B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan Laboratoriumyang bermutu di UPTD
Puskesmas Gunugsitoli Selatan.
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan
pelayanan berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratoriumyang
akurat di UPTD Puskesmas Gunungsitoli Selatan.
C. SASARAN
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi para pihak terkait yaitu ;
tenaga pelaksana di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli
Selatan.
D. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Pelayanan di Pemeriksaan Umum,Unit Gawat Darurat,Rawat
Inap, Bersalin,Poli Anak,Poli Gigi,Kesehatan Ibu dan KB di UPTD
Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan. Untuk menunjang hal
tersebut maka pelayanan laboratorium sangat diperlukan untuk
menegakkan diaqnosa penyakit.
E. BATASAN OPERASIONAL
Laboratorium UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli
Selatan beroperasi setiap hari senin – sabtu mulai pukul 08.00 WIB -
14.30 WIB. Laboratorium UPTD Puskesmas Gunungsitoli Selatan dapat
mengerjakan pemeriksaan sebagai berikut ;
a) Darah lengkap
b) Kimia darah
c) Urine lengkap
d) Widal
e) DBDNS1
f) Malaria
g) TB
h) Golongan darah
i) HIV rapid Test
F. LANDASAN HUKUM
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR75TAHUN 2015 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (
PUSKESMAS)
PERMENKES 37/2012 TENTANG PENYELENGARAAN
LABORATORIUM PUSKESMAS
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
BAGANSTRUKTUR ORGANISASI
PELAYANAN LABORATORIUM
KEPALA PUSKESMAS
Dr.Elvin K nazara
LABORATORIUM:
FEBRIYANI HAREFA,Amd. AK
C. JADWAL KEGIATAN
JAM PELAYANAN
ALAT KIMIA
KLINIK KULKAS
PENYIMPANAN
ALAT URINALIS
REAGEN
ALAT
MIKROSKOP LEMARI LOKER
PETUGAS
TOILET
PETUGAS
WASTAFEL WASTAFEL ROTATOR SENTRIFUGE
Keterangan:
a. Luas ruangan 6x 5 meter
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Memiliki ventilasi yang cukup
d. Lantai terbuat dari keramik
e. Dinding dicat warna yang cerah
f. Ruangan ber AC
2. RUANG SAMPELING/PENGAMBILAN DARAH
Pintu masuk
KURSI PASIEN TEMPAT
TIDUR
MEJA PASIEN
PETUGAS
Keterangan:
2. PERALATAN
NO JENIS ALAT JUMLAH
1 HEMATOLOGY ANALYZER 1
2 FOTOMETRI MINDRAY 1
KIMIA KLINIK
3 URINALIS MINDRAY 1
4 MIKROSKOP 1
5 ROTATOR 1
6 SENTRIFUGE 2
7 BED PASIEN 1
8 KOMPUTER 1
9 MEJA PETUGAS 1
10 LEMARI 2
11 KULKAS 1
12 TABUNG EDTA BIRU DAN 1.600
KUNING
13 RAK TABUNG 4
14 RAK PEWARNAAN 1
15 LAMPU BUNSEN 1
16 MIKROPIPET 8
17 KUVET PUTIH,KUING,BIRU 100
18 TABUNG REAKSI 100
19 HEMOCROMAX 1
20 STIK PEMERIKSAAN 1
KOLESTEROL
21 STIK PEMERIKSAAM ASAM 1
URAT
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
1. POLI UMUM
Alur Kegiatan Pemeriksaan 2. POLI GIGI
3. POLI ibu/KB
4. RTGD
5. RAWAT INAP
PASIEN PENDAFTARAN
6. Rawat Inap
7. Poli Anak
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PEMBAYARAN
KASIR
Keterangan:
1) Pasien datang dari pendaftaran ( loket ) diterima oleh
petugas poli (Poli gigi,poli umum,poli KIA,Rawat
Inap,VK,UGD
2) Petugas poli mengirim pasien beserta dengan formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium
3) Petugas Laboratorium mengerjakan pemeriksaan
laboratorium sesuai dengan formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium
4) Pasien membayar biaya pemeriksaan laboratorium di kasir.
5) Pasien menunggu hasil pemeriksaan di poli umum
C. LANGKAH KEGIATAN
1.KEMAMPUAN PELAYANAN
Kemampuan pelayanan Laboratorium UPTD Puskemas Kecamtan
Gunungsitoli Selatan melakukan pemeriksaan:
a) Sampling darah
b) Pemeriksaan darah lengkap meliputi;
WBC,NEUTROFIL,LYMFOSIT,
MONOSIT,EOSINOFIL,BASOFIL,RBC,HGB,HCT,MCV,MCH,MCHC,
RDW-CV, RDW-SD,PLT,MPV,PDW,PCT
c) Pemeriksaan kimia klinik; CHOLESTEROL, TRYGLISERIDA,HDL
CHOLESTEROL, LDL CHOLESTEROL, GLUKOSA,ASAM URAT,
UREUM,KREATININ,SGPT,SGOT.
d) Pemeriksaan imuniologi; DBDNS1, TEST HIV,GOLONGAN
DARAH,MALARIA, WIDAL TEST.
e) Pemeriksaan urine; LEUKOSIT,NITRIT,
UROBILINOGEN,PROTEIN,PH,BLOOD,
SEGMEN,KETON,BILIRBIN,GLUKOSA,VC.
f) Pemeriksaan Bakteriologi; Pewarnaan BTA.
C. Pemeriksaan Glukosa
Lakukan pengambilan darah vena
Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 1800rpm 5
menit
Siapkan 3 tabung reaksi,kemudian susun di rak tabung.
Pada tabung reaksi1 ( Blanko ) : pipet reagen R 1000
Pada tabung reaksi 2 ( standar ) : pipet reagent R 1000,
pipet reagent Cal 10
Pada tabung reaksi 2 ( sampel ) : pipet reagen R 1000, pipet
sampel serum pasien 10
Kemudian homogenkan dan ingkubasi selama 10 menit
pada suhu
Kemudian hidupkan alat fotometri mindray BA-88A
Klik test,pilih test GLU
Klik water Blank,hisap aquadest sampai bunyi “ BIP”
Klik regt Blank, hisap isi tabung 1 sampai bunyi “ BIP “
Klik calibrate, hisap isi tabung 2 sampai bunyi “ BIP “
Klik sample, hisap isi tabung 3 sampai bunyi “ BIP “
Kemudian tunggu hasil keluar, catat
D. Pemeriksaan Trigliserida
Lakukan pengambilan darah vena
Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 1800rpm 5
menit
Siapkan 3 tabung reaksi,kemudian susun di rak tabung.
Pada tabung reaksi1 ( Blanko ) : pipet reagen R 1000
Pada tabung reaksi 2 ( standar ) : pipet reagent R 1000,
pipet reagent Cal 10
Pada tabung reaksi 2 ( sampel ) : pipet reagen R 1000, pipet
sampel serum pasien 10
Kemudian homogenkan dan ingkubasi selama 10 menit
pada suhu
Kemudian hidupkan alat fotometri mindray BA-88A
Klik test,pilih test TG
Klik water Blank,hisap aquadest sampai bunyi “ BIP”
Klik regt Blank, hisap isi tabung 1 sampai bunyi “ BIP “
Klik calibrate, hisap isi tabung 2 sampai bunyi “ BIP “
Klik sample, hisap isi tabung 3 sampai bunyi “ BIP “
Kemudian tunggu hasil keluar, catat
E. Pemeriksaan Ureum
Lakukan pengambilan darah vena
Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 1800rpm 5
menit
Siapkan 3 tabung reaksi,kemudian susun di rak tabung.
Pada tabung reaksi1 ( Blanko ) : pipet reagen R1500,R2
500
Pada tabung reaksi 2 ( standar ) : pipet reagent R1 500,R2
500, pipet reagent standar 10
Pada tabung reaksi 2 ( sampel ) : pipet reagen R1 500,R2
500, pipet sampel serum pasien 10
Kemudian hidupkan alat fotometri mindray BA-88A
Klik test,pilih test UREA
Klik water Blank,hisap aquadest sampai bunyi “ BIP”
Klik regt Blank, hisap isi tabung 1 sampai bunyi “ BIP “
Klik calibrate, hisap isi tabung 2 sampai bunyi “ BIP “
Klik sample, hisap isi tabung 3 sampai bunyi “ BIP “
Kemudian tunggu hasil keluar, catat
F. Pemeriksaan Kreatinin
Lakukan pengambilan darah vena
Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 1800rpm 5
menit
Siapkan 3 tabung reaksi,kemudian susun di rak tabung.
Pada tabung reaksi1 ( Blanko ) : pipet reagen R1500,R2
500
Pada tabung reaksi 2 ( standar ) : pipet reagent R1 500,R2
500, pipet reagent standar 10
Pada tabung reaksi 2 ( sampel ) : pipet reagen R1 500,R2
500, pipet sampel serum pasien 10
Kemudian hidupkan alat fotometri mindray BA-88A
Klik test,pilih test UREA
Klik water Blank,hisap aquadest sampai bunyi “ BIP”
Klik regt Blank, hisap isi tabung 1 sampai bunyi “ BIP “
Klik calibrate, hisap isi tabung 2 sampai bunyi “ BIP “
Klik sample, hisap isi tabung 3 sampai bunyi “ BIP “
Kemudian tunggu hasil keluar, catat
c. Pemeriksaan imuniologi
Pemeriksaan imuniologi meliputi ;
Pemeriksaan urinepemeriksa DBDNS1, TEST HIV,GOLONGAN
DARAH,MALARIA, WIDAL TEST. Pemeriksaan ini menggunakan
alat rapid test dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.DBD NS1
Petugas melakukan identifikasi pasien yang akan
dilakukan pemeriksaan
Menjelaskan tentang pemeriksaan& prosedurnya kepada
pasien
Memakai Alat Pelindung Diri
Menentukan area pengambilan darah dan membersihkan
area yang akan diambil darah dengan kapas alkohol
Ambil darah vena pasien dengan spuit
Tutup bekas tempat pengambilan darah dengan kapas
alkohol sambil menekan
Persilahkan pasien menunggu hasil diruang tunggu yang
telah disediakan
Pindahkan darah ketabung reaksi kemudian sentrifuge
dengan kecepatan 2000rpm selama 5 menit
Kemudian pipet darah10ul kemudian teteskan buffer
sebanyak 4 tetes.kemudian baca hasil setelah 30 menit
Hasil pemeriksaan dituliskan pada lembar hasil dan buku
register kemudian diserahkan kedokter yang meminta
pemeriksaan.
2. Test HIV
Petugas melakukan identifikasi pasien
Menjelaskan tentang pemeriksaan dan memberikan
Informed consent
Memakai Alat Pelindung Diri (sarung tangan)
Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol kemudian
tusuk dengan menggunakan blood lancet
Teteskan darah pada Rapid HIV sebanyak 1 tetes
Teteskan reagensia HIV Rapid Test sebanyak 4 tetes
Persilahkan pasien menunggu hasil diruang tunggu yang
telah disediakan
Hasil pemeriksaan dituliskan pada buku register
laboratorium dan ditunjukkan kepada dokter pengirim
3. golongan darah
langkah-langkah pemeriksaan golongan darah:
