Mata Kuliah
AKUNTANSI KEPERILAKUAN
DOSEN :
ROSMAWATI, S.E.,M.Ak
Disusun oleh :
FADILLAH
02320190040
BISNIS
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan karunia-Nya
sehingga makalah ini bisa selesai tepat waktu. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keperilakuan tentang “aspek keperilakuan dalam
akumulasi dan pengendalian biaya”.
Saya selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih minim dan masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saya senantiasa mengharapkan masukan yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah saya di masa yang akan datang.
Terima Kasih
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perbandingan sistem biaya tradisional dengan biaya standar 2
3.1 Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen di untut untuk selalu siaga dan kreatif dalam melaksanakan fungsinya baik
dengan menetapkan cara-cara pengendaliannya hingga penekanan atas biaya guna
memperoleh produk yang berkualitas dan berdaya guna serta dengan biaya yang murah
untuk memperoleh keuntungan dan melanjutkan kehidupan entitas. Dalam penentuan biaya
baik dari pengakumulasian dan pengendaliannya tidak terlepas dari peran atas aspek
perilaku seseorang. Oleh karena itu, pentingnya untuk diketahui lebih lanjut aspek-aspek
keperilakuan yang mendasari pada pengakumulasian serta pengendalian biaya yang
dilakukan oleh entitas tersebut dalam memepertahankan kegiatan organisasinya.
5. Pengendalian biaya
6. Pengambilan keputusan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah tradisional (historis) mengacu pada sistem biaya yang membatasi input pada
biaya historis dan mengusahakan penyerapan penuh atas biaya tetap danvariabel oleh unit
produk atau jasa. Sistem biaya tradisional atau historis terutamafokus pada identifikasi dan
akumulasi biaya per unit produk atau jasa. Sistemtersebut digunakan untuk menghitung nilai
persediaan dan data biaya harga pokok penjualan atau jasa yang diberikan untuk pelaporan
keuangan ekternal. Tetapi, sistem biaya tradisional tidaklah sesuai untuk pengendalian
manajemen yangefektif karena akumulasi data biaya historis semata-mata tanpa
perbandingandengan sasaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya tidak sesuai dengankonsep
pengendalian kontemporer.
Salah satu kelemahan utama dari sistem biaya tradisional ini adalah bahwa persyaratan
akuntansi keuangan menuntut agar biaya per unit produk atau jasamemperhitungkan semua
biaya baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau jasa maupun yang terjadi untuk satu
periode waktu tertentu atau untuk lebih darisatu objek biaya. Biaya periode atau kapasitas dan
biaya yang terjadi untuk lebihdari satu objek satu produk atau segmen tidak dapat ditelusuri
langsung ke unit jasa, produk, atau departemen tertentu.
Kelemahan utama lainnya yang berkaitan dengan penggunaan sistem biayatradisional
untuk tujuan pengendalian adalah bahwa satu-satunya dasar untuk pengendalian adalah
perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja dari periodesebelumnya. Membandingkan kinerja
saat ini dengan periode sebelumnya dapatcukup menyesatkan karena tidak ada cara untuk
mengetahui apakah biaya dari periode sebelumnya terlalu tinggi, terlalu rendah, atau hampir
tepat.
Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk sistem biaya standar yangsesuai dengan
konsep teori organisasi modern, langkah-langkah pengendalian berikut ini, sebagaimana
dijelaskan oleh Edwin Caplain, adalah penting :
1) Penetapan tujuan organisasi.
2) Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai dan penugasan fungsikepada
masing-masing.
3) Pengisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu
yangmemiliki kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk
melakukan fungsinya.
4) Penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggungjawaban dan
unitorganisasi lainnya serta, dimana perlu lingkungan eksternal.
5) Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi yang
mencukupi,relevan, dan tepat waktu sepanjang jalur komunikasi.
6) Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang mengukur
danmengevaluasi kinerja dalam hal tujuan organisasi dan memberikan umpan
balik mengenai penyesuain yang diperlukan dalam tujuan dan/atau kinerja.
Sistem biaya standar dirancang untuk berfungsi secara simultan sebagai suatusumber
informasi, jalur komunikasi, dan alat pengendalian serta evaluasi kinerja.
b. Dorongan Keperilakuan
3
Konsep, prinsip, dan praktik akuntansi memengaruhi pengukuran
kinerjamanajerial dan, konsekuensinya, keputusan manajemen. Hal ini tidak
selalumengarah pada hasil yang diharapkan karena banyak ukuran kinerja memiliki
biasyang terkandung di dalamnya, yang memotivasi manajer untuk memilih alternatif
tindakan yang tidak sesuai dengan kepentingan operasi dan/ atau keuangan perusahaan.
Hawkins menyatakan bahwa konsep, prinsip, dan praktik akuntansi adalah bagus secara
keperilakuan maupun teknis jika konsep, prinsip, atau praktik tersebut:
Raymond Miles dan Roger Vern mengemukakan empat persyaratan utama bagi sistem
pengendalian yang unggul secara keperilakuan :
1) Standar haruslah ditetapkan dalam cara yang sedemikian rupa sehinggaorang
menerimanya sebagai sesuatu realistis dan bukannya arbitrer.
2) Orang-orang harus merasa bahwa mereka memiliki pengaruh dalammenetapkan tujuan
mereka sendiri.
3) Orang-orang harus yakin bahwa mereka tidak akan dihukum secara tidak adil untuk
variasi normal yang terjadi secara kebetulan dalam kinerja.
4) Umpan balik atas kinerja haruslah bertujuan untuk koreksi maupunevaluasi.
Pentingnya partisipasi dalam penetapan stadar telah dibahas secara ektensif dalam
literatur akuntansi keperilakuan. Michael Foran dan Don DeCoster meringkas logika yang
mendasari seluruh argumen yang mendukung partisipasimenjadi, “jika seorang pekerja
berpartisipasi dalam menetapkan standar kinerjanya sendiri, maka ia akan membuat komitmen
yang tegas terhadap standar tersebut, dan oleh karena itu, akan bekerja keras untuk
mencapainya”.
Dalam salah satu studi empiris mereka, mereka menggunakan teori disonansikognitif
untuk mendapatkan lebih banyak wawasan mengenai kenapa partisipasilebih efektif dalam
penetapan standar kinerja. Teori disonansi kognitif terpusat pada tiga konsep kunci : kemauan,
disonansi, dan komitmen. Dalam konteks penetapan standar, teori ini mengimplikasikan
bahwa jika manajemenmenginginkan komitmen yang pasti terhadap standar, maka individu
yangdikendalikan harus memiliki pilihan (kemauan).
Untuk berfungsi sebagai alat motivasi, standar yang akan digunakan haruslahtidak
terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih seringtidak tercapai
daripada dipenuhi. Standar yang ketat adalah tantangan yang berguna (penghargaan intrinsik)
hanya bagi mandor atau manajer yang termotivasi oleh kebutuhan akan prestasi yang luar biasa.
Sementara itu, standar yang longgar tidak memberikan manfaat motivasional apapun karena
4
standar tersebut begitumudah dicapai, sehingga mandor dan manajer akan mengabaikan standar
tersebutkarena dianggap tidak berarti.
4. Penyerapan Overhead
Salah satu keputusan paling kontroversial yang dihadapi oleh setiap organisasiadalah
apakah akan mengalokasikan biaya tidak langsung pada produk dan/atau pusat
pertanggungjawaban dan dasar alokasi apa yang akan digunakan.
Dalam riset yang didukung oleh National Association of Accountants (NAA),James
Fremgen dan Shu S. Liao menemukan bahwa perusahaan respondenmembedakan dengan tegas
dua jenis biaya tidak langsung : biaya jasa korporatdan biaya administratif korporat. Biaya jasa
korporat adalah biaya jasa yang dilakukan secara sentral untuk manfaat korporat dan berbagai
pusat pertanggungjawaban. Biaya ini termasuk biaya akuntansi, pengolahan data, penelitian dan
pengembangan, serta memiliki beberapa hubungan yang dapat diidentifikasikan dengan tingkat
aktivitas dari berbagai pusat tanggung jawab.
Biaya administratif korporat adalah biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan kantor
korporat. Biaya ini termasuk gaji, hubungan masyarakat,dan biaya korporat lainnya terjadi untuk
menjalankan perusahaan secarakeseluruhan.
Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik antara biaya
aktual dengan sasaran biaya yang sudah ditentukan sebelumnya, baik dalam bentuk anggaran
maupun standar. Perbandingan tersebut juga akanmenghasilkan sejumlah varians karena mustahil
bahwa biaya aktual yang terjadiakan setara dengan standar atau anggaran dari elemen operasioanal
yang akandikendalikan. Varians tersebut dapat merupakan hasil dari berbagai penyebab, beberapa
diantaranya dapat dijelaskan dan dikendalikan, sementara yang laintidak dapat dijelaskan maupun
dikendalikan.
2. Aspek Keperilakuan
Komponen khusus dari kebijakan pengendalian yang dapat mempengaruhirespon manusia
adalah faktor-faktor seperti batas yang ditetapkan olehmanajemen, jenis hasil umpan balik,
keketatan pemaksaan, dan penghargaan sertasanksi yang terkait dengan kebijakan pengendalian.
1) Batas pengendalian. Batasan ini menentukan seberapa mudah atau sulit bagiseseorang
yang dikendalikan untuk berkinerja dalam kisaran yang dapatditerima dan berapa banyak
ruang yang mereka miliki untuk gagal sekaliwaktu.
2) Hasil Umpan Balik . Tidak seperti mesin, informasi umpan balik mengenaikinerja
manusia akan menimbulkan perasaan keberhasilan atau kegagalandalam diri individu yang
dikendalikan. Umpan balik yang positif akanmemberitahu mereka bahwa mereka ada pada
jalur yang tepat dan akanmemotivasi mereka untuk mengulangi usaha yang sama.
3) Keketatan Pemaksaan. Pemaksaan yang ketat atas kebijakan pengendalianakan
menimbulkan tekanan dalam diri individu yang dikendalikan. Tekanandapat menyegarkan
individu-individu tertentu.
4) Struktur Penghargaan. Orang atau kelompok akan memodifikasi perilakumereka yang
tidak diinginkan dan mengulangi perilaku yang diinginkan ketikamereka memandang
bahwa perubahan atau pengulangan perilaku tersebutdisertai dengan penghargaan intrinsik
maupun ekstrinsik. Efek umpan balik psikologi antara berbagai faktor dari kebijakan
pengendalian dengan kinerjamasa depan, maka kebijakan pengendalian yang ideal dibuat
khusus dan bervariasi dari situasi ke situasi.
Dalam suatu perusahaan manufaktur, biaya dibagi menjadi dua kategori utama
berdasarkanaktivitas fungsionalnya menjadi biaya manufaktur dan biaya non
manufaktur yang sering juga disebut biaya beroperasi. Biaya manufaktur merupakan
seluruh biaya yang berhubungandengan aktivitas pabrikasi perusahaan. Biaya
manufaktur dibagi menjadi tiga kategori :
1) Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang menjadi satu bagian
integraldari produk jadi. Contohnya adalah baja yang digunakan untuk
membuat rangkamobil dan kayu dibuat untuk membuat furnitur. Lem, paku, dan
bahan-bahan kecillainnya disebut bahan baku tidak langsung dan digolongkan
sebagai bagian darioverhead pabrik.
2) Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dilibatkan secara langsung
dalam pembuatan produk. Contoh dari biaya tenaga kerja langsung adalah gaji
dari pekerja perakitan pada suatu lini perakitan dan gaji dari operator alat-alat
mesin dari suatu pabrik. Tenaga kerja tidak langsung, seperti gaji dari penyelia
dan penjaga bangunandigolongkan sebagai biaya overhead pabrik.
3) Biaya overhead pabrik dapat didefinisikan sebagai seluruh biaya manufaktur
kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Beberapa contoh biaya
6
overhead pabrik meliputi penyusutan, sewa, pajak, asuransi, keutungan
tambahan, pajak penghasilan, dan biaya menganggur. Overhead juga disebut
overhead manufaktur, biaya manufaktur tidak langsung, dan beban pabrik.
Terdapat beberapa kategori biaya yang tumpang tindih dengan kategori ini, antara
lain biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung ketika digabungankan disebut biaya
utama (prime cost), biaya tenagakerja langsung dan overhead pabrik ketika digabungkan
disebut biaya konversi(conversion cost) atau biaya proses.
a. Biaya teknik meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead variabel, seperti bahan bakar dan listrik.
b. Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya kapasitas adalah “seluruh biaya
organisasi dan pabrik yang terus terjadi (tanpa memperdulikan tingkat aktivitas)
yang tidak dapat dikurangi tanpamerugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi
tujuan jangka panjang.
c. Biaya diskresioner (juga disebut biaya terprogram) adalah:
1) biaya yang muncul dari keputusan periodic (biasanya tahunan) mengenai jumlah
maksimum yang akan dikeluarkan dan
2) biaya yang tidak memiliki hubungan optimum yang dapat ditunjukkan Antara
input (yang diukur oleh biaya) dan output (yang diukur oleh pendapatan atau tujuan
lainnya).
7
informasi biaya diferensial dalam situasi pengambilan keputusan tertentu, perhitungan biaya
langsung atau biaya variabel memberikan informasi penting lainnya kepada manajer. Beberapa
situasi pengambilan keputusan yang umum akan dijelaskan berikut.
8
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makalah ini membahas mengenai aspek-aspek keperilakuan pada akumulasi dan pengendalian
biaya. Makalah ini juga menunjukan bahwa sistem biaya tradisional tidaklah bagus secara keperilakuan
dan dapat mendorong respons yang tidak diinginkan maupun destruktif ketika digunakan dalam
mengendalikan dan mengevaluasi kinerja individual. Walaupun sistem biaya standar berpotensi
meningkatkan motivasi dan keselarasan tujuan, sistem tersebut juga dapat digunakan untuk mencapai
tingkat pengendalian otokratis dan koersif yang tinggi.
Metode yang unggul secara keperilakuan adalah sistem perhitungan biaya langsung (variable)
yang dengan mengisolasikan biaya produk dan biaya periode, memberikan informasi yang lebih
relevan untuk mengendalikan berbagai jenis biaya, dan mengarahkan manajemen kepada keputusan
yang lebih menguntungkan. Menganalisis aspek-aspek keperilakuan dari langkah-langkah akuntansi
biaya dan menyarankan pendekatan-pendekatan yang dapat mendorong perilaku karyawan yang
diinginkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian-dan-pengendalian-biaya-10-
pdf-free.html
https://www.academia.edu/44468238/
MAKALAH_ASPEK_KEPERILAKUAN_PADA_PENGAKUMULASIAN_DAN_PENGEN
DALIAN_BIAYA_
https://id.scribd.com/document/429057729/Aspek-Keperilakuan-Pada-Pengakumulasian-Dan-
Pengendalian-Biaya
https://id.scribd.com/document/425517860/Makalah-akpri-bab11
https://cacingkurcaci.blogspot.com/2016/12/aspek-keperilakuan-pada-pengakumulasian.html
10