Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat AllahSWT,Tuhan Yang MahaEsa


yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Selatan padatahun 2018 ini mendapatkesempatan
untuk melaksanakan akreditasi.

Aakreditasi bagi UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan


sangatlah penting untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi
pasien serta masyarakat. Untuk menunjang pelaksanaan
akreditasimakadiperlukan pedoman pelayanan di UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Selatan.

Harapan kami semoga pedoman pelayanan ini dapat memberi manfaat


bagi UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan,sehingga akreditasi
dapat berjalan denganlancar danmenjadi Puskesmas yang lebih baik.

Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan


Gunungsitoli Selatan

SOSAIDAMAN H. ZEBUA, S.Kep.,Ns


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan masyarakatyang optimal, sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Untuk itu perlu
ditingkatkan upayaguna memperluas dan mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakatdengan mutu yang baik dan biayayang
terjangkau.
Pelayanan Laboratorium Kesehatan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Laboratoriumkesehatan sebagai unit pelayanan penunjang
medis,diharapkandapatmemberikan informasiyang teliti dan akurat
tentang aspek laboratorium terhadap specimen/ sampel yang
pengujiannya dilakukan dilaboratorium. Ahli tenaga laboratorium
kesehatan yang terdiri dari para analis kesehatan yang harus
senantiasa mengembangkan diri dalam menjawab kebutuhan
masyarakatakan adanya jaminan mutu terhadap hasil pengujian
laboratorium dan tuntutan diberikan pelayanan yang prima.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh UPTD
Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan adalah ” Puskesmas
Gunungsitoli Selatan siap mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri
“.Untuk mewujudkan visi tesebut maka pelayanan medis di UPTD
Puskesmas GunungsitoliSelatan dilengkapi dengan laboratorium klinik
yang dilengkapi dengan alat yang canggih. Untukmenunjang
keakuratan hasil maka laboraotorium rutin melakukan perawatan alat.
Hal ini tentunya akan menjamin hasil pemeriksaan yang akurat dan
terpercaya guna menjamin tepatnya diaqnosa penyakit.
Dalam melaksanakan pelayanan laboratorium di UPTD
Puskesmas Gunugnsitoli Selatan,supaya dapat berjalan dengan baik
dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Selatan menyusun PEDOMAN PELAYANAN
LABORATORIUM UPTD PUSKESMAS KECAMATAN GUNUGNSITOLI
SELATAN.

B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan Laboratoriumyang bermutu di UPTD
Puskesmas Gunugsitoli Selatan.
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan
pelayanan berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratoriumyang
akurat di UPTD Puskesmas Gunungsitoli Selatan.
C. SASARAN
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi para pihak terkait yaitu ;
tenaga pelaksana di UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli
Selatan.
D. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Pelayanan di Pemeriksaan Umum,Unit Gawat Darurat,Rawat
Inap, Bersalin,Poli Anak,Poli Gigi,Kesehatan Ibu dan KB di UPTD
Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan. Untuk menunjang hal
tersebut maka pelayanan laboratorium sangat diperlukan untuk
menegakkan diaqnosa penyakit.
E. BATASAN OPERASIONAL
Laboratorium UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli
Selatan beroperasi setiap hari senin – sabtu mulai pukul 08.00 WIB -
14.30 WIB. Laboratorium UPTD Puskesmas Gunungsitoli Selatan dapat
mengerjakan pemeriksaan sebagai berikut ;
a) Darah lengkap
b) Kimia darah
c) Urine lengkap
d) Widal
e) DBDNS1
f) Malaria
g) TB
h) Golongan darah
i) HIV rapid Test

F. LANDASAN HUKUM
 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR75TAHUN 2015 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (
PUSKESMAS)
 PERMENKES 37/2012 TENTANG PENYELENGARAAN
LABORATORIUM PUSKESMAS
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan
pelayanan Laboratorium di UPTD Puskesmas Gunungsitoli Selatan,
dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah
maupun mutunya. Pola ketenagaan minimal harus dimimiliki oleh
puskesmas. Adapun tenaga di Laboratorium UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Selatan sebagai berikut :

N JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH


O
1 PENANGGUNG DOKTER UMUM 1
JAWAB
2 PELAKSANA DIII ANALIS KESEHATAN 2
JUMLAH 3

Untuk pembagian kerja masing-masing petugas berdasarkan


TUPOKSI yang sesuai kompetensinya.
Penanggung jawab laboratoriumdi UPTD Puskesmas mempunyai
tugas:
a) Menyusun program kerja untuk menunjang keakuratan hasil
dalam hal ini PME, PMI, Perawatan alat, Kalibrasi alat,
pemenuhan reagent.
b) Memonitor setiap pelaksanaan program kerja
c) Bertanggung jawab terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Tenaga Medis di Laboratorium bertugas di ruang Laboratorium.

BAGANSTRUKTUR ORGANISASI
PELAYANAN LABORATORIUM

KEPALA PUSKESMAS

SOSAIDAMAN H. ZEBUA, S.Kep.,Ns


Penata
NIP 19840621 201001 2 041

PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN LABORATORIUM

Dr.Elvin K nazara

PELAKSANAN PELAYANAN LABORATORIUM:

LABORATORIUM:

ADE OKTAVIANA TANJUNG, Amd.AK

FEBRIYANI HAREFA,Amd. AK

C. JADWAL KEGIATAN

JAM PELAYANAN

SENIN – SABTU ; 08.00 – 14.30 WIB

HARI MINGU/TANGGAL MERAH : LIBUR


Dalam rangka penyiapan dan pengembangan keterampilan tenaga
medis maka Puskesmas menyelenggarakan aktivitas sebagai berikut:
1) Setiap tenaga medis dan para medis mempunyai kesempatan
yang sama untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya.
2) Tenaga medis harus memberi masukan pada pimpinannya dalam
menyusun program pengembangan staf
3) Staf baru mengikuti orientasi untuk mengetahui tugas,fungsi
wewenang dan tanggung jawabnya
BAB III
STANDAR FASILITAS

Sarana adalah suatu tempat,fasilitas dan peralatan yang


langsung terkait dengan pelayanan klinis. Sedangkan prasarana adalah
tempat fasilitas dan peralatan yang secara tidak langsung mendukung
pelaynan kesehatan. Dalam upaya mendukung pelayanan di UPTD
Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Selatan diperlukan sarana dan
prasarana yang memadai.
A. DENAH RUANGAN LABORATORIUM
1. RUANG PEMERIKSAAN
Pintu masuk
LEMARI
MEJA
BUKU
ALAT KOMPUTER
REGISTER
HEMATOLOGI

ALAT KIMIA
KLINIK KULKAS
PENYIMPANAN
ALAT URINALIS
REAGEN
ALAT
MIKROSKOP LEMARI LOKER
PETUGAS

TOILET
PETUGAS
WASTAFEL WASTAFEL ROTATOR SENTRIFUGE
Keterangan:
a. Luas ruangan 6x 5 meter
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Memiliki ventilasi yang cukup
d. Lantai terbuat dari keramik
e. Dinding dicat warna yang cerah
f. Ruangan ber AC
2. RUANG SAMPELING/PENGAMBILAN DARAH

Pintu masuk
KURSI PASIEN TEMPAT
TIDUR
MEJA PASIEN
PETUGAS
Keterangan:

a) Luas ruangan 3x4 metr


b) Ruangan kering dan tidak lembab
c) Memiliki ventilasi yang cukup
d) Memiliki cahya yang cukup
e) Lantai terbuat dari keramik
f) Dinding dicat warna cerah
B. STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
a. Meja pemeriksaan
b. Kursi pasien
c. Wastafel
d. Tempat sampah 2
e. Komputer
f. Alat hematology analyzer
g. Fotometer kimia klinik
h. Alat urinalis
i. Mikroskop
j. Rotator
k. Sentrifuge
l. Kulkas
m. Bed pasien
n. Lemari

2. PERALATAN
NO JENIS ALAT JUMLAH
1 HEMATOLOGY ANALYZER 1
2 FOTOMETRI MINDRAY 1
KIMIA KLINIK
3 URINALIS MINDRAY 1
4 MIKROSKOP 1
5 ROTATOR 1
6 SENTRIFUGE 2
7 BED PASIEN 1
8 KOMPUTER 1
9 MEJA PETUGAS 1
10 LEMARI 2
11 KULKAS 1
12 TABUNG EDTA BIRU DAN 1.600
KUNING
13 RAK TABUNG 4
14 RAK PEWARNAAN 1
15 LAMPU BUNSEN 1
16 MIKROPIPET 8
17 KUVET PUTIH,KUING,BIRU 100
18 TABUNG REAKSI 100
19 HEMOCROMAX 1
20 STIK PEMERIKSAAN 1
KOLESTEROL
21 STIK PEMERIKSAAM ASAM 1
URAT

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN

Upaya pelayanan kesehatan umum di indonesia


dilaksankan baik oleh pemerintah maupun swasta. Upaya pelayanan
kesehatan umum yang dilaksanakan oleh pemerintah selama ini
mengacu pada pendekatan level of care ( kebijakan WHO ) yaitu
tindakan Promotif,Preventif,Kuratif,dan Rehabilitatif yang merumuskan
pelayanan kesehatan berjenjang untuk memberiksan pelaynanan yang
menyeluruh dikaitkan dengan sumber daya yang ada.
B. METODE

1. POLI UMUM
Alur Kegiatan Pemeriksaan 2. POLI GIGI
3. POLI ibu/KB
4. RTGD
5. RAWAT INAP
PASIEN PENDAFTARAN
6. Rawat Inap
7. Poli Anak

PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PEMBAYARAN
KASIR

KEMBALI KE POLI UMUM

Keterangan:
1) Pasien datang dari pendaftaran ( loket ) diterima oleh
petugas poli (Poli gigi,poli umum,poli KIA,Rawat
Inap,VK,UGD
2) Petugas poli mengirim pasien beserta dengan formulir
permintaan pemeriksaan laboratorium
3) Petugas Laboratorium mengerjakan pemeriksaan
laboratorium sesuai dengan formulir permintaan
pemeriksaan laboratorium
4) Pasien membayar biaya pemeriksaan laboratorium di kasir.
5) Pasien menunggu hasil pemeriksaan di poli umum

C. LANGKAH KEGIATAN
1.KEMAMPUAN PELAYANAN
Kemampuan pelayanan Laboratorium UPTD Puskemas Kecamtan
Gunungsitoli Selatan melakukan pemeriksaan:
a) Sampling darah
b) Pemeriksaan darah lengkap meliputi;
WBC,NEUTROFIL,LYMFOSIT,
MONOSIT,EOSINOFIL,BASOFIL,RBC,HGB,HCT,MCV,MCH,MCHC,
RDW-CV, RDW-SD,PLT,MPV,PDW,PCT
c) Pemeriksaan kimia klinik; CHOLESTEROL, TRYGLISERIDA,HDL
CHOLESTEROL, LDL CHOLESTEROL, GLUKOSA,ASAM URAT,
UREUM,KREATININ,SGPT,SGOT.
d) Pemeriksaan imuniologi; DBDNS1, TEST HIV,GOLONGAN
DARAH,MALARIA, WIDAL TEST.
e) Pemeriksaan urine; LEUKOSIT,NITRIT,
UROBILINOGEN,PROTEIN,PH,BLOOD,
SEGMEN,KETON,BILIRBIN,GLUKOSA,VC.
f) Pemeriksaan Bakteriologi; Pewarnaan BTA.

Laboratorium mempunyai peran sebagai penunjang dalam


menegakkan diaqnosa yang ingin ditegakkan oleh dokter dalam merawat
pasiennya. Selain itu, laboratorium mempunyai peran seperti uji penyaring
secara laboratorium sehat tidaknya seseorang,misalnya medical chekup.
Juga berperan sebagai follow up atau pemantauan hasil pengobatan serta
prognosis suatu penyakit. Sehubungan dengan hal tersebut pemeriksaan
laboratorium hedaknya dilakukan sesuai dengan standart pelayanan
laboratorium sehingga menghasilkan pemeriksaan yang akurat.
Untuk mendapatkan sampel darah pasien dilakukan dengan cara
pengambilan darah vena dan kapiler. Lokasi vena yang digunakan untuk
tempat penusukan adalah 3 vena utama di lengan yaitu vena cevalika,vena
mediana cubiti,dan vena mediana basilica. Pada umumnya vena mediana
cubiti merupakan pilihan karena tidak bergerak saat ditusuk.
Sebelum melakukan pemeriksaan petugas harus menggunakan APD.
APD bertujuan untuk melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko
pengambilan darah,semua jenis cairan . APD ada beberapa jenis yaotu
sarung tangan,masker,kacamata,penutup kepla,jas laboratorium,sepatu
pelindung. Tidak semua alat pelindung diri dipakai tergantung tindakan dan
kegiatan yang dikerjakan.
Pemeriksaan Laboratorium yang dilkukan di UPTD Puskesmas
Kecamatan Gunungsitoli Selatan meliputi:
a. Darah Lengkap
Pemeriksaan ini meliputi ; WBC, NEUTROFIL, LYMFOSIT,
MONOSIT ,EOSINOFIL, BASOFIL, RBC, HGB, HCT, MCV, MCH, MCHC,
RDW-CV, RDW-SD, PLT, MPV, PDW, PCT. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan mengunakan alat Auto mindray BC 5000,alat ini menggunakan
sampel darah segar dengan langkah-langkah sebagai berikut;
1) Pasien dipersilahkan untuk duduk diruangan
laboratorium,kemudian dilakukan pengambilan darah vena
2) Darah vena yang diambil dimasukkan ke dalam tabung EDTA.
3) Nyalakan secara berurutan : ups,printer dan analyzer.masukkan
username dan pasword
4) Kemudian masuk ke layar “sample Analysis “
5) Tap tombol “WB “, predilute untuk memilih work mode
6) Masukkan sample ID dan isi identitas pasien.
7) Setelah selesai tap OK untuk disave kembali ke layar “sample
analysis”
8) Kemudian masukkan sample darah vena yang telah dimasukkan
ditabung EDTA,pastikan probe cukup masuk ke samplenya.
9) Tekan tombol hisap dan singkirkan tabung setelah terdengar
bunyi Beep.alat akan membaca secara otomatis.
10) Setelah 10 menit hasil akan keluar dan catat hasil pemeriksaan
dibuku register laboratorium.

b. Pemeriksaan kimia klinik


Pemeriksaan kimia klinik meliputi: CHOLESTEROL,
TRYGLISERIDA,HDL CHOLESTEROL, LDL CHOLESTEROL,
GLUKOSA,ASAM URAT, UREUM,KREATININ,SGPT,SGOT.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat fotometer
mindray BA 88A,alat ini menggunakan sampel darh segar
dengan langkah-langkah sebagai berikiut;
A. Pemeriksaan Asam Urat / Uric Acid
 Lakukan pengambilan darah vena
 Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 1800rpm 5
menit
 Siapkan 3 tabung reaksi,kemudian susun di rak tabung.
 Pada tabung reaksi1 ( Blanko ) : pipet reagen R 1000
 Pada tabung reaksi 2 ( standar ) : pipet reagent R 1000,
pipet reagent Cal 25
 Pada tabung reaksi 2 ( sampel ) : pipet reagen R 1000, pipet
sampel serum pasien 25
 Kemudian homogenkan dan ingkubasi selama 10 menit
pada suhu 37 C.
 Kemudian hidupkan alat fotometri mindray BA-88A
 Klik test,pilih test UA
 Klik water Blank,hisap aquadest sampai bunyi “ BIP”
 Klik regt Blank, hisap isi tabung 1 sampai bunyi “ BIP “
 Klik calibrate, hisap isi tabung 2 sampai bunyi “ BIP “
 Klik sample, hisap isi tabung 3 sampai bunyi “ BIP “
 Kemudian tunggu hasil keluar, catat.

B. Pemeriksaan Kolesterol / Total Kolesterol


 Lakukan pengambilan darah vena
 Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 1800rpm 5
menit
 Siapkan 3 tabung reaksi,kemudian susun di rak tabung.
 Pada tabung reaksi1 ( Blanko ) : pipet reagen R 1000
 Pada tabung reaksi 2 ( standar ) : pipet reagent R 1000,
pipet reagent Cal 10
 Pada tabung reaksi 2 ( sampel ) : pipet reagen R 1000, pipet
sampel serum pasien 10
 Kemudian homogenkan dan ingkubasi selama 10 menit
pada suhu
 Kemudian hidupkan alat fotometri mindray BA-88A
 Klik test,pilih test TC
 Klik water Blank,hisap aquadest sampai bunyi “ BIP”
 Klik regt Blank, hisap isi tabung 1 sampai bunyi “ BIP “
 Klik calibrate, hisap isi tabung 2 sampai bunyi “ BIP “
 Klik sample, hisap isi tabung 3 sampai bunyi “ BIP “
 Kemudian tunggu hasil keluar, catat.

C. Pemeriksaan Glukosa
 Lakukan pengambilan darah vena
 Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 1800rpm 5
menit
 Siapkan 3 tabung reaksi,kemudian susun di rak tabung.
 Pada tabung reaksi1 ( Blanko ) : pipet reagen R 1000
 Pada tabung reaksi 2 ( standar ) : pipet reagent R 1000,
pipet reagent Cal 10
 Pada tabung reaksi 2 ( sampel ) : pipet reagen R 1000, pipet
sampel serum pasien 10
 Kemudian homogenkan dan ingkubasi selama 10 menit
pada suhu
 Kemudian hidupkan alat fotometri mindray BA-88A
 Klik test,pilih test GLU
 Klik water Blank,hisap aquadest sampai bunyi “ BIP”
 Klik regt Blank, hisap isi tabung 1 sampai bunyi “ BIP “
 Klik calibrate, hisap isi tabung 2 sampai bunyi “ BIP “
 Klik sample, hisap isi tabung 3 sampai bunyi “ BIP “
 Kemudian tunggu hasil keluar, catat

D. Pemeriksaan Trigliserida
 Lakukan pengambilan darah vena
 Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 1800rpm 5
menit
 Siapkan 3 tabung reaksi,kemudian susun di rak tabung.
 Pada tabung reaksi1 ( Blanko ) : pipet reagen R 1000
 Pada tabung reaksi 2 ( standar ) : pipet reagent R 1000,
pipet reagent Cal 10
 Pada tabung reaksi 2 ( sampel ) : pipet reagen R 1000, pipet
sampel serum pasien 10
 Kemudian homogenkan dan ingkubasi selama 10 menit
pada suhu
 Kemudian hidupkan alat fotometri mindray BA-88A
 Klik test,pilih test TG
 Klik water Blank,hisap aquadest sampai bunyi “ BIP”
 Klik regt Blank, hisap isi tabung 1 sampai bunyi “ BIP “
 Klik calibrate, hisap isi tabung 2 sampai bunyi “ BIP “
 Klik sample, hisap isi tabung 3 sampai bunyi “ BIP “
 Kemudian tunggu hasil keluar, catat
E. Pemeriksaan Ureum
 Lakukan pengambilan darah vena
 Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 1800rpm 5
menit
 Siapkan 3 tabung reaksi,kemudian susun di rak tabung.
 Pada tabung reaksi1 ( Blanko ) : pipet reagen R1500,R2
500
 Pada tabung reaksi 2 ( standar ) : pipet reagent R1 500,R2
500, pipet reagent standar 10
 Pada tabung reaksi 2 ( sampel ) : pipet reagen R1 500,R2
500, pipet sampel serum pasien 10
 Kemudian hidupkan alat fotometri mindray BA-88A
 Klik test,pilih test UREA
 Klik water Blank,hisap aquadest sampai bunyi “ BIP”
 Klik regt Blank, hisap isi tabung 1 sampai bunyi “ BIP “
 Klik calibrate, hisap isi tabung 2 sampai bunyi “ BIP “
 Klik sample, hisap isi tabung 3 sampai bunyi “ BIP “
 Kemudian tunggu hasil keluar, catat

F. Pemeriksaan Kreatinin
 Lakukan pengambilan darah vena
 Sentrifuge sampel darah dengan kecepatan 1800rpm 5
menit
 Siapkan 3 tabung reaksi,kemudian susun di rak tabung.
 Pada tabung reaksi1 ( Blanko ) : pipet reagen R1500,R2
500
 Pada tabung reaksi 2 ( standar ) : pipet reagent R1 500,R2
500, pipet reagent standar 10
 Pada tabung reaksi 2 ( sampel ) : pipet reagen R1 500,R2
500, pipet sampel serum pasien 10
 Kemudian hidupkan alat fotometri mindray BA-88A
 Klik test,pilih test UREA
 Klik water Blank,hisap aquadest sampai bunyi “ BIP”
 Klik regt Blank, hisap isi tabung 1 sampai bunyi “ BIP “
 Klik calibrate, hisap isi tabung 2 sampai bunyi “ BIP “
 Klik sample, hisap isi tabung 3 sampai bunyi “ BIP “
 Kemudian tunggu hasil keluar, catat

c. Pemeriksaan imuniologi
Pemeriksaan imuniologi meliputi ;
Pemeriksaan urinepemeriksa DBDNS1, TEST HIV,GOLONGAN
DARAH,MALARIA, WIDAL TEST. Pemeriksaan ini menggunakan
alat rapid test dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.DBD NS1
 Petugas melakukan identifikasi pasien yang akan
dilakukan pemeriksaan
 Menjelaskan tentang pemeriksaan& prosedurnya kepada
pasien
 Memakai Alat Pelindung Diri
 Menentukan area pengambilan darah dan membersihkan
area yang akan diambil darah dengan kapas alkohol
 Ambil darah vena pasien dengan spuit
 Tutup bekas tempat pengambilan darah dengan kapas
alkohol sambil menekan
 Persilahkan pasien menunggu hasil diruang tunggu yang
telah disediakan
 Pindahkan darah ketabung reaksi kemudian sentrifuge
dengan kecepatan 2000rpm selama 5 menit
 Kemudian pipet darah10ul kemudian teteskan buffer
sebanyak 4 tetes.kemudian baca hasil setelah 30 menit
 Hasil pemeriksaan dituliskan pada lembar hasil dan buku
register kemudian diserahkan kedokter yang meminta
pemeriksaan.
2. Test HIV
 Petugas melakukan identifikasi pasien
 Menjelaskan tentang pemeriksaan dan memberikan
Informed consent
 Memakai Alat Pelindung Diri (sarung tangan)
 Bersihkan ujung jari pasien dengan kapas alkohol kemudian
tusuk dengan menggunakan blood lancet
 Teteskan darah pada Rapid HIV sebanyak 1 tetes
 Teteskan reagensia HIV Rapid Test sebanyak 4 tetes
 Persilahkan pasien menunggu hasil diruang tunggu yang
telah disediakan
 Hasil pemeriksaan dituliskan pada buku register
laboratorium dan ditunjukkan kepada dokter pengirim

3. golongan darah
langkah-langkah pemeriksaan golongan darah:
1. Petugas menginformasikan tujuan dilakukannya
pemeriksaan kepada pasien
2. Bersihkan jari tengah pasien dengan alkohol swab
3. Pasang blood lancet pada ujung alat dan tutup kembali.
Pilih kedalaman tusukan jarum dengan cara memutar
ujung alat sampai angka yang diinginkan,lurus dengan
tanda panah. Semakin besar angka semakin dalam
tusukan.Tarik ujung alat bagian belakang sampai
terdengar bunyi “klik’. Arahkan dan rapatkan ujung alat
dengan ujung jari. Tekan tombol lepas dan pijat jari pasien
secara perlahan agar darahnya keluar
4. Teteskan 1 tetes darah pada kertas golongan darah pada
masing-masing golongan A, B, dan AB
5. Tambahkan reagen golongan darah pada masing-masing
golongan
6. Homogenkan dengan lidi dan amati jika ada aglutinasinya.
Yang terdapat aglutinasi artinya itulah golongan darah
pasien. Misalnya, jika aglutinasi terdapat pada golongan A
artinya golongan darah pasien adalah A dan begitu
seterusnya. Jika tidak terdapat aglutinasi pada salah satu
golongan artinya golongan darah O. Aglutinasi adalah
penggumpalan dalam suatu cairan akibat pemberian suatu
bahan ke dalamnya
7. Petugas mencatat hasil pada buku hasil dan menyuruh
pasien menunggu diruang tunggu dan petugas
menyerahkan hasil pada dokter

4.Malaria
Langkah-langkah pemeriksaan Malaria:
1. Petugas menyiapkan objek glass kaca sediaan yang bersih,
tidak berdebu, tidak berlemak, tidak mengandung alkohol,
jernih, tidak kusam, dengan ketebalan 1,1-1,3 mm
sebanyak 3 kaca sediaan.
2. Kaca sediaan diberi label dan diberi identitas pasien
3. Petugas mengambil spesimen darah kapiler dari pasien
4. Teteskan darah pada slide kaca sediaan yang pertama
darah tebal dan slide kaca sediaan yang kedua darah tipis.
5. Teteskan darah sebanyak 3 tetes untuk sediaan darah tebal
(<6µl) dan 1 tetes kecil untuk sediaan darah tipis (<2µl).
6. Gunakan ujung dari kaca sediaan yang ketiga yang bersih
sebagai pendorong untuk membuat hapusan darah tipis dan
sisi lain dari kaca sediaan yang ketiga untuk mengaduk 3
tetes darah tebal.
7. Letakkan slide diatas permukaan yang rata dan kering.
Biarkan darah kering diudara (untuk mempercepat boleh
digunakan kipas angin, tidak dengan api atau dijemur
dibawah sinar matahari). Lindungi slide yang sudah kering
dari lalat dan debu.
8. Setelah mengering sediaan darah tipis difiksasi dengan
larutan methanol kemudian dikeringkan
9. Setelah kering, diwarnai dengan larutan giemsa selama 30
menit.
10. Kemudian sediaan dibilas dengan air mengalir dan sediaan
dikeringkan
11. Setelahkering periksa dibaca di bawah mikroskop binokular
denganperbesaran 40 x dan 100 x
12.Hasil tuliskan pada buku register Laboratoriumdandan
diberitahukankepada dokter pengirim
5. Widal test.
Langkah-langkah pemeriksaannya:
1. Petugas menyiapkan alat pemeriksaan laboratorium;
spuit,spidol,lembaran permintaan pemeriksaan
2. Petugas melakukan pengambilan darah vena,darah yang telah
diambil dimasukkan ke dalam tabung EDTA kemudian di
sentrifuge
3. Setelah pipet serum 20ul letakkan masing di papan widal test
sesuai dengan urutannya
4. Kemudian teteskan 1 tetes reagen widal test sesuai dengan
urutannya.
5. Letakkan papan test dirotator kemudian baca hasilnya.

d. pemeriksaan Bakteriologi BTA


Langkah-langkah pemeriksaanya;
1. Sputum diambil dengan menggunakan lidi dengan ujung
yang menyerupai kuas, buat sediaan dengan ukuran pola 2x3
cm
2. Setelah setengah kering buat kuil-kuil kecil mengelilingi olesan
agar sputum menyebar secara merata membentuk oval
3. Kemudian keringkan preparat
4. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan carbol
fuchsin.
5. Panasi sediaan sampai keluar uap, jangan sampai mendidih,
diamkan selama10 menit, kemudian bilas dengan air
mengalir
6. Genangi dengan asam alkohol sampai warna merah carbol
fuchsin hilang. Bilas sediaan dengan air mengalir.
7. Genangi permukaan sediaan dengan methylen blue selama
1 menit.
8. Cuci sediaan dengan air mengalir, keringkan.
9. Sediaan dibaca menggunakan mikroskop dengan lensa
objektif 100x

Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus disampaikan segera kepada


tenaga kesehatan yang meminta dalam batas waktu paling lambat 1 jam
setelah hasil diperoleh dengan hasil diperoleh dengan acuan sebgai berikut:
NO NAMA TEST KURANG DARI LEBIH DARI
KIMIA KLINIK
1 KOLESTEROL <100 mg/dl >400 mg/dl
2 ASAM URAT <3 mg/dl >50mg/dl
3 GULA DARAH <45 mg/dl >500mg/dl/DL
HEMATOLOGI
1 hemoglobin <7,0 mg/dl >20 mg/dl
2 leukosit <500/ul >30.000/ul
3 Trombosit Dewasa <50.000/ul <1.000.000/ul
4 Trombosit anak < 20.000/ul >1.000.000/ul
5 eritrosit
6 Hematokrit < 20 vol % >60 vol%

Lamanya pemeriksaan laboratorium telah ditentukan


dengan cara perhitungan per pasien dan rapat kolaborasi dengan
tiap poli
NO JENIS WAKTU KETERANGAN
PEMERIKSAAN PENYAMPAIAN
HASIL
1 Darah Lengkap 1 jam Waktu yang
2 Kimia klinik 2 jam dicantumkan
3 imuniologi 1 jam dimulai dari
4 urine 30 menit pengambilan
5 BTA 2 jam sampel,pemeriksaan
,penyerahan hasil
No Nama Nilai normal
Pemeriksaan
DL (darah lengkap)
WBC 4.00-10.000
Neu# 2.00-7.00
Lym# 0.80-4.00
MON# 0.12-1.20
EOS# 0.02-0.50
BAS# 0.00-0.10
NEU% 50.0-70.0
LYM% 20.0-40.0
MON% 3.0-12.0
EOS% 0.5-5.0
BAS% 0.0-1.0
RBC 3.50-5.50
HGB 11.0-16.0
HCT 37.0-54.0
MCV 80.0-100.0
MCH 27.0-34.0
MCHC 32.0-36.0
RDW-CV 11.0-16.0
RDW-SD 35.0-56.0
PLT 100-300
MPV 7.0-11.0
PDW 9.0-17.0
PCT 0.108-0.282
N NAMA NILAI NORMAL
O PEMERIKSAAN
1 LEMAK JANTUNG
KOLESTEROL 200 mg/dl
2 KARBOHIDRAT
GLUKOSA PUASA 108 – 125 mg/dl
GLUKOSA 2 JAM PP 140 – 199 mg/dl
GLUKOSA 200 mg/dl
SEWAKTU
3 FAAL GINJAL
ASAM URAT Lk 3,6 – 7,7 mg/dl
Pr 2,5 – 6,8 mg/dl

NO JENIS PEMERIKSAAN NILAI NORMAL


IMUNIOLOGI
1 DBDNS1 NEGATIF
2 TEST HIV NEGATIF
3 GOLONGAN DARAH A,B,AB,O
4 MALARIA NEGATIF
5 WIDAL TEST NEGATIF
6 BTA NEGATIF

2.PENCATATAN DAN PELAPORAN


1) PENCATATAN
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga evaluasi. Macam-
macam pencatatan antara lain ;
a. Buku hasil pemeriksaan laboratorium
b. Lembaran copy hasil pemeriksaan laboratorium
c. Blanko pemeriksaan laboratorium
d. Buku bukti pengambilan hasil laboratorium
e. Buku stok reagensia

2) PELAPORAN
Pelaporan yangharus disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan
Kotaa Gunungsitoli berupa laporan bulanan yang merupakan
hasilrekapitulasi pencatatan harian,laporantriwula,semesteran dan
tahunan sesuaiketentuan yang berlaku.
Pelaporan untuk penyakit tertentu menggunkan formulirbaku yang
sudah ditentukan oleh program.

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan logistic untuk pelaksanaan pelayanan laboratorium


UPTD Puskesmas Gunungsitoli Selatan direncanakan dalam POA,
permintaan obat dan bahan habis pakai dan lokmin bulanan. Pengadaan
logistic berasal dari Dinas Keshatan KotaGunungsitoli.
Daftar logistic Laboratorium di UPTD Puskesmas
Gunungsitoli Selatan

NO NAMA BARANG
1 REAGEN HEMATOLOGI
2 REAGEN KIMIAKLINIK
3 STRIP URINALIS
4 KACAOBJEK
5 LANCET
6 KUVET
7 WIDAL TES
8 GOLONGAN DARAH
9 SPUIT
10 RAPIT TESTDBDNS1
11 RAPT TES HIV
12 TABUNG EDTA
13 REAGEN ZIEHLNEELSEN
14 IMERSI OIL
15 SPRITUS

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk


mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti
bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan
menjelaskan bukti serta solusi dari konsesnsus berbasis bukti dan keahlian
atau permasalahan.
Untukmenigkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap sasaran- sasaran keselamatan pasien. Indicator pengukuran
sasaran keselamatan pasien seperti pada tabelberikut ini :
NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN TARGET
PASIEN
1 Tidak terjadinya kesalahan identifikasi 100%
pasien
2 Peningkatan komunisai efektif 100%
3 Tidak terjadinya kesalahan prosedur 100%
tindakan medis
1. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien
Identifikasi pasien yang tepatmeliputi detailwajib yaitu
nama,umur,nomor rekam medis pasien.Kegiatan identifikasi
pasien dilakukan pada saat pemberian obat,pengambilan
specimen atau pemberian tindakan
2. Peningkatan komunikasi efektif
Komunikasi efektif yang tepat waktu,akurat,lengkap,jelas dan
yang dipahami oleh resipien/penerimaakan mengurangi
kesalahan,dan menghasilkan peningkatan keselamatan
pasien.Komunikasi dapat secara elektroni, lisan atau tertulis.
Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah
perintah yang diberikan secara lisan dan yang diberkan melalui
telpon. Komunikasi lain yang mudah terjadi kesalahan adalah
pelaporan kembali hasil pemeriksaan klinis. seperti laboratorium
klinis menelepon unit pelayanan untuk melaporkan hasil
pemeriksaan segera/cito.
3. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis
Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas
harus selalu melaksanakannya sesuai prosedur yang telahn
ditetapkan, identifikasi pasien yang akan mendapatkan tindakan
medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian prosedur.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Untuk keamanan dan kenyamanan bagi petugas para medic dan
petugas medis dalam memberiksan pelayanan kesehatan,terutama untuk
mencegah tertularnya penyakit dimana di puskesmas banyak kasus-kasus
penyakit menular misalnya TBC dan penyakit yang disebabkan virus
lainnya. Maka petugas dalam melaksanakan pelayanan diwajibkan
memperhatikan keamanan diri degan pemakaian Alat Pelindung diri ( APD )
yaitu mengunakan masker,sarung tangan, jas kerja laboratorium,kaca mata
pelindung dan selalu melakukan cucitangan sebelum dan setelah
melaksanakan kegiatan atau pelayanan.
PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
PEMERIKSAAN TINDAKAN PERLU
SANITASI YA YA
TANGAN
SARUNG YA YA
TANGAN
JAS YA YA
LABORATORIU
M
MASKER YA YA

STERILISASI ALAT:
 Mencuci alat dengan sabun yang mengandung anti septic
 Penyemprotan /oles alkohol pada alat yang digunakan.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan di
Laboratorium perlu diperhatikan keselamtan pasien dengan melakukan
identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko terhadap pasien harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilkasankan.
Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk
mencegah terjadinya masalah terkait pelayanan pengobatan/medikasi
( medication eror ) yang bertujuan untuk keselamtan pasien.
Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan sebagai berikut:
1. Unsur masukan ( inpu ) yaitu sumber daya manusia sarana dan
prasarana,ketersediaan dana,dan Standar Operasional Prosedur
2. Unsur Proses yaitu tindakan yang dilakukan komunikasi dan kerja
sama
3. Unsur lingkungan yaitu kebijakan, orgnanisasi, manajemen, budaya,
respon dan tingkat pendidikan masyarakat.
Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan program
pengendalian mutu pelayanan klinis Puskesmas yang dilaksankan secara
berkesinambungan.
Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi:
a) Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan
evaluasi untuk peningkatan mutu standar
b) Pelaksanaan yaitu:
 Monitoring dan evaluasi capaian kerja ( membandingkan antara
capaian dengan rencana kerja )
 Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian
c) Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu:
 Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar
 Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.
Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses
berlangsung untuk memastikan bahwa aktifitas berlangsung sesuai dengan
yang direncaanakan. Monitoring dapat dilakukan oleh tenaga medis dan
para medis yang melakukan proses. Aktifitas monitoring perlu direncanakan
untuk mengoptimalkan hasil pemantauan.
Contoh;
Monitoring pelayana pasien,monitoring kinerja tenaga kesehatan
sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan
klinis,dilakukan evalusi. Evaluasi terhadap data yang dikumpulkan yang
diperoleh melalui metode berdadarkan waktu,cara dan teknik
pengambilan data.
Berdasarkan waktu pengambilan data terdiri atas:
a) Retrospektif
Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan
Contoh: survey kepuasan pelanggan,,laporan mutasi barang.
b) Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan
pelayanan
Contoh: waktu pelayanan kesehatan di puskesmas sesuai dengan
kebutuhan.

Berdasarkan cara pengambilan data terdiri ats ;


a) Langsung ( data primer )
Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh
pengambilan data.
Contoh: survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan
klinis.
b) Tidak lagsung( data sekunder )
Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung
Contoh; catatan riwayat penyakit yang lalu
Cara pengambilan data:
a. Survei
Survei yaitupengumpulan data dengan menggunakan kuesinoner
Contoh; survei kepuasan pelanggan
b. Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung aktifitas atau proses dengan
menggunakan seklis

Pelaksanaan evalusi terdiri atas


a) Audit
Audit merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan
dengan pengukuran kinerja abgi yang memberikan pelayanan dengan
menentukan kinerja yang berkaitan dengan standar yang dikehendaki
dan dengan menyempurnakan kinerja tersebut.oleh karena itu audit
merupakan alat untuk menilai,mengevaluasi menyempurnakan
pelayanan klinis secara sistematis.
Terdapat dua macam audit:
 Audit klinis
Audit klinis yaitu analisis kritis sistematis terhadap pelayanan
klinis,meliputi prosedur yang digunakan untuk
pelayanan,penggunaan sumber daya, audit ini dikaitkan dengan
pengobatan berbasis bukti.
 Audit profesional
Audit profesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis oleh
seluruh tenaga medis dan para medis terkait dengan pencapaian
sasaran yang disepakati,penggunaan sumber daya dan hasil
yang diperoleh.
Contoh: audit pelaksanaan system manajemen mutu
b) Review ( pengkajian )
Review ( Pengkajian ) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelasanaan
pelayanan klinis tanpa dibandingkan dengan standar.
Contoh; kajian penggunaan antibiotika.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelayanan Laboratorium UPTD Puskesmas Kecamatan


Gunungsitoli Selatan ini digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pelaynan Laboratorium di Puskesmas UPTD Kecamatan Gunungsitoli
Selatan, Untuk keberhasilab pelaksanaan Pedoman Pelayanan
Laboratorium Puskesmas UPT Kecamatan Gunungsitoli Selatan
diperlukan komitmen dan kerja sma semua pihak. Hal tersebut akan
menjadikan Pelayana Laboratorium di Puskesmas UPT Kecamatan
Gunugnsitoli Selatan semkain optimal dan dapat dirasakan
manfaatnya oleh pasien dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Peratruran Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 37
yahun 2012
2. Pedoman praktek laboratorium yang benar depkes RI tahun 2014
3. Pedoman kesehatan dan keselamtan kerja Laboratorium
kesehatan ,Depkes Ri tahun 2003
4. Petunjuk pratikum Laboratorium Gandhasoebrata tahun 1984
5. Petunjuk pemeriksaa laboratorium puskesmas depkes RI tahun
1991
PEDOMAN PELAYANAN
LABORATORIUM

UPTD PUSKESMAS KECAMATAN


GUNUNGSITOLI SELATAN
DINAS KESEHATAN KOTA GUNUNGSITOLI
TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai