Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PRAKTIK PERAWATAN DAN PERBAIKAN

NO : 03
KEGAGALAN KOMPONEN
Disusun Oleh
SITI NURAMANAH (1315030081)

Rekan Praktik

1. Siti Nuramanah (1315030081)


2. Tavana Maradani (1315030027)
3. Ulfa Dwi N. O. (1315030084)
4. Weni Fitri (1315030019)
5. Yusriyyah (1315030088)

PROOGRAM STUDI TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017
Komponen Mekanik

1. Fuse atau sekering


a. Fungsi
Sekering adalah alat pemutus rangkaian karena adanya pemakaian arus yang
Berlebihan
b. deskripsi
Deskripsinya : berbentuk tabung kecil dimana tabung berbahan keramik tipis
lalu dalamnya terdapat kawat pendek tipis. Ujung-ujung tabung terbuat dari
bahan metal

Gambar 1.1 Sekering


NO Jenis Kerusakan atau Kegagalan Kemungkinan Penyebabnya
1 Sekering Kawat dalam sekering putus Arus yang melewatinya melebihi
spesifikasi sekering.

2. Saklar atau switch


a. Fungsi
Saklar merupakan perangkat untuk menghubungkan maupun memutuskan
arus beban.

b. Jenis
- Saklar Manual

SPST (single-pole single-throw)

Gambar 2.1 Saklar SPST


SPDT (single-pole double-throw) / SPSS (single-pole selector switch)

Gambar 2.2 Saklar SPDT

DPDT (double-pole double-throw) switch/ DPSS (double-pole selector


switch).

Saklar rotary
Gambar 2.3 saklar rotary

PTM (push to make)

Gambar 2.4 Saklar PTM

MPST (multi-pole single-throw) switch push-button

Gambar 2.5 saklar MPST


SPST DIP (dual in-line package) switch

Gambar 2.6 saklar SPST DIP


- Saklar mekanik
Limit Switch (LS)

Gambar 2.7 limit switch


Flow Switch (FL)

Gambar 2.8 flow switch


Saklar Temperatur atau Temperature Switch

Gambar 2.8 Saklar temperatur


NO Jenis Kerusakan atau Kegagalan Kemungkinan Penyebabnya
1 Saklar manual Keadaan suatu rangkaian tidak Kaki komponen rusak
berubah walaupun saklar sudah di
tekan
2. Saklar mekanik Keadaan tidak berubah sesuai Saklar rusak akibat panas yang
perintah. berlebih

3. Relay
a. Fungsi
Relay merupakan komponen elektronika yang dapat mengimplementasikan logika
switching.
b. Jenis
Timing relay adalah jenis relay yang khusus. Cara kerjanya ialah sebagai
berikut : jka coil dari timing relay ON, maka beberapa detik kemudian, baru
contact relay akan ON atau OFF (sesuai jenis NO/NC contact).
Latching relay ialah jenis relay digunakan untuk latching atau
mempertahankan kondisi aktif input sekalipun input sebenarnya sudah mati.
Cara kerjanya ialah sebagai berikut : jika latch coil diaktifkan, ia tidak akan
bisa dimatikan kecuali unlatch coil diaktifkan. Simbol dari latching relay.

Gambar 3.1 Relay


NO Jenis Kerusakan atau Kegagalan Kemungkinan Penyebabnya
1 Latching relay Kondisi input dalam keadaan mati Terjadi korosi pada rangkaian
dalam relay
2. Timing relay Kondisi rangkaian tidak berubah Putunya gulungan coil dalam relay
setelah relay diberi perintah

4. Konektor
a. Jenis

konektor RJ 45
fungsi konektor RJ-45 adalah penghubung kabel ethernet (bagian jejaring
komputer) yang digunakan dalam jaringan. Konektor RJ 45 dan kabel UTP
digunakan untuk jaringan komputer yang terkoneksi dengan internet.
Misalnya kita yang menggunakan PC atau laptop selain bisa mendapatkan
koneksi internet melalui wifi juga bisa menggunakan internet melalui
konektor RJ 45 yang ada pada kabel UTP dan tersambung dengan PC/laptop.

Gambar 4.1 konektor RJ-45

USB

Fungsi Universal Serial Bus yang lebih kita kenal dengan sebutan USB
merupakan jenis konektor yang dikembangkan pada tahun 1990-an dengan
tujuan untuk menyederhanakan koneksi antara komputer dan perangkat
periferal serta hardware lainnya.

Jenis konektor USB.

- USB Tipe A
Terdapat pada komputer dan hub, konektor tipe A berbentuk datar,
dengan antarmuka persegi panjang. Antarmuka ini memiliki koneksi
penjepit yang saling menggesekan antar permukaan yang membuatnya
sangat mudah bagi pengguna untuk menancapkan dan memutuskan.
Gambar 4.2 USB type A
- USB Tipe B
Konektor Tipe B dirancang untuk digunakan pada perangkat periferal
USB. Antarmuka tipe B secara fisik hampir mirip dengan bentuk
persegi, dan sedikit miring pada sudut ujung atas konektor.

Gambar 4.3 USB type B

- Micro-USB A
Micro-USB A memiliki koneksi fisik lebih kecil, sementara masih
mendukung kecepatan transfer data hingga 480 Mbps dan fitur On-
The-Go. Ciri khas konektor ini adalah warna putih pada bagian male
dan terdiri dari 5 pin.

Gambar 4.4 USB Micro A


- Micro-USB B
Micro-USB B memiliki koneksi fisik lebih ramping tapi tetap
mendukung kecepatan transfer rate hingga 480 Mbps dan fitur On-
The-Go. Ciri khas konektor ini adalah warna hitam pada bagian male
dan terdiri dari 5 pin.

Gambar 4.5 USB Micro B

- USB 3.0 Tipe A


USB 3.0 tipe A memiliki pin tambahan yang tidak ditemukan dalam
USB 2.0 & USB 1.1 Tipe A. Konektor USB 3.0 ini dirancang untuk
aplikasi USB SuperSpeed. Penggunaannya harus digunakan pada
perangkat yang mendukung USB 3.0, jika tidak maka kecepatan yang
dihasilkan tidak setinggi standar 3.0. Konektor USB 3.0 tipe A
umumnya berwarna biru untuk menandai dan membedakan dari versi
sebelumnya.

Gambar 4.6 USB 3.0 Tipe A

NO Jenis Kerusakan atau Kegagalan Kemungkinan Penyebabnya


1 RJ-45 Saat disambung tidak terjadi Bagian dalam kabel yang berupa
koneksi antara PC dan perangkat tembaga copot pada ujung
Ethernet (modem) konektor. Atau saat proses
crimping bagian tembaga
2. USB Koneksi perangkat (HP) tidak pin yang terdapat pada ujung
terbaca dalam komputer konektor sudah sempal atau
longgar. Atau terjadi korosi pada
pin ujung konektor.

Komponen Pasif

1. Resistor tetap

Fungsi :
Resistor tetap (Fixed Resistor) Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi
selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi
sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian
sertmemperbesar dan memperkecil tegangan.

Jenis :
Resistor karbon film (toleransi 5%, 10%, 20%)

Gambar 1.1 Resistor karbon

Resistor metal film (toleransi 1%, 2%)

Gambar 1.2 metal film

Resistor wirewound

Gambar 1.3 wirewound

Resistor keramik/ semen

Gambar 1.4 keramik/ semen


Resistor Single In Line (SIL) network

Gambar 1.5 Resistor Single In Line (SIL) network


Jenis Kerusakan penyebab
Resistor metal film Sirkit terputus Lapisanfilm tergores atau
(toleransi 1%, 2%) terkikis ketika di
fabrikasi
Resistor wirewound Sirkit terputus -Keretakan kawat,
terutama bila digunakan
kawat kecil, karena
ketidakmurnian
- Perkaratan kawat yang
disebabkan oleh
elektrolitis yang
ditimbulkan oleh udara

Resistor keramik/ semen Sirkit terputus -Kontak-kontak ujungnya


buruk.
-Biasanya disebabkan
oleh tekanan mekanik
karena montase pada
sikrit
Resistor Single In Line Sirkit terputus Kawat putus karena
(SIL) network pembengkokkan
berulang ulang
Resistor karbon film Sirkit terputus -Tekanan-tekananmekanik
(toleransi 5%, 10%, menyebabkan retakan
- Kap-kap ujungnya
20%)
terlepas karena montase
yang buruk pda papan

2. Resistor Variabel
Fungsi :
Resistor Variabel Yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan
menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita
tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar
kecilnya arus), tone control pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada
(bass/treble) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.

Jenis :
Potensiometer

Gambar 2.1 Potensiometer

Trimpot

Gambar 2.2 Trimpot

Rheostat
Gambar 2.3 Rhoestat

Jenis kegagalan penyebab


Potensiometer Sikrit terbuka Kenaikan resistansi kontak
menimbulkan kenaikan noise
kelistrikan
Trimpot Sikrit terbuka Kontak yang terputus-putus,
ini dapat disebabkan oleh
partikel-partikel debu,
minyak gemuk (pelumas)
atau bahan-bahan ampelas
yang terkumpul antara kontak
geser dan jalur
Rhoestat Sikrit terbuka perkaratan bagian-bagian
logam karena kelembaban,
atau pembengkakan logam-
logam

3. Kapasitor
Fungsi :
Kapasitor (kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf
"C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik,
dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.kapasitor
adalah salah satu bentuk yang paling banyak digunakan sebagai komponen elektronik.
Namun ada berbagai jenis kapasitor termasuk elektrolitik, keramik, tantalum, plastik,
mika, dan banyak lagi.
Jenis :
Kapasitor keramik:

Gambar 3.21
Kapasitor mika-perak

Gambar 3.2
Kapasitor Film-Polistirene

Gambar 3.3 Kapasitor Film-Polistirene

Kapasitor Film-Polyester

Gambar 3.4 Kapasitor Film-Polyester

Kapasitor Metalized-Film-Polyester

Gambar 3.5 Kapasitor Metalized-Film-Polyester

Kapasitor Polykarbonate
Gambar 3.6 Kapasitor Polykarbonate

Kapasitor Polipropilene

Gambar 3.7 Kapasitor Polipropilene

Kapasitor Mylar, MKM, MKT

Gambar 3.8 Kapasitor Mylar, MKM, MKT

KapasitorKertas

Gambar 3.9 KapasitorKertas

Kapasitor mika
Gambar 3.10 Kapasitormika

Kapasitor Kaca

Gambar 3.11 KapasitorKaca

Multilayer Ceramic Capacitor

Gambar 3.12 KapasitorCeramic Capacitor


Trimmer Capacitor

Gambar 3.13 Trimmer Capacitor

Tuning Capacitor
Gambar 3.14 Tuning Capacitor

Electric Double Capacitor (Super Capacitor)

Gambar 3.15 KapasitorElectric Double Capacitor (Super Capacitor

Jenis Kegagalan penyebab


Keramik Dioperasikan dibawah
batas tegangan yang
diperbolehkan.
Pecahnya sambungan
dielektrik
Polipropilene menurunkan temperatur
10C dapat melipatkan
umurnya dua kali lebih
panjang.
Perpindahan perak yang
disebabkan oleh
kelembaban yg tinggi
Mylar, MKM, MKT Kontaminasi chloride
pada elektrolit, akan
menimbulkan perkaratan
pada sambungan internal,
Hilangnya elektrolit
akibat tegangan
Polykarbonate Kapasitor digunakan
melebihi tegangan yang
tertulis, atau teknik
assembling yang jelek
menimbulkan tekanan
mekanis terhadap
penyambung-
penyambung ujung dan
selubung (Seal).
Film plastik Kerusakan pada
semprotan di ujung ,
akibat fabrikasi atau
assembeling
Kertas Kejutan mekanik atau
thermal

4. Transformator
Fungsi :
Transformator atau Trafo adalah salah satu peralatan listrik yang berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan tegangan. Trafo bekerja berdasarkan prinsip medan
elektromagnetik hampir sama dengan prinsip kerja motor induksi dan generator.
Secara umum, prinsip kerja transformator sama dengan prinsip kerja motor dan generator.
Prinsip kerja trafo memanfaatkan medan elektromagnetik.

Jenis :
1. Trafo step up dan step down
Trafo Step-Up
Secara fungsi Trafo Step-Up adalah trafo distribusi untuk menaikkan tegangan AC atau
arus bolak-balik. Dengan sendirinya trafo ini disebut juga trafo penaik tegangan. Dilihat
dari jumlah lilitannya, trafo ini memiliki kumparan lilitan sekunder lebih banyak
dibanding kumparan lilitan primer.

Trafo Step-Down
Seacar fungsi Trafo Step-Down adalah kebalikan dari Trafo Step-Up. Trafo Step-Down
umumnya digunakan untuk menurunkan tegangan AC atau arus bolak-balik. Dengan
sendirinya jenis trafo ini disebut juga trafo penurun tegangan.

Jenis Kegagalan Penyebabnya


Trafo Step-Up Kenaikan suhu ini Bila lilitan
dapat menyebabkan
transformator tiba-
Anealing
tiba ada hubungan
singkat maka
akanterjadi kenaikan
suhu lilitan.
Trafo step- down Kumparran primer, Putusnya gulungan
sekunder putus dan inti primer maupun
trafo saling terhubung sekunder, adanya
hubungan singkat pada
gulungan primer dan
sekunder dan inti rafo.
2. Trafo Frekuensi

Pembagian jenis trafo yang kedua ini didasarkan pada seberapa besar frekwensi trafo
tersebut bekerja. Jenis trafo frekwensi ini terbagi lagi menjadi tiga macam yakni trafo
frekwensi rendah, trafo frekwensi menengah, dan juga trafo frekwensi tinggi. Berikut
penjelasan lengkap mengenai masing-masing jenis trafo tersebut.

Trafo Frekwensi Rendah

Trafo frekwensi rendah adalah trafo yang bekerja di frekwensi audio yakni antara 20 Hz
sampai dengan 20 KHz. Ciri-ciri dari trafo frekwensi rendah ini biasanya menggunakan inti
besi lunak. Contoh dari trafo frekwensi rendah ini adalah trafo adaptor dan juga trafo
input/output.
Trafo Frekwensi Menengah

Trafo frekwensi menengah ini juga biasa disebut dengan trafo IF (intermediate freqwency)
yakni jenis trafo yang bekerja di frekwensi menengah. Trafo jenis ini banyak digunakan
untuk perangkat radio AM/FM yang bekerja di frekwensi 455 kHz/10,7 MHz. Pada trafo ini,
lilitan primer dan sekunder diparalel dengan sebuah kapasitor.

Trafo Frekwensi Tinggi

Trafo frekwensi tinggi adalah jenis trafo yang bekerja di frekwensi tinggi dan biasanya
digunakan untuk keperluan pembangkit frekwensi atau osilator, lilitan resonansi, serta
flyback pada rangkaian televisi tabung. Meskipun tak sepopuler trafo IF, namun trafo ini
dianggap sangat penting untuk beberapa keperluan tertentu.

3. Trafo Jenis Output

Selanjutnya ada trafo jenis output yang memiliki bentuk identik dengan jenis trafo lainnya.
Pada trafo ini terdapat lilitan coil yang terbuat dari bahan nikelin yang punya fungsi untuk
menentukan besar kecilnya arus masuk. Trafo jenis ini banyak diaplikasikan pada alat-alat
elektronik yang berkaitan dengan suara seperti radio, tape reconder, amplifier, dan lain
sebagainya.

4. Trafo Adaptor

Trafo adaptor adalah jenis trafo yang berfungi untuk mengubah arus listrik AC menjadi DC.
Trafo jenis ini juga memiliki dua buah lilitan yakni lilitan primer dan sekunder. Lilitan
primer pada trafo adaptor ini bertugas untuk menerima arus listrik AC 110 volt hingga 240
volt, sedangkan lilitan sekundernya menghasilkan arus DC sebesar 4 hingga 12 volt.

Kerusakan Penyebab kerusakan


Terjadinya busur api(ar c ) yang kecil dan Cara penyambungan kumparan yang
pemanasan lokal kurang baik
Kerusakan isolasi dari penjepit inti

Kerusakan pada isolasi Transformator tenaga dapat beroperasi


secara terus menerus pada arus beban
nominalnya. Hal ini dapat menimbulkan
pemanasan yang berlebih. Kondisi ini
mungkin tidak akan menimbulkan
kerusakan

5. Induktor
Fungsi : dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi
tertentu, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit
getaran serta melipatgandakan tegangan.
Jenis :
Induktor Tetap
Yaitu induktor yang memiliki harga yang sudah pasti. Biasanya dinyatakan
dalam kode warna seperti yang diterapkan pada resistor. Harganya dinyatakan
dalam satuan mikrohenry (H)

Jenis Kegagalan Penyebab


Induktor dengan inti udara

Putus- putus Terlalu panas karena


arus yang tinggi
Induktor dengan inti ferit

Putus dan konslet Karena terlalu panas


tegangan tinggi
Induktor dengan perubahan
inti
Jenuh pada arus tinggi Menolak perubahan
arus
Induktor dengan inti besi
Putus dan konslet Overheat

Induktor Variabel
Yaitu induktor yang besar kecilnya nilai induktansi dapat diatur sesuai dengan
keinginan. Biasanya induktor yang jenis ini menggunakan bahan ferit.
Jenis Kegagalan Penyebab
Variabel coil

Putus Dikarenakan overload

6. Speaker
Fungsi : Piranti elektronik yang merubah getaran atau sinyal listrik menjadi suara. Suara yang
dihasilkan speaker sesuai dengan bentuk level getaran/sinyal listrik yang diberikan kepadanya.

Jenis kegagalan Penyebab


Midrange speaker Speaker sember Panas pada spul speaker
bagian dalam
Woofer Suara cacat Memutar volume pada posisi
hampir penuh
Piezo-electric speaker Suara tidak jernih Overload, kerusakan pada
amplifier
Tweeter Tidak mengeluarkan Overload, sambungan kumis
suara ke wire putus
Reflex horn speaker Getaran suara tidak Terjadi hambatan terhadap
jelas gerakan kumparan suara atas
keberadaan membran suara

Kompone Aktif Dioda

1. DIODA
Dioda adalah suatu komponen elektronik yang terbuat dari sambungan
semikonduktor tipe P-N, dimana kaki anoda (positip +) terbuat dari bahan
semikonduktor tipe P, sedangkan kaki katoda (negatif -) terbuat dari bahan
semikonduktor tipe N. Ujung badan dioda biasanya diberi bertanda, berupa gelang
atau berupa titik, yang menandakan letak katoda. Saat ini dioda yang paling
umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
Gambar 1 Simbol Dioda dan komponennya

Pada dioda berlaku 2 kondisi yang dapat menunjukkan fungsi dari dioda itu
sendiri :
1. Panjaran maju (forward bias)
Kondisi ini terjadi apabila kaki anoda dihubungkan pada tegangan positif sedangkan
kaki katoda dihubungkan pada tegangan negatif dari sebuah catu daya. Dioda akan
mengalirkan arus bersifat seperti saklar tertutup dan dapat berfungsi sebagai penyearah
arus.
2. Panjaran balik (reverse bias)
Kondisi ini terjadi apabila kaki anoda dihubungkan padategangan negatif sedangkan
kaki katoda dihubungkan pada tegangan positif dari sebuah catu daya. Dioda akan
menahan arus bersifat seperti saklar terbuka dan
berfungsi sebagai isolator.

Jenis-jenis dioda :
1. Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja
reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe dari dioda
zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12V, ini berarti dioda zener
dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12V atau
menjadi 12V.

Gambar 2 Simbol Dioda Zener

2. Dioda varikap (variable capacitor/kondensator variable)


Digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan. Dioda kapasitansi variabel
disebut juga dioda varicap atau dioda varactor. Sifat dioda ini ialah bila dipasangkan
menurut arah terbalik akan berperan sebagai kondensator. Kapasitansinya
tergantung pada tegangan yang masuk. Dioda jenis ini banyak digunakan pada
modulator FM dan juga pada VCO suatu PLL (Phase Lock Loop).

Gambar 3 Simbol Dioda Varikap


3. Dioda termionik
Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang merupakan
susunan elektroda-elektroda di ruang hampa dalam sampul gelas. Dioda termionik
pertama bentuknya sangat mirip dengan bola lampu pijar. Dalam dioda katup
termionik, arus listrik yang melalui filamen pemanas secara tidak langsung
memanaskan katoda (beberapa dioda menggunakan pemanasan langsung, dimana
filamen wolfram berlaku sebagai pemanas sekaligus juga sebagai katoda),
elektroda internal lainnya dilapisi dengan campuranbarium dan strontium oksida,
yang merupakan oksida dari logam alkali tanah. Substansi tersebut dipilih karena
memiliki fungsi kerja yang kecil. Bahan yang dihasilkan menimbulkan pancaran
termionik elektron ke ruang hampa.

Gambar 4 Simbol dioda Termionik


4. Dioda laser
Dioda laser adalah sejenis laser di mana media aktifnya sebuah semikonduktor
persimpangan p-n yang mirip dengan yang terdapat pada dioda pemancar cahaya.

Gambar 5 Simbol dioda laser


5. LED
LED adalah singkatan dari Light Emiting Dioda, merupakan komponen yang dapat
mengeluarkan emisi cahaya. Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan
sebesar 1,8 V dengan arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator
dan peraga (display) yang masing-masing warna bisa memiliki arti yang berbeda.
Menyala, padam dan berkedip juga bisa berarti lain. LED dalam bentuk susunan
(array) bisa menjadi display yang besar. Dikenal juga LED dalam bentuk 7segment atau
ada juga yang 14 segment.

Gambar 6 Simbol dan komponen LED


6. Dioda foto
Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Dioda foto
mempunyai sifat lain lagi, yang berkebalikan dengan LED ialah akan menghasilkan
arus listrik bila terkena cahaya. Komponen ini akan mengubah cahaya menjadi arus
listrik. Besarnya arus listrik tergantung dari besarnya cahaya yang masuk.

Gambar 7 Simbol Dioda Foto


7. Dioda jembatan
Dioda jembatan adalah sebuah komponen elektronika semikonduktor yang berfungsi
sebagai penyearah arus AC gelombang penuh yang akan 76 menghasilkan tegangan
DC (searah) yang lebih baik, yang cenderung memiliki noise rendah. Disebut
dioda jembatan karena didalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang
dihubungkan saling bertemu satu sama lain (bridge rectifier/penyearahjembatan).
Gambar 8 Simbol dioda jembatan

Komponen Aktif Transistor


1. Transisitor
Transistor Merupakan komponen elektronika yang terdiri dari tiga lapisan
semikonduktor, diantaranya contoh NPN dan PNP. Transistor mempunyai tiga kaki yang
disebut dengan Emitor (E), Basis/Base (B) dan Kolektor/collector (C).

Gambar 1 bentuk fisik transistor

2. Uni Junktion Transistor (UJT)


adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor
ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan
UJT Kanal P.
Gambar 2 uni junktion transisitor (UJT)

3. Field Effect Transistor (FET)

Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain
penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi
dari transistor, maka hanya digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan.
Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor.

Gambar 3 field effect transistor


4. MOSFET
Metal Oxide Semiconductor FET adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain,
satu Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat
tinggi.

Gambar 3 MOSET

Komponen Transistor Elektrolit Daya


1. Thyristor
Semikonduktor daya yang termasuk dalam keluarga thyristor ini, antara lain: SCR
(silicon-controlled retifier), GTO (gate turn-off thyristor), dan TRIAC. SCR banyak
digunakan dalam rangkaian elektronika daya. SCR memiliki tiga terminal, yaitu anoda,
katoda,dan gate. SCR dapat digunakan dengan sumber masukan dalam bentuk
tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC). SCR dalam rangkaian
elektronika daya dioperasikan sebagai sakelar. Gambar 1.2 (a), (b), dan (c) masing-
masing ditunjukkan simbol SCR, karakteristik SCR, karakteristik ideal SCR jika
dioperasikan sebagai sakelar.

Gambar 1 Simbol dan karakteriistik SCR


2. TRIAC adalah perangkat semikonduktor berterminal tiga yang berfungsi sebagai
pengendali arus listrik. Nama TRIAC ini merupakan singkatan dari TRIode for
Alternating Current (Trioda untuk arus bolak balik). Sama seperti SCR, TRIAC juga
tergolong sebagai Thyristor yang berfungsi sebagai pengendali atau Switching. Namun,
berbeda dengan SCR yang hanya dapat dilewati arus listrik dari satu arah
(unidirectional),

Komponen aktif IC
1. IC (Integrated Circuit)
adalah integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif
yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah
kemasan kecil.
A. IC Linear
IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada umumnya
berfungsi sebagai :

a. Penguat Daya (Power Amplifier)


b. Penguat Sinyal (Signal Amplifier)

c. Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)

d. Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)

e. Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)

f. Voltage Comparator

g. Multiplier

h. Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)

i. Regulator Tegangan (Voltage Regulator)

B. IC Digital

IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan
Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu Tinggi dan Rendah atau dalam kode
binary dilambangkan dengan 1 dan 0.

IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :

Flip-flop
Gerbang Logika (Logic Gates)
Timer
Counter
Multiplexer
Calculator
Memory
Clock
Microprocessor (Mikroprosesor)
Microcontroller

Gambar 2 Integrated Circuit

Contoh kegagalan atau kerusakan Dioda

Jenis dioda Kerusakan/kegagalan Kemungkinan penyebabnya

Dioda Zener Sirkit Terputus -Lapisan semikonduktor


tergores atau terkikis

-Tidak bekerja pada daerah


breakdown atau pada daerah
kerja reverse bias
Dioda varikap Sirkit Terputus Tidak dipasang menurut arah
nya sebagai kondensator. Atau
tidak dipasang berdasarkan
kapasitansinya yang
tergantung pada tegangan
yang masuk.
Diodatermionik Sirkit Tertutup Salah pemasanagan dioda
pada katup termionik

Dioda laser

LED Sirkit Tertutup dan LED Terjadi salah penempatan


memanas positif negatif

LED menyala tidak stabil


Dioda foto Tidak menghasilkan arus Dioda Tidak terkena cahaya
listrik dengan baik
Dioda jembatan Sirkit Tertutup Empat buah dioda yang
dihubungkan saling tidak
bertemu satu sama lain
(bridge
rectifier/penyearahjembatan)
Uni Junktion Sirkit Tertutup tiga kaki yang disebut dengan
Transistor (UJT) Emitor (E), Basis/Base (B) dan
Kolektor/collector (C) tidak
terpasang sesuai

Field Effect Sirkit Tertutup tiga kaki yang disebut dengan


Transistor (FET) Emitor (E), Basis/Base (B) dan
Kolektor/collector (C) tidak
terpasang sesuai
IC Linear Sirkit Tertutup dan IC Kaki tidak terpasang dengan
memanas benar/terpasang terbalik
IC Digital Sirkit Tertutup dan IC Kaki tidak terpasang dengan
memanas benar/terpasang terbalik

Anda mungkin juga menyukai