Inggris memberikan banyak sumbangan pada peradaban dunia. Sumbangan terbesar adalah sumbangan terhadap lembaga- lembaga demokrasi karena Inggris dikenal sebagai induk sistem parlementer (the mother of parliaments) dan pelopor dalam sistem parlementer. Inggris merupakan negara yang pertama kali menciptakan suatu parlemen dapat bekerja. Artinya, suatu parlemen yang dipilih oleh rakyat melalui pemilu mampu bekerja memecahkan masalah sosial ekonomi kemasyarakatan. Melalui pemilihan yang demokratis dan prosedur parlementaria, Inggris dapat mengatasi masalah sosial sehingga menciptakan kesejahteraan negara (welfare state). Sistem pemerintahan Inggris didasarkan pada konsitusi yang tidak tertulis (konvensi). Konsitusi Inggris tidak terkodifikasi dalam suatu naskah tertulis, tetapi tersebar dalam berbagai peraturan, hukum, dan konvensi. Pokok-pokok pemerintahan Inggris sebagai berikut. (a) Inggris adalah negara kesatuan (unitary state) dengan sebutan United Kingdom. Negara Inggris berbentuk kerajaan (monarki). (b) Kekuasaan pemerintah terdapat pada kabinet (perdana menteri beserta para menteri), sedangkan raja atau ratu hanya sebagai kepala negara. Dengan demikian, pelaksanaan pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh perdana menteri. (c) Raja/ratu/mahkota memimpin, tetapi tidak memerintah dan tidak memilikin kekuasaan politik. Ia merupakan simbol keagungan, kedaulatan, dan persatuan negara. (d) Parlemen atau badan perwakilan terdiri atas dua bagian (bikameral) yaitu House of Commons dan House of Lord. House of commons atau Majelis Rendah adalah badan perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih oleh rakyat di antara calon-calon partai politik. House of Lord atau Majelis Tinggi adalah perwakilan yang berisi para bangsawan dengan berdasarkan warisan. House of Commons memiliki kekuasaan lebih besar daripada House of Lord. Inggris menganut Parliament Soveregnity, artinya kekuasaan sangat besar pada diri parlemen. (e) Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh perdana menteri. Kabinet inilah yang benar-benar menjalankan praktik pemerintahan. Anggota kabinet umumnya berasal dari House of Commons. Perdana menteri adalah pemimpin dari partai mayoritas di House of Commons. Masa jabatan kabinet sangat tergantung pada kepercayaan dari House of Commons . Parlemen memiliki kekuasaan membubarkan kabiet dengan mosi tidak percaya. (f) Adanya oposisi. Oposisi dilakukan oleh partai yang kalah dalam pemilihan. Para pemimpin membuat semacam kabinet tandingan. Jika sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai oposisi dapat mengambil alih penyelenggaraan pemerintahan. (g) Inggris menganut sistem dwipartai. Di Inggris terdapat dua partai yang saling bersaing dalam pemerintahan. Partai yang menang dalam pemilu dan memperoleh suara mayoritas di parlemen merupakan partai yang memerintah, sedangkan partai yang kalah menjadi partai oposisi. Partai tersebut adalah Partai Konservatif dan Partai Buruh. (h) Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet sehingga tidak ada hakim yang dipilih. Meskipun demikian, mereka menjalankan peradilan yang bebas dan tidak memihak, termasuk memutuskan sengketa antara warga dengan pemerintah. (i) Inggris sebagai negara kesatuan menganut sistem desentralisasi. Kekuasaan pemerintah daerah berada pada Council (dewan) yang dipilih oleh rakyat di daerah. Inggris terbagi dalam tiga daerah yaitu England, Wales, dan Greater London. Inggris sebagai negara yang pertama kali memelopori sistem parlementer. Jabatan di parlementer dipilih oleh rakyat melalui pemilu yang demokratis. Meskipun menggunakan sistem demokratis, masyarakat Inggris sangat menghormati dan menjaga tradisi kerajaan.