Disusun Oleh :
Kelas :
Dosen Pembimbing :
Bentuk antena bermacam macam sesuai dengan desain, pola penyebaran dan frekuensi
dan gain. Panjang antena secara efektif adalah panjang gelombang frekuensi radio yang
dipancarkannya. Antena dipol setengah gelombang adalah sangat populer karena
mudah dibuat dan mampu memancarkan gelombang radio secara efektif.
Pola Radiasi Antena
Pola radiasi sebuah antena dapat didefinisikan sebagai pola radiasi fungsi matematis
atau gambaran secara grafis dari karakteristik radiasi sebuah antenna sebagai fungsi
dari koordinat ruang. Pada kasus secara keseluruhan, pola radiasi dihitung/diukur pada
medan jauh dan digambarkan kembali sebagai koordinat arah. Karakteristik radiasi
mencakup rapat flux daya, intensitas radiasi, kuat medan, direktivitas, fasa atau
polarisasi. Karakteristik radiasi yang menjadi pusat perhatian adalah distribusi energi
radiasi dalam ruang dua dimensi maupun tiga dimensi sebagai fungsi dari posisi
pengamat di sepanjang jalur dengan jari-jari yang konstan. Contoh koordinat yang
sesuai diperlihatkan pada Gambar:
Banyaknya variasi pola radiasi yang muncul pada sebuah antena dapat
dikatakan sebagai lobe. Lobe adalah sebuah porsi pola radiasi yang dibatasi oleh
intensitas radiasi yang mana lobe tersebut dapat diklasifikasikan lagi sebagai
main lobe, side lobe dan back lobe seperti pada Gambar:
0º -25 0
1
10º -26 -1
2
20º -26 -1
3
30º -28 -3
4
40º -30 -5
5
50º -36 -11
6
70º -27 -2
8
80º -32 -7
9
90º -31 -6
10
130º -28 -3
14
140º -30 -5
15
160º -33 -8
17
170º -41 -16
18
240º -30 -5
25
250º -31 -6
26
260º -40 -15
27
280º -31 -6
29
290º -29 -4
30
300º -31 -6
31
330º -31 -6
34
340º -30 -5
35
350º -26 -1
36
360º -25 0
37
260º 100º
250º 110º
240º 120º
230º 130º
220º 140º
210º 150º
200º 160º
190º 170º
180º
Posisi Access Point Vertikal
0º -30 0
1
10º -31 -1
2
20º -32 -2
3
30º -33 -3
4
40º -37 -7
5
70º -38 -8
8
80º -39 -9
9
90º -38 -8
10
100º -39 -9
11
130º -39 -9
14
160º -38 -8
17
200º -39 -9
21
210º -40 -10
22
220º -37 -7
23
230º -36 -6
24
240º -35 -5
25
250º -33 -3
26
260º -34 -4
27
270º -35 -5
28
290º -38 -8
30
300º -37 -7
31
310º -38 -8
32
340º -38 -8
35
350º -37 -7
36
360º -36 -6
37
260º 100º
250º 110º
240º 120º
230º 130º
220º 140º
210º 150º
200º 160º
190º 170º
180º
Posisi Access Point Horizontal
Posisi Handphone 1 atau Transmitter tidur atau dalam posisi horizontal. Pada percobaan
sinyal terkuat adalah -25 dBm dan ini juga yang menjadi acuan derajad 0. Karena
mengalami fluktasi kuat sinyal pun menurun sehingga sinyal paling lemah terdapat
pada posisi 200º dengan kuat sinyal -42 dBm dan otomatis nilai normalisasinya (An-
A0) adalah nilai paling minimum pada percobaan ini yakni -17 dBm. Selain itu
dibeberapa spot juga mengalami naik turun.
Selain itu pada percobaan ini persebaran nilai lebih bervariatif dibandingkan dengan
data pola radiasi horizontal, selain dari nilai yang didapat hal ini juga bisa langsung
dilihat pada pola radiasi yang disajikan.
Dari data yang telah diaplikasikan dalam pola radiasi, dari bentuknya dapat disebut Pola
Radiasi berjenis Bidirectional. Pola Radiasi Bidirectional adalah keadaan optimal
radiasi yang mengarah pada sudut-sudut tertentu namun tidak hanya satu.
POLA RADIASI HORIZONTAL
0º & 360º
350º 0 10º
340º 20º
330º -2 30º
320º -4 40º
310º -6 50º
-8
300º -10 60º
290º -12 70º
-14
280º -16 80º
-18
270º -20 90º
260º 100º
250º 110º
240º 120º
230º 130º
220º 140º
210º 150º
200º 160º
190º 170º
180º
260º 100º
250º 110º
240º 120º
230º 130º
220º 140º
210º 150º
200º 160º
190º 170º
180º
Sudut HPBW
Direktivitas
Direktivitas merupakan perbandingan kerapatan daya maksimum dan rata-rata atau
juga perbandingan intensitas radiasi (ꞷ/satuan sudut) arah tententu dengan arah-arah
yang lain. Direktivitas berkaitan dengan nilai HPBW rumusnya adalah:
41253 41253 41253
𝐷= 𝐷= = = 1,28
𝜃𝐻𝑃𝐵𝑊 ∅𝐻𝑃𝐵𝑊 230 . 140 32200
1.6 Kesimpulan
Pada percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa kuat sinyal dan nilai normalisasi
berbanding lurus, yakni ketika semakin besar nilai kuat sinyal maka nilai
normalisasinya pun juga makin besar begitupula sebaliknya. Sedangkan nilai HPBW
dan Direktivitas berbanding terbalik, semakin besar HPBW maka direktivitas akan
semakin kecil. Karena perangkat yang digunakan adalah Handphone berarti antenna
yang digunakan adalah jenis Microstrip yang membentuk pola Bidirectional.
https://id.wikipedia.org/wiki/
https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/C41A/2015/C.411.15.0030/C.411.15.0030-
05-BAB-II-20190904100655.pdf