Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.

12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

OPTIMASI PENJADWALAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA


GENETIKA PADA PROYEK REHABILITASI PUSKESMAS MINANGA

Ilham Hidayat Sugeha


Revo L. Inkiriwang, Pingkan A.K. Pratasis
Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado
(@ilhamsugeha@yahoo.com)

ABSTRAK

Tahap perencanaan dan penjadwalan merupakan tahapan yang paling menentukan keberhasilan suatu
proyek. Hal ini dikarenakan penjadwalan adalah tahap ketergantungan antar aktivitas yang
membangun proyek secara keseluruhan. Pemecahan masalah penjadwalan yang baik dari suatu proyek
merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam pelaksanaan proyek untuk selesai tepat pada
waktunya. Tugas akhir ini menerapkan algoritma genetika untuk memecahkan masalah optimasi dalam
penjadwalan proyek. Algoritma genetika merepresentasikan kandidat solusi penjadwalan kedalam
kromosom-kromosom secara acak, lalu dievaluasi menggunakan fungsi fitness dan seterusnya
dilakukan seleksi. Metode seleksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode seleksi roda
roulette, kemudian dilakukan pindah silang dan mutasi. Pada setiap generasi, kromosom dievaluasi
berdasarkan nilai fungsi fitness. Setelah beberapa generasi maka algoritma genetika akan
menghasilkan kromosom terbaik, yang merupakan solusi optimal. Hasil dari sistem penjadwalan
proyek menggunakan algoritma genetika adalah jadwal kegiatan-kegiatan dalam sebuah proyek yang
dapat menjadi alternatif keputusan bagi kontraktor dalam pelaksanaan proyek. Dan berdasarkan hasil
pengujian performansi yang dilakukan sebanyak 10 kali dapat disimpulkan bahwa algoritma genetika
membutuhkan waktu yang lama jika nilai iterasinya besar, karena dalam algoritma ini terdapat proses
penggenerasian.

Kata kunci: Algoritma Genetika, Fungsi Fitness, Optimasi, Penjadwalan Proyek, Pindah Silang,
Mutasi.

PENDAHULUAN adalah tahap ketergantungan antar aktivitas


yang membangun proyek secara keseluruhan.
Latar Belakang Penjadwalan proyek dengan jumlah aktifitas
Pembangunan merupakan salah satu atau kegiatan yang banyak merupakan tugas
usaha pemerintah dalam meningkatkan taraf yang rumit dan kompleks. Pemecahan masalah
hidup masyarakat. Tujuannya adalah untuk penjadwalan yang baik merupakan salah satu
memberikan kemudahan kepada masyarakat faktor keberhasilan dalam pelaksanaan proyek
dalam melaksanakan aktifitasnya. Contoh dari untuk selesai tepat pada waktunya yang
pembangunan tersebut adalah pembangunan merupakan tujuan pokok dan utama, baik bagi
jalan, jembatan, jaringan telekomunikasi, dan kontraktor maupun pemiliknya (Arifudin,
lain-lain. Pembangunan seperti ini biasanya 2011).
disebut sebagai proyek. Selama ini, pembuatan jadwal proyek
Pada manajemen proyek, sebelum proyek menggunakan Microsoft Office Excel yang
dilaksanakan perlu adanya tahapan pengelolaan mana penginputan dan analisa pengalokasian
yang meliputi perencanaan, penjadwalan, dan waktu setiap kegiatan dihitung secara manual,
pengkoordinasian. Dari ketiga tahapan ini, sehingga jadwal yang dihasilkan tidak optimal
tahap perencanaan dan penjadwalan merupakan dan proses pembuatan jadwal berlangsung
tahapan yang paling menentukan keberhasilan lama karena membutuhkan ketelitian. Oleh
suatu proyek. Hal ini dikarenakan penjadwalan sebab itu dibutuhkan suatu sistem

1669
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

terkomputerisasi dengan metode yang tepat memuaskan sesuai yang diharapkan, Afandi
untuk membantu project manager dalam (2009) menerapkan algoritma genetika untuk
membuat penjadwalan proyek dan masalah penjadwalan job shop pada
menunjukkan kepada organisasi bagaimana lingkungan industri pakaian, Yendrika (2009)
proyek akan dilaksanakan. membuat aplikasi penjadwalan perkuliahan
Metode–metode yang sudah pernah menggunakan algoritma genetika yang
digunakan untuk penjadwalan seperti Program menghasilkan jadwal yang optimal yaitu
Evaluation and Review Technique (PERT), dan memenuhi semua constraint, dan Riza (2011)
Critical Path Method (CPM), dan baru-baru ini menggunakan kombinasi CPM dan algoritma
banyak peneliti menggunakan pendekatan genetika untuk optimasi penjadwalan proyek
metode metaheuristik seperti algoritma dengan penyeimbangan biaya, dimana
genetika dan ant colony optimization. algoritma genetika dapat digunakan untuk
Penelitian ini akan menggunakan algoritma melakukan optimasi terhadap pembuatan jadwal
genetika untuk melakukan penjadwalan proyek
terhadap kegiatan dalam suatu proyek.
Algoritma Genetika adalah algoritma pencarian Rumusan Masalah
(search algorithm) yang menggunakan prinsip Berdasarkan latar belakang yang telah
seleksi alam dalam ilmu genetika untuk diuraikan di atas, maka dapat diambil suatu
mengembangkan solusi terhadap rumusan masalah yaitu bagaimana membangun
permasalahan. Konsep dasar algoritma suatu sistem penjadwalan proyek menggunakan
genetika adalah mengelola suatu populasi algoritma genetika.
individu yang merepresentasikan kandidat
solusi sebuah penjadwalan (Arifudin, 2011). Batasan Masalah
Solusi-solusi tersebut dievaluasi menggunakan Batasan dalam Penelitian ini :
fungsi fitness, dan seterusnya dilakukan seleksi, a. Proyek-proyek yang digunakan dalam
pindah silang (crossover), dan mutasi. Pada penelitian ini dibatasi pada proyek
penelitian ini metode seleksi yang digunakan engineering-konstruksi.
yaitu seleksi roda roulette (Roulette-wheel b. Sistem penjadwalan proyek ini dibangun
Selection) dan pindah silang dilakukan dengan untuk penjadwalan proyek di PT. CIPTA
penyilangan satu titik (One-point Crossover). MANDIRI KONSULTAN
Algoritma genetika ini diusulkan dengan
salah satu tujuan untuk mempermudah proses Tujuan Penelitian
pengalokasian waktu untuk setiap kegiatan Tujuan dari penulisan Penelitian ini adalah
dalam sebuah proyek sesuai aturan atau menghasilkan output berupa jadwal yang
keadaan tertentu, karena setiap masalah yang optimal yaitu memenuhi batasan atau
berbentuk adaptasi dapat diformulasikan dalam persyaratan (constraints) dalam penjadwalan
terminologi genetis dan bagi proyek dengan proyek, meliputi beberapa kegiatan tidak bisa
kombinasi permasalahan yang cukup kompleks, dimulai sebelum kegiatan yang lain selesai,
konsep matematis murni tidak mampu lagi mengoptimalkan efisiensi pemakaian waktu
mengakomodasi pencarian solusi permasalahan, pelaksanaan setiap kegiatan, dan tidak boleh
sehingga harus menggunakan metode yang melebihi durasi proyek yang telah ditetapkan.
cocok untuk mendapatkan solusi penjadwalan
yang optimal.
Berbagai penelitian terhadap masalah LANDASAN TEORI
penjadwalan menggunakan algoritma genetika
telah banyak dipelajari dan dikembangkan oleh Konsep Dasar Sistem
beberapa penelitian diantaranya: Naso et al Sistem merupakan kumpulan elemen-
(2006) membuat penelitian tentang Genetic elemen yang saling terkait dan bekerjasama
Algorithms for supply-chain scheduling (A case untuk memproses masukan (input) yang
study in the distribution of ready-mixed ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah
concrete) menghasilkan solusi yang masukan tersebut sampai menghasilkan

1670
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

keluaran (output) yang diinginkan. daya yang mengalir dari suatu subsistem
akan menjadi masukkan untuk subsistem
Definisi Sistem yang lainnya melalui penghubung ini,
Sistem adalah kumpulan dari elemen- dengan begitu suatu sistem dapat
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005). Secara dengan membentuk suatu kesatuan.
sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu e. Masukkan Sistem (Input)
kumpulan atau himpunan dari unsur, Masukan adalah energi yang dimasuk-kan
komponen, atau variabel-variabel yang ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa
terorganisasi, saling berinteraksi, saling maintenance input dan signal input.
tergantung satu sama lain dan terpadu. Maintenance input adalah energi yang
Dalam mendefinisikan sistem, terdapat dua dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
kelompok pendekatan sistem yang berbeda, beroperasi. Signal input adalah energi yang
yaitu (Jogiyanto, 1990): diproses untuk diperoleh keluarannya.
a. Pendekatan sistem pada prosedural. f. Keluaran Sistem (Output)
Mendefinisikan sistem sebagai suatu Hasil dari energi yang diolah dan
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang diklasifikasikan menjadi keluaran yang
saling berhubungan, berkumpul bersama- berguna dan sisa pembuangan keluaran
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau dapat merupakan masukkan untuk sistem
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. yang lain atau supra sistem.
b. Pendekatan sistem yang menekankan pada g. Pengolah Sistem (Process)
elemen atau komponen. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
Mendefinisikan sistem sebagai suatu pengolah yang akan merubah masukkan
kumpulan dari elemen-elemen yang menjadi keluaran. Suatu sistem
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan pengolahan akan mengolah berupa bahan
tertentu. baku dalam hal ini adalah data serta bahan-
bahan lainnya untuk menghasilkan keluaran
Karakteristik Sistem berupa laporan dan informasi yang berguna.
Adapun karakteristik dari suatu sistem h. Sasaran Sistem (Objective) atau tujuan
adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 1990): (Goal)
a. Bagian (Component) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau sasaran (objective). Jika suatu sistem
yang saling berinteraksi yang artinya bekerja tidak mempunyai sasaran maka operasi tidak
sama membentuk satu kesatuan komponen- akan ada gunanya. Sasaran dari sistem
komponen sistem atau elemen-elemen sangat menentukan sekali masukkan yang
system dapat berupa suatu sub sistem atau dibutuhkan dan keluaran sistem yang akan
bagian dari sistem. dihasilkan oleh sistem itu sendiri.
b. Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara Algoritma Genetika
suatu sistem dengan sistem yang lainnya Algoritma genetika adalah algoritma
atau dengan lingkungan luar. pencarian/heuristik yang didasarkan atas
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment) mekanisme seleksi alam dan evolusi biologis.
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah Algoritma genetika pertama kali diperkenalkan
apapun diluar batas dari sistem yang oleh John Holland dalam bukunya yang
mempengaruhi operasi system berjudul “Adaption in natural and artificial
d. Penghubung Sistem (Interface) systems”, dan oleh De Jong dalam bukunya
Penghubung (interface) merupakan media “Adaption of the behavior of a class of genetic
penghubung antara satu sub sistem dengan adaptive systems”, yang keduanya diterbitkan
subsistem yang lainnya. Melalui pada tahun 1975, yang merupakan dasar dari
penghubung ini memungkinkan sumber algoritma genetika (Davis, 1991 dikutip dari
Putra, 2009).

