Anda di halaman 1dari 30

Dipersembahkan Oleh

Gunakan
Produk Dalam Negeri
Untuk Kemajuan Indonesia
SOLUSI
Sambutan
ISSN : 2088 - 0073

Majalah Pengawasan

Pelindung
DR. Ir. Imam Haryono, M. Sc.

Pimpinan Umum/Penanggung Jawab


Drs. Mujiyono, MM.

Dewan Pembina
Inspektur I
Inspektur II
Inspektur III Sambutan
Inspektur IV Inspektur Jenderal
Pemimpin Redaksi
Kementerian Perindustrian
Drs. Singgih Budiono

Redaktur Pelaksana
Drs. Edy Waspan, MM.
Maria Haida, S.Sos Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas lahirnya
Ir. Liliek Widodo, M.Si. Majalah Pengawasan SOLUSI Majalah Pengawasan SOLUSI, yang diterbitkan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian
Edwardsyah Nurdin, B.Sc. Terbit Per Triwulan Perindustrian. Penerbitan Majalah Pengawasan SOLUSI merupakan bentuk komitmen terhadap
Trinanti Sulamit, S.I.Kom. pentingnya informasi dan komunikasi yang terbuka bagi peningkatan kualitas nilai-nilai
pengawasan yang independen, akuntabel, obyektif dan transparan dalam mewujudkan good
Editor governance dan clean government. Oleh karena itu saya menyambutnya gembira disertai harapan
Ciendy Martha Gayatri, ST. semoga komitmen itu tetap terjaga.
Denny Chandra, S.Kom. Dengan terbitnya majalah ini, informasi dan pemikiran tentang pengawasan dapat
Hariadi Amri, SH. Redaksi menerima tulisan berupa
disampaikan kepada publik secara terbuka; dan diharapkan dapat menjadi umpan-balik bagi
Dyan Garneta Paramita Sari, S.T.P. opini / saran / kritik / komentar / foto lahirnya gagasan-gagasan konstruktif dan inovatif di bidang pengawasan. Melalui penerbitan
ke alamat majalah ini diharapkan dapat memacu para aparat pengawasan internal, khususnya Pejabat
Desain Grafis
Arga Mahendra, SH. E-mail redaksi : Fungsional Auditor di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian, untuk terus
solusi@kemenperin.go.id berkiprah dan meningkatkan perannya dalam meningkatkan kinerja Kementerian Perindustrian
Fotografer dan meminimalisir bentuk-bentuk penyimpangan melalui pengembangan kompetensi dan
Y.L. Didid Kristiawan, S.T. profesionalisme dalam bentuk tulisan ilmiah populer.
Ginanjar Mardhikatama, SE Kepada para pengasuh Majalah Pengawasan SOLUSI, saya berharap agar terus
mendedikasikan diri bagi peningkatan kualitas dan keberlangsungan penerbitannya, sampaikan
Tenaga Sekretariat gagasan-gagasan konstruktif dan inovatif, serta berikan informasi yang transparan tentang
Agung Tri Utomo, A.Md. Diterbitkan oleh pengawasan; dan jadikan Majalah Pengawasan SOLUSI sebagai wahana memajukan seluruh
Afininda Siti Murni, A.Md. Inspektorat Jenderal Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan warga Kementerian Perindustrian.
Kementerian Perindustrian
Alamat Redaksi Terima kasih dan selamat berkarya.
Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian
JL. Gatot Subroto Kav.52-53 Lt. 4 - Jakarta 12950
Telp : 021 - 5251108
Email : solusi@kemenperin.go.id

SOLUSI Maret 2011 3


Secangkir Kopi

Tentang

Pada dekade 80-an dikenal suatu istilah


SPIP
dan Undang-undang Nomor 15 tahun 2004
Mengingat Peraturan Pemerintah
tentang SPIP memang terbilang baru, dapat
dimaklumi jika banyak instansi pemerintah,
baik pusat maupun daerah yang belum
sepenuhnya mengimplementasikan sistem
pengendalian intern dimaksud. Umumnya
Hambatan utama adalah mengubah sikap dan
perilaku jajaran aparat instansi pemerintah.
Dan hambatan itu akan semakin besar apabila
pimpinan instansi pemerintah tidak
memberikan komitmen, keteladanan dan
kemauan baik untuk menerapkan SPIP secara
Pengawasan Melekat (Waskat) sebagai bentuk tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan kegiatan yang dilakukan baru sebatas konsisten dan konsekuen.
sistem pengendalian intern pemerintah, Ta n g g u n g J aw a b K e u a n g a n N e g a r a . sosialisasi dan penyelenggaraan diklat tentang Mengingat pentingnya implementasi
dengan unsur-unsurnya : pengorganisasian, Persoalannya adalah, setelah dua tahun lebih SPIP. Beberapa Kementerian ada yang sudah SPIP pada setiap instansi pemerintah, SOLUSI
personil, kebijakan, perencanaan, prosedur, SPIP diluncurkan, sejauh mana implementasi memulai dengan sungguh-sungguh menyajikan tulisan tentang Implementasi SPIP,
pencatatan, pelaporan dan reviu intern. Dalam penerapannya di lapangan? membangun dan mengembangkan sistem dilengkapi wawancara dengan nara sumber
perkembangannya, waskat agaknya tidak Mengimplementasikan SPIP tentu saja dan prosedur yang mengacu kepada SPIP. dari BPKP serta tulisan tentang SPIP dan APIP.
cukup mampu menjadi suatu sistem tidak semudah membalik telapak tangan. Berkaitan dengan upaya implementasi Di samping SPIP, kami juga menyajikan
pengendalian intern yang memadai. Kendati Mengimplementasikan sebuah sistem, apalagi SPIP, Inspektorat Jenderal Kementerian laporan tentang Pedoman Penggunaan
demikian, waskat telah menjadi cikal-bakal dalam suatu institusi birokrasi pemerintah, Perindustrian akan membangun kerja sama Produk Dalam Neger i (P3DN) dalam
bagi lahirnya Sistem Pengendalian Intern tentulah membutuhkan waktu yang panjang. dengan BPKP. Tahap pertama yang akan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Tema ini
Pe m e r i n t a h ( S P I P ) y a n g d i k e l u a r k a n Dimintai tanggapannya mengenai dilakukan adalah tahap persiapan, yang memang lebih berkaitan dengan sektor
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 upaya implementasi SPIP pada institusi mencakup kegiatan-kegiatan penyusunan industri, namun aparat pengawasan perlu
Tahun 2008. pemerintah, Timotius Tarigan, Auditor pada peraturan, pembentukan satuan tugas, untuk mengetahuinya. Aparat pengawasan
SPIP berdasarkan peraturan Deputi Perekonomian BPKP dalam acara pemahaman (knowing) dan pemetaan yang melakukan pengawasan terhadap
pemerintah tersebut terdiri dari lima unsur, Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern (mapping). pengadaan barang/jasa pemerintah, tentu
yakni: lingkungan pengendalian, penilaian Pemerintah yang diselenggarakan oleh Kemudian akan dibentuk Satuan Tugas akan melihat aspek P3DN. Peraturan Presiden
risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan Inspektorat Jenderal Kementerian (Satgas) penyelenggaraan SPIP, baik di tingkat Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan
komunikasi serta pemantauan pengendalian Perindustrian menyatakan bahwa, SPIP Kementerian maupun di tingkat Satuan Kerja. Barang/Jasa Pemerintah sebagai pengganti
intern. Masing-masing unsur wajib diciptakan memiliki karakteristik yang tidak bisa Satgas ini akan memegang peranan penting Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003,
oleh pimpinan instansi pemerintah melalui diimplementasikan sekaligus, melainkan dalam pelaksanaan seluruh tahapan jelas-jelas memuat aturan untuk
berbagai cara yang konstruktif dan kondusif. dilakukan secara bertahap. Bahkan boleh penyelenggaraan SPIP. Oleh karena itu bagi mengutamakan produksi dalam negeri dalam
Kelahiran SPIP tidak terlepas dari dik ata bahwa penyelenggaraan SPIP calon anggota Satgas akan diikutkan dalam pengadaan barang/jasa di instansi
dicanangkannya paket undang-undang merupakan proses yang berkelanjutan dan Diklat SPIP. pemerintah. Untuk Anda semua kami
keuangan negara, yang terdiri dari Undang- bersifat never ending process, sehingga Mengimplementasikan SPIP dalam sampaikan: Selamat Membaca !
undang Nomor 17 tahun 2003 tentang melampaui batas tahun anggaran. SPIP juga instansi pemerintah memang bukan pekerjaan
Keuangan Negara, Undang-undang Nomor 1 harus dilihat secara menyeluruh dan sederhana dan dapat selesai sekaligus. Banyak Edwardsyah Nurdin
tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara terintegrasi. tantangan dan hambatan yang akan dihadapi.

4 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 5


Jendela Kita ISSN : 2088 - 0073
Analisa

Implementasi Manajemen
Aset Negara,Guna Optimalisasi
Pelayanan Publik Oleh : Agus Riyanto
Implementasi Sistem Pejabat Fungsional Auditor, Direktorat Pengawasan
11 Pemeriksaan atas Industri dan Distribusi, Deputi Pengawasan Instansi
Pengendalian Intern 38
Pemerintah Bidang Perekonomian, BPKP
Laporan Keuangan
Pemerintah (SPIP)
Sudah menjadi rahasia umum bahwa anggaran yang terbatas? Solusi permasalahan
Monitoring dan Evaluasi sumber pendanaan untuk pengadaan aset di tersebut adalah dengan menerapk an
SPIP dan APIP 20 Pedoman Penggunaan Republik ini sangat terbatas, sementara manajemen aset yang baik di instansi

41 Produksi Dalam Negeri kebutuhan peningkatan pelayanan publik pemerintah.


Strategi Percepatan tidak bisa ditawar. Pemerintah melalui
(P3DN) anggaran belanjanya mengalokasikan dana Apa itu Manajemen Aset?
Pemberantasan Korupsi
di Lingkungan Kementerian 22 yang besar untuk investasi dalam bentuk aset.
Namun investasi/aset tersebut tidak secara Manajemen aset adalah suatu proses yang
Perindustrian 49 Geliat Batik Jumputan langsung menghasilkan pendapatan bagi secara sistematis dirancang untuk dapat
Ala Pramesti Gita pemerintah alih-alih justru menimbulkan memelihara, meningkatkan dan
Baristand Industri komitmen untuk mempertahankan manfaat mengoperasionalisasikan aset guna
Palembang, Tantangan melalui alokasi anggaran untuk pemeliharaan mewujudk an dan memelihara tujuan
Solid Memegang 26 Auditor Internal dan rehabilitasi. pemanfaatan aset yaitu memberik an
Komitmen Permasalahannya, bagaimana pelayanan publik secara optimal secara efektif
dalam Mengahadapi pemerintah dapat tetap mempertahankan dan efisien dengan sumber pendanaan yang
Internal Audit
yang Efisien
Peran Baru Sebagai manfaat dari aset yang telah terbangun guna terbatas (cost effectively).
32 52 Counseling Partner memenuhi pelayanan publik dengan
dan Bermanfaat
6 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 7
Analisa Analisa

Mengapa manajemen aset perlu diterapkan di konsisten. Kadang pemerintah mengambil (4) Berwawasan ke Depan (Long Term Informasi yang andal dan reliable terkait aset,
instansi pemerintah? kebijakan beresiko dengan mengalokasikan in Outlook), Sistem yang dirancang harus serta mudah diakses dan digunakan untuk
1) Tuntutan Perubahan Sistem, dana yang terbatas untuk memelihara, berwawasan ke depan dan membantu mendukung proses pengendalian aset
Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang meningkatkan dan operasionalisasi aset. pimpinan untuk mengambil keputusan dan (6) Fleksibel (Flexible), Sistem
Keuangan Negara mewajibkan Presiden dan Pemerintah lebih menitik beratk an memanfaatkan aset secara optimal (risk manajemen aset harus dirancang fleksibel
Gubernur/Bupati/Walikota untuk pengalokasian anggaran untuk kegiatan management) sehingga dapat dengan mudah disesuaikan
menyampaikan laporan pertanggungjawaban pembangunan aset. Hal tersebut menuntut (5) Mudah Diakses dan Digunakan dengan perkembangan teknologi dan
pelaksanaan APBN/APBD berupa laporan manajemen aset yang baik untuk mewujudkan (Accessible and User Friendly), Sistem pemenuhan kebutuhan stakeholders.
keuangan. Hal ini secara tidak langsung pelayanan publik yang tetap andal. manajemen aset harus dapat menghasilkan
mengubah gaya operasi manajemen di 4) Tuntutan Akuntabilitas dan
instansi pemerintah yang sebelumnya berpola Transparansi Publik, Pada era good
administrasi keuangan (financial governance saat ini, akuntabilitas dan
administration) menjadi pengelolaan transparansi publik mutlak dilaksanakan. Salah A GENERIC ASSET MANAGEMENT SYSTEM
keuangan (financial management). Informasi satu sistem pendukungnya yakni dengan
aset dalam LKPP (neraca) dituntut akurat dan menerapkan sistem manajemen aset agar SYSTEM COMPONENTS KEY QUESTIONS

reliable sehingga aset negara yang dikelola masyarakat dapat memonitor kinerja instansi What is our mission? What are our goals and
Goals and Policies policies ?
dapat lebih optimal dimanfaatkan untuk pemerintah terkait efektivitas dan efisiensi (Reflects Custumer Input)
kesejahteraan rakyat. pengelolaan aset negara. What is included in our inventory of assets ?

2) Hambatan Personil, Dalam suatu What is the value of our assets? What are their
functions? What services do they provide?
Instansi Pemerintah tidak jarang suatu Beberapa prinsip dasar dalam Asset Inventory
What was the past condition and performance
pelaksanaan kegiatan sangat bergantung menerapkan manajemen aset, antara lain: of our assets?What is the current and predicted
pada satu orang (depend on person) dan tidak ( 1 ) Fo k u s p a d a K e p e n t i n g a n future condition and performance of our assets?

bergantung pada sistem. Misalnya, untuk Masyarakat (Customer Focused) Conditions Assessment How can we preserve, maintain, or improve our
and Performance assets to ensure the maximum useful life and
mendapatkan data aset hasil pengadaan Perencanaan dan pemrograman harus jelas Modeling provide acceptable service to the public?
tahun 2005, seringkali kita harus menanyakan dan fokus menerapkan manajemen aset guna What resources are available? What is the
ke mantan pimpinan proyek yang melakukan mewujudkan pelayanan publik yang andal, budget
Alternatives Evaluation Budget / level? What is the projected level of future
and Program
pengadaan aset tersebut karena pejabat yang bukan sekedar proyek yang mengakibatkan Optimalization
Allocations Funding?

menangani saat ini tidak memiliki datanya. pemborosan keuangan negara. What investment options may be identified
within and among asset component classes?
Data BMN menjadi kurang memadai (2) Misi yang Jelas sebagai Pengarah Short - and Long-
What are their associated costs and benefits?
dan berujung pada opini disclaimer BPK (Mission Driven) Misi yang akan diwujudkan Range Plans
Which option, or combination of options, is
(Project Selection)
tehadap Laporan Keuangan Pemerintah. harus jelas. Misi tersebut bukan misi yang “Optimal?”

Perubahan kultur pengelolaan aset yang mengada-ada, namun telah tercermin dalam What are the consequences of not maintaining
our assets? How can we communicate the
bergantung ke orang harus berubah menjadi rencana stratejik dengan parameter kinerja Program Implementation impact of the condition and performance of our
assets on the system and end user?
pengelolaan aset yang sistematis. yang jelas.
How do we monitor the impact of our decisions?
3) Meningkatnya Kebutuhan (3) Berorientasi pada Sistem (System How do we adjust our decision-making
Anggaran, Pada masa resesi saat ini, sumber Oriented) Efektivitas implementasi Performance Monitoring
framework
when indicated?
(Feedback)
pendanaan dan kebutuhan pembiayaan yang manajemen aset tidak boleh bergantung pada
How can we best manage our assets in order to
s u d a h ti d a k si n k ro n me n u nt u t po l a orang di belakangnya, melainkan harus least inconvenience the motoring public when
we repair or replace these facilities?
pengelolaan anggaran dengan penetapan sistematis sehingga siapa saja asal
prioritas pembangunan yang jelas dan berkompetendapat menjalankannya.

8 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 9


Analisa Aktual

Dalam merancang suatu Sistem


Manajemen Aset, terdapat beberapa hal yang
dukungan teknologi informasi yang telah ada
dapat mendukung implementasi sistem
Implementasi
harus dicakup, meliputi: manajemen aset.
1) Strategic goals, 2) Inventory of assets Sistem Pengendalian
(physical and human resources), 3) Valuation of Simpulan
assets, 4) Quantitative condition and
performance measures, 5) Measures of how well 1) Keterbatasan anggaran
Intern Pemerintah
strategic goals are being met, 6) Usage pemeliharaan, peningkatan dan
information, 7) Performance prediction
capabilities, 8) Relational database to integrate
operasionalisasi aset menuntut adanya
perubahan dalam pola pengelolaan aset di
(SPIP)
individual management systems, 9) instansi pemerintah.
Consideration of qualitative issues, 10) Links to 2) Pengelolaan aset di instansi
the budget process, 11) Engineering and pemerintah tidak hanya dengan penerapan
economic analysis tools, 12) Useful output, sistem akuntansi BMN yang menyajikan
effectively presented, 13) Continuous feedback informasi nilai dan kondisi BMN, namun juga
procedures dukungan sistem agar aset dipelihara,
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan ditingkatkan dan dioperasionalisasikan lebih
dalam merancang sistem manajemen aset : optimal.
Oleh : Mujiyono
(1) Organizational goals, policies and 3) Pola pengelolaan aset di instansi Sekretaris Inspektorat Jenderal
budgets, Apakah tujuan organisasi dapat pemerintah diwujudkan melalui sistem Kementerian Perindustrian
dicapai dengan penerapan sistem tersebut? manajemen aset yang baik dengan
B a g a i m a n a k e b i j a k a n mempertimbangkan aspek; Organizational
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dilakukan melalui pembuatan kebijakan dan
pengimplementasiannya? Apakah anggaran goals, policies and budgets, integration and (SPIP) didasarkan pada Peraturan Pemerintah Standard Operating Procedure (SOP) terkait
tersedia untuk menjamin proses technical information. Nomor 60 tahun 2008. Untuk SPIP tersebut.
pembangunan, memelihara dan peningkatan 4) Penerapkan sistem manajemen aset mengembangkan SPIP di Instansi Pemerintah, Tahap keempat adalah internalisasi
keandalan sistem secara keberkelanjutan? diharapkan dapat memberikan landasan yang ada lima tahapan yang harus dilalui. Pertama, (forming) yaitu tahapan untuk membangun
(2) Integration, Bagaimana sistem kuat guna implementasi sistem pengendalian tahap pemahaman (knowing), pada tahap ini unsur-unsur yang ada dalam SPIP. Kegiatan
semua pihak mulai dari tingkat pimpinan yang dapat dilakukan adalah dengan
tersebut akan diintegrasikan dengan sistem aset terkait pemrograman, pembangunan,
hingga level pegawai yang terendah, harus mengimplementasikan unsur-unsur tersebut
lainnya; sistem penganggaran, sistem peningkatan, rehabilitasi aset maupun diberi pemahaman yang baik tentang SPIP. Hal dan melakukan internalisasi kepada seluruh
akuntansi, sistem informasi manajemen operasionalisasi aset dengan tetap ini juga sekaligus menyamakan persepsi pihak yang ada di dalam institusi.
maupun sistem pengembangan SDM. memprioritaskan terselenggaranya pelayanan tentang penerapan SPIP di tataran institusi Tahap kelima adalah pengembangan
(3) Technical Information, Bagaimana publik yang andal. tersebut. Tahapan ini bisa diaplikasikan melalui berkelanjutan (performing). Pada tahapan ini,
kegiatan sosialisasi dan diklat. bila SPIP telah dijalankan dengan baik dan
Tahap kedua, pemetaan (mapping) yaitu manfaatnya telah dirasakan oleh seluruh
mengenal kondisi, tujuan dan gap yang ada pihak, maka yang perlu dilakukan adalah
Daftar Pustaka : pada suatu institusi. Dalam hal ini BPKP dapat melakukan monitoring dan evaluasi.
1. Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara memberi bantuan dan konsultasi untuk Melalui tahapan-tahapan tersebut,
2. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah memetakan institusi tersebut (diagnostic yang bisa dilakukan secara berjenjang
3. U.S Departemen of Transportation, December 1999. Asset Management Primer assessment). ataupun paralel, maka penerapan SPIP akan
4. John Woodhouse, The Woodhouse Partnership LTD. Asset Management Processes & tools
5. The Departement of Local Government, Sydney. Asset Management Planning for NSW Local Government Tahap ketiga, infrastuktur (norming) berjalan lebih mudah. Sistem ini memang
6. Sir Michael Lyons, December 2004. Toward Better Management of Public Sector Asset, A Report to the Chancellor of yaitu membangun fondasi atau infrastruktur membutuhkan proses yang panjang, atau
the Exchequer. pendukung sistem. Penerapannya dapat bahkan bisa dibilang never ending process.

10 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 11


Aktual Aktual

Pengujian Sistem Pengendalian Intern perubahan dalam struktur pengendalian: (5) Apak ah terdapat kebijak an untuk C. Identifikasi Risiko (1) Apakah identifikasi
(a)Apakah pengendalian dipantau secara melakukan rotasi tugas diantara pegawai? risiko sudah diperhitungkan dalam rencana
Untuk dapat mengetahui apakah suatu memadai (b) Apakah terdapat tindak lanjut jangka pendek dan rencana strategis jangka
instansi memiliki Sistem Pengendalian Intern t e r h a d a p p e ny i m p a n g a n d a r i u n s u r G. Kegiatan Pengawasan (1) Apakah auditor panjang? Apakah sudah diidentifikasikan
yang baik atau tidak, dapat dilakukan pengendalian yang berlaku (4) Apakah internal melakukan audit dan reviu atas risiko-risiko sebagai akibat dari ketentuan dan
pengujian dengan menggunakan Daftar prosedur prosedur yang ditetapkan oleh kegiatan entitas secara independen? (2) peraturan baru? (2) Apakah sudah
Pertanyaan berikut : organisasi telah dilengkapi penghargaan dan Apakah ruang lingkup audit intern ditetapkan diidentifikasikan risiko-risiko sebagai akibat
sanksi? (5) Apakah terdapat pengecekan silang dengan jelas, dan kegiatannya dilaksanakan dari interaksi dengan entitas lainnya baik di
1. Lingkungan Pengendalian antara para pimpinan dalam pelaksanaan tepat waktu dan dapat diandalkan? (3) Apakah dalam maupun di luar lingkungan
tugas organisasi? pengawasan intern ditujukan pada perbaikan pemerintahan? (3) Apakah sudah
A. Integritas dan Nilai Etika : (1) Apakah ada organisasi dan apakah telah ditetapkan dipertimbangkan risiko-risiko sebagai akibat
kebijakan atau aturan intern secara tertulis D. Struktur Organisasi (1) Apakah struktur prosedur yang mengatur tindak lanjut atas dari penciutan entitas? (4) Apakah sudah
yang memberikan sanksi terhadap pegawai organisasi yang ada ditetapkan dengan hasil pengawasannya? (4) Apakah fungsi diidentifikasikan risiko-risiko potensial akibat
yang melakukan kecurangan atau peraturan tertentu serta telah auditor internal mereviu sistem dan kegiatan dari proses yang terdesentralisasi? (5) Apakah
ketidakjujuran? Kemudian sudahkah menggambarkan tugas pokok, fungsi, entitas serta menyediakan informasi, analisa, sudah dipertimbangkan risiko-risiko yang
dikomunikasikan atau disosialisasikan kepada tanggung jawab dan wewenang bagi setiap perkiraan,rekomendasi dan konsultasi kepada berkaitan dengan SDM, seperti rencana
seluruh pegawai? (2) Apakah terdapat pegawai? (2) Apakah struktur organisasi telah manajemen telah dilaksanakan dengan baik? suksesi, ketidakcukupan kompensasi dan
c o nt o h / te l a d a n d i o r g a n i s a s i d a l a m memberikan kecukupan kerangka kerja secara benefit untuk dapat tetap kompetitif dengan
pelaksanaan kebijakan atau aturan? (3) Apakah keseluruhan untuk merencanakan, 2. Penilaian Risiko pegawai sektor swasta? (6) Apakah sudah
pegawai yang melanggar peraturan dikenakan mengarahkan dan mengawasi pekerjaan? (3) dipertimbangkan risiko-risiko akibat dari
sanksi oleh atasannya? (4) Apakah setiap tugas Apakah struktur organisasi telah memfasilitasi A. Penetapan Tujuan Organisasi (1) Apakah belanja program yang tidak tepat,
dapat dimengerti dengan jelas oleh setiap kecukupan arus informasi? pimpinan organisasi telah menetapkan tujuan pelanggaran prinsip pengendalian dana, atau
pegawai? umum organisasi dalam bentuk visi, misi, ketidakpatuhan lainnya.
E. Pelimpahan wewenang dan tanggung tujuan, dan sasaran? Dan apakah visi, misi,
B. Komitmen terhadap Kompetensi: (1) jawab (1) Apakah telah terdapat uraian tugas tujuan, dan sasaran organisasi sejalan dengan D. Analisa Risiko (1) Apakah telah ditetapkan
Apakah dilakukan pengujian terhadap untuk masing-masing pegawai? Dan apakah program yang telah ditetapkan? (2) Apakah kriteria dalam menetapkan tingkat risiko
pegawai yang akan menduduki jabatan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi rendah, sedang, dan tinggi? (2) Apakah risiko
tertentu? (2) Apakah terdapat diklat atau setiap tugas telah dinyatakan secara tertulis tersebut cukup spesifik dan dapat yang diidentifikasi dan dianalisa relevan
kursus untuk meningkatkan pengetahuan sehingga pelaksana tugas tahu wewenang dan diaplikasikan oleh organisasi? (3) Apakah dengan tujuan operasional entitas? (3) Apakah
pegawai? Diklat atau kursus tersebut telah tanggungjawabnya? (2) Apakah terdapat rencana strategis mendukung visi, misi, tujuan, sudah ada penentuan tentang bagaimana
sesuaikah dengan yang dibutuhkan oleh sanksi bagi pegawai yang tidak melaksanakan dan sasaran organisasi dan memperhatikan mengelola atau meminimalkan risiko dengan
pegawai? (3) Apakah ada program baik formal tugas? Dan adakah prosedur pendelegasian alokasi sumber daya dan skala prioritas? (4) baik? (4) Apakah sudah ditetapkan aktivitas
maupun informal untuk kegiatan orientasi dan tugas dan wewenang kepada pegawai untuk Apakah rencana strategis dan anggaran pengendalian untuk mengelola dan
pelatihan pegawai baru? Apakah ada melaksanakan suatu pekerjaan? didesain melalui berbagai tingkatan pimpinan meminimalisasi risiko tertentu pada level
pedomannya? (4) Apakah terdapat dukungan organisasi? operasional entitas, serta apakah ada
dari organisasi bagi pegawai yang ingin F. Kebijakan dan praktek yang terkait pemantauan atas implementasinya?
melanjutkan pendidikan? dengan Sumber Daya Manusia (1) Apakah B. Penetapan Tujuan Operasional Entitas
perektrutan pegawai dilatarbelakangi oleh (1) Apakah semua aktivitas telah di reviu secara E. Mengelola Risiko akibat Perubahan (1)
C. Gaya operasi dan filosofi manajemen : (1) kebutuhan organisasi? (2) Apakah prosedur- periodik untuk memastikan aktivitas-aktivitas Apakah risiko-risiko akibat kondisi yang
Apakah pimpinan berupaya keras untuk prosedur yang diterapkan dalam melakukan tersebut tidak menyimpang dari tujuan berubah secara signifikan sudah
merealisasikan setiap rencana atau program suatu pekerjaan telah mudah dipahami? (3) operasional dan rencana strategis entitas? (2) diperhitungkan sehingga akibatnya dapat
yang telah ditetapkan dan tidak menganggap Apakah promosi pegawai didasarkan pada Apakah sumber daya yang diperlukan untuk diantisipasi? (2) Apakah entitas telah
sebagai formalitas belaka? (2) Apakah dalam pertimbangan prestasi, kepangkatan atau mendukung pencapaian tujuan sudah memberikan perhatian terhadap risiko akibat
menetapkan keputusan telah didiskusikan senioritas? (4) Apakah setiap mutasi pegawai diidentifikasikan? rekrutmen pegawai baru yang menempati
antara atasan dengan bawahan? (3)Apakah mempertimbangkan kemampuan teknis posisi penting atau tingkat penggantian
manajemen terlibat dalam perancangan pegawai dengan kebutuhan teknis unit kerja? pegawai yang tinggi?

12 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 13


Aktual Aktual
(3) Apakah terdapat mekanisme untuk menilai tersebut telah dilakukan reviu dan validasi
risiko akibat pengenalan sistem informasi yang secara periodik.
baru dan risiko yang melibatkan pelatihan
pegawai untuk menggunakan sistem baru? (4) E. Memisahan tugas atau fungsi : (1) Apakah
Apakah sudah ada pertimbangan tentang kewenangan untuk mengendalikan seluruh
risiko akibat pengenalan teknologi dan aplikasi aktivitas kunci dipisahkan (2) Apakah terdapat
baru? pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam
otorisasi, penyetujuan (approval), pemrosesan,
3. Aktivitas Pengendalian pencatatan, pembayaran/penerimaan uang,
audit, dan fungsi penyimpanan.
A. Pelaksanaan reviu oleh manajemen pada
tingkat atas (top-level reviews) : (1) Apakah F. Mereviu otorisasi kepada personil
terdapat mekanisme reviu dari pejabat tinggi tertentu dalam melakukan suatu transaksi :
atau manajer senior untuk mengawasi (1) Apakah transaksi yang diakui hanya
pencapaian terhadap rencana yang telah transaksi-transaksi yang valid sesuai ketentuan didokumentasikan secara memadai, (2) mengetahui tujuan kegiatan masing-masing
dibuat. (2) Apakah tindak lanjut hasil reviu (2) Apakah suatu transaksi hanya dilakukan Apakah dokumentasi terhadap transaksi dan cara mencapai tujuan tersebut? Dan
dilaksanakan oleh unit-unit terkait. (3) Apakah oleh orang yang memiliki wewenang dan maupun kegiatan penting lainnya dilakukan apakah mereka mengerti bagaimana tugas
terdapat mekanisme reviu pada semua tingkat dilakukan sesuai dengan kewenangannya. (3) secara lengk ap dan akurat sehingga mereka berpengaruh ataupun dipengaruhi
manajemen untuk menelaah kinerja suatu Apakah prosedur otorisasi telah memungkinkan dilakukan penelusuran. oleh tugas pegawai yang lain? (3) Apakah
aktivitas atau fungsi terhadap rencana yang dikomunikasikan kepada seluruh pegawai terdapat saluran komunikasi bagi setiap orang
telah dibuat. (4) Apakah tindak lanjut hasil termasuk kapan otorisasi tersebut dapat 4. Informasi dan Komunikasi untuk melaporkan adanya dugaan
reviu dilaksanakan oleh unit-unit terkait. digunakan. penyimpangan? (4) Apakah para pegawai
A. Informasi : (1) Apakah informasi benar-benar menggunakan saluran
B. Reviu pengelolaan SDM : (1) Apakah G. Mereviu pencatatan atas transaksi, diidentifikasi, diperoleh, diproses dan komunikasi yang ada? (5) Apakah pimpinan
terdapat rencana strategis mengenai dengan menguji apakah: (1) Apakah setiap dilaporkan melalui suatu sistem informasi? (2) entitas menerima dengan baik saran yang
pengelolaan personil (2) Apakah telah terdapat transaksi telah diklasifikasi dan dicatat secara Apakah pimpinan entitas memperoleh diberikan oleh pegawai dalam rangka
prosedur guna memastikan bahwa personil memadai guna mendukung pengendalian informasi yang dibutuhkan guna peningkatan produktivitas, kualitas atau
yang direkrut maupun dipertahankan adalah operasi dan pengambilan keputusan (2) melaksanakan tanggung jawabnya? (3) sejenisnya? (6) Apakah terdapat mekanisme
mereka yang benar-benar memiliki Apakah pengklasifikasian dan pencatatan Apakah terdapat mekanisme penyediaan bagi pegawai untuk menyampaikan saran-
kompetensi (3) Apakah sistem kompensasi telah meliputi seluruh siklus mulai dari informasi yang memadai secara tepat waktu saran perbaikan? Dan apakah komunikasi
telah memadai dan terdapat insentif khusus otorisasi, inisiasi, pemrosesan sampai dengan guna membantu mereka melaksanakan antar bagian dilakukan secara memadai?
yang dapat mendorong pegawai bekerja klasifikasi final dalam pencatatan secara tugasnya secara efektif dan efisien? (4) Apakah
secara maksimal. keseluruhan. informasi yang jelas dan tepat tersedia bagi 5. Pemantauan Pengendalian
berbagai tingkatan pimpinan entitas? (5)
C. Reviu pengelolaan informasi : (1) Apakah H. Membuat pembatasan akses dan Apakah informasi tersedia sewaktu-waktu A. Pemantauan Berkelanjutan (on going
pembukuan semua transaksi dilakukan secara akuntabilitas terhadap sumber daya dan yang memungkinkan pemantauan yang monitoring) : (1) Apakah pemerintah atau
sekuensial? (2) Apakah jumlah-jumlah catatan: (1) Apakah terdapat pembatasan efektif terhadap suatu aktivitas dan kejadian, manajemen memiliki strategi untuk menjamin
transaksi telah dicocokkan dengan jumlah terhadap akses atas sumber daya dan catatan baik intern maupun ekstern? (6) Apakah efektifitas pelaksanaaan pemantauan
pengendali (3) Apakah akses ke data dan (2) Apakah standar, prosedur dan operasi atas pimpinan entitas mendukung pengembangan berkelanjutan (2) Dalam pelaksanaan tugas
dokumen lain dikendalikan. pembatasan akses telah ditetapkan, (3) sistem informasi melalui komitmen terhadap rutinnya, apakah pegawai memperoleh
Apakah personel yang diberi hak akses telah sumber daya yang memadai, baik manusia informasi mengenai berfungsi tidaknya SPI? (3)
D. Menetapkan dan memantau indikator ditetapkan. maupun keuangan? Apakah pihak ketiga juga dilibatkan dalam
dan ukuran kinerja : (1) Apakah indikator dan pelaksanaan pemantauan? (4) Apakah struktur
ukuran kinerja telah dibuat untuk setiap I. Pendokumentasian : (1) Apakah sistem B. Komunikasi : (1) Apakah tugas dan organisasi dan kegiatan supervisi yang ada
bagian dan level dalam organisasi sampai pengendalian intern, semua transaksi dan tanggung jawab pengendalian pegawai dapat membantu pemantauan terhadap
kepada individu (2) Apakah terhadap indikator kejadian penting lainnya telah dikomunikasikan melalui jaringan komunikasi fungsi SPI?
yang efektif? (2) Apakah setiap pegawai

14 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 15


Aktual Vox Populi Wawancara Eksklusif
5) Apakah data yang dicatat oleh sistem Jika SPIP Dapat Diterapkan
i n fo r m a s i m a u p u n k e u a n g a n t e l a h
dibandingkan secara periodik dengan di Kementerian
fisiknya? (6) Apakah persediaan dan aset
lainnya diperiksa secara berkala? Dan apakah
setiap perbedaan antara yang tercatat
Perindustrian, Maka...
Kunci SPIP
dengan jumlah yang ada dikoreksi?
Demikian juga dengan sebab-sebab
terjadinya perbedaan, apakah dijelaskan dan
diperbaiki? (7) Apakah frekuensi
“Pimpinan setiap satker
tentunya sudah memiliki
integritas yang tinggi
Ada Pada
Komitmen
perbandingan merupakan fungsi dari untuk memastikan
penjagaan aset? (8) Apakah tanggung jawab setiap kegiatan atau
penyimpanan sumber daya dan kekayaan program dalam
diberikan kepada individu tertentu? (9) kerangka tupoksi dapat
Apakah tanggapan atas rekomendasi
auditor baik internal maupun eksternal
ditujukan untuk memperkuat/perbaikan
dijalankan dengan baik. Jika sudah
begitu, maka akan ada pencapain yang
konkret dan tepat sasaran. Tapi kalau
Pimpinan
pengendalian intern? (10) Apakah tindakan integritas tidak ada, SPIP hanya akan
yang diinginkan ditindaklanjuti untuk menjadi jargon,” Sindy - Ditjen KII
memverifikasi implementasi? (11) Apakah
terdapat mekanisme pertemuan dengan
para pegawai dalam rangka memperoleh Implementasi SPIP pada dasarnya membutuhkan komitmen pimpinan instansi pemerintah
“Ekonomi biaya tinggi karena pemimpinlah yang bertanggungjawab atas efektivitas terselenggaranya SPIP di lingkungan
umpan balik mengenai efektivitas SPI? akan berkurang. instansi, demikian dinyatakan oleh Timotius Tarigan, Anggota Tim Satgas SPIP. Ditemui seusai
Dengan SPIP yang menjadi Narasumber Sosialisasi SPIP pada acara Forum Koordinasi Pemutakhiran Data Tindak Lanjut
B. Evaluasi Terpisah (Separate Evaluation) : berjalan baik,
(1) Apakah kejadian-kejadian tertentu Hasil Pengawasan Regional I yang diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian
harapannya adalah Perindustrian di Yogyakarta pada akhir Januari lalu, SOLUSI mewawancarainya terkait dengan
seperti perubahan rencana atau strategi kualitas dan kinerja
manajemen yang mendasar, perubahan Implementasi SPIP. Berikut kutipan wawancaranya :
satuan kerja untuk
yang signifikan pada operasi atau informasi mencapai tujuan penyelenggaraan
anggaran telah diadakan evaluasi? (2) pemerintah akan terjamin. Pengelolaan Sejak dikeluarkan PP No.60 Tahun 2008, Pengendalian Manajemen) yang berisi tujuh
Apakah metodologi untuk mengevaluasi keuangan negara akan efektif dan adakah target dalam penerapan SPIP secara butir itu diadopsi oleh PP No.60 Tahun 2008.
pengendalian intern telah memadai dan efisien dalam hal biaya, transparan, juga keseluruhan di instansi pemerintah?
logis? akuntabel,” Dyan - Itjen Adakah negara lain yang melakukan SPIP?
Secara eksplisit belum ada, tetapi Menteri
C. Penyelesaian hasil audit : (1) Apakah Keuangan menyatakan tahun bahwa pada Malaysia sudah, sebenarnya kalau di luar
manajemen tanggap terhadap temuan dan 2011 atau 2012 semua Kementerian/Lembaga negeri penerapannya bebas sepanjang logis.
rekomendasi audit ataupun reviu lainnya "Disain sistem ini sudah harus WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Artinya Ada dua dasar yakni principle based dan
yang bertujuan kepada perbaikan dibuat dengan SPIP-nya harus bagus; karena salah satu regulatory based. Principle based
pengendalian intern? (2) Apakah tindak pemahaman dan indikator WTP adalah SPIP yang memadai. membolehkan adopsi COSO, GAO, INTOSAI,
lanjut terhadap temuan dan rekomendasi pertimbangan cost and atau ISO; sepanjang itu logis. Sebagai contoh,
audit ataupun reviu lainnya telah dilakukan benefit yang matang. Bagaimana konsep SPIP yang tertuang di Belanda salah satu contohnya, pemerintah
secara memadai? selain itu, perencanaan dalam PP No.60 Tahun 2008? daerah di sana bebas dalam menerapkan SPIP
program-program pun model yang mana saja. Sejauh konsisten.
sudah dilakukan dengan baik sehingga Sebenarnya itu adalah adopsi dari Sementara k alau Indonesia memak ai
ketika SPIP berjalan, sudah ada indikator frameworknya COSO, lalu disesuaikan dengan regulatory based yaitu dengan PP No.60 Tahun
yang jelas," I Made Krisna - Pusdiklat kondisi Indonesia. Prosesnya sudah cukup 2008.
lama, termasuk Sisdalmen (Sistem

16 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 45 SOLUSI Maret 2011 17


Wawancara Eksklusif Wawancara Eksklusif

Sebenarnya, apa dampak SPIP terhadap sistem keuangan kita akan berubah jadi acrual
masyarakat? based.

Pada awalnya, tentu sebuah instansi memiliki Baru setelah itu kita melakukan pemetaan
tujuan yang diharapkan dapat dirasakan oleh risiko. Penerapan SPIP kan berbasis risiko,
masyarakat. Nah SPI itu mengawal agar tujuan pertanyaannya: Apakah untuk mencapai
yang diharapkan itu tercapai. Kalau tujuan tujuan tertentu kita mengetahui risikonya?
instansi itu misalnya bagi-bagi dana bantuan Tentu kalau kita tidak memetakan risiko, akan
kepada masyarakat, SPIP yang bagus akan sulit menerapkan SPIP.
mengawal hingga dana ini tepat sampai di
masyarakat, digunakan secara tepat. Ibarat kita berhadapan dengan mobil yang
bisa berjalan, tetapi kita tidak yakin mengenai
Apa yang diperlukan dalam membuat keamanan untuk sampai ke tujuan. Misalnya
grand design, sampai kita bisa membuat kita ingin ke Jakarta, bagaimana kita yakin
aturan dan tim ? mobil tersebut bisa sampai ke Jakarta? Tentu
kita harus memetakan risiko. Jika ada risikonya
Lingkungan pengendalian menjadi dasarnya. ban mobil pecah, apa yang akan kita lakukan?
Bicara soal lingkungan pengendalian itu Kita harus cek, adakah ban serep? Kita bisa saja
artinya kita bicara mengenai orang, mutu, membawa banyak ban serep, tapi kan high
integritas, dan komitmennya. Tidak hanya cost. Lalu berapa jumlah cukupnya? Kalau
komitmen secara tertulis saja tetapi dia pimpinan mengerti mobil maka risiko akan
memberikan contoh melaksanakan. Tidak lebih sedikit, berbeda halnya jika pimpinan itu
hanya omongan saja. tidak mengerti mobil. Yang jelas fondasinya
adalah komitmen pimpinan.
Baru kemudian kebijakan-kebijakan yang Yang mulai menerapkan SPIP itu baru Di mana letak Itjen atau APIP dalam
nyata di sekitar itu. Misalnya kehendak untuk Bagaimana cara meningkatkan integritas? beberapa, salah satunya Kementerian PU. penerapan SPIP?
memperoleh Laporan Keuangan yang WTP, Banyak yang sudah mulai minta diklat dan rata-
komitmen untuk membuat Laporan Keuangan Aturan perilaku yang disepakati bersama. rata sudah bikin satgas, misalnya Kementerian Ini bukan tanggung jawab Itjen, melainkan
agar memperoleh WTP; tentunya dengan Tidak sekadar aturan tetapi ditaati terus. Perhubungan. tanggung jawab pimpinan yang secara formal
demikian mau tidak mau pemimpin harus Apakah pimpinan itu memiliki dorongannya? ditetapkan. Itjen hanya mendorong dan
membimbing orang yang punya kompetensi Kita bilang aturan perilaku, tapi kadang lebih Mengapa satgas itu penting? mengevaluasi. Itjen atau APIP sendiri harus
terkait laporan keuangan. gampang membikin aturannya daripada menerapkan. Yang memonitor itu pimpinan
menurutinya. Pertanyaan yang penting, ada Satgas itu sebenarnya mempermudah, karena keyakinan bahwa tujuan unit tercapai
Kemudian integritas pemimpin dalam contoh atau tidak dari pimpinan? Akan lebih perannya dalam membantu pimpinan untuk itu terkait kepentingannya sebagai pimpinan.
mendorong orang untuk bisa melakukannya gampang bagi bawahan untuk meniru atasan. fokus dari sisi substansi dan administrasi hanya
pekerjaannya. Orangnya bagus, tapi tidak Kalau kita bicara etika, akan lebih mudah sementara. Kalau kita bicara SPIP, ini memang Apa SPIP harus diterapkan oleh semua
memiliki peralatan yang memadai misalnya diterapkan jika diberi contoh. Terkait hal ini, tanggung jawab pimpinan. Pimpinan yang instansi pemerintah?
komputernya, ya sulit juga dia bikin Laporan aturan perilaku harus ada. kasih warna. Kadang-kadang, pimpinan ini
Keuangan. Apalagi jika tidak didiklatkan. ingin mengerti substansi SPIP, untuk itu perlu Bagi presiden ya. Sebagai contoh, misalnya
Saat ini adakah contoh Kementerian yang diklat SPIP. Nah yang didiklatkan adalah satgas presiden memiliki program pangan. Tentu
Orang-orang keuangan harus mengerti sudah menyiapkan dan melaksanakan sehingga satgas mengetahui secara teknis akan timpang jika dari sisi pertanian bagus
prinsip-prinsip Laporan Keuangan dan sistem SPIP? substansi. Dengan adanya satgas penerapan sementara dari sisi perindustrian tidak bagus.
yang dibangun oleh Kementerian Keuangan. SPIP akan lebih mudah. Satgas menjadi Jika kita bicara soal pemerintah, SPIP
Itu harus di-update terus. Kalau dia tidak SPIP dikeluarkan tahun 2008. Tahun 2009 dan kepanjangan tangan sementara dari sebenarnya untuk kepentingan nasional. Dari
dikasih kesempatan untuk meng-update ilmu, 2010 kita melakukan sosialisasi. Secara pimpinan. Presiden, turun ke Menteri, turun ke Dirjen.
dia akan ketinggalan terus. Apalagi pada 2014 menyeluruh masih dalam tahap persiapan. (Dyan Garneta/Trinanti Sulamit)

18 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 19


Kolom Kolom
Kelima unsur itu menyatu dan menjadi bagian dari yang lain, dan yang lain tidak boleh merasa
yang integral dari kegiatan instansi dilangkahi atau melangkahi.
pemerintah. Lalu apa hubungan antara SPIP Jika kita baca keseluruhan isi Peraturan
dan APIP? Gerangan apa yang mengaitkan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008, ternyata
keduanya? APIP adalah bagian dari SPIP. Dalam peraturan
Setelah baca sana baca sini, tanya sana pemerintah tersebut, APIP berada pada Bab III
tanya sini, saya mencoba untuk di bawah judul Penguatan Efektifitas
memahaminya. SPIP adalah sebuah proses Penyelenggaraan SPIP. Ada tiga belas pasal

& APIP
pengendalian diri; sementara APIP yang disampaikan pada bab III, sebelas
memandang SPIP sebagai pedoman atau diantaranya terkait dengan APIP, yaitu pada

SPIP
rujukan untuk menilai pimpinan dan bahkan pasal 48 sampai dengan pasal 58.
seluruh pegawai instansi pemerintah dalam Pada pasal-pasal tersebut intinya
memanfaatkan proses pengendalian itu menyatakan bahwa pelaksanaan pengawasan
secara optimal, untuk mencapai tujuan intern dibebankan kepada APIP melalui
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, berbagai aktivitas yang menjadi
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan wewenangnya, seperti: audit, reviu, evaluasi,
aset negara dan ketaatan terhadap peraturan pemantauan dan kegiatan pengawasan
perundang-undangan. Walaupun punya lainnya.
kedekatan, APIP tentu saja bukan penanggung Ini berarti APIP adalah bagian yang tak
jawab bagi kelancaran implementasi SPIP. terpisahkan dari SPIP. Implementasi SPIP tidak
Oleh : Edwardsyah Nurdin dan Alexander Hamonangan APIP sendiri juga melaksanakan SPIP. akan optimal jika tidak didukung oleh APIP
Redaktur Majalah Pengawasan SOLUSI; dan staf pada Pada dasarnya pimpinan instansi yang kredibel. Dengan demikian APIP harus
Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian pemerintah yang bertanggung jawab atas ditempatkan sebagai penyangga bagi
efektiitas penyelenggaraan SPIP, dan untuk itu penguatan penyelenggaraan SPIP. Sebagai
sarana yang dilakukan adalah melalui penyangga APIP harus memiliki kekuatan lebih
pengawasan intern dan pembinaan terhadap untuk menopang efektifitas terselenggaranya
Selama beberapa hari ini saya selalu mengatur dan menyelenggarakan sistem penyelenggaraan SPIP. SPIP.
digoda oleh singkatan SPIP dan APIP. Dilihat pengendalian intern (SPI) di lingkungan Ada anggapan bahwa dengan Dengan demikian sudah barang tentu
sepintas dua singkatan itu hampir mirip. pemerintahan secara menyeluruh. SPI mengimplementasikan SPIP pada instansi APIP dituntut memiliki kompetensi dan
Perbedaannya hanya pada huruf “S” dan “A”. ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. pemerintah hanya akan memperpanjang profesionalitas yang memadai sehingga
Salah-salah, kita bisa tergelincir mengetik SPIP Sedangkan APIP adalah singkatan dari birokrasi dan membebani institusi. Itu adalah mampu memberi solusi terbaik apabila
menjadi APIP; atau sebaliknya APIP menjadi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang anggapan yang salah dan sebaik nya instansi pemerintah menghadapi hambatan
SPIP. Padahal kedua singkatan itu berbeda meliputi institusi Badan Pengawasan disingkirkan saja. Oleh karena itu sosialisasi dalam mengimplementasikan SPIP. APIP akan
kepanjangannya. Keuangan dan Pembangunan (BPKP), mengenai SPIP agar ditekankan pada aspek menjadi tempat konsultasi yang mumpuni
SPIP dan APIP, dua singkatan itu, Inspektorat Jenderal (atau nama lain yang manfaat yang diperoleh dari penerapan SPIP: bagi pimpinan instansi pemerintah atas segala
walaupun berbeda pengertian dan fungsinya, secara fungsional melaksanakan pengawasan terwujudnya kegiatan yang efisien dan efektif, seluk-beluk mengenai SPIP diminta ataupun
sesungguhnya punya kedek atan dan intern), Inspektorat Provinsi dan Inspektorat keandalan pelaporan keuangan, pengamanan tidak. Dengan demikian APIP harus memiliki
keterkaitan. SPIP adalah Sistem Pengendalian Kabupaten/Kota. aset negara dan ketaatan terhadap peraturan s u m b e r d aya m a n u s i a ya n g h a n d a l,
Intern Pemerintah, suatu aturan yang SPIP wajib dilaksanakan oleh pimpinan perundangan. Pelaksanaan Sosialisasi SPIP berkompeten dan professional. Beban itu
didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor instansi pemerintah, baik itu menteri, juga dapat dimanfaatkan untuk membangun agaknya ada pada Pejabat Fungsional Auditor,
60 Tahun 2008, yang dikeluarkan berkaitan pimpinan lembaga non-kementerian, komitmen, bukan hanya sekedar “just for your yang merupakan ujung tombak dari APIP.
dengan pelaksanaan pasal 58 ayat (1) dan (2) gubernur, bupati dan walikota. Ada lima unsur information”. Pada posisi ini Auditor mendapat
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang dalam SPIP, yaitu: lingkungan pengendalian, SPIP tidak bisa dilaksanakan secara tempat yang terhormat. Sayang, saya bukan
Perbendaharaan Negara. Isi pasal itu antara penilaian risiko, kegiatan pengendalian, parsial, melainkan harus terintegrasi dalam Auditor.
lain menyatakan: dalam rangka meningkatkan informasi dan komunikasi serta pemantauan bentuk tindakan dan kegiatan. Harmonisasi
transparansi dan akuntabilitas keuangan pengandalian intern. dalam satu kesatuan seperti analogi satu
negara, Presiden selaku Kepala Pemerintahan tubuh: yang satu tidak merasa lebih penting

20 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 21


Telaah Telaah

Peran Pengawasan Masih Lemah sehingga tidak ada peluang bagi aparatur
untuk melakukan pelanggaran. Dan ketiga,
Banyak faktor yang menyebabkan mewujudkan aparatur Negara yang memiliki
pengawasan tidak dapat ditindaklanjuti oleh kapabilitas dan moralitas yang tinggi melalui
penegakan hukum yang kuat. Namun yang rekrutmen pegawai secara ketat berdasarkan
paling menonjol adalah komitmen pimpinan persyaratan kapabilitas dan moral, juga
dan sistem hukum yang masih lemah, serta meningkatkan pembinaan pegawai secara
kapabilitas dan moral aparatur negara yang profesional.
rendah. Berbagai penyimpangan yang terjadi
saat ini sebenarnya sudah sangat
Terdapat tiga faktor penyebab lemahnya mengkhawatirkan, sudah begitu mengakar
pengawasan, yaitu : kuat dengan modus operandi yang semakin
canggih, terkoordinasi rapi, memanfaatkan
Pertama ; komitmen pimpinan masih kelemahan sistem pengawasan dan peraturan
lemah. Komitmen pimpinan dapat diukur dari perundang-undangan yang ada. Pola tersebut
tingkat penegakan hukum dan keteladanan biasanya digunakan oleh para penjahat kerah
yang dilakukan pejabat dalam menjalankan putih (white collar crime) yang benar-benar
tugas dan wewenangnya. Banyak kasus profesional.
membuktikan bahwa korupsi terjadi bukan Menurut The Accountants Handbook of
karena belum ada sistem hukum yang Fraud and Commercial Crime, ada dua faktor
mengaturnya, melainkan karena komitmen utama penyebab terjadinya penyimpangan,
pimpinan yang rendah dalam memberikan yaitu niat dan kesempatan. Umumnya setiap
Strategi Percepatan sanksi hukum terhadap pelaku. penyimpangan terjadi karena dominasi kedua
Kedua ; sistem penegakan hukum faktor tersebut. Jika ada niat tapi tidak ada
Pemberantasan Korupsi masih lemah. Banyak peraturan yang kesempatan, begitu pula sebaliknya ada
mengatur berbagai aspek kehidupan, namun kesempatan tetapi tidak ada niat, maka
di Lingkungan Oleh : R. Emil Panjaitan tidak didukung oleh sistem penegakan hukum penyimpangan mungkin tidak akan terjadi.
Kedua faktor tersebut saling mendukung dan
Kementerian Perindustrian Inspektur IV pada Inspektorat Jenderal
Kementerian Perindustrian.
yang jelas dan tegas, dan bahkan justru
tumpang tindih. Akibatnya banyak terjadi saling ketergantungan secara kuat.
pelanggaran hukum karena terdapat celah Terdapat beberapa macam proses
Sejak reformasi bergulir tuntutan bahwa “kegiatan” adalah apa yang dilakukan, hukum yang dapat dipermainkan. pengawasan yang saat ini dijalankan. Menurut
masyarakat terhadap aparatur Negara yang harus diubah menjadi orientasi ”hasil” apa Ketiga ; kapabilitas dan moral aparatur Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 dikenal
mampu mewujudkan good governance yang harus didapatkan. Negara yang masih rendah. Hal ini disebabkan adanya pengawasan melekat ( Waskat),
semakin menguat. Pemberantasan korupsi Berkaitan dengan tuntutan masyarakat rekrutmen pegawai tidak didasarkan pada pengawasan fungsional ( Wasnal), dan
merupakan agenda yang paling sering di atas, hasil yang diharapkan dari pengawasan kapabilitas dan moral yang tinggi melainkan pengawasan masyarakat (Wasmas). Fungsi-
mengemuka. Untuk mewujudkan hal tersebut adalah terhapusnya atau paling tidak pada unsur nepotisme. Selain itu tingkat fungsi dalam pengawasan juga sudah
masyarakat menuntut pemerintah agar berkurangnya praktik-praktik korupsi, kualitas pembinaan pegawai juga masih direalisasikan seoptimal mungkin, yaitu
menjalankan roda pemerintahan secara disamping pemerintah dapat menerapkan rendah sehingga pegawai tidak profesional menyangkut pemeriksaan, pengujian,
transparan, partisipatif dan akuntabel. asas transparansi, partisipatif dan akuntabel menjalankan tugasnya. pengusutan, peninjauan, pengamatan/
Dengan kondisi ini unsur pengawasan dalam menjalankan roda pemerintahan. Hal Optimalisasi peran pengawasan perlu pemantauan, pembinaan, pengendalian dan
menghadapi tantangan semakin berat. Sebab tersebut merupakan indikator keberhasilan didukung oleh tiga hal mendasar. Pertama, penertiban. Dalam operasional pengawasan
untuk melakukan pemberantasan KKN dan pengawasan. Ar tinya walau kegiatan komitmen pimpinan yang tinggi di bidang juga dikenal istilah pengawasan preventif,
mewujudkan pemerintahan yang transparan, pengawasan terus dilakuk an bahk an penegakan hukum dan keteladanan. Kedua, pengawasan represif, pengawasan detektif,
partisipatif dan akuntabel, peran pengawasan frekuensinya ditingkatkan, namun apabila mewujudkan sistem hukum yang kuat pemeriksaan serentak, pemeriksaan materiil,
benar-benar sangat menentukan. tingkat korupsi masih saja tinggi berarti termasuk di dalamnya sistem penegakan pemeriksaan rutin/operasional, pemeriksaan
Pengawasan tidak bisa dilakukan hanya pengawasan belum berhasil. hukum yang disusun secara lengkap dan tepat khusus, dan lain sebagainya.
sekedar menjadi kegiatan rutinitas. Orientasi

