Anda di halaman 1dari 42

KONSEP NEONATAL ESSENSIAL

OLEH
Ns. Desriati Devi, M.Kep
OUTLINE
1. Pendahuluan
2. Konsep Dasar Neonatus
3. Kewaspadaan umum (universal precaution)
4. Penilaian awal
3. Pencegahan kehilangan panas
4. Pemotongan dan perawatan tali pusat
5. Inisiasi menyusui dini
6. Pencegahan infeksi
7. Pemberian imunisasi
8. Pemberian identitas
9. Pengkajian neonatus
10.Perawatan neonatal essensial setelah lahir
PENDAHULUAN

Menurut kemenkes RI Intervensi untuk


Neonatus (2020) Tahun 2019 menurunkan AKN 10
yaitu bayi Kematian balita tertinggi per 1000 kelahiran
baru lahir pada usia neonatus, 69% hidup
0-28 hari (20.244 kematian)

SDKI (2017),
AKN sebesar Penyebab kematian
15 per 1000 neonatus: BBLR,
kelahira Asfiksia, Kelainan
hidup bawaan, Sepsis, Tetanus
neonatorum, Lain-lain
KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR

Klasifikasi Bayi Baru Lahir

Berdasarkan usia gestasi?


Berdasarkan berat badan?

Bayi Risiko Tinggi?


• Apa yang terjadi dengan system fisiologis bayi baru lahir?
Periode Adaptasi Fisik Bayi Baru Lahir

Sirkulasi Plasental Sirkulasi Neonatal

Dukungan Hilang:
Metabolisme
Supply oksigen
Pengambilan CO2

Respirasi
Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)

• Keseimbangan antara
Termoregulasi produksi panas, kenaikan
panas, dan kehilangan panas

Neutral • Suhu lingkungan dimana bayi


thermal membutuhkan konsumsi
oksigen minimal
environment
• Sistem pengaturan tubuh dikontrol oleh
hipotalamus di otak yang berperan sebagai
“thermostat”

• Hipotalamus berperan dalam merespon


panas dan dingin, sehingga suhu tubuh tetap
normal
Mekanisme Kehilangan Panas
1. Evaporasi
kehilangan panas karena
penguapan atau badan bayi basah
2. Konduksi
Kehilangan panas karena kontak
langsung dengan objek yang lebih
dingin 4. Radiasi
Perpindahan panas dari bayi ke objek
lain tanpa kontak langsung
5. Konveksi
Karena hembusan udara dingin
Suhu Tubuh Bayi Baru Lahir
Normal: 36.5 °C - 37.5 °C

Hipotermia:
• Hipotermia: Bila suhu tubuh 36°C-36.4°C
• Hipotermia sedang: 35.9°C-32°C
• Hipotermia berat : < 32°C

Hipertermia: > 37,5°C


Regulasi Pada Saat Temperatur Dingin

• Penyesuaian pembuluh darah: vasokonstriksi


pembuluh darah perifer.
• Aktivitas otot: latihan, metabolisme energi,
menggigil.
• Pengeluaran hormon: epinephrine dan
norepinephrine yang meningkatkan produksi panas.
Perbandingan Anatomis dan Fisiologis Janin dan Bayi
Baru Lahir
Perbandingan Janin Bayi Baru Lahir
Sistem Respirasi Dipenuhi cairan, system tekanan tinggi Dipenuhi udara, tekanan yang rendah menyebabkan
menyebabkan darah mengalir dari darah mengalir melalui paru-paru untuk pertukaran
paru-paru melalui ductus arteriosus ke gas, konsentrasi oksigen meningkat menyebabkan
seluruh tubuh menutupnya ductus arteriosus

Tempat pertukaran gas Plasenta Paru-paru


Sirkulasi melalui
jantung Tekanan di atrium kanan lebih besar Tekanan di atrium kiri lebih besar dari atrium kanan
dari atrium kiri mengakibatkan darah menyebabkan voramen ovale menutup
mengalir melalui foramen ovale

Termoregulasi Suhu dipertahankan oleh suhu Ibu dan Suhu bayi dipertahankan melalui posisi fleksi dan
kehangatan lingkungan intrauterin lemak coklat
Adaptasi sitem Pencernaan

• Kemampuan mengisap dan menelan?


• Kemampuan menelan sudah timbul pada usia gestasi 32
minggu
• Kemampuan mengisap mulai muncul pada usia gestasi 34
minggu
• Kordinasi mengisap dan menelan muncul pada usia gestasi 36
minggu.
Adaptasi Perilaku

Periode Reaktivitas Pertama


• Sejak lahir sampai 30 menit pertama
• Bayi terjaga, bergerak, dan mungkin lapar
• Respirasi dan frekuensi denyut jantung meningkat, kemudian
menurun setelah memasuki periode berikutnya

• Memberi kesempatan keluarga untuk berinteraksi dan memulai


pemberian ASI
Periode Penurunan Respon (Tidak Aktif)

• Usia 30-120 menit


• Bayi tidur atau tidak aktif
• Denyut jantung dan respirasi menurun
• Otot relaks, respon terhadap lingkungan menurun
• Tidak tertarik untuk berinteraksi dan mengisap
Periode Reaktivitas Kedua
• Bangun bangun dan tampak tertarik terhadap stimulus
lingkungan
• Periode berakhir pada 2-8 jam
• Frekuensi jantung dan pernapasan meningkat
• Aktivitas motoric dan tonus otot meningkat
• Peristaltik juga meningkat

• Waktu yang baik untuk orang tua untuk berinteraksi dan


memeriksa bayinya
PERAWATAN NEONATAL PADA SAAT
LAHIR
 Bayi Baru Lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang
disebabkan oleh paparan atau kontaminasi mikroorganisme
selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat
setelah lahir.
 Perawat harus memahami dan menguasai perawatan neonatal
esensial pada saat lahir
Persiapan Sebelum Bayi Lahir

1. Antisipasi terhadap perlunya resusitasi dengan membaca riwayat


antenatal
2. Peralatan yang lengkap dan siap pakai:
a). Pemancar hangat (radiant warmer)
b). Peralatan resusitasi tersedia dan tersusun sesuai urutan kerja
3. Tersedia SDM:
Setidaknya ada satu orang yang terampil resusitasi di kamar bersalin
dan satu orang yang membantu
KEWASPADAAN UMUM (Universal precaution)

Persiapan diri Persiapan Alat & Tempat


 Cuci tangan dengan • Gunakan ruangan yang hangat dan terang,
sabun dan keringkan,
sebelum dan setelah siapkan tempat resusitasi yang bersih, kering,
menyentuh bayi hangat, datar, rata dan cukup keras,misalnya
 Memakai sarung meja atau dipan.
tangan bersih pada • Sebaiknya dekat pemancar panas dan tidak
saat menangani bayi berangin, tutup jendela dan pintu.
yang belum • Gunakan lampu pijar 60 watt dengan jarak 60
dimandikan
cm dari bayi sebagai alternatif bila pemancar
panas tidak tersedia.
Penilaian Awal

Masalah yang sering terjadi pada bayi baru lahir


• Gangguan Respirasi
• Gangguan termoregulasi
• Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
• Infeksi
Metode Mempertahankan suhu tubuh

Peggunaan radian
warmer, inkubator,
Resusitasi dalam topi/penutup kepala Ruang bersalin yang
lingkungan hangat dan dan PMK hangat, suhu min 25
transportasi hangat

Keringkan tubuh bayi


Jangan segera menimbang
tanpa membersihkan
atau memandikan bbl
verniks

Gunakan pakaian yang Keringkan bayi mulai


sesuai, selimuti ibu dari muka, kepala dan
dan bayi Letakkan bayi di dada bagian tubuh lainnya
atau perut ibu, lakukan kecuali bagian tangan
IMD
Tindakan mencegah hipotermi

Kehilangan panas secara konduksi


• Baringkan bayi di tempat yang permukaannya telah dihangatkan.
• Hangatkan terlebih dahulu obyek yang akan kontak dengan bayi:
tempat tidur, tangan, stetoskop, permukaan film Röntgen, dan selimut.
• Kenakan topi.
• Alasi timbangan dengan selimut hangat dan jangan lupa buat skala
kembali nol sebelum menimbang bayi.
Tindakan mencegah hipotermi

Kehilangan panas secara konveksi

• Minimalkan atau hindarkan bayi dari aliran udara di


sekelilingnya.
• Hangatkan dan lembabkan oksigen segera
Tindakan mencegah hipotermi
Kehilangan panas secara evaporasi:

1. Segera keringkan bayi setelah kelahiran dengan


selimut atau handuk yang telah dihangatkan
2. Singkirkan semua kain yang basah.
3. Kenakan topi
4. Tutupi bayi berat lahir sangat rendah segera setelah
kelahiran dengan plastik polietilen dari leher sampai
kaki.
Tindakan mencegah hipotermi

Kehilangan panas secara radiasi:

• Jauhkan bayi dari kaca atau dinding yang dingin.


• Tutupi inkubator dan menjauhkannya dari kaca atau dinding yang
dingin.
• Gunakan inkubator berdinding ganda untuk menyediakan permukaan
yang lebih hangat di dekat bayi.
PEMOTONGAN & PERAWATAN TALI PUSAT
 Cuci tangan  Lipat popok di bawah puntung
 Jangan membungkus puntung tali tali pusat.
pusat atau mengoleskan cairan  Luka tali pusat harus dijaga
atau bahan apapun ke puntung tetap kering dan bersih
tali pusat  Jika puntung tali pusat kotor,
 Mengoleskan alkohol atau bersihkan (hati-hati) dengan
povidon yodium masih air DTT dan sabun dan segera
diperkenankan apabila terdapat keringkan dengan
tanda infeksi, tetapi tidak menggunakan kain bersih.
dikompreskan karena  Perhatikan tanda-tanda infeksi
menyebabkan tali pusat basah tali pusat
atau lembab
INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)
• Prinsip pemberian ASI adalah dimulai sedini
mungkin, eksklusif selama 6 bulan diteruskan
sampai 2 tahun dengan makanan pendamping ASI
sejak usia 6 bulan.

• Pemberian ASI juga meningkatkan ikatan kasih


sayang (asih), memberikan nutrisi terbaik (asuh) dan
melatih refleks dan motorik bayi (asah).

• IMD adalah proses meyusu segera yang dilakukan


dalam satu jam pertama setelah bayi lahir
Langkah IMD
Lahirkan, lakukan
penilaian pada bayi,
Biarkan bayi mencari
keringkan
dan menemukan
puting ibu dan mulai
Lakukan kontak kulit ibu
menyusu
dengan kulit bayi selama
paling sedikit satu jam
Manfaat IMD:
1. Meningkatkan bonding ibu dan
bayi
2. Meningkatkan daya tahan tubuh
bayi
3. Menjaga kestabilan suhu bayi
4. Membantu keberhasilan ASI
5. Meningkatkan oksitosin
PENCEGAHAN PERDARAHAN & INFEKSI

Sistem pembekuan darah pada


bayi baru lahir belum sempurna, maka semua Pencegahan infeksi mata
bayi akan berisiko untuk mengalami perdarahan

 Salep atau tetes mata untuk


 Berikan suntikan vitamin Kl pencegahan infeksi mata diberikan
(Phytomenadione)sebanyak segera setelah prosesIMD dan bayi
1mg dosis tunggal, intramuskular selesai menyusu, sebaiknya 1 jam
setelah lahir.
 Suntikan Vitamin Kl dilakukan
setelah proses IMD dan sebelum  Pencegahan infeksi mata
pemberian imunisasi hepatitis B dianjurkan menggunakan salep
mata antibiotik tetrasiklin 1%.
Pencegahan Infeksi

• Kebersihan tangan
• Minimal handling
• Rawat-gabung untuk bayi sehat
• Pemberian ASI
• Mengelompokkan bayi yang terinfeksi dengan yang infeksi
PEMBERIAN IMUNISASI & IDENTITAS

Pemberian imunisasi Pemberian identitas

Imunisasi Hepatitis B Semua bayi baru lahir di


pertama (HB 0) diberikan 1- fasilitas kesehatan harus
2 jam setelah pemberian segera mendapatkan tanda
Vitamin Kl secara pengenal berupa gelang
intramuskular yang dikenakan pada bayi
dan ibunya untuk
menghindari tertukarnya
bayi.
PENGKAJIAN NEONATUS

Tujuan
1. Mengetahui sedini mungkin Kapan ???
jika terdapat kelainan pada
bayi.
1. Setelah lahir saat bayi stabil
2. Risiko terbesar kematian BBL (sebelum 6 jam)
terjadi pada 24 jam pertama 2. Pada usia 6-48 jam (kunjungan
kehidupan, sehingga jika bayi neonatal 1)
lahir di fasilitas kesehatan 3. Pada usia 3-7 hari (kunjungan
sangat dianjurkan untuk tetap neonatal 2)
tinggal di fasilitas kesehatan
selama 24 jam pertama 4. Pada usia 8-28 hari (kunjungan
neonatal 3)
PERSIAPAN
ALAT
• Lampu TEMPAT
• Air bersih, sabun handuk kering dan
Pemeriksaan dilakukan di
hangat
tempat yang datar, rata,
• Sarung tangan bersih bersih, kering, hangat,
• Kain bersih dan terang.
• Stetoskop
• Jam dengan jarum detik
• Termometer
• Timbangan bayi
• Pengukur panjang bayi
• Pengukur lingkar kepala
Keluarga Perawat
Jelaskan kepada ibu 1.Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian
keringkan dengan lap bersih dan kering
dan keluarga
2.Janganlah menyentuh bayi jika tangan masih basah dan
tentang apa yang dingin.
akan dilakukan dan 3.Gunakan sarung tangan jika tangan menyentuh bagian tubuh
kemudian hasilnya yang ada darah seperti tali pusat atau memasukkantangan ke
setelah selesai. dalam mulut bayi.
4.Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir setelah
pemeriksaan kemudian keringkan.
5.Untuk menjaga bayi tetap hangat, tidak perlu menelanjangi
bayi bulatbulat pada setiap tahap pemeriksaan.
6.Buka hanya bagian yang akan diperiksa atau diamati dalam
waktu singkat untuk mencegah kehilangan panas.
LANGKAH PEMERIKSAAN
ANAMNESIS
1. Keluhantentang bayi
2. Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada
bayi (TBC, demam saat persalinan, KPD> 18
jam, hepatitis B atau C, siphilis, HIV/AIDS,
penggunaan obat)
3. Cara, waktu, tempat bersalin dan tindakan
yang diberikan pada bayi jika ada
4. Warna air ketuban
5. Riwayat bayi buang air kecil dan besar
6. Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan
menghisap
PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi


tenang (tidak menangis)

2. Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan


menilai pernapasan dan tarikan dinding dada
bawah, denyut jantung serta perut.
Tanda Bahaya Yang Harus diperhatikan
1. Tidak mau minum atau memuntahkan semua ATAU
2. Kejang ATAU
3. Bergerak hanya jika dirangsang ATAU
4. Napas cepat ( ~ 60 kali /rnenlt ) ATAU
5. Napas lambat ( < 30 kali /rnenit ) ATAU
6. Tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat ATAU
7. Merintih ATAU
8. Teraba demam (suhu ketiak > 37,5 "C) ATAU
9. Teraba dingin (suhu ketiak < 36°C) ATAU
10.Nanah yang banyak di mata ATAU
11.Pusar kemerahan meluas ke dinding perut
12.Diare
13.Tampak kuning
PERAWATAN NEONATUS ESENSIAL
SETELAH LAHIR

1. Menjaga bayi tetap hangat


2. Memeriksa status kesehatan neonatus
menggunakan MTBS
Proses Adaptasi Bayi Baru Lahir
Dukungan dari ibu
terputus

Kehidupan di Kehidupan di
dalam kandungan luar kandungan

Dukungan tenaga
kesehatan

Mampu beradaptasi Tidak mampu 1%


beradaptasi memerlukan
resusitasi
Asuhan normal
Perawatan khusus/intensif

Anda mungkin juga menyukai