Nama NPM
Nemson Samadara 12122201210081
Fandy , E, Alberthus 12122201210038
Raymond Michael Teslatu 12122201210088
Patric Tlingkery 12122201210121
Onesimus M Soatelepuy 12122201210082
Selferina Sawelet 12122201210096
Sintia, M, Nenete 12122201210101
Kelas :A
Mata Kuliah : Perencanaan Bangunan Sipil I
Semester : Genap
MODUL 4
PELAKSANAAN PERENCANAAN DAN
PERSIAPAN PENGADAAN TANAH
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Modul-modul pada Diklat Perencanaan dan Persiapan Pengadaan Tanah untuk
Pembangunan Jalan ini menguraikan metode yang harus digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pengadaan tanah untuk jalan yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dan Dinas PU Bina Marga di
Provinsi/Kabupaten/Kota ataupun dinas/instansi lain yang terkait dengan
pekerjaan pengadaan tanah untuk jalan.
Dalam pelatihan ini akan disampaikan modul lV, yaitu Pelaksanaan Perencanaan
dan Persiapan Pengadaan Tanah. Modul ini akan menjelaskan tentang kegiatan
yang perlu dilakukan dan dokumen apa saja yang perlu dibuat dalam proses
Pelaksanaan Perencanaan dan Persiapan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Jalan.
Keseluruhan modul saling berkaitan dari Pengertian Dasar Perundangan, Kebijakan
Pengadaan Tanah, Perencanaan Fisik Jaringan Jalan, Perencanaan Skala Besar
maupun Skala Kecil, Perencanaan Dokumen, Data Dokumen, dan Perencanaan
Anggaran Biaya untuk Pengadaan Tanah.
Pada intinya Diklat Perencanaan dan Persiapan Pengadaan Tanah Untuk
Pembangunan Jalan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi SDM dalam
penyelenggaraan Pengadaan Tanah untuk Jalan guna membantu percepatan
pembangunan jalan di Indonesia.
Semoga modul pelatihan ini bermanfaat untuk peningkatan kualitas dan
kompetensi SDM di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat khususnya, Kementerian lainnya yang terkait Pengadaan Tanah dan
Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota pada umumnya.
Kritik dan saran untuk perbaikan serta penyempurnaan modul ini, akan kami
terima dengan tangan terbuka.
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL......................................................................vii
1. PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Deskripsi Singkat......................................................................................1
1.3 Standar Kompetensi................................................................................1
1.4 Materi Pokok Dan Sub Materi Pokok.......................................................2
1.5 Estimasi Waktu........................................................................................2
2. KEGIATAN BELAJAR I PERENCANAAN PENGADAAN TANAH..........................3
2.1 Pra Studi Kelayakan / Pra FS....................................................................4
2.1.1 Maksud dan Tujuan Pra FS..........................................................5
2.1.2 Perbedaan Pra FS dan FS............................................................5
2.1.3 Dokumen Pendukung Perencanaan Pengadaan Tanah...............6
2.2 Studi Kelayakan / Feasibility study (FS)....................................................7
2.2.1 Kriteria Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang
Memerlukan Studi Kelayakan.....................................................7
2.2.2 Hasil dari Studi Kelayakan (Feasibility Study/FS).........................7
2.3 Studi AMDAL.........................................................................................13
2.4 Studi Tambahan Lainnya.......................................................................16
2.5 Rangkuman............................................................................................16
2.6 Latihan...................................................................................................16
3. KEGIATAN BELAJAR II DOKUMEN PERENCANAAN PENGADAAN TANAH......17
3.1 Maksud Dan Tujuan Pembuatan Dokumen Pengadaan Tanah..............18
3.1.1 Maksud.....................................................................................18
3.1.2 Tujuan.......................................................................................18
3.2 Acuan Normatif.....................................................................................18
3.3 Istilah dan Definisi.................................................................................19
3.4 Ketentuan-Ketentuan............................................................................21
3.4.1 Kewenangan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan
Tanah........................................................................................21
3.4.2 Persyaratan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah...........21
URAIAN MATERI
Amanat dalam Perpres No. 71 tahun 2012 dinyatakan dalam Pasal 2 Pengadaan
Tanah untuk kepentingan Umum diselenggarakan melalui tahapan:
1. Perencanaan
2. Persiapan
3. Pelaksanaan
4. Penyerahan Hasil
Berdasarkan amanat yang disampaikan dalam pasal 2 tersebut, maka setiap
kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan Umum terlebih dahulu harus
dilakukan dengan adanya tahapan perencanaan.
Pembangunan untuk kepentingan umum terlebih dahulu dimulai dengan Pra Studi
Kelayakan (Pra Feasibility Study / Pra FS) dan Studi Kelayakan (Feasibility study/FS)
Projek disertai dengan dokumen dokumen pendukung lainnya.
Dalam modul ini yang akan dibahas adalah tahapan Perencanaan dan tahapan
Persiapan Pengadaan Tanah, selanjutnya tahapan lainnya akan dilaksanakan pada
Diklat Pelaksanaan Pengadaan Tanah yang merupakan lanjutan dari Diklat
Perencanaan dan Persiapan Pengadaan Tanah.
Untuk melakukan pembangunan untuk kepentingan terlebih dahulu dilakukan
dengan Kajian atau studi terhadap kegiatan yanag akan dilaksanakan. Studi atau
kajian kajian tersebut dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
2. Kelayakan lokasi
Dilakukan untuk menghasilkan analisis mengenai kesesuaian
fisik lokasi dengan rencana pembangunan yang akan
dilaksanakan untuk kepentingan umum dalam bentuk peta
rencana lokasi pembangunan.
Pada gambar berikut terlampir metodologi untuk Feasibility Study (normatif) dan
pada gambar merupakan bagan alir cara pengerjaan Feasibility Study (normati)
mengacu kepada Pedoman studi kelayakan proyek jalan dan jembatan no 19 tahun
2005,
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa memiliki Izin
Lingkungan akan kena sanksi Pidana dan Denda sesuai dengan
tingkatannya.
2) Lahan Pertanian
Berdasarkan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan,
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011 Tentang
Penetapan Dan Alih Fungsi lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
81/Permentan/OT.140/8/2013 Tentang Pedoman Teknis
Tata Cara Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Lahan Pertanian Pangan Berkelnjutan di dalam dan di luar
Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah bidang
lahan pertanian yang ditetapkan untuk dilindungi dan
dikembangkan secara konsisten guna menghasilkan pangan
pokok bagi kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan
nasional.
ALIH FUNGSI
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dapat dialihkan
fungsinya untuk kepentingan umum dengan persyaratan
dan kriteria sebagai berikut :
a. Dilakukan Kajian Kelayakan Strategris;
b. Disusun Rencana Alih Fungsi Lahan
c. Dibebaskan kepemilikan haknya dari Pemilik;
d. Disediakan Lahan Pengganti.
2.5 Rangkuman
Kegiatan perencanaan merupakan tahap awal dalam penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan, oleh karena itu perlu
disiapkan dokumen perencanaan yang dilengkapi dengan dokumen Pra
Studi Kelayakan, Studi Kelayakan, Studi Lingkungan dan Studi Tambahan
lainnya yang diperlukan. Pada tahap perencanaan terdapat titik kritis yang
perlu dicermati yaitu bagaimana menyiapkan dokumen perencanaan
pengadaan tanah yang dilengkapi data teknis calon lokasi, data administrasi
dan rencana anggaran yang jelas, akurat dan terkini.
Terdapat beberapa kegiatan yang perlu disiapkan dalam rangka pengadaan
tanah:
2.6 Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pra Feasibility study.
2. Jelaskan perbedaan antara Pra Feasibility study dan Feasibility study
Jelaskan materi dokumen perencanaan yang perlu disiapkan
Satker/Pimpro Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Feasibility study.
4. Sebutkan secara umum isi dokumen Feasibility study.
5. Jelaskan apa saja dokumen pendukung perencanaan pengadaan tanah.
3.5.2 Tujuan
Dokumen perencanaan pengadaan tanah yang dihasilkan ini
bertujuan untuk mendapatkan Surat Penetapan Lokasi dari
Gubernur atau Pejabat yang diberikan kewenangan.
3.4 Ketentuan-Ketentuan
3.4.1 Kewenangan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pengadaan
Tanah
Kewenangan penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah
merupakan kewenangan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau
Kepala UPT yang berwenang dalam pengadaan tanah dalam tiap unit
organisasi.
3.4.2 Persyaratan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah
Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah sekurang-kurangnya
memuat:
1. Maksud dan Tujuan rencana pembangunan;
a. Maksud menguraikan gambaran secara umum yang ingin
dicapai dari rencana pembangunan untuk kepentingan
umum.
9. Rencana Penganggaran
a. Sesuai dengan PMK No. 13/PMK.02/2013 dan PMK No.
10/PMK.02/2016 yang dimaksud dengan Biaya Operasional
dan Biaya Pendukung Penyelengaraan Pengadaan Tanah
selanjutnya disebut Biaya Operasional dan Biaya
Pendukung adalah biaya yang diperlukan untuk
penyelengaraan pengadaan tanah bagi pembangunan
untuk kepentingan umum.
b. Besaran satuan biaya yang digunakan untuk biaya
operasional dan biaya pendukung dalam rangka kegiatan
pada tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
penyerahan hasil.
c. Rencana pengangggaran menguraikan besaran dana,
sumber dana, dan rincian alokasi dana untuk perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, penyerahan hasil, administrasi
dan pengelolaan, serta sosialisasi.
Skala Peta
Skala suatu peta merupakan angka perbandingan antara jarak dua titik
diatas peta dengan jarak tersebut diatas permukaan bumi.
3.13 Latihan
1. Jelaskan maksud dan tujuan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tana
untuk Kepentingan Umum!
2. Sebutkan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dalam kegiatan
pembuatan dokumen pengadaan tanah!
3. Hal apa saja yang termuat dalam Dokumen Pengadaan Tanah?
4. Jelaskan teknis pembiayaan penyusunan dokumen!
5. Sebutkan personil yang terlibat dalam penyusunan dokumen?
6. Sebutkan macam-macam Feasibity Study (FS) dalam proyek-proyek
infrastruktur!
7. Apa yang dimaksud dengan dokumen AMDAL?
8. Apa saja tahap-tahap penyusunan dokumen perencanaan pengadaan
tanah? Jelaskan apa yang dimaksud dengan verifikasi terhadap RTRW?
9. Sebutkan tahapan pengumpulan data, pengolahan dan analisis dalam
penyusunan dokumen perencanaan pengadaan tanah?
10. Sebutkan prosedur penyusunan draft dokumen perencanaan
pengadaan tanah!
11. Sebutkan tahapan finalisasi penyusunan dokumen perencanaan
pengadaan tanah!
URAIAN MATERI
Dalam persiapan pengadaan tanah Gubernur terdapat kegiatan yang
penyelenggaraannya berlangsung tanpa ada keberatan dan penolakan Pihak yang
Berhak. Namun dalam prakteknya terdapat kemungkinan adanya
penolakan/keberatan rencana lokasi dari Pihak yang Berhak, tanpa mengajukan
gugatan ke pengadilan. Kemungkinan lain adalah apabila Pihak yang Berhak,
mengajukan gugatan ke pengadilan TUN dan kasasi ke Mahkamah Agung, sehingga
akan memerlukan jangka waktu maksimum yang diperkenankan UU.
Mahkamah Agug
Pengadilan TUN
Ketua Pelaksana
Lama Maksimal
Ka Desa/ Lurah
Bupati/Walkota
Sekretariat Tim
Sekretariat Tim
Tim Persiapan
Gubernur atau
Output Kegiatan/
Instansi yang
Masyarakat
Kode No Uraian Kegiatan Persiapan
Tim Kajian
perlu tanah
Pihak yang
Hasil Kerja
Satgas A
setempat
Satgas B
Berhak
Camat
A Jika tidak ada penolakan/keberatan masyarakat
1 Membentuk Tim Persiapan Ρ Tim Persiapan dan
10
2 Membentuk Sekretariat Tim Persiapan Ρ Sekretariat
3 Menyiapkan pemberitahuan awal Ρ Ρ Pemberitahuan
4 Melaksanakan pemberitahuan rencana pembangunan Ρ Ρ 20 BA sosialisasi
5 Melakukan pendataan awal lokasi rencana pembangunan Ρ Ρ 30 Data awal lokasi
6 Menyiapkan rencana Konsultasi Publik Ρ Ρ 3 Pemberitahuan
