Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Imam Syamsudin alqurthubi-Al jami li-ahkamil Qur'an

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : M.Mufassirin

Dosen Pengampu : Dr. H. Bukhori Abdul Shomad, M.A

Disusun Oleh :

Ahmad Baydowi 2031030105

Hanifa Erviana S. 2031030159

Iqbalul Jihad 2031030124

ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI LAMPUNG

2022/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Imam Syamsudin alqurthubi-Al
jami li-ahkamil Qur'an” ini, meskipun masih banyak kekurangan.

Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. kami mengucapkan terima kasih untuk semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini sehingga dapat terselesaikan.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
“M.Mufassirin’’, Bapak Bukhori Abdul Shomad, M.A. yang telah memberikan bimbingan
dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan
baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini dari segi
penyusunan maupun dari segi materi. Demikian pula dengan makalah ini. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan setiap kritik dan saran yang bersifat membangun, yang dapat
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.

Minggu, 6 Maret 2022


PEMBAHASAN

A. Biografi Imam Syamsudin alqurthubi

Nama lengkap Syamsudin alqurthubi adalah adalah Syaikh Al-Imam Al-Alim Al-
Faqih Al-Mufassir Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar bin Farh Al-
Andalusi Al Qurthubi. Seorang ahli tafsir terkemuka, dan ahli ibadat yang saleh
kepribadiannya, berasal dari kota Cordova.

Al-Qurthubi hidup di tengah keluarga yang berasal dari negeri Andalusia, dan berkait
erat dengan bumi negerinya tercinta itu.Ayahandanya benar-benar memperhatikan
pertumbuhannya, dan mengajarinya segala macam ilmu keislaman yang terkenal di negerinya
pada masanya, tanpa kecuali.Sebagai bukti atas keragaman dan keluasan ilmu yang telah
dipelajari Imam Al-Qurthubi, ialah penafsirannya terhadap Al-Qur'an, yang memerlukan
pengetahuan luas dalam berbagai disiplin ilmu Islam dan Arab.Al-Qurthubi Rahimahullah
wafat pada malam hari Senin, 9 Syawal tahun 761 H. Dikebumikan di Kota Bani Khushaib
(Al-Menya), Menya Al-Fuli di dataran tinggi Mesir.

Jika kita perhatikan wawasan yang dimiliki Imam Al-Qurthubi, maka kita dapati
wawasan yang sangat tinggi nilainya.Sedemikian ini tentu tidak muncul dalam waktu yang
singkat.Dan semestinya juga ditopang oleh faktor waktu dan tempat seperti tergambar pada
penjelasan singkat di atas.Kehidupan intelektual Imam Al-Qurthubi terbagi menjadi dua
bagian pokok: pertama di Cordoba (Andalusia), dan kedua di Mesir.

Di Andalusia, Al-Qurthubi terus menerus mengikuti Janlagah keilmuan yang


diadakan di masjid-masjid maupun di sekolah-sekolah. Orang-orang Andalusia pada waktu
itu telah membangun sekolah-sekolah dan perpustakaan-perpustakaan di berbagai kota besar,
dan juga perguruan perguruan tinggi yang menjadi sumber ilmu pengetahuan di Eropa yang
tak tertandingi sekian lamanya. Dari sumber-sumber ilmu itulah Al-Qurthubi menimba
keilmuannya yang pertama.1

1
At tadzkirah jilid 1 bekal menghadapi kehidupan abadi
repository.iainkudus. Biografi Imam Syamsuddin
kitab tafsir Al-Jāmi’ li Aḥkam Al-Qur’ ḥ ān wa al-Mubayyin Limā Ta ammanaḥu Min ḑ al-Ṣunnaḥ wa Āyi al-
Furqān
TAFSIR AL-QURTUBI: METODOLOGI, KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA, oleh Moh. Jufriyadi Sholeh
Epistemologi Tafsir al-Jami' li Ahkam al-Qur'an Karya al-Qurtubi, oleh ahmad zainal abidin, Eko Zulfikar
Adapun tentang pendidikan yang dia peroleh di Mesir, maka bisa kami ceritakan di
sini, bahwa secara umum, Al-Qurthubi telah pergi meninggalkan Andalusia -setelah
berpindah-pindah ke berbagai kota di negara ini- menuju Mesir, dan tinggal di kota
Iskandaria, yang merupakan pintu utama bagi para pendatang dari arah utara ke Laut Tengah
dan menuju Mesir.

