Anda di halaman 1dari 21

PENYELENGGARAAN

REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI


PASCABENCANA
JOHNY SUMBUNG, SKM., M.Kes

DIREKTUR PERENCANAAN
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
SORONG, 15 MARET 2022
Mengganggu
Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam PERISTIWA
Mengancam
dan mengganggu kehidupan dan Kehidupan,
penghidupan masyarakat yang Penghidupan
Masyarakat
disebabkan, baik oleh faktor alam dan
atau faktor non alam maupun faktor BENCANA
manusia sehingga mengakibatkan Korban
Jiwa
korban jiwa manusia, kerusakan Manusia
lingkungan, kerugian harta benda dan Faktor Alam Kerusakan
Lingkungan
dampak psikologis. Antara lain: gempa
bumi, tsunami, gunung
(UU Nomor 24 Tahun 2007) meletus, banjir, angi n Kerugian Harta
topan, tanah longsor Benda

Faktor Manusia / Sosial


Konflik Sosial dan Teror
Faktor Non Alam
Antara lain: gagal Dampak Psikologis
teknologi, gagal
modernisasi, epidermis,
wabah penyakit
BENCANA
ATAUKAH
FENOMENA?
• Peristiwa
• Disebabkan oleh alam atau karena ulah
manusia
• Terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-
lahan
• Menyebabkan hilangnya jiwa manusia,
harta benda, dan kerusakan lingkungan
• Terjadi di luar kemampuan masyarakat
dengan segala sumberdayanya

Gn. Anak Krakatau


3. Fenomena Hidrologi
 Banjir air sungai

 Terjangan air laut


 Kekeringan

 Erosi
4. Fenomena Gunung Meletus
 Lontaran batuan
 Erupsi piroklastik

 Lumpur panas
1. Fenomena Kegempaan
Aliran lava
• Pergerakan garis lempengan
2. Fenomena Atmosferik  Gas emisi berbahaya
• Getaran dan gempa bumi
• Angin badai dan badai  Hujan asam
• Pergeseran lempengan
• Hujan deras  Polusi dari gas berbahaya
• Tsunami
• Kekeringan
TAHAPAN
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
PRABENCANA SAAT TANGGAP DARURAT PASCABENCANA

Pencegahan &
Mitigasi
Siaga Transisi
Kesiapsiagaan Darurat Tanggap Darurat Darurat-Pemulihan
Rehabilitasi &
Rekonstruksi

Build back better, safer and sustainable


DASAR HUKUM
• Penanggung jawab utama Penanggulangan Bencana adalah Pemerintah dan
Undang-Undang
No. 24 Tahun 2007
Pemerintah Daerah.
• Koordinasi tingkat pusat oleh BNPB dan tingkat daerah oleh BPBD

Peraturan • PP No.21/2008, tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana


Pemerintah (PP) • PP No.22/2008, tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan
• PP No.23/2008, tentang Peran Serta Lembaga Internasional

• Peraturan BNPB No. 05/2017, Penyusunan Rencana RR Pascabencana


• Peraturan BNPB No. 06/2017, Penyelenggaraan RR Pascabencana
Peraturan Kepala • Peraturan BNPB No. 03/2019, Pemanfaatan Hibah Dari Pemerintah Pusat Kepada
BNPB Pemerintah Daerah Untuk Bantuan RR Pascabencana
• Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) Hibah Dari Pemerintah Pusat Kepada
Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana.
Mulai tahun 2015
“Hibah Pemerintah
Daerah dalam
▪ PP Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah
Rangka Rehabilitasi ▪ PMK Nomor 224/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Hibah dari Pemerintah
dan Rekonstruksi Pusat Kepada Pemerintah Daerah
Pascabencana”
PENGERTIAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
PENGERTIAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
RUANG LINGKUP PENYELENGGARAAN
REHABILITASI & REKONSTRUKSI