7 Melaksanakan Konsultasi Publik rencana pembangunan Ρ Ρ 60 Hasil konsultasi
8 Menandatangani BA kesepakatan lokasi Ρ Ρ BA kesepakatan
9 Menetapkan lokasi pembangunan Ρ Ρ Ρ 3 SP2LP
10 Mengumumkan penetapan lokasi pembangunan Ρ Ρ Ρ 14 Pengumuman
11 Melaksanakan tugas lain yang terkait Ρ Ρ
B-1 Jika ada penolakan/keberatan masyarakat
12 Menolak/keberatan lokasi oleh masyarakat Ρ Ρ Ρ Ρ
13 Melaksanakan Konsultasi Publik Ulang Ρ Ρ 30 BA KP ulang
14 Menolak/keberatan hasil Publikasi Ulang Ρ Ρ Ρ Ρ Ρ
15 Instansi melapor - Gubernur Membentuk Tim Kajian Ρ Ρ Tim Kajian dan
16 Membentuk Sekretariat Tim Kajian Ρ Sekretariat
17 Menginventaris dan mengkaji penolakan masyarakat Ρ Ρ Hasil kajian
18 Melakukan klarifikasi dengan masyarakat Ρ Ρ 14
19 Menyusun rekomendasi ke Gubernur Ρ Ρ Rekomendasi
20 Menetapkan lokasi pembangunan atau Pindah lokasi Ρ Ρ Putusan lokasi
B-2 Jika ada gugatan ke lembaga peradilan oleh masyarakat
21 Masyarakat mengajukan gugatan ke Pengadilan TUN Ρ Ρ 30
22 Proses di peradilan TUN Ρ Ρ Ρ 30 Putusan PTUN
23 Gugatan ditolak diajukan Kasasi ke Mahkamah Agung Ρ Ρ 14
24 Proses gugatan di Mahkamah Agung Ρ Ρ 30 Putusan MA
25 Putusan hukum tetap (inkracht), diterima atau ditolak Ρ Ρ Ρ
26 Gugatan ditolak,menetapkan lokasi pembangunan Ρ Ρ SP2LP
27 Pengumuman penetapan lokasi pembangunan Ρ Ρ Pengumuman
P Penanggung jawab kegiatan
4.7. Rangkuman
Pada tahap persiapan terdapat tiga mekanisme yang akan menentukan
keberhasilan Konsultasi Publik dalam proses penetapan lokasi pembangunan
dan jangka waktu persiapan.
Pertama, apabila masyarakat menrima Konsultasi Publik tanpa ada
keberatan, maka proses kegiatan akan berlangsung dalam 11 tahap dengan
jangka waktu paling lama 160 hari kerja.
Kedua, apabila masyarakat keberatan hasil Konsultasi Publik tetapi tidak
mengajukan gugatan ke pengadilan, maka proses kegiatan akan berlangsung
dalam 20 tahap dengan jangka waktu paling lama 187 hari kerja
Ketiga, apabila masyarakat keberatan hasil Konsultasi Publik dan
mengajukan gugatan ke pengadilan, maka proses kegiatan akan berlangsung
dalam 27 tahap dengan jangka waktu paling lama 291 hari kerja
Titik kritis yang perlu dicermati yaitu bagaimana Pihak yang Berhak dan
masyarakat dapat menerima hasil Konsultasi Publik, yang menyetujui
pembangunan jalan di wilayahnya.
Dalam proses pengadaan tanah, instansi yang memerlukan tanah harus
mengajukan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah kepada Gubernur.
Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah disusun berdasarkan studi
kelayakan dan studi lain yang terkait. Ketentuan mengenai Dokumen
Perencanaan Pengadaan Tanah, diatur pada Bab II mengenai Dasar
Perencanaan, Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum yang menyebutkan bahwa setiap instansi yang memerlukan tanah
bagi pembangunan untuk kepentingan umum, diwajibkan menyusun
Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah.
4.8. Latihan
1. Jelaskan tahapan kegiatan persiapan tanpa adanya keberatan dari pihak
yang berhak dan masyarakat!
2. Jelaskan tahapan kegiatan persiapan jika ada keberatan dari pihak yang
berhak dan masyarakat
3. Jelaskan berbagai kemungkinan yang terjadi dalam penerimaan atau
keberatan masyarakat terhadap hasil Konsultasi Publik? Apa upaya
untuk mengatasi keberatan/gugatan masyarakat? Apa dampaknya
terhadap proses kegiatan dan jangka waktu tahap persiapan Pengadaan
Tanah ?