Al-Qurthubi sering berpindah-pindah ke berbagai kota di Mesir. Dari Iskandaria dia


menuju ke berbagai tempat di wilayah dataran tinggi negeri itu melewati Kairo.Dia selalu
belajar kepada para ulama di setiap tempat yang dia jumpai. Pada saat yang sama bertukar
pikiran dan pengalaman, hingga akhirnya menetap di Qush, sebuah kota di wilayah dataran
tinggi. Di Qush inilah dua buah pengajaran; ilmu dari Kordoba dan ilmu dari Mesir,
bersinergi, lalu menghasilkan suatu formulasi ilmu pengetahuan yang sangat tinggi mutunya,
yang menghiasi imam kita, Al-Qurthubi.2

B. Guru-Guru Imam Al-Qurthubi di Andalusia

Imam Al-Qurthubi berguru dan menimba ilmu dari para ulama besar di Andalusia, di
antaranya adalah:

1) Al Qadhi Abu Amir Yahya bin Amir bin Ahmad bin Mani'. -Yahya bin Abdurrahman bin
Ahmad bin Abdurrahman bin Rabi'.
2) Ahmad bin Muhammad bin Al-Qaisi, yang terkenal dengan Ibnu Abi Hujjah.

Guru-guru Imam Al-Qurthubi di Mesir Adapun guru-guru Imam Al-Qurthubi ketika di Mesir
antara lain:

1) Abu Bakar Muhammad bin Al-Walid, seorang tokoh yang berasal dari Andalusia juga,
dijumpai Al-Qurthubi di Madrasah Ath-Thurthusyi. - Al-Hafizh As-Salafi Abu Ath-
Thahir Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Ashbahani.
2) Ibnul Jumaizi Bahauddin Abu Al-Hasan Ali bin Hibatullah bin Salamah bin Muslim bin
Ahmad bin Ali Al-Lakhmi Al-Mishri Asy-Syafi'i
3) Ibu Rawaj Rasyiduddin Abu Muhammad Abdul Wahab bin Rawaj

2
At tadzkirah jilid 1 bekal menghadapi kehidupan abadi
kitab tafsir Al-Jāmi’ li Aḥkam Al-Qur’ ḥ ān wa al-Mubayyin Limā Ta ammanaḥu Min ḑ al-Ṣunnaḥ wa Āyi al-
Furqān
TAFSIR AL-QURTUBI: METODOLOGI, KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA, oleh Moh. Jufriyadi Sholeh
Epistemologi Tafsir al-Jami' li Ahkam al-Qur'an Karya al-Qurtubi, oleh ahmad zainal abidin, Eko Zulfikar
4) Abu Al-Abbas Ahmad bin Umar bin Ibrahim Al-Maliki. Beliau berasal dariKordoba,
penulis kitab Al-Mufhim Fi Syarh Muslim". Banyak orang kebingungan dalam mengenal
antara beliau dengan Imam Al-Qurthubi sampai-sampai ada sebagian mereka
mengatakan bahwa Abu Al-Abbas adalah penulis kital ini, "A Taldin FA Al-Mutas Umur
Al-Akhirah. Selain tersebut diatas, masih ada guru guru al qurthubi, diantaranya mereka
yaitu: al hasan bin Muhammad bin Muhammad bin amruk at taimi an nisaburi abu ali
shadruddin al kari.3
1 Karya-Karya Imam Al-Qurthubi

Imam Al-Qurthubi telah menulis berbagai kitab tentang tafsir, hadits, qiraat dan ilmu-ilmu
lainnya tentang supra natural atau metafisika. Antara lain yang paling terkenal ialah: Abu
Syuaib bin Abdillah bin Al-Hasan bin Al-Harani.

1) Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an, wa Al-Mubin Lima Tadhammanahu Min As-Sunnah wa


Ayi Al-Furqan.
2) At-Tadzkirah Fi Ahwal Al-Mauta wa Umur Al-Akhirah. Inilah kitab yang tengahkami
sajikan kepada Anda.
3) Al-Asna fi Syarh Asmaillah Al-Husna.
4) Syarh At-Taqashshi.
5) Al-l'lam Bima fi Din An-Nashara Min Al-Mafasid wa Al-Auham, wa Ichhar Mahasin Din
Al-Islam.
6) At-Tidzkar fi Fadhl Al-Adzkar.
7) Qam'ul Hirsh bi Az-Zuhd tea Al-Qama'ah, wa Raddu Dzalika As-Su'al bi Al-Kutubwa
Asy-Syafa'ah.
8) At-Taqrib li Kitab At-Tamhid.
9) Risalah fi Algab Al-Hadits.
10) Al-Aqdhiyah
11) Al-Mishbah fi Al-Jam's Baina Al-Afal wa As-Shilah (tentang Ilmu Bahasa)
12) Al-Muqtabes fi Syarlı Muscaththa Malik Ibn Anas,
13) Manhaj Al-Ibad ww Mahajjah As-Salikin wa Az-Zuhhand.
14) Al-Luna Al-Lu lumatlı fi Syarh Al-Ispirat An-Nabasenuh, dan lain-lain.4

3
At tadzkirah jilid 1 bekal menghadapi kehidupan abadi
kitab tafsir Al-Jāmi’ li Aḥkam Al-Qur’ ḥ ān wa al-Mubayyin Limā Ta ammanaḥu Min ḑ al-Ṣunnaḥ wa Āyi al-
Furqān
TAFSIR AL-QURTUBI: METODOLOGI, KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA, oleh Moh. Jufriyadi Sholeh
Epistemologi Tafsir al-Jami' li Ahkam al-Qur'an Karya al-Qurtubi, oleh ahmad zainal abidin, Eko Zulfikar
2 Model Kitab Tafsir Al-Jami' li Ahkam Al-Qur'an

Kitab tafsir ini merupakan salah satu kitab tafsir yang sangat fenomenal, karena
merupakan kitab tafsir yang paling lengkap dalam membahas fiqih di eranya.Kitab tafsir ini
mencakup berbagai madzhab fiqih walaupun perhatiannya terhadap aspek qira’at, i’rab,
masalah-masalah yang berkaitan dengan ilmu Nahwu dan Balaghah, yang berkaitan dengan
nasikh-mansukh juga sangat diperhatikan.kitab ini berisi himpunan hukum-hukum Alquran
dan penjelasan terhadap isi kandungannya dari al-Ṣunnah dan ayat-ayat Alquran.

Berangkat dari pencarian ilmu dari para Ulama’ (seperti Abū al-‘Abbās bin ‘Umar Al-
Qurt ḥubī Abū al-Hasan bin Muh ḥammad bin Muh ḥammad al-Bakhri), kemudian Imam Al-
Qurt ḥub diasumsikan berhasrat besar untuk menyusun ῑ kitab tafsir yang juga bernuansa fiqh
dengan menampilkan pendapat imam-imam madzhab fiqh dan juga menampilkan hadis yang
sesuai dengan masalah yang dibahas.Ṣelain itu kitab tafsir yang telah ada sedikit sekali yang
bernuansa fiqh. Karena itulah Imam Al-Qurt ḥub menyusun kitabnya, hal ini akan
mempermudah masyarakat, karena disamping menemukan tafsir Ia juga akan mendapatkan
banyak pandangan imam madzhab fiqh, hadis-hadis Rasulullah saw maupun pandangan para
ulama’ mengenai masalah itu. Latar belakang Al-Qurt ḥubῑ menyusun kitab tafsir ini telah
dijelaskan pada bagian pendahuluan kitab tafsirnya, ia berkata : “Kitab Allah merupakan
kitab yang mengandung seluruh Ulum al-Ṣyar’i yang berbicara masalah hukum dan
kewajiban. Allah menurunkannya kepada Muh ḥammad, aku pikir harus menggunakan
hidupku dan mencurahkan karunia ini untuk menyibukan diri dengan Alquran dengan cara
menulis pejelasan yang ringkas yang memuat intisari-intisari tafsir, bahasa, ‘irab, qira’at,
menolak penyimpangan dan kesesatan, menyebutkan hadis-hadis nabi dan sebab turunnya
ayat sebagai keterangan dalam menjelaskan hukum-hukum alquran, mengumpukan
penjelasan-penjelasan maknanya, sebagai pejelasan ayat-ayat yang samar dengan
menyertakan perkataan salaf.”

