Anda di halaman 1dari 12

IDENTIFIKASI SKRIPSI

N PERIHAL YANG JAWABAN


O DIIDENTIFIKASI

1 Judul PENGARUH FAKTOR INTELLIGENCE TERHADAP


KINERJA AKUNTAN DENGAN ISLAMIC WORK ETHIC
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
2 Nama Penulis, Tahun Cika Dewi Aninda, 2018
Cetakan
3 Pembimbing Skripsi Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP
4 Penguji Skripsi Ketua :
Yessi Fitri,SE .,M.Si., Ak.,CA
Sekretaris :
Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP
Penguji I :
Zuwesty Eka Putri,SE.,M.AK.
5 Abstrak:
a. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor kecerdasan
penelitian terhadap kinerja akuntan dengan etos kerja islam sebagai
variabel intervening.
b. Metode Penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebarkan
penelitan kuesioner kepada akuntan yang bekerja di Indonesia.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode
convenience sampling. Dan Metode analisis yang digunakan
untuk menguji hipotesis adalah Structural Equation Model
dengan menggunakan aplikasi Lisrel 8.8 dan SPSS 2.3.
c. Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intellectual
penelitian intelligence tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja akuntan, emotional intelligence berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja akuntan, Adversity intelligence
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja akuntan.

BAB 1. PENDAHULUAN
6 Isu yang diteliti Pengaruh faktor intelligence terhadap kinerja akuntan.
7 Gap (kesenjangan):
a. Teori dengan -
Teori
b. Teori dengan Teori :
Praktik Jasa profesi akuntan harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak-pihak pengguna. Baik atau tidaknya bentuk
pertanggungjawaban yang diberikan tergantung dengan
kinerja akuntan.

Praktik :
Adanya akuntan yang mempunyai kinerja yang kurang
memuaskan.

c. Praktik -
dengan
Praktik
8 Perbedaan dengan 1. I Gusti Ayu Puspita Dewi & Agus Indra Tenaya
penelitian (2017) “Pengaruh Etika Profesi, Efikasi Diri,
sebelumnya (posisi Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual dan
N PERIHAL YANG JAWABAN
O DIIDENTIFIKASI
penelitian) Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja
Auditor”
Perbedaannya : Responden dan Lokasi Penelitian, Variabel
Etika Profesi, Efikasi Diri dan kecerdasan spiritual

2. Yeni Sugena Putri (2016) “Pengaruh Kecerdasan


Intelektual, Kecerdasan Emosional dan
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
PT.PLN Persero Area Klaten”
Perbedaannya : Responden dan Lokasi Penelitian, analisis
regresi linier berganda , variabel lingkungan kerja .

3. Amilin, Amilin (2016) “The Role of


SelfConfidence in Moderating the Effect of
Emotional Intelligence on Accountants' Career
Development: An Indonesian Evidence”.
Perbedaannya : Variabel pengembangan karir dan
kepercayaan diri, Alat analisisnya menggunakan Statistical
Package for Social Sciencess (SPSS) Statistics

4. Fadila Almahdali (2016) “Pengaruh Emotional,


Spiritual dan Adversity Quotient Terhadap
Problem Solving Pegawai Pada Dinas Pendidikan
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah”
Perbedaannya : Variabel problem solving , lokasi
penelitian, responden penelitian.

5. Shahrul Nizam et al (2016) “The Effect of Islamic


Work Ethics on Organizational Commitment”.
Perbedaannya : Variabel Organizational commitment,
lokasi penelitian, responden penelitian.

6. Jihad Mohammad et al (2015) “Factors Affecting


Organizational Citizenship Behavior among
Malaysian Bank Employees: The Moderating
Role of Islamic Work Ethic”
Perbedaannya : Variable factors Affecting Organizational
Citizenship Behavior

7. Jean Marie D. Candoa & Luni N. Villacastinb


(2014) “The Relationship Between Adversity
Quotient (AQ) and Emotional Quotient (EQ) and
Teaching Performance of College PE Faculty
Members of CIT University”
Perbedaannya : lokasi penelitian, responden penelitian dan
jumlah responden.

8. Gunawan Aji (2013) “Pengaruh Komitmen


Profesional dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kinerja Internal Auditor dengan Etos Kerja
Islam sebagai Variabel Intervening”
N PERIHAL YANG JAWABAN
O DIIDENTIFIKASI
Perbedaannya : Variabel komitmen professional dan
komitmen organisasi, responden yaitu internal auditor.

9. Nyoman Sukardewi et al (2013) “Kontribusi


Adversity Quotient, Etos Kerja dan Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Guru”
Perbedaannya : lokasi penelitian, responden penelitian dan
jumlah responden.

10. Nyoman Ari Surya Dharma (2013) “Pengaruh


Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional
dan Kecerdasan Spiritual Pada Profesionalisme
Kerja Auditor”
Perbedaannya : Variabel Kecerdasan Spiritual dan
Profesionalisme Kerja, responden penelitian

9 Alasan mengapa isu Karena penelitian terkait faktor intelligence terhadap kinerja
ini penting untuk akuntan masih sangat terbatas dan dalam menilai kualitas
diteliti kinerja seseorang tidak hanya dapat dinilai dengan satu
faktor intelligence tetapi masih ada beberapa faktor
intelligence lain nya yang mempengaruhi kualitas kinerja.
10 Identifikasi masalah 1. Adanya penurunan kinerja akuntan.
2. Adanya akuntan yang tidak bisa memaksimalkan faktor
intelligence.
3. Adanya akuntan yang mengalami kinerja buruk
4. Adanya akuntan yang tidak menerapkan etos kerja islam.
5. Adanya akuntan yang bekerja tidak sesuai dengan nilai-
nilai islam yang berdampak kepada kinerja akuntan
11 Pembatasan masalah 1. Menguji intellectual, emotional, adversity intelligence dan
dampak etos kerja islam serta pengaruhnya terhadap kinerja
akuntan.
2. Responden merupakan seluruh profesi akuntan yang ada
di Indonesia.
12 Perumusan masalah 1. Apakah Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence,
Adversity Intelligence berpengaruh secara parsial terhadap
Etos Kerja Islam?
2. Apakah Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence,
Adversity Intelligence berpengaruh secara parsial atau
simultan terhadap Kinerja Akuntan?
3. Apakah Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence,
Adversity Intelligence berpengaruh secara parsial terhadap
Etos kerja islam dan dampaknya terhadap Kinerja akuntan?
13 Tujuan Penelitian 1. Menguji dan mengetahui pengaruh Intellectual
Intelligence, Emotional Intelligence, Adversity Intelligence
secara parsial dan simultan terhadap Etos Kerja Islam.
2. Menguji dan mengetahui pengaruh Intellectual
Intelligence, Emotional Intelligence, Adversity Intelligence
secara parsial dan simultan terhadap Kinerja Akuntan.
3. Menguji dan mengetahui pengaruh Intellectual
Intelligence, Emotional Intelligence, Adversity Intelligence
secara parsial dan simultan terhadap Etos Kerja Islam dan
dampaknya terhadap Kinerja Akuntan.
N PERIHAL YANG JAWABAN
O DIIDENTIFIKASI
14 Manfaat penelitian 1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan dibidang akuntansi dan diharapkan dapat
menjadi referensi juga perbandingan untuk penelitian
selanjutnya terkait dengan faktor intelligence, etos kerja
islam dan kinerja akuntan.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kelompok responden Diharapkan sebagai
informasi bagi kelompok responden mengenai faktor yang
mempengaruhi kinerja akuntan.
b. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat menjadi informasi untuk melakukan
penelitian selanjutnya terkait dengan faktor intelligence, etos
kerja islam dan kinerja akuntan.

BAB 2. TINJAUAN TEORI


15 Basis teori yang 1. Teori planned behavior
digunakan dalam Atau teori perilaku direncanakan adalah teori yang
penelitian (berikan mengasumsikan perilaku ditentukan oleh keinginan individu
untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku
ulasan)
tertentu (Mahyarni,2013).
Peneliti menggunakan teori planned behavior karena peneliti
akan melakukan penelitian terkait faktor intelligence yang
mempengaruhi kinerja akuntan dan etos kerja islam.

2. Intellectual intelligence
Kecerdasan intelektual atau dikenal dengan Intellegence
Quotient (IQ) adalah kemampuan kognitif yang dimiliki
organisme untuk menyesuaikan diri secara efektif pada
lingkungan yang kompleks dan selalu berubah serta
dipengaruhi oleh faktor genetic (Trihandini 2005, Akib
2016).

3. Emotional Intelligence
Eman (1995) mengatakan bahwa emotional intelligence atau
kecerdasan emosional adalah kemampuan individu dalam
memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan,
mengendalikan emosi, menunda kepuasan dan mengatur
suasana hati.

