Oleh :
Al Vhira
1
KATA PENGANTAR
Ucapan terima kasih kepada Ibu selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Ekonomi Makro Islam ini yang telah memberikan bimbingan serta arahan
sehingga makalah yang berjudul “Inflasi Menurut Islam” ini selesai tepat waktu.
Adapun dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dalam rangka perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Robbal „Alamin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Inflasi.........................................................................................3
B. Teori Inflasi Islami.......................................................................................4
C. Pendekatan Makro Syariah Dalam Mengatasi Inflasi................................11
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran ..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Inflasi?
2. Bagaimana pandangan islam terhadap inflasi?
3. Bagaimana Makro Syariah dalam mengatasi inflasi?
4
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian inflasi
2. Untuk mengetahui inflasi dalam islam
3. Untuk mengetahui cara mengatasi inflasi dalam islam
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inflasi
7
3. Inflasi menyebabkan dibutuhkannya koreksi dan rekonsiliasi operasi
(index) untuk mendapatkan kebutuhan perbandingan waktu dan
tempat.
Inflasi jenis pertama inilah yang terjadi pada zaman Rasulullah dan
khulafaur Rasyidin, yaitu karena kekeringan atau peperangan. Sementara
itu, Inflasi jenis kedua menurut Al-Maqrizi disebabkan oleh tiga hal.
Pertama, korupsi dan administrasi yang buruk. Kedua, pajak berlebihan
yang memberatkan petani. Ketiga, jumlah uang yang berlebihan
8
Menurut Al-Maqrizi, ketika suatu bencana alam terjadi,
berbagai bahan makanan dan hasil bumi lainnya mengalami gagal
panen, sehingga persediaan barang-barang tersebut mengalami
penurunan yang sangat drastis dan terjadi kelngkaan. Di lain pihak,
karena sifatnya yang sangat signifikan dalam kehidupan, permintaan
terhadap berbagai barang itu mengalami peningkatan. Harga-harga
membumbung tinggi jauh melebihi daya beli masyarakat. Hal ini
sangat berimplikasi terhadap kenaikan harga berbagai barang dan jasa
lainnya. Akibatnya, transaksi ekonomi mengalami kemacetan, bahkan
berhenti sama sekali, yang pada akhirnya menimbulkan bencana
kelaparan, wabah penyakit, dan kematian di kalangan masyarakat.
Keadaan yang semakin memburuk tersebut memaksa rakyat untuk
menekan pemerintah agar segera memperhatikan keadaan mereka.
Untuk menanggulangi bencana itu, pemerintah mengeluarkan
sejumlah dana besar yang mengakibatkan perbendaharaan mengalami
penurunan drastis karena, disisi lain, pemerintah tidak memperoleh
pemasukan yang berarti. Dengan kata lain, pemerintah mengalami
defisit anggaran dan negara,baik secara politik, ekonomi, maupun
sosial, menjadi tidak stabil yang kemudian menyebabkan keruntuhan
sebuah pemerintahan (Ahmad Syakir:2015).
9
tidak mau menghentikan atau mempengaruhi pergerakan harga ini
sesuai Hadist:
Anas meriwayatkan, ia berkata: Orang-orang berkata kepada
Rasulullah SAW, “Wahai Rasululluah, harga-harga barang naik
ȋmahalȌ, tetapkanlah harga untuk kami”. Rasulullah SAW lalu
menjawab,”Allah-lah Penentu harga, Penahan, Pembentang, dan
Pemberi riszki. Aku berharap tatkala bertemu Allah, tidak ada
seorangpun yang meminta padaku tentang adanya kedhaliman dalam
urusan darah dan harta.”
MV = PT =Y
Dimana:
M : Jumlah uang beredar
V : Kecepatan peredaran uang
P : Tingkat harga
T : Jumlah barang dan jasa
Y : Tingkat pendapatan nasioanl (GDP)
10
AS = Y
AD = C + I + G + (X – M)
Serta :
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
(X-M) = net ekspor
Maka : Y = C + I + G + (X – M)
a. Uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak karena ekspor
meningkat (X↑) sedangkan impor menurun (M↓) sehingga net
ekspor nilainya sangat besar yang mengakibatkan naiknya
permintaan agregatif (AD↑)
Contoh :
Pada masa khalifah Umar ibn Khattab, kafilah pedagang yang
menjual barangnya di luar negeri membeli barang-barang dari
luar negeri lebih sedikit nilainya daripada nilai barang-barang
yang mereka jual, sehingga mereka mendapat keuntungan.
Keuntungan yang berupa kelebihan uang tersebut dibawa masuk
ke Madinah sehingga pendapatan dan daya beli masyarakat akan
naik (AD↑). Naiknya permintaan agregat akan membuat kurva
AD bergeser ke kanan dan akan mengakibatkan naiknya tingkat
harga secara keseluruhan (P↑). Kemudian, yang dilakukan oleh
Umar ibn Khattab dalam mengatasi masalah tersebut adalah
beliau melarang penduduk Madinah untuk membeli barang-
barang selama 2 ( dua) hari berturut-turut. Akibatnya adalah
turunnya permintaan agregat (AD↓) dan tingkat harga menjadi
normal (Idris Parakkasi:2016).
11
b. Turunnya tingkat produksi (AS↓) karena terjadinya paceklik,
perang ataupun embargo ekonomi. Masa paceklik ini pernah
terjadi pada masa Umar ibn Khatab yang mengakibatkan
kelangkaan gandum yang berdampak pada naiknya tingkat harga-
harga (P↑).
Contoh :
Pada saat pemerintahan Umar ibn Khattab pernah terjadi masa
panceklik yang mengakibatkan kelangkaan gandum, diibaratkan
pada grafik sebagai kurva AS yang bergeser ke kiri (AS↓) yang
mengakibatkan naiknya harga-harga (P↑). Yang dilakukan oleh
Umar ibn Khattab dalam mengatasi permasalahn ini, beliau
melakukan impor gandum dari Mesir, sehingga penawaran
agregat (AS) barang di pasar kembali naik (AS↑) yang kemudian
berdampak pada penurunan harga-harga (P↓) (Mashudi
Hariyanto:2019).
12
produsen akan menaikkan hargajual produksinya untuk menutupi
biaya-biaya yang telah mereka keluarkan. Harga yang terjadi
terdistorsi oleh komponen yang seharusnya tidak ada sehingga
akan mengakibatkan ekonomi biaya tinggi (high cost economy).
Pada akhirnya, akan terjadi inefisiensi alokasi sumber daya
yang akan merugikan masyarakat secara keseluruhan. Jika
merujuk pada persamaan AS-AD maka akan terlihat bahwa
korupsi dan administrasi pemerintahan yang buruk akan
menyebabkan kontraksi pada kurva penawaran agregatif (AS↓).
Firman Allah swt: ...dan janganlah kamu merugikan manusia pada
hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan
membuat kerusakan "(Q.S. Asy-Syu'ara: 183)"
13
C. Pendekatan Makro Syariah Dalam Mengatasi Inflasi
a. Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter ini merupakan kebijakan yang dikeluarkan
oleh bank sentral, dimana yang mengatur jumlah uang yang
beredar dimasyarakat agar stabil. Untuk mengatasi Inflasi
kebijakan Moneter sasaran utamanya adalah mengurangi
jumlah uang yang beredar di masyarakat dan mempersulit
pemberian kredit (Awaluddin:2017). Menurut Adiwarman
Karim, ada empat cara yang dilakukan bank sentral untuk
mengatasi Inflasi,yaitu:
1. Politik diskonto, yaitu mengatasi Inflasi dengan menaikkan
tingkat suku bunga sehingga masyarakat gemar menabung
dan kemudian peredaran uang dimasyarakat akan berkurang
sehingga Inflasi akan dapat diatasi.
2. Politik pasar terbuka, dengan menjual surat-surat berharga agar
jumlah uang yang beredar di masyarakat menjadi berkurang.
14
3. Politik cadangan kas dengan menaikkan cash ratio yang
digunakaan untuk mengurangi jumlah pemberian kredit yang
disedikan kepada masyarakat.
b. Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan
kebijakan moneter. Ada tiga cara yang dilakukan sebagai berikut:
1. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
2. Menaikkan tarif pajak. Jika tarif pajak dinaikkan tentu uang
yang dapat dibelanjakan oleh masyarakat semakin berkurang,
sehingga harga akan menurun.
3. Mengadakan pinjaman pemerintah. Pelaksanaannya dapat
dilakukan secara otomatis tanpa kompromi terlebih dahulu
misalnya agar uang tidak terlalu banyak beredar.
(Awaluddin:2017)
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18