Al-Qurt ḥub menulis kitab tafsir ini, semata-mata memang karena ῑ dorongan hatinya,
bukan atas permintaan seorang tokoh ataupun mimpi.Ia berharap agar kitab ini bermanfaat

4
kitab tafsir Al-Jāmi’ li Aḥkam Al-Qur’ ḥ ān wa al-Mubayyin Limā Ta ammanaḥu Min ḑ al-Ṣunnaḥ wa Āyi al-
Furqān
TAFSIR AL-QURTUBI: METODOLOGI, KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA, oleh Moh. Jufriyadi Sholeh
Epistemologi Tafsir al-Jami' li Ahkam al-Qur'an Karya al-Qurtubi, oleh ahmad zainal abidin, Eko Zulfikar
Meninjau Tafsir Al-Jami’ Li Ahkami Al-Qur’an Karya Imam Al-Qurthubi: Manhaj dan Rasionalitas, Volume 1,
Nomor 1 Januari-Maret 2021
dan menjadi amal shaleh yang kekal setelah ia wafat. Dalam menulis tafsirnya, banyak sekali
sumber yang digunakan AlQurt ḥubῑ sebagai sumber rujukan. Ṣumber-sumber ini telah
dipaparkan pada muqaddimaḥ kitab aslinya5

3 Metode Penulisan Tafsir

Menurut Amin Al-Khuli dalam bukunya Manaḥij Tajdid bahwa dalam penulisan kitab
tafsir dikenal dengan tiga macam sistematika (tartib), yakni Mushafi, Nuzuli dan Maudu’i.

1. Ṣistematika Mushafi: Penyusunan kitab tafsir dengan berpedoman pada tertib


susunan ayat-ayat dan surat-surat dalaam mushaf, dengan dimulai dari surat al-fǎtihah, al-
baqarah, dan seterusnya sampai al-nǎs.

2. Ṣistematika Nuzuli: Penyusunan kitab tafsir berdasarkan kronologis turunnya surat-


surat alquran, contohnya adalah kitab al-tafsīr al-hadīs karyanya Muhammad ‘Izzah
Darwazah.

3. Ṣistematika Maudhu’i: Penyusunan kitab tafsir berdasarkan topik-topik tertentu


dengan mengumpulkan ayat-ayat yang ada hubungannya dengan topik tersebut dan kemudian
ditafsirkan.

Dalam penulisan tafsirnya, Al-Qurtḥubi menggunakan sistematika mushafi, yakni


susunan ayat-ayat dan surat-surat dalam mushaf, dimulai dari surat al-fǎtihah, al-baqarah, dan
seterusnya sampai an-nas, atau yang sering dikenal dengan sebutan tafsir tahlili.

Langkah-langkah yang dilakukan Al-Qurt}ubī dalam menafsirkan al-Qur’an dapat


dijelaskan dengan perincian sebagai berikut: (1) memberikan kupasan dari segi bahasa; (2)
menyebutkan ayat-ayat lain yang berkaitan dan hadis-hadis dengan menyebutnyasebagai
dalil; (3) menolak pendapat yang dianggap tidak sesuai dengan pemahamannya; (4) mengutip
pendapat ulama sebagai alat untuk menjelaskan permasalahan yang berkaitan dengan pokok
bahasan; (5) mendiskusikan pendapat ulama dengan argumentasi masing-masing, setelah itu
melakukan perbandingan dan mengunggulkan serta mengambil pendapat yang dianggap
paling benar.
5
kitab tafsir Al-Jāmi’ li Aḥkam Al-Qur’ ḥ ān wa al-Mubayyin Limā Ta ammanaḥu Min ḑ al-Ṣunnaḥ wa Āyi al-
Furqān
TAFSIR AL-QURTUBI: METODOLOGI, KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA, oleh Moh. Jufriyadi Sholeh
Epistemologi Tafsir al-Jami' li Ahkam al-Qur'an Karya al-Qurtubi, oleh ahmad zainal abidin, Eko Zulfikar
Meninjau Tafsir Al-Jami’ Li Ahkami Al-Qur’an Karya Imam Al-Qurthubi: Manhaj dan Rasionalitas, Volume 1,
Nomor 1 Januari-Maret 2021
4 Contoh-contoh Penafsiran

Pertama, Penafsiran Alquran dengan Alquran, Al-Thabari merupakan mufasir yang sangat
menyakini bahwa ayat Alquran dapat menafsirkan ayat Alquran yang lainnya.Seperti dalam

Sebagai contoh poin yang pertama,Al-Qurt}ubī mengupas dari segi bahasa adalah ketika ia
menafsirkan Qs. al-Māidah (5) sebagai berikut:

Dalam menafsiran ayat tersebut nampak Al-Qurtubī sangat memperhatikan aspek bahasa
dalam penafsiran. Menurutnya, al-tahasun adalah sesuatu yang terpelihara dan terjaga baik.
Dari akar kata ini diambil kosa kata al-h}is|n (benteng) karena dengan benteng itu orang
dapat bertahan dan selamat. Dalam konteks ini Allah berfirman: “Dan kami mengajarinya
(Nabi Dawud) membuat baju besi agar dapat menyelamatkan kau dalam pertempuran” (al-
Anbiya’: 70), artinya dengan berbaju itu seseorang terjaga dari luka dalam pertempuran).
Lafaz al-hisān dengan huruf ha’ yang dikasrah (‫صحال‬
ِ ‫ )نا‬yang berarti kuda jantan, berasal dari
akar kata ini karena kuda memang dapat mencegah pemiliknya dari kecelakaan. Tapi kata al-
hasān dengan huruf ha’ difathah (‫)اص[حال‬
َ berarti al-afīfah (perempuan baik-baik); karena
kepribadiannya yang baik itu dapat menjaga dirinya dari kehancuran.Perempuan yang pandai
menjaga diri akan selalu terpelihara sehingga dia menjadi seorang yang terpelihara baik.
Selain itu, Al-Qurt}ubī dalam menjelaskan makna leksikal ayat al-Qur’an terbukti banyak
menggunakan syair Arab untuk menyingkap maksud dan tujuan ayat al-Qur’an. Ini terlihat,
misalnya, ketika ia menafsirkan Qs. al-Baqarah (2): sebagai berikut:

Ayat tersebut oleh Al-Qurt}ubī ditafsirkan dengan mengandung

tiga makna, sebagai berikut:

1. Al-Syakk (ragu/keraguan), seperti ungkapan ‘Abd Allāh ibn al-Zab’arī: “Tidak ada
keraguan di dalam kebenaran wahai Umimah, tetapi keraguan adalah apa yang orang bodoh
katakan”.

2. Al-Tuhmah (tuduhan/sangkaan), seperti ungkapan Jamīl: “Butsainah berkata wahai Jamīl


didiklah saya, maka saya menjawab: kami bisa tertuduh wahai Butsain Murīb”.
3. Al-Hājah (keinginan), seperti ungkapan: “Kami telah menyelasaikan banyak keinginan di
Tihāmah dan Khaibar, kemudian kami mengumpulkan banyak pedang”

5 Kelebihan dan Kelemahan Tafsir Al-Thabari

Kelebihan tafsir Atthabari antara lain

1. Tidak Fanatik Madzab,


2. Bersikap objektif dalam menyampaikan pembahasanpembahasan yang ada dalam kitab
tafsirnya, cerdas dalam menyampaikan kritikan-kritikannya,
3. Menaruh perhatian besar terhadap ilmu tafsir dari berbagai aspeknya, serta mendalami
setiap ilmu yang dipaparkan dan dibicarakan di dalam kitabnya itu.
4. Sangat memperhatikan asbabbun nuzul ayat untuk memahami makna ayat yang
dikajinya.
5. Sangat memperhatikan aspek qira’at, i’rab, masalahmasalah yang berkaitan dengan ilmu
Nahwu dan Sharraf.
6. Sangat memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan nasikh-mansukh dalam penafsiran
ayat-ayat al-Qur’an.
7. Memuat hukum-hukum yang terdapat dalam al- Qur’an dengan pembahasan yang luas.
8. Hadits-hadits yang ada didalamnya di-takhrij, dan pada umumnya disandarkan langsung
kepada orang yang meriwayatkannya6.
9. Menyandarkan pendapat kepada yang memilki pernyataan atau pendapat tersebut.7

Adapun sisi Kekurangan tafsir Atthabari yaitu

1. Terkadang mambahas masalah fiqih, menampil cerita atau kisah isra’iliyat, dan
pembahasan-pembahasan yang tidak ada hubungannya dengan penafsiran ayat yang
dibahasnya.8
6

8
kitab tafsir Al-Jāmi’ li Aḥkam Al-Qur’ ḥ ān wa al-Mubayyin Limā Ta ammanaḥu Min ḑ al-Ṣunnaḥ wa Āyi al-
Furqān
TAFSIR AL-QURTUBI: METODOLOGI, KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA, oleh Moh. Jufriyadi
Sholeh
Epistemologi Tafsir al-Jami' li Ahkam al-Qur'an Karya al-Qurtubi, oleh ahmad zainal abidin, Eko Zulfikar
Meninjau Tafsir Al-Jami’ Li Ahkami Al-Qur’an Karya Imam Al-Qurthubi: Manhaj dan Rasionalitas, Volume 1,
Nomor 1 Januari-Maret 2021
2. Salah dalam menisbatkan pendapat.
3. Menisbatkan hadis bukan kepada perawinya.9
4. Menisbatkan hadis bukan kepada mukharrij-nya (kodifikatornya).10

6 Sumber Penafsiran

Berdasarkan sumber penafsirannya, kitab al-Jāmi’ li Ahkām al-Qur’ān ini dapat


dikategorikan sebagai salah satu kitab tafsir yang bercorak tafsir bi al-ma’s}ūr atau bi al-
riwāyah. Ini terbukti karena ia sangat dominan dalam menafsirkan al-Qur’an memakai ayat
lain atau hadits, pendapat sahabat maupun tabi’in. Adapun rinciannya dapat dijelaskan
sebagai berikut:

1. Tafsir al-Qur’an dengan al-Qur’an


2. Tafsir al-Qur’an dengan al-Hadis
3. Tafsir al-Qur’an dengan Qaul sahabat atau tabi’in
4. Tafsir al-Qur’an dengan Isrā’iliyat

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kitab tafsir ini merupakan salah satu kitab tafsir yang sangat fenomenal, karena
merupakan kitab tafsir yang paling lengkap dalam membahas fiqih di eranya.Kitab tafsir ini
mencakup berbagai madzhab fiqih walaupun perhatiannya terhadap aspek qira’at, i’rab,
masalah-masalah yang berkaitan dengan ilmu Nahwu dan Balaghah, yang berkaitan dengan
nasikh-mansukh juga sangat diperhatikan.kitab ini berisi himpunan hukum-hukum Alquran
dan penjelasan terhadap isi kandungannya dari al-Ṣunnah dan ayat-ayat Alquran.

10
Metode penafsiran al-Qurtubī kalau dilihat dari sumbernya masuk kategori tafsir bi al-
iqtirani, ditinjau dari cara penjelasannya adalah metode muqarin, dilihat dari keluasan
penjelasannya adalah tafsir tafsīlī, kalau dilihat dari sistematika penulisannya merupakan
tafsirtahlīlī. Adapun corak penafsirannya bercorak fiqih.

Tafsir al-Qurtubi memiliki beberapa kelebihan di antaranya menyandarkan semua


pendapatyang dikutipnya secara langsung kepada pemilik pendapat-pendapat tersebut,
menyebutkan nama-nama pengarang dari kitab-kitab hadis yang dirujuknya, Mengutip
langsung dari pengarang kitab yang ia kutip pendapatnya,Melakukan penukilan dengan tidak
langsung. Di samping itu juga, al-Qurtubi tidak fanatik madzhab, bersikap objektif dalam
menyampaikan pembahasan-pembahasan yang ada dalam kitab tafsirnya, cerdas dalam
menyampaikan kritikan-kritikannya, menjauhi hal-hal yang tidak etis ketika mendiskusikan
perbedaan pendapat, menaruh perhatian besar terhadap ilmu tafsir dari berbagai aspeknya,
sangat memperhatikan asbabbun nuzul, sangat memperhatikan aspek qira’at, i’rab, masalah-
masalah yang berkaitan dengan ilmu Nahwu dan Sharraf, Sangat memperhatikan hal-hal yang
berkaitan dengan nasikhmansukh, memuat hukum-hukum yang terdapat dalam alQur’an
dengan pembahasan yang luas, hadits-hadits yang ada didalamnya ditakhrij, dan pada
umumnya disandarkan langsung kepada ulama yang meriwayatkannya, menyandarkan
pendapat kepada yang memilki pernyataan atau pendapat tersebut

Selain kelebihan, kitab tafsirini juga memiliki banyak kekurangan, di antaranya


mambahas masalah fiqih, menampil cerita atau kisah isra’iliyat, dan pembahasan-
pembahasan yang tidak ada hubungannya dengan penafsiran ayat yang dibahasnya.Al-
Qurtubi terkadang salah dalam menisbatkan pendapat kepada orangnya, menisbatkan hadis
bukan kepada perawinya, dan menisbatkan hadis bukan kepada mukharrijnya
(kodifikatornya).

Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, Tafsir alQurtubi telah menambah


hazanah keilmuan Islam.Tafsir ini tetah menjadi rujukan bagi para pecinta kajian
tafsir.Pengarangnya merpakan ulama besar yang berwawasan luas dan tidak fanatik madzhab.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui paling tidak sedikit tentang apa
dan bagaimana memahami riwayat serta sanad. Akan tetapi, karena setiap manusia memiliki
keterbatasan dan kekurangan maka penyusun mengharapkan kritik dan saran dari dosen
pembimbing mata kuliah ini serta dari teman-teman seperjuangan agar makalah ini dapat
lebih baik lagi untuk kedepannya.

Daftar Pustaka

At tadzkirah jilid 1 bekal menghadapi kehidupan abadi

repository.iainkudus. Biografi Imam Syamsuddin

kitab tafsir Al-Jāmi’ li Aḥkam Al-Qur’ ḥ ān wa al-Mubayyin Limā Ta ammanaḥu Min ḑ al-
Ṣunnaḥ wa Āyi al-Furqān

TAFSIR AL-QURTUBI: METODOLOGI, KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA, oleh


Moh. Jufriyadi Sholeh

Epistemologi Tafsir al-Jami' li Ahkam al-Qur'an Karya al-Qurtubi, oleh ahmad zainal abidin,
Eko Zulfikar

Anda mungkin juga menyukai