FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA
.............................................................................................................
DITULIS
Di dalam kertas F4 maksimal 3 lembar dengan huruf cetak New Times Romas 12, serta dua
spasi
Nama : Anggun Agung Prasetyo
NIM : 202141950057
1. Kaitan negara hukum menempatkan ide perlindungan HAM sebagai salah satu elemen
pengaturan hak asasi manusia agar ada jaminan negara terhadap warga negara. Salah satu
perubahannya dalam Amandemen UUD 1945 adalah pengaturan hak warga negara lebih
singkat. Adapun cacatan tentang pelanggaran hak asasi manusia yang buruk di era
pelajaran bahwa setidaknya pengaturan hak warga negara harus lebih cermat karena HAM
Hal tersebut menunjukkan bahwa perlindungan hak warga negara telah menjadi
pembicaraan serius persiapan kemerdekaan RI. Pertama, Soekarno yang menjabat sebagai
presiden pertama Indonesia dan guru besar Profesor Soepomo menolak memasukkan soal
Hak Asasi menusia ke dalam UUD 1945 dengan alasan negara sebagai kepala keluarga
bagi rakyatnya pasti memberikan perlindungan warga negara dalam konstitusi. Kedua,
Moh. Hatta yang menjabat sebagai wakil presiden dan Moh. Yamin berpendapat tentang
diadakan amandemen UUD 1945. Namun, kecemasan Moh. Hatta dan Moh. Yamin
terbukti di era Demokrasi termpimpin Soekarno dan Orde Baru Soeharto. Pada masa itu,
terjadi pelanggaran hak warga negara, baik dalam kebebasan berkumpul maupun hak
politik memilih pimpinan nasional dalam sebuah pemilu. Bahkan Soekarno mendapatkan
hak menjadi presiden seumur hidup melalui proses hukum Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara. Adapun soeharto menjadi presiden kedua dan menjadi pemimpin
sampai 32 tahun sebelum mengundurkan diri pada 21 mei 1998 di tengah arus
Gelombang reformasi 1998 memicu kembali gagasan pengaturan hak warga negara dalam
UUD dan memiliki cita-cita ketatanegaraan yang demokratis berdasarkan hukum. Salah
satu perubahan penting adalam amandemen UUD 1945 adalah pengaturan hak warga
negara lebih komprehensif dibandingkan dengan UUD 1945 (pra-amandemen).
Amandemen UUD 1945 juga mengurus Lembaga judicial review sebagai upaya menolak
3. Sejarah politik hukum sistem pemerintahan di Indonesia awal kemerdekaan sampai Dekrit
Presiden 1959
Pada masa-masa awal kemerdekaan atau lebih dikenal dengan istilah masa revolusi
kemerdekaan, khususnya antara bulan Agustus sampai November 1945 fungsi MPR,
DPR, dan DPA dijalankan sepenuhnya oleh Presiden Soekarno, sesuai dengan
Dalam kesempatan ini, PPKI menyelenggarakan rapat pada tanggal 17 Agustus 1945,
sebagai rapat yang pertama setelah proklamasi kemerdekaan. Atas inisiatif Soekarno
dan Hatta, mereka merencanakan menambah 9 orang sebagai anggota baru yang
terdiri dari para pemuda seperti Chairul Saleh dan Sukarni. Namun, karena para
meninggalkan tempat.
Konferensi ini dihadiri oleh wakil-wakil dari RepubIik Indonesia, BFO (Bijeenkomst
voor Federal Overleg, yaitu gabungan negara-negara boneka yang dibentuk Belanda),
dan Belanda, serta sebuah komisi PBB untuk Indonesia. KMB tersebut menghasilkan
tiga buah persetujuan pokok, yaitu: Didirikannya Negara Republik Indonesia Serikat;
Penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat; dan Didirikan uni antara
liberal. Semenjak tahun 1950 Indonesia dibagi menjadi 10 daerah provinsi yang
otonom. Dalam kurun waktu ini telah terjadi jatuh bangun kabinet hampir setiap
tahun. Sampai berakhirnya UUDS tahun 1950, terdapat 7 kabinet yang memerintah.
Terpimpin)
Sejak dekrit 5 Juli 1959, negara Indonesia berdasarkan UUD 1945. Masa ini disebut
dengan masa Orde Lama (ORLA) Pada masa itu dipaksakan doktrin seolah-olah
negara berada dalam keadaan revolusi dan presiden sebagai kepala negara otomatis
menjad pemimpin besar revolusi. Badan Konstituante yang sudah terpilih melalui
pemilihan umum dilantik pada tanggal 10 November 1956. Tugas badan ini bersama-
sama dengan pemerintah menetapka Undang-Undang Dasar yang tetap, dan sedianya
untuk menggantikan UUDS 1950. Besar harapan rakyat terhadap kinerja badan ini
untuk segera menghasilkan UUD baru yang mampu memberikan suatu system politik
yang stabil. Namun, nampaknya harapan ini pun harus runtuh di tengah jalan.