1. Petugas menginformasikan tujuan dilakukannya
pemeriksaan kepada pasien
2. Bersihkan jari tengah pasien dengan alkohol swab
3. Pasang blood lancet pada ujung alat dan tutup kembali.
Pilih kedalaman tusukan jarum dengan cara memutar
ujung alat sampai angka yang diinginkan,lurus dengan
tanda panah. Semakin besar angka semakin dalam
tusukan.Tarik ujung alat bagian belakang sampai
terdengar bunyi “klik’. Arahkan dan rapatkan ujung alat
dengan ujung jari. Tekan tombol lepas dan pijat jari pasien
secara perlahan agar darahnya keluar
4. Teteskan 1 tetes darah pada kertas golongan darah pada
masing-masing golongan A, B, dan AB
5. Tambahkan reagen golongan darah pada masing-masing
golongan
6. Homogenkan dengan lidi dan amati jika ada aglutinasinya.
Yang terdapat aglutinasi artinya itulah golongan darah
pasien. Misalnya, jika aglutinasi terdapat pada golongan A
artinya golongan darah pasien adalah A dan begitu
seterusnya. Jika tidak terdapat aglutinasi pada salah satu
golongan artinya golongan darah O. Aglutinasi adalah
penggumpalan dalam suatu cairan akibat pemberian suatu
bahan ke dalamnya
7. Petugas mencatat hasil pada buku hasil dan menyuruh
pasien menunggu diruang tunggu dan petugas
menyerahkan hasil pada dokter
4.Malaria
Langkah-langkah pemeriksaan Malaria:
1. Petugas menyiapkan objek glass kaca sediaan yang bersih,
tidak berdebu, tidak berlemak, tidak mengandung alkohol,
jernih, tidak kusam, dengan ketebalan 1,1-1,3 mm
sebanyak 3 kaca sediaan.
2. Kaca sediaan diberi label dan diberi identitas pasien
3. Petugas mengambil spesimen darah kapiler dari pasien
4. Teteskan darah pada slide kaca sediaan yang pertama
darah tebal dan slide kaca sediaan yang kedua darah tipis.
5. Teteskan darah sebanyak 3 tetes untuk sediaan darah tebal
(<6µl) dan 1 tetes kecil untuk sediaan darah tipis (<2µl).
6. Gunakan ujung dari kaca sediaan yang ketiga yang bersih
sebagai pendorong untuk membuat hapusan darah tipis dan
sisi lain dari kaca sediaan yang ketiga untuk mengaduk 3
tetes darah tebal.
7. Letakkan slide diatas permukaan yang rata dan kering.
Biarkan darah kering diudara (untuk mempercepat boleh
digunakan kipas angin, tidak dengan api atau dijemur
dibawah sinar matahari). Lindungi slide yang sudah kering
dari lalat dan debu.
8. Setelah mengering sediaan darah tipis difiksasi dengan
larutan methanol kemudian dikeringkan
9. Setelah kering, diwarnai dengan larutan giemsa selama 30
menit.
10. Kemudian sediaan dibilas dengan air mengalir dan sediaan
dikeringkan
11. Setelahkering periksa dibaca di bawah mikroskop binokular
denganperbesaran 40 x dan 100 x
12.Hasil tuliskan pada buku register Laboratoriumdandan
diberitahukankepada dokter pengirim
5. Widal test.
Langkah-langkah pemeriksaannya:
1. Petugas menyiapkan alat pemeriksaan laboratorium;
spuit,spidol,lembaran permintaan pemeriksaan
2. Petugas melakukan pengambilan darah vena,darah yang telah
diambil dimasukkan ke dalam tabung EDTA kemudian di
sentrifuge
3. Setelah pipet serum 20ul letakkan masing di papan widal test
sesuai dengan urutannya
4. Kemudian teteskan 1 tetes reagen widal test sesuai dengan
urutannya.
5. Letakkan papan test dirotator kemudian baca hasilnya.
2) PELAPORAN
Pelaporan yangharus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan
Kotaa Gunungsitoli berupa laporan bulanan yang merupakan
hasilrekapitulasi pencatatan harian,laporantriwula,semesteran dan
tahunan sesuaiketentuan yang berlaku.
Pelaporan untuk penyakit tertentu menggunkan formulirbaku yang
sudah ditentukan oleh program.
BAB V
LOGISTIK
NO NAMA BARANG
1 REAGEN HEMATOLOGI
2 REAGEN KIMIAKLINIK
3 STRIP URINALIS
4 KACAOBJEK
5 LANCET
6 KUVET
7 WIDAL TES
8 GOLONGAN DARAH
9 SPUIT
10 RAPIT TESTDBDNS1
11 RAPT TES HIV
12 TABUNG EDTA
13 REAGEN ZIEHLNEELSEN
14 IMERSI OIL
15 SPRITUS
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Untuk keamanan dan kenyamanan bagi petugas para medic dan
petugas medis dalam memberiksan pelayanan kesehatan,terutama untuk
mencegah tertularnya penyakit dimana di puskesmas banyak kasus-kasus
penyakit menular misalnya TBC dan penyakit yang disebabkan virus
lainnya. Maka petugas dalam melaksanakan pelayanan diwajibkan
memperhatikan keamanan diri degan pemakaian Alat Pelindung diri ( APD )
yaitu mengunakan masker,sarung tangan, jas kerja laboratorium,kaca mata
pelindung dan selalu melakukan cucitangan sebelum dan setelah
melaksanakan kegiatan atau pelayanan.
PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
PEMERIKSAAN TINDAKAN PERLU
SANITASI YA YA
TANGAN
SARUNG YA YA
TANGAN
JAS YA YA
LABORATORIU
M
MASKER YA YA
STERILISASI ALAT:
Mencuci alat dengan sabun yang mengandung anti septic
Penyemprotan /oles alkohol pada alat yang digunakan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan di
Laboratorium perlu diperhatikan keselamtan pasien dengan melakukan
identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap pasien harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilkasankan.
Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk
mencegah terjadinya masalah terkait pelayanan pengobatan/medikasi
( medication eror ) yang bertujuan untuk keselamtan pasien.
Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan sebagai berikut:
1. Unsur masukan ( inpu ) yaitu sumber daya manusia sarana dan
prasarana,ketersediaan dana,dan Standar Operasional Prosedur
2. Unsur Proses yaitu tindakan yang dilakukan komunikasi dan kerja
sama
3. Unsur lingkungan yaitu kebijakan, orgnanisasi, manajemen, budaya,
respon dan tingkat pendidikan masyarakat.
Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan program
pengendalian mutu pelayanan klinis Puskesmas yang dilaksankan secara
berkesinambungan.
Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi:
a) Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan
evaluasi untuk peningkatan mutu standar
b) Pelaksanaan yaitu:
Monitoring dan evaluasi capaian kerja ( membandingkan antara
capaian dengan rencana kerja )
Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian
c) Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu:
Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar
Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.
Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses
berlangsung untuk memastikan bahwa aktifitas berlangsung sesuai dengan
yang direncaanakan. Monitoring dapat dilakukan oleh tenaga medis dan
para medis yang melakukan proses. Aktifitas monitoring perlu direncanakan
untuk mengoptimalkan hasil pemantauan.
Contoh;
Monitoring pelayana pasien,monitoring kinerja tenaga kesehatan
sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan
klinis,dilakukan evalusi. Evaluasi terhadap data yang dikumpulkan yang
diperoleh melalui metode berdadarkan waktu,cara dan teknik
pengambilan data.
Berdasarkan waktu pengambilan data terdiri atas:
a) Retrospektif
Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan
Contoh: survey kepuasan pelanggan,,laporan mutasi barang.
b) Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan
pelayanan
Contoh: waktu pelayanan kesehatan di puskesmas sesuai dengan
kebutuhan.