1671
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

Algoritma genetika berbeda dengan teknik Komponen–Komponen Algoritma Genetika


pencarian konvensional, dimana pada algoritma Ada beberapa komponen dalam algoritma
genetika kondisi diawali dengan setting awal genetika, yaitu:
solusi acak yang disebut populasi. Tiap individu 1. Pengkodean
dalam populasi disebut kromosom, yang Teknik pengkodean adalah bagaimana
merepresentasikan suatu solusi atas mengkodekan gen dari kromosom, gen
permasalahan. Kromosom berevolusi melalui merupakan bagian dari kromosom. Satu
iterasi berkelanjutan, yang disebut generasi. gen akan mewakili satu variabel. Agar
Selama tiap generasi, kromosom dievaluasi dapat diproses melalui algoritma genetika,
menggunakan beberapa ukuran fitness. Untuk maka alternatif solusi tersebut harus
menghasilkan generasi berikutnya, kromosom dikodekan terlebih dahulu kedalam bentuk
baru yang disebut offspring, dibentuk baik kromosom. Masing-masing kromosom
melalui penyatuan dua kromosom dari generasi berisi sejumlah gen yang mengodekan
awal menggunakan operator perkawinan silang informasi yang disimpan didalam individu
(crossover) atau memodifikasi kromosom atau kromosom.
menggunakan operator mutasi (mutation). Suatu 2. Fungsi Evaluasi (Fungsi Fitness)
generasi baru dibentuk melalui proses seleksi Fungsi evaluasi dalam algoritma genetika
beberapa induk (parents) dan anak (offpsring), merupakan sebuah fungsi yang memberikan
sesuai dengan nilai fitness, dan melalui eliminasi penilaian kepada kromosom (fitness value)
kromosom lainnya agar ukuran populasi tetap untuk dijadikan suatu acuan dalam mencapai
konstan. Kromosom yang sesuai memiliki nilai optimal pada algoritma genetika. Nilai
kemungkinan tertinggi untuk dipilih. Setelah fitness ini kemudian menjadi nilai bobot
beberapa generasi, algoritma menghasilkan suatu kromosom. Ada dua hal yang harus
kromosom-kromosom terbaik yang diharapkan dilakukan dalam melakukan evaluasi
mewakili solusi optimal atau sub optimal atas kromosom, yaitu: evaluasi fungsi objektif
permasalahan. (Susetyo, 2004 dikutip dari (fungsi tujuan) dan konversi fungsi objektif
Yendrika Putra, 2009). ke dalam fungsi fitness. Secara umum fungsi
Menurut Suyanto (2005) algoritma fitness ditentukan dari fungsi objektif
genetika telah banyak diaplikasikan untuk dengan nilai yang tidak negatif, jika
penyelesaian masalah dan pemodelan dalam ternyata nilai dari fungsi objektif bernilai
bidang teknologi, bisnis, dan entertainment, negatif maka perlu ditambahkan suatu
seperti: optimasi, pemrograman otomatis, konstanta x agar nilai fitness yang terbentuk
machine learning, model ekonomi, model tidak bernilai negatif (Putra, 2009).
sistem imunisasi, model ekologis, dan interaksi 3. Seleksi
antara evolusi dan belajar. Seleksi merupakan proses pemilihan orang
Ada 3 keuntungan utama dalam tua untuk reproduksi (biasanya didasarkan
mengaplikasikan algoritma genetika pada pada nilai fitness). Seleksi bertujuan untuk
masalah-masalah optimasi (Sam’ani, 2012) : memberikan kesem-patan reproduksi yang
a. Algoritma genetika tidak memerlukan paling besar bagi anggota populasi yang
kebutuhan matematis banyak mengenai paling baik.
masalah optimasi. 4. Pindah Silang (Crossover)
b. Kemudahan dan kenyamanan pada operator- Pindah silang atau crossover adalah sebuah
operator evolusi membuat algoritma genetika proses yang membentuk kromosom baru
sangat efektif dalam melakukan pencarian dari dua kromosom induk dengan
global. menggabungkan bagian informasi dari
c. Algoritma genetika menyediakan banyak masing-masing kromosom. Crossover
fleksibelitas untuk digabungkan dengan menghasilkan kromosom baru yang disebut
metode heuristik yang tergantung domain, kromosom anak (offspring). Crossover
untuk membuat implementasi yang efisien bertujuan untuk menambah keanekaragaman
pada masalah-masalah khusus. string dalam satu populasi dengan
penyilangan antar string yang diperoleh dari

