Anda di halaman 1dari 6

ANTENA DAN PROPAGASI

“Pola Radiasi Antena”

Nama : Frieta Rizki Andhita (161331046)


Kelas : 2B-1 Teknik Telekomunikasi
Tanggal Praktikum : Rabu, 7 Maret 2018

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018

1. Tujuan Praktikum
 Mengamati pola radiasi antena dipole.
 Menggambarkan diagram pola radiasi antena dipole secara vertikal
berdasarkan hasil pengukuran.

2. Teori Pendahuluan
Definisi antena dipole adalah sebuah RF antena yang dapat dibuat
sangat sederhana dengan menggunakan kawat. Antenna Dipole ditemukan
oleh fisikawan Jerman “Heinrich Hertz” sekitar 1886. Antena dipol termasuk
antena yang memiliki pola radiasi dengan jenis omnidirectional. Antena dipole
bisa terdiri hanya satu kawat (single wire), 2 kawat yang ujung-ujungnya
dihubungkan (two wire folded), bisa juga terdiri atas 3 kawat yang ujung-
ujungnya disambung (three wire folded).

Dipol Setengah Gelombang (Dipol /2) adalah dipol dengan panjang


setengah dari panjang gelombang pada frekuensi kerjanya. Nilai resistansi
masukannya adalah 73 , yang sangat dekat dengan impedansi karakteristik
75  dari beberapa saluran transmisi, sehingga memudahkannya untuk me-
match sambungan saluran transmisi ke antena, terutama pada saat resonansi.
Antena Dipole ½ λ adalah antena yang paling banyak digunakan karena
memiliki konstruksi paling sederhana dan banyak dijadikan sebagai dasar
untuk konstruksi antena kompleks. Persamaan distribusi arus antena dipole ½
λ ini pun sederhana yaitu membentuk sinusoidal yang berharga maksimum
pada feeding point dan minimum pada kedua ujungnya.

1. Pola Radiasi Antenna Dipole

Salah  satu  karakteristik  antenna  dipole tunggal yang akan dibahas


disini adalah pola radiasi  antenna. Pola  radiasi  antena  terjadi karena adanya
gelombang  elektromagnetik yang  dipancarkan  lewat  udara  bebas  dalam
suatu  bentuk  radiasi  (pancaran) tertentu dalam medan radiasi, yaitu medan
jauh (Farfield/Fraunhofer) [2,3,4,7,11,15]. Pola radiasi antenna bisa  berubah-
ubah  berdasarkan  nilai parameter  yang ditentukan  sebagai  variabel,
misalnya faktor pengali panjang gelombang. Dipole memiliki omni
directional pola radiasi, berbentuk seperti toroida (doughnut) simetris terhadap
sumbu dipole. Radiasi maksimum pada sudut kanan dipole, jatuh ke nol pada
sumbu antena. Keuntungan maksimum teoritis dari sebuah dipole Hertzian
adalah 10 log 1,5 atau 1,76 dBi. Keuntungan teoritis maksimum λ/2-dipole
adalah 10 log 1,64 atau 2,15 dBi.

2. Gain Antenna
Pancaran gelombang radio oleh antena makin jauh makin lemah,
melemahnya pancaran itu berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya, jadi
pada jarak dua kali lipat kekuatannya menjadi 1/2 atau seperempatnya.
Angka tersebut masih belum memperhitungkan melemahnya pancaran
karena hambatan lingkungan dalam perjalanannya.

Kecuali sifat tersebut di atas, sifat lain dari antena adalah bahwa
kekuatan pancaran ke berbagai arah cenderung tidak sama. Pancaran
gelombang radio oleh antena vertikal mempunyai kekuatan yang sama ke
segala arah mata angin, pancaran semacam ini dinamakan omnidirectional.
Pada antena dipole, pancaran ke arah tegak lurus bentangannya besar sedang
pancaran ke samping kecil, pancaran semacam ini disebut bi-directional.

3. Alat/Bahan yang Digunakan


 GW LABORATORY DC POWER SUPPLY
 Anritsu MEASURING RECEIVER ML521B 25-300 MHz
 hp 8656B SIGNAL GENERATOR 0.1-990 MHz
 Antena Dipole Transmitter
 Antena Dipole Receiver

4. Setup Pengukuran

10

Gambar 4.1 Setup Pengukuran Pola Radiasi H-Plane Antena Dipole


10

Gambar 4.2 Setup Pengukuran Pola Radiasi E-Plane Antena Dipole

5. Langkah Percobaan
1. Menghubungkan sinyal generator pada antena dipole transmitter dengan
inputan frekuensi sebesar 150 MHz dan amplitude sebesar -30 dBm.
2. Menghubungkan antena dipole receiver pada Measuring Receiver yang telah
terhubung dengan Power Supply.
3. Memposisikan antena receiver pada posisi horizontal untuk melihat pola
radiasi E-Plane.
4. Menggeser pergerakan poros antena pada sudut 10º, 20º, 30º,...350º dan
mengamati level daya yang diterima antena pada setiap pergerakkan sudut.
5. Memasukkan data-data hasil pengamatan pada Excel untuk ditampilkan
bentuk dari pola radiasinya.

6. Hasil Percobaan dan Pembahasan


Berikut tabel hasil pengamatan pola radiasi antena dipole
Tabel 6.1 Hasil Pengamatan Pola Radiasi Antena Dipole

Level H-Plane
Sudut
(dBm)
0º -39
10 º -35
20 º -38
30 º -37
40 º -41
50 º -37
60 º -35
70 º -40
80 º -33
90 º -36
100 º -35
110 º -33
120 º -37
130 º -38
140 º -43
150 º -41
160 º -43
170 º -56
180 º -45
190 º -48
200 º -40
210 º -36
220 º -34
230 º -33
240 º -34
250 º -35
260 º -41
270 º -34
280 º -42
290 º -42
300 º -42
310 º -41
320 º -40
330 º -41
340 º -34
350 º -33

Pada pengukuran kali ini, dilakukan pengukuran pola radiasi antena dipole ½ λ. Frekuensi
c
kerja yang digunakan sebesar 150 MHz. Maka berdasarkan rumus ½ λ= didapat panjang
f
antena sebesar 1 meter. Dapat diketahui bentuk pola radiasi dari antena dipole 1/2 λ. Untuk
bidang E-Plane atau ketika antena diposisikan secara horizontal yaitu berbentuk angka 8.
Namun pola radiasi pada bidang E-Plane tidak berbentuk angka 8 sempurna, karena pada 1/4
λ tidak didapatkan level yang maksimum dan minimum, kesalahan ini terjadi karena
pengaruh tempat, peletakkan antena, pergerakan sudut pada porosnya, dan ketidakstabilan
antena ketika diukur pada alat ukur penerimanya, pantulan-pantulan yang terjadi.

7. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa pola
radiasi dari antena dipole1/2 λ yaitu memiliki jenis omnidirectional, yang
artinya pola pancaran sinyal ke segala arah dengan daya sama. Meskipun pada
praktikum, level daya yang dihasilkan tidak sepenuhnya sama, namun secara
umum dapat tergambar bahwa arah pancarannya diberikan ke segala arah.
Untuk bidang E-Plane, didapatkan hasil pola radiasi dengan bentuk angka 8.
Ketidakstabilan level pola radiasi bisa saja terjadi karena pengaruh
tempat, peletakkan antena, pergerakan sudut pada porosnya, dan
ketidakstabilan antena ketika diukur pada alat ukur penerimanya dan karena
pantulan-pantulan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai