Anda di halaman 1dari 3

Nama: Angelina Atika

Kelas: VIII A.

B. Demokrasi di Berbagai Negara

1. Pelaksanaan Demokrasi di Inggris


Inggris memberikan banyak sumbangan pada peradaban dunia.
Sumbangan terbesar adalah sumbangan terhadap lembaga-
lembaga demokrasi karena Inggris dikenal sebagai induk sistem
parlementer (the mother of parliaments) dan pelopor dalam
sistem parlementer. Inggris merupakan negara yang pertama
kali menciptakan suatu parlemen dapat bekerja. Artinya, suatu
parlemen yang dipilih oleh rakyat melalui pemilu mampu
bekerja memecahkan masalah sosial ekonomi kemasyarakatan.
Melalui pemilihan yang demokratis dan prosedur
parlementaria, Inggris dapat mengatasi masalah sosial sehingga
menciptakan kesejahteraan negara (welfare state). Sistem
pemerintahan Inggris didasarkan pada konsitusi yang tidak
tertulis (konvensi). Konsitusi Inggris tidak terkodifikasi dalam
suatu naskah tertulis, tetapi tersebar dalam berbagai
peraturan, hukum, dan konvensi.
Pokok-pokok pemerintahan Inggris sebagai berikut.
(a) Inggris adalah negara kesatuan (unitary state) dengan
sebutan United Kingdom. Negara Inggris berbentuk kerajaan
(monarki).
(b) Kekuasaan pemerintah terdapat pada kabinet (perdana
menteri beserta para menteri), sedangkan raja atau ratu
hanya sebagai kepala negara. Dengan demikian, pelaksanaan
pemerintahan sehari-hari dijalankan oleh perdana menteri.
(c) Raja/ratu/mahkota memimpin, tetapi tidak memerintah
dan tidak memilikin kekuasaan politik. Ia merupakan simbol
keagungan, kedaulatan, dan persatuan negara.
(d) Parlemen atau badan perwakilan terdiri atas dua bagian
(bikameral) yaitu House of Commons dan House of Lord.
House of commons atau Majelis Rendah adalah badan
perwakilan rakyat yang anggota-anggotanya dipilih oleh
rakyat di antara calon-calon partai politik. House of Lord
atau Majelis Tinggi adalah perwakilan yang berisi para
bangsawan dengan berdasarkan warisan. House of Commons
memiliki kekuasaan lebih besar daripada House of Lord.
Inggris menganut Parliament Soveregnity, artinya kekuasaan
sangat besar pada diri parlemen.
(e) Kabinet adalah kelompok menteri yang dipimpin oleh
perdana menteri. Kabinet inilah yang benar-benar
menjalankan praktik pemerintahan. Anggota kabinet
umumnya berasal dari House of Commons. Perdana menteri
adalah pemimpin dari partai mayoritas di House of
Commons. Masa jabatan kabinet sangat tergantung pada
kepercayaan dari House of Commons . Parlemen memiliki
kekuasaan membubarkan kabiet dengan mosi tidak percaya.
(f) Adanya oposisi. Oposisi dilakukan oleh partai yang kalah
dalam pemilihan. Para pemimpin membuat semacam
kabinet tandingan. Jika sewaktu-waktu kabinet jatuh, partai
oposisi dapat mengambil alih penyelenggaraan
pemerintahan.
(g) Inggris menganut sistem dwipartai. Di Inggris terdapat
dua partai yang saling bersaing dalam pemerintahan. Partai
yang menang dalam pemilu dan memperoleh suara
mayoritas di parlemen merupakan partai yang memerintah,
sedangkan partai yang kalah menjadi partai oposisi. Partai
tersebut adalah Partai Konservatif dan Partai Buruh.
(h) Badan peradilan ditunjuk oleh kabinet sehingga tidak ada
hakim yang dipilih. Meskipun demikian, mereka menjalankan
peradilan yang bebas dan tidak memihak, termasuk
memutuskan sengketa antara warga dengan pemerintah.
(i) Inggris sebagai negara kesatuan menganut sistem
desentralisasi. Kekuasaan pemerintah daerah berada pada
Council (dewan) yang dipilih oleh rakyat di daerah. Inggris
terbagi dalam tiga daerah yaitu England, Wales, dan Greater
London.
Inggris sebagai negara yang pertama kali memelopori
sistem parlementer. Jabatan di parlementer dipilih oleh
rakyat melalui pemilu yang demokratis. Meskipun
menggunakan sistem demokratis, masyarakat Inggris
sangat menghormati dan menjaga tradisi kerajaan.

Anda mungkin juga menyukai