22 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 23


Telaah Telaah
Dari sisi peraturan perundang-undangan juga seperti saat ini; ataukah mencari pola/bentuk
sudah sangat memadai untuk selanjutnya lain yang sesuai dengan kebutuhan riil.
dapat direalisasikan dengan optimal, antara
lain: Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Faktor Penyebab Terjadinya Penyimpangan
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Timbulnya kecurangan pada umumnya
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 merupakan gabungan dari motivasi (niat) dan
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan adanya kesempatan. Motivasi dapat
Melekat, dan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun berbentuk kebutuhan ekonomi atau
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi keserakahan sedangkan kesempatan berawal
Pemerintah. Terakhir adalah Peraturan dari lemahnya sistem pengendalian intern dari
Presiden Nommor 6o tahun 2008 tentang suatu institusi.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Faktor dominan yang mendorong
Sesuai dengan semangat good terjadinya kecurangan dapat dikelompokkan
governance, pengawasan sangat mendesak atas dua faktor, yaitu: pertama Faktor Individu,
etika (kode etik); perlakuan terhadap pegawai Pemerintah. Dalam rangka mencegah
untuk tidak hanya direalisasikan secara rutin, yaitu faktor yang berhubungan dengan
secara wajar; komunikatif dan transparan; kebocoran dan pemborosan keuangan negara
namun juga perlu dioptimalisasikan sesuai individu pelaku terkait dengan moral seperti
pemberian pembinaan mental yang rutin dan secara terus menerus dilakukan perbaikan
kebutuhan. Kebutuhan yang dapat karekter, integritas, keserakahan, kebutuhan
pemberian sanksi yang tegas terhadap pelaku proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa di
dik ategorik an mendesak khususnya dan sikap suka pamer (exposure). Kedua adalah
kecurangan. lingkungan Kementerian Perindustrian.
menyangkut aspek penegakan hukum, Faktor Generik, yaitu faktor yang berhubungan
transparansi dan akuntabilitas yang dengan organisasi dimana dia bekerja. Faktor (4). Pengendalian Pelaksanaan APBN
diharapkan masyarakat dapat diterapkan Strategi Pemberantasan Korupsi (hemat, sederhana). Menyusun SOP tentang
generik ini meliputi kesempatan atau
dalam kehidupan birokrasi pemerintah. Selain opportunity. Pelaksanaan APBN di lingkungan Kementerian
itu juga menyangkut aspek partisipasi, sikap Dalam rangka mendukung kebijakan Perindustrian berdasarkan Undang-undang
Untuk mencegah terjadinya
responsive pemerintah, efektivitas dan pemerintah untuk percepatan pemberantasan Nomor 17 tahun 2004 dan Keppres 42 tahun
penyimpangan/kecurangan tersebut, dapat
efisiensi. korupsi sesuai Instruksi Presiden Nomor 5 2002.
dilakukan dengan berbagai upaya dan cara,
Jika pengawasan berjalan semestinya, tahun 2004, Kementerian Perindustrian (5). Dukungan Maksimal Terhadap
yaitu:
maka adanya niat dan kesempatan untuk membuat langkah-langkah sebagai berikut : Aduan Masyarakat. Inspektorat Jenderal
(1) Kebijakan; dalam membuat
melakukan penyimpangan paling tidak dapat (1). Pelaporan Kekayaan senantiasa menindaklanjuti aduan masyarakat
kebijakan harus dapat menciptakan
dikurangi, atau bahkan tertutup peluangnya. lingkungan kerja yang kondusif untuk Pejabat/Penyelenggara Negara. dengan melakukan pemeriksaan khusus.
Peran waskat dan wasnal dari lembaga- menghadapi tindakan-tindakan kecurangan, Pejabat/penyelenggara Negara di lingkungan Apabila aduan masyarakat itu terbukti
lembaga pengawasan/birokrasi pemerintah sehingga kebijakan yang ada akan Kementerian Perindustrian diwajibkan kebenarannya, terhadap oknum yang
memang terus berjalan selama ini, namun juga dilaksanakan secara bersama; menyampaikan laporan harta kekayaan diadukan akan diberikan sanksi sesuai aturan
diharapkan adanya peran pengawasan dari kepada KPK. Bagi yang belum menyampaikan yang berlaku.
(2) Prosedur; yaitu harus adanya
m a s y a r a k a t . Pe r a n p e n g aw a s a n d a r i kewajiban tersebut, diberikan peringatan (6) Meningkatkan Pengawasan
prosedur tertulis sebagai media pendukung untuk segera melaksanakannya.
masyarakat yang semakin intensif berbasis Pembinaan Aparatur. Pelaksanaan
yang secara umum memuat pemisahan fungsi, (2). Meningkatkan Pengawasan pengawasan berbasis pembinaan aparatur
menunjukkan tingkat kepedulian yang tinggi
dari masyarakat kepada pemerintah. sistem reviu dan sistem operasi yang memadai. Terhadap Pemberian Pelayanan Publik. dimaksudkan sebagai penangkal dini bagi
Untuk mewujudkan good governance (3) Deskripsi Pekerjaan, yaitu memuat Pengawasan terhadap pemberian pelayanan aparatur Kementerian Perindustrian agar
bukanlah suatu pekerjaaan mudah, namun pembagian tugas pokok dan fungsi yang jelas publik dimaksudkan agar aparat birokrasi dalam melaksanakan tugas kedinasannya
harus terus mendapat prioritas utama pada untuk masing-masing bagian dan pegawai, dapat memberikan pelayanan yang optimal terhindar dari praktik-praktik KKN dan
saat ini. Yang lebih menentukan adalah strong untuk kepentingan masyarakat. Agar penyalahgunaan wewenang serta menaati
sehingga mempermudah pendeteksian
will pemerintah untuk seoptimal mungkin pemberian pelayanan publik berjalan optimal, peraturan yang berlaku.
apabila terjadi kecurangan; mekanisme dan sistem pemberian
memberdayak an fungsi pengawasan.
(4) Terkait dengan unsur individu pelayananan pun disederhanakan.
Puncak nya adalah pada political-will
pemerintah yang sangat mempengaruhi, pejabat dan pegawai, maka diperlukan adanya ( 3 ) . P e n g e n d a l i a n Te r h a d a p
apakah pengawasan di masa mendatang akan visi dan misi yang jelas; aturan perilaku dan Pelaksanaan Pengadaan barang dan Jasa

24 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 25


Lebih Dekat dengan Auditi

Baristand
Industri Palembang,
Pada bidang sertifikasi, LS-Pro BIPA siapapun yang mengerjakannya.
Solid Memegang Baristand Industri Palembang melayani ISO merupakan alat bagi pemimpin
Komitmen sertifikasi produk SNI untuk mi instan, garam
konsumsi, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK),
untuk memastikan bahwa sistem di bawahnya
berjalan dengan baik. Kepala Baristand
crumb rubber, gula kristal putih, urea, Semen Industri Palembang Hari Adi Prasetya memiliki
Portland/Type I, pupuk NPK, pupuk TSK, baja strategi dalam penerapan ISO: pertama, perlu
lapis seng, PVC, minyak pelumas, pupuk ada komitmen bersama di antara personel;
amonium sulfat/pupuk ZA, Semen Masonnry, kedua, sebagai pemimpin ia juga memantau
Pada sebuah gedung dua lantai yang bukan hal ini yang menjadi cita-cita. CPO, pupul KCI dan phosfat alam untuk sistem di bawah untuk memastikan komitmen
terletak di Jalan Kapten A. Rivai, Palembang Baristand Industri Palembang berperan pertanian. tersebut terlaksana dengan baik; dan ketiga,
seluruh personel struktural dan fungsional dalam penguatan Indonesia menjadi negara Jika Anda datang ke Palembang untuk membentuk sebuah tim yang terdiri dari
peneliti Baristand Industri Palembang industri dengan memberikan pelayanan berbelanja penganan oleh-oleh seperti nata pegawai baru yang bertugas mengawasi
melayani masyarakat. Jasa yang disediakan teknologi di bidang riset, rancang bangun dan de coco, nugget, dodol durian, dan kerupuk berjalannya ISO. “Mereka biasanya fresh dan
yakni Laboratorium Aneka, Laboratorium perekayasaan, standardisasi, sertifikasi, kempelang lalu lidah Anda menagih, tentu gesit dalam melihat sesuatu,” tambahnya.
Pencemaran, Laboratorium Proses, pengujian, pelatihan, konsultasi dan informasi Baristand Industri Palembang perlu Anda Seiring dengan Forum Koordinasi
Laboratorium Karet, Unit Perbengkelan dan i p t e k d a l a m m e n d u k u n g acungi jempol. Pasalnya, Baristand Industri Tindak Lanjut Hasil Audit, Kepala Baristand
Instrumentasi, Pusat Informasi dan penumbuhkembangan industri di Sumatera Palembang selama ini menyediakan jasa Industri Palembang Hari Adi Prasetya
Perpustakaan, Lembaga Sertifikasi Produk (LS Selatan maupun di tingkat nasional yang pelatihan pembuatan berbagai penganan m e m b e r i k a n p a n d a n g a n n y a , “d a l a m
Pro BIPA), hingga Lembaga Sertifikasi Sistem berorientasi pada teknologi, jaminan mutu tersebut. melakukan suatu pekerjaan, kami membuat
Mutu (LSSM-BIPA). dan lingkungan. Tak hanya itu, Baristand Industri tingkatan pengawasan di sisi internal. Dengan
Ya, inilah Baristand Industri Palembang Pada bidang riset, Baristand Industri Palembang pun menyediakan jasa pelatihan begitu, pada umumnya temuan hanya akan
pada tahun pengabdian ketigapuluh. Palembang berfokus pada komoditi karet. teknologi proses/produk dan manajemen berulang jika kasusnya menyangkut pihak
Awalnya, sesuai SK. Menperin Patut diingat, Sumatera Selatan merupakan industri, pembuatan kompon pada luar.”
No.357/M/SK/8/1980, balai ini bernama Balai sumber produksi karet terbesar di Indonesia. pembuatan barang jadi karet (pijakan kaki Lalu bagaimana menyiasati kasus
Penelitian dan Pengembangan Industri. Menurut data Ditjen Perkebunan, areal karet sepeda motor, karet pelindung mobil, dll), pendudukan aset yang dilakukan pihak luar?
Sempat berganti nama menjadi Baristand Indonesia seluas 3,4 juta hektar adalah pelatihan Sistem Manajemen Mutu ISO Baristand Industri Palembang baru-baru ini
Industri dan Perdagagangan Palembang pada terbesar di dunia. Thailand dengan 2,6 juta 9001:2008, dan Standar Tes Kalibrasi Peralatan berhasil menyelesaikan satu kasus. “Kami
November 2002, lalu pada medio 2006 hektar dan Malaysia dengan 1,02 juta hektar, Laboratorium ISO 17025:2008. mendatanginya (pihak bersangkutan) berkali-
berdasar Permenperin No.49/M- menyusul. Ini strategis. “Namun hingga saat ini Sudah tentu Baristand I ndustri kali. Cukup lama rasanya proses ini hingga
IND/PER/6/2006 kukuh menjadi Baristand karet yang dijual ke luar negeri adalah bahan Palembang sendiri juga mengadopsi ISO memakan waktu kira-kira dua atau tiga
Industri Palembang. setengah jadi dan nilai tambahnya kecil sekali,” 9001:2008, ISO 17025:2008, dan ISO periode kepala balai,” kata Kepala Baristand
Pada masyarakat yang membangun kata Kepala Baristand Industri Palembang Hari 17021:2006. Penerapan ISO 9001:2008 Industri Palembang Hari Adi Prasetya.
industri, standar produk serta prosedur Adi Prasetya. Mak a tantangan untuk memberi manfaat untuk mengurangi biaya, Beruntung ada momen pemberitaan di televisi
merupakan hal penting. Saat siapa saja bisa menguatkan industri hilir masih terus ada meningk atk an ketahan-ujian produk , mengenai pembebasan aset pemerintah yang
menjadi produsen juga konsumen tentu hingga kini. Tradisi penelitian harus tetap pengendalian dan dokumentasi proses yang membuat pihak tersebut terketuk
kualitas produk yang dibuat dan dibeli perlu terjaga, dan Baristand Industri Palembang lebih baik, kesadaran kualitas pekerja yang kesadarannya. Baristand Industri Palembang
andal. Jika tidak, tentu “kalah bersaing” terus bergeliat dengan Jurnal Ilmiah Dinamika lebih besar, dan mengurangi produk akhirnya berhasil membuat temuan tersebut
menjadi frasa selanjutnya. Lalu Indonesia Penelitian yang terbit konsisten dua kali dalam gagal/sisa. Pengadopsian ISO memungkinkan tidak berulang. (Trinanti Sulamit)
kukuh menjadi negeri konsumtif belaka. Tentu satu tahun. pekerjaan terlaksana dengan baik, bahkan jika

26 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 27


Telaah Telaah

Rencana Aksi pada Aspek Program: BDI, peningkatan kemampuan unit BDI,
Sekretariat yang selama ini lebih banyak sinkronisasi program antara BDI dengan

Tiga Kota melakukan kegiatan teknis diatasi dengan


membuat pedoman terulis untuk kegiatan
lintas sektoral dan surat penugasan dari
pengguna industri dan unit pusat; serta
pelaksanaan kegiatan yang berbasis kinerja.

pemimpin; serta melaksanakan kegiatan yang Rencana Aksi pada Aspek Keuangan:
ada berbasis kinerja untuk tupoksi masing- Seputar pengadaan barang/jasa
masing. diatasi dengan mengadakan pelatihan dan

Satu Kata Kegiatan yang tidak selesai tepat waktu


diatasi dengan memajukan jadwal,
memastikan kegiatan yang ada harus berbasis
sertifikasi bagi panitia/pejabat pengadaan;
panitia menyiapkan checklist untuk penilaian
persyaratan yang harus dipenuhi oleh rekanan;
kinerja, serta melakukan evaluasi berkala serta membentuk tim teknis untuk
Komitmen. Ya, pelaksanaan Forum sebanyak 89,32 persen. Secara khusus, pokok- terhadap peraturan KPKN. menentukan spesifikasi mesin/peralatan.
Koordinasi Temu Teknis Tindak Lanjut Hasil pokok temuan aspek BMN meliputi Studi/kajian yang kurang analisa diatasi Realisasi anggaran yang masih
Audit (TLHA) di Yogyakarta, Makassar, dan pencatatan persediaan yang masih belum dengan membentuk tim verifikasi dan rendah diatasi dengan menetapkan target
Batam memang perlu diapresiasi. Antusiasme memadai, BMN rusak yang belum diusulkan evaluasi, pengawasan terus-menerus, minimal realisasi anggaran, meningkatkan
di antara peserta dalam bertukar pikiran penghapusannya, Daftar Inventaris Ruangan memberikan punishment, meningkatkan kemampuan SDM dalam penyusunan
mampu melahirk an komitmen untuk (DIR) atau Daftar Barang Ruangan (DBR) yang kompetensi internal, dan melakuk an administrasi dan program, serta
perbaikan di masa yang akan datang. Forum ini sudah out of date, pencatatan BMN belum koordinasi yang lebih baik dengan ULP. meningkatkan pengawasan pimpinan dalam
digelar Inspektorat Jenderal dalam rangka menggunakan aplikasi SIMAK BMN, serta IMB Permasalahan seputar pelaksanaan rangka peningkatan kualitas kerja.
menyamakan persepsi pelaksanaan tindak dan sertifikat kepemilikan tanah yang belum pelatihan/workshop dan kegiatan yang tidak Pengelolaan keuangan diatasi
lanjut hasil audit, menghindari penyimpangan lengkap. Selain BMN, temuan berulang pada tepat sasaran diatasi dengan melakukan dengan menentukan personil pengelola
atau terjadinya kesalahan yang berulang, aspek Program 85,61 persen; aspek SDM 79,50 koordinasi sinergi antara pusat dan daerah, keuangan yang kompeten dan meningkatkan
mewujudkan institusi pengawasan sebagai persen; aspek Keuangan 74,01 persen; dan serta pembuatan pedoman pelaksanaan bimbingan dan pengawasan, memerintahkan
mitra dan penjamin mutu auditi, serta aspek Sistem Metode 56,67 persen. kegiatan yang baik dan baku, membentuk tim bendahara membuat Buku Pembantu Kas,
mendorong percepatan penyelesaian Tindak Tak hanya bicara soal permasalahan dan verifikasi, evaluasi terus-menerus dan meningk atk an verifik asi administrasi
Lanjut Hasil Audit. komitmen, seluruh peserta forum Forum desiminasi pedoman penyusunan KAK. perjalanan dinas, sosialisasi Permenkeu,
Pa d a fo r u m te r s e b u t, Ap a rat u r Koordinasi Temu Teknis Tindak Lanjut Hasil Penyerahan bantuan yang belum melakukan pemeriksaan kas secara berkala
Inspektorat Jenderal berkomitmen untuk Audit (TLHA) di Yogyakarta, Makassar, dan disertai dengan Berita Acara Serah Terima oleh KPA, melakukan koordinasi intensif
melakukan perubahan paradigma Batam melakuan pembahasan bersama (BAST) yang belum mencantumkan hak dan dengan petugas kepegawaian untuk
pengawasan menjadi Pengawasan Berbasis rencana aksi agar tujuan untuk meminimalisir kewajiban penerima diatasi dengan membuat menginventarisir pegawai yang sedang cuti
Pembinaan (Counseling Partner) dan Penjamin temuan berulang dapat tercapai di masa yang SOP rinci untuk BAST. besar agar tidak dibayarkan tunjangan
Mutu (Quality Assurance), sedangkan Satuan akan datang. Pada forum tersebut, seluruh Pe r m a s a l a h a n p e n e l i t i a n y a n g jabatannya, melakukan revisi anggaran
Kerja berkomitmen untuk melakukan peserta dikelompokkan menurut aspek-aspek dilakukan untuk kepentingan internal dan sesegera mungkin dan koordinasi dengan Biro
perubahan, perbaikan,dan peningkatan pengawasan. Masing-masing kelompok tidak tepat waktu penyelenggaraan diseminasi Keuangan dari Ditjen Anggaran, melakukan
kualitas kinerja. Selain itu, Satuan Kerja pun kemudian menggodok bersama pemikiran diatasi dengan melakuk an sosialisasi penagihan/ pemutihan dan menyetorkan
berusaha untuk meminimalisir temuan yang mengenai rencana aksi permasalah demi kompetensi lembaga dan hasil penelitian, piutang PNBP, melakukan penyimpanan uang
berulang. permasalahan dalam aspek terkait. Setelah bussiness gathering dan promosi, pengawasan kas PUM sesuai ketentuan, meningkatkan
Menilik pada kompilasi temuan pada masing-masing kelompok siap dan matang dari Kepala Balai. kemampuan SDM yang menyusun RAB/TOR,
tiga tahun terakhir (tahun 2008, 2009, dan menyusun rencana aksi, wakil dari setiap Terhambatnya akreditasi BAN (Badan jika ada perangkapan jabatan antara KPA
2010) besarnya jumlah temuan berulang kelompok mempresentasikan pada forum Akreditasi Nasional) diatasi dengan melakukan dengan PPK melakukan koordinasi dengan
memang hal yang perlu diperhatikan dan yang berisi keseluruhan peserta. Dengan sertifikasi tenaga pengajar dan tenaga Biro Keuangan dan mengangkat PPK baru,
diselesaikan. Dari data tiga tahun tersebut begitu, tak ada ketimpangan informasi administrasi serta membuat standar SOP serta meningkatkan tertib administrasi sesuai
terdapat 64,18 persen temuan yang berulang. mengenai rencana aksi permasalahan seluruh rekrutmen. ketentuan berlaku melalui pengawasan
Dari antara enam aspek pengawasan, aspek tersebut di antara peserta yang satu Kurangnya sarana dan prasarana berkala oleh atasan.
aspek BMN menduduki posisi teratas dengan yang lainnya. Selanjutnya? Tentu kegiatan yang menyebabkan peran BDI kurang
mengenai adanya temuan berulang yakni setiap satker siap menerapkan rencana aksi. optimal diatasi dengan melakukan sosialisasi

28 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 29


Telaah Karikatur

Rencana Aksi pada Aspek SDM: mengoptimalkan barang dengan menambah


Permasalahan yang menyangkut pola aksesoris yang dibutuhkan, serta mengalihkan
karir diatasi dengan melakukan reviu terhadap barang yang belum dapat dimanfaatkan
Permenperin No. 91 Tahun 2007, menyusun kepada satker yang membutuhkan.
peta jabatan unit dan kebutuhan pegawai, dan
mengoptimalkan diklat teknis pegawai. Rencana Aksi pada Aspek Sistem Metode:
Hal-hal seputar fungsional diatasi Demi keoptimalan suatu pekerjaan,
dengan mengangkat pejabat fungsional diperlukan penyusunan SOP, serta melakukan
dengan selektif, mengoptimalkan pembinaan sosialisasi serta pengawasan penerapannya.
Unit Pembina Pejabat Fungsional, dan
mengusulkan pembuatan kontrak bagi tenaga Rencana Aksi pada Aspek Pelayanan Publik:
UPL-IKM agar bekerja di bidang industri Permasalahan seputar pelaksanaan
dengan jangka waktu tertentu. Instruksi Menteri Perindustrian No. 765/M-
Disiplin PNS diatasi dengan I N D / 1 1 / 2 0 1 0 t e n t a n g Pe m b e n t u k a n
meningkatkan pemahaman PP No. 53 Tahun Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Unit
1010 tentang Disiplin PNS. Kerja di Lingkungan Kemenperin diatasi
Administrasi kepegawaian lainnya dengan cara Membentuk PTSP yang
diatasi dengan meningkatkan pemahaman memenuhi Standar Pelayanan Minimal yakni:
pengelolaan administrasi kepegawaian di SOP, costumer service/call center, ruang tunggu
pusat dan daerah. pelayanan yang representatif, infrormasi syarat
dan ketentuan layanan di front office dengan
Rencana Aksi pada Aspek BMN : buku/flyer/banner/papan pengumuman,
Pencatatan persediaan yang belum petugas teknis atau khusus yang profesional di
memadai dan menggambarkan nilai front office, kotak saran dan survei pelanggan,
sebenarnya diatasi dengan memberikan sistem aplikasi informasi layanan yang multi
pelatihan bagi petugas pencatat barang user dan user friendly, sistem informasi layanan
persediaan, memberi teguran bila petugas yang online dan realtime, serta progres layanan
melakukan kesalahan, dan mencatat semua melalui internet dan fasilitas SMS
barang persediaan menggunakan aplikasi Jika masalah kinerja pada setiap
persediaan. tahapan manajemen dirunut, maka setidaknya
Pengelolaan administrasi BMN yang ada tiga faktor penting akar persoalan: faktor
belum dilakukan dengan baik diatasi dengan subyektif manusia, obyektif, dan ekologis.
meningkatkan pengendalian dari atasan Faktor subyektif manusia yakni kemampuan
langsung, petugas BMN melaksanakan up- teknis dan manajerial, mental atau akhlak, dan
dating pemanfaatan BMN secara periodik, kelalaian. Faktor obyektif yakni sasaran kinerja
serta mengusulkan penghapusan BMN dalam yang salah, indikator kinerja yang tidak jelas,
kondisi rusak berat/ hilang dan sudah tidak serta standar yang salah dan tidak jelas. Faktor
efektif. ekologis yakni kewenangan dan pengawasan
Aset yang belum dilengkapi dengan yang lemah, pengaruh sosial budaya, serta
sertifikat diatasi dengan menelusuri bukti kondisi force majeure.
kepemilikan dan mengalokasikan dana untuk Setelah pemetaan masalah dan
pengurusan bukti kepemilikan rencana aksi berhasil kita tetapkan, maka
tanah/bangunan. sudah tentu kini saatnya masing-masing
Barang inventaris dari Anggaran Biaya personil turun ke bumi. Sampai jumpa lain di
Tambahan yang belum dimanfaatkan diatasi lain kesempatan, tentu dengan kondisi yang
dengan melakukan identifikasi penyebab, jauh lebih baik. (Trinanti Sulamit)
mengalokasikan anggaran untuk

30 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 31


Telaah Telaah
Sebaliknya, untuk proses yang mempunyai b) Auditor internal harus membuat
resiko tinggi terhadap kepuasan pelanggan, checklist yang cukup terperinci tentang 'apa

Internal Audit Yang menyerap sumber daya yang tinggi dan


memerlukan perbaikan kinerja dilakukan
performance based audit. Bagian terakhir dari
yang akan diobservasi' selama audit.
Pembuatan checklist bukan hanya merubah
kalimat positive dalam prosedur menjadi

Efisien dan Bermanfaat artikel ini membahas secara lebih rinci


mengenai 'performace based audit'.
kalimat pertanyaan. Ini biasa terjadi pada audit
kesesuaian. Checklist seharusnya berisi benda-
benda, dokumen-dokumen dan segala hal
Penentuan Skala Audit Kesesuaian
yang akan diamati pada audit nanti.

Program audit sebaiknya tidak hanya Pelaksanaan yang Tidak Bertele-tele


mengatur frekuensi audit dari suatu proses.
Program juga perlu menetapkan skala Audit yang tidak bertele-tele adalah
kedalaman audit. Misalnya, untuk proses audit audit yang fokus pada pencarian bukti. Untuk
kesesuaian proses yang sudah sama sekali compliance based audit, bukti yang dicari
tidak bermasalah, audit kesesuaian hanya adalah bukti kesesuaian. Untuk performance
dilakukan pada tahapan-tahapan proses yang based audit, bukti yang dicari adalah bukti
penting saja, tidak mencakup semua tahapan bahwa suatu hal menjadi penyebab atau
Audit Internal, mungkin bagi sebagian kesesuaian. Tetapi fokus pada kesesuaian saja, dalam proses. Sebaliknya untuk proses-proses bukan penyebab dari kinerja yang ingin
orang adalah rutinitas yang membosankan. ditambah dengan pemrograman yang kurang baru atau proses-proses yang masih diperbaiki. Checklist yang cukup spesifik dapat
Jika Anda pernah berpikir bahwa audit mutu baik selalu akan melahirkan keluhan keluhan bermasalah dalam hal kesesuaian atau proses membantu auditor untuk tetap fokus pada apa
adalah rutinitas yang membosankan, menyita tentang rutinitas yang berlebihan dan manfaat di mana kesesuaian menjadi faktor yang yang ingin dia amati untuk pembuktian
waktu dan hanya membawa sedikit manfaat? yang bisa diambil. sangat penting (misalnya karena resiko tersebut.
Anda tidak sendirian. Banyak orang yang yang Beberapa Tips untuk Mengelola Audit pelanggaran hukum), audit kesesuaian skala
berpikiran sama. Sayangnya Anda tetap harus Internal : penuh diberlakukan. Dengan penentuan skala Perfomance Based Audit
menyisihkan beberapa hari setahun dari waktu kedalaman, anda tidak perlu membuang-
kerja Anda untuk aktivitas tersebut. Membuat Mengembangkan Performanced Based
buang waktu untuk mengaudit seluruh Perfomance based audit mempunyai
cheklist (walaupun hanya copy paste), Audit Disamping Compliance Based Audit
tahapan proses, dari awal sampai akhir, untuk perbedaan dengan compliance based audit
memeriksa dokumen yang sama, memeriksa proses yang menurut anda sudah mencapai (yang umumnya anda sudah kenal dan biasa
proses yang sama dan menemukan beberapa Performance based audit adalah salah kesesuaian yang baik. Cukup menentukan lakukan) baik dalam tahapan-tahapan
temuan yang hampir sama dan membuat satu cara untuk menggunakan aktivitas audit aktivitas yang berpengaruh terhadap p ro s e s ny a m a u p u n d a r i k o m p e t e n s i
laporan yang kurang lebih juga sama dengan sebagai salah satu alat untuk perbaikan kinerja efektivitas atau tujuan dari proses. a u d i t o r ny a . D a l a m t a h a p a n - t a h a p a n
audit yang lalu. Apa sebetulnya tujuan dari proses, bukan hanya pada perbaikan prosesnya, performance based audit mirip
semua itu? Mempertahankan selembar kesesuaian proses. Tujuan dari performance Persiapan yang Layak untuk Audit Internal dengan tindakan koreksi tetapi terbatas
sertifikat ISO? Hanya itu? based audit: mencari peluang peningkatan sampai pada pencarian penyebab dari suatu
Dalam persyaratan sistem manajemen kinerja dalam proses yang diaudit, berbeda Untuk semua tipe audit, baik masalah. Dalam hal kompetensi auditor,
seperti ISO-9001 dan 14001 disebutkan bahwa dengan compliance based audit yang umum performance based maupun compliance, auditor harus orang yang mempunyai
tujuan audit internal adalah untuk memeriksa dilakukan, yang tujuannya mencari bukti proses audit internal dapat dibuat lebih efisien, pemahaman yang cukup baik tentang proses
kesesuaian sistem dengan standar tersebut kesesuaian. Performance based audit tidak tanpa memakan waktu terlalu banyak dengan yang akan diaudit. Auditor harus merupakan
dan memeriksa apakah sistem diterapkan dimaksudkan untuk menggantikan melakukan persiapan yang cukup 'subject matter expert' dari proses yang diaudit.
dengan efektif dan dipelihara. Definisi audit compliance based audit. Masing-masing sebelumnya; Performance based audit sangat tepat
sendiri adalah 'mencari bukti-bukti audit dan diterapkan sesuai dengan kebutuhan. a) Auditor internal harus memahami diterapk an pada proses-proses yang
mengevaluasinya untuk menentukan sejauh Misalnya, untuk proses yang tidak dengan baik prosedur atau dokumen lain yang kinerjanya masih bermasalah atau proses-
mana kriteria-kriteria audit dipenuhi'. Dari memerlukan perbaikan kinerja karena menjadi acuan audit kesesuaian. Auditor tidak proses yang menyerap banyak sumber daya
tujuan dan definisi, 'kesesuaian' memang resikonya rendah terhadap kepuasan lagi mencoba memahami prosedur sewaktu dan perlu perbaikan kinerja secara
menjadi isu yang penting. Tidak salah kalau pelanggan, atau proses yang tidak resource mengaudit. berkesinambungan.
kebanyakan auditor terlalu fokus hanya pada intensive, dilakukan compliance based audit.

32 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 33


Telaah Inspektur Bicara

Tahapan dalam Performance Based Audit. pada tahap 5, ditambah hal-hal yang lebih

1. Mempelajari Kinerja Proses,


spesifik yang menurut auditor perlu diperiksa
dan diamati.
Perubahan Paradigma Pengawasan
Tahapan ini penting dalam performance based 7. Melaksanan Audit, Keberhasilan Oleh : Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian - Imam Haryono
audit dan menentukan tahapan-tahapan performance based audit ditentukan dari
selanjutnya. Dalam tahapan ini auditor harus akurasi penilaian auditor apakah faktor-faktor Sebagai unit pengawasan internal di dimulai dari tahap perencanaan dan
mempelajari apa kinerja penting dari proses kritis dari aktivitas-aktivitas yang diaudit lingkungan Kementerian Perindustrian,
penganggaran, pelaksanaan, sampai dengan
yang sedang audit, berapa bagus kinerja- bermasalah atau tidak bermasalah. Inspektorat Jenderal bertujuan memberikan
kinerja tersebut pada saat ini dan kinerja- 8. Melaporkan Hasil Audit, Laporan nilai tambah dan memperbaiki pelaksanaan hasil yang diperoleh, dengan mengedepankan
kinerja mana yang mempunyai prioritas tinggi audit harus berisi informasi yang jelas kepada kegiatan pemerintahan Kementerian pengawasan pre - emtif dalam rangka
untuk diperbaiki dan mengapa harus pihak manajemen tentang peluang perbaikan Perindustrian, untuk mencegah terjadinya membangun dan meningkatkan kesadaran
diperbaiki. Setelah auditor mengetahui kinerja yang ada pada proses yang diaudit. Isi dari kesalahan dan penyimpangan dalam taat azas untuk mencegah timbulnya moral
dari proses, ada baiknya auditor laporan hendaknya mencakup: pelaksanaan kebijakan dan program kerja hazard, dengan sosialisasi ketentuan dan
mengklarifikasikannya dengan · Kinerja proses serta menjamin agar pelaksanaan tugas pokok peraturan perundangan, character building,
penanggung jawab proses. keseluruhan dan pentingnya dan fungsi Kementerian Perindustrian berjalan
pengembangan motivasi, penerbitan buletin
2. Menentukan melakukan perbaikan (hasil dari sesuai dengan rencana dan ketentuan
Aktivitas-aktivitas Kritis, Dalam tahap 1) peraturan perundang-undangan, mendukung pengawasan, membangun sistem
tahapan ini auditor mempelajari penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, pengawasan berbasis web, penegakan reward
· Aktivitas kritis dan kinerja
aktivitas-aktivitas kritis dalam efisien, transparan, akuntabel, bersih dan and punishment; dan pengawasan preventif
spesifik dari aktivitas tersebut
proses yang akan diaudit, yang bebas dari KKN, serta mewujudkan Good untuk membangun sistem pengendalian
(tahapan 2 dan 3)
berpengaruh besar pada kinerja Governance dan Clean Government. intern melalui penyusunan dan penerapan
proses keseluruhan. · Faktor-faktor kritis yang Sesuai dengan perkembangan tata SOP, juklak, juknis, standar kinerja, Standar
3.Menjabarkan Kinerja mempengarui kinerja spesifik dari kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi,
aktivitas (hasil dari tahapan 5 Akuntansi Pemerintah (SAP), kode etik
Keseluruhan Kedalam Kinerja Inspektorat Jenderal telah mencanangkan
yang Lebih Spesifik, Pengetahuan ditambah faktor lain yang mungkin p e l a ya n a n p u b l i k , y a n g a n t a ra l a i n
baru ditemukan saat pelaksanaan audit) perubahan Paradigma Pengawasan, secara diimplementasikan dalam pembentukan dan
tentang tahapan-tahapan kritis dalam proses
yang akan diaudit akan membuka bertahap dirubah dari Post-Audit (watch dog) pemberdayaan Unit Layanan Pengadaan
· Faktor-faktor kritis yang sudah
kemungkinan untuk menjabarkan kinerja menjadi pembinaan, advokasi, (ULP), Sistem Pengendalian Intern (SPI),
dikelola dengan baik (hasil dari tahap 7)
keseluruhan menjadi kinerja-kinerja yang pendampingan, pengendalian (counseling Pe n i l a i a n K i n e r j a b e r b a s i s K P I d a n
lebih spesifik yang terkait dengan tahapan- · Faktor-faktor kritis yang bermasalah, partner) dan ke depan menjadi Penjamin Mutu
yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan produktifitas, Klinik Itjen.
tahapan kritis tersebut. (quality assurance). Dengan paradigma baru
kinerja. Perubahan paradigma pengawasan
4. Menentukan Sasaran Audit, tersebut nilai-nilai pengawasan yang
Sasaran audit dapat dibuat dengan mudah bila tersebut diyakini secara bertahap akan
9. Follow-up Audit, Follow-up audit independen, obyektif, akuntabel, dan
sudah mengetahui tahapan-tahapan kritis dan dilakukan untuk menjamin bahwa tindakan mencapai hasil yang diharapkan mengingat
kinerja spesifik terkait tahapan-tahapan transparan harus segera diwujudkan, sehingga persamaan visi, persepsi untuk segera
koreksi temuan audit ditetapkan dan
tersebut. diterapkan. Follow-up audit harus terus ke depan indikator keberhasilan pengawasan memajukan industri nasional yang didukung
5. Mengidentifikasi Faktor-faktor dilakukan sampai terdapat bukti bahwa intern diukur bukan dari jumlah temuan, tetapi komitmen, kebersamaan, teamwork, network
Kritis dan Potential Failure, Auditor belum masalah telah diselesaikan atau pihak dari ukuran sejauh mana dapat membantu seluruh aparat auditor dan upaya-upaya
siap mengaudit hanya dengan sasaran audit. menajamen memutuskan untuk membiarkan seluruh entitas kerja di lingkungan peningkatan kuantitas, kapasitas, kompetensi
Auditor juga perlu membuat dugaan tentang masalah tersebut dan menanggung resiko Kementerian Perindustrian dalam mengatasi
faktor-faktor kritis dalam aktivitas kritis yang serta profesionalitasnya. Oleh karenanya
yang ada.
permasalahan yang timbul, meliputi aspek seluruh entitas kerja di lingkungan
mempengaruhi kinerja spesifik yang telah
diketahui. pengelolaan resiko, control, dan tata proses Kementerian Perindustrian secara simultan
6. Membuat Checklist Audit, yang baik. juga perlu melakukan perubahan ke arah yang
Checklist audit pada dasarnya adalah daftar *Tulisan ini diringkas Asrory Muhammad dari Makalah Ir. Iim Langkah-langkah operasionalisasi lebih baik dengan bekerja keras, bekerja
Ibrohim, Konsultan ISO 9001, 14001, OHSAS dan TS 169-49.
dari faktor-faktor kritis yang teridentifikasi perubahan paradigma tersebut, pengawasan cerdas, bekerja tuntas, dan bekerja ikhlas.

34 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 35


Klinik Konsultasi Snapshot

Mengawali tahun 2011, Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian melaksanakan kegiatan Pelatihan di
Kantor Sendiri (PKS). Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2011 dan 6 Januari 2011 ini diikuti
oleh 47 (empat puluh tujuh) auditor dan pegawai Inspektorat Jenderal. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dalam melakukan penyusunan laporan keuangan dan melaksanakan Reviu Laporan
Keuangan. (Ciendy Martha Gayatri)

Tanya :
A). Kontraktor “X” (yang kebetulan berlokasi di Yogyakarta) mengajukan permintaan
perpanjangan waktu (addendum) kontrak pekerjaan pengadaan mesin/ peralatan pengolahan
ikan dikarenakan terjadinya bencana erupsi gunung Merapi. Seharusnya pekerjaan selesai pada
awal Desember, namun yang bersangkutan mengajukan perpanjangan waktu sampai 31
Desember 2010. Jika diperbolehkan, bagaimana cara pembayarannya mengingat batas waktu
pembayaran melalui LS adalah tanggal 20-12-2010.

B). Satuan kerja merencanakan pengadaan mesin pengolahan tahu modern yang saat ini
sedang dalam proses pelelangan oleh ULP. Apakah proses lelang dapat diteruskan mengingat Inspektorat Jenderal berkesempatan melaksanakan Capacity Building untuk meningkatkan kualitas SDM
alokasi waktu yang sangat terbatas (penunjukan pemenang diperkirakan pada pertengahan pengawasan Inspektorat Jenderal dan memperkuat kerja sama di antara seluruh pegawai Inspektorat Jenderal
November 2010). Kementerian Perindustrian pada tanggal 16-18 Januari 2011. Pada acara tersebut, outbond merupakan salah satu
sub-acara yang diharapkan dapat menumbuhkan dan memperkuat kebersamaan di antara peserta. Kegiatan
capacity building ini dilaksanakan di Puteri Gunung Hotel, Lembang Bandung. (Ciendy Martha Gayatri)
Jawab :
A). Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan mengingat hal tersebut
termasuk dalam force majeure, namun tidak boleh melewati tanggal 31 Desember 2010.
Sedangkan cara pembayaran adalah dengan mengacu pada Peraturan Dirjen Perbendaharaan
Nomor PER-44/PB/2010, yang memungkinkan pembayaran melalui LS dilakukan walaupun
pekerjaan belum selesai, tentunya KPA harus membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
dan Rekanan harus memberikan Jaminan Pembayaran dari Bank Pemerintah sebesar jumlah uang
yang akan dibayar, dan dapat dicairkan apabila pekerjaan telah selesai.

B). Rencana pengadaan dimaksud dapat diteruskan sepanjang persyaratan jangka waktu
pelaksanaan tetap sesuai RKS yaitu 30 hari, dan batas akhir pekerjaan paling lambat 31 Desember
2010. Forum yang dilaksanakan di tiga daerah regional yakni Yogyakarta, Makassar, dan Batam dihadiri oleh seluruh
unit kerja Kementerian Perindustrian dan beberapa Dinas Perindustrian di masing-masing Provinsi. Dalam setiap
kegiatan seluruh peserta menghasilkan matriks rencana aksi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang sering terjadi di unit satuan kerja. Hal ini merupakan upaya kerja sama berbagai pihak untuk meminimalisir
Jika Bapak/Ibu/Saudara ingin berkonsultasi seputar masalah-masalah temuan berulang. Kegiatan pada Regional I dilaksanakan di Hotel Quality Yogyakarta, pada tanggal 23 25
yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kedinasan, pertanyaan dapat Januari 2011, Regional II dilaksanakan di Hotel Mercure Makassar, pada tanggal 6 8 Fepbruari 2011, sedangkan
dikirimkan ke alamat e-mail redaksi Majalah SOLUS I: solusi@kemenperin.go.id Regional III dilaksanakan di Hotel Golden View Batam, pada tanggal 20 22 Februari 2011. (Ciendy Martha
Gayatri)

