42
1. Set range frekuensi yang dibutuhkan, yaitu dari 2000 MHz – 3000
MHz.
2. Lakukan kalibrasi short open dengan menekan tombol start cal.
Kemudian ikuti instruksi yang ada pada layar anritsu yaitu open
source, short source, dan load source.
3. Set up pengukuran antena
Gbr. 4.2- Hasil Pengukuran Return Loss dengan menggunakan Site Master
Anritsu SS331D
43
Nilai return loss yang diperoleh dari hasil pengukuran adalah sebagai berikut :
M1 2350,80 - 31,70
M2 2042,60 - 10.4
M3 2750,00 - 10
M4 2300,40 - 24,61
M5 2401,20 - 25,55
Gbr. 4.3- Hasil Pengukuran VSWR dengan menggunakan Site Master Anritsu
SS331D
44
Tabel 4-2. Hasil Pengukuran VSWR
M1 2350,80 1,053
M2 2042,60 1,919
M3 2750,00 1,925
M4 2300,40 1,125
M5 2401,20 1,111
Dari tabel di atas, bisa didapatkan besar bandwidth dari antena. Dengan diketahui:
fH = 2750,00 MHz
fC = 2350,80 MHz
fL = 2042,60 MHz
Sehingga BW = fH – fL = (2750,00 – 2042,60)MHz = 707,4 MHz
45
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hasil simulasi dan
pengukuran mengalami beberapa perbedaan, yaitu :
Perbedaan ukuran dimensi patch antena antara hasil perhitungan,
simulasi, dan realisasi. Hal ini terjadi karena proses fabrikasi yang
kurang baik.
Pengukuran dilakukan di ruangan yang tidak bebas pantulan,
sedangkan pada simulasi CST Studio Suite hasil yang didapat yaitu
pada keadaan ideal dimana dianggap pada ruangan yang bebas pantul.
Bahan dielektrik yang digunakan mempengaruhi hasil pengukuran,
pada simulasi bahan dielektrik yang digunakan dianggap ideal.
Penyolderan dan pemasangan konektor sangat mempengaruhi pada
hasil pengukuran.
46
4.2.2 Prosedur Pengukuran
Prosedur pengukuran pola radiasi sebuah antena, diantaranya :
1. Lakukan setup pengukuran seperti gambar 4.4.
47
4.2.3 Hasil Pengukuran
Tabel 4-3 Hasil Pengukuran Pola Radiasi H-Plane
48
Tabel 4-4. Hasil Pengukuran Pola Radiasi E-Plane
49
Gbr. 4.7 - Plot Beamwidth
50
Tabel 4-6. Hasil Pengukuran Pola Radiasi Cross Polarization
51
Tabel 4-7. Hasil Pengukuran Polarisasi
Level daya
Sudut terima
(dBm)
0 -37,75
20 -39,44
40 -42,4
60 -43,2
80 -46,92
100 -49,82
120 -44,52
140 -39,81
160 -39,6
180 -39,62
200 -37,59
220 -36,55
240 -41,79
260 -46,06
280 -48,9
300 -42,36
320 -39,22
340 -37,29
52
4.2.4 Analisa Hasil Pengukuran Pola Radiasi, gain, cross polarisasi, dan
polarisasi
Dari hasil pengukuran pola radiasi yang didapatkan menunjukkan bahwa
antena ini menghasilkan pola radiasi bidirectional, polarisasi linier, dan gain
sebesar 2,672 dB.
a) b)
Gambar 4.10. Plot Pola Radiasi
a) H-Plane b) E-Plane
Bentuk dari pola radiasi dipengaruhi oleh beberapa faktor sehingga
memiliki perbedaan dari hasil pengukuran dengan hasil simulasi. Salah satu faktor
nya disebabkan oleh kondisi lokasi pengukuran yang bukan merupakan tanah
lapang dan terdapat banyak penghalang disekitar lokasi sehingga dapat
menyebabkan pantulan-pantulan.
53