Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM HIGH FREQUENCY

PENGUKURAN SINYAL RECEIVER LEVEL VIA SPEC-AN

KONFIGURASI ANTENA DIPOLE

OLEH KELOMPOK 3

1. Ahmad Alatas 1315030092


2. Ainunnisha Meilyndha P 1315030031
3. Elsavanie Nadine 1315030123
4. Izmilia Prastika 1315030052
5. Lutfi Aditya W 1315030104
6. Siti Nuramanah 1315030081
7. Tavana Maradani 1315030027
8. Ulfa Dwi N O 1315030084
9. Weni Fitri 1315030019
10. Yusriyah 1315030088

Teknik Telekomunikasi 5D

Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro


Politeknik Negeri Jakarta
2017/2018
A. JUDUL
Pengukuran Sinyal Receiver Via SPEC-AN dan Konfigurasi Antena Dipole.

B. TUJUAN
1. Dapat mengukur input level dan pemancar
2. Dapat menjelaskan cara menggunakan alat untuk mengukur sinyal receiver antenna
dipole
3. Dapat menjelaskan pola radiasi pada antenna dipole

C. LANDASAN TEORI
Salah satu bagian terpenting dari suatu sistem telekomunikasi adalah antenna.
Antenna adalah sebatang logam yang berfungsi menerima getaran listrik dari transmitter
dan memancarkannya sebagai gelombang radio. Antenna juga berfungsi sebagai
menampung gelombang radio dan meneruskan gelombang gelombang listrik ke receiver.
Gelombang electromagnet yang melaju di udara atau di angkasa luar terdiri dari
komponen gaya listrik dan komponen gaya magnet yang tegak lurus satu sama lain.
Gelombang radio yang memancar dikatakan terpolarisasi sesuai arah komponen gaya
listriknya. Untuk antenna dipole maka polarisasinya searah dengan panjang
bentangannya, bila antenna tersebut dipasang horizontal, maka polarisasinya horizontal
pula. Agar dapat menerima gelombang radio secara baik, maka antenna harus
mempunyai polarisasi yang sama dengan polarisasi gelombang radio yang dating. Arah
polarisasi ini akan tetap sepanjang lintasan gelombang radio kecuali bila gelombang
tersebut sudah dipantulkan oleh ionosphere, maka polarisasinya bisa berubah.
Pola radiasi antenna merupakan sebuah gambar grafik yang melambangkan
perangkat radiasi antenna sebagai sebuah fungsi posisi pada koordinat bola. Jenis-jenis
umum pola radiasi antenna berupa pola daya yang menggambarkan normalisasi daya
terhadap posisi koordinat bola dan pola medan yang menggambarkan normalisasi medan
terhadap posisi koordinat.
Jenis-jenis medan antenna :
1. Medan reaktif
Merupakan bagian karakteristik medan antenna akibat gelombang berdiri yang
melambangkan energy yang tersimpan.
2. Medan radiasi
Merupakan bagian karakteristik medan antenna akibat radiasi gelombang
(propagasi) yang melambangkan energy dipancarakan oleh antenna.

D. ALAT DAN BAHAN


1. 2 buah antenna dipole lamda
2. Signal generator
3. Measuring receiver
4. Kable konektor

E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Menyiapkan 2 antena dipole
2. Mengatur jarak antara kedua antenna dipole sejauh 3 m dan kedua antenna dalam
posisi horizontal
3. Menghubungkan antenna pertama dengan signal generator (sebagai transmitter),
antenna kedua dihubungkan measuring receiver (sebagai receiver)
4. Mengatur frequency pada signal generator sebesar 144 MHz dan memberikan daya
pancar di antenna pertama secara bertahap dari 0 dB sampai 15 dB
5. Mengatur measuring receiver sesuai dengan frekuensi yang diatur pada signal
generator
6. Mengamati gelombang dan nilai yang muncul pada measuring receiver pada saat
daya pancar diberikan secara bertahap
7. Jarak antenna tetap 3 m tetapi posisi antenna pertama diubah menjadi vertical
8. Mengulangi langkah 3 sampai 6
9. Jarak antenna tetap 3 m tetapi posisi antenna pertama diubah menjadi horizontal dan
antenna kedua di posisi vertical
10. Mengulangi langkah 3 sampai 6
11. Jarak antenna tetap 3 m tetapi posisi kedua antenna sama sama vertical
12. Mengulangi langkah 3 sampai 6
13. Mengatur jarak antenna dipole sejauh 6m dan kedua antenna dalam posisi horizontal
14. Mengulangi langkah 3 sampai 6
15. Jarak antenna tetap 6 m tetapi posisi antenna pertama diubah menjadi vertical
16. Mengulangi langkah 3 sampai 6
17. Jarak antenna tetap 6 m tetapi posisi antenna pertama diubah menjadi horizontal dan
antenna kedua di posisi vertical
18. Mengulangi langkah 3 sampai 6
19. Jarak antenna tetap 6 m tetapi posisi kedua antenna sama sama vertical
20. Mengulangi langkah 3 sampai 6

F. DATA HASIL PERCOBAAN


1. Jarak 3 meter, antenna Rx horizontal dan antenna Tx horizontal
a. Saat antenna Tx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
0 -20 -15 -10 -5
90 -25 -20 -10 -5
180 -25 -20 -10 -5
270 -25 -20 -10 -5
b. Saat antenna Rx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
90 -20 -15 -10 -5
180 -20 -15 -10 -5
270 -20 -15 -10 -5
2. Jarak 3 meter, antenna Rx vertical dan antenna Tx vertical
a. Saat Rx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
0 -20 -15 -10 -5
90 -25 -20 -10 -5
180 -25 -20 -10 -5
270 -25 -20 -10 -5
b. Saat Tx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
90 -40 -32 -27 -22
180 -35 -32 -27 -22
3. Jarak 3 meter, antenna Tx horizontal dan antenna Rx vertical
a. Saat Tx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
0 -57 -47 -40 -42
90 -45 -40 -35 -30
180 -37 -32 -27 -22
b. Saat Rx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
90 -37 -35 -27 -22
180 -42 -37 -32 -27
4. Jarak 3 meter, antenna Tx vertical dan antenna Rx horizontal
a. Saat Tx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
0 -46 -40 -37 -32
90 -46 -40 -35 -30
180 -50 -45 -40 -35
b. Saat Rx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
90 -40 -35 -30 -25
180 -40 -35 -30 -15
5. Jarak 6 meter, antenna Rx vertical dan antenna Tx vertical
a. Saat Tx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
0 -52 -47 -41 -37
90 -47 -40 -37 -30
180 -50 -48 -42 -35

b. Saat Rx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
90 -55 -50 -40 -35
180 -40 -35 -30 -25
6. Jarak 6 meter, antenna Rx horizontal dan antenna Tx horizontal
a. Saat Tx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
0 -45 -40 -37 -30
90 -45 -40 -38 -32
180 -45 -40 -35 -32
b. Saat Rx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
90 -50 -45 -40 -38
180 -45 -40 -35 -30
7. Jarak 6 meter, antenna Rx vertical dan antenna Tx horizontal
a. Saat Tx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
0 -45 -40 -35 -30
90 -50 -45 -40 -35
180 -47 -40 -37 -32
b. Saat Rx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
90 -50 -42 -37 -30
180 -50 -45 -40 -35
8. Jarak 6 meter, antenna Rx horizontal dan antenna Tx vertical
a. Saat Tx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
0 -50 -45 -38 -35
90 -40 -38 -35 -28
180 -45 -40 -35 -30
b. Saat Rx diputar
Hasil (dB)
Sudut
Daya 0 dB Daya 5 dB Daya 10 dB Daya 15 dB
90 -60 -55 -50 -45
180 -40 -35 -30 -25

G. ANALISA
Dari hasil percobaan, antenna dipole memiliki pola radiasi tegak lurus
terhadap bidang antenna. Jika posisi antenna Tx dan Rx sama sama horizontal maupun
vertical mau berapapun daya yang di atur pada signal generator hasil yang diterima oleh
antenna receiver yang dibaca di measure receiver hanya berkisar antara -5 sampai -25 dB.
Sedangkan jika posisi antenna Rx dan Tx tegak lurus maka nilai yang terbaca di measure
receiver berkisar antara -25 sampai -60 dB di rentang daya pancar 0 dB sampai 15 dB.
Jika diamati dari data hasil percobaan di atas terdapat perbedaan hasil saat antenna
dipasang secara horizontal dan vertical, yaitu antenna yang dipasang secara vertical daya
tangkapnya lebih bagus dan jauh lebih besar dibandingkan jika antenna dipasang secara
horizontal.
Posisi pemancar pada frekuensi 144 MHz diperkirakan pada arah sudut 90-
180. Ini dibuktikan oleh tabel di atas, saat berapapun daya pancar yang diberikan serta
posisi antenna apapun hasil measure receiver tertinggi saat sudut 90-180 dibandingkan
pada arah lain.
Ada beberapa hal yang mungkin menjadi penghambat di praktikum kali ini,
yaitu :
a. Obstacle
b. Cuaca

H. KESIMPULAN
Dari percobaan di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
a. Antenna dipole memiliki pola radiaso tegak lurus terhadap bidang antenna
b. Dengan menggunakan percobaan di atas dapat melihat posisi antenna pemancar yang
ideal dan maksimum daya pancarnya pada frekuensi tertentu
c. Lingkungan sekitar mempengaruhi besar kecilnya radiasi yang diterima oleh antenna,
sehingga pola radiasi juga ikut terpengaruh.

I. REFERENSI
http://www.opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/WNWD:_Pola_Radiasi

Anda mungkin juga menyukai