36 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 37


Telaah Telaah
Sedangkan sasaran pemeriksaan Standarisasi (Baristan) Manado serta Dinas
meliputi kewajaran nilai Pendapatan Negara Perindustrian Provinsi/Kabupaten/Kota.
Bukan Pajak (PNBP), kewajaran nilai belanja, Hasil pemeriksaan berupa Laporan
kewajaran nilai aset tetap serta kepatuhan Hasil Pemeriksaan atas:
terhadap peraturan perundang-undangan 1) Laporan Keuangan Kementerian
yang berlaku. Di samping itu juga untuk Perindustrian tahun 2010 yang memuat opini,
menilai efektivitas pengendalian intern, Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian
ketaatan KPA dalam pencairan anggaran serta yang merupakan asersi final Kementerian
pertanggungjawaban Perindustrian dan gambaran
pengelolaan dan pengamanan umum pemeriksaan;
atas Barang Milik Negara (BMN) 2 ) S i s t e m
yang dihasilkan. pengendalian intern yang
Ruang lingkup berisi permasalahan terkait
pemeriksaan meliputi pengendalian intern;
pengujian atas saldo akun- 3) Kepatuhan
akun yang ada di neraca dan terhadap peraturan
t r a n s a k s i - t ra n s a k s i p a d a perundang-undangan
laporan realisasi anggaran yang berlaku yang berisi
tahun 2010 berikut peristiwa permasalahan terkait
setelah tanggal neraca. kepatuhan.
Sedangkan pendekatan Disamping itu akan
dilakukan melalui audit disampaikan temuan
berbasis risiko (risk based audit pemeriksaan atas belanja
approach). Melalui pendekatan subsidi dan be;anja lain-lain
Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan ini maka pemeriksa akan (BA 999).
melakukan pengujian secara mendalam, di
antaranya pada beberapa akun yang berisiko Opini Atas Laporan Keuangan
tinggi, yaitu: kas, investasi non permanen
Pengantar Redaksi : Sejak pertengahan Februari lalu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) lainnya, aset tetap, PNBP, belanja barang dan Tahun 2010 yang lalu Kementerian
melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian tahun 2010. Sebelum belanja modal. Perindustrian memperoleh opini Wajar Tanpa
pemeriksaan dilaksanakan terlebih dahulu dibuka dengan entry meeting pada tanggal 14 Februari Tim Pemeriksa menetapkan planning Pengecualian atas Laporan Keuangan tahun
2011. Mengingat pentingnya materi yang disampaikan pada entry meeting tersebut utamanya bagi materiality untuk pemeriksaan laporan 2009. Tahun ini pun warga Kementerian
Satuan-satuan Kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian, Redaksi Majalah Pengawasan SOLUSI keuangan Kementerian Perindustrian tahun Perindustrian berharap hal serupa dapat
menuangkannya dalam artikel berikut. 2010 sebesar Rp 43.346.107.084,53, dengan terulang. Pada entry meeting tersebut
tolerable error yang ditetapkan pada masing- disampaikan beberapa hal yang harus
Pemeriksaan atas laporan keuangan dan ekuitas dana. masing akun yang signifikan sebesar Rp dilakukan untuk mempertahankan opini WTP.
Kementerian/Lembaga yang dilaksanakan Tujuan pemeriksaan atas laporan 21.673.053.542,26. Pertama adalah tidak membatasi lingkup audit
oleh BPK didasarkan pada Undang-Undang keuangan adalah untuk memberikan opini Ditetapkan pula lokasi sampel BPK. Auditor dalam melakukan pemeriksaan
Nomor 15 tahun 2004 tentang Pengelolaan atas kewajaran penyajian Laporan Keuangan pemeriksaan yang akan dilakukan di Jakarta, tidak dibatasi, artinya setiap prosedur audit
Keuangan Negara dan Undang-Undang Kementerian Perindustrian tahun 2010, Padang dan Manado. Lokasi Jakarta meliputi yang hendak dijalankan dapat difasilitasi oleh
Nomor 15 tahun 2006 tentang Badan dengan memperhatikan kesesuaian laporan seluruh unit Eselon I di lingkungan auditi, misalnya dalam penyediaan data, atau
Pemeriksa Keuangan, dimaksudkan dalam keuangan dengan Standar Akuntansi Kementerian Perindustrian, sedangkan lokasi cek fisik tidak dihalangi. Di samping itu dalam
rangk a menilai per tanggungjawaban Pemerintah (SAP); kecukupan pengungkapan Padang meliputi Akademi Teknologi Industri menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah
Kementerian atau Lembaga atas pelaksanaan informasi keuangan; kepatuhan terhadap (ATI) Padang, Sekolah Menengah Analis Kimia agar dilakuk an secara benar, seper ti
Anggaran Pendapatan Belanja Negara. peraturan perundang-undangan dan (SMAK) Padang serta Dinas Perindustrian melakukan pencatatan, penghitungan,
Pertanggungjawaban tersebut meliputi efektivitas Sistem Pengendalian Intern (SPI). Provinsi/Kabupaten/Kota. Sementara untuk pelaporan setiap kejadian ekonomi/transaksi
realisasi anggaran dan posisi aset, kewajiban lokasi Manado meliputi Balai Riset dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

38 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 39


Telaah Kabar Industri
Hal lain yang perlu diperhatikan itu telah disusun SOP tentang Akuntansi
adalah agar Satuan Kerja menindaklanjuti Persediaan tingkat Kementerian. Sedangkan
rekomendasi yang disampaikan BPK. Tak yang belum selesai tindak lanjutnya adalah
kalah pentingnya adalah agar peran Aparat temuan tahun anggaran 2004 terkait bukti
Pengawasan Intern dalam hal laporan kepemilikan tanah, izin bangunan, izin
keuangan selalu ditingkatkan. Dalam hal ini penggunaan bangunan, aset tanah yang
APIP seharusnya aktif mengawasi jalannya sebagian dikuasai secara fisik oleh masyarakat.
proses pelaporan keuangan, dan Pada kesempatan tersebut disampaikan
memberikan masukan bagi para pelaksana pula Hasil Pemeriksaan Interim atas Laporan
kegiatan. Keuangan tahun anggaran 2010, yang
Berkaitan dengan tindak lanjut atas menunjukkan masih ditemukan beberapa
temuan pemeriksaan, Tim Pemeriksa BPK kelemahan, seperti: penatausahaan persediaan
menyampaikan bahwa sebagian besar pada beberapa Satker, penatausahaan dan
temuan pemeriksaan telah ditindaklanjuti pengelolaan piutang bukan pajak, pengelolaan
sesuai dengan rekomendasi BPK. Beberapa PNBP, kontrak pengadaan yang tidak didukung
rekomendasi yang telah ditindaklanjuti, dengan dokumen lengkap.
antara lain: telah dilakukan revaluasi aset Terhadap temuan-temuan tersebut, kita
tetap, yang menjadi paragraf penjelasan berharap dapat segera diperbaiki.
opini WTP tahun anggaran 2008. Di samping (Edwardsyah Nurdin)

Monitoring dan Evaluasi Pedoman


Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN)
Ini sebuah ilustrasi. Ketika tengah berkualitas, yaitu merk “X” atau “Y”, demikian
mempersiapkan pelelangan pengadaan wanti-wanti Sang PPK.
seperangkat peralatan komputer dan laptop, Dalam kenyataannya PPK tersebut
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mewanti- memang tidak bermaksud KKN. Dia tidak
wanti Panitia Pengadaan agar produk yang mengarahkan rekanan tertentu untuk menjadi
diperoleh bermerk “X” atau “Y” karena merk pemenang lelang. Dia hanya berharap produk
tersebut memang dikenal memiliki kualitas “X” atau “Y” yang diperoleh, karena kedua
baik, walaupun kedua merk tersebut adalah merk tersebut yang diyakininya memiliki
produk luar negeri. Padahal di pasaran telah kualitas baik. Walaupun kedua merk tersebut
ada produk sejenis produksi dalam negeri, atau jelas-jelas merupak an produk impor,
paling tidak Tingkat Komponen Dalam Negeri sementara ada barang sejenis sudah
(TKDN) tergolong tinggi. Sang PPK – sebagai diproduksi di dalam negeri – paling tidak
pihak yang mewakili instansi pengguna tingkat TKDN-nya cukup tinggi.
barang – enggan memilih produk dalam Ilustrasi di atas hanya menggambarkan
negeri karena kuatir kualitasnya rendah dan ada kegamangan pada sebagian pimpinan
mudah rusak. instansi pemerintah, untuk memilih produk
“Saya tidak hendak bersikap KKN, dan dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa
saya juga tidak akan mentolerir jika kalian pemerintah, walaupun tidak ada urusan
melakukan KKN dalam pelaksanaan lelang dengan KKN di sana. Kegamangan itu boleh
nanti. Jangan coba-coba berkolusi untuk jadi disebabkan kekhawatiran terhadap
memenangkan rekanan tertentu, tapi saya kualitas produk dalam negeri dibandingkan
menginginkan komputer dan laptop yang produk buatan luar negeri.

40 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 41


Kabar Industri Kabar Industri
Padahal di sisi lain pemerintah tengah memproteksi industri dalam negeri,” demikian
berupaya menumbuh-kembangkan industri dinyatakan Ferry Yahya dalam wawancara
nasional antara lain melalui kebijakan dengan SOLUSI beberapa waktu lalu.
pengadaan barang/jasa pemerintah. Melalui Kebijakan mengutamakan penggunaan
Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 produk dalam negeri tetap berlanjut pada
tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa pemberlakuan Peraturan Presiden Nomor 54
Pe m e r i n t a h , d a l a m b e b e r a p a p a s a l tahun 2010 sebagai pengganti Keputusan
diamanatkan bahwa instansi pemerintah Presiden Nomor 80 tahun 2003. Bahkan dalam
wajib memaksimalkan penggunaan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010
barang/jasa hasil produksi dalam negeri, dinyatakan juga aspek pengawasannya,
termasuk rancang bangun dan perekayasaan sebagaimana tertera dalam pasal 99 yang
nasional dalam pengadaan barang/jasa serta menekankan agar Aparat Pengawasan Intern
memaksimalkan penggunaan penyedia Pemerintah (APIP) melakukan pemeriksaan
barang/jasa nasional. Instrumen lain melalui terhadap pemenuhan penggunaan produksi
pemberian preferensi harga untuk barang dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa
produksi dalam negeri, dan penyedia jasa pada masing-masing instansi pemerintah.
pemborong nasional. APIP diberi wewenang untuk melakukan
Menurut Sekretaris Tim Nasional P3DN, langkah serta tindakan perbaikan jika terjadi
Ferry Yahya, Kebijakan penggunaan produksi ketidaksesuaian dalam penggunaan produksi Kebijakan mengutamakan penggunaan antara lain agar sesuai dengan kewenangan
dalam negeri tidak hanya di Indonesia saja. dalam negeri, termasuk melakukan audit produk dalam negeri dalam pengadaan masing-masing melakukan langkah-langkah
Amerika Serikat, Malaysia dan Korea juga teknis (technical audit). Jika ada Pejabat barang/jasa pemerintah memang merupakan guna memaksimalkan penggunaan
memiliki kebijakan serupa. “Apalagi kita masih Pembuat Komitmen (PPK ) melakukan salah satu pilihan dalam mendorong barang/jasa hasil produksi dalam negeri,
punya peluang karena kita belum meratifikasi penyimpangan dapat dikenakan sanksi sesuai pertumbuhan industri nasional. Setiap termasuk rancang bangun dan perekayasaan
government procurement. Anggap saja P3DN peraturan perundang-undangan. tahunnya pemerintah membelanjakan uang nasional serta penyedia barang/jasa nasional.
itu merupak an instrumen kita untuk yang cukup besar untuk pengadaan Di samping itu juga memberikan preferensi
barang/jasa. Sekitar 25 – 30% dana APBN harga untuk barang/jasa produksi dalam
teralokasi untuk belanja barang/jasa. Ini negeri.
jumlah yang cukup besar mengingat APBN Menindaklanjuti Instruksi Presiden
tahun 2011 saja jumlahnya sekitar 1200 triliun. tersebut, Menteri Perindustrian mengeluarkan
Jika saja seperempat dari jumlah tersebut peraturan tentang pedoman penggunaan
dibelanjakan untuk pengadaan barang/jasa p ro d u k d a l a m n e g e r i ( P 3 D N ) d a l a m
produk dalam negeri, tentu sangat membantu p e n g a d a a n b a ra n g / j a s a p e m e r i nt a h .
meningk atk an per tumbuhan industri Peraturan tersebut tertuang dalam Peraturan
nasional. Menteri Perindustrian Nomor 49 tahun 2009
dan Nomor 102 tahun 2009. Dalam peraturan
Instruksi Presiden tersebut ditegaskan bahwa dalam melakukan
pengadaan barang/jasa pemerintah agar
Sebagai bentuk komitmen pemerintah mengacu kepada Daftar Kelompok
untuk bersungguh-sungguh memanfaatkan Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri dan Daftar
penggunaan produk dalam negeri dalam Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam
pengadaan barang/jasa pemerintah, pada Negeri. Dalam daftar yang secara berkala
tahun 2009 Presiden mengeluarkan Instruksi dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian
Presiden Nomor 2 tahun 2009 tentang tersebut, dimuat nama dan alamat produsen,
Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam jenis produk, spesifikasi, standard, dan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Instruksi kapasitas dari nilai Tingkat Komponen Dalam
yang ditujukan kepada seluruh pimpinan Negeri (TKDN).
instansi pemerintah pusat maupun daerah itu,

42 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 43


Kabar Industri Kabar Industri Vox Populi
Bagaimana kelemahan citra
Memaksimalkan penggunaan produk S elanjutnya, untuk mendukung Di samping itu telah pula disusun Pedoman produk dalam negeri menurut
dalam negeri menjadi wajib menggunakan pelaksanaan tugas Timnas P3DN Menteri Monitoring dan Evaluasi P3DN sebagai acuan bagi Tim Anda?
produk dalam negeri, apabila dalam Perindustrian selaku Ketua Timnas P3DN telah P3DN di masing-masing instansi untuk meningkatkan
pengadaan barang/jasa telah terdapat membentuk Kelompok Kerja dan Sekretariat efektivitas hasil monitoring dan evaluasi penerapan
barang/jasa yang ditawarkan mempunyai nilai pada Timnas P3DN. Salah satu Kelompok Kerja P3DN. Timnas P3DN pada bulan Desember 2010 lalu
penjumlahan TKDN dan Bobot Manfaat dimaksud adalah Kelompok Kerja Bidang telah mensosialisasikan pedoman monev tersebut di
Perusahaan (BMP) mencapai minimal 40%. Monitoring, Evaluasi dan Penyelesaian Bandung dan Surabaya yang diikuti oleh staf auditor
Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2009 Masalah yang diketuai oleh Deputi dari Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian,
merupakan penegasan komitmen pemerintah Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Inspektorat Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota di
Puche - Ditjen IKM
mendorong pertumbuhan industri nasional, Perekonomian BPKP, dimana salah satu Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, serta dari Tim
khususnya melalui pengadaan barang/jasa. b i d a n g t u g a s ny a a d a l a h m e l a k u k a n BPKP selaku nara sumber. “Sebenarnya sih nggak kalah, cuma
Dan untuk memaksimalkan pengawasan dan evaluasi Kegiatan-kegiatan tersebut akan diteruskan dalam image masyarakat atau kita-
kita yang gengsi dengan produk
penggunaan barang/jasa pelaksanaan penggunaan produk pada tahun 2011 ini. Pemberian penghargaan
dalam negeri, biasanya produk lokal
h a s i l p ro d u k s i d a l a m dalam negeri di lingkungan “Anugerah Citra Karya Anak Bangsa” akan diperluas, dianggap sebelah mata. Citra ini
negeri, dibentuk Tim instansi pemerintah, BUMN, selain kepada instansi pemerintah pusat juga kepada harus diubah mulai dari kita sendiri,“
Nasional Peningk atan BUMD, BHMN dan KKKS. instansi pemerintah daerah. Selain dari pada itu,
Penggunaan Produk Pedoman Monitoring dan Evaluasi P3DN juga akan
Dalam Negeri dalam Pengawasan, Monitoring dan direvisi sebagai penyesuaian atas berlakunya
Pengadaan Barang/Jasa Evaluasi P3DN Peraturan Pemerintah Nomor 54 tahun 2010 tentang
Pemerintah (Timnas P3DN) Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
yang diketuai oleh Menteri P e r a n Sosialisasi dan temu teknis Pedoman Monev
Perindustrian. Timnas pengawasan—termasuk P3DN dengan Inspektorat Wilayah Provinsi dan
P 3 D N b e r t u g a s monitoring dan evaluasi—tentu Kabupaten/Kota akan terus dilanjutkan, khususnya Lusi - Ditjen IUBTT
merumuskan dan sangat dibutuhkan dalam rangka terhadap provinsi-provinsi di luar pulau Jawa. Di “Produk dalam negeri kualitasnya
menyiapkan kebijakan, strategi m e n s u k s e s k a n p ro gra m P 3 D N . samping itu akan dilaksanakan quality assurance atas masih rendah, kita harus
dan program mengoptimalkan penggunaan Implementasi peran pengawasan dapat pelaksanaan monev yang dilakukan oleh Tim P3DN di mengangkatnya melalui P3DN,
produksi dalam negeri. Di samping itu Timnas dilakukan oleh APIP berkoordinasi dengan lingkungan Kementerian/Lembaga Pemerintah Non pembatasan impor dan
juga menetapkan langkah-langkah strategis Kelompok Kerja Bidang Monitoring, Evaluasi Kementerian/BI/BHMN/BUMN/BUMD/KKKS. memperbaiki kualitas agar bisa
yang diperlukan untuk mengoptimalkan dan Penyelesaian Masalah pada Timnas P3DN. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis dan kompilasi bersaing dengan produk impor
penggunaan produksi dalam negeri; Perkembangan terakhir yang diperoleh laporan Tim P3DN masing-masing instansi, akan lainnya,”
melakukan sosialisiasi secara menyeluruh dan SOLUSI, Kelompok Kerja dimaksud selama disajikan laporan hasil monev P3DN tingkat nasional.
komprehensif penggunaan produksi dalam tahun 2010 telah melaksanakan beberapa Kelompok Kerja Bidang Monitoring, Evaluasi
n e g e r i . Ti m n a s P 3 D N j u g a b e r t u g a s kegiatan terkait bidang tugasnya. dan Penyelesaian Masalah pada Timnas P3DN juga
menetapkan langkah-langkah strategis Pada bulan November 2010 telah akan melakukan upaya mediasi penyelesaian masalah
penyelesaian permasalahan yang diberikan penghargaan “Anugerah Citra Karya ataupun kasus yang menghambat pelaksanaan P3DN.
menghambat pelaksanaan Inpres serta Anak Bangsa” kepada instansi pemerintah Hal ini mengingat dalam implementasi di lapangan, Christo - Ditjen PPI
melakukan monitoring dan evaluasi atas pusat dan BUMN yang telah melaksanakan kewajiban memaksimalkan penggunaan produksi
pelaksanaan Inpres tersebut. P3DN secara optimal. Ada lima instansi dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa
Di samping keberadaan Tim Nasional, pemenang untuk katagori instansi pemerintah pasti akan menghadapi banyak kendala “Quality-nya kurang bagus. Quality
pada masing-masing Kementerian/Lembaga pemerintah, yaitu: Kementerian Perindustrian, dan tantangan. control-nya kurang bagus. Untuk
meningkatkan citra itu, kita harus
Non Kementerian, BUMN, BUMD, BHMN, KKKS Kementerian Pertahanan, Kementerian Energi Kendala dan tantangan memang harus
meningkatkan kualitas dulu dengan
serta Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan dihadapi, tentu saja dengan memberikan solusi promosi yang lebih gencar. Saya
juga dapat membentuk Tim P3DN pada Koordinasi Keluarga Berencana Nasional terbaik untuk penyelesaiannya. (Edwardsyah Nurdin) sendiri dari dulu mengunakan
instansi masing-masing. Pembentukan Tim (BKKBN) dan Kementerian Pekerjaan Umum. produk dalam negeri, mungkin
P3DN dimaksudkan untuk mengoptimalkan Sedangkan untuk katagori BUMN adalah: PT caranya kita dari diri sendiri dari
pelaksanaan penggunaan produk dalam BNI, PT Dahana, PTPN IX, PT Hutama Karya dan mulut ke mulut menceritakan kepada
negeri di lingkup instansi bersangkutan. PT Asuransi Jasindo. teman mengenai fungsi dan utility-
nya jadi mereka lebih mengerti
bahwa produk dalam negeri juga
44 SOLUSI Maret 2011 cukup mumpuni, ”
SOLUSI Maret 2011 45
Wawancara Eksklusif Wawancara Eksklusif
Maka dalam aturan yang kita keluarkan itu Kalau tadi dikatakan bahwa di dalam
pemerintah memberikan preferensi harga masyarakat membeli merupakan hak asasi,
pada produk indonesia. Preferensi harga adakah celah di dalam pemerintah sendiri
dilihat dari berapa besar tingkat komponen untuk tidak menerapkan P3DN karena
yang ada di dalam satu produk. Makin besar alasan selera, kualitas dan semacamnya?
tingkat komponen dalam negeri, peluangnya Sebenarnya aturan kita itu bukan rigid
mendapat preferensi harga makin banyak. mengatakan bahwa harus menggunakan.
Dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 jika Kalau dalam pengadaan barang/jasa dari segi
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan teknisnya produk dalam negeri tidak
Bobot Manfaat Perusahaan mencapai 40 memenuhi persyaratan mau tidak mau kita
persen maka produk luar negeri tidak boleh memberi peluang pada impor. Kita juga tidak
masuk, tidak boleh ikut lelang. Itu salah satu bisa mengabaikan kualitas. Dalam Perpres itu
keuntungan. disebutkan harus ada SII (Standar Industri
Berapa preferensi harga yang diberikan Indonesia), jadi kita juga merangsang
pemerintah? industriawan untuk meningkatkan kualitas.
Dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Kita tidak memanjakan, tetapi dari sisi harga
barang memiliki preferensi 15 persen dan jasa kita memberikan preferensi. Kenapa demikian,
7,5 persen. Jadi industriawan dalam negeri kita harus menyadari daya kompetitif kita

P3DN Untuk Penguatan


Industri Nasional
memiliki peluang besar. Preferensi harga itu
diberikan apabila TKDN-nya mencapai 25
persen. Ini dalam tataran Pengadaan
Barang/Jasa pemerintah.
Kalau dalam tataran masyarakat?
Di dalam tataran masyarakat kita hanya
masih rendah, kita masih menghadapai
masalah infrastruktur, birokrasi yang berbelit,
dan pungutan di sana sini. Kalau kita
bandingkan, di negara yang sudah maju,
biaya-biaya siluman ini sudah tidak ada dan itu
mempengaruhi ongkos produksi. Bukan
bisa melakukan melalui promosi, pengenalan berarti impor tidak boleh. Boleh diberi peluang
terhadap produk dalam negeri, dan himbauan. pada impor sejauh spesifikasi teknis produk
Jadi kita belum sampai pada peraturan yang dalam negeri tidak memenuhi kualitas yang
Pada 2009 kita menghadapi gejolak ekonomi, dunia menghadapi krisis ekonomi dan
mengharuskan karena membeli merupakan dipersyaratkan.
dampaknya ternyata mengalir sampai ke dalam negeri. Kita menghadapi hambatan dalam menjual
hak asasi manusia. Promosi yang dilakukan Bagaimana menurut Anda mengenai produk
produk kita di luar negeri karena negara-negara yang mengalami krisis seperti Amerika mulai
adalah dengan simbol Cinta Produk Indonesia. dalam negeri yang memiliki citra bahwa
mengurangi impor. Akibatnya terjadi stagnasi. Perdagangan kita tidak naik, terhambat, dan produk-
Dalam dunia internasional, bagaimana kualitasnya rendah?
produk kita harus mencari alternatif lain, yakni pasar dalam negeri. Selain itu, di dalam negeri sendiri
produk kita menghadapi persaingan yang begitu ketat dengan produk impor. Kita menghadapi penerapan penggunaan produk dalam Ya tentu yang menjadi patokan utama
ACFTA dan beberapa kerja sama regional. Suka tidak suka, industri kita menghadapi serbuan negara- negeri? kita adalah Standar Industri Indonesia. Itu salah
negara mitra. Pemerintah lalu melihat kondisi ini akan mengganggu produktivitas industri dalam Sebenarnya kalau kita melihat satu label yang menjadi kebanggaan. Impor
negeri termasuk kemungkinan adanya rasionalisasi karena berkurangnya produksi dampaknya akan penggunaan produksi dalam negeri tidak minded sebenarnya muncul karenasecara
menyebar pada tenaga kerja dan sebagainya. hanya di Indonesia saja, di Amerika bahkan ada pribadi saya melihatada pendapat, “ah,
Berdasar sejumlah faktor di atas, maka lahirlah Program Peningkatan Pengunaan Produk Buy American Product, di Malaysia dan di Korea kualitasnya rendah.” Nah seluruh stakeholder
Dalam Negeri (P3DN). Berikut wawancara eksklusif SOLUSI dengan Kepala Pusat Data dan Informasi juga ada. Nah kita masih punya peluang, kita harus mampu mengangkat citra perindustrian
Kementerian Perindustrian yang juga Sekretaris Tim Nasional P3DN, Ferry Yahya seputar P3DN: belum meratifikasi government procurement Indonesia. Dan saya yakin produk indonesia
dan ini peluang karena kita mempunyai yang sudah punya SII tidak kalah bersaing kok
kebebasan. Jadi kita anggap P3DN ini dengan produk dari Cina. Tentu produsen juga
Menilik P3DN sebagai usaha pemerintah acuan utama dalam lelang. Ini salah satu faktor. merupakan instrumen kita untuk memproteksi menyadari kalau tanpa peningkatan kualitas,
menguatkan posisi produk dalam negeri, Kadang kala harga produk dalam negeri lebih industri dalam negeri. Sebenarnya yang harus barang mereka tidak akan dibeli masyarakat.
apa saja hambatan dalam penerapan P3DN mahal, apalagi dengan masuknya barang dari kita pahami adalah pelindungan proteksi itu Sebetulnya masyarakat yang harus terus
tersebut? Cina, karena itu pemerintah memberikan berlaku di mana saja. Di Amerika pun ada dihimbau tanpa bosan-bosan.
Dalam pengadaan barang/jasa preferensi harga. proteksi.
pemerintah, kita tahu harga menjadi salah satu

46 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 47


Wawancara Eksklusif 100 % Cinta Indonesia

Bagaimana dengan kemungkinan berikutnya ke kabupaten. Ini salah satu jalan


ketidakselarasan Kebijakan Pemerintah kita mendorong mereka menggunakan
melalui Menteri Perdagangan mengenai produksi dalam negeri.
penurunan bea impor dan kaitannya dengan Dan tidak kalah penting, Itjen juga mulai
usaha peningkatan produksi dalam negeri? aktif melakukan auditing dan mengkoreksi.
Kebijakan pemerintah membuka kran Mungkin tidak langsung memberikan sanksi
impor itu akan memperhitungkan kebutuhan, tapi upaya mengingatkan kembali. Mungkin
Kita juga harus memperhitungkan supply and tahun ini melakukan pengawasan, ternyata
demand. Katakan saja bahan baku dalam katakan Kementerian kita belum menerapkan
negeri tidak mencukupi, sisanya kita harus dengan baik. Tentu ada peringatan dari APIP
impor. Nah kita lebih baik mengimpor bahan untuk meningkatkan. Mungkin tahun 2012
baku memberi biaya masuk kosong tetapi mulai ada tindakan ada sanksi. Saya kira itu
menghasilkan produk hilir sendiri yang murah. salah satu instrumen. Wajarnya memang
Kita lihat contoh Cina yang membuka kran pemerintah harus membeli dan
bahan baku. Rotan kita masuk ke sana, coklat, menggunakan produk dalam negeri. Suka
juga karet. Mereka olah jadi nilai tambah dan tidak suka, mau tidak mau. Lebih mahal sedikit
itu yang dijual di indonesia. Bahkan produk kita biarlah. Dan APIP juga harus bisa paham,
rotan yang sudah jadi dia kasih harga tinggi. dalam arti sejauh itu objektif. Katakan mahal
Sebenarnya pemerintah dalam membuka kran sedikit 10 persen, sudahlah kita tutup mata.
gula atau beras, saya kira sedang menyadari Dalam arti tidak ada hal-hal di belakang itu,
gejolak. Namun sejauh supply and demand ini memenangkan si A bukan karena ingin
terpenuhi, saya kira pemerintah akan memberikan gratifikasi dan sebagainya tapi
menghambat. Tetapi kalau supply and demand murni menggunakan produksi dalam negeri.
tak terpenuhi atau tak seimbang, kurang Apa yang menjadi filosofi penilaian dalam
pangan misalnya, kita bisa jadi seperti Mesir Penghargaan Cinta Karya Anak Bangsa?
atau Tunisia. Pemerintah harus jeli, kapan kran Untuk tahun pertama kemarin, bahwa
impor dibuka dan kapan ditutup. Tanpa instansi yang mempunyai upaya mendorong
mencederai produksi dalam negeri. produksi dalam negeri misalnya dengan
Apa saja yang dilakukan Timnas P3DN dalam peraturan intern mereka. Itu menjadi salah
mengupayakan penggunaan produk dalam satu point. Kedua tentu nanti dilihat dari
negeri? besaran anggaran berapa yang sudah dibuat.
Pada 2010 salah satu instrumen kita Pada 2010 memang tidak sampai detil karena

Geliat Batik Jumputan


mendorong penggunaan produksi dalam keterbatasan waktu, tetapi dengan adanya
negeri adalah dengan memberikan apresiasi upaya-upaya berdasarkan aturan, himbauan
pada kementerian yang paling banyak dan instruksi sehingga penilaian yang
menggunakan produk dalam negeri melalui
penghargaan Cinta Karya Anak Bangsa. Yang
didapatkan cukup tinggi. Sehingga katakan
kita termasuk pemenang karena kita sebagai Ala Pramesti Gita
kita lakukan pada 2010 sebatas Kementerian contoh instansi yang memiliki tim P3DN. Hal ini
tingkat pusat. Dalam penilaiannya hanya 23 termasuk kriteria karena diamanatkan dalam
Banyak industri kecil di sekitar kita yang menghancurkan paradigma lama tentang 'kerja'.
Kementerian atau Lembaga yang ikut. Tahun peraturan bahwa harus dibentuk tim P3DN
Kerja identik dengan kegiatan di belakang meja dan menganak-tirikan apa yang disebut hobi. Hj.
2011 ini tugas Itjen melakukan hal yang sama intern yang fungsinya memberikan fasilitasi,
Istati Soedibyo, seorang pengrajin batik jumputan, mampu menunjukkan bahwa pekerjaan
dengan BPKP yakni melakukan penilaian advokasi pada unit-unit terkait di dalam
bahkan penghasilan dan hobi bisa bersahabat. Keduanya bisa memiliki hubungan sinergis dan
sampai ke tiga provinsi. Belum seluruh provinsi Kementerian.
mendatangkan penghasilan yang cukup. Inilah sisi lain hobi yang sering dipandang sebelah mata
tapi ada upaya untuk menyebarkan ke tingkat (Arga Mahendra / Trinanti Sulamit)
itu; hobi dapat dikreasikan menjadi produk yang berguna dan dibutuhkan orang lain. Tentu
provinsi. Daerah juga akan kita berikan kemampuan mengolah selembar kain polos menjadi motif cantik batik jumputan memerlukan
penghargaan Cinta Karya Anak Bangsa. Tahun waktu,keringat, ketekunan dan kerja keras.

48 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 49


100 % Cinta Indonesia 100 % Cinta Indonesia
Auditana
Ia mulai membuka pintu lebar-lebar bagi siapa saja
yang berminat belajar teknik jumputan dan juga
menjahit pakaian. Kebanyakan yang datang
Menghindari Dinas Pajak
adalah ibu-ibu rumah tangga yang merasa perlu
untuk tidak bertopang dagu saja di rumah, Seorang pria dipanggil untuk
melainkan menghasilkan sesuatu. Pada “Pramesti diaudit oleh Dinas Perpajakan. Ia
Gita” saban hari berkumpul ibu-ibu antara sepuluh minta nasehat akuntannya
hingga duapuluh orang. Mulai dari membuat bagaimana sebaiknya ia berdandan.
jumputan, melukis, hingga meronce berbagai "Kenakan pakaianmu yang terjelek
aksesori dipelajari mereka di sana. dan pakailah sepatumu yang tua.
Pada umumnya mereka adalah ibu rumah Biar mereka pikir kau miskin",
tangga yang enggan membuang waktu. Beberapa jawabnya. Pergilah ia ke penasehat
di antara mereka memiliki anak yang masih kecil. hukumnya, tanya hal yang sama,
Sembari menunggu waktu menjemput anak tapi jawabannya bertentangan:
sekolah, setelah pekerjaan di rumah selesai, para "Jangan sekali-sekali biarkan mereka
ibu tersebut datang ke Sanggar “Pramesti Gita” menakut-nakuti mu. Pakailah stelan
untuk belajar dan berkarya. Hasil karya buatan jas terbaik dan ikatkan dasi yang
mereka dijual dan tentunya mendatangkan mahal".
pendapatan tambahan bagi rumah tangga. Selain Bingung, orang itu pergi ke
itu keuntungan berupa ilmu tentulah yang Ketua RW, diceritakannya soal
Jatuh Cinta pada Jumputan kita perlu menggambar dengan pensil terlebih nasehat yang bertentangan itu, dan
terpenting.
dahulu bentuk motif yang ingin dihasilkan minta pendapat apa sebaiknya yang
Hj. Istati Soedibyo pun merasa perlu untuk
Pada sanggar seni “Pramesti Gita” yang pada selembar kain polos; kain tersebut lalu harus ia lakukan.
menularkan keterampilan membuat batik
terletak di Jalan Haji Djuanda nomor 29A, dijahit jelujur mengikuti gambar pola, jahitan "Ah begitu..", jawab Ketua RW,
jumputan ini kepada anak-anak penyandang
Bandung, Hj. Istati Soedibyo mengembangkan tersebut kemudian ditarik sekuat mungkin "mari kubantu dengan cerita ini".
cacat. Baginya, kekurangan fisik tentu bukan
dan menyebarluaskan teknik membuat batik hingga bagian kain berkerut. Bagian kain yang lanjutnya, "Ada seorang wanita
penghalang untuk menghasilkan produk bernilai
jumputan. Teknik pembuatan motif jumputan mengumpul tadi, kemudian kita ikat dengan muda, menjelang pernikahannya,
tambah. Tak heran di Sanggar “Pramesti Gita”
memang sudah dikenal di berbagai belahan tali plastik atau karet. Ikatan harus sangat ketat. minta nasehat ibunya apa yang
sering terlihat beberapa anak dari SLB Negeri
dunia. Masih ingat dengan pakaian ala flower Inilah yang disebut dengan teknik sebaiknya dipakai pada malam
Cicendo, Bandung. Mereka sering terlihat asyik
generation yang dibuat dengan teknik tie dye? menghalangi dengan ikatan. Jika kain sudah pengantin. "Pakailah gaun malam
berkreasi jumputan. Siswa-siswa SLB Negeri
Begitulah batik jumputan. terikat di sana-sini, maka sudah bisa dikatakan flanel yang tebal, panjang, yang
Cicendo mempelajari teknik olah tekstil jumputan
Corak atau motif batik dihasilkan pekerjaan membuat batik jumputan separuh sampai menutupi lehermu dan
didampingi oleh Suryanti Mawarini, pengajar pada
dengan cara menghalangi (resist) kain, selesai. Untuk pewarnaan, dalam kondisi jangan lupa kaus kaki wol" jawab
Sanggar “Pramesti Gita” dan Rd. Siti Maryati, Spd.,
mencelupkan (dye) pada zat warna, lalu terikat, kain dicelupkan pada zat warna. ibunya. Tapi waktu ia pergi minta
guru sekolah mereka. “Anak-anak dari SLB Cicendo
melepaskan penghalang sehingga timbul Setelah proses pewarnaan selesai dan kain nasehat pada kawan karibnya, ia
mulai mempelajari jumputan di 'Pramesti Gita'
berbagai corak pada kain yang semula polos. kering atau setengah kering, bukalah ikatan- mendapatkan saran berlawanan:
kira-kira sejak dua tahun, jumlahnya sekitar 15
Pada batik tulis, materi penghalang yang ikatan. Maka aha! muncullah motif cantik pada "Wah, pakai aja gaun tipis yg paling
siswa,” ujar Rd. Siti Maryati Spd, guru SLB Cicendo.
digunakan adalah malam, sedangkan pada kain yang semula polos. seksi, itu lho yg bukaan lehernya V
Penguasaan keterampilan pada siswa Sekolah Luar
batik jumputan materi penghalangnya adalah Hj. Istati Soedibyo sadar bahwa teknik yg turun sampai udel"".
Biasa merupakan sesuatu yang penting. Tak hanya
ikatan (tie). Ketimbang teknik membuat batik membuat batik jumputan dapat dilakukan Bapak itupun, saking
untuk masa formal sekolah, tetapi juga sebagai
tulis, teknik membuat batik jumputan relatif untuk menghasilkan kain dengan motif yang bingung, protes: "Tapi, apa sih
bekal saat telah lepas dari sekolah dan hidup
mudah dan murah. Teknik ini dapat dikerjakan menggoda hati para pembeli. Ya, teknik hubungannya semua ini dengan
mandiri. Wita, salah seorang siswa SLB Cicendo
oleh siapa saja, terlebih oleh ibu rumah tangga jumputan memberikan nilai tambah bagi masalah yang kuhadapi dengan
menceritakan dengan bahasa isyarat, “kalau sudah
yang memiliki banyak waktu luang. selembar kain yang semula polos. Ia pun mulai Dinas Perpajakan?".
besar nanti saya mau bikin usaha sendiri, kalau
Cara mengkreasi batik jumputan cukup menularkan kebisaannya itu kepada orang "Tak perduli apapun yang kau
punya modal. Saya malu jika masih harus minta
mudah, materi yang digunakan pun sederhana lain. Di lingkungan tempat tinggalnya, tempat pakai, kau toh bakal kena...
uang sama mama.” (Trinanti Sulamit)
alias dapat ditemukan di mana saja. Mulanya, sanggar seni “Pramesti Gita” berada, Sumber : www.ngakak.org

50 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 51


Telaah Telaah
Konflik kepentingan terjadi karena auditor dianggap memiliki resiko konflik kepentingan,

Tantangan internal harus berperan sebagai konsultan


yang memenuhi kebutuhan satuan kerja
tingkat kegagalan yang tinggi, dan adanya
penurunan independensi serta obyektivitas di
namun juga melaksanakan audit di tempat Inggris/Irlandia namun tidak demikian halnya
Auditor Internal yang sama. Peran ganda sebagai pihak yang di Italia.
mengawasi dan memberi saran inilah yang Perbedaan yang signifikan ini terjadi
Dalam Menghadapi dapat menimbulkan kesulitan bagi auditor
internal untuk mempertahankan
karena di Inggris/Irlandia penugasan
konsultasi bagi auditor internal biasanya
Peran Baru Sebagai obyektivitasnya.
Houston dan Lowe (2000) juga
dilakukan pada hal-hal strategis atau
manajemen proyek. Sebaliknya di Italia,
menyatakan bahwa masalah kritis lain yang masalah independensi belum menjadi tradisi
Counseling Partner terkait dengan peran auditor internal yang karena Italia baru saja mengadaptasi sistem
lebih luas adalah hubungan mereka dengan korporat Anglo-Saxon di mana terdapat tim
auditor eksternal. Masih belum jelas audit independen. Secara kultural, konsep
bagaimana auditor eksternal memandang independen belum terbentuk, di mana hingga
peran baru auditor internal ini. Hal ini menjadi baru-baru ini, hampir di semua organisasi di
Staf pada Inspektorat Jenderal penting karena Generally Accepted Auditing Italia internal auditor belum independen.
Kementerian Perindustrian
Standards (GAAS) memerlukan fungsi audit Dengan adanya perbedaan-perbedaan
internal yang independen dan obyektif tersebut, mayoritas auditor internal dari
sebagai pre-requisite bagi auditor eksternal negara-negara tersebut bersepakat bahwa
Perubahan peran dan pola pikir dan pengetahuannya mengenai lingkungan untuk mempercayai hasil kerja auditor pengawalan nilai-nilai obyektivitas menjadi
pengawasan dari watch dog menjadi kerja untuk memberikan masukan dan internal. Auditor internal akan menjadi kurang sangat penting. Namun mereka tidak
counseling partner terhadap satuan kerja pendapatnya mengenai hal-hal terkait. kredibel dalam menjalani perannya apabila berpik iran untuk memisahk an peran
memiliki beberapa tantangan yang harus Namun, hal ini mengakibatkan munculnya obyektivitas mereka (secara anggapan pengawasan dan konsultan.
dihadapi dan memerlukan kesiapan, terutama beberapa masalah, misalnya apakah tepat bagi maupun aktual) diragukan dengan adanya Dari gambaran di atas, dapat diketahui
dari sisi internal, untuk melaksanakannya. auditor internal untuk mengorbankan peran sebagai konsultan. Auditor eksternal, bahwa perubahan peran menjadi counseling
Audit internal, menurut definisi dari Institute of independensi dan obyektivitasnya dalam hingga suatu poin tertentu, bergantung pada partner memerlukan adanya kerja keras dari
Internal Auditors (1999) adalah sebuah aktivitas keterlibatannya sebagai konsultan. auditor internal dalam berbagai area audit. dalam dan kerja sama yang baik dengan
yang independen, dengan obyektivitas Menurut Houston dan Peters (1999) Namun demikian, tingkat kepercayaan auditor seluruh satuan kerja yang menjadi partner.
terjamin, dan aktivitas konsultasi yang dalam Houston dan Lowe (2000), ketika eksternal pada umumnya bergantung pada Dalam melaksanakan tugasnya, auditor
didesain untuk memberikan nilai tambah dan auditor internal menjadi konsultan, selain obyektivitas, kualitas, dan efektivitas kerja internal selalu harus menjaga obyektivitasnya
meningkatkan operasional atau kegiatan bertanggung jawab kepada manajemen dan auditor internal. baik secara aktual maupun dalam persepsi
organisasi. tim audit, mereka juga berhubungan dan Hasil Studi yang dilakukan oleh pihak luar. Komitmen pimpinan dan sikap
Internal auditing yang awalnya menjalin hubungan kerja yang dekat dengan Wo o d w a r d d a n A l l e g r i n i ( 2 0 0 9 ) d i masing-masing individu ak an sangat
merupakan sub-bagian dari kegiatan audit dengan manajer di tingkat satuan kerja. Hasil Inggris/Irlandia dan Italia menunjukkan menentukan pencapaian hasil akhir yang
pada perkembangannya terus-menerus studi Goodwin dan Teck (2001) di Singapura bahwa secara umum keterlibatan internal diinginkan.
mengalami perubahan. Kegiatan audit internal menunjukkan bahwa hampir semua auditor auditor sebagai konsultan dianggap
pun berubah dari wilayah yang sempit, yaitu internal memiliki hubungan yang baik dengan memberikan keuntungan dalam hal
sebagai alat ukur dan pemeriksaan efektivitas tim auditnya dan hampir semua auditor penugasan, moral, kedudukan internal audit Goodwin, J. dan Teck, Y.Y. 2001. Two Factors Affecting
kontrol internal bergerak menjadi audit internal memiliki akses pribadi yang teratur secara umum dalam organisasi, performa Internal Audit Independence and Objectivity: Evidence from
Singapore. Int. J. Audit. 5: 107-125.
berbasis resiko dan kegiatan konsultasi yang pada satuan kerja. Dalam situasi seperti ini, audit dan memberikan nilai tambah pada Selim, G., Woodward, S., dan Allegrini, M. 2009.
lebih luas cakupannya. auditor internal memiliki kemungkinan untuk kemampuan auditor. Pendekatan sebagai Internal Auditing and Consulting
counseling partner adalah pendekatan yang Practice: A Comparison between UK/Ireland and Italy.
Pada level individu, auditor internal mengurangi atau tidak melakukan tindakan Int. J. Audit. 13: 925.
harus memiliki sikap imparsial, tidak bias, serta koreksi pada temuan-temuan audit karena lebih proaktif dan efisien, walaupun di sisi lain Brody, R.G. dan Lowe, D.J. 2000. The New Role of the
menghindari konflik kepentingan. Sedangkan tidak ingin merusak hubungan baik yang telah hal ini menyebabkan peningkatan biaya dan Internal Auditor: Implications for Internal Auditor Objectivity.
Int. J. Audit. 4: 169-176.
sebagai konsultan, auditor internal yang terjalin. beban kerja. Keterlibatan auditor internal
berpengalaman dapat menggunakan keahlian dalam melaksanakan penugasan konsultasi

