Anda di halaman 1dari 11

MEKANISME PASAR ISLAMI

Ekonomi Mikro Islam

Oleh :
Al Vhira 2004030122

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
kesehatan dan kesempatan dalam rangka menyelesaikan kewajiban kami sebagai
mahasiswa, yakni dalam bentuk tugas yang diberikan oleh Ibu Dosen dalam rangka
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kami.

Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi besar


Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju ke alam
yang terang benderang.

Ucapan terima kasih kepada Ibu selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Ekonomi Mikro Islam ini yang telah memberikan bimbingan serta arahan sehingga
makalah yang berjudul “Mekanisme Pasar Islami” ini selesai tepat waktu.

Adapun dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dalam rangka perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, Amin Ya Robbal „Alamin.

Palopo, 28 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1
D. Manfaat Penulisan........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Mekanisme Pasar Dalam Islam....................................................................3


B. Pemikiran Ilmuwan Thomas Aquinas vs Ibn Taimiyah...............................4

BAB III PENUTUP................................................................................................6

A. Kesimpulan..................................................................................................6
B. Saran ............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang sempurna. Hal ini dikarenakan didalamnya


dibahas nilai-nilai, etika, dan pedoman hidup secara komperhensif. Islam pula
merupakan agama penyempurna agama-agama terdahulu dan mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia baik persoalan aqidah maupun muamalah.
Dalam hal muamalah, Islam mengatur kaitannya dengan relasi manusia
dengan sesama dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari
termasuk didalamnya dituntun bagaimana cara pengelolaan pasar dan segala
bentuk mekanismenya.

Peranan ekonomi Islam dalam mekanisme pasar menyumbangkan


andil yang amat penting di tengah carut-marut kondisi perekonomian bangsa
Indonesia. Praktek pasar sejatinya harus ditampilkan nilai-nilai yang sesuai
dengan norma dan nilai yang dibenarkan. Dua paham ekonomi yang selama
ini menjadi acuan dan barometer dunia, yaitu ekonomi kapitalis dan ekonomi
sosialis ternyata tidak dapat mengatur mekanisme kegiatan pasar saat ini yang
serba tidak menentu dan tidak jelas, malah semakin memperparah keadaan
(Wiharto, 2008).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pasar?
2. Bagaimana mekanisme pasar dalam islam?
3. Bagaimana perbedaan penapat dari ilmuwan Thomas Aquinas dan Ibn
Taimiyah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pasar
2. Untuk mengetahui mekanisme pasar dalam islam
3. Untuk mengetahui perbedaan pendapat dari ilmuwa Thomas Aquinas dan
Ibn Taimiyah

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Akademisi
Makalah ini diharapkan agar dapat memberikan tambahan pengetahuan
Ekonomi Mikro Islam khususnya yang berhubungan dengan mekanisme
pasar dalam islam
2. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan agar dapat menjadi pedoman bagi mahsiswa untuk
mengetahui bagaimana itu mekanisme pasar dalam islam

1
3. Bagi Pembaca
Makalah ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk lebih
mengembangkan penelitianpenelitian lain yang terkait dengan pokok
permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mekanisme Pasar Dalam Islam

Pasar adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli dan


melakukan transaksi barang atau jasa. Pasar merupakan sebuah mekanisme
pertukaran barang dan jasa yang alamiah dan telah berlangsung sejak awal
peradaban manusia. Dalam Islam pasar sangatlah penting dalam
perekonomian. Pasar telah terjadi pada masa Rasulullah dan Khulafaur
Rasyidin dan menjadi sunatullah yang telah di jalani selama berabad-abad
(P3EI, 2011).

Al-Ghazali dalam kitab ihya’ menjelaskan tentang sebab timbulnya


pasar, “Dapat saja petani hidup di mana alat-alat pertanian tidak tersedia.
Sebaliknya, pandai besi dan tukang kayu hidup di mana lahan pertanian tidak
ada. Namun, secara alami mereka akan saling memenuhi kebutuhan masing-
masing. Dapat saja terjadi tukang kayu membutuhkan makanan, tetapi petani
tidak membutuhkan alat-alat tersebut. Keadaan ini menimbulkan masalah.
Oleh karena itu, secara alami pula orang akan terdorong untuk menyediakan
tempat penyimpanan alat-alat di satu pihak, dan penyimpanan hasil pertanian
di pihak lain. Tempat inilah yang kemudian di datangi pembeli sesuai
kebutuhannya masing-masing sehingga terbentuklah pasar”.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa pasar adalah tempat yang


menampung hasil produksi dan menjualnya kepada mereka yang
membutuhkan. Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa pasar timbul
dari adanya double coincidence yang sulit bertemu. Maka, untuk
memudahkan adanya tukar-menukar dalam memenuhi kebutuhan
diciptakanlah pasar.

Pasar yang selama ini berkembang khususnya di Indonesia hanya


tertuju pada upaya pemaksimalan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya
semata dan cenderung terfokus pada kepentingan sepihak. Sistem tersebut
nampaknya kurang tepat dengan sistem ekonomi syariah yang menekankan
konsep manfaat yang lebih luas pada kegiatan ekonomi termasuk didalamnya
mekanisme pasar dan pada setiap kegiatan ekonomi itu mengacu kepada
konsep maslahat dan menjunjung tinggi asas-asas keadilan.

Selain itu pula, menekankan bahwa pelakunya selalu menjunjung


tinggi etika dan norma hukum dalam kegiatan ekonomi. Realisasi dari konsep
syariah itu memiliki tiga ciri yang mendasar yaitu prinsip keadilan,
menghindari kegiatan yang dilarang dan memperhatikan aspek kemanfaatan.
Ketiga prinsip tersebut berorientasi pada terciptanya sistem ekonomi yang

3
seimbang yaitu keseimbangan antara memaksimalkan keuntungan dan
pemenuhan prinsip syariah yang menjadi hal mendasar dalam kegiatan pasar.

Dalam hal mekanisme pasar dalam konsep Islam akan tercermin


prinsip syariah dalam bentuk nilai-nilai yang secara umum dapat dibagi dalam
dua perspektif yaitu makro dan mikro. Nilai syariah dalam prespektif mikro
menekankan aspek kompetensi/ profesionalisme dan sikap amanah,
sedangkan dalam prespektif makro nilai-nilai syariah menekankan aspek
distribusi, pelarangan riba dan kegiatan ekonomi yang tidak memberikan
manfaat secara nyata kepada sistem perekonomian. Oleh karena itu, dapat
dilihat secara jelas manfaat sistem perekonomian Islam dalam pasar yang
ditujukan tidak hanya kepada warga masyarakat Islam, melainkan kepada
seluruh umat manusia (rahmatan lil’Ālamín). Hal tersebut dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut :

B. Pemikiran Ilmuwan Islam Thomas Aquinas Vs Ibn Taimiyah

Pada era Skolastik Thomas Aquines dengan teorinya yang


menekankan pada just price. Teori yang dikemukakan oleh Thomas Aquinas
berdasarkan pada pandangan Filsuf Yunani yaitu Aristoteles.

Thomas Aquinas mengikuti kata demi kata apa yang dikatakan oleh
Aristoteles. Albertus Maqnus memasukkan analisis biaya tenaga kerja ke
dalam pembahasan mekanisme pasar, dengan perbaikan dan penyempurnaan,
Aquinas meneruskannya. Sama seperti Aquinas, ilmuan Muslim yang
termashur yaitu Ibnu Taimiyah juga membahas terkait mekanisme pasar. Ibnu
Taimiyah banyak mengenal pemikiran-pemikiran Aristoteles, akan tetapi
beliau tidak seperti Aquinas yang menganggap Aristoteles sebagai guru yang
universal.

4
Ibnu Taimiyah berfikir bahwa Aristoteles salah jalur atau keluar jalur
dan mengkritik Aristoteles dalam tulisannya, serta menolak untuk mengikuti
pemikiran Aristoteles.

Dalam pemikiran Ibnu Taimiyah dan Aquinas sebenarnya tidak jauh


berbeda hanya Aquinas lebih menekankan pada sisi nilai subjektif dari objek
sisi penjual sementara Ibnu Taimiyah mempertimbangkan juga dari nilai
subjektif dan objektif dari sisi pembeli sehingga menjadikan analisisnya lebih
baik dari Aquinas.

Dalam buku Ibnu Taimiyah yang berjudul Al-Hisbah fi Al-Islam dan


Majmu’ Fatawa yang kemudian disebut sebagai the beauty of market
mengatakan bahwa mekanisme pasar ditentukan oleh kekuatan permintaan
dan penawaran. Fokus pemikiran Ibnu Taimiyah lebih mengarah pada
pergerakan harga yang terjadi pada waktu itu. Faktor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran apabila penduduk menjual barang secara normal
tanpa menggunakan cara-cara yang tidak adil kemudian harga tersebut
meningkat karena pengaruh kelangkaan barang (berkurangnya supply) atau
dikarenakan jumlah penduduk (meningkatnya demand) memaksa menjual
pada harga tertentu adalah sebuah pelanggaran.

Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa harga yang setara adalah harga


yang dibentuk oleh kekuatan pasar. Hal ini tergambarkan atas kekuatan
permintaan dan penawaran. Beliau menggambarkan bahwa ketika tidak ada
hal-hal yang melanggar hukum, seperti berbentuk penimbunan dan hal-hal
yang tidak adil yang lain, maka kenaikan harga dianggap wajar saja. Sama
seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika mendesak pasar dalam
keadaan harga naik, tetapi bukan karena hal-hal yang tidak adil maka
Rasulullah SAW menolak untuk mengeluarkan kebijakan menurunkan harga.
Seringkali Rasulullah melakukan inspeksi dan menemukan banyak sekali
pelanggaran, maka Rasulullah menegur hal tersebut. Hal ini juga diikuti oleh
Ibnu Taimiyah dalam menganalisa pemikirannya tentang mekanisme pasar.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pasar adalah tempat yang menampung hasil produksi dan menjualnya


kepada mereka yang membutuhkan.

Dalam hal mekanisme pasar dalam konsep Islam akan tercermin


prinsip syariah dalam bentuk nilai-nilai yang secara umum dapat dibagi dalam
dua perspektif yaitu makro dan mikro. Nilai syariah dalam prespektif mikro
menekankan aspek kompetensi/ profesionalisme dan sikap amanah,
sedangkan dalam prespektif makro nilai-nilai syariah menekankan aspek
distribusi, pelarangan riba dan kegiatan ekonomi yang tidak memberikan
manfaat secara nyata kepada sistem perekonomian

Permasalahan yang dibahas oleh Aquinas yang mana jatuh di dalam


jangkauan telaahan ini adalah yang berhubungan dengan perniagaan, harga
yang adil, kepemilikan, dan riba. Ide-ide ini diwarisi dari Aristoteles dan
Aquinas mengadopsi sepenuh hatinya, walaupun dalam beberapa kasus ia
memodifikasi serta memperbaikinya sesuai dengan kebutuhan pada masa itu
sesuai dengan ajaran Nasrani. Ibn Taimiyah juga mengenal pemikiran-
pemikiran dari Aristoteles, tetapi tidak seperti Aquinas, ia tidak menganggap
Aristoteles sebagai filsuf dan guru universal.

1. Harga Pasar

Terdapat banyak kemiripan antara konsep dari harga pasar dari


Ibn Taimiyah dengan konsep Aquinas. Bagi keduanya, harga pasar
haruslah terjadi dalam pasar yang kompetitif dan tidak boleh ada
penipuan. Keduanya membela penetapan pagu harga pada waktu
terjadi perbedaan pengenaan harga dari harga pasar. Akan tetapi,
mengenai penetapan pagu harga, Aquinas hanya mempertimbangkan
nilai subjektif dari sebuah objek dari sisi penjual saja, sementara Ibn
Taimiyah juga mempertimbangkan nilai subjektif objek dari sisi
pembeli sehingga menjadikan analisisnya lebih baik dari pada
Aquinas.

2. Mekanisme Pasar dan Penetapan Harga

Ibn Taimiyah juga melakukan pembahasan mengenai


pangaturan tingkat harga oleh pemerintah serta juga member perhatian
pada monopoli, oligopoly, dan monopsoni. Ide-ide yang sama tidak
ditemukan pada tulisan Aquinas, dan juga tidak di dalam skolastik dari
abad-abad sesudahnya. Sebagai tambahan dari harga pasar, Ibn

6
Taimiyah juga membahas konsep-konsep keuntungan yang adil, upah
yang adil, dan kompensasi yang adil.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih terdapat


banyak kekurangan, oleh karena itu keritik, saran, dan masukan yang sifatnya
membangun sangatlah kami harapkan untuk baiknya makalah ini kedepannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Rahmi, A. (2015). Mekanisme pasar dalam islam. Jurnal Ekonomi Bisnis dan


Kewirausahaan, 4(2), 177-192.

Nasution, Y. S. J. (2012). Mekanisme pasar dalam perspektif ekonomi islam. Media


Syari'ah: Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial, 14(1), 245-276.

Nasution, Y. S. J. (2018). Mekanisme Pasar Dalam Perspektif Ekonomi Islam. AT-


TAWASSUTH: Jurnal Ekonomi Islam, 3(1), 1-22.

Anda mungkin juga menyukai