Anda di halaman 1dari 16

Pusaka Jurnal, Vol. 6, No.

1, 2018

Pengenalan Morfologi Bahasa Arab bagi Pembelajar Pemula

Introduction to Arabic Morphology for Beginner Learners

Hamsiati

Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar


Jl. Jalan Sultan Alauddin No. 63 Samata Gowa
Email; hamsiati@gmail.com
Info
Abstract
Artikel

Tulisan ini mengulas tentang teknik pengenalan morfologi bahasa


Arab bagi pembelajaran pemula. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
mengetahui bagaimana signifikasi pengenalan morfologi bahasa
Arab bagi pembelajar pemula, (2) mengetahui bagaimana tehnik-
tehnik pengenalan morfologi bahasa Arab, serta (3) mengetahui
Diterima
bagaimana proses pembentuka kata dalam bahasa Arab. Jenis
15
Penelitian ini adalah penelitian pustaka, Metode Pendekatan yang
Februari
digunkan dalam penelitian ini adalah pendekatan linguistik-
2019
diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Morfologi atau
bentuk kata adalah salah satu aspek bahasa yang harus dipelajari
Revisi I
ketika suatu bahasa diajarkan. Morfologi dalam bahasa Arab
08
disebut ilm al-sharf. Teknil pengenalan Morfologi bahasa Arab
Maret
dengan mengklasifikasi kata dasar dalam bahasa Arab baik yang
2019
berbentuk ism atau morfem nomina ( ‫ )االسم‬ataupun yang berbentuk
fi’l atau morfem verba (‫ )الفعل‬.Kata dasar yang berbentuk nomina
Revisi II
(‫ )االسم‬terdiri dari yang bersuku kata tiga, bersuku kata empat, dan
29
bersuku kata lima. Kata dasar yang berbentuk verba (‫ )الفعل‬terdiri
Maret
dari yang bersuku kata tiga dan bersuku kata empat. Proses
2019
pembentukan kata dalam bahasa Arab meliputi: al-isytiqaq, al-naht,
al-ta‘rib dan al-ziyadah.
Disetujui
1 Keyword; Teknik pengenalan, morfologi, pelajar pemula
Mei This paper reviews the technique of introducing Arabic morphology
2019 for beginner learning. This study aims to (1) find out how the
significance of the introduction of Arabic morphology for beginner
learners, (2) to know how the techniques for the introduction of
Arabic morphology, and (3) to know how the process of word
formation in Arabic. This type of research is library research,
method The approach used in this study is descriptive linguistic

111
Pengenalan Morfologi Bahasa Arab….. - Hamsiati

approach. The results of the study show that: Morphology or word


form is one aspect of language that must be learned when a language
is taught. The morphology in Arabic is called ilm al-sharf. Technical
introduction of Arabic morphology by classifying basic words in
Arabic either in the form of ism or noun morpheme (‫ )االسم‬or in the
form fi'l or morpheme verb (‫)الفعل‬. The basic word in the form of
nouns (‫ )االسم‬consists of three-worded four-syllable, and five-syllable.
The basic verb word (‫ )الفعل‬consists of three-worded and four-
syllable. The process of forming words in Arabic includes: al-
isytiqaq, al-naht, al-ta‘rib and al-ziyadah.
Keyword; morphology, recognition techniques, beginers

PENDAHULUAN

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Oman, Palestina, Qatar, Saudi Arabia,
yang memiliki ciri khas tersendiri dan Somalia, Sudan, Syria, Tunisia, Uni
beberapa kelebihan dibanding bahasa Emirat Arab, Yaman, Sahara Barat, Chad,
yang lain. Dapat dicontohkan antaralain, Eriteria; termasuk juga bahasa resmi di
bahasa Arab memiliki struktur yang kuat, Israel, Uni Afrika, Liga Arab, OKI, dan
pemaparan yang jelas, keindahan yang PBB. Bahasa Arab juga merupakan
sangat tinggi dan makna yang sangat bahasa orang India Utara, sebagian orang
dalam. Turki, Iran, Portugal, dan Spanyol (Wise,
Ada tiga alasan mengapa bahasa Arab 1987: 1).
dianggap memiliki kedudukan dan peran Kedua, bahasa Arab merupakan
yang amat vital. Pertama, bahasa Arab bahasa al-Qur’an, kitab suci umat
merupakan bahasa internasional, yang Islamyang berjumlah lebih dari satu miliar
sampai saat ini masih mempertahankan jiwa (Muaffaq, 2011: 2). sekalipun dalam
statusnya tersebut, sejajar dengan bahasa keyakinan muslim, al-Qur’an bukan hanya
Inggris dan bahasa Prancis. Di antara ciri penuntun bagi mereka, melainkan juga
keinternasionalan bahasa Arab adalah petunjuk bagi seluruh umat manusia,
bahwa ia dituturkan oleh tidak kurang dari sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-
200 juta orang di berbagai belahan dunia Ja>syiyah/45: 20
(Gazzawi, 2000: 5). Terutama di negara- .‫صائر للنَّاس َوهدى َوَر مْحَة ل َق موم ي موقن مو َن‬
َ َ‫ه َذا ب‬
negara Arab di Timur Tengah dan Afrika Artinya:
Utara.Bahkan dalam perkembangan “(Al-Qur’an) ini adalah pedoman
terbaru jumlah tersebut menjadi 280 juta bagi manusia, petunjuk dan rahmat
orang penutur bahasa asli dan 250 juta bagi kaum yang meyakini”.
orang bukan penutur asli. Ia juga Bahasa Arab juga adalah bahasa
merupakan bahasa resmi sekitar 25 negara ibadah umat Islam, yang mengambil porsi
(Muaffaq, 2011: 3). Negara-negara yang seperlima dari seluruh penduduk dunia
menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa tersebut (Muaffaq, 2011: 2).
resmi yaitu: Aljazair, Bahrain, Comoros, Ketiga, bahasa Arab telah menjadi
Djibouti, Mesir, Irak, Jordania, Kuwait, bahasa yang cukup besar peminatnya di
Libanon, Libya, Mauritania, Maroko, Barat terutama dalam dasawarsa terakhir

112
Pusaka Jurnal, Vol. 6, No. 1, 2018

ini. Di Amerika, misalnya, tidak satupun berbeda tidak akan diperoleh (Alwashilah,
perguruan tinggi yang tidak menjadikan 1986: 110).
bahasa Arab sebagai salah satu mata Morfologi bahasa Arab atau dikenal
kuliah, termasuk perguruan tinggi Katolik ilm sharf salah satu bagian dari bahasa
dan Kristen. Harvard University, sebuah Arab yang harus dipelajari, namun tidak
perguruan tinggi swasta yang paling menuntut kemungkinan terdapat kesulitan
terpandang di dunia yang didirikan oleh bagi pembelajar pemula untuk memahami
para pendeta Protestan, dan Georgetown morfologi bahasa Arab tersebut.
University, sebuah universitas swasta Mengingat pentingnya bahasa Arab itu
Katholik, mempunyai pusat studi Arab untuk dipelajari, maka dibutuhkan tehnik
yang bernama Center of Contemporary pengenalan terhadap morfologi bahasa
Arab Studies (Arsyad, 1997: 1). Arab bagi pembelajar pemula.
Di Indonesia sendiri, bahasa Arab
merupakan bahasa asing kedua yang RUMUSAN MASALAH
diajarkan pada lembaga-lembaga Adapun rumusan masalah dalam
pendidikan setelah bahasa Inggris. Bahkan penelitian ini adalah:
di lembaga-lembaga pendidikan 1. Bagaimana signifikasi morfologi
bercirikan Islam seperti pesantren, bahasa bahasa Arab bagi pembelajar
tersebut merupakan bahasa asing pertama. pemula?
Dengan demikian, dapat dikatakan 2. Bagaimana Tehnik pengenalan
bahwa bahasa Arab memiliki pengaruh bentuk kata bahasa Arab?
yang amat besar, bukan saja bagi ratusan 3. Bagaimana proses pembentukan
juta umat muslim Arab dan muslim kata dalam bahasa Arab?
nonArab, melainkan juga bagi siapa pun
yang memiliki kepentingan menjalin TUJUAN PENELITIAN
komunikasi efektif dengan dunia Arab Penelitian ini bertujuan untuk:
khususnya dan dunia Islam umumnya. 1. Mengetahui Bagaimana signifikasi
Sebagai akibat langsung dari morfologi bahasa Arab bagi
kedudukan yang amat penting itu, bahasa pembelajar pemula
Arab telah menjadi objek penelitian 2. Bagaimana Tehnik pengenalan
linguistik dan metodologi pembelajaran bentuk kata bahasa Arab, Serta
bahasa asing terpenting dalam berbagai 3. Mengetahui bagaimana proses
tataran (fonologi, morfologi, sintaksis, pembentukan kata dalam bahasa
semantik, dan pragmatik). Pada penelitian Arab.
ini akan dibahas lebih lanjut tentang
bentuk kata atau morfologi bahasa Arab. PEMBAHASAN
Dalam bahasa Arab, morfologi Pengenalan Morfologi bagi Pemula
disebut ilmu al-s{arf, yaitu ilmu yang Morfologi merupakan salah satu dari
mempelajari seluk-beluk bentuk kata tataran ilmu linguistik yang mempelajari
dalam bahasa Arab. Al-Galayi>ni> dan menganalisis struktur, bentuk serta
memaparkan definisi ilmu al-s{arf sebagai klasifikasi kata.
ilmu yang mengkaji akar kata untuk Secara etimologi kata morfologi
mengetahui bentuk-bentuk kata Arab berasal dari kata morf yang berarti
dengan segala hal-ihwalnya di luar i’rab “bentuk” dan kata logos yang berarti
dan bina> (Al-Galayini, 1978: 8). Kajian “ilmu”. Jadi, secara harfiah kata morfologi
dari morfologi ini disebut dengan tas}ri>f, adalah ‘ilmu mengenai bentuk’. Di dalam
yaitu perubahan satu bentuk kata menjadi kajian linguistik, morfologi adalah ilmu
bermacam-macam bentuk kata untuk mengenai bentuk-bentuk dan
mendapatkan makna yang berbeda dan pembentukan kata, sedangkan dalam
tanpa ada perubahan tersebut makna yang kajian biologi, morfologi adalah ilmu

113
Pengenalan Morfologi Bahasa Arab….. - Hamsiati

mengenai bentuk-bentuk sel-sel tumbuhan yang bisa merusak nilai keindahan sastra,
atau jasad-jasad hidup (Chaer, 2008: 3). lafal atau uslu>b ucapan maupun tulisan
Memang selain bidang kajian linguistik, di atau hal-hal yang bisa mengurangi
dalam kajian biologi ada juga digunakan kefasihan kata.
istilah morfologi. Persamaannya, sama- Ilmu s{arf juga membantu para peneliti
sama mengkaji tentang bentuk. dalam studi Islam yang berinteraksi
Morfologi juga adalah studi tentang dengan sumber otentik ajaran Islam yaitu
morfem-morfem dan penyusunannya alquran dan hadis. Keterangan-keterangan
dalam rangka pembentukan kata (Nida, alquran dan hadis yang tertuang dalam
1974: 1). lafal dan kata dengan bantuan s{arf bisa
Morfologi terdiri dari dua tipe analisis mengungkap makna yang benar dan
yaitu (1) morfologi sinkronik, (2) menghindari interpretasi makna yang bisa
morfologi diakronik. Morfologi sinkronik merusak kandungan makna teks begitu
menelaah morfem-morfem dalam satu juga ketika hendak mengenal makna kosa
cakupan waktu tertentu, baik waktu yang kata yang mengahruskan merujuk ke
berlalu maupun waktu sekarang. kamus atau ensiklopedi dengan bantuan
Morfologi diakronik menelaah sejarah ilmu s{arf semuanya bisa dicapai dengan
atau asal-usul kata dan efektif, maksimal dan validitas makna
mempermasalahkan mengapa contoh terjamin, tidak terjadi salah kaprah dalam
pemakaian kata masa sekarang berbeda memahaminya.
dengan pemakaian kata pada masa lalu Ilmu s{arf menunjukkan kepada
(Tarigan, 1995: 4). kita kata dasar sebuah lafal dan dengannya
Dalam bahasa Arab, morfologi disebut dapat diketahui perubahan-perubahan kata
ilmu al-s{arf, yaitu ilmu yang mempelajari yang terjadi seperti penambahan huruf
seluk-beluk bentuk kata dalam bahasa ataupun pengurangan atau pembuangan
Arab. Al-Galayi>ni> memaparkan definisi yang proses tersebut sangat
ilmu al-s{arf sebagai ilmu yang mengkaji mempengaruhi perubahan makna kata.
akar kata untuk mengetahui bentuk- Demikian juga ilmu s{arf mampu
bentuk kata Arab dengan segala hal- mengarahkan para ilmuwan, sastrawan,
ihwalnya di luar i’rab dan bina> (Al- cendikiawan dan ulama untuk
Galayini, 1978: 4). Kajian dari morfologi menggunakan kata dalam bahasa Arab
ini disebut dengan tas}ri>f, yaitu perubahan yang merupakan lafal wadah dalam kreasi
satu bentuk kata menjadi bermacam- mereka ketika mengungkapkan buah dan
macam bentuk kata untuk mendapatkan hasil penelitian maupun pemikiran mereka
makna yang berbeda dan tanpa ada (Kasim, 2013: 7).
perubahan tersebut makna yang berbeda
tidak akan diperoleh (Alwashilah, 1986: A. Tehnik Pengenalan Morfologi bahasa
110). Arab Melalui Bentuk Kata Dasar
Ilmu s{arf adalah termasuk ilmu dasar dalam Bahasa Arab
dalam linguistik Arab yang mempunyai Kata secara sederhana adalah
fungsi strategis dalam studi bahasa Arab. sekumpulan huruf yang mempunyai arti.
Belajar bahasa Arab secara mendalam dan Pengertian kata adalah unsur bahasa yang
komprehensif mutlak harus mengetahui diucapkan atau dituliskan yang merupakan
ilmu s{arf, secara sistematis dan detail perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran
karena tanpa s{arf pengetahuan bahasa yang dapat di gunakan dalam berbahasa.
Arab seseorang dikatakan minim dan Pengertian kata juga sebanding dengan
tidak mendasar. pengertian ujar atau bicara.
Kegunaan ilmu s{arf adalah melindungi Kata adalah sederetan huruf yang
bahasa lisan maupun tulisan dari diapit dua spasi dan mempunyai arti.
kesalahan dalam pembentukan kosa kata Menurut Leonard Bloomfield seperti yang

114
Pusaka Jurnal, Vol. 6, No. 1, 2018

dikutip Jos Daniel Parera dalam bukunya: ‫ لَ مفظ يَدل َعلَى َم معن م مفَرد‬:‫ال َكل َمة‬
A word is then a free form which does not “Lafadz yang menunjukkan makna
consist entirely of two or more lesser tunggal.” (Al-Galayini, 1978: 4)
form; in brief; a word is minimum free Dari beberapa pengertian di atas dapat
form (Parera, 1994: 2). disimpulkan bahwa kata adalah sebuah
“Kata adalah sebuah bentuk yang lafadz yang tersusun dari beberapa huruf
belum terikat yang tidak mengandung yang menunjukkan makna tunggal dan
lebih dari satu bentuk bebas; dapat berdiri sendiri.
singkatnya kata merupakan satuan Adapun kata dasar adalah kata yang
(bahasa) bebas yang terkecil.” belum diberi imbuhan. Dengan kata lain,
kata dasar adalah kata yang menjadi dasar
Jika ditinjau dari segi bahasa, awal pembentukan kata yang lebih besar.
pengertian kata adalah morfem atau Contoh: ‫ بَميت‬،‫ب‬ َ َ‫ َكت‬،‫أَ َك َل‬.
kombinasi morfem yang oleh bahasawan Pada umumnya para ahli bahasa Arab
dianggap sebagai satuan terkecil yang membagi kata ke dalam tiga bagian, yaitu
dapat diujarkan sebagai bentuk yang ism, fi‘l dan h}arf.
bebas. Atau dengan definisi lain, sebuah Al-Ism adalah sesuatu yang menunjukkan
satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, satu arti pada dirinya sendiri yang tidak
terjadi dari morfem tunggal (contoh gelas, berhubungan dengan waktu. Contoh: ،‫َخالد‬
handuk, gembira) atau gabungan morfem
(contoh pendatang, pembuat, mahakuasa). ‫ فَ َرس‬dan ‫صف مور‬
‫ع م‬,
Al-Fi’l adalah sesuatu yang
Kata dalam bahasa Arab disebut
menunjukkan dirinya sendiri yang
‫ال َكل َمة‬yang berasal dari kata ‫ َكلَ َم‬artinya to
berkaitan dengan waktu (‘Aqil, 1951: 17).
wound atau cut (Elias, 1979: 601). Contoh: ‫ب‬
(mencederai atau melukai). Sedangkan َ ‫ ذَ َه‬،‫ب‬
َ ‫ َشر‬،‫أَ َك َل‬
Perbedaan yang paling mendasar
menurut istilah sebagaiman disebutkan
antara ism dan fi‘l adalah ditinjau dari segi
beberapa pakar bahasa Arab berikut ini:
waktu dan peristiwa. Bila sebuah kata ada
Menurut ‘Azi>zah Fuwwal (Babati, kaitannya dengan waktu dan peristiwa
1992: 883). terjadinya sesuatu disebut fi’l (kata kerja),
.‫َي قَ مول م مفَرد م مستَقل‬ tetapi bila tidak berkaitan dengan waktu
‫ال َكل َمة قَ مول م مفَرد مفميد أ م‬ dan peristiwa disebut ism (kata benda).
“Al-kalimah (kata) adalah suatu Adapun al-h}arf (huruf) adalah
ucapan bentuk tunggal yang sesuatu yang menunjukkan makna bukan
sempurna dan dapat berdiri pada dirinya sendiri dan tidak memiliki
sendiri” arti dan tanda-tanda seperti tanda-tanda
yang ada pada ism dan fi‘l (‘Aqil, 1951:
Sedangkan Emi>l Badi>‘ Ya‘qu>b
17).
mengatakan: (Ya’qub, 1987: 346).
Kata dasar dalam bahasa Arab ada yang
‫ال َكل َمة ه َي اللَ مفظَة الَ مت تََََتَّكب م من بَ معض احلرموف‬
berbentuk ism atau morfem nomina ( ‫)االسم‬
.‫ شبَّاك َو َدار‬: ‫ ََنو‬،)‫اهل َجائيَة َو تَدل َعلَى َم مع َن ج مزئي (م مفَرد‬ dan adapula yang berbentuk fi’l atau
“al-kalimah adalah sebuah lafadz morfem verba (‫ )الفعل‬. Selanjutnya akan
yang tersusun dari beberapa huruf dibahas satu persatu.
hijaiyyah yang menunjukkan a. Morfem nomina (‫)االسم‬
makna tunggal, contohnya ‫شبَّاك‬ Kata dasar yang berbentuk nomina
dan ‫ َدار‬.” (‫ )االسم‬terdiri dari yang bersuku kata tiga,
Adapun kata (kalimah) menurut bersuku kata empat, dan bersuku kata
Mus}t}afa> al-Galayi>ni> adalah: lima. Maksud Kata dasar bersuku tiga

