Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Hakikat hak dan
Kewajiban Warga Negara dengan tepat waktu.
Kami sebagai penulis dan manusia yang tidak sempurna menyadari makalah ini
masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi, oleh karena itu kami memohon
kesadaran para pembaca dan selalu memberikan kritikkan dan saran demi
kesempurnaan makalah yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Lamongan, 26 Juli 2017

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI …………………………………………………………….i
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang …………………………………......................1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………...........2
1.4 Manfaat Penulisan..........………………………………...........2

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Warga Negara...……………………………..........3
2.2 Hak dan Kewajiban Dalam Bela Negara.................................4

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara...............…….….5
3.2 Jenis Hak dan Kewajiban WNI …………………….………..6

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………….. ..........................................13
4.2 Saran………....................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam batas-batas tertentu telah difahami orang,
akan tetapi karena setiap orang melakukan akitivitas yang beraneka ragam dalam
kehidupan kenegaraan, maka apa yang menjadi hak dan kewajibannya seringkali
terlupakan. Dalam kehidupan kenegaraan kadang kala hak warga negara berhadapan
dengan kewajibannya. Bahkan tidak jarang kewajiban warga negara lebih banyak
dituntut sementara hak-hak warga negara kurang mendapatkan perhatian.
Hak merupakan semua hal yang harus kalian peroleh atau dapatkan. Hak dapat
berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Hak yang diperoleh
merupakan akibat dari dilaksanakannya kewajiban. Dengan kata lain, hak dapat
diperoleh apabila kewajiban sudah dilakukan, misalnya seorang pegawai berhak
mendapatkan upah apabila sudah melaksanakan tugas atau pekerjaan yang
dibebankan kepadanya.
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap pribadi manusia.
Karena itu, hak asasi manusia itu berbeda pengertiannya dengan hak warga negara.
Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri manusia
dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Hak asasi sifatnya universal,
tidak terpengaruh status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi hak warga negara
dibatasi oleh status kewarganegaraannya. Dengan kata lain, tidak semua hak warga
negara adalah hak asasi manusia. Akan tetapi, dapat dikatakan bahwa semua hak asasi
manusia juga merupakan hak warga negara, misalnya hak setiap warga negara untuk
menduduki jabatan dalam pemerintahan Republik Indonesia adalah hak asasi warga
negara Indonesia. Hak ini tidak berlaku bagi orang yang bukan warga negara
Indonesia.
Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang. Dengan kata lain,
kewajiban asasi terlepas dari status kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang
tersebut. Sementara itu, kewajiban warga negara dibatasi oleh status kewarganegaran
seseorang. Akan tetapi, meskipun demikian, konsep kewajiban warga negara memiliki
cakupan yang lebih luas, karena meliputi pula kewajiban asasi. Misalnya, di Indonesia
menghormati hak hidup merupakan kewajiban setiap orang terlepas apakah ia warga
negara Indonesia atau bukan. Adapun, kewajiban bela negara hanya merupakan
kewajiban warga negara Indonesia saja, sementara warga negara asing tidak
dikenakan kewajiban tersebut.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa setiap manusia atau setiap warga
Negara di Negara tersebut memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja hak dan kewajiban sebagai warga Negara ?
3
2. Apa Pengertian Hak dan Kewajiban ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga Negara
2. Untuk mengetahui pengertian hak dan kewajiban
1.4 Manfaat Penulisan
1. Menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap hak dan kewajiban warga Negara.
2. Menumbuhkan rasa semangat para siswa untuk mempelajari hak dan kewajiban
warga Negara.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Warga Negara
Dalam UUD 1945 Amandemen tentang warga negara dan Penduduk diatur dalam
pasal 26 dan pasal 27. Dalam pasal 26 mengatur apa yang telah dimaksud Warga
Negara yaitu orang – orang Bangsa Indonesia asli dan orang – orang Bangsa lain yang
disyahkan dengan UU sebagai WNI. Penduduk ialah WNI dan WNA yang bertempat
tinggal diIndonesia. Selanjutnya diatur dengan UUNo. 12tahun 2006 tentang kewarga
negaraan RI .
· Pasal 27 ayat 1: Mengatur tentang persamaan kedudukan WNI dalam hukum dan
Pemerintahan dan wajib menjujung hukum dan pemerintahan
tanpa kecualinya.
· Ayat 2 : Tiap-tiap WN berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
· Ayat 3 : Setiap WN berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan bela
negara. Selanjutnya upaya bela negara diatur dalam UUNo. 3 tahun 2002
tentang Pertahanan Negara.
Dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
A. Pasal 9 ayat (1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela
negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
Pasal 9 ayat (2) Keikut sertaan warga negara dalam upaya belanegara, sebagaimanaa
dimaksud dalam ayat 1, diselenggarakan melalui :
a. Pendidikan kewarganegaraan ;
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib ;
c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau
secara wajib ; dan
d. Pengabdian sesuai dengan profesi
Pasal 9 ayat (3) Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaran, pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan
undangundang.
B. Penjelasan pasal 9 UU No. 3 Tahun 2002
Ayat (1) Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warganegara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepadda Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar negara, juga merupakan
kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran,
tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

5
Pengertian warga Negara secara umum adalah penduduk sebuah negara atau bangsa
berdasarkan keturunan, tempat lahir dan sebagainya, yang memiliki kewajiban dan
hak penuh sebagai seorang warga negara dari negara itu.(Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1994 : 1125)
2.2 Hak dan Kewajiban Dalam Bela Negara
Hak secara umum adalah sesuatu yang sepatutnya diterima seseorang setelah ia
memenuhi kewajiban. Sedangkan kewjiban adalah sesuatu yang seharusnya dan wajib
dilakukan seseorang dengan legitimasi yang berlaku dalam masyarakat ataupun dalam
hukum. Hak dan kewajiban warga negara terhadap negara diatur dalam UUD 1945
dan aturan hukum lainnya yang merupakan tindak lanjut dari UUD 1945.
Hak warga negara adalah sesuatu yang dapat dimiliki oleh warga negara dari
negaranya, seperti hak untuk hidup secara layak dan aman, pelayana dan hak lain yang
diatur dalam UU.
Kewajiban warga negara terhadap negaranya adalah kewajiban untuk membela
negara dan mentaati UU. Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga
negara adalah terlibatnya warga negara, baik secara langsung maupun tidak langsung,
melalui perwakilan dalam setiap perumusan hak dan kewajiban tersebut, sehingga
warga negara sadar dan memperlakukan hak dan kewajiban sebagai bagian dari
kehidupannya. (Supriatnoko, 2008 : 170)

6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Makna Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak merupakan semua hal yang harus kalian peroleh atau dapatkan. Hak dapat
berbentuk kewenangan atau kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Hak yang diperoleh
merupakan akibat dari dilaksanakannya kewajiban. Dengan kata lain, hak dapat
diperoleh apabila kewajiban sudah dilakukan, misalnya seorang pegawai berhak
mendapatkan upah apabila sudah melaksanakan tugas atau pekerjaan yang
dibebankan kepadanya.
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap pribadi manusia.
Karena itu, hak asasi manusia itu berbeda pengertiannya dengan hak warga negara.
Hak warga negara merupakan seperangkat hak yang melekat dalam diri manusia
dalam kedudukannya sebagai anggota dari sebuah negara. Hak asasi sifatnya universal,
tidak terpengaruh status kewarganegaraan seseorang. Akan tetapi hak warga negara
dibatasi oleh status kewarganegaraannya. Dengan kata lain, tidak semua hak warga
negara adalah hak asasi manusia. Akan tetapi, dapat dikatakan bahwa semua hak asasi
manusia juga merupakan hak warga negara, misalnya hak setiap warga negara untuk
menduduki jabatan dalam pemerintahan Republik Indonesia adalah hak asasi warga
negara Indonesia. Hak ini tidak berlaku bagi orang yang bukan warga negara
Indonesia.
Kewajiban asasi merupakan kewajiban dasar setiap orang. Dengan kata lain,
kewajiban asasi terlepas dari status kewarganegaraan yang dimiliki oleh orang
tersebut. Sementara itu, kewajiban warga negara dibatasi oleh status kewarganegaran
seseorang. Akan tetapi, meskipun demikian, konsep kewajiban warga negara memiliki
cakupan yang lebih luas, karena meliputi pula kewajiban asasi. Misalnya, di Indonesia
menghormati hak hidup merupakan kewajiban setiap orang terlepas apakah ia warga
negara Indonesia atau bukan. Adapun, kewajiban bela negara hanya merupakan
kewajiban warga negara Indonesia saja, sementara warga negara asing tidak
dikenakan kewajiban tersebut.
· Pengertian hak
ü Menurut Prof. Dr. Notonagoro: Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu
dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya.
· Pengertian kewajiban
ü Menurut Prof.Dr. Notonagoro : Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu
yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh
pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan.
· Pengertian warga negara

7
ü Adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan. (Penjelasan UUD 1945 Psl 26)
ü Tidak sama dengan kawula negara
ü Anggota sebuah negara
3.2 Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara Republik Indonesia
Kalau kalian telaah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, baik naskah sebelum maupun setelah perubahan, kalian akan dengan mudah
menemukan ketentuan mengenai warga negara dengan segala hal yang melekat pada
dirinya. Ketentuan tersebut dapat kalian identifikasi mulai dari Pasal 26 sampai
dengan Pasal 34. Dalam ketentuan tersebut juga diatur mengenai jenis hak dan
kewajiban warga negara Indonesia. Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan
kewajiban yang diatur dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
a. Hak Atas kewarganegaraan
Siapakah yang menjadi warga negara dan penduduk Indonesia? Pasal 26 Ayat (1)
dan (2) dengan tegas menjawab pertanyaan tersebut. Berdasarkan ketentuan pasal
tersebut bahwa yang menjadi warga negara ialah orangorang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Adapun, yang menjadi penduduk Indonesia ialah warga negara Indonesia dan orang
asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Pasal 26 ini merupakan jaminan atas hak
warga negara untuk mendapatkan status kewarganegaraannya yang tidak dapat
dicabut secara semena-mena. Pasal 26 ini juga merupakan salah satu pencerminan dari
pokok pikiran kedaulatan rakyat, penjabaran sila keempat yang menjadi landasan
kehidupan politik di negara kita, Indonesia tercinta.
b. Kesamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan
Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai
kedudukan yang sama di hadapan negara dan pemerintahan. Ini adalah konsekuensi
dari prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan. Pasal 27 Ayat (1) menyatakan
bahwa Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam negara dan
pemerintahan dan wajib menjunjung negara dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya. Hal ini menunjukan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban dan
tidak adanya diskriminasi di antara warga negara mengenai kedua hal ini. Pasal 27
Ayat (1) ini merupakan jaminan hak warga negara atas kedudukan yang sama dalam
negara dan juga merupakan kewajiban warga negara untuk menjunjung Negara dan
pemerintahan.
c. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Pasal 27 Ayat (2) menyatakan bahwa Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini memancarkan asas keadilan
negara dan kerakyatan yang merupakan hak warga negara atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak. Berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur hal
ini misalnya terdapat dalam Undang-Undang Agraria, Perkoperasian, Penanaman

8
Modal, Sistem Pendidikan Nasional, Tenaga Kerja, Perbankan, dan sebagainya yang
bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja agar warga negara memperoleh
penghidupan yang layak.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news

d. Hak dan kewajiban bela negara Pasal 27 Ayat (3) menyatakan bahwa Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Ketentuan
tersebut menegaskan hak dan kewajiban warga negara menjadi sebuah kesatuan.
Dengan kata lain, upaya pembelaan negara merupakan hak sekaligus menjadi
kewajiban dari setiap warga negara Indonesa.
e.
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul Pasal 28 menetapkan hak warna negaradan
penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan
maupun tulisan, dan sebagainya. Syarat-syaratnya akan diatur dalam undang-undang.
Dalam ketentuan ini terdapat tiga hak warga negara, yaitu hak kebebasan berserikat,
hak kebebasan berkumpul, serta hak kebebasan untuk berpendapat.
Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com

f. Kemerdekan memeluk agama Pasal 29 Ayat (1) menyatakan bahwa Negara


berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa. Ketentuan ayat ini menyatakan kepercayaan
bangsa Indonesia ter hadap Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian Pasal 29 Ayat (2)
menyatakan Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk memeluk
agamanya masingmasing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaan itu. Hal
ini merupakan hak warga negara atas kebebasan beragama. Dalam konteks kehidupan
bangsa Indonesia, kebebasan beragama ini tidak diartikan bebas tidak beragama,
tetapi bebas untuk memeluk satu agama sesuai dengan keyakinan masing-masing, serta
bukan berarti pula bebas untuk mencampuradukkan ajaran agama.
g. Pertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dinyatakan dalam bentuk hak dan kewajiban yang dirumuskan
dalam Pasal 30 Ayat (1) dan (2). Ketentuan tersebut menyatakan hak dan kewajiban
warga negara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
Sumber: http://visitpandaan.wordpress.com
h. Hak mendapat pendidikan
Sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin dalam
alenia keempat pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yaitu bahwa pemerintah negara Indonesia antara lain berkewajiban
mencerdaskan kehidupan bangsa, pasal 31 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara

9
Republik Indonesia Tahun 1945 menetapkan bahwa setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan. Ketentuan ini merupakan penegasan hak warga negara untuk
mendapatkan pendidikan. Selanjutnya dalam Pasal 31 Ayat (2) ditegaskan bahwa
setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya. Pasal ini merupakan penegasan atas kewajiban warga negara untuk
mengikuti pendidikan dasar. Untuk maksud tersebut, Pasal 31 Ayat (3) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu negara pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undangundang.
i. Kebudayaan nasional Indonesia
Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menetapkan bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan mesyarakat dalam memelihara dalam
mengembangkan nilainilai budayanya. Hal ini merupakan penegasan atas jaminan hak
warga negara untuk mengembangkan nilai-nilai budayanya. Kemudian dalam Pasal 32
Ayat (2) disebutkan Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional. Ketentuan ini merupakan jaminan atas hak warga negara
untuk mengembangkan dan menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pergaulan.
Sumber: http: jenisbudayaindonesia.blogspot.com
j. Perekonomian nasional
Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur
tentang perekonomian nasional. Pasal 33 yang terdiri atas lima ayat menyatakan
sebagai berikut:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang. Ketentuan pasal 33 ini merupakan jaminan hak warga negaraatas usaha
perekonomian dan hak warga negara untuk mendapatkan
kemakmuran.
k. Kesejahteraan negara
Masalah kesejahteraan negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesi Tahun 1945 diatur dalam Pasal 34. Pasal 34 terdiri atas empat ayat:

10
1. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
2. Negara mengembangkan sistim jaminan negara bagi seluruah rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
3. Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum yang layak.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.
Pasal 34 ini memancarkan semangat untuk mewujudkan keadilan social.
Ketentuan dalam pasal ini memberikan jaminan atas hak warga negara untuk
mendapatkan kesejahteraan negara yang terdiri atas hak mendapatkan jaminan
negara, hak mendapatkan jaminan kesehatan, dan hak mendapatkan fasilitas umum
yang layak.
HAM pada Tataran Global
Sebelum konsep HAM diratifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai
HAM, yaitu:
a. HAM menurut konsep Negara-negara Barat
· Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak.
· Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas, Negara sebagai coordinator dan
pengawas.
· Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia.
· Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara.
b. HAM menurut konsep Sosialis
· Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat.
· Hak asasi manusia tidak ada sebelum Negara ada.
· Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki.
c. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika
· Tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama/sesuai dengan kodratnya.
· Masyarakat sebagai keluarga besar artinya penghormatan utama untuk kepala
keluarga.
· Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban.
d. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika
· Tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama/sesuai dengan kodratnya.
· Masyarakat sebagai keluarga besar dengan penghormatan utama terhadap
kepala keluarga.

11
· Individu tunduk kepada kepala adat yang merupakan tugas dan kewajiban
anggota masyarakat. ‘
HAM menurut konsep PBB
Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor
Roosevelt (10 Desember 1948) dan secara resmi disebut “Universal Declaration of
Human Rights”. Di dalamnya menjelaskan tentang hak-hak sipil, politik, ekonomi,
okum dan kebudayaan yang dinikmati manusia di dunia yang mendorong penghargaan
terhadap hak-hak asasi manusia. Sejak tahun 1957, konsep HAM tersebut dilengkapi
dengan tiga perjanjian, yaitu: (1) Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, (2) Perjanjian
internasional tentang hak sipil dan politik, (3) Protokol opsional bagi Perjanjian hak
sipil dan politik internasional. Pada Sidang Umum PBB tanggal 16 Desember 1966
ketiga dokumen tersebut diterima dan diratifikasi.
Universal Declaration of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang mempunyai:
§ Hak untuk hidup.
§ kemerdekaan dan keamanan badan.
§ hak untuk diakui kepribadiannya menurut okum.
§ hak untuk memperoleh perlakuan yang sama dengan orang lain menurut hukum.
§ hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana seperti diperiksa di
muka umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti yang sah.
§ hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara.
§ hak untuk mendapat hak milik atas benda.
§ hak untuk bebas untuk mengutarakan pikiran dan perasaan.
§ hak untuk bebas memeluk agama serta mempunyai dan mengeluarkan pendapat.
§ hak untuk berapat dan berkumpul.
§ hak untuk mendapatkan jaminan sosial.
§ hak untuk mendapatkan pekerjaan.
§ hak untuk berdagang.
§ hak untuk mendapatkan pendidikan.
§ hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat.
§ hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.

12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hak secara umum adalah sesuatu yang sepatutnya diterima seseorang setelah ia
memenuhi kewajiban. Sedangkan kewjiban adalah sesuatu yang seharusnya dan wajib
dilakukan seseorang dengan legitimasi yang berlaku dalam masyarakat ataupun dalam
hukum. Hak dan kewajiban warga negara terhadap negara diatur dalam UUD 1945
dan aturan hukum lainnya yang merupakan tindak lanjut dari UUD 1945.
Hak warga negara adalah sesuatu yang dapat dimiliki oleh warga negara dari
negaranya, seperti hak untuk hidup secara layak dan aman, pelayana dan hak lain yang
diatur dalam UU.
Jenis-jenis hak dan kewajiban warga Negara Indonesia di antaranya :
a. Hak Atas kewarganegaraan
b. Kesamaan kedudukan dalam hokum dan pemerintahan
c. Hak dan kewajiban bela negara
d. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
e. Kemerdekan memeluk agama
f. Pertahanan dan keamanan negara
g. Hak mendapat pendidikan
h. Kebudayaan nasional Indonesia
i. Perekonomian nasional
j. Kesejahteraan negara

4.2 Saran
a. Para peserta didik harus bisa lebih memahami materi Hakikat Hak dan Kewajiban
Warga Negara.
b. Para peserta didik di harapkan meningkatkan semangat belajarnya terhadap mata
pelajaran PP

13

Anda mungkin juga menyukai