1672
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

reproduksi sebelumnya (Arifudin, 2011). dalam populasi. Dan juga jika (Pc) terlalu
Crossover merupakan operator genetik besar, string yang merupakan kandidat
utama, yang beroperasi pada dua kromosom solusi terbaik mungkin dapat hilang lebih
dalam suatu waktu dan menghasilkan cepat pada generasi berikutnya.
offspring dengan mengkombinasikan kedua 5. Mutasi
fitur-fitur kromosom (Fadlisyah dkk, 2009). Mutasi merupakan proses mengubah secara
Sebuah kromosom yang mengarah pada acak nilai dari satu atau beberapa gen
solusi yang bagus bisa diperoleh dari dalam suatu kromosom (Haupt, 2004
proses memindah-silangkan dua buah dikutip dari Riza Arifudin, 2011). Mutasi
kromosom. Contoh crossover dapat dilihat adalah operator algoritma genetika
pada gambar berikut: yang bertujuan untuk membentuk
individu-individu yang baik atau memiliki
kualitas diatas rata-rata. Selain itu mutasi
dipergunakan untuk mengembalikan
hasil kerusakan materi genetik akibat proses
crossover.
6. Elitism
Karena seleksi dilakukan secara acak
(random), maka tidak ada jaminan bahwa
Gambar 1. Proses Pindah Silang (Putra, suatu individu bernilai fitness tertinggi akan
2009) selalu terpilih. Kalaupun individu yang
memiliki nilai fitness tertinggi terpilih,
Titik potong ditentukan secara acak, mungkin saja individu tersebut akan rusak
kemudian dilakukan pertukaran bit-bit (nilai fitness menurun) karena proses
kromosom disebelah kanan titik kromosom crossover. Untuk menjaga agar individu
sehingga terbentuk keturunan yaitu anak A yang bernilai fitness tertinggi tidak hilang
dan B. Kromosom anak sebagian besar selama evolusi, maka perlu dibuat satu atau
masih mewarisi kromosom induk tetapi beberapa buah duplikatnya. Proses ini
sebagian lagi sudah terjadi pertukaran materi dikenal sebagai elitism.
genetik antar kromosom.
Pindah silang bisa juga berakibat buruk jika Penjadwalan Proyek
ukuran populasinya sangat kecil. Dalam Penjadwalan merupakan proses atau cara
suatu populasi yang sangat kecil, suatu membagi waktu berdasarkan rencana
kromosom dengan gen-gen yang mengarah pengaturan urutan kerja, biasanya berupa tabel
ke solusi akan sangat cepat menyebar ke kegiatan atau rencana kegiatan dengan
kromosom-kromosom lainnya. Untuk pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci.
mengatasi masalah ini digunakan suatu Penjadwalan diperlukan sebagai tolak ukur
aturan bahwa pindah silang hanya bisa dalam melakukan kegiatan/ aktifitas tertentu.
dilakukan dengan suatu probabilitas tertentu Penjadwalan proyek adalah pembuatan
(probabilitas crossover). Artinya pindah rencana pelaksanaan setiap kegiatan di dalam
silang bisa dilakukan hanya jika suatu suatu proyek dengan mengoptimal-kan efisiensi
bilangan random [0,1] yang dibangkitkan pemakaian waktu dan sumber daya yang
kurang dari probabilitas crossover (Pc) yang tersedia, tetapi kesesuaian presedensi diantara
ditentukan. Pada umumnya Pc diset kegiatan tetap dipenuhi (Arifudin,2011).
mendekati 1, misalnya 0.8 (Suyanto,2005).
Probabilitas crossover (Pc) bertujuan untuk Proyek
mengendalikan operator crossover. Jika n Menurut Project Management Institute
adalah banyaknya string pada populasi, (PMI), dalam buku yang berjudul “A Guide to
maka sebanyak (Pc) x n string akan the Project Management Body of
mengalami crossover. Semakin besar nilai Knowledge” (PMBOK Guide) mendefinisikan
(Pc), semakin cepat pula string baru muncul proyek sebagai berikut: “ Usaha temporer yang

1673
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

dilakukan untuk menciptakan proyek atau jasa f. Proyek Radio-Telekomunikasi, tujuannya


(service) yang unik” (Schwalbe, 2004 dikutip untuk membangun jaringan telekomunikasi
dari Maya Erika, 2008). Yang membedakan yang dapat menjangkau area yang luas
proyek dengan pekerjaan lain adalah sifatnya dengan biaya yang relatif tidak terlalu
yang khusus dan tidak bersifat rutin mahal.
pengadaannya, sehingga pengelolaannya pun g. Proyek Konservasi Bio-Diversity, proyek ini
memerlukan perhatian ekstra lebih banyak. berkaitan dengan usaha pelestarian
lingkungan.
Macam-macam Proyek Algoritma Genetika dalam Penjadwalan
Dilihat dari komponen kegiatan utamanya Beberapa unsur penjadwalan yang
macam proyek dapat dikelompokkan sebagai mendukung pencarian genetik adalah
berikut (Imam, 1999 dikutip dari Maya Erika, (Susetyo, 2004 dikutip dari Yendrika Putra,
2008): 2009):
a. Proyek Engineering-Konstruksi, a. Penjadwalan dapat direpresentasikan
komponen utama jenis proyek ini terdiri sebagai kromosom.
dari pengkajian kelayakan, desain b. Fungsi fitness dapat didefinisikan agar
engineering, pengadaan dan konstruksi. algoritma dapat mengetahui seberapa baik
Contoh proyek macam ini adalah solusi tersebut. Hal penting yang perlu
pembangunan jalan, jembatan, gedung, diketahui bahwa fungsi fitness
fasilitas industri, dan lain-lain. Dalam penjadwalan dapat membedakan jadwal
Penelitian ini aplikasi yang dibangun yang paling optimal dengan yang buruk.
menangani pengelolaan proyek tahap c. Solusi berdasarkan algoritma genetika
penjadwalan untuk proyek kelompok dapat mengakomodasi constraint salam
engineering-konstruksi. permasalahan penjadwalan
b. Proyek Engineering-Manufaktur, d. Ruang pencarian permasalahan
merupakan proyek yang dilaksanakan penjadwalan biasanya sangat luas dan
untuk menghasilkan produk baru. Kegiatan multi-modal. Pencarian genetik
utamanya meliputi desain engineering,
pengembangan produk, pengadaaan,
manufaktur, perakitan, uji coba fungsi dan METODOLOGI PENELITIAN
operasi produk yang dihasilkan.
Contohnya adalah pembuatan ketel uap, Metodologi penelitian merupakan
generator listrik, mesin pabrik, dan lain- rangkaian tahapan penelitian yang tersusun
lain. secara sistematis. Tujuan dari metodologi
c. Proyek Penelitian dan Pengembangan, penelitian adalah agar pelaksanaan penelitian
proyek ini bertujuan untuk melakukan mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan
penelitian dan pengembangan dalam penelitian. Adapun rangkaian tahapan yang
rangka menghasilkan suatu produk akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
tertentu. sebagai berikut:
d. Proyek Pelayanan Manajemen, contohnya
merancang sistem informasi manajemen
meliputi perangkat lunak atau perangkat
keras, merancang program efisiensi dan
penghematan. Proyek jenis ini tidak
menghasilkan produk dalam bentuk fisik,
tetapi laporan akhir.
e. Proyek Kapital, berbagai badan usaha
atau pemerintah memiliki kriteria tertentu
untuk proyek kapital. Proyek kapital
umumnya meliputi pembebasan tanah,
pembelian material dan lain-lain.

1674
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

ini.
c. Observasi
Metode observasi atau pengamatan
merupakan salah satu metode pengumpulan
data / fakta yang cukup efektif. Observasi
merupakan pengamatan langsung yaitu suatu
kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh
informasi yang diperlukan dengan cara
melakukan pengamatan dan pencatatan dengan
peninjauan langsung.

Analisa Sistem
Tahap ini merupakan tahap analisa
terhadap data-data yang telah berhasil
dikumpulkan, terdiri dari analisa data masukan,
analisa model dari algoritma genetika, dan
analisa data keluaran.
Gambar 1. Metodologi Penelitian. 1. Analisa data masukan (input), bertujuan
untuk mengidentifikasi masukan (input)
Pengumpulan Data yang dibutuhkan oleh sistem.
Pengumpulan data merupakan metode 2. Analisa model dari algoritma genetika untuk
yang difungsikan untuk memperoleh informasi- penjadwalan proyek. Gambar 2. dibawah ini
informasi atau data-data terhadap kasus yang merupakan flowchart penjadwalan proyek
menjadi permasalahan dalam laporan tugas menggunakan algoritma genetika.
akhir ini. Hal yang dibutuhkan oleh penulis
adalah informasi-informasi mengenai
penjadwalan proyek dan metode yang
digunakan dalam penelitian kasus ini, yaitu
algoritma genetika. Ada tiga pendekatan yang
penulis lakukan untuk memperoleh informasi-
informasi atau pengumpulan data ini
diantaranya adalah:
a. Wawancara (Interview)
Wawancara yaitu suatu model data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau tanya
jawab secara langsung kepada project manager
dan karyawan CV. Kambang Putra. Wawancara
pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
permasalahan-permasalahan atau kendala-
kendala dalam penjadwalan proyek.
b. Studi Pustaka (Library Research)
Studi pustaka merupakan metode yang
dilakukan untuk menemukan dan
mengumpulkan data atau informasi kasus dari
referensi-referensi terkait. Referensi-referensi
ini dapat berupa buku-buku tentang metode
penjadwalan, jurnal-jurnal atau tulisan
penelitian penjadwalan menggunakan algoritma
genetika, atau artikel-artikel yang membahas Gambar 2. Flowchart Penjadwalan Proyek
kasus yang sama dengan kasus dalam laporan menggunakan Algoritma Genetika.

1675
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

Perancangan Sistem dihasilkan oleh sistem penjadwalan proyek


Perancangan berarti metode yang khusus menggunakan algoritma genetika
digunakan untuk merancang hal- hal yang telah
dianalisa dengan tujuan untuk memberikan Kesimpulan dan Saran
kemudahan dan menyeder-hanakan suatu Tahapan kesimpulan dan saran merupakan
proses atau jalannya aliran data, perancangan akhir dari penelitian tugas akhir ini. Tahapan ini
terhadap model sistem, dan merancang bangun berisi tentang kesimpulan dari hasil-hasil
sistem ini. Perancangan ini meliputi: penelitian dan pengujian yang telah dilakukan
a. Perancangan model sistem, merupakan pada penelitian tugas akhir ini, yaitu
gambaran atau rencana alur proses dari membangun sistem penjadwalan proyek
sistem yang akan dibangun. Perancangan menggunakan algoritma genetika serta berisi
ini terdiri dari perancangan flowchart saran-saran membangun yang dapat dijadikan
system, context diagram, data flow bahan penelitian ulang untuk meneliti dan
diagram (DFD). merancang sistem penjadwalan yang lebih baik.
b. Perancangan database, merupakan tahapan
untuk memetakan model konseptual ke
model basis data yang akan dipakai. PEMBAHASAN
Perancangan ini terdiri dari entity
relationship diagram (ERD) dan kamus Adapun sebagai contoh penyelesaian
data. persoalan, maka digunakan data proyek
c. Perancangan struktur menu, digunakan Rehabilitasi Puskesmas Minanga dengan
untuk memberikan gambaran terhadap rincian pekerjaan atau kegiatan dapat dilihat
menu-menu atau fitur pada sistem yang pada tabel di bawah ini berikut penjelasan
akan dibangun. susunan kegiatannya:
d. Perancangan antar muka (interface) untuk
mempermudah komunikasi antara Tabel 1. Rincian Kegiatan
Kegiatan pendahulu Durasi
No Nama Kegiatan
pengguna (user) dengan sistem. Dalam I PEKERJAAN PERSIAPAN
(predecessor) (minggu)

perancangan interface ini ada hal yang 1.1 Pembersihan Lokasi


1.2 Pengukuran & Pasang BM/ Bouwplank 1.1
1
1
harus diperhatikan yaitu bagaimana 1.3 Pembuatan Direksi Keet + Gudang/Barak Keja
1.4 Papan Nama Proyek
1.1
1.1
1
1
menciptakan tampilan yang baik dan 1.5 Pembongkaran Beton Bertulang Bangunan Lama
1.6 Pembongkaran Dinding Bata Bangunan Lama
1.1
1.1
1
1
mudah dimengerti oleh pengguna
II PEKERJAAN PONDASI
1.7 Pondasi Sumuran A Diam.200,T=300, tbl=20 cm , PS 13 Bh 1.1,1.3, 1.2, 1.5, 1.6 2
1.8 Pondasi Sumuran Diam.200,T=140, tbl=25 cm , PS1 1Bh 1.1,1.3, 1.2, 1.5, 1.6 1

Pengujian 1.9 Pondasi Telapak B Uk.100x100x25, 6 Bh


1.10 Pondasi Telapak C Uk.100x100x25, 5 Bh
1.1,1.3, 1.2, 1.5, 1.6
1.1,1.3, 1.2, 1.5, 1.6
1
1
Selanjutnya dilakukan pengujian (testing) 1.11 Pondasi Menerus Tipe A
1.12 Pondasi Menerus Tipe B
1.1, 1.2, 1.7
1.1, 1.2, 1.9
1
1
terhadap perangkat lunak yang telah dibangun Total Waktu (Minggu) 13

agar dapat diketahui hasilnya. Jika terdapat


error, maka pengujian akan diulangi untuk Langkah-langkah perhitungan :
dilakukan pengecekan ulang. Metode
pengujian yang digunakan yaitu: 1. Representasi dan Inisialisasi Populasi
a. Pengujian blackbox untuk pengujian tingkah Awal
laku sistem yang telah dirancang. Contoh representasi kromosom suatu
b. Pengujian performansi untuk mengetahui populasi dengan ukuran populasi 8 dari
apakah sistem penjadwalan proyek kasus pada contoh diatas dapat dilihat pada
menggunakan algoritma genetika berhasil tabel dibawah ini.
menghasilkan jadwal yang memenuhi
semua constraint. Tabel 2. Inisialisasi Populasi Awal
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12
c. User Acceptance Test, merupakan KROMOSOM 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3
pengujian yang dilakukan dengan meminta KROMOSOM 2 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3
KROMOSOM 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
persetujuan dari user terhadap output yang KROMOSOM 4 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3
KROMOSOM 5 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3
KROMOSOM 6 1 1 1 1 1 1 2 3 3 2 2 2

1676
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

Dari tabel diatas untuk kromosom 1 Langkah kedua adalah menghitung


terdiri dari kumpulan gen X1, X2, X12 berisi probabilitas setiap kromosom dengan cara
bilangan bulat positif yang merupakan saat membagi nilai fitness tiap kromosom dengan
pelaksanaan kegiatan proyek. Pada total nilai fitness. Sehingga didapatkan hasil
kromosom 1 dapat dijelaskan bahwa gen X1 seperti ini:
mempunyai nilai 1 menunjukkan bahwa
kegiatan 1.1 dilaksanakan pada minggu ke 1, Tabel 4. Probabilitas tiap kromosom
gen X7 mempunyai nilai 2 menunjukan KROMOSOM PROBABILITAS
1 0.5 / 2.78 = 0.179
bahwa kegiatan 1.7 dilaksanakan pada
2 0.25 / 2.78 = 0.089
minggu ke 2, dan seterusnya sampai dengan
3 0.25 / 2.78 = 0.089
gen X12 yang mempunyai nilai 3 yang
4 4 0.5 / 2.78 = 0.179
menunjukan bahwa kegiatan 1.12 5 0.25 / 2.78 = 0.089
dilaksanakan pada minggu ke 3. Demikian 6 0.2 / 2.78 = 0.072
juga dengan kromosom ke 2 sampai dengan TOTAL 1
kromosom ke 8.
Langkah ketiga adalah menempatkan
2. Evaluasi Fungsi Fitness
masing-masing kromosom pada interval nilai
Proses ini dilakukan dengan
[0-1].
memperhatikan aturan (constraint) yang telah
ditetapkan sebelumnya. Setiap kromosom
akan diperiksa satu persatu dan dibandingkan Tabel 5. kromosom Interval
dengan kromosom lainnya sesuai dengan KROMOSOM INTERVAL NILAI

constraint. 1 0 – 0.179
2 0.180 – 0.268
3 3 0.269 – 0.357
3. Seleksi
4 0.358 – 0.536
Pembentukan susunan kromosom pada 5 0.537 – 0.625
suatu populasi baru dilakukan dengan 6 0.698 – 0.876
menggunakan metode seleksi roulette-wheel. TOTAL 1
Sesuai dengan namanya, metode ini
menirukan permainan roulette-wheel dimana
masing-masing kromosom menempati Untuk menentukan susunan populasi baru
potongan lingkaran pada roulette-wheel hasil seleksi maka dibangkitkan bilangan acak
secara proporsional sesuai dengan nilai (random) antara [0-1]. Dimisalkan bilangan
fitnessnya. Kromosom yang memiliki nilai yang dibangkitkan adalah
fitness lebih besar menempati potongan [0.25;0.1;0.35;0.5;0.75;0.6;0.9;0.65] maka
lingkaran yang lebih besar dibandingkan susunan kromosom populasi baru hasil seleksi
dengan kromosom bernilai fitness rendah. adalah:
Langkah pertama metode ini adalah
Tabel 6. Populasi baru hasil seleksi
menghitung total nilai fitness seluruh
kromosom.

Tabel 3. Total Nilai Fitness


Kromosom Nilai Fitness
1 0.5
2 0.25
4. Pindah Silang (Crossover)
3 0.25
4 0.5
Pindah silang (CrossOver) digunakan
5 0.25 sebagai metode pemotongan kromosom
6 0.2 secara acak (random). Metode pindah silang
Total Nilai Fitness 2.78 yang paling umum digunakan adalah pindah
silang satu titik potong (one-point

1677
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

crossover). Suatu titik potong dipilih secara antara [0-1], misalnya 0,1 maka diharapkan
acak (random), kemudian bagian pertama mutasi yang terjadi adalah : 0,1 x 36 = 3,6 =
dari kromosom induk 1 digabungkan dengan 4 gen yang akan mengalami mutasi.
bagian kedua dari kromosom induk 2. Pemilihan posisi gen yang akan dimutasi
Bilangan acak (random) yang dibangkitkan dilakukan secara acak. Diasumsikan gen
untuk menentukan posisi titik potong adalah yang mendapatkan bilangan dibawah
[1-N] dimana N merupakan banyaknya probabilitas mutasi adalah gen ke 5, 6, 17,
jumlah gen dalam satu kromosom. Untuk dan 25. Nilai gen yang terkena proses
contoh ini ditentukan probabilitas crossover mutasi nilainya akan diganti secara random.
(Pc) yaitu 0.6. Setelah proses berhenti, kromosom hasil
Dimisalkan dari contoh yang ada, nilai mutasi akan dievaluasi.
untuk kromosom 1, 2, 3, dan 4 kurang dari
probabilitas crossover (Pc) yang telah
ditentukan serta bilangan acak (random)
untuk posisi titik potong adalah pada posisi
gen ke-3, maka proses pindah silangnya Tabel 9. krompsom hasil proses Motasi
adalah:

Tabel 7. Kromosom induk


Hasil dari perhitungan diatas kromosom 1
dan 3 memiliki nilai fitness terbaik karena tidak
terdapat pelanggaran terhadap constraint yang
telah ditetapkan. Karena kegiatan pertama
Tabel 8. Kromosom hasil proses crossover pada kromosom 3 bisa dilaksanakan pada
hari pertama, maka kromosom 1 merupakan
hasil yang terbaik dan solusi yang paling
optimal.

Tabel 10. Kromosom terbaik

Dari hasil crossover diatas, kromosom Pada kromosom 1 dapat dijelaskan bahwa gen
yang masih memiliki pelanggaran yaitu X1 mempunyai nilai 1 menunjukkan bahwa
kromosom 1, 2, dan 4 akan menjalani kegiatan 1.1 dilaksanakan pada minggu ke 1,
proses selanjutnya yaitu mutasi. gen X2 mempunyai nilai 1 menunjukan bahwa
kegiatan 1.2 dilaksanakan pada minggu ke 1,
Sedangkan kromosom yang tidak memiliki
dan seterusnya sampai dengan gen X12 yang
pelanggaran yaitu kromosom 3 akan
mempunyai nilai 3 yang menunjukan bahwa
disimpan sebagai kromosom yang baik yang
kegiatan 1.12 dilaksanakan pada minggu ke 3.
nantinya akan digunakan untuk
dibandingkan kromosom hasil mutasi.