4. Adversity Intelligence
Adversity intelligence (AQ) atau kecerdasan adversitas
adalah suatu kapasitas atau ketahanan individu dalam
menghadapi kesulitan hidupnya (Marie, 2014).

5. Kinerja Akuntan
Kinerja adalah tingkat keberhasilan individu terhadap tugas
yang menjadi tanggung jawabnya serta kemampuan untuk
mencapai tujuan dan standar yang telah ditetapkan (Akib dan
Nur Asni, 2016).

6. Islamic Work Ethic


Etos merupakan kata yang berasal dari bahasa yunani (ethos)
yang berarti sikap, keperibadian, watak, karakter serta
keyakinan atas sesuatu. Etos terbentuk karena berbagai
kebiasaan, pengaruh budaya dan nilai yang diyakini oleh
N PERIHAL YANG JAWABAN
O DIIDENTIFIKASI
individu (Jufrizen, 2016).

7. Profesi Akuntan
Profesi akuntansi adalah bidang pekerjaan yang
menggunakan keahlian di bidang akuntansi (Amilin,2016).
Menurut PMK No 25 tahun 2014 tentang akuntan beregister
negara, akuntan adalah seseorang yang telah terdaftar pada
Register negara akuntan yang diselenggarakan oleh Menteri.

16 Hubungan antar Penelitian menguji hubungan antara variabel independen


variabel penelitian yaitu faktor intelligence, dimana faktor intelligence tersebut
ada 3 yaitu :
1. intellectual intelligence
2. emotional intelligence
3. adversity intelligence terhadap variabel dependen
yaitu kinerja akuntan dengan Islamic work ethic
sebagai variabel intervening.

17 Hipotesis penelitian H1: Intellectual Intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap Islamic work ethic

H2: Emosional Intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap Islamic work ethic

H3 : Adversity Intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap Islamic work ethic

H4: Intellectual Intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap kinerja akuntan

H5: Emotional Intelligence berpengaruh positif dan signifikan


terhadap kinerja akuntan

H6: Adversity Intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap kinerja akuntan

H7: Islamic work ethic berpengaruh positif dan signifikan


terhadap kinerja akuntan

H8 : intellectual intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap kinerja akuntan melalui Islamic work
ethic

H9 : emotional intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap kinerja akuntan melalui Islamic work
ethic

H10 : adversity intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap kinerja akuntan melalui Islamic work
ethic
N PERIHAL YANG JAWABAN
O DIIDENTIFIKASI
18 Model Penelitian

BAB III. METODE


PENELITIAN
19 Populasi penelitian Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah profesi
akuntan sedangkan sampel nya adalah profesi akuntan yang
terdapat di Indonesia.
20 Metode pemilihan Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah
sampel penelitian convenience sampling yaitu dimana unit sampel yang di
gunakan mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk
mengukur nya dan bersifat kooperatif (Hamid, 2012;28).
21 Variabel Penelitian 1. Intellectual intelligence
(Definisi dan alat Dapat diartikan sebagai kemampuan kognitif yang dimiliki
ukur/siapa yang organisme untuk menyesuaikan diri secara efektif pada
lingkungan yang kompleks dan selalu berubah serta
mengembangkan)
dipengaruhi oleh faktor genetic (Trihandini 2005, Akib
2016). Diukur dengan menggunakan kuesioner yang
dikembangkan oleh Howard Gardner (1999) dan disesuaikan
dengan topik penelitian dimana pertanyaan diukur dengan
menggunakan skala Ordinal (Likert), 1 sampai 5.

2. Emotional Intelligence (X2)


Dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam
memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan,
mengendalikan emosi, menunda kepuasan dan mengatur
suasana hati (Golema, 1995). Diukur dengan menggunakan
kuesioner yang dikembangkan oleh Law (2004) disesuaikan
N PERIHAL YANG JAWABAN
O DIIDENTIFIKASI
dengan topik penelitian dimana pertanyaan diukur dengan
menggunakan skala Ordinal (Likert), 1 sampai 5.

3. Adversity Intelligence (X3)


Dapat diartikan sebagai suatu kapasitas atau ketahanan
individu dalam menghadapi kesulitan hidupnya (Marie,
2014). Diukur dengan menggunakan kuesioner yang
dikembangkan oleh Stoltz (1997) disesuaikan dengan topik
penelitian dimana pertanyaan diukur dengan menggunakan
skala Ordinal (Likert), 1 sampai 5.

4. Islamic Work Ethic


Dapat diartikan sebagai
ekspetasi islam terhadap perilaku manusia dalam bekerja dan
didasarkan pada prinsip-prinsip islam (Aji,2013). Diukur
dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh
Ali (2005) disesuaikan dengan topik penelitian dimana
pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Ordinal
(Likert), 1 sampai 5.

5. Kinerja Akuntan
Adalah tingkat keberhasilan akuntan terhadap tugas yang
menjadi tanggung jawabnya yang telah sesuai dengan kriteria
yang telah di tentukan sebelumnya. Diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Linda
Koopmans (2016) disesuaikan dengan topik penelitian
dimana pertanyaan diukur dengan menggunakan skala
Ordinal (Likert), 1 sampai 5.

22 Metode uji data 1. Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis,
dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19).
Penelitian ini hanya menggambarkan rata-rata (mean), standar
deviasi, maksimum, minimum, dan sum untuk statistik
deskriptif.

2. Uji Kualitas Data


a. Uji Validitas dan Reabilitas Alat Ukur
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Dan Uji reliabilitas adalah untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Imam
Ghozali, 2013: 41).

23 Metode uji hipotesis A. Struktural Equation Model (SEM), Memungkinkan


peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang
kompleks baik recursive maupun nonrecursive untuk
memperoleh gambaran menyeluruh mengenai suatu model
(Ramadiani, 2010).
a) Model measurement
b) Model struktural

B. Pengaruh pada model strukural


Model diagram jalur dapat digunakan untuk mengurangi
korelasi dalam suatu model dengan jalur langsung dan tidak
N PERIHAL YANG JAWABAN
O DIIDENTIFIKASI
langsung, sehingga perngaruh keseluruhan dai sebuah
variabel.
a) Direct Effect
b) Indirect effect
c) Total effect

BAB IV HASIL
PENELITIAN &
PEMBAHASAN
24 Hasil Penelitian H1 =
Koefisien jalur Adversity intelligence terhadap Islamic work
ethic sebesar 0.1 dengan arah positif. Nilai t-hitung lebih kecil
dari t-kritis menunjukan bahwa intellectual intelligence tidak
berpengaruh terhadap Islamic work ethic. Koefisien jalur
sebesar 0,1 menunjukan bahwa besarnya pengaruh
intellectual intelligence terhadap Islamic work ethic hanya
sebesar 10%.

H2 =
koefisien jalur emotional intelligence terhadap Islamic work
ethic sebesar 0.38 dengan arah positif. Nilai t-hitung lebih
besar dari t-kritis menunjukan bahwa emotional intelligence
berpengaruh terhadap Islamic work ethic. Koefisien jalur
sebesar 0,38 menunjukan bahwa besarnya pengaruh
emotional intelligence terhadap Islamic work ethic sebesar
38%.

H3 =
koefisien jalur adversity intelligence terhadap Islamic work
ethic sebesar 0.20 dengan arah positif. Nilai t-hitung lebih
besar dari t-kritis menunjukan bahwa adversity intelligence
berpengaruh terhadap Islamic work ethic. Koefisien jalur
sebesar 0,20 menunjukan bahwa besarnya pengaruh adveristy
intelligence terhadap Islamic work ethic sebesar 20%.

H4 =
koefisien jalur intellectual intelligence terhadap kinerja
akuntan sebesar 0.17 dengan arah positif. Nilai t-hitung lebih
kecil dari t-kritis menunjukan bahwa intellectual intelligence
tidak berpengaruh terhadap kinerja akuntan. Koefisien jalur
sebesar 0,17 menunjukan bahwa besarnya pengaruh
intellectual intelligence terhadap kinerja akuntan sebesar
17%.

H5 =
koefisien jalur emotional intelligence terhadap kinerja
akuntan sebesar 0.37 dengan arah positif. Nilai t-hitung lebih
besar dari t-kritis menunjukan bahwa emotional intelligence
berpengaruh terhadap kinerja akuntan. Koefisien jalur sebesar
0,37 menunjukan bahwa besarnya pengaruh intellectual
intelligence terhadap kinerja akuntan sebesar 37%.

H6 =
koefisien jalur Adversity intelligence terhadap kinerja
akuntan sebesar 0.26 dengan arah positif. Nilai t-hitung lebih
besar dari t-kritis menunjukan bahwa adversity intelligence
berpengaruh terhadap kinerja akuntan. Koefisien jalur sebesar
N PERIHAL YANG JAWABAN
O DIIDENTIFIKASI
0,26 menunjukan bahwa besarnya pengaruh adversity
intelligence terhadap kinerja akuntan sebesar 26%.

H7 =
koefisien jalur Islamic work ethic terhadap kinerja akuntan
sebesar 0.10 dengan arah positif. Nilai t-hitung lebih kecil
dari t-kritis menunjukan bahwa Islamic work ethic tidak
berpengaruh terhadap kinerja akuntan. Koefisien jalur sebesar
0,1 menunjukan bahwa besarnya pengaruh Islamic work ethic
terhadap Islamic work ethic hanya sebesar 10%.

H8 =
koefisien jalur intellectual intelligence terhadap kinerja
akuntan melalui Islamic work ethic sebesar 0.20 dengan arah
positif. Nilai t-hitung lebih besar dari t-kritis menunjukan
bahwa intellectual intelligence berpengaruh terhadap kinerja
akuntan melalui Islamic work ethic . Koefisien jalur sebesar
0,20 menunjukan bahwa besarnya pengaruh intellectual
intelligence terhadap kinerja akuntan melalui Islamic work
ethic sebesar 20%.

H9 =
koefisien jalur emotional intelligence terhadap kinerja
akuntan melalui Islamic work ethic sebesar 0.48 dengan arah
positif. Nilai t-hitung lebih besar dari t-kritis menunjukan
bahwa emotional intelligence berpengaruh terhadap kinerja
akuntan melalui Islamic work ethic . Koefisien jalur sebesar
0,48 menunjukan bahwa besarnya pengaruh intellectual
intelligence terhadap kinerja akuntan melalui Islamic work
ethic sebesar 48%.

H10 =
koefisien jalur adversity intelligence terhadap kinerja akuntan
melalui Islamic work ethic sebesar 0.30 dengan arah positif.
Nilai t-hitung lebih besar dari t-kritis menunjukan bahwa
adversity intelligence berpengaruh terhadap kinerja akuntan
melalui Islamic work ethic . Koefisien jalur sebesar 0,30
menunjukan bahwa besarnya pengaruh intellectual
intelligence terhadap kinerja akuntan melalui Islamic work
ethic sebesar 30%.

25 Konsistensi dengan:
a. Teori yang H1 = Tidak disebutkan
digunakan
H2 & H3 =
- Teori yang menyatakan bahwa Islamic work ethic
atau etos kerja islam adalah ekspetasi islam terhadap
perilaku manusia dalam bekerja dan didasarkan pada
prinsip-prinsip islam (Aji,2013).
- Dan Etos kerja islam yang bersumber dari Al-Qur’an,
Hadist, Ijma dan Qiyas memandang kerja sebagai
suatu ibadah. Nilai kerja dalam etika kerja islam lebih
bersumber dari niat daripada hasil dari kerja (Yousef,
2001 & Aji, 2013).

H4 =
- Goleman (2007;37) bahwa terdapat hubungan antara
N PERIHAL YANG JAWABAN
O DIIDENTIFIKASI
nalar dan emosi. Hal ini berhubungan dengan
emotional intelligence seseorang dan akan
berpengaruh terhadap keputusankeputusan yang
diambil oleh akuntan dalam setiap pekerjaan yang
akan berpengaruh nantinya terhadap kinerja akuntan
itu sendiri.
- Stoltz adversity intelligence atau kecerdasan
adversitas adalah suatu tolak ukur dalam hal respon
seseorang dalam menghadapi kesulitan.

H5 =
- Goleman (2007;37)
- Emosi sangat penting bagirasionalitas karena dapat
menunjukan arah terhadap keputusan yang dibuat oleh
individu dari waktu ke waktu pada saat melakukan
pekerjaan yang dapat membuat kinerja individu
tersebut meningkat atau menurun, karena itu
intelektual saja tidak dapat bekerja dengan baik tanpa
menggunakan kecerdasan emosional (Ari, 2013)

H6 =
teori yang disampaikan Stoltz (2000) dalam Laura (2009)
AQ atau kecerdasan adversitas adalah suatu kerangka
konseptual untuk meningkatkan kesuksesan.

H7 = Tidak disebutkan
H8 = Tidak disebutkan
H9 = Tidak Disebutkan
H10 = Tidak Disebutkan

b. Penelitian- H1 = hipotesis kesatu tidak didukung


penelitan
sebelumnya H2 =
Hipotesis kedua didukung Sebagaimana hasil penelitian ini
didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Beladina
(2016) yang meniliti terkait pengaruh kecerdasan emosional
terhadap Islamic work ethic menunjukan hasil bahwa
kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Islamic work ethic.

H3 = hipotesis ketiga didukung

H4 = hipotesis keempat tidak didukung


Namun Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ayu (2017) &
Sugen (2016) yang meneliti terkait variabel intellectual
intelligence terhadap kinerja auditor dan karyawan dan
menunjukan hasil bahwa intellectual intelligence atau
kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja.

H5 =
hipotesis kelima didukung Sebagaimana Hasil penelitian ini
didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Ayu (2017) & Sugena (2016) yang menunjukan hasil
bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dan kinerja auditor.

H6 =
N PERIHAL YANG JAWABAN
O DIIDENTIFIKASI
hipotesis keenam (H6) didukung Sebagaimana Hasil
penelitian ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sukardewi (2013) yang meneliti terkait
variabel kecerdasan adversitas dan pengaruhnya terhadap
kinerja guru menunjukan hasil bahwa kecerdasan adversity
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Lalu
penelitian yang dilakukan oleh Laura (2009) yang meneliti
terkait kecerdasan adversitas terhadap kinerja karyawan
menunjukan hasil bahwa kecerdasan adversitas berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

H7 = hipotesis ketujuh tidak didukung

H8 =
hipotesis kedelapan didukung Sebagaimana Hasil penelitian
ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Ayu (2017)
& Sugena (2016) yang meneliti terkait variabel intellectual
intelligence terhadap kinerja auditor dan karyawan dan
menunjukan hasil bahwa intellectual intelligence atau
kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja.

H9 =
hipotesis kesembilan didukung Sebagaimana Hasil penelitian
ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Ayu (2017) & Sugena (2016) yang menunjukan hasil
bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dan kinerja auditor.
Lalu sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Beladina (2016) yang meneliti terkait pengaruh kecerdasan
emosional terhadap Islamic work ethic menunjukan hasil
bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Islamic work ethic.

H10 =
hipotesis kesepuluh didukung Hasil ini didukung oleh
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sukardewi (2013)
yang meneliti terkait variabel kecerdasan adversitas dan
pengaruhnya terhadap kinerja guru menunjukan hasil bahwa
kecerdasan adversity berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja guru.

BAB V.
KESIMPULAN
26 Kesimpulan 1. Intellectual intelligence tidak berpengaruh terhadap
kinerja akuntan

2. Emotional intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap kinerja akuntan. Hasil penelitian
ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Ayu (2017) & Sugena (2016).

3. Adversity intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sukardewi (2013).

4. intellectual intelligence tidak berpengaruh terhadap


Islamic work ethic
N PERIHAL YANG JAWABAN
O DIIDENTIFIKASI

5. Emotional intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap Islamic work ethic. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan Beladina (2016).

6. Adversity intelligence berpengaruh positif dan


signifikan terhadap Islamic work ethic

7. Islamic work ethic tidak berpengaruh terhadap kinerja


akuntan.

27 Implikasi hasil 1. Faktor intelligence yang ada di dalam diri akuntan di


penelitian Indonesia mempunyai pengaruh dan saling terkait
dengan kinerja dari akuntan itu sendiri. Akuntan harus
mempertahankan kinerjanya dengan baik untuk
bertanggung jawab atas tugas nya guna mencapai
tujuan dan standar yang telah ditetapkan.

2. Kinerja akuntan di Indonesia selain di pengaruhi oleh


faktor intelligence juga dapat di pengaruhi oleh etos
kerja islamnya atau Islamic work ethic. Faktor
intelligence juga dapat mempengaruhi seseroang
apakah menerapkan etos kerja islam atau tidak
didalam melakukan pekerjaan nya yang akan saling
terkait dengan kinerjanya.

28 Keterbatasan 1. Masih kurangnya literature yang relevan di dalam


Penelitian penelitian ini

2. Jumlah sampel untuk beberapa daerah masih kurang


mencukupi.
29 Rekomendasi untuk 1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
Peneliti selanjutnya menambahkan lebih banyak literature yang relevan
dengan topik penelitian.

2. Peneliti selanjutnya yang tertarik dengan topic serupa


sebaiknya menambahkan variabel lain diluar
penelitian ini dengan menambahkan jumlah sampel
yang akan diteliti.

Anda mungkin juga menyukai