Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN HALUSINASI
DI RUANG MERPATI PSBL PHALAMARTHA

I. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 45 th
Tanggal Masuk : 1 Bulan Kebelakang (klien tidak mampu mengingat tanggal
persisnya)
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
Status Perkawinan: Belum Kawin
Dignosa Medis : Skizofrenia
II. Alasan Masuk
Klien dibawa ke PSBL Phalamartha dikarenakan 1 bulan yang lalu mengamuk di
kampung nya, klien mengatakan bahwa sering mendegar suara-suara yang tidak ada
wujudnya yang menyuruh nya untuk memukul kaca.
Masalah Keperawatan: Resiko Perilaku Kekerasan
III. Faktor Predisposisi
Klien mengatakan bahwa halusinasi nya timbul sejak klien berusia 25 tahun klien
tidak pernah mendapatkan pengobatan apapun untuk halusinasi yang di derita nya.
Tanda gejala yang nampak pada klien yaitu klien merasa sering mendengar suara yang
berbisik pada dirinya tanpa diketahui wujudnya, klien sering terlihat melamun dan
mengarahkan telinganya ke arah tertentu. Klien mengaku tidak pernah mengalami
kekerasan ataupun bentuk penolakan apapun. Klien juga mengatakan tidak ada anggota
keluarganya yang lain memiliki permasalahan pada kesehatan jiwa.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
IV. Faktor Presipitasi
Klien mengatakan halusinasi nya sering muncul ketika klien sedang sendirian atau
terkadang halusinasi nya muncul di waktu yang tidak menentu.
V. Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital :
TD: 120/80 mmHg HR: 88X/min S: 36,5 C RR: 20X/min BB: 70 Kg
TB: 167 cm
Klien mengatakan tidak memiliki keluhan pada fisiknya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
VI. Psikososial
1. Genogram :

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan


2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Klien mengatakan tidak memiliki masalah atau tidak ada yang klien tidak sukai pada
anggota tubuh nya
b. Identitas
Klien mengatakan dirinya seorang pria dan berperilaku serta berpenampilan seperti
pria pada umumnya.
c. Peran
Klien adalah anak untuk orang tuanya dan kakak untuk ke 5 adiknya serta adik untuk
seorang kakaknya.
d. Ideal diri
Klien mengatakan untuk saat ini dirinya hanya ingin segera sembuh dari halusinasi
nya supaya bias cepat pulang
e. Harga Diri
Klien mengatakan tidak merasa malu terhadap apa yang ia alami dan klien
mengatakan tidak merasa kesulitan jika harus bersosialisasi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Hubungan sosial
Klien mengatakan bahwa orang yang paling berharga untuk dirinya adalah kedua
orang tuanya dan klien juga mengatakan sangat menghormati kedua orangtuanya. Klien
saat masih berada di lingkungan masyarakat sering melakukan kegiatan Bersama
masyarakat sekitar seperti kerja bakti atau melakukan ronda malam, klien juga mengaku
tidak memiliki hambatan dalam bersosialisasi dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual
Klien beragama islam dan klien adalah seorang muslim yang menjalankan norma
norma yang berlaku pada agama yang di anut olehnya, serta klien juga beribadah sesuai
dengan ajaran yang di wajibkan oleh agamanya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
VII.Status Mental
1. Penampilan
Klien berpenampilan sesuai dan tidak memiliki masalah pada saat menggunakan
pakaian serta dalam berpenampilan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan normal, intonasi berbicara klien normal tidak keras dan tidak
terlalu pelan, nada bicara klien pun normal tidak cepat dan tidak lambat.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas motorik
Klien dapat beraktivitas dengan normal, klien juga mengatakan sering bekerja di
tempat nya saat ini seperti memotong rumput atau membantu pegawai yang ada di dapur.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Alam perasaan
Klien mengatakan bahwa belakangan ini dirinya khawatir dan nampak gelisah karena
sering memikirkan tentang keadaanya, klien juga sering mengeluh bahwa dirinya ingin
segera terbebas dari halusinasi nya agar dapat pulang ke rumah.
Masalah Keperawatan : Ansietas
5. Afek
Klien tidak menunjukan perubahan pada raut wajah pada saat ada stimulus yang
menyenangkan atau menyedihkan.
Masalah Keperawatan : Halusinasi
6. Interaksi selama wawancara
Selama berinteraksi klien kooperatif dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang di lontarkan dengan konsisten.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Persepsi
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak jelas asal usul nya dan
suara tersebut tidak berwujud serta suara yang muncul sering menyuruh nya untuk
memukul sesuatu.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
8. Isi Pikir
Klien mengatakan sering merasa gelisah ketika dan takut jika halusinasi nya muncul.
Masalah Keperawatan : Ansietas
9. Proses pikir
Klien pada saat melakukan pembicaraan terkadang berhenti di tengah pembicaraan
tanpa adanya gangguan eksternal dan beberapa saat kemudian di lanjutkan kembali.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
10. Tingkat kesadaran
Klien mengatakan sering tidak mengingat tanggal dan hari, ia mengaku sudah lama
tidak secara sengaja mengingat hari dan tanggal.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. Memori
Klien tidak memiliki masalah dalam daya ingatnya, ia masih cukup baik dalam
mengingat hal-hal yang pernah di alami oleh dirinya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berkonsentrasi dan tidak mudah beralih ketika sedang berinteraksi, klien
juga dapat menyelesaikan hitungan sederhana dengan baik.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan nya sendiri dan tanpa dibantu oleh orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
14. Daya tilik diri
Klien tidak menyangkal dirinya mengalami halusinasi akan tetapi klien meyakini
bahwa halusinasinya dikarenakan guna-guna yang di kirimkan seseorang untuk dirinya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
VIII. Kebutuhan Perencanaan Pulang
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan

klien mengatakan mampu untuk memenuhi kebutuhan makanan nya ketika ia pulang
nanti dan klien juga mengatakan bahwa ia akan memperoleh keamanan jika ia dekat
dengan keluarganya. Klien tidak bermasalah ketika harus melakukan perawatan
kesehatan dan juga berpakaian, klien mengatakan jika ia pulang ia akan kembali tinggal
bersama orang tuanya dan juga di jemput oleh keluarganya ketika ia pulang. Klien
mengatakan akan kembali bekerja ketika pulang untuk mencukupi kebutuhan nya sehari-
hari.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Kegiatan hidup sehari – hari
a. Perawatan diri
Untuk perawatan diri seperti mandi, makan, BAB/BAK, dan berganti pakaian, klien
mengatakan tidak memiliki masalah dan klien mampu untuk melakukan perawatan diri
secara mandiri.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
b. Nutrisi
Klien menjelaskan bahwa dia puas dengan pola makannya, klien makan 3x sehari dan
memakan kedapan 1x sehari sebelum makan siang. Klien juga mengatakan bahwa nafsu
makan nya sedikir meningkat dan klien mengaku berat badan nya bertambah, berat bada
terendah klien 65kg dan sekarang pada saat terakhir di timbang berat badan klien 70kg.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
c. Tidur
Klien mengatakan pada saat menjalani pengobatan seperti saat ini ia tidak memiliki
masalah pada saat tidur, ketika ia bangun pun ia merasa segar. Klien mengaku tidur
malam dari pukul 20.00 sampai dengan 05.00, klien mengatakan tidak memiliki
kebiasaan tidur siang. Klien mengatakan pada saat mendapatkan pengobatan ia memiliki
masalah pada tidurnya seperti terbangun tengah malam dan gelisah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Penggunaan Obat

Klien memakan obat 2x sehari pada pagi dan sore hari, obat yang di gunakan adalah
obat antipsikosis per oral.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan tidak mengetahui kemana selanjutnya ia akan berobat, klien
mengaku baru pertama kali mendapatkan pengobatan untuk halusinasi nya. Klien
mengatakan di dukung oleh kedua orang tuanya dan saudara-saudara nya untuk klien
dapat sembuh dari kondisi nya saat ini.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Aktivitas di dalam rumah

Klien mengatakan tidak bermasalah dengan kegiatan seperti meyiapkan makanan dan
menyantap makanan nya sendiri atau melakukan pekerjaan seperti merapihkan rumah. Ia
mengatakan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut sendiri.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6. Aktivitas di luar Rumah

Klien mengatakan bahwa ia dapat mengetahui terkait kebutuhan nya sehari-hari dan ia
juga mengatakan tahu harus membeli kemana kebutuhan nya tersebut. Klien juga
menjelaskan rute dan kendaraan apa yang harus di pakai untuk bisa sampai di tempat jual
beli, klien mengatakan tidak ada masalah ketika ia harus beraktivitas di luar rumah dan
bersosialisasi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
IX. Mekanisme Koping
Klien dapar berbicara dengan oran lain, klien dapat menyelesaikan masalah nya
sendiri klien juga tidak terdapat gangguan pada saar beraktivitas dan selalu mengikuti
kegiatan yang di adakan di Phalamartha.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

X. Masalah Psikososial Dan Lingkungan


Klien mengatakan mendapatkan dukungan dari orang orang terdekan nya dan klien
mengatakan tidak memiliki masalah ketika bersosialisasi dengan orang lain. Klien
merasa tidak terlalu memikirkan masalah setelah dapat pulang ia akan mencari pekerjaan
dan tinggal kembali bersama kedua orang tuanya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

XI. Aspek Medik


Diagnosa Medik : Skizofrenia
Terapi Medik :

1. Resperidon 2 x 3 mg
2. Trihexiphenidyl 2 x 2 mg
3. Olanzapia 2 x 10 mg
4. Haloperidol 2 x 5 mg
5. Clozapin 2 x 1 mg

XII. Daftar Masalah Keperawatan


1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
2. Resiko Perilaku Kekerasan
3. Ansietas
XIII. Analisa Data

No Data Masalah

1 Data Subjektif Gangguan Persepsi


Sensori : Halusinasi
1. Klien mengataka mendegar suara Pendengaran
yang tidak ada wujudnya.
2. Klien merasa khawatir jika halusinasi
nya muncul

Data Objektif

1. Klien taampak sering melihat ke satu


arah
2. Klien sering mengarahkan telinga kea
rah tertentu
3. Afek datar

2 Data Subjektif Resiko Perilaku


Klien mengatakan mendegar suara suara yang Kekerasan
menyuruh nya merusak barang
Data Objektif
Klien mengamuk di kampungnya

3 Data Subjektif Ansietas


Klien mengatakan khawatir akan kondisinya
saat ini
Data Objektif
Klien nampak gelisah

XIV. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Ansietas
XV. Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatan Rencana tindakan Tindakan keperawatan


Tujuan Kriteria Hasil
Gangguan Persepsi Klien mampu mengontrol 1. Klien mampu 1. Sp 1
sensori : Halusinasi Halusinasinya mengenal Halusinasi  Bina hubungan saling
nya percaya
2. Klien mampu  Identifikasi isi, frekuensi,
mengontrol situasi pencetus, perasaan,
halusinasi nya dan respon halusinasi
dengan cara  Beri penjelasan tekait tanda
menghardik dan gejala halusinasi.
3. Klien mampu 2. Sp 2
mengontrol  Evaluasi tanda dan gejala
halusinasi dengan halusinasi
bercakap-cakap  Validasi pengetahuan klien
4. Klien mampu tentang halusinasi
mengontrol  Tanyakan manfaat dan beri
halusinasi dengan pujian
melakukan kegiatan
 Latih mengontrol halusinasi
terjadwal.
dengan cara menghardik.
5. Klien mampu
 Evaluasi perasaan klien
mengontrol
setelah dilakukan pelatihan
halusinasi nya
3. Sp 3
dengan patuh minum
 Evaluasi tanda dan gejala
obat
halusinasi
 Validasi pengetahuan klien
tentang halusinasi dan
kemampuan klien untuk
menghardik
 Tanyakan manfaat dan beri
pujian
 Latih mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap
 Evaluasi perasaan klien
setelah dilakukan pelatihan.
4. Sp4
 Evaluasi tanda dan gejala
halusinasi
 Validasi pengetahuan klien
tentang halusinasi,
kemampuan klien untuk
menghardik, dan bercakap
cakap.
 Latih mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan
kegiatan terjadwal.
 Evaluasi perasaan klien
setelah di lakukan pelatihan.
5. Sp5
 Evaluasi tanda dan gejala
halusinasi
 Validasi pengetahuan klien
tentang halusinasi,
kemampuan klien untuk
menghardik, bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan
 Tanyakan manfaat dan beri
pijian
 Latih untuk patuh minum
obat dengan prinsip 8 benar
obat
 Evaluasi perasaan klien
setelah di lakukan pelatihan.
Resiko Perilaku Klien mampu mengontrol 1. Klien mampu 1. Sp 1
Kekerasan Resiko Perilaku kekerasan mengenal resiko  Bina hubungan saling
perilaku kekerasanya percaya
nya.  Identifikasi penyebab marah,
2. Klien mampu tanda dan gejala yang di
Mengontrol resiko rasakan
perilaku kekerasan  Indetifikasi perilaku
nya dengan kekerasan yang pernah di
melakukan relaksasi lakukan
3. Klien mampu  Idenentifikasi akibat dari
Mengontrol resiko perilaku kekerasan
perilaku kekerasan
nya dengan 2. Sp 2
melakukan pelatihan  Evaluasi tanda dan gejala
asertif perilaku kekerasan
4. Klien mampu  Validasi pengetahuan klien
Mengontrol resiko tentang perilaku kekerasan
perilaku kekerasan  Tanyakan manfaat dan beri
nya dengan pujian
melakukan pelatihan
 Latih mengontrol perilaku
deeklasasi
kekerasan dengan cara
5. Klien mampu
relaksasi
Mengontrol resiko
 Latih mengontrol perilaku
perilaku kekerasan
kekerasan dengan cara
nya dengan
memukul bantal atau guling.
melakukan kegiatan
 Evaluasi perasaan klien
spiritual
setelah dilakukan pelatihan
6. Klien mampu
3. Sp 3
Mengontrol resiko
 Evaluasi tanda dan gejala
perilaku kekerasan
perilaku kekerasan
nya dengan
 Validasi kemampuan
melakukan patuh
melakukan relaksasi
minum obat
 Tanyakan manfaat dan beri
pujian
 Latih untuk mengontrol
perilaku kekerasan dengan
cara asertif (mengungkapkan,
meminta dan menolak
dengan baik).
 Evaluasi perasaan klien
setelah dilakukan pelatihan
4. Sp 4
 Evaluasi tanda dan gejala
perilaku kekerasan
 Validasi kemampuan
melakukan relaksasi dan
tekhnik asertif
 Tanyakan manfaat dan beri
pujian
 Latih mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara
deeklasi (secara verbal
maupun tertulis).
 Evaluasi perasaan klien
setelah di lakukan pelatihan
5. Sp 5
 Evaluasi tanda dan gejala
perilaku kekerasan.
 Validasi kemampuan klien
untuk relaksasi, melakukan
tekhnik asertif dan tekhnik
deeklasasi.
 Tanyakan manfaat dan beri
pujian
 Latih mengontrol marah
dengan cara melakukan
kegiatan spiritual
 Evaluasi perasaan klien
setelah di lakukan pelatihan.
6. Sp 6
 Evaluasi tanda dan gejala
perilaku kekerasan
 Validasi kemampan klien
untuk relaksasi, melakukan
tekhnik asertif, tekhnik
deeklasasi, dan spiritual.
 Latih klien mengontrol
marah dengan cara patuh
minum obat dengan prinsip 8
benar obat.
 Evaluasi perasan klien
setelah di lakukan pelatihan
Ansietas Klien mampu mengontrol 1. Klien mampu 1. Sp 1
kecemasan nya. mengenal penyebab  Bina hubungan saling
dan tanda gejala percaya
ansietasnya  Identifikasi penyebab
2. Klien mampu anietas, tanda dan gejala
mengatasi yang di rasakan
ansietasnya dengan  Idenentifikasi akibat dari
tekhnik relaksasi ansietas
nafas dalam
3. Klien mampu 2. Sp 2
mengatasi ansietas  Evaluasi tanda dan gejala
nya dengan tekhnik ansietas
distraksi  Validasi pengetahuan klien
4. Klien mampu tentang ansietas
mengatasi ansietas  Tanyakan manfaat dan beri
nya dengan tekhnik pujian
hipnotis lima jari
 Latih mengatasi ansietas
5. Klien mampu
dengan cara relaksasi nafas
mengatasi
dalam
ansietasnya dengan
 Evaluasi perasaan klien
tekhnik spiritual
setelah dilakukan pelatihan
3. Sp 3
 Evaluasi tanda dan gejala
ansietas
 Validasi kemampuan
melakukan relaksasi nafas
dalam
 Tanyakan manfaat dan beri
pujian
 Latih untuk mengatasi
ansietas dengan cara
distraksi (bercakap-cakap
atau melakukan kegiatan
yang psoitif).
 Evaluasi perasaan klien
setelah dilakukan pelatihan
4. Sp 4
 Evaluasi tanda dan gejala
ansietas
 Validas kemampuan
melakukan relaksasi dan
tekhnik distraksi
 Tanyakan manfaat dan beri
pujian
 Latih mengatasi ansietas
dengan cara hipnosis lima
jari yang fokus pada hal
positif.
 Evaluasi perasaan klien
setelah di lakukan pelatihan
5. Sp 5
 Evaluasi tanda dan gejala
Ansietas.
 Validasi kemampuan klien
untuk relaksasi, melakukan
tekhnik distraksi dan tekhnik
hipnosis lima jari.
 Tanyakan manfaat dan beri
pujian
 Latih mengatasi ansietas
dengan cara melakukan
kegiatan spiritual
 Evaluasi perasaan klien
setelah di lakukan pelatihan.
XVI. Implementasi Keperawatan
Diagnosa Hari dan tanggal Implementasi keperawatan Evaluasi
keperawatan
Gangguan persepsi 1. Sp 1 S:
sensori : halusinasi  Membina hubungan saling percaya  Klien mengatakan

pendengaram paham terkait


 Mengidentifikasi isi, frekuensi, situasi
halusinasi nya
pencetus, perasaan, dan respon
 Klien mengatakan
halusinasi
mampu memahami
 Memberi penjelasan tekait tanda dan
tekhnik yang di
gejala halusinasi. ajarkan untuk
2. Sp 2 mengontrol
 Mengevaluasi tanda dan gejala halusinasi nya
halusinasi O:

 Memvalidasi pengetahuan klien  Klien mengulang

tentang halusinasi tekhnik yang di


ajarkan
 Menanyakan manfaat dan memberi
 Klien mampu
pujian
menyebutkan tanda
 Melatih mengontrol halusinasi dengan
dan gejala halusinasi
cara menghardik. A:
 Mengevaluasi perasaan klien setelah Masalah teratasi sebagian
dilakukan pelatihan P:
3. Sp 3 Intervensi di lanjutkan

 Mengevaluasi tanda dan gejala


halusinasi
 Memvalidasi pengetahuan klien
tentang halusinasi dan kemampuan
klien untuk menghardik
 Menanyakan manfaat dan memberi
pujian
 Melatih mengontrol halusinasi dengan
cara bercakap-cakap
 Mengevaluasi perasaan klien setelah
dilakukan pelatihan.
4. Sp4
 Mengevaluasi tanda dan gejala
halusinasi
 Memvalidasi pengetahuan klien
tentang halusinasi, kemampuan klien
untuk menghardik, dan bercakap
cakap.
 Melatih mengontrol halusinasi dengan
cara melakukan kegiatan terjadwal.
 Mengevaluasi perasaan klien setelah di
lakukan pelatihan.
5. Sp5
 Mengevaluasi tanda dan gejala
halusinasi
 Memvalidasi pengetahuan klien
tentang halusinasi, kemampuan klien
untuk menghardik, bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan
 Menanyakan manfaat dan memberi
pijian
 Melatih untuk patuh minum obat
dengan prinsip 8 benar obat
 Mengevaluasi perasaan klien setelah di
lakukan pelatihan.
Resiko Perilaku 1. Sp 1 S:
Kekerasan  Membina hubungan saling percaya  Klien mengatakan
paham dengan apa
 Mengidentifikasi penyebab marah,
yang di sampaikan
tanda dan gejala yang di rasakan
 Klien mengatakan
 Mengindetifikasi perilaku kekerasan
jika ia marah, rasa
yang pernah di lakukan
marah nya di alihkan
 Mengidentifikasi akibat dari perilaku dengan bekerja
kekerasan O:
2. Sp 2  Klien mampu
 Mengevaluasi tanda dan gejala menyebutkan tanda

perilaku kekerasan dan gejala perilaku


 Memvalidasi pengetahuan klien kekerasa

tentang perilaku kekerasan  Klien mampu


mencontohkan
 Menanyakan manfaat dan memberi
tekhnik yang di
pujian
ajarkan
 Melatih mengontrol perilaku
A:
kekerasan dengan cara relaksasi
Masalah teratasi sebagian
 Melatih mengontrol perilaku P :
kekerasan dengan cara memukul Intervensi di lanjutkan
bantal atau guling.
 Mengevaluasi perasaan klien setelah
dilakukan pelatihan
3. Sp 3
 Mengevaluasi tanda dan gejala
perilaku kekerasan
 Memvalidasi kemampuan melakukan
relaksasi
 Menanyakan manfaat dan memberi
pujian
 Melatih untuk mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara asertif
(mengungkapkan, meminta dan
menolak dengan baik).
 Mengevaluasi perasaan klien setelah
dilakukan pelatihan
4. Sp 4
 Mengevaluasi tanda dan gejala
perilaku kekerasan
 Memvalidasi kemampuan melakukan
relaksasi dan tekhnik asertif
 Menanyakan manfaat dan memberi
pujian
 Melatih mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara deeklasi (secara
verbal maupun tertulis).
 Mengevaluasi perasaan klien setelah di
lakukan pelatihan
5. Sp 5
 Mengevaluasi tanda dan gejala
perilaku kekerasan.
 Memvalidasi kemampuan klien untuk
relaksasi, melakukan tekhnik asertif
dan tekhnik deeklasasi.
 Menanyakan manfaat dan memberi
pujian
 Melatih mengontrol marah dengan
cara melakukan kegiatan spiritual
 Mengevaluasi perasaan klien setelah di
lakukan pelatihan.
6. Sp 6
 Mengevaluasi tanda dan gejala
perilaku kekerasan
 Memvalidasi kemampan klien untuk
relaksasi, melakukan tekhnik asertif,
tekhnik deeklasasi, dan spiritual.
 Melatih klien mengontrol marah
dengan cara patuh minum obat dengan
prinsip 8 benar obat.
 Mengevaluasi perasan klien setelah di
lakukan pelatihan
Ansietas 1. Sp 1 S:

 Membina hubungan saling percaya  Klien mengatakan


memahami tanda dan
 Mengidentifikasi penyebab anietas,
gejala ansietas
tanda dan gejala yang di rasakan
 Klien tidak
 Mengidenentifikasi akibat dari ansietas
mengetahui penyebab
2. Sp 2
ansietasnya
 Mengevaluasi tanda dan gejala O:
ansietas  Klien dapat
 Memvalidasi pengetahuan klien menyebutkan tanda
tentang ansietas dan gejala ansietas

 Menanyakan manfaat dan memberi  Klien dapat

pujian mecontohkan cara


mengatasi ansietas
 Melatih mengatasi ansietas dengan
cara relaksasi nafas dalam A:

 Mengevaluasi perasaan klien setelah Masalah teratasi sebagian


P:
dilakukan pelatihan
Intervensi di lanjutkan
3. Sp 3
 Mengevaluasi tanda dan gejala
ansietas
 Memvalidasi kemampuan melakukan
relaksasi nafas dalam
 Menanyakan manfaat dan beri pujian
 Melatih untuk mengatasi ansietas
dengan cara distraksi (bercakap-cakap
atau melakukan kegiatan yang psoitif).
 Mengevaluasi perasaan klien setelah
dilakukan pelatihan
4. Sp 4
 Mengevaluasi tanda dan gejala
ansietas
 Memvalidasi kemampuan melakukan
relaksasi dan tekhnik distraksi
 Menanyakan manfaat dan memberi
pujian
 Melatih mengatasi ansietas dengan
cara hipnosis lima jari yang fokus
pada hal positif.
 Mengevaluasi perasaan klien setelah di
lakukan pelatihan
5. Sp 5
 Mengevaluasi tanda dan gejala
Ansietas.
 Memvalidasi kemampuan klien untuk
relaksasi, melakukan tekhnik distraksi
dan tekhnik hipnosis lima jari.
 Menanyakan manfaat dan memberi
pujian
 Melatih mengatasi ansietas dengan
cara melakukan kegiatan spiritual
 mengevaluasi perasaan klien setelah di
lakukan pelatihan.

XVII. Catatan Perkembangan


Hari dan Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan
Tanggal
Gangguan persepsi sensori : S:
Halusinasi Pendengaran  Klien mengatakan paham terkait halusinasi nya
 Klien mengatakan mampu memahami tekhnik yang di ajarkan untuk
mengontrol halusinasi nya
O:
 Klien mengulang tekhnik yang di ajarkan
 Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala halusinasi
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
1. Sp 1
 Bina hubungan saling percaya
 Identifikasi isi, frekuensi, situasi pencetus, perasaan, dan respon
halusinasi
 Beri penjelasan tekait tanda dan gejala halusinasi.
2. Sp 2
 Evaluasi tanda dan gejala halusinasi
 Validasi pengetahuan klien tentang halusinasi
 Tanyakan manfaat dan beri pujian
 Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
 Evaluasi perasaan klien setelah dilakukan pelatihan
3. Sp 3
 Evaluasi tanda dan gejala halusinasi
 Validasi pengetahuan klien tentang halusinasi dan kemampuan klien
untuk menghardik
 Tanyakan manfaat dan beri pujian
 Latih mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
 Evaluasi perasaan klien setelah dilakukan pelatihan.
4. Sp4
 Evaluasi tanda dan gejala halusinasi
 Validasi pengetahuan klien tentang halusinasi, kemampuan klien
untuk menghardik, dan bercakap cakap.
 Latih mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan
terjadwal.
 Evaluasi perasaan klien setelah di lakukan pelatihan.
5. Sp5
 Evaluasi tanda dan gejala halusinasi
 Validasi pengetahuan klien tentang halusinasi, kemampuan klien
untuk menghardik, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
 Tanyakan manfaat dan beri pijian
 Latih untuk patuh minum obat dengan prinsip 8 benar obat
 Evaluasi perasaan klien setelah di lakukan pelatihan.
I:
Stategi Pelaksanaan Halusinasi
E:
Halusinasi masih di rasakan
R:
Intervensi di lanjutkan
Resiko Perilaku Kekerasan S:
 Klien mengatakan paham dengan apa yang di sampaikan
 Klien mengatakan jika ia marah, rasa marah nya di alihkan dengan
bekerja
O:
 Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasa
 Klien mampu mencontohkan tekhnik yang di ajarkan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
1. Sp 1
 Bina hubungan saling percaya
 Identifikasi penyebab marah, tanda dan gejala yang di rasakan
 Indetifikasi perilaku kekerasan yang pernah di lakukan
 Idenentifikasi akibat dari perilaku kekerasan
2. Sp 2
 Evaluasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
 Validasi pengetahuan klien tentang perilaku kekerasan
 Tanyakan manfaat dan beri pujian
 Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan cara relaksasi
 Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan cara memukul bantal
atau guling.
 Evaluasi perasaan klien setelah dilakukan pelatihan
3. Sp 3
 Evaluasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
 Validasi kemampuan melakukan relaksasi
 Tanyakan manfaat dan beri pujian
 Latih untuk mengontrol perilaku kekerasan dengan cara asertif
(mengungkapkan, meminta dan menolak dengan baik).
 Evaluasi perasaan klien setelah dilakukan pelatihan
4. Sp 4
 Evaluasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
 Validas kemampuan melakukan relaksasi dan tekhnik asertif
 Tanyakan manfaat dan beri pujian
 Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan cara deeklasi (secara
verbal maupun tertulis).
 Evaluasi perasaan klien setelah di lakukan pelatihan
5. Sp 5
 Evaluasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.
 Validasi kemampuan klien untuk relaksasi, melakukan tekhnik asertif
dan tekhnik deeklasasi.
 Tanyakan manfaat dan beri pujian
 Latih mengontrol marah dengan cara melakukan kegiatan spiritual
 Evaluasi perasaan klien setelah di lakukan pelatihan.
6. Sp 6
 Evaluasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
 Validasi kemampan klien untuk relaksasi, melakukan tekhnik asertif,
tekhnik deeklasasi, dan spiritual.
 Latih klien mengontrol marah dengan cara patuh minum obat dengan
prinsip 8 benar obat.
 Evaluasi perasan klien setelah di lakukan pelatihan
I:
Strategi Pelaksanaan Resiko Perilaku Kekerasan
E:
Resiko Perilaku Kekerasan Masih Ada
R:
Intervensi dilajutkan
Ansietas S:
 Klien mengatakan memahami tanda dan gejala ansietas
 Klien tidak mengetahui penyebab ansietasnya
O:
 Klien dapat menyebutkan tanda dan gejala ansietas
 Klien dapat mecontohkan cara mengatasi ansietas
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
1. Sp 1
 Bina hubungan saling percaya
 Identifikasi penyebab anietas, tanda dan gejala yang di rasakan
 Idenentifikasi akibat dari ansietas
2. Sp 2
 Evaluasi tanda dan gejala ansietas
 Validasi pengetahuan klien tentang ansietas
 Tanyakan manfaat dan beri pujian
 Latih mengatasi ansietas dengan cara relaksasi nafas dalam
 Evaluasi perasaan klien setelah dilakukan pelatihan
3. Sp 3
 Evaluasi tanda dan gejala ansietas
 Validasi kemampuan melakukan relaksasi nafas dalam
 Tanyakan manfaat dan beri pujian
 Latih untuk mengatasi ansietas dengan cara distraksi (bercakap-cakap
atau melakukan kegiatan yang psoitif).
 Evaluasi perasaan klien setelah dilakukan pelatihan
4. Sp 4
 Evaluasi tanda dan gejala ansietas
 Validas kemampuan melakukan relaksasi dan tekhnik distraksi
 Tanyakan manfaat dan beri pujian
 Latih mengatasi ansietas dengan cara hipnosis lima jari yang fokus
pada hal positif.
 Evaluasi perasaan klien setelah di lakukan pelatihan
5. Sp 5
 Evaluasi tanda dan gejala Ansietas.
 Validasi kemampuan klien untuk relaksasi, melakukan tekhnik
distraksi dan tekhnik hipnosis lima jari.
 Tanyakan manfaat dan beri pujian
 Latih mengatasi ansietas dengan cara melakukan kegiatan spiritual
 Evaluasi perasaan klien setelah di lakukan pelatihan.
I:
Strategi Pelaksanaan ansietas
E:
Ansietas masih di rasakan
R:
Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai