Anda di halaman 1dari 13

DASAR – DASAR MANAJEMEN PERPAJAKAN

Kelompok 1

Nugraha (11160820000094)
Adlu Abdilah (11170820000021)
Yuni Andiani (11170820000026)
Dinda (11170820000037)
1. Pengertian Manajemen
Perpajakan

Menurut Lumbantoruan:1996, Manajemen


Pajak adalah 1. saranaD untuk memenuhi
kewajiban perpajakan dengan benar tetapi
jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan
serendah mungkin untuk memperoleh laba
dan likuiditas yang diharapkan.
2. Fungsi, Motivasi, Manfaat, dan
Tujuan Manajemen Perpajakan

a. Fungsi c. Manfaat

Perencanaan Pajak (Tax Planning) Penghematan Kas Keluar


Tax Administration/Tax Compliance Mengatur aliran kas masuk dan keluar (cash flow)
Tax Audit
Other Tax Matters

b. Motivasi d. Tujuan

Tingkat kerumitan suatu peraturan (Complexity Minimalisasi pajak terutang


of Rule) Maksimalisasi laba setelah pajak
Besarnya Pajak yang Dibayar (Tax Required
Minimalisasi terjadinya tax surprise
to Pay)
Biaya untuk Negosiasi (Cost of Bribe) Memenuhi kewajiban pajak secara
Risiko Deteksi (Probability of Detection) benar, dan sesuai ketentuannya
Besarnya Denda (Size of Penalty)
Moral Masyarakat
Syarat Perencanaan
Pajak

1 Tidak melanggar kewajiban dan


ketentuan perpajakan

2 Secara bisnis masuk akal (Reasonable)

3 Didukung oleh bukti pendukung yang


memadai
4. Rambu – Rambu Dalam
Penyusunan Perencanaan Pajak
( Tax Planning )

Rambu-rambu yang dapat dipakai adalah


ketentuan pidana Pasal 38, 39, 41,
41A,41B, dan 43 Undang-Undang KUP
No.6 tahun 1983 sebagaimana telah
diubah dengan UU KUP No.7 Tahun
2007.
Pasal 38

Setiap orang yang karena kealpaannya :


$ $ $ $ $ $ $
– Tidak menyampaikan Surat Peberitahuan; atau
– Menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi
isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak
benar
$ $ $ $ $ $ $ $ $
$ $ $ $ $ $ $ $ $ $
Pengusaha Kena Pajak :

Pasal 39 - Tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan


- Menyampaikan Surat Pemberitahuan dan/atau
Setiap orang yang dengan sengaja: keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap
- Menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana
- Tidak mendaftarkan diri untuk diberikan dimaksud dalam Pasal 29;
Nomor Pokok Wajib Pajak atau tidak - Memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah- olah
sebagai Pengusaha Kena Pajak benar, atau tidak menggambarkan keadaan yang
- Menyalahgunakan atau menggunakan sebenarnya
tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak - Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan
atau Pengukuhan di Indonesia, tidak memperlihatkan atau
- Tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain
- Tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang
menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan
dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari
pembukuan yang dikelola secara elektronik atau
diselenggarakan secara program aplikasi on-line di
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat
(11); atau
- Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau
dipungut.
Pasal 41
- Pejabat yang karena kealpaanya tidak memenuhi kewajiban merahasiakan
hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 dipidana dengan pidana
AWESOME
kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak
Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
SLIDE
- Pejabat yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang
yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun dan denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah).
Pasal
Setiap orang yang dengan sengaja
menghalangi atau mempersulit penyidikan
tindak pidana di bidang perpajakan dipidana
41B
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan denda paling banyak
Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta
rupiah).
We Create Quality Professional
PPT Presentation
Pasal 43
- Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal
39A, berlaku juga bagi wakil, kuasa, pegawai dari Wajib
Pajak, atau pihak lain yang menyuruh melakukan, yang turut
serta melakukan, yang menganjurkan, atau yang membantu
melakukan tindak pidana di bidang perpajakan.

- Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41A dan


Pasal 41B berlaku juga bagi yang menyuruh melakukan,
yang menganjurkan, atau yang membantu melakukan tindak
pidana di bidang perpajakan.
5. Perangkat Perencanaan Pajak
( Tax Planning )

1.Pemahaman Ketentuan Perpajakan


2. Pengadministrasian atau Pendokumentasian yang Baik
Kondisi tax administration setempat Penyelenggaraan pembukuan yang baik dan lengkap
Peraturan Pemerintah (PP), merupakan suatu persyaratan untuk pengorganisasian
Peraturan Menteri Keuaangan, suatu tax management yang baik. Pembukuan itu sendiri
Keputusan Pengadilan Pajak, bisa direkayasa untuk meminimalisasi beban pajak.
Keputusan Dirjen, Karena dalam pembukuan ini ada berbagai macam opsi
Surat Edaran, dalam pajak. Opsi dalam pajak ini merupakan suatu
private ruling/surat-menyurat kepada individu masukkan untuk membuat planning.
ketentuan pajak daerah.
Mengetahui tentang tax treaty 4. Implementasi Perencanaan Pajak
Dalam perencanaan pajak ada proses yang disebut staffing,
3. Menjaga Hubungan dan Komunikasi yang baik maksudnya menentukan orang-orang, tax planner atau
konsultan pelaksana yang ditugasi saat closing conference,
Komunikasi dengan Kepala Divisi/Bagian menjelang tahap akhir proses pemeriksaan pajak. Pelaksanaan
Komunikasi dengan Top Management dan Asosiasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan optimalisasi
perencanaan pajak sehingga apa yang sudah direncanakan
Komunikasi dengan Konsultan Pajak
harus proposional,
Strategi umum perencanaan pajak

Tax Avoidance
Tax avoidance merupakan upaya efisiensi beban
1 Tax Saving
Tax saving merupakan upaya efisiensi beban pajak

2
pajak dengan menghindari pengenaan pajak melalui pemilihan alternatif pengenaan pajak
melalui transaksi yang bukan merupakan objek dengan tarif yang lebih rendah.
pajak.

Menunda pembayaran kewajiban pajak


Menunda pembayaran kewajiban pajak tanpa
3 Menghindari pelanggaran atas peraturan perpajakan
Dengan menguasai peraturan pajak yang berlaku,

4
melanggar peraturanyang berlaku dapat dilakukan perusahaan dapat menghindari timbulnya sanksi
melalui penundaan pembayaran PPN. Penundaan perpajakan berupa:
ini dilakukan dengan menunda penerbitan faktur 1.Sanksi administrasi: denda, bunga, atau
pajak keluaran hingga batas waktuyang kenaikan;

5
diperkenankan, khususnya untuk penjualankredit 2.Sanksi pidana: pidana atau kurungan.
Mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan
Wajib Pajak sering kurang memperoleh informasi
mengenai pembayaran pajak yang dapat
dikreditkan yang merupakan pajak dibayar dimuka.
Thank You
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai