini diun-
dan Informatika. dangkan.
2) Waktu gunakan frasa paling lambat atau
j. Penyerapan kata, frasa, atau istilah bahasa as-
paling cepat untuk menyatakan batas wak-
ing yang banyak dipakai dan telah disesuaikan
tu.
ejaannya dengan kaidah Bahasa Indonesia da-
Contoh :
pat digunakan jika :
Surat permohonan izin usaha disampaikan
1) Mempunyai konotasi yang cocok; kepada dinas perindustrian paling lambat
2) Lebih singkat bila dibandingkan dengan pa- tanggal 22 Juli 2011.
danannya dalam Bahasa Indonesia; 3) Jumlah uang, gunakan frasa paling sedikit
3) Mempunyai corak internasional; atau paling banyak.
4) Jumlah non uang, gunakan frasa paling
4) Lebih mempermudah tercapainya kesepak-
rendah dan paling tinggi
atan, atau
c. U
ntuk menyatakan makna tidak termasuk, gu-
5) Lebih mudah dipahami daripada terjemah- nakan kata kecuali, kata kecuali ditempatkan
annya dalam Bahasa Indonesia. di awal kalimat, jika yang dikecualikan adalah
seluruh kalimat.
Contoh :
Devaluasi (penurunan nilai uang), Devisa (alat Contoh :
pembayaran luar negeri) Kecuali terdapat unsur penyalahgunaan we-
wenang, pihak pelapor, pejabat dan pegawai­
k. Penggunaan kata, frasa atau istilah bahasa nya tidak dapat dituntut, baik secara perdata
a­sing hanya digunakan di dalam penjelasan maupun pidana, atas pelaksanaan kewajiban
Peraturan Perundang-undangan. Kata, Frasa, pelaporan menurut Undang-Undang ini.
atau istilah bahasa asing itu didahului oleh pa- d. Kata kecuali ditempatkan langsung di bela-
danannya dalam Bahasa Indonesia, ditulis mir- kang suatu kata, jika yang akan dibatasi hanya
ing dan diletakkan diantara tanda baca kurung kata yang bersangkutan.
(). Contoh :
Contoh:
1 Penghinaan terhadap peradilan (Contempt of Penumpang adalah setiap orang yang berada
court) di atas alat angkut, kecuali Awak alat angkut.
2 Penggabungan (merger)

50 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

e. Untuk menyatakan makna termasuk, gunakan keamanan, dan keselamatan kiriman.


kata selain i. Untuk menyatakan sifat alternatif, guna-
Contoh : kan kata atau.
Selain penyelenggaraan RUPS sebagaimana Contoh :
dimaksud dalam Pasal 76. RUPS dapat juga di- Dalam hal tidak ada korps musik atau gen-
lakukan melalui media telekomunikasi, video derang dan/atau sangkakala pengibaran
konferensi, atau sarana media elektronik lain- atau penurunan bendera negara diiringi
nya yang memungkinkan semua peserta RUPS dengan lagu kebangsaan oleh seluruh pe-
saling melihat dan mendengar secara langsung serta upacara.
serta berpartisipasi dalam rapat. j. Untuk menyatakan sifat kumulatif sekali-
f. Untuk menyatakan makna pengandaian atau gus alternatif, gunakan rasa dan/atau.
kemungkinan, digunakan kata jika, apabila Contoh :
atau frasa dalam hal:
Penghormatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi :
1) Kata jika digunakan untuk menyatakan
suatu hubungan kausal (pola karena-maka) a. Penghormatan dengan bendera negara;
Contoh : b. Penghormatan dengan lagu kebangsaan
Jika suatu perusahaan melanggar kewa- dan/atau
jiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, c. Bentuk penghormatan lain sesuai den-
izin perusahaan tersebut dapat dicabut. gan ketentuan peraturan perundang-
2) Kata apabila digunakan untuk menyatakan undangan.
hubungan kausal yang mengandung wak-
tu. k. Untuk menyatakan adanya suatu hak, gu-
Contoh: nakan kata berhak.
Apabila anggota Komisi Pemberantasan Contoh :
Korupsi berhenti dalam masa jabatannya DPR dalam melaksanakan tugas dan we-
karena alasan sebagaimana dimaksud da- wenangnya berhak meminta pejabat neg-
lam Pasal 10 ayat (4) yang bersangkutan ara, pejabat pemerintah, badan hukum,
digantikan oleh anggota pengganti sampai atau warga masyarakat untuk memberikan
habis masa jabatannya. keterangan tentang sesuatu hal yang perlu
3) Frasa dalam hal digunakan untuk menyata- ditangani demi kepentingan bangsa dan
kan suatu kemungkinan keadaan atau kon- negara.
disi yang mungkin terjadi atau mungkin
l. Untuk menyatakan pemberian kewenangan
tidak terjadi (pola kemungkinan-maka).
kepada seseorang atau lembaga gunakan
Contoh:
kata berwenang.
Dalam hal Ketua tidak dapat hadir, sidang
dipimpin oleh Wakil Ketua. Contoh :
g. Frasa pada saat digunakan untuk menyata- Menteri berwenang menetapkan program
kan suatu keadaan yang pasti akan terjadi penegakan hukum dan mengambil tinda-
di masa depan. kan hukum di bidang keselamatan pener-
bangan.
Contoh :
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, m. Untuk menyatakan sifat diskresioner dari
semua peraturan atau ketentuan meng- suatu kewenangan yang diberikan kepada
genai penyelenggaraan pelayanan publik seorang atau lembaga gunakan kata dapat.
wajib disesuaikan dengan ketentuan dalam Contoh :
Undang-Undang ini paling lambat 2 (dua) Penduduk yang tidak mampu melaksana-
tahun. kan pelaporan sendiri terhadap peristiwa
h. Untuk menyatakan sifat kumulatif, guna- kependudukan yang menyangkut dirinya
kan kata dan. sendiri dapat dibantu oleh instansi pelak-
Contoh: sana atau meminta bantuan kepada orang
lain.
Penyelenggara pos wajib menjaga kerahasiaan,

Edisi Kelima 2013 51


Buletin Info SDPPI

n. Untuk menyatakan adanya suatu kewa- Contoh :


jiban yang telah ditetapkan, gunakan kata Untuk mendapatkan izin menjadi Akuntan
wajib. Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Contoh : 5 ayat (1) seseorang harus memenuhi syarat
Setiap orang yang masuk atau ke luar sebagai berikut :
Wilayah Indonesia wajib memiliki Doku- p. Untuk menyatakan adanya larangan, guna-
men Perjalanan yang sah dan masih ber- kan kata dilarang.
laku.
Setiap orang dilarang menyewakan atau
o. Untuk menyatakan pemenuhan suatu kon- mengalihkan kepemilikannya atas rumah
disi atau persyaratan tertentu gunakan umum kepada pihak lain.
kata harus. Jika keharusan tersebut tidak
dipenuhi yang bersangkutan tidak memper- (Penulis adalah Staf pada Direktorat Standardisasi , Perang-
oleh sesuatu yang seharusnya akan didapat kat Pos dan Informatika, Ditjen SDPPI)
seandainya ia memenuhi kondisi atau per-
syaratan tersebut.

52 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

Pemahaman
JABATAN FUNGSIONAL
PENGENDALI FREKUENSI
RADIO Info
Kepegawaian

Penulis:
Suparyono

Dalam penjelasan Undang- Kementerian/Lembaga lain di luar kuensi radio juga memiliki jenjang
undang Nomor 43 Tahun 1999 Ditjen SDPPI tidak dapat men- jabatan sebagai berikut :
tentang Perubahan atas UU No. 8 duduki jabatan sebagai pengendali
Tahun 1974 tentang Pokok-pokok frekuensi radio dimaksud. 1. Tingkat Terampil
Kepegawaian bahwa jabatan ka­
rier PNS dapat dibedakan dalam 2 Para Pengendali Frekuen- Dalam jenjang jabatan ting-
(dua) jenis yaitu jabatan struktural si Radio memiliki tugas pokok kat Terampil yang menjadi
dan jabatan fungsional. Jika ditin- melakukan pengendalian freku­­ dasar pengangkatan adalah
jau dari Undang-undang pokok- ensi radio, pemeliharaan dan per- yang memiliki latar belakang
pokok kepegawaian maka jabatan baikan perangkat monitor freku- pendidikan SLTA (SMA/STM/
fungsional tertentu juga merupa- ensi radio, dapat menjadi saksi ahli SMK Elektro) dan D3 Teknik
kan jabatan karier. dalam persidangan, serta memberi Elektro. Adapun jenjang jaba-
analisis atau saran teknis kepada tan Pengendali Frekuensi Ra-
pengguna agar tidak terjadi gang- dio tingkat Terampil dari yang
KEDUDUKAN DAN guan frekuensi radio. Oleh karena terendah sampai yang tertinggi
TUGAS POKOK itu unit kerja yang menjadi tempat adalah :
PENGENDALI FREKUENSI bertugas Pengendali Frekuensi Ra- a. Pengendali Frekuensi Radio
RADIO dio adalah Unit Pelaksana Teknis Pelaksana Pemula dengan
Pengendali Frekuensi Radio (UPT) Bidang Monitor Spektrum pangkat Pengatur Muda /
yang ditetapkan berdasarkan Pera- Frekuensi Radio Ditjen SDPPI Golongan ruang (II/a)
turan Menteri PAN No.PER/27/M. yang disebut dalam klasifikasi UPT
yaitu Balai Monitor, Loka Monitor b. Pengendali Frekuensi Radio
PAN/5/2006 tanggal, 31 Mei 2006.
dan Pos Monitor Spektrum Freku- Pelaksana dengan pangkat
Jabatan fungsional pengendali
ensi Radio yang tersebar di seluruh Pengatur Muda Tk.I /Go-
frekuensi radio adalah termasuk
wilayah Indonesia, dan yang men- longan ruang (II/b) s/d
dalam rumpun operator dan tek-
jadi Instansi Pembina Pengendali Pengatur Tk.I/Golongan
nisi alat-alat optik dan elektronik.
Frekuensi Radio adalah Kemente- ruang (II/d);
Namun jabatan pengendali fre­
ku­ensi radio merupakan jabatan rian Kominfo. c. Pengendali Frekuensi Radio
fungsional tertentu yang bersifat Pelaksana Lanjutan dengan
tertutup, artinya hanya ada dan pangkat Penata Muda/Go-
JENJANG JABATAN
berkedudukan sebagai pelaksana longan ruang (III/a) s/d Pe-
PENGENDALI FREKUENSI
teknis pada Direktorat Jenderal nata Muda Tk.I/Golongan
RADIO
Sumber Daya dan Perangkat Pos ruang (III/b)
Dalam jabatan fungsional ter-
dan Informatika (Ditjen SDPPI) d. Pengendali Frekuensi Radio
tentu terdapat beberapa jenjang
Kementerian Komunikasi dan In- Penyelia dengan pangkat
(tingkatan) jabatan dan tidak terke-
formatika (Kominfo) sehingga PNS Penata/Golongan ruang
cuali dalam jabatan pengendali fre-

Edisi Kelima 2013 53


Buletin Info SDPPI

(III/c) s/d Penata Tk.I/Golongan ruang (III/d) sur kegiatan Pengendali Frekuensi yang dapat dinilai
2. Tingkat Ahli adalah sbb :

Dalam jenjang jabatan tingkat Ahli yang men- 1. Pendidikan dengan sub unsurnya meliputi 3 (tiga)
jadi dasar pengangkatan adalah yang memiliki la- kegiatan pendidikan;
tar belakang pendidikan Sarjana/Strata 1 (S1) dan 2. Pengendalian Frekuensi Radio, dengan sub unsur
Diploma /Akta IV dengan kualifikasi yang diten- meliputi 20 (duapuluh) jenis kegiatan;
tukan. Adapun jenjang jabatan Pengendali Freku- 3. Pemeliharaan dan Perbaikan Perangkat Monitor
ensi Radio tingkat Ahli dari yang terendah sampai Frekuensi Radio meliputi 16 (enam belas) sub un-
yang tertinggi adalah : sur kegiatan;
4. Pelaksanaan tugas-tugas lain meliputi 2 (dua) sub
a. Pengendali Frekuensi Radio Pertama dengan pang- unsur kegiatan;
kat Penata Muda /Golongan ruang (III/a) s/d Pe- 5. Pengembangan Profesi, (dalam bentuk penulisan
nata Muda Tk.I/Golongan ruang (III/b) karya ilmiah dan konsep teknis) meliputi 4 (empat)
b. Pengendali Frekuensi Radio Muda dengan pang- sub unsur kegiatan;
kat Penata /Golongan ruang (III/c) s/d Penata 6. Penunjang Tugas Pengendali Frekuensi Radio,
Tk.I/Golongan ruang (III/d); yang meliputi 6 (enam) sub unsur kegiatan.

c. Pengendali Frekuensi Radio Madya dengan pang- ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
kat Pembina /Golongan ruang (IV/a) s/d Pembina MASING-MASING JENJANG JABATAN
Utama Muda /Golongan ruang (IV/c).
Seperti halnya dalam jabatan fungsional tertentu
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN PENGENDALI lainnya, dalam jabatan fungsional pengendali fre-
FREKUENSI RADIO kuensi radio juga terdapat angka kredit kumulatif
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan minimal yang dipersyaratkan dalam setiap jenjang
Aparatur Negara Nomor : PER/27/M.PAN/5/2006 jabatan/pangkat. Adapun angka kredit kumulatif
tentang Jabatan Fungsional Pengendali Frekuensi Ra- tersebut dapat kita lihat dalam tabel dibawah ini.
dio dan Angka Kreditnya bahwa unsur dan sub un-

JUMLAH ANGKA KREDIT MINIMAL


JABATAN/PANGKAT PENGENDALI FREKUENSI RADIO TERAMPIL

NO UNSUR Prosentase Pemula Pelaksana Pelaksana Lanjutan Penyelia


% II/a II/b II/c II/d III/a III/b III/c II/d
I UTAMA ≥80 20 32 48 64 80 120 160 240
II PENUNJANG ≤20 5 8 12 16 20 30 40 60
Jumlah 100 25 40 60 80 100 150 200 300

JUMLAH ANGKA KREDIT MINIMAL


JABATAN/PANGKAT PENGENDALI FREKUENSI RADIO AHLI

No UNSUR Prosentase Ahli Pertama Ahli Muda Ahli Madya


% III/a III/b III/c III/c IV/a IV/b IV/c
I UTAMA ≥ 80 80 120 160 240 320 440 560
II PENUNJANG ≤20 20 30 40 60 80 110 140
JUMLAH 100 100 150 200 300 400 550 700

54 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

KENDALA DAN PERMASALAHAN doman/kesepakatan dalam mengartikan maksud


PENGENDALI FREKUENSI RADIO butir-butir kegiatan seperti maksud satuan laporan
dan satuan frekuensi, dan apa yang dimaksud ob-
servasi monitoring dan pengukuran sehingga masih
Meskipun jabatan fungsional Pengendali
sering dijumpai salah hitung dan salah jumlah da-
Frekuensi Radio merupakan jabatan fungsional
lam daftar usulan angka kredit (DUPAK).
tertentu yang bersifat tertutup, namun dalam pen-
gelolaan dan pembinaannya masih banyak ken-
dala dan permasalahannya. Adapun yang menjadi
HARAPAN TERHADAP PENGENDALI
kendala dan permasalahan yang sering dan masih FREKUENSI RADIO
terjadi adalah sebagai berikut : Selaku pengelola administrasi kepegawaian, penu-
1. Jumlah dan penyebaran pemangku jabatan lis berharap adanya peningkatan dan kemajuan ter-
fungsional pengendali frekuensi radio belum- hadap jabatan fungsional pengendali frekuensi radio
lah memenuhi kebutuhan tugas masing-mas- terutama dalam hal-hal sebagai berikut :
ing UPT Bidang Monitor Spekfrekrad yang
tersebar diseluruh wilayah Indonesia. 1. Perlu adanya penambahan jumlah pengangkatan
Pejabat Fungsional Pengendali Frekuensi Radio
2. Adanya tugas rangkap pada pengendali freku-
pada Satuan Kerja yang masih sangat kurang jumlah
ensi radio, yang disebabkan kurangnya jumlah
Pejabat Pengendali Frekuensi Radio.
SDM pada Unit Kerja Pengendali Frekuensi
Radio, sehingga masih ada seorang pengendali 2. Perlu adanya perhatian dan pemahaman yang serius
frekuensi radio mengerjakan tugas-tugas ad- dari para Pejabat Struktural yang secara langsung
ministratif seperti menjadi PPK (Pejabat Pem- menjadi atasannya dalam hal lebih memberdayakan
buat Komitmen), bendahara, pengurus BMN Pejabat Fungsional Pengendali Frekuensi Radio dari
serta pengelola pengadaan barang dan jasa. pada yang bukan Pengendali Frekuensi Radio dalam
tugas-tugas pengendalian frekuensi radio di Satuan
3. Masih ada kekurang pahaman para Pimpinan
Kerjanya.
Satker dalam menyikapi tugas-tugas utama
pengendali frekuensi radio, sehingga tu- 3. Selaku Instansi Pembina khusunya Ditjen SDPPI
gas jabatan pengendali frekuensi radio tidak dan Kemkominfo tentunya senantiasa terus membi-
lagi menjadi tugas utama melainkan tugas na baik secara umum maupun secara teknis perkem-
sekunder, akibatnya jabatan pengendali freku- bangan Jabatan Fungsional Pengendali Frekuensi
ensi radio harus dibebaskan sementara karena Radio sesuai tugas dan tanggung jawab selaku in-
jika tidak dibebaskan yang bersangkutan tidak stansi pembina dan saat ini Ditjen SDPPI sedang
akan dapat memenuhi angka kredit minimal mengusulkan revisi butir-butir kegiatan yang sudah
yang diperlukan untuk kenaikan pangkat/ja- tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini.
batan.
4. Adanya perbedaan persepsi dalam perolehan Demikian sekilas tentang jabatan fungsional Pen-
atau penilaian angka kredit antara pejabat pen- gendali Frekuensi Radio. Semoga informasi ini berman-
gendali frekuensi radio dengan pejabat penilai faat dan menjadikan jabatan fungsional Pengendali Fre-
serta pejabat kepegawaian. Hal ini disebabkan kuensi Radio senantiasa berkembang dan sukses dalam
belum adanya juknis yang dapat dijadikan pe- menjalankan tugas dan fungsinya. (Penulis adalah Kasub-
bag Kepegawaian dan Organisasi, Ditjen SDPPI)

Edisi Kelima 2013 55


Buletin Info SDPPI

DAFTAR NAMA PEGAWAI DITJEN SDPPI


Yang Pensiun periode Agustus s/d
Desember Tahun 2013

Info
Kepegawaian
NO. NAMA GOL. TANGGAL TMT JABATAN KET
NIP T.M.T LAHIR PENSIUN
1 2 3 4 5 6 7

1 Drs. GATOT SUGIANTORO, MM IV/b 07-08-57 01-09-2013 Kasubdit Monitoring dan Penertiban
195708071988031001 01-04-2006 Spektrum Direktorat Pengendalian
SDPPI

2 Ir. SAHAT SARAGI, MM IV/a 29-09-57 01-10-2013 Kepala Loka Jambi


195709291989031003 01-04-2005

3 H. SUPARMAN, SH III/c 26-07-57 01-08-2013 Staf Subag Kepegawaian


195707261981031003 01-04-2009 dan Organisasi
Bagum & Organisasi Setditjen SDPPI

4 I NENGAH SATRA, SIP III/c 25-12-57 01-01-2014 Staf Subag Kepegawaian


195712251981031006 01-10-2009 dan Organisasi
Bagum & Organisasi Setditjen SDPPI

5 SUMINAR , S.Sos III/c 02-09-57 01-10-2013 Staf Subag Tata Usaha


195709021981032002 01-04-2010 Bagum dan Organisasi Setditjen
SDPPI

6 SURATMAN, S.KOM III/b 21-08-57 01-09-2013 Staf Seksi Harmonisasi Standar


195708211986031001 01-10-2009 Ditstand Perangkat Pos
dan Informatika

7 AGOES HAROEN III/b 19-08-57 01-09-2013 Staf Seksi Penataan Alokasi Dinas
195708191981031004 01-04-2001 Penerbangan Maritim dan Satelit
Dit. Penataan SDPPI

8 TARMONO II/d 12-07-57 01-08-2013 Staf Subag TU dan Rumah Tangga


195707121983031003 01-10-2009 Balmon Kelas II Banten

9 SURYADI II/d 14-07-57 01-08-2013 Staf Seksi Pelayanan AR dan KRAP Dit.
195707141982031004 01-04-2010 Operasi Sumber Daya

10 TARSA II/c 14-07-57 01-08-2013 Staf Subag TU dan Rumah Tangga


720001442 01-04-2007 pada Balmon Kelas II Bandung

11 ROMELI II/a 28-08-57 01-09-2013 Staf Subag Perlengkapan dan RUTA


195708281981021000 01-04-1997 Bagum dan Organisasi Setditjen
SDPPI

12 SUPIR II/a 9-14-57 01-10-2013 Staf Seksi Pelayanan Operator Radio, Dit.
195709141982031004 01-10-1999 Operasi Sumber Daya

56 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

Drs. GATOT SUGIANTORO, MM Ir. SAHAT SARAGI, MM H. SUPARMAN, SH I NENGAH SATRA, SIP

SUMINAR , S.Sos SURATMAN, S.KOM AGOES HAROEN TARMONO

SURYADI TARSA ROMEL SUPIR

Edisi Kelima 2013 57


Buletin Info SDPPI

Pembinaan Mental Disiplin


dan Kepemimpinan Melalui

Penulis:
Heru Pambudi

Sekilas Tentang Outbound tahun sudah menganggarkan dana Info


Outbound training atau yang untuk kegiatan “keluar bersama”
lebih dikenal dengan Outbound untuk menyegarkan pikiran, yang Kepegawaian
adalah kegiatan pelatihan di luar biasanya diadakan dalam bentuk
ruangan atau di alam terbuka tamasya atau rekreasi bersama
(outdoor) yang menyenangkan ke objek wisata tertentu. Dan,
dan penuh tantangan. Bentuk belakangan seiring dengan tren Banyak pihak yang menyakini
kegiatannya berupa simulasi outbound training, program rekreasi bahwa penggunaan metode
kehidupan melalui permainan- itu banyak yang dikemas dengan outbound memberikan kontribusi
permainan (games) yang kreatif, outbound, sebagai bentuk rekreasi positif terhadap kesuksesan belajar.
rekreatif, dan edukatif, baik edukatif yang dinilai lebih banyak Salah satu metode mengajar yang
secara individual maupun memberi manfaat. Selain membuat populer disebut quantum learning
kelompok, dengan tujuan untuk fresh, di dalam kegiatan outbound telah memasukkan pelatihan di
pengembangan diri (personal juga mengandung banyak filosofi alam terbuka sebagai salah satu
development) maupun kelompok dan esensi materi yang mampu pendekatan yang digunakan.
(team development). Melalui menggugah semangat (motivasi- Dalam sebuah kawasan yang
pelatihan outbound, diharapkan inspiratif-prestatif). disebut Super Camp, para peserta
lahir “pribadi-pribadi baru” yang didik menjalani pembelajaran
Bahkan, saat ini, metode dengan cara-cara yang kreatif dan
penuh motivasi, berani, percaya
outbound mulai dilirik oleh dunia atraktif, sehingga belajar menjadi
diri, berfikir kreatif, memiliki rasa
pendidikan dengan dijadikan aktivitas yang nyaman dan sangat
kebersamaan, tanggung jawab,
sebagai sistem pendidikan menyenangkan.
kooperatif, rasa saling percaya,
alternatif berbasis alam, di mana
dan lain-lain.
proses pengajaran di lakukan di Bobbi DePorter dan Mike Her-
Akhir-akhir ini, kegiatan alam terbuka. Hal ini bisa dilihat nacki dalam bukunya, Quantum
outbound tengah menjadi tren dari munculnya sekolah alam di Learning : Unleashing The Genius
dan fenomena yang kian banyak berbagai kota, seperti di Ciganjur In You, menceritakan bagaimana
diminati. Berbagai organisasi, (Jakarta selatan), Semarang, dan SuperCamp menjadi tempat yang
lembaga, dan perusahaan, ramai- Yogyakarta. Bahkan, di lembaga sangat bagus untuk proses pem-
ramai menyelenggarakan kegiatan sekolah non-alam (umum) belajaran. di SuperCamp, semua
outbound sebagai upaya untuk juga banyak yang menjadikan kurikulum secara harmonis, meru-
meningkatkan kinerja dan performa metode outbound sebagai variasi pakan kombinasi dari tiga unsur:
anggota atau pegawainya. Bahkan, pembelajaran. Secara berkala, keterampilan akademik, prestasi
untuk perusahaan yang sudah peserta didik diajak untuk belajar fisik, dan keterampilan dalam
mapan dan sehat, biasanya setiap di alam terbuka. hidup.

58 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

Para penggagas SuperCamp di antara Bobbi Dalam perkembangannya, metode pelatihan


DePorter sendiri sebagai penggagas utama sekaligus alam terbuka (outbound) juga telah digunakan
penulis buku Quantum Learning—meyakini bahwa untuk kepentingan terapi kejiwaan. Pendekatan ini
agar efektif, belajar itu haruslah menyenangkan. digunakan untuk meningkatkan konsep diri anak-
Mereka yakin bahwa belajar adalah kegiatan seumur anak yang nakal, anak pecandu narkotika, dan
hidup yang dapat dilakukan dengan menyenangkan kesulitan di dalam hubungan sosial. Metode yang
dan berhasil. Untuk mendukung falsafah ini, sama juga digunakan untuk memperkuat hubungan
mereka sangat berhati-hati dalam mempersiapkan keluarga yang bermasalah dalam program family
lingkungan, sehingga semua siswa merasa penting, therapy (terapi keluarga).
aman, dan nyaman. Ini dimulai dengan lingkungan
fisik sebenarnya, yang diperindah dengan tanaman, Afiatin, sebagaimana dikutip Prof. Djamaluddin
seni, dan musik. Ruangan harus terasa pas untuk Ancok, Ph.D (2003), dalam penelitian disertainya
kegiatan belajar seoptimal mungkin. telah menggunakan pelatihan outbound untuk
penangkalan penggunaan obat terlarang (narkoba).
Di SuperCamp, kegiatan outbound dijadikan Dalam penelitiannya, Afiatin menemukan bahwa
sebagai salah satu pendekatan untuk melakukan metode outbound mampu meningkatkan ketahanan
“dobrakan-dobrakan mitos” karena banyak para terhadap godaan untuk menggunakan narkoba.
remaja yang datang ke perkemahan (SuperCamp) Selain itu, dilaporkan pula oleh Afiatin, penelitian
merasa begitu terintimidasi oleh sekolah. Mereka yakin yang dilakukan Johnson dan Johnson menyebutkan
bahwa belajar pun mereka tak akan mampu. Karena bahhwa kegiatan di dalam outbound training dapat
itulah, tantangan-tantangan fisik digunakan sebagai meningkatkan perasaan hidup di masyarakat (sense of
metafora untuk mempelajari terobosan-terobosan community) di antara para peserta pelatihan.
belajar, sehingga terjadi pergeseran paradigma yang
mengubah pemahaman mereka belajar.
Tujuan, Makna, dan Manfaat Outbound
Salah satu tantangan fisik adalah pelajaran Training
talitemali yang digunakan oleh para siswa untuk Outbound bukan hanya bermakna kegiatan yang
memanjat pohon-pohon tinggi; berjalan di atas tali menggunakan sarana diluar ruang, melainkan juga
yang dipasang setinggi empat puluh kaki di atas bermakna out of bounderise “Keluar dari bingkai/
tanah; melompat dari papan kecil ke atas galah untuk frame kebiasaan” dimana peserta diajak untuk
meraih palang; dan menjatuhkan diri dari ujung berpikir luar biasa dan membuat terobosan-terobosan
tangga ke dalam rengkuhan tangan-tangan anggota baru. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa tujuan
tim yang sudah menunggu di bawah. Ini merupakan dari kegiatan Outboun Training :
hari yang menakutkan bagi siswa, dan kebanyakan
dari mereka mengawali hari dengan perasaan bahwa 1. Meningkatkan kompetensi setiap individu
mereka tidak akan dapat melakukanya. Ternyata,
semuanya berhasil, dan kebanggaan yang diperoleh 2. Terbentuk sifat dan sikap mental sumberdaya
dengan keberhasilan ini langsung dipindahkan ke manusia :
ruang kelas, di mana mereka merasa bahwa mereka a. Yang berkualitas, Yang mampu membangun
pun akan berhasil. Inilah hasil terobosan-terobosan dan meningkatkan pola pikir, proses/sistem
belajar yang terjadi pada ratusan siswa setiap musim kerja yang baik,
panas sebagai hasil dari kegiatan ini.
b. Memberikan hasil kerja yang maksimal,
Tantangan fisik lainya adalah kekuatan berjalan— c. Semangat kerja yang tinggi, serta
suatu olahraga yang menegangkan—dan mematahkan
papan di mana para siswa memukul papan setebal d. Kerjasama yang solid antar dan inter unit
satu inchi dengan tangan kosong. Semua kegiatan ini agar tujuan perusahaan yang diinginkan dapat
dimaksudkan untuk memetahkan mitos “aku tak bisa” terwujud dengan sukses dan bahagia.
yang membuat orang mundur dalam kehidupannya.
Pendekatan ini kemudian tercatat telah membuat Disamping itu juga, Outbound bertujuan untuk
SuperCamp berhasil mengantarkan ribuan siswanya Membangun dan Meningkatkan Sikap Mental,
menggapai prestasi-prestasi hebat dalam hidupnya. Knowledge, Practise, Skill serta meningkatkan Kualitas
pribadi meliputi :

Edisi Kelima 2013 59


Buletin Info SDPPI

1. Kualitas Iman dan Taqwa Mengapa “OUTDOOR” ? masalah-masalah yang nyata,


Pendekatan dengan aktifitas dan dapat mempraktekkan
2. Kualitas Pola Pikir
outdoor dapat mengakomodasi apa yang dimilikinya untuk
3. Kualitas Proses Kerja pembelajaran model orang dewasa memecahkan masalah tersebut.
4. Kualitas Hasil Karya yaitu belajar dari apa yang dialami 10. Orang dewasa selalu mencari
(action), yang mana praktisasinya manfaat dari apa yang
5. Kualitas Hidup dihubungkan (Reflection) dengan dialaminya.
Disamping beberapa tujuan permasalahan hidup sehari-hari.
dari outbound diatas, outbound Pelatihan dengan media outdoor Setiap perubahan selalu
juga mempunyai beberapa manfaat memberikan beberapa nilai tambah, mendapat tantangan, seringkali
seperti : metode ini terbukti efektif . Karena alam seperti menguji keseriusan
berbeda dengan pelatihan dalam dalam mencapai suatu tujuan.
1. Peserta akan dapat lebih me- ruang (indoor) yang konvensional Bertahan lebih lama sedikit saja,
mahami arti yang sebenarnya dan hanya menyentuh aspek semua jalan tiba tiba terbuka
dari sebuah tantangan. kognisi saja. Ruang terbuka bagi kita. Walaupun sering kali
(Outdoor) merupakan media atau membutuhkan waktu untuk
2. Peserta akan dapat belajar
prasarana yang memberikan mengatur nafas yang tersengaI-
pentingnya memiliki jiwa yang
keleluasaan baik pada gerak fisik sengal, ratusan kali gagal. Kesalahan
tidak mengenal putus asa.
(psikomotorik), maupun emosi bukan akhir hidup, sebenarnya
3. Peserta akan mendapatkan (afeksi) dan berpikir (kognisi) bagi hanya merupakan langkah dan
pemahaman yang sebenarnya pesertanya. membawa kita semakin dekat
tentang motivasi, kerja sama dengan keberhasilan. Saat kesan
dan kepemimpinan. Sedangkan Metode Pembela- pertama mencoba selalu ragu-ragu,
jaran Orang Dewasa dipilih karena untuk berani mencoba menunggu
4. Peserta akan lebih arif dalam
orang dewasa dalam belajar memi- hingga detik terakhir karena harus
melihat potensi diri.
liki beberapa ciri, antara lain : melalui perang batin yang panjang
5. Peserta akan mampu memaknai dalam hati. Takut kalau-kalau
dengan benar arti sesungguh- 7. Tidak menyukai suasana yang ternyata salah. kebanyakan orang
nya dari kata komunikasi efek- formal, karena suasana yang takut melakukan hal-hal baru yang
tif formal dalam belajar mengekang mengandung resiko. Kemudian…
proses berpikir. Sedangkan bila wah.. perasaan puas dan bangga
6. Peserta akan mendapatkan
suasananya informal dapat akan hadir karena bisa melewati
kesegaran baik secara jasmani
terjadi pertukaran ide secara tantangan yang hadir di depan
maupun rohani
luas. mata. apakah ingin mencoba lagi ?
mau banget.. (sambil tertawa )
Metode Pelatihan Outbound 8. Orang dewasa selalu ingin
Training memecahkan masalah, aktifitas
Dan pada setiap pelaksa­
Dasar pendekatan untuk diluar ruang selalu memiliki
naannya, SAFETY, REFRESH, &
pelatihan ini, adalah Pembelajaran problema yang menantang
FUN menjadi prioritas utama da-
model orang dewasa (adult learning) untuk dipecahkan.
lam kelancaran kegiatan Outbound
dan Outdoor activities. 9. Orang dewasa akan mengalami Training tersebut. (Penulis adalah
kemajuan bila menghadapi Staf pada Bagian Umum dan Or­
ganisasi, Ditjen SDPPI)

60 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

Info Profil UPT

Loka Monitor SFR Lampung Wawancara:


Lita Nafilati dan

MEMBANGUN Yuyun Yuniarti

KEBERSAMAAN MELALUI keuangan dan tata usaha. Sebuah


lorong pendek dari lobi lurus ke
SISI SPIRITUAL, SENI DAN belakang akan membawa kita
pada beberapa ruang lain seperti:

OLAHRAGA Ruang pemeriksaan PPNS, Ruang


Monitoring Tek, Ruang Anev, Ru-
ang SIMS (AFMS/VSAT) dan Ru-
ang Monitoring. Lorong pendek
Pembaca tercinta, sebagai Kepala UPT di Bengkulu ini seolah memisahkan antara
selama 10 bulan dan Kepala UPT bagian depan yang sudah direno-
Kali ini Rubrik Profil UPT Bangka Belitung selama 2 tahun 10 vasi dengan bagian belakang yang
menampilkan Loka Monitor SFR bulan. menunggu proses pembaruan. Tri
Lampung (selanjutnya disingkat Joko menuturkan bahwa kegiatan
Loka Lampung), salah satu Unit UPT Lampung berdiri di atas renovasi memang dilakukan se-
Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen lahan seluas kurang lebih 1 hek- cara bertahap.
SDPPI yang beralamat di Jl. Kra- tar. Saat memasuki gedung kantor
mat Jaya KM 14 No. 9 Hajimena, Loka Lampung, tamu akan disam- Tri kemudian mengajak kami
Bandar Lampung. Berkekuatan but sebuah ruangan semacam lobi berkeliling gedung. Selain gedung
20 orang sumber daya manusia dengan deretan kursi di sisi kiri. kantor dan garasi kendaraan juga
termasuk di dalamnya fungsional Ruang ini direncanakan sebagai terdapat mess untuk pegawai
pengendali frekuensi radio se- ruang pelayanan yang akan dibuat persis di sisi kanan gedung
banyak 7 orang. Jumlah ini belum lengkap dengan backdrop. bagian belakang. Sebuah pintu
termasuk pegawai outsourcing dan pagar menghubungkan halaman
petugas keamanan berjumlah ma­ Di sebelah kanan lobi terda- belakang kantor dengan area
sing-masing 7 orang. pat ruang rapat yang cukup luas. mess pegawai. Sebuah tower yang
Sementara di sisi kiri lobi terletak digunakan untuk menempatkan
Loka Lampung dipimpin ruang tamu Ka.UPT yang menyatu antena monitoring terletak di
oleh Tri Joko yang dilantik sebagai dengan ruang kerja. Kemudian di belakang gedung utama membelah
Kepala UPT Lampung tahun 2013 seberang Ruang Kerja Ka.UPT ber- langit yang biru cerah siang itu. Tri
ini, setelah sebelumnya bertugas sisian dua buah ruang untuk staf menambahkan akan ada rencana

Edisi Kelima 2013 61


Buletin Info SDPPI

memindahkan posisi jalan masuk gedung sehingga giliran. Selain itu sedang diupayakan menghadirkan
ada ruang yang lebih memadai sebagai tempat penceramah sebulan 2 kali, setiap Jum’at setelah Sha-
pelaksanaan kegiatan upacara. lat Ashar.

Selain dari segi spiritual, Tri Joko berencana


PEMBINAAN KEPEGAWAIAN menghadirkan alat musik pengiring guna mendukung
Menurut Tri Joko, dari segi pembinaan kepe- kegiatan berkesenian. “Banyak bakat-bakat terpen-
gawaian diperlukan cara-cara baru untuk memban- dam di sini.” Ujarnya diiyakan oleh Koordinator Tata
gun semangat pegawai dengan cara kekeluargaan na- Usaha, Banding Siregar yang menyebutkan beberapa
mun tetap dengan disiplin tinggi. Dengan pemikiran nama pegawai yang bersuara merdu.
tersebut, ia mengubah sebuah ruangan yang semula
gudang barang bekas yang terletak di samping kiri ge- Selain kegiatan berdimensi spiritual, kegiatan
dung utama menjadi mushola. Mushola sebelumnya Outbound juga dilakukan untuk menguatkan rasa
yang terdapat di dalam gedung kantor difungsikan kebersamaan. Tahun 2013 ini kegiatan Outbound di-
menjadi ruang lain. lakukan pada hari Sabtu-Minggu dengan mengikut-
sertakan seluruh pegawai, kecuali dua orang security
Membangun kebersamaan, khususnya dari segi yang harus tetap bertugas menjaga gedung kantor.
spiritual ditempuh dengan melakukan kegiatan sha- Lokasi outbound tahun ini bertempat di Krakatoa Ka-
lat berjamaah. Pada pintu masuk mushola terpasang lianda, Lampung Selatan.”Seru,” Komentar Rani salah
jadwal pegawai yang menjadi muadzin secara ber- seorang staf Tata Usaha seraya memperlihatkan foto-
foto outbound di layar komputer.

(Foto Atas) Suasana Outbound di


Kalianda, Lampung

(Foto Kiri) Sebagian peserta


pertandingan olahraga persa-
habatan antar UPT Monitor SFR
se-Sumatera Bagian Selatan berpose
sejenak

62 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

Semangat membangun kebersamaan antar pe- SOSIALISASI


gawai ternyata tidak hanya berlangsung di tingkat Loka Lampung melaksanakan kegiatan sosialisa-
internal saja. Dalam rangka memperingati Hari Bhakti si bekerjasama dengan Dinas Kominfo setempat dan
Postel ke-68, Loka Lampung berinisiatif menjadi tuan RAPI/ORARI untuk tenaga penyelenggaraan dan
rumah dalam pelaksanaan pertandingan olahraga narasumber dengan target peserta sosialisasi anak-
persahabatan dengan mengundang kehadiran UPT anak sekolah. Sosialisasi dilakukan di Bandar Lam-
wilayah Sumatra Bagian Selatan. Kegiatan tersebut pung. Selain itu bentuk sosialisasi lain adalah Iklan
dihadiri oleh 3 UPT (Bengkulu, Palembang, Jambi), layanan masyarakat melalui radio dan TV Lokal.
kecuali Bangka Belitung yang berhalangan datang.
Peserta tiba di Lampung
menempuh jalan darat.
Olahraga yang dipertand-
ingkan adalah bulutangkis
dan futsal. Pada pertand-
ingan persahabatan terse-
but, Juara futsal diraih
oleh Lampung, sementara
Palembang menjadi juara
untuk bulutangkis. Suve-
nir berbentuk Gajah se-
bagai ciri khas Lampung
menjadi hadiah kenangan
yang diberikan kepada per-
wakilan peserta. Dalam ra-
pat bersama yang dihadiri
oleh Para Kepala UPT dan
peserta pertan­dingan per-
sahabatan, dicapai kes-
epakatan untuk membuat
ki-ka : Henry Pardede (Ka. UPT Palembang), Ansyarullah (Ka.
kegiatan outbound bersama pada tahun 2014 untuk
UPT Bengkulu), Tri Joko (Ka.UPT Lampung), Yosi Syahroni
UPT se-Sumatra bagian selatan juga membangun fo- (Plt. Ka.UPT Jambi), dan Jansen Sitompul (mantan Ka.UPT
rum diskusi. Lampung) dalam acara penutupan pertandingan persahaba-
tan dalam rangka peringatan Hari Bhakti Postel ke-68 tahun
Sebagai kegiatan berikutnya, pada tahun 2015 2013.
direncanakan akan dibuat program pembinaan kepe-
gawaian berupa melombakan ketrampilan sesuai
tugas dan fungsi guna meningkatkan kemampuan, KENDALA DAN SOLUSI
misalnya Lomba DF dan kecepatan melakukan pe­
Pada September 2013 sudah dilantik 6 orang PPNS
ngukuran.
Loka Lampung bertempat di Kanwil Kementerian
Hukum dan HAM. Hingga September 2013 belum
Tri Joko meyakini bahwa kemam- pernah ada kasus yang sampai P21. Kendala yang
dihadapi saat itu adalah pegawai belum memiliki kartu
puan mesti dilatih dan dibina, sehingga pengenal. Apabila melakukan penertiban tidak bisa
harus ada pelatihan-pelatihan yang kon- melakukan pemberkasan karena konsekuensi hukum
tidak ada. Dalam PP 58/2010 tentang “Perubahan
tinyu untuk meningkatkan kemampuan. Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983
Hal ini menurutnya terinspirasi oleh Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana”, pasal 3F menyebutkan bahwa
tentara, “walaupun tidak sedang ber- “Kartu tanda pengenal pejabat PPNS merupakan
perang, tetap prima memegang senjata.” keabsahan wewenang dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya.” Dengan dilantiknya 6 PPNS tersebut
Ujarnya. maka ke depannya kegiatan penertiban dapat dibawa
ke jalur hukum.

Edisi Kelima 2013 63


Buletin Info SDPPI

TANTANGAN 8 jam. Hingga saat wawancara ini Beberapa bentuk inovasi terse-
GEOGRAFIS berlangsung, masih ada daerah but adalah membangun sistem
yang belum terjangkau karena me- monitoring berupa pembuatan
Kendala khusus yang dihadapi
dannya yang sangat berat, yaitu aplikasi untuk validasi, pencoco-
adalah sarana pendukung berupa
Suwoh di Lampung Barat. kan data, pemetaan yang terinte-
kendaraan monitoring yang kurang
grasi hingga kepada evaluasi dan
cocok untuk kondisi geografis
analisa. Aplikasi ini telah diguna-
wilayah Lampung yang berbukit- INOVASI kan pada saat uji coba pencocokan
bukit. Tri berpendapat, kendaraan
data dengan salah satu operator
yang digunakan harus 4WD atau Tri Joko berusaha men­dorong telekomunikasi, sehingga mampu
double gardan. Lebih lanjut ia pegawai yang memiliki memetakan jaringan yang dimiliki
menjelaskan bahwa ciri stasiun
kemampuan di bidang teknik operator tersebut.
bergerak adalah mendekati obyek,
berarti kendaraan harus mendekati informatika untuk melaku-
Selain itu saat ini sedang dalam
sasaran. Untuk mengatasi situasi kan berbagai inovasi yang
proses menyiapkan web untuk
tersebut, peralatan monitoring bermanfaat bagi pelaksanaan komunikasi internal. Aplikasi
kemudian dibawa dengan tugas. “Dengan aplikasi lainnya sedang dibangun untuk
menggunakan Panther. sederhana, dengan kemam- mengakomodir seluruh unsur
Tri menguraikan bahwa un- puan sendiri, dapat mem- parameter monitoring sehingga
perbaiki sendiri” Cetusnya. dapat secara real time, otomatis
tuk pelaksanaan tugas di lapan-
mengirimkan data yang saat ini
gan, jarak tempuh menuju ibukota Hal ini akan menghilangkan
masih dilakukan secara manual.
kabupaten terjauh berkisar antara ketergantungan yang umum-
250 km s/d 300. Apabila lalulintas nya terjadi apabila aplikasi
tidak padat, waktu tempuh adalah
diperoleh dari pihak lain.

64 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

Info
Kesehatan

Penulis:
Drg. Asnur Syamsudin

JANGAN REMEHKAN
KESEHATAN GIGI DAN
MULUT
Padahal penyakit gigi dan mulut menjadi gerbang munculnya berbagai
Kesehatan gigi dan penyakit. 

mulut merupakan bagian in-


tegral dan tak bisa dipi­sahkan
dengan kesehatan pada sis-
tem organ lain (kesehatan
sistemik). Karena lapisan
gigi terdiri dari lapisan email,
dentin, pulpa dan jaringan
periapikal, dimana didalam
jaringan pulpa terdapat se-
rabut saraf dan pembuluh
darah yang dapat menyebar-
kan kuman/bakteri ke sistem
organ lainnya.


Pada umumnya, masyarakat masih menganggap remeh sakit gigi.
Namun hingga kini kese-
Kalau sakit gigi sedang menyerang maka alam bawah sadar kita langsung
hatan gigi dan mulut masih belum
ingat iklan obat sakit gigi. Yang penting sembuh sakitnya tanpa di follow
menjadi perhatian utama. Akibat-
up ke dokter gigi. Banyak faktor yang menyebabkan pada umumnya
nya, gigi berlubang atau karies
masyarakat malas atau enggan untuk merawat giginya ke dokter gigi,
menjadi masalah umum yang di-
diantaranya karena perasaan takut akibat trauma ke dokter gigi, tidak
hadapi sebagian besar masyarakat.
mengetahui efek atau dampak negatif dari kesehatan gigi dan mulut yang

Edisi Kelima 2013 65


Buletin Info SDPPI

buruk sehingga merasa tidak penting untuk merawat mulut adalah cermin dari kesehatan umum karena ba-
kesehatan gigi dan mulut. nyak penyakit umum mempunyai gejala-gejala yang
dapat dilihat dalam mulut.
Penyakit gigi dan mulut yang sering men­
yerang manusia adalah karies (gigi berlubang), hal Upaya  kesehatan gigi perlu ditinjau dari
ini ditunjukkan sebanyak 98% dari penduduk dunia aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan,  kesada-
pernah mengalami karies. Kerusakan ini dapat dite- ran  masyarakat dan penanganan kesehatan gigi ter­
mukan pada semua jenis umur. Di Indonesia karies masuk pencegahan dan perawatan. Namun sebagian
gigi masih menjadi masalah yang paling sering terjadi. besar orang mengabaikan kondisi kesehatan gigi se-
Angka kejadian karies gigi berkisar antara 85% - 99% cara keseluruhan. Perawatan gigi dianggap tidak ter-
(Sintawati, 2007). lalu penting, padahal manfaatnya sangat vital dalam
menunjang kesehatan dan penampilan.
Prevalensi penyakit karies gigi di Indone-
sia cenderung meningkat. Angka sakit gigi juga cen- Sakit gigi mungkin sudah dianggap biasa oleh
derung meningkat pada setiap dasawarsa. Sekitar 70% sebagian besar masyarakat. Namun masyarakat masih
dari karies yang ditemukan merupakan karies awal, belum banyak yang menyadari bahwa sakit gigi bisa
sedangkan jangkauan pelayanan belum memadai se- menjadi penyebab penyakit yang lain yang tidak
hubungan dengan keadaan geografis Indonesia yang ringan, seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya.
sangat bervariasi. Menurut penelitian Fankari (2004),
Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang
menjelaskan bahwa penyebab timbulnya masalah ke­
penting bagi pencernaan makanan tahap awal dan
sehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satu-
berperan dalam komunikasi. Fungsi lainnya yang tak
nya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan
kalah penting adalah dari segi estetika wajah. Namun
kebersihan gigi dan mulut. Hal tersebut dilandasi oleh
sayangnya perawatan kesehatan gigi sering kali di-
kurangnya pengetahuan akan pentingnya pemeliha-
anggap sepele. Padahal kesehatan gigi dan rongga
raan gigi dan mulut. Berikut ini merupakan gambar
mulut berdampak pada kesehatan tubuh.
penjalaran karies :
Munculnya sakit gigi bisa disebabkan berane-
ka ragam seperti pola makan hingga disebabkan ku-
rangnya perawatan gigi dan mulut. Khusus hubungan
penyakit jantung dengan bakteri dalam mulut, sejum-
lah peneliti mengungkap fakta yang mengejutkan.
Berdasarkan penelitian ternyata dari sejumlah kasus
penyakit jantung, sebanyak 54% pasien memiliki ri-
wayat penyakit periodontal (penyakit pada jaringan
pendukung gigi).
Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh
lain dapat dijelaskan lewat teori fokal infeksi (FI). Fo-
kal Infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat dan
memicu penyakit ditempat lain.
Berbagai racun, sisa-sisa makanan, maupun
mikroba penginfeksi pada gigi dan mulut ternyata bisa
menyebar ke tempat lain, di bagian tubuh lain seperti
ginjal, jantung, bahkan penyakit kulit sekalipun.
Gigi merupakan  satu  kesatuan dengan ang-
gota tubuh kita yang lain. Kerusakan pada gigi dapat Infeksi di akar gigi maupun di jaringan peny-
mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, se- angga gigi melibatkan lebih dari 350 macam bakteri
hingga akan  mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah dan mikroorganisme. Karena letak infeksinya sangat
satu faktor yang dapat merusak gigi adalah makanan dekat dengan pembuluh darah, produk bakteri be­
dan minuman, yang mana ada yang menyehatkan gigi rupa toksin dapat menyebar ke seluruh tubuh.
dan ada pula yang merusak gigi. Mulut bukan seke-
Bakteri dari mulut (oral bacteria) ketika masuk
dar untuk pintu masuknya makanan dan  minuman,
ke dalam pembuluh darah akan menempel pada tim-
tetapi fungsi mulut lebih dari itu dan tidak banyak
bunan lemak di pembuluh arteri jantung dan akan
orang mengetahui. Mulut merupakan bagian yang
menimbulkan bekuan yang menyebabkan timbul-
penting dari tubuh kita dan dapat dikatakan bahwa
nya penyakit jantung koroner, peradangan otot serta

66 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

katup jantung (endokarditis). Semua itu, menghambat 2. Peradangan pada gusi (gingivitis)
aliran darah serta penyaluran sumber makanan dan Gingivitis umumnya ditandai dengan
oksigen ke jantung, sehingga jantung tak berfungsi se- penumpukan plak atau karang gigi di sepanjang tepi
mestinya. gusi, gusi yang terasa sakit, mudah berdarah, lunak
dan bengkak. Selain itu seringkali terjadi perdarahan
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang men-
pada waktu menyikat gigi atau menggunakan benang
derita penyakit gigi mempunyai risiko 2 kali lebih
gigi.
tinggi terkena penyakit jantung koroner dibandingkan
Gingivitis dapat di-
yang tidak. Dan orang yang telah didiagnosa stroke
cegah dan disembuh-
umumnya lebih besar kemungkinan memiliki infeksi
kan melalui penyika-
di mulutnya.
tan gigi dan pember-
Salah satu penyakit pada gigi dan mulut sihan sela gigi yang
adalah penyakit periodontitis. Periodontitis atau baik. Sebaliknya, bila
Penyakit periodontal memang tidak populer, jarang hygiene mulut jelek,
diperbincangkan, tapi perlu diketahui karena gingivitis akan ber-
merupakan salah satu penyakit dalam rongga mulut kembang menjadi pe-
yang sering terjadi.  Penyakit ini mengenai jaringan riodontitis.
gusi dan penyangga gigi lainnya. Penyangga gigi
adalah gusi, serat perekat gigi, dan tulang di sekitar 3. Periodontitis Awal
gigi. Pada tahap ini mulai terjadi kerusakan pada
tulang penyangga gigi. Kerusakan yang terjadi
Penyakit periodontal merupakan penyebab utama
tidak dapat dipulihkan, tapi penjalarannya dapat
tanggalnya gigi pada orang dewasa yang disebabkan
dihentikan melalui pemeliharaan kebersihan
infeksi bakteri dan menimbulkan kerusakan gusi, serat
mulut yang baik dan kunjungan ke dokter gigi.
perekat dan tulang di sekitar gigi. Penyebab utama
periodontitis adalah plak dan karang gigi. Umumnya
Tanda – tanda periodontitis awal seperti tanda-
tidak menimbulkan rasa sakit. Kunjungan berkala
tanda gingivitis, ditambah keadaan gusi yang
ke dokter gigi sangat berarti untuk mendapatkan
kemerahan dan bengkak serta terdorong menjauhi
diagnosa dini dan perawatan penyakit periodontal.
gigi
Kira-kira 15% orang dewasa usia 21 – 50 tahun dan
30% usia di atas 50 tahun mengalami penyakit ini.

Ada beberapa tahap perkembangan penyakit


periodontal, seperti berikut :

1. Gusi yang sehat


Tanda-tanda gusi yang sehat adalah berwarna
merah muda, lembut dan kenyal, bertekstur seperti
kulit jeruk, bentuknya mengikuti kontur gigi dan
tepinya berbentuk seperti kulit kerang serta tidak ada
perdarahan pada saat penyikatan gigi. 4.Periodontitis lanjut
Tanda-tanda Periodontitis tingkat lanjut adalah
terjadi perubahan cara menggigit, perubahan
kecekatan gigi karena berkurangnya dukungan tulang
penyangga gigi. Akibat pengurangan tinggi tulang
penyangga gigi, akar gigi terbuka, sehingga sensitif
terhadap panas atau dingin atau rasa sakit ketika
menyikat gigi. Peradangan pada jaringan periodontal
seringkali ditandai dengan keluarnya nanah di antara
gigi dan gusi bila gusi ditekan, bau mulut dan rasa

Edisi Kelima 2013 67


Buletin Info SDPPI

gatal pada gusi. Berkurangnya bakteri yang berkembang di dalam 3) Anderson, T. “Dental treatment
dukungan jaringan penyangga rongga mulut yang dapat beraki- in Medieval England”, British
akan menyebabkan gigi goyang bat buruk pada sistem organ lain Dental Journal, 2004, 197
bahkan tanggal. dalam tubuh kita.
4) Sondang P, Harmada T. Menuju
Adapun tips-tips agar gigi dan mulut sehat, pencegahan
kesehatan gigi dan mulut kita bisa dan pemeliharaan, 1st ed Medan:
terjaga dengan baik adalah : USU Press, 2008: 1-34.

1. Gosok gigi dengan teknik yang 5) h t t p : / / p u s t a k a . u n -


tepat. pad.ac.id/wp-content/
uploads/2009/06/kesehatan_
2. Gosok gigi dengan frekuensi
gigi_dan_mulut.pdf
yang tepat yakni minimal dua
kali sehari (sesudah sarapan 6) http://id.wikipedia.org/wiki/
pagi dan sebelum tidur) Gigi 
Oleh karena itu menjaga
kesehatan gigi dan mulut merupa- 3. Konsumsi makanan yang sehat
dan bergizi 7) http://www.infogigi.com/
kan hal yang sangat penting agar
karies-akar/definisi-mengenai-
tidak terjadi kelainan-kelainan 4. Konsultasi ke dokter gigi mini- karies- gigi.html#more-24 
seperti yang disebutkan diatas, mal setiap 6 bulan sekali.
fatalnya adalah menyebabkan 8) http://id.wikipedia.org/wiki/
kegoyangan gigi diseluruh regio REFERENSI :
Karies_gigi
mulut akibat kebersihan gigi dan
1) Jurnal Periodontology 2000, Vol.
mulut yang sangat buruk yaitu 9) http://www.indonesiaindone-
25, 2001, 37–58
menumpuknya karang gigi yang sia.com/f/10639-gingivitis/
mendesak gusi semakin ekstrusi 2) Ash & Nelson, ”Wheeler’s Den-
atau kebawah dari marginnya. Se- tal Anatomy, Physiology, and 10) h t t p : / / d o k t e r n a s i r . w e b .
lain itu menumpuknya karang gigi Occlusion.” 8th edition. Saun- id/2009/03/menjaga-keseha-
dan adanya gigi yang berlubang ders, 2003. ISBN 0-7216-9382-2. tan-gigi-dan-mulut.html
menyebabkan semakin banyaknya

68 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

TIGA GERBANG MENUJU BAHAGIA

Penulis:
Kendro P. Dradjat

Yang berkembang kemudian adalah sikap mulai


melirik orang lain yang notabene lebih dari kita.
Lantas selanjutnya adalah kita kembali berangan-
angan untuk menguasai dan atau memilikinya.
Begitulah seterusnya, sehingga secara tidak sadar kita
sudah masuk ke wilayah “tidak akan pernah merasa
bahagia”. Contoh paling anyar yang tersaji di hadapan
kita adalah ketika seorang ketua lembaga tinggi
negara dengan segala atributnya: kedudukan, harta-
kekayaan, dan kehormatan yang dimilikinya saat ini
Sahabat, semua orang pasti ingin hidup berba- dicokok KPK hanya gara-gara selalu ingin “memiliki-
hagia. Sayangnya jangankan bahagia memaknai keba- lebih”. Tentu sulit bagi kita untuk mengatakan bahwa
hagiaan saja kita sering salah, sehingga “wajar” apa- orang tersebut (dikatakan) bahagia apabila ukurannya
bila banyak orang yang misleading mengidentikkan jabatan dan sesuatu di luar dirinya.
kebahagiaan dengan “sesuatu” yang berada di luar
diri kita, seperti harta benda yang dimiliki. Apabila merujuk pada ungkapan Sidharta Gau-
tama, bahwa ”keinginan-keinginan yang ada pada ma-
Bukti sahih akan hal ini adalah apabila kita nusia-lah yang seringkali menjauhkan manusia dari
diberi pertanyaan: apakah saudara akan berbahagia kebahagiaan,” maka ada benarnya jika kebahagiaan
jika mempunyai rumah bagus, jabatan tinggi, mobil atau perasaan-bahagia kita rumuskan sebagai sebuah
mewah, penghasilan yang berlimpah, dan pasangan kondisi tanpa syarat. Maksudnya, “sesungguhnya kita
yang tampan atau cantik? Bisa dipastikan, jawaban tidak perlu memiliki apapun untuk berbahagia. Artinya,
kita ”ya.” bahagia atau kebahagiaan merupakan “sesuatu yang
Makna kebahagiaan seperti digambarkan di atas, sudah kita putuskan sendiri sedari awal”.
tidaklah awet. Karena sesungguhnya kebahagiaan Simulasikan saja pada diri kita sendiri, seperti
yang disebabkan oleh sesuatu di luar diri kita merupa- dengan mengatakan: ”Saya sudah memilih untuk ba-
kan kebahagiaan semu. Kebahagiaan seperti itu cepat hagia apapun yang akan terjadi.” Resultantenya kita
atau lambat segera sirna begitu kita berhasil memiliki akan merasa bahagia seandainya pun tidak memiliki
“sesuatu” tersebut. Sekedar ilustrasi, apabila kita me- jabatan atau harta yang banyak, walaupun kondisi di
mergoki kawan sejawat membeli rumah keren, mobil luar sana tidak sesuai dengan keinginan kita. Semua
baru, handphone yang canggih, mendapatkan jabatan, itu tidak akan mengganggu karena sedari awal kita
atau sekadar baju baru; boleh jadi kita pun punya tidak menempatkan kebahagiaan kita di sana.
tendensi dan kecenderungan kuat ingin memiliki hal
yang sama. Benarlah kiranya bahwa pada dasarnya makna
kebahagiaan yang azasi hanya terletak di dalam diri
Aneh bin ajaib, begitu berhasil memilikinya, kita sendiri. Jadi inti kebahagiaan itu bersemayam da-
perasaan senang dan bahagia perlahan kemudian lam pikiran dan benak kita. Dan, karena bahagia atau
hilang digantikan dengan perasaan biasa-biasa saja. kebahagiaan itu terletak di dalam pikiran dan benak

Edisi Kelima 2013 69


Buletin Info SDPPI

(qalbu) maka bila kita bersungguh- tahu atau tidak yakin ke arah mana ujian hidup menuju jalan bahagia.
sungguh ingin bahagia tentu cara kita akan memfokuskan  passion Dan, jalan bahagia ternyata sebuah
untuk mencapainya pun sangat kita? Kemungkinan besar kita akan jalan yang di sekelilingnya penuh
mudah dan murah. Mudah kar- bekerja mengikuti  passion  pihak onak, baik berupa musibah mau-
ena letaknya tidak jauh namun lain atau lingkungan sekitar yang pun dalam bentuk menjalani ke­
melekat dalam diri kita (embedded), belum tentu kondusif dengan taatan yang harus kita penuhi.
murah - karena prosesnya tidak nilai-nilai kebenaran (halal) dan
Sahabat, banyak hal yang
memerlukan jasa pihak lain se­ kebaikan (thoyyib). Seperti kayu
kita pusingkan setiap hari yang
hingga tak berbayar. Bagaimana? yang mengalir terbawa arus
sesungguhnya merupakan hal-
Ubahlah cara kita berpikir! Dengan Sungai Kapuas, boro-boro tahu akan
hal kecil. Hal tersebut, apakah
mengubah cara kita berpikir nisca- berlabuh di mana, ketika lewat
persoalan ataupun masalah,
ya akan didapatkan kebahagiaan Pontianak pun dia tak tahu mesti
umumnya sering terlupakan
yang selama ini kita cari. berbuat apa!
bahkan tidak akan pernah kita
Meski bukan hal asing di telin- Sahabat, terlepas dari seberapa ingat lagi beberapa saat setelah
ga kita, berikut ini adalah tiga ger- besar atau seberapa jauh tujuan hal itu berlalu. Sudah menjadi
bang (yang mengubah cara-pikir hidup kita, tetaplah tujuan tersebut pengetahuan, bahwa penyebab
kita) untuk menggapai bahagia : harus kita pilih dan tetapkan terbesar stress antara lain adalah
untuk bisa dijalankan tahap demi ditinggal mati orang yang
Gerbang pertama, milikilah
tahap. Di sinilah pentingnya dicintainya, kehilangan harta atau
TUJUAN HIDUP
kita memiliki tujuan-hidup serta jastel, jabatan, dan kehormatan. Hal-
Tidak memiliki tujuan hidup? menghidupkannya (dalam sikap), hal seperti itu bolehlah kita anggap
Bersiaplah untuk tersesat dan sehingga ia – setidaknya – dapat sebagai hal yang ”agak besar.” Tapi
hidup tak bahagia. Dalam edisi ke- mengingatkan kita apa tujuan dalam hidup kita bukankah hal-hal
empat tahun 2013 buletin ini, saha- (kebahagiaan) besar kita dalam tersebut hanya dialami sesekali dan
bat saya H. Suyadi telah mengajak hidup ini, dan sampai di mana pada waktu tertentu saja? Pada
kita untuk merenungkan panjang (posisi) perjalanan kita sekarang. kenyataannya, kebanyakan hal
lebar mengenai apakah tujuan Sudah selaraskah, atau belum? yang kita pusingkan dalam hidup
hidup dan kesadaran akan pent- sebenarnya hanyalah persoalan
Dengan mengetahui posisi,
ingnya mengetahui dan memiliki atau masalah kecil. Seperti sabar
relatif kita sekarang terhadap tujuan
tujuan hidup. Silakan baca. untuk taat pada aturan yang telah
besar yang kita pilih, maka kita
ditetapkan Tuhan dan lingkungan.
bisa melakukan berbagai langkah
koreksi agar upaya melabuhkan Seperti diuraikan di atas, sikap
Sahabat, untuk menguatkan tujuan hidup kita jadi lebih sabar tidak selalu diwujudkan saat
kembali betapa penting tujuan realistis. Coba bayangkan sahabat, menghadapi musibah, akan tetapi
hidup, sudah saatnya cara pikir apabila kita tidak mempunyai penting juga ditampilkan dalam
“gimana nanti” kita buang jauh-jauh tujuan hidup. Selain kemungkinan konteks kita sebagai makhluk so-
dan kubur dalam-dalam, dan mesti tidak tahu arah (pulang) sampai ke sial yang sehari-harinya senatiasa
kita ganti dengan “nanti-gimana”. tujuan kebahagiaan kita, kita juga berhubungan dengan manusia
Sebab telah menjadi sunatulloh tidak tahu sampai dimana posisi lain baik itu rekan kerja, handai
(baca: hukum alam) bahwa orang kita saat ini. taulan, tetangga, bahkan anak-istri
yang mempunyai tujuan hidup kita sendiri. Nah, letak persoalan-
setidaknya akan tahu arah hidup Sahabat, yang kedua adalah
nya adalah kita acapkali alpa pada
yang hendak ditujunya. Kemudian SABAR. 
konsep kesempurnaan manusia
setelah meyakini apa yang yang justru terletak pada ketidak-
Salah satu gerbang menuju
hendak ditujunya, mereka akan sempurnaannya.
bahagia adalah sabar. Memiliki
memiliki  passion  dalam mengejar
kesabaran akan menempatkan kita
tujuan tersebut.  Passion  inilah Apabila kita memahami kon-
memasuki sepertiga kebahagiaan
yang kemudian menjadi inspirasi sep ini, hati kita akan selalu terbu-
yang kita damba. Sikap sabar di-
dan motor penggerak yang ka dan mudah untuk memaafkan
yakini akan mendekatkan dan
mengantarkan kita meniti dan manusia lain. Kenapa demikian?
memudahkan kita menggapai ke-
mencapai tujuan dimaksud. Karena hal ini berkaitan dengan
bahagiaan. Karena, hanya dengan
sebuah penelitian yang dilakukan
Bayangkan saja bila kita tidak sabar seorang manusia dapat lulus
oleh seorang dokter terkenal berna-

70 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI

ma Gerarld Jampolsky, yang antara ngan mengucapkan Alhamdulillah, karena kakinya patah. Mencermati
lain menyatakan bahwa sebagian – segala puji bagi Allah – serta kejadian itu petani jagoan kita tetap
besar persoalan dan masalah yang memaknainya dengan mendalam bergumam, Alhamdulillah.
kita hadapi dalam  hidup  bersum- pada setiap situasi dan kondisi
Cerita inspiratif tersebut tentu
ber dari ketidakmampuan kita un- apapun (tanpa syarat).
menunjukkan kepada kita bahwa
tuk memaafkan orang lain. Dapat
Cerita klasik tentang apa yang kelihatannya baik, belum
dibayangkan separuh saja hidup
seorang petani miskin yang tentu baik. Sebaliknya, apa yang
kita dipenuhi dengan perseteruan
kehilangan kuda satu-satunya kelihatan buruk belum tentu bu-
dengan manusia lain bernama
mungkin bisa menggambarkan ruk. Orang yang bersyukur tidak
anak, suami atau istri, saudara,
hal ini. Sahabat, atas hilangnya terganggu dengan apa yang ada di
rekan, atasan, bawahan, maupun
kuda tersebut, orang-orang di luar dirinya, karena ia selalu me­
tetangga, sulit rasanya dikatakan
desanya menyampaikan rasa nerima apa saja yang ia hadapi.
bahwa kita merupakan orang yang
keprihatinannya yang mendalam.
berbahagia. Nah sahabat, menutup re­
Akan tetapi petani tersebut hanya
nungan ini penulis mengajak,
Gerbang yang ke-tiga adalah mengatakan, Alhamdulillah. Hingga
“Mari kita gapai hari esok yang
SYUKUR.  seminggu kemudian kuda tersebut
lebih bahagia!” Tetapkanlah tujuan
kembali ke rumahnya sambil
Bagi sebagian orang, lolos hidup kita, agar hidup lebih ber-
membawa serombongan kuda liar.
dan kemudian lulus dari ujian makna dan punya cita. Tempuhlah
musibah, kesulitan, dan tidak ter- Akibatnya sang petani menjadi jalan hidup benar agar hidup lebih
wujudnya keinginan mungkin le­ orang kaya mendadak hingga bersinar. Berbaik sangkalah kepa-
bih mudah daripada diuji dengan orang sedesanya berduyun-duyun da pemilik kehidupan yang Maha
kelapangan, kemudahan, dan ke­ mengucapkan selamat kepadanya. Akbar, karena begitulah ciri manu-
suksesan. Akan tetapi tidak sedikit Sikap petani tersebut ajeg tak sia sabar yang tak pernah gusar.
orang yang ternyata diuji dengan berubah, hanya menyandarkannya
Pandai-pandailah bersyukur
kelapangan, kemudahan, dan ke­ kepada kata, Alhamdulillah. Tidak
dan hindari takabur jika hidup tak
suksesan ternyata acapkali menda- berapa lama, sang petani kembali
ingin mudah tersungkur. Jangan-
patkan kesulitan dan bahkan gagal mendapatkan ujian ketika anak
lah pula risau sahabat – apalagi
menemukan kebahagiaan sejati. lelaki kesayangannya jatuh ketika
galau – bila tujuan hidup tak se­
sedang menjinakkan seekor kuda
Oleh karena itu bagi orang penuhnya tercapai sebab tidak ter-
liar sehingga kakinya patah.
seperti ini, yang harus dipupuk capainya tujuan hidup bukanlah
Tetangga kampungnya kembali
dan dikembangkan adalah pola tragedi kehidupan karena yang
berduka dan merasa amat prihatin,
pikir dan sikap mental positif, sesungguhnya menjadi tragedi ke-
namun sang petani keukeuh hanya
bahwa orang bisa dan hanya bisa hidupan adalah orang yang tidak
mengatakan, alhamdulillah.
berbahagia apabila ia senantiasa mempunyai tujuan hidup.
menerima ketentuan yang datang Tidak lama setelah itu,
Yakinlah bahwa tujuan
dari Maha Pencipta terlepas dari ternyata datanglah sekelompok
hidup mulia akan menjadi pem-
sikap kita terhadap ketentuan itu tentara memasuki desa tersebut
buka gerbang bahagia bila diben-
sesuai dengan kehendak kita atau untuk mencari pemuda yang
tengi de­ngan sikap sabar dan di­
tidak. Hal terbaik yang dapat kita pantas masuk wajib militer. Seluruh
iringi dengan perasaan syukur.
biasakan, yang menunjukkan ke- pemuda desa diboyong untuk
Wallahu’alam. (Penulis adalah Staf
bersahajaan dan ketidakberdayaan dikirim ke barak-barak militer,
pada Direktorat Operasi Sumber
kita di hadapanNya, adalah de­ kecuali anak lelaki sang petani
Daya)

Edisi Kelima 2013 71


Buletin Info SDPPI

Info Peristiwa
Apel Kesiapan Menjelang
Rapat Evaluasi & Akselerasi Penyerapan Anggaran (19 Juli 2013)
Lebaran 2013 (29 Juli 2013)

Asistensi Sistem Buka Puasa Bersama (19 Juli 2013)


Aplikasi RKA-KL T.A.
2014 (29 Juli 2013)

Halal Bilhalal Dilingkungan Ditjen SDPPI (13 Agustus 2013)

Upacara HUT-RI
(17 Agustus 2013)

Focus Group Discussion Penyusunan


PERMEN Perhitungan TKDN
Perangkat Telepon (30-31 Agustus 2013)

72 Edisi Kelima 2013


Buletin Info SDPPI
Pameran RAKORNAS Tingkat Nasional Bidang Komunikasi dan Informatika Tahun 2013
"MENUJU ERA BROADBAND EKONOMI" (16 September 2013)

Pertemuan Koordinasi Satelit Antara Administrasi Indonesia dengan


Administrasi Malaysia (16-20 September 2013)

Rapat Penyusunan RENSTRA DITJEN


SDPPI 2015-2019 (19-20 September 2013)

RDP KOMISI I DPR RI Dengan KEMKOMINFO Peresmian Gedung Bumi


(19 September 2013) Postel Balai Monitor Kls II
Bandung (27 September 2013)

Edisi Kelima 2013 73


Buletin Info SDPPI
Rapat Penyusunan Rencana Aksi Hasil Survey IKM dan IIPP Dalam
Rangka Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Ditjen SDPPI (24-26
September 2013)

Bimbingan Teknis Pelaksanaan Pengadaan Barangjasa


dan E-Tendering (22-24okt2013)

Hari Bhakti POSTEL Ke-68 Tahun


2013 "INDONESIA MENUJU
DIGITAL" (27 September 2013)

Kunjungan Kerja Komisi I


DPR-RI ke Medan Sumatera
Utara (29 Oktober 2013)

Penyusunan
Buletin Info SDPPI
(13-14 November 2013)

74 Edisi Kelima 2013

Anda mungkin juga menyukai