5. Mutasi PENUTUP
Untuk mendapatkan posisi gen yang akan
Kesimpulan
dimutasi maka perlu dihitung jumlah total
Dari proses perhitungan dengan metode
gen dalam satu populasi yaitu Total gen =
Algoritma Genetika dapat disimpulkan
Jumlah gen dalam satu kromosom x
kromosom 1 dan 3 memiliki nilai fitness terbaik
Jumlah kromosom yang ada. Berdasarkan
karena tidak terdapat pelanggaran terhadap
contoh yang ada maka total gen adalah = 12
constraint yang telah ditetapkan. Karena
x 3 = 36. Probabilitas mutasi umumnya diset

1678
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

kegiatan X10 sampai X12 pada kromosom 3


bisa dilaksanakan pada hari ke dua, maka Sistem penjadwalan proyek menggunakan
kromosom 1 merupakan hasil yang terbaik dan algoritma genetika ini telah berhasil dibangun
solusi yang paling optimal. dan diimplementasikan untuk mencari solusi
jadwal yang optimal yaitu memenuhi
Tabel 11. Kromosom Hasil Terbaik batasan/persyaratan (constraints) dalam
penjadwalan proyek, meliputi beberapa
Sumber; Hasil Analisis (Ilham, 2019) kegiatan tidak bisa dimulai sebelum kegiatan
yang lain selesai, mengoptimalkan efisiensi
Perhitungan penjadwalan yang telah di olah pemakaian waktu pelaksanaan setiap kegiatan,
dengan menggunakan metode Algoritma dan tidak boleh melebihi durasi proyek yang
Genetika menghasilkan waktu yang lebih telah ditetapkan.
singkat dari jadwal yang sebenarnya
diselesaikan selama 3 minggu, di singkat Saran
menjadi 2 minggu masa pekerjaan.
Adapun saran-saran yang diajukan oleh
Tabel 12. Jadwal hasil dari metode Algoritma penulis untuk pengembangan penelitian
Genetika selanjutnya yaitu:
No Uraian Pekerjaan Jumlah Harga Bobot
Minggu 1 1. Dapat dikembangkan sistem penjadwalan
(Rp.) (%) 1 2 3 4 proyek yang dapat menangani berbagai
I PEKERJAAN PERSIAPAN kendala, seperti keterbatasan sumber daya
1 Pembersihan Lokasi 8,951,250.00 0.139 0.139
2 Pengukuran & Pasang BM/ Bouwplank 6,494,103.00 0.101 0.101 manusia dan biaya.
3 Pembuatan Direksi Keet + Gudang/Barak Keja 32,888,667.90 0.510 0.510
4 Papan Nama Proyek
5 Pembongkaran Beton Bertulang Bangunan Lama
600,000.00
23,921,128.00
0.009
0.371
0.009
0.371
2. Diharapkan sistem penjadwalan proyek
6 Pembongkaran Dinding Bata Bangunan Lama 23,067,000.00 0.358 0.358 hendaknya dapat memberikan lebih
II PEKERJAAN PONDASI
1 Pondasi Sumuran A Diam.200,T=300, tbl=20 cm , PS 13 Bh 210,489,089.17 3.265 3.265
banyak pilihan metode seleksi dan metode
2 Pondasi Sumuran Diam.200,T=140, tbl=25 cm , PS1 1Bh 13,431,754.05 0.208 0.208 pindah silang (crossover).
3 Pondasi Telapak B Uk.100x100x25, 6 Bh 7,855,676.85 0.122 0.122
4 Pondasi Telapak C Uk.100x100x25, 5 Bh 6,551,899.67 0.102 0.102
5 Pondasi Menerus Tipe A 39,907,990.43 0.619 0.619
6 Pondasi Menerus Tipe B 18,200,971.83 0.282 0.282

Sumber: Hasil Analisis (Ilham, 2019)

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Fachrudin. 2009. Penerapan Algoritma Genetika Untuk Masalah Penjadwalan Job Shop pada
Lingkungan Industri Pakaian. Skripsi Sarjana, Fakultas Teknologi Informasi Institut
Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya.

Arifudin, Riza. Optimasi Penjadwalan Proyek dengan Penyeimbangan Biaya Menggunakan Kombinasi
CPM dan Algoritma Genetika, Jurnal Masyarakat Informatika, Volume 2, Nomor 4, ISSN 2086
– 4930.

Erika, Maya. 2008., Sistem Perencanaan dan Pengendalian Jadwal Proyek Menggunakan Precedence
Diagram Method (PDM)”. Skripsi Sarjana, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri SUSKA, Riau.

Fadlisyah, Arnawan, Faisal, 2009. Algoritma Genetika. Graha Ilmu, Yogyakarta,

Jogiyanto. 1990. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek
aplikasi bisnis. Andi Offset,Yogyakarta.

Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan terstruktur teori dan praktek
aplikasi bisnis. Andi Offset,Yogyakarta.

1679
Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.12 Desember 2019 (1669-1680) ISSN: 2337-6732

Kusumadewi, Sri. Articial Intelligence. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003.

Putra, Yendrika. 2009. Aplikasi Penjadwalan Perkuliahan Menggunakan Algoritma Genetika. Skripsi
Sarjana, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri SUSKA, Riau.

Sam’ani. 2012. Rancang Bangun Sistem Penjadwalan Perkuliahan dan Ujian Akhir Semester
dengan Pendekatan Algoritma Genetika. Tesis Pascasarjana, Universitas Diponegoro,
Semarang.

Wiwik, Amalia Utamima, Khairil Juhdi Siregar. 2015. Optimasi Penjadwalan Proyek Menggunakan
Algoritma Genetika. Jurnal Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut
Sepuluh November, Surabaya,

Suyanto. 2005. Algoritma Genetika dalam Matlab. Andi, Yogyakarta.

1680

Anda mungkin juga menyukai