Pengkajian Penyusunan Pengalokasian Pelaksanaan Monitoring


Kebutuhan Rencana Sumber Daya Rehabilitasi & Evaluasi,
Pascabencana Rehabilitasi & Dana dan serta
& Rekonstruksi Pelaporan
Rekonstruksi
Jitupasna
dalam Kerangka Manajemen
RR

REGULASI
▪ UU No 24/2007
▪ PP. 21/2008
▪ PP. 22/2008
▪ PP. 23/2008
▪ Peraturan BNPB No. 5/2017 Psl 9
▪ Peraturan BNPB No. 6/2017 Psl 4

Ina
PDRI
Peraturan BNPB No. 05 Tahun 2017
Jitupasna
Pengkajian kebutuhan pascabencana adalah
suatu rangkaian kegiatan penilaian AKIBAT,
analisis DAMPAK serta perkiraan KEBUTUHAN,
yang menjadi dasar bagi penyusunan Rencana
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Alur Jitupasna
(R3P)

Ruang Lingkup Jitupasna

SEKTOR SUB SEKTOR


Prinsip Dasar Jitupasna
PERUMAHAN Rumah dan Prasarana Lingkungan

Transportasi (Darat, Air, Udara); Sumber Daya Air (Tanggul Sungai, Irigasi,
INFRA
Drainase, Bendung, Bendungan, Embung, Sabo); Air & Sanitasi; Postel; Energi Berbasis pemenuhan kebutuhan dasar
STRUKTUR (Listrik, Minyak & Gas).

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Pertambangan, Perindustrian,


EKONOMI Perdagangan, , Koperasi/UMKM, Pariwisata. Partisipatif

SOSIAL Kesehatan, Pendidikan, Agama, Budaya, Lembaga Sosial.


Pendekatan pengurangan risiko bencana
Pemerintahan, Keamanan, Ketertiban, Keuangan/Perbankan, Lingkungan
LINTAS Hidup, Pengurangan Risiko Bencana.
SEKTOR
Akuntabel dan transparan
REGULASI

“Implementasinya sudah tidak sesuai dengan


kondisi dan kebutuhan”.

3 point penting:
1. Landasan hukum penyusunan R3P
2. Memberikan mandat untuk menyusun
Juklak Jitupasna
3. Mencabut Perka BNPB No. 17/2010
Surat Edaran Deputi RR
No. 12/BNPB/D-IV/RR.01/02/2020
ttg Pembentukan Tim Teknis
Jitupasna dan R3P
di Prov/Kab/Kota
▪ Tahapan
- Persiapan -R3P- Perban BNPB
No. 05/2017
- Penyusunan
- Penyajian ▪ Isi Kondisi
Wilayah & ▪ Ruang lingkup
- Konsultasi 2 1 Kejadian - Permukiman
- Finalisasi Pengkajian Pascabencana
Kebutuhan
- Infrastruktur
- Penetapan - Ekonomi
Pascabencana
▪ Penyusunan 3 - Sosial
Kebijakan & - Lintas Sektor
- Dimulai pada saat TD Strategi
- Paling lama 90 hari 4
Pelaksanaan
- Tim Pemerintah ▪ Jangka waktu
RR Pascabencana
dan/atau Pemda - Max 3 tahun dari
Penutup penetapan
▪ Penangungjwb+Penetapan
- Sesuai skala bencana 5
- Ka.BNPB/Gub/Bup/Walikota

▪ Kedudukan Dokumen sebagai :


- Acuan penyelenggaraan RR sesuai Kew+tanggungjawab
- Integrasi RPJMN+D, wil terdampak
- Integrasi RKP+/Pemda dg pemb sektor terkait
- Acuan penganggaran APBN/APBD/Hibah
KEBUTUHAN DAN PENDANAAN
INDIKASI KEBUTUHAN IDENTIFIKASI SUMBER PENDANAAN

SEKTOR, SUB SEKTOR, KEGIATAN


JUMLAH LOKASI/ INDIKASI
APBN APBD Prov APBD Kab/Kota Sumber Lain
(Unit) SASARAN BIAYA

PERUMAHAN

INFRASTRUKTUR

SOSIAL

EKONOMI

LINTAS -SEKTOR

JUMLAH Diverifikasi dan divalidasi Diusulkan sesuai kewenangan,


konsistensinya terhadap data untuk diproses lebih lanjut sesuai
kerusakan mekanisme perencanaan dan
penganggaran

▪ Rencana RR disepakati bersama antara BNPB/BPBD, K/L/SKPD wilayah terpapar dan ditetapkan oleh
Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kepala BNPB
▪ APBN-K/L : sesuai dengan kewenangan (Pusat)
▪ APBN-Hibah : hanya untuk kewenangan daerah, prioritas dan menutup gap yg tidak dapat didanai APBD
▪ Jangka Waktu Rencana RR maksimal 3 tahun.
- Pengalokasian Sumber Daya & Dana
- Pelaksanaan RR

STIMULAN BDR
PEMERINTAH o APBN
o APBD
o DANA DESA

MASYARAKAT
o SWADAYA
DUNIA
USAHA o DANA CSR 17
nrk
PELAKSANAAN

❑ BPBD mengkoordinasikan & melaksanakan MONEV & PELAPORAN


kegiatan RR dg melibatkan OPD terkait
ditetapkan dalam Tim Teknis;
❑ BNPB dan BPBD melibatkan K/L dan OPD Monev mengacu
teknis sesuai dengan tupoksi; pada Dok R3P
❑ Pelaksanaan RR dan pengadaan barang/jasa
berpedoman pada standar teknis sesuai dg BNPB dan BPBD
Ka. BNPB/BPBD menyusun
ketentuan peraturan perundang-undangan; laporan evaluasi bersama mengkoordinasikan
❑ Lembaga internasional dan lembaga asing lembaga perencana pelaksanaan monev
non pemerintah dan/atau lembaga non berdasarkan hasil kegiatan
yg dilakukan oleh pimpinan
pemerintah yg terlibat dlm RR wajib K/L & OPD
berkoordinasi dengan BNPB, BPBD, K/L & OPD; Pelaksanaan monev
dpt melibatkan K/L,
❑ Hasil kegiatan RR menjadi aset Pemerintah,
Setiap pelaksanaan RR OPD teknis dan/atau
Pemda dan/atau masyarakat dilakukan wajib menyusun & masyarakat
penatausahaan sesuai dg ketentuan peraturan melaporkan kepada
pemangku kepentingan
perundang-undangan. termasuk BPBD dan/atau
BNPB
Surat Tanggapan Kemendagri Terkait Nomenklatur Kegiatan RR
*“............ maka disepakati bersama,
bahwa Sub Kegiatan ‘Penanganan
Pasca Bencana Provinsi dan
Kabupaten/Kota’ yang semula
dicantumkan Kegiatan Pelayanan
Pencegahan dan Kesiapsiagaan
terhadap Bencana menjadi Sub
Kegiatan pada Kegiatan Penataan
Sistem Dasar Penanggulangan
Bencana dan menjadi salah satu
capaian kinerja Bidang Rehabilitasi
dan Rekonstruksi.”

*Kutipan Surat Kemendagri Nomor : 050/71/SJ tanggal 05 Januari 2022 tentang Tanggapan Atas
Usulan Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Kegiatan RR pada poin no. 5
KESIMPULAN

1. Tanggung Jawab Pemerintah, Masyarakat, Dunia Usaha;


2. Objek Fisik Dan Non Fisik Terdampak Bencana;
3. Membangun Kembali Yang Lebih Baik Berbasis PRB (Build Back
Better And Safer);
4. Kemandirian Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan Dan Good
Governance;
5. Pendekatan Sosial Budaya Dan Pemanfaatan Sumber Daya Setempat;
6. Tepat Waktu, Terencana, Terpadu, Koordinatif Dan
Berkesinambungan Dengan Pembangunan Daerah;
7. Mendahulukan Kelompok Rentan, Keadilan Dan Kesetaraan Gender.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai