Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI KASUS GERONTIK

Disusun oleh :

KELAS C
KELOMPOK 7

1. Siti Halima Subrin 841417097


2. Dian Safitri Walinelo 841417117
3. Reka Permata Talaa 841417108
4. Nelandri Wahab 841417103
5. Tri Nanda Kau 841417132
6. Lidya Pulumoduyo 841417098
7. Mirjan L. Mokoagow 841417118

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
KASUS 7
Perawat di Panti mendapati Nenek B dikasur tanpa sprei (hanya perlak)
yang tampak kotor, bau pesing, dan banyak sisa makanan. Nenek B merespon
dengan baik saat ditanya Perawat, tercium bau mulut dan tampak sisa makanan
disela gigi Nenek B. Setiap pagi Nenek B dimandikan oleh caregiver namun
terkadang tidak keramas dan tidak menggunakan sabun, hanya disiram air saja.

A. Kata Kunci
A. Kata Kunci
1. Dikasur tanpa sprei (hanya perlak) yang tampak kotor, bau pesing, dan
banyak sisa makanan
2. Tercium bau mulut dan tampak sisa makanan disela gigi
3. Terkadang tidak keramas dan tidak menggunakan sabun, hanya
disiram air saja
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama/Inisial : tidak dikaji
Umur : tidak dikaji
Alamat : tidak dikaji
b. Riwayat Kesehatan Pasien
Tidak dikaji

c. Pengkajian
-Tanda vital:
TD: tidak dikaji RR: tidak dikaji
SB: tidak dikaji N: tidak dikaji
Aktivitas / istirahat :-
1) Respirasi : tidak dikaji
2) Sirkulasi : tidak dikaji
3) Integritas ego : tidak dikaji
4) Eliminasi : tidak dikaji
5) Makanan, cairan : tidak dikaji
6) Higiene :
- Dikasur tanpa sprei (hanya perlak) yang tampak kotor, bau pesing,
dan banyak sisa makanan
- Tercium bau mulut dan tampak sisa makanan disela gigi
- Terkadang tidak keramas dan tidak menggunakan sabun, hanya
disiram air saja
7) Neurosensori` : tidak dikaji
8) Nyeri / kenyamanan : tidak dikaji
9) Keamanan : tidak dikaji
10) Interaksisosial : Klien merespon dengan baik saat ditanya Perawat
11) Seksualitas : tidak dikaji
12) Penyuluhan /pembelajaran : tidak dikaji

1. ANALISA DATA
Symptoms Etiology Problem
DS: - Lansia Defisit Perawatan
DO:  Diri
1. Di Kasur tanpa sprei Proses penuaan
(hanya perlak) yang 
tampak kotor, bau Perubahan fisik,
pesing, dan banyak kognitif,
sisa makanan dan mental
2. Tercium bau mulut 
dan tampak sisa penurunan aktivitas,
makanan disela gigi perubahan proses pikir,
3. Terkadang tidak perubahan perilaku
keramas dan tidak 
menggunakan sabun, kehilangan motivasi,
hanya disiram air minat, dan kelemahan
saja. 
Di Kasur tanpa sprei
(hanya perlak) yang
tampak kotor, bau
pesing, dan banyak sisa
makanan

tercium bau mulut dan
tampak sisa makanan
disela gigi

Terkadang tidak
keramas dan tidak
menggunakan sabun,
hanya disiram air saja

2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1) Defisit perawatan diri berhubungan dengan kehilangan motivasi, minat
dan kelemahan yang ditandai tidak mampu mandi/makan/ke toilet/berhias
secara mandiri

Pathway
LANSIA
Aging Process

Perubahan fisik Perubahan kognitif Perubahan mental

Penurunan aktivitas Perubahan proses pikir, Perubahan perilaku


perubahan perilaku

Kehilangan motivasi, minat,


dan kelemahan

Di Kasur tanpa sprei (hanya perlak) yang


tampak kotor, bau pesing, dan banyak sisa
makanan

Tercium bau mulut dan tampak sisa


makanan disela gigi

Terkadang tidak keramas dan tidak


menggunakan sabun, hanya disiram air
saja.

DX. DEFISIT
PERAWATAN DIRI
3. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosis Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional
1. Defisit Perawatan Diri Perawatan diri 1. Dukungan perawatan 1. Dukungan perwatan diri:
(D.0109) Setelah dilakukan intervensi diri: mandi mandi
Kategori : perilaku selama 3x24 jam, maka Observasi Observasi
Subkategori: kebersihan diri diharapkan perawatan diri 1) Identifikasi jenis bantuan 1) Untuk mengetahui jenis
meningkat dengan kriteria yang dibutuhkan bantuan yang diperlukan
Definisi: hasil: oleh klien agar dapat
Tidak mampu melakukan atau 1) Mempertahankan bantuan yang diberikan
menyelesaikan aktivitas kebersihan diri meningkat tepat
perawatan diri (3) 2) Monitor kebersihan tubuh 2) Untuk mengetahui
2) Mempertahankan kebersihan tubuh klien
Penyebab: kebersihan mulut sehingga dapat diberikan
1) Gangguan psikologis/atau meningkat (3) bantuan untuk
psikotik 3) Kemampuan ke toilet membersihkan tubuh
Terapeutik
2) Penurunan motivasi/minat (BAB/BAK) meningkat(3) Terapeutik
3) Sediakan peralatan mandi
Keterangan : 3) Agar peralatan mandi yang
Gejala dan tanda mayor 1. Menurun akan digunakan klien untuk
Subjektif: - 2. Cukup Menurun mandi tersedia
4) Sediakan lingkungan yang
Objektif: 3. Sedang aman dan nyaman 4) Agar klien dapat merasa
1) Tidak mampu 4. Cukup Meningkat aman dan nyaman saat klien
mandi/menggunakkan 5. Meningkat 5) Fasilitasi menggosok gigi, mandi
pakaian/makan/ke Motivasi sesuai kebutuhan 5) Agar kebersihan mulut dan
toilet/berhias secara mandiri Setelah dilakukan intervensi 6) Pertahankan kebiasaan gigi klien tetap terjaga
2) Minat melakukan selama 3x24 jam, maka kebersihan diri 6) Agar kebersihan diri klien
perawatan diri kurang diharapkan perawatan diri tetap terjaga sehingga klien
meningkat dengan kriteria 7) Berikan bantuan sesuai merasa nyaman
Gejala dan tanda minor hasil: tingkat kemandirian 7) Agar bantuan yang
Subjektif: - 1. Inisiatif (3) Edukasi diberikan sesuai kebutuhan
Objektif: - 2. Penyelesaian tugas (3) 8) Jelaskan manfaat mandi Edukasi

Keterangan dan dampak tidak mandi 8) Agar klien mengetahui


Kondisi klinis terkait 1. Menurun terhadap kesehatan manfaat dan dampak tidak
1. Demensia 2. Cukup Menurun mandi terhadap kesehatan
3. Sedang sehingga klien termotivasi
4. Cukup Meningkat untuk mandi
5. Meningkat

2. Dukungan perawatan
diri: BAB/BAK 2. Dukungan perawatan
Observasi diri: BAB/BAK
1) Identifikasi kebiasaan Observasi
BAK/BAB sesuai usia 1) Untuk mengetahui
kebiasaan BAK/BAB yang
Terapeutik sesuai dengan usia klien
2) Dukung penggunaan toilet Terapeutik
/commode/pispot/urinal 2) Agar klien dapat
secara konsisten menggunakan toilet
maupun pispot untuk buang
3) Bersihkan alat bantu air
BAK/BAB setelah 3) Agar tetap terjaga
digunakan kebersihan dari alat bantu
4) Latih BAK/BAB sesuai BAK/BAB yang digunakan
jadwal, jika perlu 4) Agar klien dapat
mengetahui jadwal untuk
melakukan BAK maupun
BAB
Edukasi
1) Anjurkan BAK/BAB Edukasi
secara rutin 1) Agar BAK/BAB klien
2) Anjurkan ke kamar lancar
mandi/toilet, jika perlu 2) Agar klien dapat melakukan
Dukungan Perawatan Diri : BAK/BAB di dalam toilet
Berpakaian
1) Identifikasi usia dan
budaya dalam membantu
berpakaian/berhias
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1.


Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1


Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI

Tim Pokja PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan
II. Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai