Gunakan
Produk Dalam Negeri
Untuk Kemajuan Indonesia
SOLUSI
Sambutan
ISSN : 2088 - 0073
Majalah Pengawasan
Pelindung
DR. Ir. Imam Haryono, M. Sc.
Dewan Pembina
Inspektur I
Inspektur II
Inspektur III Sambutan
Inspektur IV Inspektur Jenderal
Pemimpin Redaksi
Kementerian Perindustrian
Drs. Singgih Budiono
Redaktur Pelaksana
Drs. Edy Waspan, MM.
Maria Haida, S.Sos Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas lahirnya
Ir. Liliek Widodo, M.Si. Majalah Pengawasan SOLUSI Majalah Pengawasan SOLUSI, yang diterbitkan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian
Edwardsyah Nurdin, B.Sc. Terbit Per Triwulan Perindustrian. Penerbitan Majalah Pengawasan SOLUSI merupakan bentuk komitmen terhadap
Trinanti Sulamit, S.I.Kom. pentingnya informasi dan komunikasi yang terbuka bagi peningkatan kualitas nilai-nilai
pengawasan yang independen, akuntabel, obyektif dan transparan dalam mewujudkan good
Editor governance dan clean government. Oleh karena itu saya menyambutnya gembira disertai harapan
Ciendy Martha Gayatri, ST. semoga komitmen itu tetap terjaga.
Denny Chandra, S.Kom. Dengan terbitnya majalah ini, informasi dan pemikiran tentang pengawasan dapat
Hariadi Amri, SH. Redaksi menerima tulisan berupa
disampaikan kepada publik secara terbuka; dan diharapkan dapat menjadi umpan-balik bagi
Dyan Garneta Paramita Sari, S.T.P. opini / saran / kritik / komentar / foto lahirnya gagasan-gagasan konstruktif dan inovatif di bidang pengawasan. Melalui penerbitan
ke alamat majalah ini diharapkan dapat memacu para aparat pengawasan internal, khususnya Pejabat
Desain Grafis
Arga Mahendra, SH. E-mail redaksi : Fungsional Auditor di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian, untuk terus
solusi@kemenperin.go.id berkiprah dan meningkatkan perannya dalam meningkatkan kinerja Kementerian Perindustrian
Fotografer dan meminimalisir bentuk-bentuk penyimpangan melalui pengembangan kompetensi dan
Y.L. Didid Kristiawan, S.T. profesionalisme dalam bentuk tulisan ilmiah populer.
Ginanjar Mardhikatama, SE Kepada para pengasuh Majalah Pengawasan SOLUSI, saya berharap agar terus
mendedikasikan diri bagi peningkatan kualitas dan keberlangsungan penerbitannya, sampaikan
Tenaga Sekretariat gagasan-gagasan konstruktif dan inovatif, serta berikan informasi yang transparan tentang
Agung Tri Utomo, A.Md. Diterbitkan oleh pengawasan; dan jadikan Majalah Pengawasan SOLUSI sebagai wahana memajukan seluruh
Afininda Siti Murni, A.Md. Inspektorat Jenderal Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan warga Kementerian Perindustrian.
Kementerian Perindustrian
Alamat Redaksi Terima kasih dan selamat berkarya.
Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian
JL. Gatot Subroto Kav.52-53 Lt. 4 - Jakarta 12950
Telp : 021 - 5251108
Email : solusi@kemenperin.go.id
Tentang
Implementasi Manajemen
Aset Negara,Guna Optimalisasi
Pelayanan Publik Oleh : Agus Riyanto
Implementasi Sistem Pejabat Fungsional Auditor, Direktorat Pengawasan
11 Pemeriksaan atas Industri dan Distribusi, Deputi Pengawasan Instansi
Pengendalian Intern 38
Pemerintah Bidang Perekonomian, BPKP
Laporan Keuangan
Pemerintah (SPIP)
Sudah menjadi rahasia umum bahwa anggaran yang terbatas? Solusi permasalahan
Monitoring dan Evaluasi sumber pendanaan untuk pengadaan aset di tersebut adalah dengan menerapk an
SPIP dan APIP 20 Pedoman Penggunaan Republik ini sangat terbatas, sementara manajemen aset yang baik di instansi
Mengapa manajemen aset perlu diterapkan di konsisten. Kadang pemerintah mengambil (4) Berwawasan ke Depan (Long Term Informasi yang andal dan reliable terkait aset,
instansi pemerintah? kebijakan beresiko dengan mengalokasikan in Outlook), Sistem yang dirancang harus serta mudah diakses dan digunakan untuk
1) Tuntutan Perubahan Sistem, dana yang terbatas untuk memelihara, berwawasan ke depan dan membantu mendukung proses pengendalian aset
Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang meningkatkan dan operasionalisasi aset. pimpinan untuk mengambil keputusan dan (6) Fleksibel (Flexible), Sistem
Keuangan Negara mewajibkan Presiden dan Pemerintah lebih menitik beratk an memanfaatkan aset secara optimal (risk manajemen aset harus dirancang fleksibel
Gubernur/Bupati/Walikota untuk pengalokasian anggaran untuk kegiatan management) sehingga dapat dengan mudah disesuaikan
menyampaikan laporan pertanggungjawaban pembangunan aset. Hal tersebut menuntut (5) Mudah Diakses dan Digunakan dengan perkembangan teknologi dan
pelaksanaan APBN/APBD berupa laporan manajemen aset yang baik untuk mewujudkan (Accessible and User Friendly), Sistem pemenuhan kebutuhan stakeholders.
keuangan. Hal ini secara tidak langsung pelayanan publik yang tetap andal. manajemen aset harus dapat menghasilkan
mengubah gaya operasi manajemen di 4) Tuntutan Akuntabilitas dan
instansi pemerintah yang sebelumnya berpola Transparansi Publik, Pada era good
administrasi keuangan (financial governance saat ini, akuntabilitas dan
administration) menjadi pengelolaan transparansi publik mutlak dilaksanakan. Salah A GENERIC ASSET MANAGEMENT SYSTEM
keuangan (financial management). Informasi satu sistem pendukungnya yakni dengan
aset dalam LKPP (neraca) dituntut akurat dan menerapkan sistem manajemen aset agar SYSTEM COMPONENTS KEY QUESTIONS
reliable sehingga aset negara yang dikelola masyarakat dapat memonitor kinerja instansi What is our mission? What are our goals and
Goals and Policies policies ?
dapat lebih optimal dimanfaatkan untuk pemerintah terkait efektivitas dan efisiensi (Reflects Custumer Input)
kesejahteraan rakyat. pengelolaan aset negara. What is included in our inventory of assets ?
2) Hambatan Personil, Dalam suatu What is the value of our assets? What are their
functions? What services do they provide?
Instansi Pemerintah tidak jarang suatu Beberapa prinsip dasar dalam Asset Inventory
What was the past condition and performance
pelaksanaan kegiatan sangat bergantung menerapkan manajemen aset, antara lain: of our assets?What is the current and predicted
pada satu orang (depend on person) dan tidak ( 1 ) Fo k u s p a d a K e p e n t i n g a n future condition and performance of our assets?
bergantung pada sistem. Misalnya, untuk Masyarakat (Customer Focused) Conditions Assessment How can we preserve, maintain, or improve our
and Performance assets to ensure the maximum useful life and
mendapatkan data aset hasil pengadaan Perencanaan dan pemrograman harus jelas Modeling provide acceptable service to the public?
tahun 2005, seringkali kita harus menanyakan dan fokus menerapkan manajemen aset guna What resources are available? What is the
ke mantan pimpinan proyek yang melakukan mewujudkan pelayanan publik yang andal, budget
Alternatives Evaluation Budget / level? What is the projected level of future
and Program
pengadaan aset tersebut karena pejabat yang bukan sekedar proyek yang mengakibatkan Optimalization
Allocations Funding?
menangani saat ini tidak memiliki datanya. pemborosan keuangan negara. What investment options may be identified
within and among asset component classes?
Data BMN menjadi kurang memadai (2) Misi yang Jelas sebagai Pengarah Short - and Long-
What are their associated costs and benefits?
dan berujung pada opini disclaimer BPK (Mission Driven) Misi yang akan diwujudkan Range Plans
Which option, or combination of options, is
(Project Selection)
tehadap Laporan Keuangan Pemerintah. harus jelas. Misi tersebut bukan misi yang “Optimal?”
Perubahan kultur pengelolaan aset yang mengada-ada, namun telah tercermin dalam What are the consequences of not maintaining
our assets? How can we communicate the
bergantung ke orang harus berubah menjadi rencana stratejik dengan parameter kinerja Program Implementation impact of the condition and performance of our
assets on the system and end user?
pengelolaan aset yang sistematis. yang jelas.
How do we monitor the impact of our decisions?
3) Meningkatnya Kebutuhan (3) Berorientasi pada Sistem (System How do we adjust our decision-making
Anggaran, Pada masa resesi saat ini, sumber Oriented) Efektivitas implementasi Performance Monitoring
framework
when indicated?
(Feedback)
pendanaan dan kebutuhan pembiayaan yang manajemen aset tidak boleh bergantung pada
How can we best manage our assets in order to
s u d a h ti d a k si n k ro n me n u nt u t po l a orang di belakangnya, melainkan harus least inconvenience the motoring public when
we repair or replace these facilities?
pengelolaan anggaran dengan penetapan sistematis sehingga siapa saja asal
prioritas pembangunan yang jelas dan berkompetendapat menjalankannya.
Pengujian Sistem Pengendalian Intern perubahan dalam struktur pengendalian: (5) Apak ah terdapat kebijak an untuk C. Identifikasi Risiko (1) Apakah identifikasi
(a)Apakah pengendalian dipantau secara melakukan rotasi tugas diantara pegawai? risiko sudah diperhitungkan dalam rencana
Untuk dapat mengetahui apakah suatu memadai (b) Apakah terdapat tindak lanjut jangka pendek dan rencana strategis jangka
instansi memiliki Sistem Pengendalian Intern t e r h a d a p p e ny i m p a n g a n d a r i u n s u r G. Kegiatan Pengawasan (1) Apakah auditor panjang? Apakah sudah diidentifikasikan
yang baik atau tidak, dapat dilakukan pengendalian yang berlaku (4) Apakah internal melakukan audit dan reviu atas risiko-risiko sebagai akibat dari ketentuan dan
pengujian dengan menggunakan Daftar prosedur prosedur yang ditetapkan oleh kegiatan entitas secara independen? (2) peraturan baru? (2) Apakah sudah
Pertanyaan berikut : organisasi telah dilengkapi penghargaan dan Apakah ruang lingkup audit intern ditetapkan diidentifikasikan risiko-risiko sebagai akibat
sanksi? (5) Apakah terdapat pengecekan silang dengan jelas, dan kegiatannya dilaksanakan dari interaksi dengan entitas lainnya baik di
1. Lingkungan Pengendalian antara para pimpinan dalam pelaksanaan tepat waktu dan dapat diandalkan? (3) Apakah dalam maupun di luar lingkungan
tugas organisasi? pengawasan intern ditujukan pada perbaikan pemerintahan? (3) Apakah sudah
A. Integritas dan Nilai Etika : (1) Apakah ada organisasi dan apakah telah ditetapkan dipertimbangkan risiko-risiko sebagai akibat
kebijakan atau aturan intern secara tertulis D. Struktur Organisasi (1) Apakah struktur prosedur yang mengatur tindak lanjut atas dari penciutan entitas? (4) Apakah sudah
yang memberikan sanksi terhadap pegawai organisasi yang ada ditetapkan dengan hasil pengawasannya? (4) Apakah fungsi diidentifikasikan risiko-risiko potensial akibat
yang melakukan kecurangan atau peraturan tertentu serta telah auditor internal mereviu sistem dan kegiatan dari proses yang terdesentralisasi? (5) Apakah
ketidakjujuran? Kemudian sudahkah menggambarkan tugas pokok, fungsi, entitas serta menyediakan informasi, analisa, sudah dipertimbangkan risiko-risiko yang
dikomunikasikan atau disosialisasikan kepada tanggung jawab dan wewenang bagi setiap perkiraan,rekomendasi dan konsultasi kepada berkaitan dengan SDM, seperti rencana
seluruh pegawai? (2) Apakah terdapat pegawai? (2) Apakah struktur organisasi telah manajemen telah dilaksanakan dengan baik? suksesi, ketidakcukupan kompensasi dan
c o nt o h / te l a d a n d i o r g a n i s a s i d a l a m memberikan kecukupan kerangka kerja secara benefit untuk dapat tetap kompetitif dengan
pelaksanaan kebijakan atau aturan? (3) Apakah keseluruhan untuk merencanakan, 2. Penilaian Risiko pegawai sektor swasta? (6) Apakah sudah
pegawai yang melanggar peraturan dikenakan mengarahkan dan mengawasi pekerjaan? (3) dipertimbangkan risiko-risiko akibat dari
sanksi oleh atasannya? (4) Apakah setiap tugas Apakah struktur organisasi telah memfasilitasi A. Penetapan Tujuan Organisasi (1) Apakah belanja program yang tidak tepat,
dapat dimengerti dengan jelas oleh setiap kecukupan arus informasi? pimpinan organisasi telah menetapkan tujuan pelanggaran prinsip pengendalian dana, atau
pegawai? umum organisasi dalam bentuk visi, misi, ketidakpatuhan lainnya.
E. Pelimpahan wewenang dan tanggung tujuan, dan sasaran? Dan apakah visi, misi,
B. Komitmen terhadap Kompetensi: (1) jawab (1) Apakah telah terdapat uraian tugas tujuan, dan sasaran organisasi sejalan dengan D. Analisa Risiko (1) Apakah telah ditetapkan
Apakah dilakukan pengujian terhadap untuk masing-masing pegawai? Dan apakah program yang telah ditetapkan? (2) Apakah kriteria dalam menetapkan tingkat risiko
pegawai yang akan menduduki jabatan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi rendah, sedang, dan tinggi? (2) Apakah risiko
tertentu? (2) Apakah terdapat diklat atau setiap tugas telah dinyatakan secara tertulis tersebut cukup spesifik dan dapat yang diidentifikasi dan dianalisa relevan
kursus untuk meningkatkan pengetahuan sehingga pelaksana tugas tahu wewenang dan diaplikasikan oleh organisasi? (3) Apakah dengan tujuan operasional entitas? (3) Apakah
pegawai? Diklat atau kursus tersebut telah tanggungjawabnya? (2) Apakah terdapat rencana strategis mendukung visi, misi, tujuan, sudah ada penentuan tentang bagaimana
sesuaikah dengan yang dibutuhkan oleh sanksi bagi pegawai yang tidak melaksanakan dan sasaran organisasi dan memperhatikan mengelola atau meminimalkan risiko dengan
pegawai? (3) Apakah ada program baik formal tugas? Dan adakah prosedur pendelegasian alokasi sumber daya dan skala prioritas? (4) baik? (4) Apakah sudah ditetapkan aktivitas
maupun informal untuk kegiatan orientasi dan tugas dan wewenang kepada pegawai untuk Apakah rencana strategis dan anggaran pengendalian untuk mengelola dan
pelatihan pegawai baru? Apakah ada melaksanakan suatu pekerjaan? didesain melalui berbagai tingkatan pimpinan meminimalisasi risiko tertentu pada level
pedomannya? (4) Apakah terdapat dukungan organisasi? operasional entitas, serta apakah ada
dari organisasi bagi pegawai yang ingin F. Kebijakan dan praktek yang terkait pemantauan atas implementasinya?
melanjutkan pendidikan? dengan Sumber Daya Manusia (1) Apakah B. Penetapan Tujuan Operasional Entitas
perektrutan pegawai dilatarbelakangi oleh (1) Apakah semua aktivitas telah di reviu secara E. Mengelola Risiko akibat Perubahan (1)
C. Gaya operasi dan filosofi manajemen : (1) kebutuhan organisasi? (2) Apakah prosedur- periodik untuk memastikan aktivitas-aktivitas Apakah risiko-risiko akibat kondisi yang
Apakah pimpinan berupaya keras untuk prosedur yang diterapkan dalam melakukan tersebut tidak menyimpang dari tujuan berubah secara signifikan sudah
merealisasikan setiap rencana atau program suatu pekerjaan telah mudah dipahami? (3) operasional dan rencana strategis entitas? (2) diperhitungkan sehingga akibatnya dapat
yang telah ditetapkan dan tidak menganggap Apakah promosi pegawai didasarkan pada Apakah sumber daya yang diperlukan untuk diantisipasi? (2) Apakah entitas telah
sebagai formalitas belaka? (2) Apakah dalam pertimbangan prestasi, kepangkatan atau mendukung pencapaian tujuan sudah memberikan perhatian terhadap risiko akibat
menetapkan keputusan telah didiskusikan senioritas? (4) Apakah setiap mutasi pegawai diidentifikasikan? rekrutmen pegawai baru yang menempati
antara atasan dengan bawahan? (3)Apakah mempertimbangkan kemampuan teknis posisi penting atau tingkat penggantian
manajemen terlibat dalam perancangan pegawai dengan kebutuhan teknis unit kerja? pegawai yang tinggi?
Sebenarnya, apa dampak SPIP terhadap sistem keuangan kita akan berubah jadi acrual
masyarakat? based.
Pada awalnya, tentu sebuah instansi memiliki Baru setelah itu kita melakukan pemetaan
tujuan yang diharapkan dapat dirasakan oleh risiko. Penerapan SPIP kan berbasis risiko,
masyarakat. Nah SPI itu mengawal agar tujuan pertanyaannya: Apakah untuk mencapai
yang diharapkan itu tercapai. Kalau tujuan tujuan tertentu kita mengetahui risikonya?
instansi itu misalnya bagi-bagi dana bantuan Tentu kalau kita tidak memetakan risiko, akan
kepada masyarakat, SPIP yang bagus akan sulit menerapkan SPIP.
mengawal hingga dana ini tepat sampai di
masyarakat, digunakan secara tepat. Ibarat kita berhadapan dengan mobil yang
bisa berjalan, tetapi kita tidak yakin mengenai
Apa yang diperlukan dalam membuat keamanan untuk sampai ke tujuan. Misalnya
grand design, sampai kita bisa membuat kita ingin ke Jakarta, bagaimana kita yakin
aturan dan tim ? mobil tersebut bisa sampai ke Jakarta? Tentu
kita harus memetakan risiko. Jika ada risikonya
Lingkungan pengendalian menjadi dasarnya. ban mobil pecah, apa yang akan kita lakukan?
Bicara soal lingkungan pengendalian itu Kita harus cek, adakah ban serep? Kita bisa saja
artinya kita bicara mengenai orang, mutu, membawa banyak ban serep, tapi kan high
integritas, dan komitmennya. Tidak hanya cost. Lalu berapa jumlah cukupnya? Kalau
komitmen secara tertulis saja tetapi dia pimpinan mengerti mobil maka risiko akan
memberikan contoh melaksanakan. Tidak lebih sedikit, berbeda halnya jika pimpinan itu
hanya omongan saja. tidak mengerti mobil. Yang jelas fondasinya
adalah komitmen pimpinan.
Baru kemudian kebijakan-kebijakan yang Yang mulai menerapkan SPIP itu baru Di mana letak Itjen atau APIP dalam
nyata di sekitar itu. Misalnya kehendak untuk Bagaimana cara meningkatkan integritas? beberapa, salah satunya Kementerian PU. penerapan SPIP?
memperoleh Laporan Keuangan yang WTP, Banyak yang sudah mulai minta diklat dan rata-
komitmen untuk membuat Laporan Keuangan Aturan perilaku yang disepakati bersama. rata sudah bikin satgas, misalnya Kementerian Ini bukan tanggung jawab Itjen, melainkan
agar memperoleh WTP; tentunya dengan Tidak sekadar aturan tetapi ditaati terus. Perhubungan. tanggung jawab pimpinan yang secara formal
demikian mau tidak mau pemimpin harus Apakah pimpinan itu memiliki dorongannya? ditetapkan. Itjen hanya mendorong dan
membimbing orang yang punya kompetensi Kita bilang aturan perilaku, tapi kadang lebih Mengapa satgas itu penting? mengevaluasi. Itjen atau APIP sendiri harus
terkait laporan keuangan. gampang membikin aturannya daripada menerapkan. Yang memonitor itu pimpinan
menurutinya. Pertanyaan yang penting, ada Satgas itu sebenarnya mempermudah, karena keyakinan bahwa tujuan unit tercapai
Kemudian integritas pemimpin dalam contoh atau tidak dari pimpinan? Akan lebih perannya dalam membantu pimpinan untuk itu terkait kepentingannya sebagai pimpinan.
mendorong orang untuk bisa melakukannya gampang bagi bawahan untuk meniru atasan. fokus dari sisi substansi dan administrasi hanya
pekerjaannya. Orangnya bagus, tapi tidak Kalau kita bicara etika, akan lebih mudah sementara. Kalau kita bicara SPIP, ini memang Apa SPIP harus diterapkan oleh semua
memiliki peralatan yang memadai misalnya diterapkan jika diberi contoh. Terkait hal ini, tanggung jawab pimpinan. Pimpinan yang instansi pemerintah?
komputernya, ya sulit juga dia bikin Laporan aturan perilaku harus ada. kasih warna. Kadang-kadang, pimpinan ini
Keuangan. Apalagi jika tidak didiklatkan. ingin mengerti substansi SPIP, untuk itu perlu Bagi presiden ya. Sebagai contoh, misalnya
Saat ini adakah contoh Kementerian yang diklat SPIP. Nah yang didiklatkan adalah satgas presiden memiliki program pangan. Tentu
Orang-orang keuangan harus mengerti sudah menyiapkan dan melaksanakan sehingga satgas mengetahui secara teknis akan timpang jika dari sisi pertanian bagus
prinsip-prinsip Laporan Keuangan dan sistem SPIP? substansi. Dengan adanya satgas penerapan sementara dari sisi perindustrian tidak bagus.
yang dibangun oleh Kementerian Keuangan. SPIP akan lebih mudah. Satgas menjadi Jika kita bicara soal pemerintah, SPIP
Itu harus di-update terus. Kalau dia tidak SPIP dikeluarkan tahun 2008. Tahun 2009 dan kepanjangan tangan sementara dari sebenarnya untuk kepentingan nasional. Dari
dikasih kesempatan untuk meng-update ilmu, 2010 kita melakukan sosialisasi. Secara pimpinan. Presiden, turun ke Menteri, turun ke Dirjen.
dia akan ketinggalan terus. Apalagi pada 2014 menyeluruh masih dalam tahap persiapan. (Dyan Garneta/Trinanti Sulamit)
& APIP
pengendalian diri; sementara APIP yang disampaikan pada bab III, sebelas
memandang SPIP sebagai pedoman atau diantaranya terkait dengan APIP, yaitu pada
SPIP
rujukan untuk menilai pimpinan dan bahkan pasal 48 sampai dengan pasal 58.
seluruh pegawai instansi pemerintah dalam Pada pasal-pasal tersebut intinya
memanfaatkan proses pengendalian itu menyatakan bahwa pelaksanaan pengawasan
secara optimal, untuk mencapai tujuan intern dibebankan kepada APIP melalui
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, berbagai aktivitas yang menjadi
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan wewenangnya, seperti: audit, reviu, evaluasi,
aset negara dan ketaatan terhadap peraturan pemantauan dan kegiatan pengawasan
perundang-undangan. Walaupun punya lainnya.
kedekatan, APIP tentu saja bukan penanggung Ini berarti APIP adalah bagian yang tak
jawab bagi kelancaran implementasi SPIP. terpisahkan dari SPIP. Implementasi SPIP tidak
Oleh : Edwardsyah Nurdin dan Alexander Hamonangan APIP sendiri juga melaksanakan SPIP. akan optimal jika tidak didukung oleh APIP
Redaktur Majalah Pengawasan SOLUSI; dan staf pada Pada dasarnya pimpinan instansi yang kredibel. Dengan demikian APIP harus
Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian pemerintah yang bertanggung jawab atas ditempatkan sebagai penyangga bagi
efektiitas penyelenggaraan SPIP, dan untuk itu penguatan penyelenggaraan SPIP. Sebagai
sarana yang dilakukan adalah melalui penyangga APIP harus memiliki kekuatan lebih
pengawasan intern dan pembinaan terhadap untuk menopang efektifitas terselenggaranya
Selama beberapa hari ini saya selalu mengatur dan menyelenggarakan sistem penyelenggaraan SPIP. SPIP.
digoda oleh singkatan SPIP dan APIP. Dilihat pengendalian intern (SPI) di lingkungan Ada anggapan bahwa dengan Dengan demikian sudah barang tentu
sepintas dua singkatan itu hampir mirip. pemerintahan secara menyeluruh. SPI mengimplementasikan SPIP pada instansi APIP dituntut memiliki kompetensi dan
Perbedaannya hanya pada huruf “S” dan “A”. ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. pemerintah hanya akan memperpanjang profesionalitas yang memadai sehingga
Salah-salah, kita bisa tergelincir mengetik SPIP Sedangkan APIP adalah singkatan dari birokrasi dan membebani institusi. Itu adalah mampu memberi solusi terbaik apabila
menjadi APIP; atau sebaliknya APIP menjadi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang anggapan yang salah dan sebaik nya instansi pemerintah menghadapi hambatan
SPIP. Padahal kedua singkatan itu berbeda meliputi institusi Badan Pengawasan disingkirkan saja. Oleh karena itu sosialisasi dalam mengimplementasikan SPIP. APIP akan
kepanjangannya. Keuangan dan Pembangunan (BPKP), mengenai SPIP agar ditekankan pada aspek menjadi tempat konsultasi yang mumpuni
SPIP dan APIP, dua singkatan itu, Inspektorat Jenderal (atau nama lain yang manfaat yang diperoleh dari penerapan SPIP: bagi pimpinan instansi pemerintah atas segala
walaupun berbeda pengertian dan fungsinya, secara fungsional melaksanakan pengawasan terwujudnya kegiatan yang efisien dan efektif, seluk-beluk mengenai SPIP diminta ataupun
sesungguhnya punya kedek atan dan intern), Inspektorat Provinsi dan Inspektorat keandalan pelaporan keuangan, pengamanan tidak. Dengan demikian APIP harus memiliki
keterkaitan. SPIP adalah Sistem Pengendalian Kabupaten/Kota. aset negara dan ketaatan terhadap peraturan s u m b e r d aya m a n u s i a ya n g h a n d a l,
Intern Pemerintah, suatu aturan yang SPIP wajib dilaksanakan oleh pimpinan perundangan. Pelaksanaan Sosialisasi SPIP berkompeten dan professional. Beban itu
didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor instansi pemerintah, baik itu menteri, juga dapat dimanfaatkan untuk membangun agaknya ada pada Pejabat Fungsional Auditor,
60 Tahun 2008, yang dikeluarkan berkaitan pimpinan lembaga non-kementerian, komitmen, bukan hanya sekedar “just for your yang merupakan ujung tombak dari APIP.
dengan pelaksanaan pasal 58 ayat (1) dan (2) gubernur, bupati dan walikota. Ada lima unsur information”. Pada posisi ini Auditor mendapat
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang dalam SPIP, yaitu: lingkungan pengendalian, SPIP tidak bisa dilaksanakan secara tempat yang terhormat. Sayang, saya bukan
Perbendaharaan Negara. Isi pasal itu antara penilaian risiko, kegiatan pengendalian, parsial, melainkan harus terintegrasi dalam Auditor.
lain menyatakan: dalam rangka meningkatkan informasi dan komunikasi serta pemantauan bentuk tindakan dan kegiatan. Harmonisasi
transparansi dan akuntabilitas keuangan pengandalian intern. dalam satu kesatuan seperti analogi satu
negara, Presiden selaku Kepala Pemerintahan tubuh: yang satu tidak merasa lebih penting
Peran Pengawasan Masih Lemah sehingga tidak ada peluang bagi aparatur
untuk melakukan pelanggaran. Dan ketiga,
Banyak faktor yang menyebabkan mewujudkan aparatur Negara yang memiliki
pengawasan tidak dapat ditindaklanjuti oleh kapabilitas dan moralitas yang tinggi melalui
penegakan hukum yang kuat. Namun yang rekrutmen pegawai secara ketat berdasarkan
paling menonjol adalah komitmen pimpinan persyaratan kapabilitas dan moral, juga
dan sistem hukum yang masih lemah, serta meningkatkan pembinaan pegawai secara
kapabilitas dan moral aparatur negara yang profesional.
rendah. Berbagai penyimpangan yang terjadi
saat ini sebenarnya sudah sangat
Terdapat tiga faktor penyebab lemahnya mengkhawatirkan, sudah begitu mengakar
pengawasan, yaitu : kuat dengan modus operandi yang semakin
canggih, terkoordinasi rapi, memanfaatkan
Pertama ; komitmen pimpinan masih kelemahan sistem pengawasan dan peraturan
lemah. Komitmen pimpinan dapat diukur dari perundang-undangan yang ada. Pola tersebut
tingkat penegakan hukum dan keteladanan biasanya digunakan oleh para penjahat kerah
yang dilakukan pejabat dalam menjalankan putih (white collar crime) yang benar-benar
tugas dan wewenangnya. Banyak kasus profesional.
membuktikan bahwa korupsi terjadi bukan Menurut The Accountants Handbook of
karena belum ada sistem hukum yang Fraud and Commercial Crime, ada dua faktor
mengaturnya, melainkan karena komitmen utama penyebab terjadinya penyimpangan,
pimpinan yang rendah dalam memberikan yaitu niat dan kesempatan. Umumnya setiap
Strategi Percepatan sanksi hukum terhadap pelaku. penyimpangan terjadi karena dominasi kedua
Kedua ; sistem penegakan hukum faktor tersebut. Jika ada niat tapi tidak ada
Pemberantasan Korupsi masih lemah. Banyak peraturan yang kesempatan, begitu pula sebaliknya ada
mengatur berbagai aspek kehidupan, namun kesempatan tetapi tidak ada niat, maka
di Lingkungan Oleh : R. Emil Panjaitan tidak didukung oleh sistem penegakan hukum penyimpangan mungkin tidak akan terjadi.
Kedua faktor tersebut saling mendukung dan
Kementerian Perindustrian Inspektur IV pada Inspektorat Jenderal
Kementerian Perindustrian.
yang jelas dan tegas, dan bahkan justru
tumpang tindih. Akibatnya banyak terjadi saling ketergantungan secara kuat.
pelanggaran hukum karena terdapat celah Terdapat beberapa macam proses
Sejak reformasi bergulir tuntutan bahwa “kegiatan” adalah apa yang dilakukan, hukum yang dapat dipermainkan. pengawasan yang saat ini dijalankan. Menurut
masyarakat terhadap aparatur Negara yang harus diubah menjadi orientasi ”hasil” apa Ketiga ; kapabilitas dan moral aparatur Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 dikenal
mampu mewujudkan good governance yang harus didapatkan. Negara yang masih rendah. Hal ini disebabkan adanya pengawasan melekat ( Waskat),
semakin menguat. Pemberantasan korupsi Berkaitan dengan tuntutan masyarakat rekrutmen pegawai tidak didasarkan pada pengawasan fungsional ( Wasnal), dan
merupakan agenda yang paling sering di atas, hasil yang diharapkan dari pengawasan kapabilitas dan moral yang tinggi melainkan pengawasan masyarakat (Wasmas). Fungsi-
mengemuka. Untuk mewujudkan hal tersebut adalah terhapusnya atau paling tidak pada unsur nepotisme. Selain itu tingkat fungsi dalam pengawasan juga sudah
masyarakat menuntut pemerintah agar berkurangnya praktik-praktik korupsi, kualitas pembinaan pegawai juga masih direalisasikan seoptimal mungkin, yaitu
menjalankan roda pemerintahan secara disamping pemerintah dapat menerapkan rendah sehingga pegawai tidak profesional menyangkut pemeriksaan, pengujian,
transparan, partisipatif dan akuntabel. asas transparansi, partisipatif dan akuntabel menjalankan tugasnya. pengusutan, peninjauan, pengamatan/
Dengan kondisi ini unsur pengawasan dalam menjalankan roda pemerintahan. Hal Optimalisasi peran pengawasan perlu pemantauan, pembinaan, pengendalian dan
menghadapi tantangan semakin berat. Sebab tersebut merupakan indikator keberhasilan didukung oleh tiga hal mendasar. Pertama, penertiban. Dalam operasional pengawasan
untuk melakukan pemberantasan KKN dan pengawasan. Ar tinya walau kegiatan komitmen pimpinan yang tinggi di bidang juga dikenal istilah pengawasan preventif,
mewujudkan pemerintahan yang transparan, pengawasan terus dilakuk an bahk an penegakan hukum dan keteladanan. Kedua, pengawasan represif, pengawasan detektif,
partisipatif dan akuntabel, peran pengawasan frekuensinya ditingkatkan, namun apabila mewujudkan sistem hukum yang kuat pemeriksaan serentak, pemeriksaan materiil,
benar-benar sangat menentukan. tingkat korupsi masih saja tinggi berarti termasuk di dalamnya sistem penegakan pemeriksaan rutin/operasional, pemeriksaan
Pengawasan tidak bisa dilakukan hanya pengawasan belum berhasil. hukum yang disusun secara lengkap dan tepat khusus, dan lain sebagainya.
sekedar menjadi kegiatan rutinitas. Orientasi
Baristand
Industri Palembang,
Pada bidang sertifikasi, LS-Pro BIPA siapapun yang mengerjakannya.
Solid Memegang Baristand Industri Palembang melayani ISO merupakan alat bagi pemimpin
Komitmen sertifikasi produk SNI untuk mi instan, garam
konsumsi, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK),
untuk memastikan bahwa sistem di bawahnya
berjalan dengan baik. Kepala Baristand
crumb rubber, gula kristal putih, urea, Semen Industri Palembang Hari Adi Prasetya memiliki
Portland/Type I, pupuk NPK, pupuk TSK, baja strategi dalam penerapan ISO: pertama, perlu
lapis seng, PVC, minyak pelumas, pupuk ada komitmen bersama di antara personel;
amonium sulfat/pupuk ZA, Semen Masonnry, kedua, sebagai pemimpin ia juga memantau
Pada sebuah gedung dua lantai yang bukan hal ini yang menjadi cita-cita. CPO, pupul KCI dan phosfat alam untuk sistem di bawah untuk memastikan komitmen
terletak di Jalan Kapten A. Rivai, Palembang Baristand Industri Palembang berperan pertanian. tersebut terlaksana dengan baik; dan ketiga,
seluruh personel struktural dan fungsional dalam penguatan Indonesia menjadi negara Jika Anda datang ke Palembang untuk membentuk sebuah tim yang terdiri dari
peneliti Baristand Industri Palembang industri dengan memberikan pelayanan berbelanja penganan oleh-oleh seperti nata pegawai baru yang bertugas mengawasi
melayani masyarakat. Jasa yang disediakan teknologi di bidang riset, rancang bangun dan de coco, nugget, dodol durian, dan kerupuk berjalannya ISO. “Mereka biasanya fresh dan
yakni Laboratorium Aneka, Laboratorium perekayasaan, standardisasi, sertifikasi, kempelang lalu lidah Anda menagih, tentu gesit dalam melihat sesuatu,” tambahnya.
