NO : 03
KEGAGALAN KOMPONEN
Disusun Oleh
SITI NURAMANAH (1315030081)
Rekan Praktik
b. Jenis
- Saklar Manual
Saklar rotary
Gambar 2.3 saklar rotary
3. Relay
a. Fungsi
Relay merupakan komponen elektronika yang dapat mengimplementasikan logika
switching.
b. Jenis
Timing relay adalah jenis relay yang khusus. Cara kerjanya ialah sebagai
berikut : jka coil dari timing relay ON, maka beberapa detik kemudian, baru
contact relay akan ON atau OFF (sesuai jenis NO/NC contact).
Latching relay ialah jenis relay digunakan untuk latching atau
mempertahankan kondisi aktif input sekalipun input sebenarnya sudah mati.
Cara kerjanya ialah sebagai berikut : jika latch coil diaktifkan, ia tidak akan
bisa dimatikan kecuali unlatch coil diaktifkan. Simbol dari latching relay.
4. Konektor
a. Jenis
konektor RJ 45
fungsi konektor RJ-45 adalah penghubung kabel ethernet (bagian jejaring
komputer) yang digunakan dalam jaringan. Konektor RJ 45 dan kabel UTP
digunakan untuk jaringan komputer yang terkoneksi dengan internet.
Misalnya kita yang menggunakan PC atau laptop selain bisa mendapatkan
koneksi internet melalui wifi juga bisa menggunakan internet melalui
konektor RJ 45 yang ada pada kabel UTP dan tersambung dengan PC/laptop.
USB
Fungsi Universal Serial Bus yang lebih kita kenal dengan sebutan USB
merupakan jenis konektor yang dikembangkan pada tahun 1990-an dengan
tujuan untuk menyederhanakan koneksi antara komputer dan perangkat
periferal serta hardware lainnya.
- USB Tipe A
Terdapat pada komputer dan hub, konektor tipe A berbentuk datar,
dengan antarmuka persegi panjang. Antarmuka ini memiliki koneksi
penjepit yang saling menggesekan antar permukaan yang membuatnya
sangat mudah bagi pengguna untuk menancapkan dan memutuskan.
Gambar 4.2 USB type A
- USB Tipe B
Konektor Tipe B dirancang untuk digunakan pada perangkat periferal
USB. Antarmuka tipe B secara fisik hampir mirip dengan bentuk
persegi, dan sedikit miring pada sudut ujung atas konektor.
- Micro-USB A
Micro-USB A memiliki koneksi fisik lebih kecil, sementara masih
mendukung kecepatan transfer data hingga 480 Mbps dan fitur On-
The-Go. Ciri khas konektor ini adalah warna putih pada bagian male
dan terdiri dari 5 pin.
Komponen Pasif
1. Resistor tetap
Fungsi :
Resistor tetap (Fixed Resistor) Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi
selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi
sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian
sertmemperbesar dan memperkecil tegangan.
Jenis :
Resistor karbon film (toleransi 5%, 10%, 20%)
Resistor wirewound
2. Resistor Variabel
Fungsi :
Resistor Variabel Yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan
menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita
tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar
kecilnya arus), tone control pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada
(bass/treble) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.
Jenis :
Potensiometer
Trimpot
Rheostat
Gambar 2.3 Rhoestat
3. Kapasitor
Fungsi :
Kapasitor (kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf
"C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik,
dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.kapasitor
adalah salah satu bentuk yang paling banyak digunakan sebagai komponen elektronik.
Namun ada berbagai jenis kapasitor termasuk elektrolitik, keramik, tantalum, plastik,
mika, dan banyak lagi.
Jenis :
Kapasitor keramik:
Gambar 3.21
Kapasitor mika-perak
Gambar 3.2
Kapasitor Film-Polistirene
Kapasitor Film-Polyester
Kapasitor Metalized-Film-Polyester
Kapasitor Polykarbonate
Gambar 3.6 Kapasitor Polykarbonate
Kapasitor Polipropilene
KapasitorKertas
Kapasitor mika
Gambar 3.10 Kapasitormika
Kapasitor Kaca
Tuning Capacitor
Gambar 3.14 Tuning Capacitor
4. Transformator
Fungsi :
Transformator atau Trafo adalah salah satu peralatan listrik yang berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan tegangan. Trafo bekerja berdasarkan prinsip medan
elektromagnetik hampir sama dengan prinsip kerja motor induksi dan generator.
Secara umum, prinsip kerja transformator sama dengan prinsip kerja motor dan generator.
Prinsip kerja trafo memanfaatkan medan elektromagnetik.
Jenis :
1. Trafo step up dan step down
Trafo Step-Up
Secara fungsi Trafo Step-Up adalah trafo distribusi untuk menaikkan tegangan AC atau
arus bolak-balik. Dengan sendirinya trafo ini disebut juga trafo penaik tegangan. Dilihat
dari jumlah lilitannya, trafo ini memiliki kumparan lilitan sekunder lebih banyak
dibanding kumparan lilitan primer.
Trafo Step-Down
Seacar fungsi Trafo Step-Down adalah kebalikan dari Trafo Step-Up. Trafo Step-Down
umumnya digunakan untuk menurunkan tegangan AC atau arus bolak-balik. Dengan
sendirinya jenis trafo ini disebut juga trafo penurun tegangan.
Pembagian jenis trafo yang kedua ini didasarkan pada seberapa besar frekwensi trafo
tersebut bekerja. Jenis trafo frekwensi ini terbagi lagi menjadi tiga macam yakni trafo
frekwensi rendah, trafo frekwensi menengah, dan juga trafo frekwensi tinggi. Berikut
penjelasan lengkap mengenai masing-masing jenis trafo tersebut.
Trafo frekwensi rendah adalah trafo yang bekerja di frekwensi audio yakni antara 20 Hz
sampai dengan 20 KHz. Ciri-ciri dari trafo frekwensi rendah ini biasanya menggunakan inti
besi lunak. Contoh dari trafo frekwensi rendah ini adalah trafo adaptor dan juga trafo
input/output.
Trafo Frekwensi Menengah
Trafo frekwensi menengah ini juga biasa disebut dengan trafo IF (intermediate freqwency)
yakni jenis trafo yang bekerja di frekwensi menengah. Trafo jenis ini banyak digunakan
untuk perangkat radio AM/FM yang bekerja di frekwensi 455 kHz/10,7 MHz. Pada trafo ini,
lilitan primer dan sekunder diparalel dengan sebuah kapasitor.
Trafo frekwensi tinggi adalah jenis trafo yang bekerja di frekwensi tinggi dan biasanya
digunakan untuk keperluan pembangkit frekwensi atau osilator, lilitan resonansi, serta
flyback pada rangkaian televisi tabung. Meskipun tak sepopuler trafo IF, namun trafo ini
dianggap sangat penting untuk beberapa keperluan tertentu.
Selanjutnya ada trafo jenis output yang memiliki bentuk identik dengan jenis trafo lainnya.
Pada trafo ini terdapat lilitan coil yang terbuat dari bahan nikelin yang punya fungsi untuk
menentukan besar kecilnya arus masuk. Trafo jenis ini banyak diaplikasikan pada alat-alat
elektronik yang berkaitan dengan suara seperti radio, tape reconder, amplifier, dan lain
sebagainya.
4. Trafo Adaptor
Trafo adaptor adalah jenis trafo yang berfungi untuk mengubah arus listrik AC menjadi DC.
Trafo jenis ini juga memiliki dua buah lilitan yakni lilitan primer dan sekunder. Lilitan
primer pada trafo adaptor ini bertugas untuk menerima arus listrik AC 110 volt hingga 240
volt, sedangkan lilitan sekundernya menghasilkan arus DC sebesar 4 hingga 12 volt.
5. Induktor
Fungsi : dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet, menapis (Filter) Frekuensi
tertentu, menahan arus bolak-balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan pembangkit
getaran serta melipatgandakan tegangan.
Jenis :
Induktor Tetap
Yaitu induktor yang memiliki harga yang sudah pasti. Biasanya dinyatakan
dalam kode warna seperti yang diterapkan pada resistor. Harganya dinyatakan
dalam satuan mikrohenry (H)
Induktor Variabel
Yaitu induktor yang besar kecilnya nilai induktansi dapat diatur sesuai dengan
keinginan. Biasanya induktor yang jenis ini menggunakan bahan ferit.
Jenis Kegagalan Penyebab
Variabel coil
6. Speaker
Fungsi : Piranti elektronik yang merubah getaran atau sinyal listrik menjadi suara. Suara yang
dihasilkan speaker sesuai dengan bentuk level getaran/sinyal listrik yang diberikan kepadanya.
1. DIODA
Dioda adalah suatu komponen elektronik yang terbuat dari sambungan
semikonduktor tipe P-N, dimana kaki anoda (positip +) terbuat dari bahan
semikonduktor tipe P, sedangkan kaki katoda (negatif -) terbuat dari bahan
semikonduktor tipe N. Ujung badan dioda biasanya diberi bertanda, berupa gelang
atau berupa titik, yang menandakan letak katoda. Saat ini dioda yang paling
umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
Gambar 1 Simbol Dioda dan komponennya
Pada dioda berlaku 2 kondisi yang dapat menunjukkan fungsi dari dioda itu
sendiri :
1. Panjaran maju (forward bias)
Kondisi ini terjadi apabila kaki anoda dihubungkan pada tegangan positif sedangkan
kaki katoda dihubungkan pada tegangan negatif dari sebuah catu daya. Dioda akan
mengalirkan arus bersifat seperti saklar tertutup dan dapat berfungsi sebagai penyearah
arus.
2. Panjaran balik (reverse bias)
Kondisi ini terjadi apabila kaki anoda dihubungkan padategangan negatif sedangkan
kaki katoda dihubungkan pada tegangan positif dari sebuah catu daya. Dioda akan
menahan arus bersifat seperti saklar terbuka dan
berfungsi sebagai isolator.
Jenis-jenis dioda :
1. Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah kerja
reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan. Tipe dari dioda
zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12V, ini berarti dioda zener
dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12V atau
menjadi 12V.
Beberapa Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain
penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi
dari transistor, maka hanya digunakan pada bagian-bagian yang memang memerlukan.
Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor.
Gambar 3 MOSET
Komponen aktif IC
1. IC (Integrated Circuit)
adalah integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif
yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan
Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah
kemasan kecil.
A. IC Linear
IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada umumnya
berfungsi sebagai :
f. Voltage Comparator
g. Multiplier
B. IC Digital
IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan
Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu Tinggi dan Rendah atau dalam kode
binary dilambangkan dengan 1 dan 0.
Flip-flop
Gerbang Logika (Logic Gates)
Timer
Counter
Multiplexer
Calculator
Memory
Clock
Microprocessor (Mikroprosesor)
Microcontroller
Dioda laser