52 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 53


Telaah Telaah

Tahapan Reviu laporan keuangan dihasilkan melalui Sistem


Akuntansi Instansi, yang terdiri dari Sistem
Pelaksanaan reviu laporan keuangan Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem
dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama, Informasi Management dan Akuntansi Barang
persiapan reviu, yang meliputi kegiatan- Milik Negara (SIMAK BMN). SAI dirancang
kegiatan pengumpulan informasi keuangan, untuk menghasilkan laporan keuangan yang

Beberapa Hal persiapan penugasan, dan penyiapan program


kerja reviu. Tahapan berikutnya adalah
pelaksanaan reviu yang dilaksanakan dengan
terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca,
catatan atas laporan keuangan, serta laporan
BMN.

Tentang Reviu teknik-teknik penelusuran angka-angka dalam


laporan keuangan; permintaan keterangan
Pertanyaannya adalah apa kekuatan
(keandalan) dan kelemahan dari dua sistem
serta prosedur analitik. tersebut, apabila dikaitkan dengan fokus reviu
Laporan Keuangan Penelusuran angka-angka dalam
laporan keuangan dilakuk an dengan
yang dilaksanakan oleh tim reviu? Tentunya
kita sebagai tim reviu harus dapat menganalisa
membandingkan angka pos laporan di mana letak potensi keandalan dan
keuangan terhadap saldo buku besar; kelemahan sistem aplikasi tersebut yang dapat
Oleh : Singgih Budiono membandingkan saldo buku besar terhadap mempengaruhi tingkat keakurasian laporan
Kabag Keuangan dan Rumah Tangga buku pembantu; serta membandingkan keuangan, sehingga dengan cepat dan efektif
Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian angka-angka pos laporan keuangan terhadap Tim Reviu dapat mencapai hasil yang optimal.
laporan pendukung, misalnya aset tetap Keunggulan dari SAK adalah karena
terhadap laporan mutasi aset tetap dan sistem aplikasinya telah dirancang untuk
Sebelum Laporan Keuangan keabsahan informasi yang disajikan dalam laporan posisi aset tetap. menghasilkan laporan keuangan melalui
Kementerian/Lembaga disampaikan kepada laporan keuangan sebelum disampaikan oleh Permintaan keterangan kesesuaian aplikasi computerize mulai dari pembukuan,
Presiden melalui M enteri Keuangan, menteri/pimpinan lembaga kepada Presiden antara sistem akuntansi dan pelaporan jurnal, neraca percobaan, neraca sampai
Inspektorat Jenderal atau aparat pengawasan melalui Menteri Keuangan. keuangan yang diterapkan; kebijakan dan menjadi laporan keuangan. Dengan demikian
internal terlebih dahulu melakukan reviu Dalam melakukan reviu atas laporan metode akuntansi yang diterapkan; keputusan hasil akhir laporan keuangan dapat diyakini
laporan keuangan. Hal ini diatur dalam pasal 33 keuangan, auditor APIP harus memahami yang diambil oleh pimpinan; informasi atas keandalannya, dengan catatan apabila input
ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun secara garis besar sifat transaksi entitas, sistem laporan keuangan periode sebelumnya serta data dilakukan secara benar.
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja dan prosedur akuntansi, bentuk catatan personel yang bertanggungjawab terhadap Di samping itu setiap bulan realisasi
Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri akuntansi dan basis akuntansi yang akuntansi dan pelaporan keuangan. anggaran selalu direkonsiliasi dengan KPPN
Keuangan Nomor 41/PMK.09/2010 tentang digunakan. Ruang lingkup reviu sebatas pada Prosedur analitik dilakukan pada akhir sehingga tingkat kesalahan sudah dapat
Standar Reviu atas Laporan Keuangan penelaahan laporan keuangan dan catatan reviu dan dapat dilaksanakan dengan dideteksi lebih dini. Dengan kata lain, laporan
Kementerian Negara/ Lembaga, Reviu laporan akuntansi. Hal ini diperlukan dalam rangka mempelajari laporan keuangan untuk realisasi anggaran dapat diyakini keandalan
keuangan adalah penelaahan atas menguji kesesuaian antara angka-angka yang menentukan apakah telah sesuai dengan akurasinya sehingga fokus reviu yang
penyelenggaraan akuntansi dan penyajian disajikan dalam laporan keuangan terhadap standar akuntansi pemerintahan; atau dilakukan untuk Laporan Realisasi Anggaran
laporan keuangan oleh auditor Aparat catatan, buku, laporan yang digunakan membandingkan laporan keuangan dalam (LRA) tidak diperlukan pengujian yang
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang dengan sistem akuntansi yang berlaku. beberapa periode yang setara. Di samping itu mendalam.
kompeten untuk memberikan keyakinan Pelaksanaan reviu dilakukan secara dapat pula dengan membandingkan realisasi Hal terpenting yang perlu diwaspadai
terbatas bahwa akuntansi telah paralel dengan pelaksanaan anggaran dan terhadap anggaran. ketika melakukan reviu adalah potensi
di se le ng ga rak an be rda sa r k an Si ste m penyusunan laporan keuangan. APIP kesalahan. Potensi kesalahan yang mungkin
Akuntansi Instansi dan laporan keuangan telah membuat pernyataan telah direviu atas Mendeteksi Tingkat Kesalahan terjadi pada laporan keuangan/BMN
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi laporan keuangan dan dilampirkan sebagai disebabkan oleh beberapa aspek, seperti
Pemerintahan, dalam upaya membantu bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan Untuk mendeteksi tingkat kesalahan pencatatan yang bersifat manual di luar sistem
Menteri/Pimpinan Lembaga menghasilkan yang disampaikan kepada Menteri Keuangan. yang mungkin terjadi adalah dengan aplikasi, antara lain:
laporan keuangan yang berkualitas. Pernyataan tersebut diterbitkan setidak- mengetahui keandalan dan kelemahan system a). Penyajian dalam penyusunan CALK,
Tujuan reviu laporan keuangan untuk tidaknya sekali dalam setahun. yang mendukung terhadap penyusunan potensi kesalahannya bisa berupa kesalahan
memberikan keyakinan akurasi, keandalan, laporan keuangan itu sendiri. Seperti diketahui penyajian, jumlah, redaksional, atau data

54 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 55


Telaah Rak Buku
Penting yang tidak tersajikan Rekomendasi yang dengan segera Tanya Jawab Seputar
b). Penjelasan yang disampaikan dalam dapat ditindaklanjuti adalah rekomendasi
laporan BMN sering kali terdapat kesalahan- yang sifatnya controllable/internal, sehingga Pengadaan Barang & Jasa
kesalahan, antara lain untuk transaksi-transaksi dengan mudah dapat segera dikoreksi,
transfer masuk, transfer keluar, penghapusan, misalnya: kesalahan jumlah, kesalahan input,
reklasifikasi, hibah, penilaian asset dan kesalahan catat, belum cukupnya penjelasan
Judul Buku
sebagainya. pada Catatan atas Laporan Keuangan (CALK).
Buku Pintar Pengadaan Barang dan
Potensi kesalahan lainnya dikarenakan Demikian pula bila ditemui transaksi tertentu
Jasa Pemerintah
adanya dua sistem (SAK dan SIMAK BMN) yang yang belum diinformasikan; atau pun belum
Penyusun
ditransfernya sebagian data dari aplikasi SAK
satu dengan lainnya terpisah. Kesalahan yang Tim Redaksi Forum Sahabat
ke SIMAK BMN dan sebaliknya.
berpotensi terjadi antara lain berupa realisasi Penerbit
Rekomendasi yang tidak dengan segera
belanja modal yang belum ditransfer ke SIMAK Forum Sahabat (2011)
dapat ditindaklanjuti pada umumnya adalah
BMN; pembelian BMN melalui akun belanja masalah-masalah yang penyelesaiannya Halaman
mengikutsertakan pihak lain (di luar kontrol vii + 421 halaman
barang lupa dicatat sebagai aset; atau mutasi-
mutasi tambah/kurang BMN pada laporan kita), sehingga tindak lanjutnya memerlukan
BMN belum diinformasikan atau ditransfer ke waktu sampai dengan pihak lain tersebut
menyelesaikannya. Contoh dari masalah ini Oleh : Trinanti Sulamit
dalam SAK, sehingga terjadi perbedaan nilai
antara lain: penyelesaian sertifikat tanah, Staf pada Inspektorat Jenderal
aset antara laporan BMN dengan neraca pada piutang dengan pihak ketiga. Masalah ini Kementerian Perindustrian
SAK. biasanya sangat menjadi perhatian oleh BPK Aturan mengenai Pengadaan Barang kertas lebih menyenangkan bagi sebagian
Aplikasi persediaan yang belum dan selalu dimonitor progresnya. dan Jasa diperbarui? Alamak, bagaimana cara besar orang, tapi selain itu apa lagi nilai
terintegrasi dengan SIMAK BMN juga Laporan hasil reviu dan pernyataan k ita mempelajari dan menyesuaik an lebihnya ?
berpotensi terjadinya kesalahan dalam meng- telah direviu disampaikan kepada pengetahuan baru dengan yang pengetahuan Aha, rasa putus asa dalam diri ini
update saldo persediaan dari aplikasi Menteri/Pimpinan Lembaga terkait dalam yang sudah ada di kepala kita sebelumnya? ternyata tak dibiarkan terlalu lama bercokol
persediaan ke dalam SIMAK BMN dan atau SAK. rangka penandatanganan Pernyataan Mungkin kebingungan ini sempat mampir di karena saya akhirnya menemukan sebuah
Demikian pula pengelolaan barang Tanggung Jawab (Statement of Responsibility), benak sebagian dari kita saat muncul buku bertajuk Buku Pintar Pengadaan Barang
persediaan yang kurang mendapat perhatian utamanya untuk laporan keuangan tingkat Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan Jasa : Disusun Berdasarkan Perpres No. 54
berpotensi atas terjadinya kesalahan. kementerian. Laporan keuangan yang direviu muncul di bumi pertiwi. Terlebih bagi orang- Tahun 2010 & Peraturan Terkait Lainnya.
Penyebabnya adalah pencatatan barang oleh aparat pengawasan intern harus disertai orang yang tidak berasal dari latar belakang Berbeda dengan buku-buku versi cetak
persediaan sering kali dilakukan kurang dengan Pernyataan Telah Direviu. Setiap pendidikan hukum. Jika saja garuk-garuk Perpres Nomor 54 Tahun 2010 lainnya, buku ini
memperhatikan praktik-praktik yang sesuai halaman laporan keuangan yang telah direviu kepala bisa membuat kita tambah mengerti, menyajikan pemahaman mengenai aturan
ketentuan, antara lain: tidak pernah harus memuat pengacuan berupa kalimat tentu kita akan memilih itu. Namun apa daya Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan
melakukan stock opname, pencatatan “Lihat Pernyataan Telah Direviu Aparat jika mau tidak mau dan suka tidak suka kita format tanya jawab. Bukankah kadang jalan
persediaan tidak menggambarkan saldo fisik Pengawasan Intern”. harus mempelajari aturan pengganti masuk pengetahuan adalah melalui proses
sebenarnya, serta pembukuan persediaan Apabila aparat pengawasan intern tidak Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003. diskusi?
yang kurang tertib. dapat melaksanakan penelusuran angka- Saya hampir putus asa saat melintasi Buku ini terbagi dalam tujuh bab yang
angk a pos dalam laporan keuangan, rak-rak buku hukum di toko dan mendapati diawali dengan Daftar Singkatan. Tujuh bab
Temuan dan Rekomendasi pengajuan pertanyaan dan prosedur analitik bahwa buku-buku mengenai Pengadaan tersebut antara lain: Pedoman Umum yang
yang dipandang perlu untuk memperoleh Barang/Jasa Pemerintahan yang tersedia Wajib Dipahami (I), Perencanaan Umum
Temuan dan rekomendasi hasil reviu keyakinan terbatas yang seharusnya ada hanyalah versi cetak Peraturan Presiden Pengadaan Barang/Jasa (II), Tata Cara
laporan keuangan secara umum dapat dibagi dalam suatu reviu, maka reviu dianggap tidak Nomor 54 Tahun 2010. Ah, zaman internet Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (III), Tata Cara
atas dua katagori, yaitu: temuan dan lengkap. Suatu reviu yang tidak lengkap begini, bukankah sangat mudah dan nirbiaya Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi (IV),
rekomendasi yang dengan segera dapat bukanlah dasar yang memadai untuk jika kita mengunduh dari internet ketimbang Tata Cara Pemilihan Penyedia Jasa Konsultasi
ditindaklanjuti; serta temuan dan menerbitk an laporan reviu dan/atau mesti mengeluarkan kocek untuk membeli (V), Tata Cara Pemilihan Penyedia Jasa Lainnya
rekomendasi yang tidak dengan segera dapat pernyataan telah direviu. versi cetaknya? Mungkin, membaca materi (VI), dan Tata Cara Swakelola (VII).
ditindaklanjuti.

56 SOLUSI Maret 2011 SOLUSI Maret 2011 57


Rak Buku
Salah satu perbedaan antara Keppres sistematis seperti ini sungguh memudahkan
Nomor 80 Tahun 2003 dengan Perpres Nomor bagi pembaca yang ingin melakukan
54 Tahun 2010 adalah mengenai Pembagian pemetaan dengan jernih mengenai
Tanggung Jawab dalam Perencanaan perbedaan masing-masing jenis pengadaan
Pengadaan antara PA/KPA dengan PPK. Pada tersebut.
Keppres Nomor 80 Tahun 2003, pembagian Anda tipikal manusia yang lebih mudah
tersebut belum jelas dipaparkan. Nah, simak merasa jelas dengan menggunakan gambar
saja pertanyaan-pertanyaan yang saya atau bagan ketika memulai sesuatu? Jangan
nukilkan dari Bab I buku ini: Sebutkan tugas dan kuatir, buku ini juga menyediakan alur proses
w e we n a n g Pe n g g u n a A n g g a ra n ( PA ) ! ; yang dilalui untuk pelaksanaan Pelelangan

Komitmen Perubahan Paradigma Pengawasan


Bagaimana kedudukan Kuasa Pengguna Umum Secara Pascakualifikasi Metode Dua
Anggara (KPA) dalam Peraturan Presiden Nomor Sampul, Pelelangan Umum Prakualifikasi
54 Tahun 2010?; Apa saja tugas pokok dan Metode Dua Tahap, dan Sistem Kontes.

Keluarga Besar Inspektorat Jenderal


wewenang PPK? Ketiganya menyediakan bagan mulai dari
Anda belum puas? Tentu saja masih ada Pengumuman hingga Penunjukkan Penyedia
pertanyaan dan jawaban lain yang dipaparkan Barang/Jasa.
dalam buku ini, misalnya: Selain mempunyai Tentu saja tak ada gading yang tak retak.

Kementerian Perindustrian
tugas pokok, PPK juga mempunyai tugas Dan tak ada buku yang dapat berdiri sendiri.
sampingan. Apa saja tugas-tugas itu?; Apa Untuk mengerti Pengadaan Barang/Jasa
persyaratan untuk menjadi anggota PPK? Selain Pemerintah, tentulah kita perlu menengok
itu, secara tidak langsung ketika Anda langsung pada Peraturan Presiden Nomor 54
membaca dan mempelajari buku ini, Tahun 2010. Buku ini merupakan alat untuk
pemahaman Anda pun digiring pada batas- mengerti lebih mudah bagi Anda yang awam
batas tertentu. Simak saja, ketika ada atau kesulitan jika berhadapan langsung
pertanyaan: Hal-hal apa saja yang menjadi dengan ratusan pasal dengan beratus-ratus
tugas pokok dan kewenangan ULP/ Pejabat lembar lampiran peraturan. Buku ini tetaplah
Pengadaan?; Buku ini tidak lantas puas memerlukan pendamping peraturan yang
menjelaskan, ia terus memuaskan dahaga rasa bersangkutan. Sayangnya, pada setiap tema
ingin tahu Anda dengan pertanyaan lanjutan yang tersaji, buku ini tidak menyertakan
seperti: Apa tugas dan wewenang khusus ULP?; keterangan/ informasi mengenai pasal dalam
Apa tugas dan wewenang khusus Pejabat Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang menjadi
Pengadaan?; Selain memiliki tugas pokok dan rujukan. Hal ini tentunya kurang praktis bagi
w e we n a n g k h u s u s , U L P a t a u p e j a b a t Anda yang ingin melakukan pelacakan
pengadaan memiliki tugas lain untuk langsung pada pasal-pasal tersebut.
mengusulkan kepada PPK. Apa saja yang Terlepas dari kenyamanan atau
diusulkan itu? kekuranganyamanan yang kita peroleh dari
Bab II hingga Bab VI disusun buku ini, usaha cepat tanggap Tim Redaksi
berdasarkan perbedaan jenis pengadaan Forum Sahabat terhadap kebutuhan pasar
mulai dari Barang/Jasa, Pekerjaan Konstruksi, patut kita beri apresiasi. Selanjutnya, tentu
Jasa Konsultasi, Jasa Lainnya, dan Swakelola. selamat menikmati!
Istimewanya, setiap bab tersebut terbagi
dalam sub-bab yang kurang lebih memiliki alur
yang sama yakni Persiapan, Pelaksanaan, dan
Penandatanganan Kontrak. Tiga tahapan ini
tentunya dilalui pada jenis pengadaan apapun,
hanya saja masing-masing jenis memiliki
kekhasan tersendiri. Penyajian dengan

58 SOLUSI Maret 2011

Anda mungkin juga menyukai