Pencemaran, Laboratorium Proses, pengujian, pelatihan, konsultasi dan informasi Baristand Industri Palembang perlu Anda Seiring dengan Forum Koordinasi
Laboratorium Karet, Unit Perbengkelan dan i p t e k d a l a m m e n d u k u n g acungi jempol. Pasalnya, Baristand Industri Tindak Lanjut Hasil Audit, Kepala Baristand
Instrumentasi, Pusat Informasi dan penumbuhkembangan industri di Sumatera Palembang selama ini menyediakan jasa Industri Palembang Hari Adi Prasetya
Perpustakaan, Lembaga Sertifikasi Produk (LS Selatan maupun di tingkat nasional yang pelatihan pembuatan berbagai penganan m e m b e r i k a n p a n d a n g a n n y a , “d a l a m
Pro BIPA), hingga Lembaga Sertifikasi Sistem berorientasi pada teknologi, jaminan mutu tersebut. melakukan suatu pekerjaan, kami membuat
Mutu (LSSM-BIPA). dan lingkungan. Tak hanya itu, Baristand Industri tingkatan pengawasan di sisi internal. Dengan
Ya, inilah Baristand Industri Palembang Pada bidang riset, Baristand Industri Palembang pun menyediakan jasa pelatihan begitu, pada umumnya temuan hanya akan
pada tahun pengabdian ketigapuluh. Palembang berfokus pada komoditi karet. teknologi proses/produk dan manajemen berulang jika kasusnya menyangkut pihak
Awalnya, sesuai SK. Menperin Patut diingat, Sumatera Selatan merupakan industri, pembuatan kompon pada luar.”
No.357/M/SK/8/1980, balai ini bernama Balai sumber produksi karet terbesar di Indonesia. pembuatan barang jadi karet (pijakan kaki Lalu bagaimana menyiasati kasus
Penelitian dan Pengembangan Industri. Menurut data Ditjen Perkebunan, areal karet sepeda motor, karet pelindung mobil, dll), pendudukan aset yang dilakukan pihak luar?
Sempat berganti nama menjadi Baristand Indonesia seluas 3,4 juta hektar adalah pelatihan Sistem Manajemen Mutu ISO Baristand Industri Palembang baru-baru ini
Industri dan Perdagagangan Palembang pada terbesar di dunia. Thailand dengan 2,6 juta 9001:2008, dan Standar Tes Kalibrasi Peralatan berhasil menyelesaikan satu kasus. “Kami
November 2002, lalu pada medio 2006 hektar dan Malaysia dengan 1,02 juta hektar, Laboratorium ISO 17025:2008. mendatanginya (pihak bersangkutan) berkali-
berdasar Permenperin No.49/M- menyusul. Ini strategis. “Namun hingga saat ini Sudah tentu Baristand I ndustri kali. Cukup lama rasanya proses ini hingga
IND/PER/6/2006 kukuh menjadi Baristand karet yang dijual ke luar negeri adalah bahan Palembang sendiri juga mengadopsi ISO memakan waktu kira-kira dua atau tiga
Industri Palembang. setengah jadi dan nilai tambahnya kecil sekali,” 9001:2008, ISO 17025:2008, dan ISO periode kepala balai,” kata Kepala Baristand
Pada masyarakat yang membangun kata Kepala Baristand Industri Palembang Hari 17021:2006. Penerapan ISO 9001:2008 Industri Palembang Hari Adi Prasetya.
industri, standar produk serta prosedur Adi Prasetya. Mak a tantangan untuk memberi manfaat untuk mengurangi biaya, Beruntung ada momen pemberitaan di televisi
merupakan hal penting. Saat siapa saja bisa menguatkan industri hilir masih terus ada meningk atk an ketahan-ujian produk , mengenai pembebasan aset pemerintah yang
menjadi produsen juga konsumen tentu hingga kini. Tradisi penelitian harus tetap pengendalian dan dokumentasi proses yang membuat pihak tersebut terketuk
kualitas produk yang dibuat dan dibeli perlu terjaga, dan Baristand Industri Palembang lebih baik, kesadaran kualitas pekerja yang kesadarannya. Baristand Industri Palembang
andal. Jika tidak, tentu “kalah bersaing” terus bergeliat dengan Jurnal Ilmiah Dinamika lebih besar, dan mengurangi produk akhirnya berhasil membuat temuan tersebut
menjadi frasa selanjutnya. Lalu Indonesia Penelitian yang terbit konsisten dua kali dalam gagal/sisa. Pengadopsian ISO memungkinkan tidak berulang. (Trinanti Sulamit)
kukuh menjadi negeri konsumtif belaka. Tentu satu tahun. pekerjaan terlaksana dengan baik, bahkan jika
Rencana Aksi pada Aspek Program: BDI, peningkatan kemampuan unit BDI,
Sekretariat yang selama ini lebih banyak sinkronisasi program antara BDI dengan
pemimpin; serta melaksanakan kegiatan yang Rencana Aksi pada Aspek Keuangan:
ada berbasis kinerja untuk tupoksi masing- Seputar pengadaan barang/jasa
masing. diatasi dengan mengadakan pelatihan dan
Tahapan dalam Performance Based Audit. pada tahap 5, ditambah hal-hal yang lebih
Mengawali tahun 2011, Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian melaksanakan kegiatan Pelatihan di
Kantor Sendiri (PKS). Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2011 dan 6 Januari 2011 ini diikuti
oleh 47 (empat puluh tujuh) auditor dan pegawai Inspektorat Jenderal. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dalam melakukan penyusunan laporan keuangan dan melaksanakan Reviu Laporan
Keuangan. (Ciendy Martha Gayatri)
Tanya :
A). Kontraktor “X” (yang kebetulan berlokasi di Yogyakarta) mengajukan permintaan
perpanjangan waktu (addendum) kontrak pekerjaan pengadaan mesin/ peralatan pengolahan
ikan dikarenakan terjadinya bencana erupsi gunung Merapi. Seharusnya pekerjaan selesai pada
awal Desember, namun yang bersangkutan mengajukan perpanjangan waktu sampai 31
Desember 2010. Jika diperbolehkan, bagaimana cara pembayarannya mengingat batas waktu
pembayaran melalui LS adalah tanggal 20-12-2010.
B). Satuan kerja merencanakan pengadaan mesin pengolahan tahu modern yang saat ini
sedang dalam proses pelelangan oleh ULP. Apakah proses lelang dapat diteruskan mengingat Inspektorat Jenderal berkesempatan melaksanakan Capacity Building untuk meningkatkan kualitas SDM
alokasi waktu yang sangat terbatas (penunjukan pemenang diperkirakan pada pertengahan pengawasan Inspektorat Jenderal dan memperkuat kerja sama di antara seluruh pegawai Inspektorat Jenderal
November 2010). Kementerian Perindustrian pada tanggal 16-18 Januari 2011. Pada acara tersebut, outbond merupakan salah satu
sub-acara yang diharapkan dapat menumbuhkan dan memperkuat kebersamaan di antara peserta. Kegiatan
capacity building ini dilaksanakan di Puteri Gunung Hotel, Lembang Bandung. (Ciendy Martha Gayatri)
Jawab :
A). Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan mengingat hal tersebut
termasuk dalam force majeure, namun tidak boleh melewati tanggal 31 Desember 2010.
Sedangkan cara pembayaran adalah dengan mengacu pada Peraturan Dirjen Perbendaharaan
Nomor PER-44/PB/2010, yang memungkinkan pembayaran melalui LS dilakukan walaupun
pekerjaan belum selesai, tentunya KPA harus membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
dan Rekanan harus memberikan Jaminan Pembayaran dari Bank Pemerintah sebesar jumlah uang
yang akan dibayar, dan dapat dicairkan apabila pekerjaan telah selesai.
B). Rencana pengadaan dimaksud dapat diteruskan sepanjang persyaratan jangka waktu
pelaksanaan tetap sesuai RKS yaitu 30 hari, dan batas akhir pekerjaan paling lambat 31 Desember
2010. Forum yang dilaksanakan di tiga daerah regional yakni Yogyakarta, Makassar, dan Batam dihadiri oleh seluruh
unit kerja Kementerian Perindustrian dan beberapa Dinas Perindustrian di masing-masing Provinsi. Dalam setiap
kegiatan seluruh peserta menghasilkan matriks rencana aksi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang sering terjadi di unit satuan kerja. Hal ini merupakan upaya kerja sama berbagai pihak untuk meminimalisir
Jika Bapak/Ibu/Saudara ingin berkonsultasi seputar masalah-masalah temuan berulang. Kegiatan pada Regional I dilaksanakan di Hotel Quality Yogyakarta, pada tanggal 23 25
yang dihadapi dalam melaksanakan tugas kedinasan, pertanyaan dapat Januari 2011, Regional II dilaksanakan di Hotel Mercure Makassar, pada tanggal 6 8 Fepbruari 2011, sedangkan
dikirimkan ke alamat e-mail redaksi Majalah SOLUS I: solusi@kemenperin.go.id Regional III dilaksanakan di Hotel Golden View Batam, pada tanggal 20 22 Februari 2011. (Ciendy Martha
Gayatri)
Kementerian Perindustrian
tugas pokok, PPK juga mempunyai tugas Dan tak ada buku yang dapat berdiri sendiri.
sampingan. Apa saja tugas-tugas itu?; Apa Untuk mengerti Pengadaan Barang/Jasa
persyaratan untuk menjadi anggota PPK? Selain Pemerintah, tentulah kita perlu menengok
itu, secara tidak langsung ketika Anda langsung pada Peraturan Presiden Nomor 54
membaca dan mempelajari buku ini, Tahun 2010. Buku ini merupakan alat untuk
pemahaman Anda pun digiring pada batas- mengerti lebih mudah bagi Anda yang awam
batas tertentu. Simak saja, ketika ada atau kesulitan jika berhadapan langsung
pertanyaan: Hal-hal apa saja yang menjadi dengan ratusan pasal dengan beratus-ratus
tugas pokok dan kewenangan ULP/ Pejabat lembar lampiran peraturan. Buku ini tetaplah
Pengadaan?; Buku ini tidak lantas puas memerlukan pendamping peraturan yang
menjelaskan, ia terus memuaskan dahaga rasa bersangkutan. Sayangnya, pada setiap tema
ingin tahu Anda dengan pertanyaan lanjutan yang tersaji, buku ini tidak menyertakan
seperti: Apa tugas dan wewenang khusus ULP?; keterangan/ informasi mengenai pasal dalam
Apa tugas dan wewenang khusus Pejabat Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang menjadi
Pengadaan?; Selain memiliki tugas pokok dan rujukan. Hal ini tentunya kurang praktis bagi
w e we n a n g k h u s u s , U L P a t a u p e j a b a t Anda yang ingin melakukan pelacakan
pengadaan memiliki tugas lain untuk langsung pada pasal-pasal tersebut.
mengusulkan kepada PPK. Apa saja yang Terlepas dari kenyamanan atau
diusulkan itu? kekuranganyamanan yang kita peroleh dari
Bab II hingga Bab VI disusun buku ini, usaha cepat tanggap Tim Redaksi
berdasarkan perbedaan jenis pengadaan Forum Sahabat terhadap kebutuhan pasar
mulai dari Barang/Jasa, Pekerjaan Konstruksi, patut kita beri apresiasi. Selanjutnya, tentu
Jasa Konsultasi, Jasa Lainnya, dan Swakelola. selamat menikmati!
Istimewanya, setiap bab tersebut terbagi
dalam sub-bab yang kurang lebih memiliki alur
yang sama yakni Persiapan, Pelaksanaan, dan
Penandatanganan Kontrak. Tiga tahapan ini
tentunya dilalui pada jenis pengadaan apapun,
hanya saja masing-masing jenis memiliki
kekhasan tersendiri. Penyajian dengan