115
Pengenalan Morfologi Bahasa Arab….. - Hamsiati

adalah asli tiga huruf dan belum • Menunjukkan makna jamak.


menerima huruf tambahan, contoh: ‫علمم‬ Contoh: ‫ش َجر‬:
َ pohon-pohon.
1) Bersuku kata tiga • Menunjukkan makna jenis.
Berikut ini morfem-morfem Contoh: ‫ َغميب‬: gaib.
nomina (‫ )االسم‬yang mujarrad atau asli tiga • Menunjukkan makna
huruf belum menerima huruf tambahan masdar. Contoh: ‫طَلَب‬:
dan maknanya. Yang telah disepakati oleh
meminta.
Morfolog Arab Klasik yaitu 10 wazan:
• Menunjukkan makna objek.
a) ‫فَ معل‬
Contoh: ‫نَ َفض‬: mengibaskan,
• Menunjukkan kata benda
mengebutkan supaya hilang
atau nama zat. Contoh : ‫ص مقر‬
َ : debunya.
burung rajawali. • Menunjukkan makna sifat.
• Menunjukkan jenis. Contoh: Contoh:‫بَطَل‬: batal.
‫قَ ممح‬: gandum
e) ‫فَعل‬
• Menunjukkan makna objek.
• Menunjukkan makna zat.
Contoh: ‫ح مرب‬:
َ diperangi. Contoh :‫ َكتف‬:ketiak.
• Menunjukkan makna jamak.
• Menunjukkan makna
Contoh: ‫ص محب‬َ : sahabat- masdar. Contoh: ‫لَعب‬:
sahabat
bermain.
• Menunjukkan makna sifat.
• Menunjukkan makna sifat.
Contoh : ‫ص معب‬
َ . : susah. Contoh: ‫فَرح‬: gembira.
• Menunjukkan makna
f) ‫فَعل‬
masdar. Contoh : ‫ َو معد‬: janji.
• Menunjukkan makna zat.
b) ‫ف معل‬
Contoh: ‫ َرجل‬: laki-laki.
• Menunjukkan makna zat.
• Menunjukkan makna sifat.
Contoh: ‫ج مسم‬: tubuh
Contoh: ‫ يَقظ‬: terjaga.
• Menunjukkan makna jenis.
g) ‫ف َعل‬
Contoh: ‫طب‬: kedokteran.
• Menunjukkan kata benda
• Menunjukkan makna
atau nama zat. Contoh: ‫جَرز‬:
masdar. Contoh : ‫ علمم‬: ilmu.
tikus mondok
• Menunjukkan makna sifat. • Menunjukkan makna
Contoh: ‫جلمف‬: kering, kasar. masdar. Contoh: ‫هدى‬:
c) ‫ف معل‬ petunjuk.
• Menunjukkan makna benda. • Menunjukkan makna jenis.
Contoh: ‫ق مفل‬: gembok. Contoh: ‫ رطَب‬: kurma
• Menunjukkan makna mengkal.
masdar. Contoh: ‫ش مرب‬: • Menunjukkan makna sifat.
minuman. Contoh: ‫حطَم‬: hancur.
• Menujukkan makna sifat. h) ‫ف عل‬
Contoh:‫حلمو‬: manis, ‫ مر‬: pahit. • Menunjukkan makna zat.
d) ‫فَ َعل‬ Contoh : ‫أذن‬: telinga.
• Menunjukkan makna zat. • Menujukkan makna objek.
Contoh: ‫ َجبَل‬: gunung. Contoh: ‫غلق‬: tertutup.

116
Pusaka Jurnal, Vol. 6, No. 1, 2018

• Menunjukkan makna
masdar. Contoh: ‫ شغل‬:
bekerja.
• Menunjukkan makna jamak.
Contoh: ‫ صحف‬: lembaran- d) ‫ف عل‬
lembaran. Contoh:
• Menunjukkan makna sifat. • ‫عنق‬ menjadi ‫عنمق‬ : leher
Contoh: ‫ جنب‬: junub. • ‫أذن‬ menjadi ‫أ مذن‬ : telinga
i) ‫ف َعل‬ 2) Bersuku kata empat
Berikut ini morfem-morfem
• Menunjukkan makna kata
nomina (‫ )االسم‬yang mujarrad atau asli
benda. Contoh: ‫ ضلَع‬: baju
empat huruf belum menerima huruf
besi.
tambahan dan maknanya terdapat 6 wazan
• Menunjukkan makna sifat. (Al-Galayini, 1978: 185).
Contoh:. ‫ عدى‬: janji. a) ‫فَ معلَل‬
j) ‫فعل‬ • Menunjukkan makna kata benda.
•Menujukkan makna kata Contoh ‫ج مع َفر‬: sungai kecil , atau
َ
benda. Contoh: ‫إبل‬: onta. bermakna nama orang
Dari sepuluh morfem tersebut terjadi • Menunjukkan makna sifat.
pengalihan bunyi dalam morfem-morfem Contoh:.‫ش مهَرب‬:َ tua
tersebut akibat dari dialek atau untuk
b) ‫ف معلل‬
memudahkan agar ringan diucapkan maka
timbul cabang morfem dari yang • Menunjukkan makna kata benda.
kesepuluh tersebut yang dikenal dengan Contoh: ‫زبمرج‬: hiasan/ukiran
morfem empat (cabang) yaitu (Kasim, • Menunjukkan makna sifat. Contoh:
2013: 15-17). : ‫خ مرمس‬: gelap gulita
a) ‫فَعل‬
c) ‫ف معلَل‬
Dari morfem ini melahirkan cabang
• Menunjukkan makna kata benda.
morfem akibat pengalihan bunyi yaitu:
Contoh: Contoh: ‫د مرَهم‬: dirham/uang
• ‫فَخذ‬ menjadi ‫فَ مخذ‬: paha • Menunjukkan makna sifat. Contoh:
• ‫ََمك‬ menjadi ‫ َمَمك‬: batu uji ‫همب لَع‬: banyak makan
tukang emas d) ‫ف معلل‬
• ‫لَعب‬ menjadi ‫ لَ معب‬: permainan. • Menunjukkan makna kata benda.
• ‫َكبد‬ menjadi ‫ َكمبد‬: hati Contoh: ‫ب مرثن‬: jari-jari binatang buas
• ‫َكتف‬ menjadi ‫ َكمتف‬: bahu / • Menunjukkan makna sifat. Contoh:
‫ج مرشع‬: besar
pundak
b) ‫فعل‬ e) ‫ف َعل‬
Contoh: • Menunjukkan makna kata benda.
• ‫إبل‬ menjadi ‫إبمل‬ : onta Contoh: ‫فطَ محل‬: masa
c) ‫فَعل‬ • Menunjukkan makna sifat. Contoh:
ْ ‫ ِس َب‬: tepat sasaran
‫طر‬
Contoh:
• ‫َعضد‬ menjadi ‫ضد‬‫ َع م‬: otot f) ‫ف معلَل‬
• ‫َسبع‬ menjadi ‫ َسمبع‬: binatang buas
• Menunjukkan makna kata benda.
Contoh: ‫ج مخ َدب‬: serangga jantan

117
Pengenalan Morfologi Bahasa Arab….. - Hamsiati

• Menunjukkan makna sifat. Contoh: •‫ب‬َ ‫ضَر‬َ : telah memukul


‫ج مر َشع‬ • ‫فَتَ َح‬ : telah membuka
3) Bersuku kata lima b) ‫فَع َل‬
Morfem-morfem nomina (‫)االسم‬
Contoh:
yang mujarrad atau asli lima huruf belum
menerima huruf tambahan dan maknanya • ‫َعل َم‬ : telah mengetahui
terdapat 4wa>zan (Al-Galayini, 1978: • ‫ب‬ َ ‫َحس‬ : telah mengira
186). c) ‫فَع َل‬
a) ‫فَ َعلَّل‬ Contoh:
• Menunjukkan makna kata benda. • ‫َكرَم‬ : mulia
Contoh: ‫ َس َف مر َجل‬: sebuah pohon yang • ‫َجه َل‬ : bodoh.
buahnya harum
• Menunjukkan makna sifat. Contoh: 2) Bersuku kata empat
‫ ََشَمرَدل‬: panjang Adapun morfem-morfem verba
b) ‫فَ معلَلل‬ (‫ )الفعل‬yang mujarrad atau asli empat huruf
• Menunjukkan makna sifat. belum menerima huruf tambahan hanya
Contoh: ‫ َج مح َمرش‬: berusia tua terdiri dari satu wazan yaitu morfem ‫فَ معلَ َل‬
c) ‫ف َعلل‬ yang menunjukkan kata kerja transitif,
• Menunjukkan makna kata benda. contoh: ‫ ي َزلمزل‬- ‫( َزلمَزَل‬menggoncangkan), - ‫َد مم َد َم‬
Contoh: ‫خَز معبل‬: komedi, berita ‫(ي َد ممدم‬membinasakan) dan menunjukkan
bohong intransitif, contoh: َ‫ ي َدأمدأ َدأ َمدأ‬-(berdesak-
• Menunjukkan makna sifat. Contoh: desakan).
‫قُذَ ْع ِمل‬: besar Dari pemaparan yang telah
d) ‫ف معلَل‬ dipaparkan di atas, dapat disimpulkan
• Menunjukkan makna kata benda. bahwa, kata dasar bahasa Arab
Contoh: ‫زمْنَ مفر‬: bahan untuk berdasarkan morfem nomina (‫ ) االسم‬ada
membuat cat/tinta merah. yang bersuku kata tiga, bersuku kata
• Menunjukkan makna sifat. Contoh: empat, dan bersuku kata lima dan
‫ج مرَد محل‬: besar. berdasarkan morfem verba (‫ ) الفعل‬ada
yang bersuku kata tiga dan bersuku kata
empat. Namun, kata dasar bahasa Arab
pada umumnya bersuku kata tiga.
b. Morfem Verba (‫)الفعل‬
Kata dasar yang berbentuk verba B. Proses Pembentukan Kata dalam
(‫ )الفعل‬terdiri dari yang bersuku kata tiga Bahasa Arab
dan bersuku kata empat. Dalam penelitian ini, penulis
1) Bersuku kata tiga mengemukakan beberapa pembentukan
Morfem verba (‫ )الفعل‬mujarrad s\ula>s\i kata dalam bahasa Arab. Pemebntukan itu
yaitu kata kerja yang terdiri dari tiga huruf antara lain, al-isytiqa>q, al-nah}t, al-ta‘ri>b
semuanya asli belum dimasuki tambahan dan al-ziya>dah. Keempat pembentukan
huruf terdapat tiga macam bentuk, yaitu: kata ini dapat dilihat pada pembahasannya
(Kasim, 2013: 17). masing-masing berikut ini:
a) ‫فَ َع َل‬ 1. Al-Isytiqa>q
Contoh: Secara etimologi kata al-isytiqa>q adalah
bentuk mas}dar dari kata ‫( ا مشتَ َّق‬memperoleh,
• ‫صَر‬ َ َ‫ن‬ : telah menolong

118
Pusaka Jurnal, Vol. 6, No. 1, 2018

berasal, mengambil dari), fi‘il ini berasal pada makna, huruf-huruf dan
dari al-fi‘il al-s\ula>s\i> ‫( َش َّق‬membelah, urutannya.” (Ya’qub, 1993: 186).
meretakkan, memecahkan) (Ali, 1997: Al-Isytiqa>q jenis ini yang paling banyak
732). Saudara kandung diistilahkan ‫شقيق‬ didiskusikan dalam buku-buku dan
syaqi>q karena belahan dari saudaranya tulisan-tulisan yang berkaitan dengan
yang lain yang sumbernya satu. morfologi. Di dalamnya banyak
Sedangkan secara terminologi al-isytiqa>q ditemukan kata jadian yang berbeda-beda
adalah: karena mengalami proses al-ziya>dah atau
penambahan, di antaranya adalah
‫ك‬
َ ‫صاريمفه حرموف َذل‬ pengulangan salah satu huruf asli
َ َ‫ يد مور ف ت‬،‫أصل‬ ‫اال مشت َقاق ه َو اقمطَاع فَ مرع من م‬
(biasanya terjadi pada al-fi‘l al-s\ula>s\i),
‫ َم َع تَنَاسب ف امل مع َن اَمو‬،‫َخذ َكل َمة م من أ مخَرى بتَ غمي مي َما‬ ‫األصل مأو أ م‬
‫م‬
َ dan penambahan huruf dari kelompok
‫ أ مَو نَمزع لَ مفظ م من‬،‫َرد َكل َمة َإل أ مخَرى لتَ نَاسبه َما ف اللَّ مفظ َو امل مع َن‬ huruf (‫)ساَلمتم مونمي َها‬. Dari al-isytiqa>q ini
َ َ
.‫اسبَته َما َم معن َو تَ مركمي با َو مغَايََرِت َما ف الصمي غَة‬
َ َ‫آخَر ب َش مرط من‬
َ diperoleh beberapa bentuk antara lain: al-
“Al-Isytiqa>q adalah terpotongnya fi‘l (al-ma>d}i>, al-mud}a>ri‘ dan al-amr), ism
cabang dari asal dan huruf-huruf al-fa>‘il, ism al-maf‘u>l, sifat al-
asal itu mengalami perubahan- musyabbahah, isim al-zama>n, isim al-
perubahan, atau pengambilan satu maka>n, ism al-a>lah, dan ism tafd}i>l. (Al-
kata dari kata lain dengan perubahan Dayah, 1996: 233). Contohnya kata ‫فَتَ َح‬,
tertentu dengan syarat tetap bentuk-bentuk isytiqa>q-nya adalah: ،‫يَ مفتَح‬
memiliki kesesuaian makna, atau ‫ م مفتَاح‬،‫ َم مفتَح‬،‫ َم مفت موح‬،‫ فَاتح‬،‫إفم تَ مح‬
pengembalian satu kata ke kata yang
2) Al-Isytiqa>q al-Kabi>r
lain karena keduanya memiliki
Menurut ‘Abd al-Gaffa>r al-isytiqa>q al-
kesesuaian lafadz dan makna, atau
pencabutan satu lafadz dari lafadz kabi>r yaitu:
yang lain dengan syarat keduanya ‫اال مشت َقاق ال َكب مي ه َو َمااّتَ َذ فيمه امل مشتَق‬
masih memiliki kesesuaian makna, ‫ َوه َو امل معرموف عنم َد‬،‫الَتتميب‬ ‫اختَلَ َفا فء َّ م‬
‫َوامل مشتَق منمه ف احلرموف م‬
susunan huruf dan perubahan- َ
،‫ َْح َد َو َم َد َح‬،‫ب َو َجبَ َذ‬ َ ‫ َج َذ‬:‫ َنو‬،‫ي ِبل َقلمب املَ َكاِن‬ َ ‫الص مرفي م‬
َّ
perubahan dalam pembentukannya.”
.‫ض َح َّل‬َ ‫اض َم َح َّل َو مام‬
‫( م‬Hilal, 1976: 197). “Al-
(Ya’qub, 1993: 186).
Al-Isytiq>aq dalam bahasa Arab Isytiqa>q al-kabi>r adalah dua kata
terbagi dalam tiga kelompok besar yaitu (musytaq dan musytaq minhu) yang
al-isytiqa>q al-s}agi>r (al-as}gar), al-isytiqa>q memiliki kesamaan huruf, tetapi
al-kabi>r dan al-isytiq>aq al-akbar. Untuk urutannya berbeda. Di kalangan ahli ‘ilm
lebih memantapkan pemahaman tentang al-s}arf dikenal dengan istilah al-qalb al-
ketiga pembagian al-isytiqa>q ini, Penulis maka>ni> (perubahan tempat). Contohnya:
akan menguraikannya satu persatu secara kata ‫ب‬ َ ‫ َج َذ‬dengan ‫( َجبَ َذ‬menarik atau
singkat berikut ini. memikat), ‫ َْح َد‬dengan ‫( َم َد َح‬memuji) dan
1) Al-Isytiqa>q al-S}agi>r (al-As}ga>r ) ‫ض َح َّل‬
Menurut Emi>l dan ‘Abd al-Gaffar al-
kata َ ‫مام‬ (menghilangkan atau
isytiq>aq al-s}agi>r sebagai berikut: melenyapkan).”
3) Al- Isytiqa>q al-Akbar (al-Ibda>l
،‫االشتقاق الصغي أو األصغر هو نزع لفظ من آخر آصل منه‬
al-Lugawi>)
.‫بشرط اشَتاكهما ف املعن و األحرف األصول و ترتيبها‬ Para ulama berbeda pendapat tentang al-
“Al-Isytiqa>q al-s}agi>r adalah isytiqa>q al-akbar, sebagian mereka
mengambil suatu lafadz dari lafadz mengatakan bahwa al-isytiqa>q al-akbar
lain yang berasal dari lafaz itu sama dengan al-qalb, seperti pada al-
sendiri, dengan syarat bahwa kedua isytiqa>q al-kabi>r. Pendapat ini didukung
lafaz itu harus memiliki kesamaan oleh Ibnu Jinni>, sedangkan sebagian

119
Pengenalan Morfologi Bahasa Arab….. - Hamsiati

berpendapat bahwa al-isytiq>aq al-akbar cara kerjanya adalah memotong-motong


sama dengan al-ibda>l al-lugawi>. dan membuang sebagian unsur aslinya
Al-Isytiqa>q al-Akbar (al-ibda>l al- seperti huruf dalam satu kata kemudian
lugawi>) adalah dua kata yang memiliki membuat suatu formasi baru yang berbeda
kemiripan makhraj serta memiliki makna dengan format awal.
yang sama. Contohnya: kata ‫ طَ َّن‬dan ‫َد َّن‬ Definisi di atas memberikan pengertian
(berdengung), ‫ نَ َع َق‬dan ‫( ََنَ َق‬bersuara), ‫َج َذ َل‬ bahwa al-nah}t merupakan langkah kreatif
untuk mempermudah pengucapan
dan ‫( َج َذ َم‬memotong), serta ‫ الصَراط‬dan ‫السَراط‬ َّ serangkaina kata. Pengertian tersebut
(jalan). (Ya’qub, 1993: 205). Sedangkan secara sepintas mempunyai kemiripan
dalam al-Mu’jam al-Mufas}s}al dikatakan dengan proses penyingkatan kata dalam
bahwa al-isytiqa>q al-akbar sama dengan bahasa Indonesia (akronim), contohnya
al-qalb. Sebagaimana dalam pengertian kata sinetron (kata ini berasal dari dua
berikut ini: suku kata yaitu sinema dan elektronik).
‫االشت َقاق األ مك َب أ مَو ال َق ملب اللغَوي أَ من ي من َش َّق م من لَ مفظَة َإل لَ مفظَة‬ Persamaannya terletak pada upaya
‫ بتَ مقد مي بَ معض احلرموف َعلَى بَ معض بد مون زََي َدة أ مَو‬،‫أ مخَرى أ مَو أَ مكثَر‬ penyederhanaan istilah untuk
mempermudah pengucapannya,
.‫ب‬
َ ‫ب – َجَر‬ َ ‫ َج ََب – َر َج‬،‫ َه مد َه َد‬- ‫ َد مه َد َه‬:‫ َنو‬،‫صان‬ َ ‫ن مق‬ sedangkan perbedannya terletak pada
(Ya’qub, 1993: 471). corak dan semangat setiap bahasa.
“Al-isytiqa>q al-akbar atau al-qalb Emil Badi’ Ya’qub setelah
al-lugawi adalah pengasalan dari mengemukakan pandangan ulama bahasa
satu lafaz menjadi satu lafaz lain tentang pola dan cara pembentukan al-
atau lebih, dengan cara nah}t, hendak merangkum, dan membagi
mendahulukan sebagian huruf dari al-nah}t ke dalam empat kelompok
huruf-huruf yang lain tanpa (Ya’qub, 1993: 210-211). Sedangkan Ali>
penambahan ataupun pengurangan. Abdu al-Wa>hid Wa>fi, misalnya hanya
Contoh: membagi al-nah}t ini ke dalam tiga
‫ب‬َ ‫ب – َجَر‬ َ ‫ َج ََب – َر َج‬،‫ َه مد َه َد‬- ‫َد مه َد َه‬ kelompok yaitu al-nah}t al-jumlah, al-nah}t
murakkab id}a>fi> dan al-nah}t dari dua kata
2. Al-Nah}t (Al-Isytiqa>q al-Kabba>r) yang berdiri sendiri atau dari beberapa
Pada dasarnya al-isytiqa>q terbagi tiga kata yang berdiri sendiri kemudian
yaitu al-isytiqa>q al-s}agi>r (al-as}gar), al- disingkat (manh}u>t) untuk menunjukan
isytiqa>q al-kabi>r dan al-Isytiqa>q al-akbar makna murakkab (Wafi, 1962: 186-187).
(al-qalb atau al-ibda>l ), namun ulama Dalam tulisan ini dikemukakan empat
kontemporer menambah pembagian ini jenis al-nah}t sesuai dengan pendapat Emil
menjadi empat dengan al-isytiqa>q al- Badi>’ Ya’qu>b, agar menjadi
kabba>r atau al-nah}t (Ya’qub, 1993: 186- perbandingan. Keempat klasifikasi itu
188). adalah:
Secara leksikal term al-nah}t berasal 1) Al-Nah}t al-Nisbi> (‫) النحت النسيب‬
dari akar kata yang mengandung makna Al-Nah}t al-nisbi> adalah al-nah}t yang
memahat, menata dan mematung (Anis, menyandarkan sesuatu atau seeorang atau
1972: 906). Sedangkan menurut istilah al- kata kerja kepada dua kata benda. Berikut
nah}t adalah formulasi dua kata atau lebih beberapa contoh yang dikemukakan Emi>l
menjadi satu ungkapan baru yang Badi>‘ Ya‘qu>b:
menunjukkan makna aslinya (Wafi, 1962: ‫َعمب َشمي َو َعمب َدري َو َعمب َقسي َو َم مرقَسي َو تَ مي َملي َو بَلم َحارث َو‬
186). Hubungan makna leksikal dan
istilah adalah karena al-nah}t merupakan ،‫ َعمبد الَ مقيس‬،‫ َعمبد الدَّار‬،‫بَلم َعنم َب َو بَلم َحجميم ف الن مسبَة إ َل َعمبد ََشمس‬
suatu kegiatan menata ulang kata-kata .‫ بَن اهلَجيم‬،‫ بَن احلَارث‬،‫ تَ ميم هللا‬،‫ا ممرؤ ال َقميس‬
atau kalimat. Hal ini mirip dengan (Ya’qub, 1993: 210).
kegiatan memahat atau mematung yang

120
Pusaka Jurnal, Vol. 6, No. 1, 2018

“kata , ‫ َعمب َشمي‬, ‫ َعمب َدري‬,‫ َعمب َقسي‬,‫ َم مرقَسي‬, hanya menafsirkan kata ‫ بعثر‬dengan ‫اخرج‬
‫ تَ مي َملي‬, ‫بَلم َحارث‬, ‫ بَلم َحجميم‬, masing-masing (dikeluarkan).
disandarkan pada kata ‫ َعمبد ََشمس‬, ‫َعمبد‬ 3) Al-Nah}t al-Ismi> (‫) النحت االَسي‬
‫الدَّار‬, ‫عَمبد الَ مقيس‬, ‫ا ممرؤ ال َقيمس‬, ‫تَيمم هللا‬, ‫بَن احلَارث‬, ‫بَن‬ Al-Nah}t al-Ismi> adalah al-nah}t yang
mengumpulkan dua ism atau dua kata
‫”اهلَجيم‬ benda menjadi satu kata yang
2) Al-Nah}t al-Fi‘li> (‫) النحت الفعلي‬ mengandung makna dari kedua kata
tersebut.
Al-Nah}t al-fi‘li> adalah salah satu bentuk Al-nah}t jenis ini dapat dilihat dalam
al-nah}t yang membuat kata kerja baru contoh berikut ini:
dari sebuah kalimat sempurna, kata kerja ‫ م من َحب َو قَر (أي حب‬:‫ َو َحمب قر‬،‫ م من جلمد َو َجَمد‬:‫َجلمم مود‬
baru ini menunjukkan lafaz dan
mengandung makna dari kalimat tersebut. .‫ َو َع َقابميل (َال م مفَرَد َهلَا) م من ع مق َب َوعلَّة‬،)‫البد‬
Contoh: (Ya’qub, 1993: 211).
‫بَ مس َم َل َو ْحَم َد َل َو َح موقَ َل (أ مَو َح مولَ َق) َو َح مسبَ َل َو َسَم َع َل َو َحمي َع َل َو‬ “kata ‫ َجلمم مود‬berasal dari kata ‫ جلمد‬dan
:‫ال‬
‫ال َعلَى الت ََّو م‬ َ َ‫ إ مذ ق‬،‫َد مم َعَز َو َهيم لَ َل (أ مَوَهلَ َّل) َو طَلمبَ َق َو ََبم ََبَ َو َج مع َف َد‬ ‫َجَمد‬, ‫ َحبم قر‬dari kata ‫ َحب‬dan ‫قَر‬, dan kata
‫ب مسم هللا َو احلَ ممد لل َو َال َح مو َل َوَال ق َّوَة إَّال ِبلل َو َح مسب نَا هللا َو‬ ‫ َع َقابميل‬dari kata ‫ ع مق َب‬dan ‫ علَّة‬.”
‫الص ََلة َح َّي َعلَى‬َّ ‫الص ََلة َح َّي َعلَى‬ َّ ‫الس ََلم َعلَميك مم َو َح َّي َعلَى‬ َّ
Menurut sebagian ulama bahwa
‫َب‬
‫ال هللا بَ َقاءَ َك َوَب م‬َ َ‫ال َف ََلح َو أ ََد َام هللا عَّزَك َوَالإلَهَ إَّال هللا َو أَط‬ contoh di atas semuanya adalah al-nah}t,
.‫( َو َج َعلمت ف َداءَ َك‬Ya’qub, 1993: 210). dengan alasan bahwa kata-kata itu telah
Kata-kata di atas semuanya berbentuk fi’l mengalami percampuran dengan yang lain
(kata kerja), namun dapat diubah menjadi dan juga telah mengalami perubahan dari
mas}dar (‫ص َدر‬ ‫) َم م‬, caranya adalah dengan bentuk aslinya, walaupun ada kata yang
menambahkan pada kata kerja tersebut ( sama sekali tidak dihilangkan huruf-huruf
aslinya sebelum digabungkan dengan kata
‫ )األلف َو الَلم‬di depannya kemudian diakhiri
yang lain, namun ada sebagian pendapat
dengan ( ‫) التَّاء امل مرب موطَة‬. Contoh: kata ‫بَ مس َم َل‬ yang mengatakan bahwa jika dalam
َ
menjadi ‫ البسملة‬demikian seterusnya (Hilal, penggabungan itu ada salah satu kata tidak
1976: 135). dihilangkan sebagian hurufnya, maka kata
Bagian ini seperti ditulis oleh Ali Abd tersebut bukanlah al-nah}t namanya.
al-Wa>hid Wafi, tidak ditemukan kecuali Alasannya, kerena penghilangan
beberapa kata yang jumlahnya terbatas (penghapusan) sebagian huruf sebelum
pula dan kebanyakan muncul dalam digabungkan menurut pendapat ini adalah
sejarah umat Islam. Contoh sebagaimana dasar utama dalam pembuatan al-nah}t.
terdapat dalam alquran antara lain kata: ‫بعثر‬ Pendapat ini mengatakan bahwa kata
tersebut bukanlah al-nah}t, akan tetapi
bentuk ini merupakan gabungan dari kata
termasuk kata murakkab (penggabungan
‫ بعث‬dan ‫ ااثر‬terdapat dalam QS. Al-
dua kata menjadi satu tanpa ada yang
‘A>diya>t: 9 dihilangkan atau dihapus dari kedua kata
.‫ف القب مور‬ ‫أَفَ ََل يَ معلَم إ َذا ب معثَر َما م‬ aslinya). Contoh kata murakkab. Kata ‫مهما‬
tersusun dari dua kata yaitu ‫ مه‬dan ‫ما‬.
“Maka Apakah Dia tidak
Menurut pendapat ini, bahwa kata ini
mengetahui apabila dibangkitkan
bukan al-nah}t melainkan murakkab (Hilal,
apa yang ada di dalam kubur”
1976: 136).
Arti kata ‫ بعثر‬dalam ayat ini adalah ‫بعث و ااثر‬
4) Al-Nah}t al-Was}fi> ( ‫) النحت الوصفي‬
‫( و اخرج‬dibangkitkan, dibongkar/hambur
Al-nah}t al-was}fi> adalah al-nah}t yang
dan dikeluarkan), sedangkan Ibnu Katsir mengumpulkan dua kata yang berbeda

121
Pengenalan Morfologi Bahasa Arab….. - Hamsiati

menjadi satu kata yang menunjukkan sifat Al-Ziyadah dalam bahasa Arab
dari makna kata-kata itu atau lebih dari terbagi dua jenis yaitu al-ziya>dah bi al-
makna kata-kata tersebut. Contoh: takri>r dan al-ziya>dah bigair al-takri>r.
‫الصهيمل‬
َّ ‫ م َن‬:‫صلَق‬
َ ‫ص مه‬
َ ،‫ض مب‬
َ ‫ضبمط َو‬
َ ‫ م من‬:)‫ضبمطَر (ل َّلرجل الشَّديمد‬
َ (Ya’qub, 1993: 276).
.‫الصلَق‬
َّ ‫َو‬ 1) ‫( الزَيدة ِبلتكرير‬al-ziya>dah bi al-
(Ya’qub, 1993: 211). takri>r)
Al-ziya>dah bi al-takri>r adalah
“kata ‫ضمبطَر‬
َ berasal dari kata ‫ضمبط‬َ dan pengulangan satu huruf atau lebih dari
kata ‫ض مب‬,
َ dan kata ‫صلَق‬
َ ‫ص مه‬
َ berasal huruf-huruf asli sebuah kata dasar. Jenis
dari kata ‫الصهميل‬
َّ dan kata ‫الصلَق‬
َّ .” ini juga disebut al-ziya>dah bi al-tad}’i>f.
Contoh :
3. Al-Ziya>dah • ‫َعل َم‬ menjadi ‫َعلَّ َم‬
Al-Ziya>dah dimaksudkan • ‫ََنم‬ menjadi ‫نَ َّوَم‬
menambahkan beberapa huruf ke dalam
morfem (kata dasar) dengan tujuan • ‫قَطَ َع‬ menjadi ‫قَطَّ َع‬
tertentu dengan mengalihkan makna kata Dalam tiga contoh verba dengan
dasar yang sudah diimbuhi huruf zaid huruf tengah yang double diatas
(tambahan) kepada makna yang lain mempunyai tujuan perubahan makna.
dimana makna sebelumnya tidak bisa Pada contoh ‫ َعل َم‬yang artinya
didapati kecuali setelah ditambahkan mengetahui, ketika terjadi double kata
huruf-huruf tambahan tersebut. (Kasim, ditengah menjadi ‫ َعلَّ َم‬artinya mengajar, dari
2013: 21).
kata mengetahui menjadi membuat orang
Kata al-ziya>dah (‫ ) الزَيدة‬menurut
lain mengetahui, artinya verba yang
bahasa berasal dari kata ‫( َز َاد‬bertambah asalnya transitif satu objek penderita
atau berkembang). Sedangkan kata ‫الزَيدة‬ menjadi dua yaitu objek pengetahuan itu
sendiri merupakan bentuk mas}dar artinya sendiri dan orang yang diberitahu (diajar).
penambahan, tambahan atau ekstra Kemudian pada contoh (‫ )َنم‬yang
(Munawwir, 1997: 596-597). Sedangkan artinya tidur, setelah di-double menjadi ‫نوم‬
dalam al-Mu‘jam al-Mufas}s}al fi> ‘Ilm al- berubah makna menjadi menidurkan.
S}arf disebutkan ‫َي َج َعلَه يَزيمد‬ ‫ َز َاد الشمَّيئ أ م‬yaitu Perubahan ini asalnya verba ‫ نام‬tidak
sesuatu yang bertambah atau berobjek (intransitif) kemudian menjadi
menjadikannya bertambah (Ya’qub, 1993: transitif : menidurkan seseorang.
275). Pada kata ‫ قطع‬yang berarti
Sedangkan al-Ziya>dah menurut istilah memotong, kemudian berubah menjadi ‫قَطَّ َع‬
yaitu:
yang artinya meotong-motong atau
‫َصل َها‬
‫س" أ م‬ َ َ‫َجل‬‫ "أ م‬:‫ َنو‬،‫اف إ َل أص مول ال َكل َمة َح مرف َواحد‬ َ ‫ض‬ َ ‫أَ من ي‬ mencincang. Perubahan ini menunjukkan
،‫َحرف‬ ‫َصل َها "قَطَ َع" أ مَو ثَََلثَة أ م‬
‫ "اقم تَطَ َع" أ م‬: ‫ َنو‬،‫س" أ مَو َح مرفَان‬َ َ‫" َجل‬ frekwensi pekerjaan yang bertambah.
."‫َصل َها " َخَر َج‬
‫استَ مخَر َج" أ م‬
‫ م‬:‫َنو‬ 2) ‫( الزَيدة بغي التكرير‬al-ziya>dah bigair al-takri>r
(Ya’qub, 1993: 275). ) adalah penambahan satu huruf atau
lebih dengan huruf al-za>id pada sebuah
“Al-Ziya>dah adalah sesuatu yang
kata dasar. Jenis ini juga disebut al-
ditambahkan pada kata-kata dasar
ziya>dah bigair al-tad}’i>f.
berupa satu huruf, seperti (‫س‬ َ َ‫َجل‬
‫) أم‬ Al-ziya>dah terbagi pula dalam empat
berasal dari kata (‫س‬ َ َ‫ ) َجل‬atau dua macam, yaitu: ‫ السوابق‬,‫ احلشو‬,‫ اللواحق‬,dan ‫املزدوجة‬.
huruf (‫ ) اقم تَطَ َع‬berasal dari kata (‫) قَطَ َع‬ a) ‫( السوابق‬al-sawa>biq)
atau tiga huruf seperti (‫استَ مخَر َج‬ ‫) م‬ Dalam bahasa Arab disebutkan bahwa
berasal dari kata (‫”)خَر َج‬َ definisi al-sawa>biq adalah sebagai berikut:

122
Pusaka Jurnal, Vol. 6, No. 1, 2018

‫السوابق هي مرفيم مقيد يسبق اجلذر و يكون معه كلمة‬ sebuah kata dasar. Contohnya: kata
‫ و يسميها بعض اللغويي ِبلتصدير وهو الزَيدة ف أول‬،‫واحدة‬ ‫ر مع َش َن‬berasal
َ dari kata ‫ش‬
َ ‫ر َع‬.َ
)‫س (جلس‬ َ َ‫َجل‬
‫ أ م‬: ‫ َنو‬،‫الكلمة‬
d) ‫( املزدوجة‬Al-muzdawijah)
(Al-khuli, tt: 224).
Al-muzdawijah merupakan bagian
“Al-sawa>biq adalah morfem terikat terakhir dari pembagian al-ziya>dah dalam
yang mendahului kata dasar dan bahasa Arab, sedangkan definisinya dapat
secara bersama-sama membentuk dilihat berikut ini:
sebuah kata baru, sebagian ahli ‫املزدوجة هي مرفيم يتكون من عدة نَبات تصاحب الكَلم مثل‬
bahasa menyebut istilah al-sawa>biq
dengan al-tas}di>r yaitu tambahan di ‫السوابق و اللواحق و الدواخل و يعتب بعض اللغوييي نوعا من‬
awal kata dasar. Contoh: kata ‫س‬ ‫ و يسميها بعض اللغويي ِبلتطريف وهو الزَيدة ف أول‬،‫الزَيدة‬
َ َ‫َجل‬
‫أم‬
berasal dari kata ‫س‬ .‫ مزرعة‬: ‫ َنو‬،‫( الكلمة و آخرها معا‬Ya’qub, 1993:
َ َ‫جل‬.
َ
274).
b) ‫( احلشو‬al-h}asyw) {“Al-muzdawijah adalah morfem
terikat yang tersusun atau
Pengertian al-h}asyw dalam bahasa Arab terbentuk dari beberapa tanda yang
sebagai berikut: terangkai dalam sebuah ucapan
‫ و يسمى أيضا الداخلة وهي‬،‫احلشو هو الزَيدة ف وسط الكلمة‬ atau kata dasar, seperti kumpulan
‫مرفيم يضاف وسط الكلمة او ما زاد ف وسط الكلمة ليعدل ف‬ dari al-sawa>biq, al-lawa>hiq dan al-
)‫ َج موَهَر ( َج َهَر‬:‫ َنو‬،‫(معناها‬Ya’qub, 1993: 268). dawa>khil (al-h}asyw), menurut
sebagian ulama bahasa bahwa jenis
“{ Al-hasyw adalah tambahan yang ini merupakan salah satu bagian
diletakkan di tengah-tengah kata dari al-ziya>dah. Sedangkan
dasar, dikenal pula dengan istilah sebagian ulama bahasa menamakan
al-da>khilah yaitu morfem yang istilah jenis ini dengan al-tat}ri>f
ditambahkan di tengah sebuah kata yaitu tambahan yang diletakkan di
dasar untuk menukar atau awal dan akhir sebuah kata dasar
membentuk satu makna. Contohnya secara bersamaan. Contohnya: kata
kata ‫ َج موَهَر‬yang berasal dari kata ‫”ج َهَر‬
َ ‫ َم مزَر َعة‬berasal dari kata ‫ع‬َ ‫زَر‬.َ
Sekian banyak banyak nama-nama al-
ziya>dah dalam bahasa Arab di atas,
c) ‫( اللواحق‬al-lawa>hiq)
namun dalam penulisan tesis ini hanya
Al- lawa>hiq dalam pengertian bahasa menggunakan salah satu nama dari tiap-
Arab dapat dilihat berikut ini: tiap bagian tersebut yaitu ‫السوابق‬ (al-
‫اللواحق هي مرفيم مقيد يضاف إل آخر الكلمة لتكوين كلمة‬
sawa>biq), ‫( احلشو‬al-h}asyw), ‫( اللواحق‬al-
‫ و يسمى أيضا الكسع أو التذييل وهو‬،‫مشتقة ذات معن خمتلف‬
lawa>hiq),dan ‫املزدوجة‬ (Al-muzdawijah),
.)‫ش‬َ ‫ َر مع َش َن ( َر َع‬:‫ َنو‬،‫( الزَيدة ف آخر الكلمة‬Ya’qub, demi menjaga konsistensi penulisan dalam
1993: 350). penelitian ini.
{“Al-lawa>hiq adalah morfem terikat 4. Al-Ta‘ri>b
yang ditambahkan di akhir sebuah Al-Ta‘ri>b secara bahasa berasal dari kata
kata dasar untuk membentuk ‫ب‬
َ ‫( َعر‬berbicara dengan bahasa Arab yang
sebuah kata lain yang memiliki fasih. Akan tetapi brntuk al-ta‘ri>b (‫) التعريب‬
makna yang berbeda dengan makna
adalah mas}dar dari kata ‫ب‬
َ ‫َعَّر‬
bentuk dasarnya, bentuk ini dikenal
pula dengan istilah al-kas‘u atau al- (menjadikannya sebagai bahasa Arab).
taz\yi>l yaitu penambahan di akhir (Ali, 1996: 1280).Sedangkan al-ta‘ri>b

123
Pengenalan Morfologi Bahasa Arab….. - Hamsiati

menurut pengertian Ibrahim Must}a>fa> (kue), ‫( العسكر‬tentara), ‫البطريق‬


adalah: (penguin/ komandan pasukan
‫َجنَيب‬
‫َّعريمب ه َو صمبغ ال َكل َمة بصمب غَة َعَربيَّة عمن َد نَ مقل َها بلَ مفظ َها األ م‬ ‫الت م‬ Romawi), ‫القسطاس‬ (neraca
‫العَربيَّة‬
َ ‫إ َل اللغَة‬ timbangan), ‫( الزْنبيل‬jahe), ‫الَتَيق‬
(Anis, 1970: 591). (obat penolak racun/ imunisasi)
“Al-Ta‘ri>b adalah pembentukan dan masih banyak lagi contoh-
suatu kata sesuai dengan bahasa contoh yang lain. (Hilal, 1976:
Arab sewaktu dipindahkan dari lafaz 143).
asing ke dalam bahasa Arab.” d. Mengurangi huruf, contoh ‫نَمب َهَره‬
Sedangkan menurut Hila>l: menjadi ‫( َِبمَر َج‬buruk, jahat, batil).
‫األجنَبيَة َعلَى ََنمج َها َو أ مسل موِبَا‬ َ ‫َّعريمب ه َو أَ من تَتَ َكلَّ َم‬
‫العَرب ِبل َكل َمة م‬ ‫الت م‬
(Hilal, 1976: 140). PENUTUP

“Al-Ta‘ri>b adalah kata-kata asing Morfologi merupakan salah satu


yang digunakan oleh orang-orang dari tataran ilmu linguistik yang
Arab (dalam berkomunikasi) mempelajari dan menganalisis struktur,
berdasarkan cara dan uslu>b bahasa bentuk serta klasifikasi kata. Morfologi
Arab itu sendiri.” dalam bahasa Arab disebut ilm al-s}arf.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, Kata dasar dalam bahasa Arab ada yang
maka al-ta‘ri>b adalah serapan kosa kata berbentuk ism atau morfem nomina ( ‫)االسم‬
dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab dan adapula yang berbentuk fi’l atau
berdasarkan cara-cara tertentu yang morfem verba (‫ )الفعل‬.Kata dasar yang
ditetapkan oleh orang-orang Arab sendiri. berbentuk nomina (‫ )االسم‬terdiri dari yang
Al-Ta‘ri>b memiliki cara-cara khusus
bersuku kata tiga, bersuku kata empat, dan
dalam menyerap kata-kata asing untuk
bersuku kata lima. Kata dasar yang
dijadikan bahasa Arab. Menurut Emi>l
Badi>‘ Ya‘qu>b, ada empat macam cara berbentuk verba (‫ )الفعل‬terdiri dari yang
penyerapan kata dari bahasa asing ke bersuku kata tiga dan bersuku kata empat.
bahasa Arab (Ya’qub, 1993: 217)., Proses pembentukan kata dalam
diantaranya: bahasa Arab meliputi: al-isytiqa>q, al-nah}t,
a. Mengganti huruf dengan huruf, al-ta‘ri>b dan al-ziya>dah.
contoh: kata ‫سرد‬ ‫ م‬menjadi ‫صرد‬
‫( م‬sejuk
atau dingin) dan kata ‫كرم‬ ‫ م‬menjadi ‫جرم‬
‫م‬ DAFTAR PUSTAKA
(panas). Al-Qur’a>n al- Kari>m.
b. Menganti baris dengan baris, contoh: Ali, Atabik dan Ahmad Zuhdi Muhdar.
kata ‫ َس مرَدآب‬menjadi ‫( س مرَداب‬bangunan di 1996. Kamus Kontemporer Arab
bawah tanah). Indonesia. Yogyakarta: Multi
c. Menambah huruf; Karya Grafika.
1) Menambah satu huruf di Anis, Ibrahim. 1970. Al-Luga@>t baina al-
depannya, contoh:‫ َرنم َده‬menjadi ‫أ ََرنم َدج‬ Qawmiyya@>t wa al-Ᾱlamiyyah.
Mesir: Da>r al-Ma’a>rif.
. kata ‫ َرنم َده‬ini mendapat tambahan (‫أ‬ Alwashilah, A.Chaedar. 1986. Linguistic;
) dan mengalami perubahan huruf Suatu Pengantar. Cet. 1;
akhirnya dari (‫ ) ه‬menjadi (‫) ج‬. Bandung: Angkasa.
2) Menambah ‫ ) الم التعريف( ال‬pada kata ‘Aqi>l, Ibn. Syarh} Ibn ‘Aqi>l. 1951.
ditahqiq oleh Muh}ammad
itu, contoh: ‫( اإلبريمسم‬rumput),‫الديباج‬
Muh}yuddin ‘Abd al-H}ami>d, Cet.
(sutera), ‫( القرنفل‬cengkeh), ‫الكعك‬ Vi; t.t., Mat}ba‘ al-Sa‘a>dah.

124
Pusaka Jurnal, Vol. 6, No. 1, 2018

Arsyad, Azhar. 1997. Bahasa Arab dan Munawwir, A.W. 1997. Kamus Al-
Metode Pengajarannya: Beberapa Munawwir Arab-Indonesia
Pokok Pikiran. Ujung Pandang: Terlengkap. Surabaya: Penerbit
IAIN Alauddin Ujung Pandang. Pustaka Progressif.
Ba>bati, Azi>zah Fuwwal. 1992. Al-Mu‘jam Parera, Jos Daniel. 1994. Morfologi
Mufas}s}al fi> al-Nah}w al-‘Arabi>. Bahasa, Jakarta: PT Gramedia
Cet.I. Beirut: Da>r al-Kutub al- Pustaka.
‘Ilmiyyah. -----------. 1997. Linguistik Edukasional.
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Jakarta: Erlangga.
Indonesia (Pendekatan Proses). Tarigan, Henri Guntur. 1995. Pengajaran
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Morfologi. Bandung: Angkasa.
----------.2000. Tata Bahasa Prakstis -----------. 1989. Pengajaran Analisis
Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Kontranstif Bahasa, Jakarta:
Cipta. Proyek Pengembangan Lembaga
Al-Da>yah, Fa>yiz. 1996. ‘Ilm al-Dala>lah Pendidikan Tenaga Kependidikan
al-‘Arabi>, Cet. II; Beirut: Da>r al- Direktorat Jenderal Pendidikan
Fikr al-Mu‘a>s}ir. Tinggi Departemen Pendidikan
E. A. Nida. 1974.Morphology The dan Kebudayaan.
Descriptive Analysis of Word. Wa>fi, Abdul Wa>hid. 1962. ‘Ilmu al-
Cet.I. Michigan: University of lugah, Cet. V; Mis{r: Maktabah
Michigan.
Elias, A. Elias dan Edward E. Elias. 1979. Nahd}ah Misr,
-----------.1962. Fiqh al-Lugah, Cet.V.
Elias Modern Dictionary; Arabic-
Beirut: Lajnah al-Baya>n al-
English, Beiru>t: Da>r al-Jail.
‘Arabiyyah.
Al-Gala>yi>ni>, Mus{t{afa, 2005. Ja>mi’ al-
Wise, Halary. 1987. Arabic at a
duru>s al-‘Arabiyyah. Kairo: Da>r Glance.New York: Barron’s
al-Hadi>s\. Educational Series, Inc.
Gazzawi, Sabah. 2000. The Arabic Ya’qu>b, Emi>l Badi>’. 1987. Fiqh al-Lugah
Language, Washinton D.C.: al-‘Arabiyyah wa Khas}a>is}uha>.
Center of Contenmporary Arab
Studies. Beirut: Da>r al-S|aq>afah al-
Hila>l, ‘Abd al-Gaffa>r H}a>mid. 1976. al- Isla>miyyah.
Lugat al-‘Arabiyyat Khas}a>is}uha> ----------. 1993. Al-Mu’jam al-Mufas}s}al fi>
wa Sima>tuha> ,Cet. I; al-Fuja>lah: ‘Ulu>m al-Lugah, Cet.I. Beirut: Da>r
al-Had}a>rat al-‘Arabiyyah. al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Kasim, Amrah. 2013. Morfologi Bahasa
Arab (Ilmu S{arf). Makassar:
Alauddin University Press.
Kementrian Agama RI. 2012. al-Qur’an
Keluarga. Bandung: Fitrah
Rabbani.
Al-Khu>li@, t.th. Mu’jam ‘Ilm al-Lugah al-
Naz}ari> atau A Dictionary of
Theoretical Linguistis; English-
Arabic. t.t. Maktabah Lubna>n.
Muaffaq N, Ahmad. 2011. Linguistik
Kontrastif Bahasa Arab dan
Bahasa Indonesia di Bidang
Fonologi, suatu Linguistik
Terapan. Makassar: Alauddin
University Press.
125
Pengenalan Morfologi Bahasa Arab….. - Hamsiati

126

Anda mungkin juga menyukai