PENGARUH CELEBRIT Y ENDORSER (PEVITA PEARCE) T ERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODU…
dendi t aufik
ENDORSEMENT SEBAGAI TREND MEDIA PEMASARAN
DALAM PRESPEKTIF ISLAM
Disusun Oleh :
NOVY ADITYASARI
NIM. 041311433029
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul: “Endorsement Sebagai Trend
Media Pemasarandalam Prespektif Islam” Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk memenuhi
Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Syariah. Penghargaan dan
terima kasih penulis berikan kepada Ibu Dr. Ririn Tri Ratnasari, SE, Msi selaku dosen mata kuliah
Manajemen Pemasaran Syariah yang telah membimbing dan memberikan banyak ilmu kepada
penulis
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan karya tulis ini dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amiin
Novy Adityasari
NIM. 041311433029
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ................................................................................................ 4
1.2 Landasan Teori ............................................................................................... 5
1.2.1 Pengertian Pemasaran............................................................................ 7
1.2.2 Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )...................................................... 9
1.2.3 Komunikasi Pemasaran.......................................................................... 10
1.2.4 Promosi................................................................................................... 12
1.2.5 Periklanan............................................................................................... 13
1.2.6 Pemasaran Online ................................................................................. 13
1.2.7 Endorsement .........................................................................................14
1.2.8 Celebrity Endorser................................................................................. 14
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pemasaran dalam Prespektif Islam................................................................ 16
2.2 Konsep Strategi Pemasaran dalam Islam .................................................... 18
2.3 Trend Media Pemasaran Modern ................................................................. 24
2.4 Endorsement dalam Prespektif Islam ............................................................ 27
Awal mula kemunculan media sosial ini bermula dengan adanya situs Friendster,
dimana media sosial ini merupakan situs pertemanan virtual kala itu yang dapat
menghubungkan komunikasi antar personal jarak jauh.Namun, pergeseran pemasaran via
online ini baru dirasakan ketika munculnya Facebook yang mulai menggeser kepopuleran
Friendster. Awal kemunculan media sosial Facebook membuat Indonesia pada tahun 2009
menduduki tempat sebagai negara pengguna Facebook terbesar di dunia (Prihadi dalam
Miranti:h.10). Dalam perkembangannya, jenis media sosial tidak berhenti di situ saja.Twitter
pun muncul menggeser fungsi Facebook sebagai media komunikasi online. Baru-baru ini,
Instagram pun mulai diminati masyarakat Indonesia sebagai salah satu akun media sosial
yang memiliki kegunaan visual seperti mengunggah foto dan video. Fenomena Instagramdi
Indonesia membuat jumlah pengguna aktif di Instagram meningkat dari tahun 2013
(teknojurnal.co).
Dunia bisnis di era modern mengambil kesempatan emas yang ada ini dengan
memasukan media komunikasi ke dalam strategi pemasaran, seperti yang sekarang terjadi
pada beberapa media sosial yang sudah banyak dipakai untuk media promosi dan
pemasaran yaitu Facebook, Twitter, Instagram, Linkedln, YouTube dan platform lainya.
Media sosial kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Seperti yang diungkapkan oleh
Datelling dan Bick (2013) berargumen bahwa organisasi dan produsen mencari celah dalam
membuat pemberitaan (publisitas), berkoneksi dengan teman baru dan membangun
komunitas di ruang maya. Sehingga dari kutipan tersebut dapat diasumsikan bahwa dunia
maya juga bisa digunakan untuk menemukan calon pelanggan baru.
Menurut (Kotler, 2009:5) pemasaran adalah bekerja dengan pasar sasaran untuk
mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan
kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Sedangkan menurut (Swastha, 2002:10) mendefinisikan konsep pemasaran
sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian
pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam
rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah
volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam
memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering
dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.
Dari kumpulan definisi diatas dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah seluruh
rancangan kegiatan yang dapat membangun hubungan yang kuat dengan calon konsumen
sehingga dapat membantu mencapai tujuan, yaitu untuk memuaskan konsumen serta
meningkatkan volume penjualan.
Proses Pemasaran
1. Pertama, pemasar harus memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan
5. Kelima, perusahaan mendapatkan hasil dari hubungan pelanggan yang kuat dengan
menangkap nilai dari pelanggan Menciptakan nilai untuk pelanggan dan menangkap
kembali membangun hubungan pelanggan nilai dari pelanggan
Sedangkan menurut Mc Carthy dalam Kotler (2007:17) mengklarifikasi alat pemasaran itu
menjadi 4 kelompok yang disebut dengan 4P dalam pemasaran yaitu: produk (product),
harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Adapun bauran pemasaran menurut Zeithaml and Bitner (2001:18) sebagai berikut :
“Marketing mix defined as the elemens an organizations controls that can be used to satisfy
or communicate with customer. These elements appear as core decisions variables in any
marketing text or marketing plan”. Bauran pemasaran adalah elemen pada organisasi
perusahan yang mengkontrol dalam melakukan komunikasi dengan konsumen atau dipakai
untuk mencapai kepuasan konsumen.
Menurut Kismono (2001 :308 ), Bauran pemasaran adalah kombinasi dari variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran yang terdiri dari strategi produk (product),
harga (price), promosi (promotion), dan distribusi (place). Bauran pemasaran yang dipilih
harus disesuaikan dengan karakteristik pasar sasarannya. Jika pasar sasaranya adalah
orang yang berpenghasilan tinggi, mungkin produk yang harus di kembangkan adalah
produk spesial dengan harga tinggi, didistribusikan secara terbatas, dan dipromosikan
melalui media bergengsi tinggi
1) Produk (product)
Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is a thing that can be offered to
a market to satisfy a want or need”. Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen.
Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan dua jenis seperti barang dan jasa
yang ditujukan kepada target pasar.
2) Harga (price)
Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “Price is the amount of money
charged for a product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai
nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu
produk atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel di
mana suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika
harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat pada pendapatan dari hasil
penjualan.
3) Tempat/distribusi (place)
Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah : “The various the company
undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Tempat
merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat
produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran. Distrubusi memiliki
peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan guna memastikan
produknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan
jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada
waktu dan tempat yang tepat.
4) Promosi (promotion)
Definisi promosi menurut Kotler adalah : “Promotion includes all the activities the
company undertakes to communicate and promote its product the target market”.
Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan
dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.
5) Orang (people)
People menurut Philip Kotler yaitu proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian karyawan
yang nantinya dapat digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam memenuhi
kepuasan pelanggan.
Dari definisi yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
dikembangkan menjadi bauran pemasaran jasa yang terdiri dari alat-alat pemasaran. Alat
pemasaran tersebut terdiri dari product, price, place, promotion, people, physical evidence,
dan process. Hal ini digunakan oleh perusahaan dalam mencapai pasar sasaran yang
ditentukan.
1.2.4 Promosi
Unsur promosi dalam bauran pemasaran jasa mempunyai peranan penting dalam
membantu komunikasi positioning jasa kepada konsumen. Menurut Payne yang
mendefinisikan komunikasi sebagai program komunikasi yang berhubungan dengan
pemasaran produk dan jasa. Adapun pengertian bauran promosi (marketing mix) menurut
Kotler, Armstrong (2010:426) adalah “Promotion mix/marketing communication mix is the
specific blend of promotion tools that the company uses to persuasively communicate
customer value and build customer relationship” yang berarti bauran promosi/bauran
komunikasi pemasaran merupakan perpaduan khusus dari alat promosi yang digunakan
perusahaan untuk meyakinkan nilai komunikasi dan membangun hubungan dengan
konsumen. Perpaduan tersebut digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan
pemasaran yang disampaikan. Bauran promosi merupakan penggabungan dari lima model
komunikasi dalam pemasaran yang disebut sebagai alat promosi (promotion tools) yang
diklarifikasikan oleh Kotler (2005:249) sebagai berikut :
1. Periklanan (advertising)
“Any paid form of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods,
or services by an indentified sponsor”. Iklan merupakan suatu bentuk presentasi yang
tidak hanya dilakukan oleh orang dan gagasan promosi, barang, atau jasa oleh
sponsor yang telah ditentukan. Komunikasi yang dilakukan oleh sponsor bersifat
massal karena menggunakan alat media massa.
1.2.5 Periklanan
Iklan merupakan salah satu alat komunikasi pemasaran yang penting dan populer
bagi perusahaan kepada konsumen. American Marketing Association (dalam Morrisan,
2010:17) mendefinisikan iklan sebagai “any paid form of nonpersonal communication about
an organization, product, service, or idea by an identified sponsor”. Dengan kata lain iklan
adalah setiap bentuk komunikasi berbayar yang bersifat nonpersonal mengenai suatu
organisasi, produk, servis, atau ide oleh suatu sponsor yang diketahui. Iklan dikatakan
sebagai komunikasi berbayar karena media yang digunakan harus dibeli kecuali untuk iklan
layanan masyarakat, sedangkan sifat iklan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal karena
iklan melibatkan media massa yang dapat menyampaikan informasi kepada khalayak luas
dalam waktu yang bersamaan (Belch and Belch, 2009:16).
Hermawan (2002, h.207) juga mengungkapkan bahwa pemasar harus bertindak kreatif
untuk mencapai target yang diharapkan, meski dalam pemasaran modern radio, televisi,
media cetak tetap dilakukan namun tidak banyak orang yang saat ini betah berlama lama
melihat tayangan iklan. Sehingga dapat diketahui bahwa para produsen atau pemasar di
era modern harus selalu mencari celah terhadap tren pemsaran yang terus berkembang
dari waktu ke waktu dan salah satu strategi alternatif yang digunakan adalah melalui media
sosial.
1.2.7 Endorsement
Secara harfiah,endorsement berarti dukungan atau saran. Dalam wikipedia
menyebutkan bahwa Endorsement is a testimonial, a written or spoken statement
endorsing,promoting or advertising a product.
Endorsement merupakan social media promotion yang cukup efektif. Selain
mudah, cepat, dan murah, promosi melalui endorsement juga langsung tertuju kepada calon
pembeli. Dalam dunia bisnis modern Endorsement merupakan kegiatan dimana para
pemilik bisnis meng-endorse atau meminta para selebriti/ artis memberikan testimoni dan
mempromosikan prdoduk melalui media sosial yang dimilikinya seperti instagram,
facebook, twitter dsb dan pemilik bisnis akan memberikan produknya secara gratis kepada
salah satu artis/ selebriti yang telah mempromosikan produknya tersebut, ditambah dengan
me- mention akun online store pemilik bisnis tersebut. Dijamin, para followers artis yang
beribu-ribu tersebut akan membaca posting dari artis yang mempromosikan produknya
tersebut dan di antaranya pasti tertarik untuk membeli produk tersebut agar memiliki barang
yang sama dengan idolanya.
Peningkatan penjualan sebuah produk tidak terlepas dari peran bintang iklan dalam
mempromosikan produk yang bersangkutan, apalagi iklan yang dimaksud adalah iklan yang
ditayangkan melalui media sosial seperti Instagram misalnya. Maraknya perdagangan
online di Indonesia membuat para pedagang online di Instagram harus jeli terhadap
kesempatan yang dimilikinya dalam memasarkan produk ke konsumen, salah satu
contohnya yaitu dengan celebrity endorser.
Endorser adalah alat pendukung yang digunakan dalam periklanan untuk tujuan
pemasaran suatu produk. Endorser dapat dikatakan juga sebagai icon atau sosok tertentu
untuk mengantarkan sebuah pesan dan atau informasi serta memperagakannya dalam
rangka mempromosikan produk yang bersangkutan. Begitu pula (Sutisna, 2003 : 272)
menjelaskan bahwa penggunaan opinion leader biasanya cukup efektif dalam pemasaran
bagi konsumen. Manusia cenderung meniru apa yang dilakukan oleh seorang yang
dianggap lebih dari dirinya. Penggunaan endorser yang tepat sebagai pendukung sebuah
iklan mampu mempengaruhi dan mendapatkan perhatian konsumen atas pesan yang
disampaikan dalam iklan.
Celebrity adalah orang yang mempunyai profil menonjol serta mempunyai daya tarik
publik dan pengaruh sehari-hari dalam media. Biasanya tersirat dengan daya tarik popular
yang besar, menonjol dalam bidang tertentu dan mudah dikenali oleh masyarakat umum.
Selebriti dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili segmen pasar yang
dibidik (Royan, 2005:12).
Menurut Shimp (2010, pp. 251-253), ada lima karakteristik celebrity endorser yang
disebut dengan TEARS model. Kelima karakteristik ini dapat digunakan oleh perusahaan
sebagai acuan dalam memilih celebrity endorser agar iklan yang dibintanginya bisa efektif
dalam mempengaruhi respon konsumen (Madan, 2010) adalah sebagai berikut :
2. Expertise, mengacu pada pengetahuan atau ketrampilan yang dimiliki sebagai seorang
endorser. Sangatkah penting bagi perusahaan untuk memilih celebrity endorser yang
tepat karena diharapkan celebrity tersebut mampu lebih persuasive dalam mengubah
pendapat konsumen.
3. Attractiveness, mengacu pada sejumlah karakteristik fisik yang dapat dilihat dalam diri
celebrity tersebut, misalnya ketampanan / kecantikan, keatletisan tubuh, dan lain
sebagainya.
4. Respect, mengacu pada seorang endorser yang dikagumi dan dihormati oleh konsumen
karena kualitas pribadi dan prestasinya.
5. Similiarity, merupakan atribut yang penting karena lebih mudah bagi konsumen untuk
berhubungan dengan seorang endorser yang memiliki karakteristik yang sama dengan
diri konsumen tersebut.
Peran celebrity endorser dalam model iklan yang bisa digunakan perusahaan dalam
sebuah iklan adalah (Schiffman dan Kanuk, 2007:107):
1. Testimonial, jika secara personal selebriti menggunakan produk tersebut maka pihak
dia bisa memberikan kesaksian tentang kualitas maupun benefit dari produk atau merk
yang diiklankan tersebut.
2. Endorsement, ada kalanya selebriti diminta untuk membintangi iklan produk dimana dia
secara pribadi tidak ahli dalam bidang tersebut.
3. Actor, selebriti diminta untuk mempromosikan suatu produk atau merk tertentu terkait
dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu program tayangan tertentu.
Islam adalah agama yang sangat luar biasa. Islam agama yang mampu menyeimbangkan
dunia dan akhirat; antara hablum minallah (hubungan dengan Allah) dan hablum
minannas (hubungan sesama manusia). Ajaran Islam lengkap karena Islam agama terakhir
sehingga harus mampu memecahkan berbagai masalah besar manusia.
Islam menyarankan umatnya untuk berniaga atau berbisnis. Bisnis menjadi salah satu cara
manusia mendapatkan rezeki dari Allah SWT, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :
“Hendaklah kamu kuasai berbisnis, karena 90% pintu rezeki ada dalam bisnis” (H.R. Ahmad)
Bahkan, Rasulullah pun memuji perdagangan, sebagaimana hadits :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang saudagar yang sangat terpandang
pada zamannya. Sejak muda beliau dikenal sebagai pedagang jujur. “Sepanjang perjalanan
sejarah, kaum Muslimin merupakan simbol sebuah amanah dan di bidang perdagangan, mereka
berjalan di atas adab Islamiah,” ungkap Syekh Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada dalam
Ensiklopedi Adab Islam Menurut Alquran dan Assunnah, Berdagang penting dalam Islam. Begitu
pentingnya, hingga Allah Subhanahu wa ta’ala menunjuk Muhammad sebagai seorang pedagang
sangat sukses sebelum beliau diangkat menjadi nabi. Ini menunjukkan Allah Subhanahu wa ta’ala
mengajarkan dengan kejujuran yang dilakukan oleh Muhammad bin Abdullah saat beliau menjadi
pedagang bahwa dagangnya tidak merugi, namun malah menjadikan beliau pengusaha sukses.
Oleh karena itu, umat Islam (khususnya pedagang) hendaknya mencontoh beliau saat beliau
berdagang.
Dalam berdagang, pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan
proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari suatu inisiator ke stakeholdernya, yang
dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam islam
Pemasaran atau lebih dikenal dengan sebutan marketing mempunyai peran penting dalam
peta bisnis suatu perusahaan dan berkontribusi terhadap strategi produk, strategi harga, strategi
penyaluran/ distribusi, dan strategi promosi.
Menurut Philip Kotler seorang guru pemasaran dunia, “Pemasaran (marketing) adalah
kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran”. Sedangkan Pemasaran dalam pandangan Islam merupakan suatu penerapan disiplin
strategis yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Ide mengenai Pemasaran Syariah ini sendiri
ditelurkan oleh dua orang pakar di bidang pemasaran dan Syariah yaitu Hermawan Kertajaya,
merupakan salah satu dari lima puluh orang guru yang telah mengubah masa depan dunia
pemasaran bersama-sama dengan Philip Kotler, dan Muhammad Syakir Sula, Mereka memberikan
definisi untuk Pemasaran Syariah (Marketing Syariah), adalah sebagai berikut: Sharia Marketing is
a strategic business discipline that directs the process of creating, offering, and changing value from
one initiator to its stakeholders, and the whole process should be in aaccordance with muamalah
principles in Islam.
Jika diterjemahkan pengertian dari Sharia Marketing di atas adalah sebagai berikut;
Marketing Syariah adalah sebuah disiplin strategis yang mengarahkan proses penciptaan,
penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholder-nya, yang dalam
keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah Islami. Hal ini berarti
bahwa dalam syariah marketing, seluruh proses, baik proses penciptaan, proses penawaran,
maupun proses perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad
dan prinsip-prinsip muamalah yang Islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan
penyimpangan prinsip-prinsip muamalah Islami tidak terjadi dalam suatu transaksi apapun dalam
pemasaran dapat dibolehkan. Islam memandang bahwa pemasaran sebagai jual beli yang harus
dipajang dan ditunjukkan keistimewaan-keistimewaannya dan kelemahan-kelemahan dari barang
tersebut agar pihak lain tertarik membelinya. Firman Allah SWT dalam al-Qur’an, yang artinya:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan
memerikan surga untuk mereka.” (QS. At-Taubah:111) Dalam sebuah hadits juga disebutkan:
“Ketahuilah bahwa surga adalah barang dagangan Allah, dan ketahuilah bahwa barang-barang dari
surga mahal harganya.” (HR. at-Tirmidzi).
Pemasaran merupakan ruh dari sebuah institusi bisnis. Semua orang yang bekerja dalam
institusi tersebut adalah marketer yang membawa intergritas, identitas, dan image perusahaan.
Sebuah institusi yang menjalankan Pemasaran Syariah adalah perusahaan yang tidak berhubungan
dengan bisnis yang mengandung unsur-unsur yang dilarang menurut syariah, yaitu bisnis judi, riba,
dan produk-produk haram. Namun, walaupun bisnis perusahaan tersebut tidak berhubungan
dengan kegiatan bisnis yang diharamkan, terkadang taktik yang digunakan dalam memasarkan
produk- produk mereka masih menggunakan cara-cara yang diharamkan dan tidak etis.
Pemasar adalah garis depan suatu bisnis, mereka adalah orang-orang yang bertemu
langsung dengan konsumen sehingga setiap tindakan dan ucapannya berarti menunjukkan citra
dari barang dan perusahaan.
Dewasa ini sering kita jumpai cara pemasaran yang tidak etis, curang dan tidak
professional. Kiranya perlu dikaji lagi bagaimana akhlak kita dalam kegiatan ekonomi secara
keseluruhan atau lebih khusus lagi pada akhlak dalam pemasaran kepada masyarakat dari sudut
pandangan Islam. Kegiatan pemasaran seharusnya dikembalikan pada karakteristik yang
sebenarnya. Yakni religius, beretika, realistis dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Inilah
yang dinamakan marketing syariah, dan inilah konsep terbaik marketing untuk hari ini dan masa
depan. Prinsip marketing yang berakhlak seharusnya kita terapkan. Apalagi nilai-nilai akhlak, moral
dan etika sudah diabaikan. Sangat dikhawatirkan bila menjadi kultur masyarakat. Perpektif
pemasaran dalam Islam adalah ekonomi Rabbani (divinity), realistis, humanis dan keseimbangan.
Inilah yang membedakan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi
konvensional. Marketing menurut Islam memiliki nilai dan karakteristik yang menarik. Pemasaran
syariah meyakini, perbuatan seseorang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Selain
itu, marketing syariah mengutamakan nilai-nilai akhlak dan etika moral dalam pelaksanaannya. Oleh
karena itu, marketing syariah menjadi penting bagi para tenaga pemasaran untuk melakukan
penetrasi pasar.
Dalam Islam terdapat sembilan macam etika (akhlak) yang harus dimiliki seorang tenaga
pemasaran. yang akan menjadi prinsipprinsip bagi syariah marketer dalam menjalankan fungsi-
fungsi pemasaran yaitu:
Selain sembilan etika tersebut, marketer syariah harus menghindari hal-hal sebagai berikut:
Jika para pemasar menjalankan aktivitas pemasaran yang diperintahkan dan meninggalkan
larangan yang dilarang, pemasaran tersebut menjadi suatu aktivitas diperbolehkan dalam Islam.
Oleh karena itu, dalam perspektif syariah pemasaran adalah segala aktivitas yang dijalankan
dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai (value creating activities) yang
memungkinkan siapa pun yang melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya
yang dilandasi atas kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang
berprinsip pada akad bermuamalah islami atau perjanjian transaksi bisnis dalam Islam.
Konsep Pemasaran Syariah yang ditawarkan oleh Hermawan dan Muhammad Syakir
diantaranya adalah:
Prinsip- Hermawan Kertajaya dan M. Syakir Sula, Syariah Marketing, h: 165-189 prinsip
kejujuran, empati, cinta, dan kepedulian terhadap sesama menjadi dominan. Paradigma baru
muncul dalam pemasaran, dilandasi oleh kebutuhan yang paling pokok, yang paling dasar, yaitu
kejujuran, moral, dan etika dalam bisnis. Inilah spiritual marketing. Hal ini menjadikan spiritual
marketing merupakan tingkatan tertinggi dalam konsep pemasaran syariah. Spiritual marketing
menjadi jiwa bagi bisnis yang berprinsipkan syariah Seorang pengusaha dalam pandangan etika
Islam bukan sekedar mencari keuntungan, melainkan juga keberkahan, yaitu kemantapan dari
usaha itu dengan memperoleh keuntungan yang wajar dan diridloi oleh Allah swt. Ini berarti yang
harus diraih oleh seorang pedagang dalam melakukan bisnis tidak sebatas keuntungan materiil
(bendawi), tetapi yang penting lagi adalah keuntungan
immaterial (spiritual).
Ada empat karakteristik syariah marketing yang dapat menjadi panduan bagi para pemasar
diantaranya:
1. Teistis (Rabbaniyyah)
Jiwa seorang syariah marketer meyakini bahwa hukum-hukum syari’at yang bersifat
ketuhanan merupakan hukum yang paling adil, sehingga akan mematuhinya dalam setiap
aktivitas pemasaran yang dilakukan. Dalam setiap langkah, aktivitas dan kegiatan yang
dilakukan harus selalu menginduk kepada syariat Islam. Seorang syariah marketer meskipun
ia tidak mampu melihat Allah, ia akan selalu merasa bahwa Allah senantiasa mengawasinya.
Sehingga ia akan mampu untuk menghindar dari segala macam perbuatan yang
menyebabkan orang lain tertipu atas produk-produk yang dijualnya. Sebab seorang syariah
marketer akan selalu merasa bahwa setiap perbuatan yang dilakukan akan dihisab.
Sebagaimana ayat dalam Al-Qur’an berikut ini:
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya.(7) Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun,
niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q.S. Al- Zalzalah: ayat 7-8)
2. Etis (Akhlaqiyyah)
Keistimewaan lain dari syariah marketer adalah mengedepankan masalah akhlak dalam
seluruh aspek kegiatannya. Pemasaran syariah adalah konsep pemasaran yang sangat
mengedepankan nilai-nilai moral dan etika tanpa peduli dari agama apapun, karena hal ini
bersifat universal. Karena nilai etika adalah nilai yang bersifat universal, yang diajarkan oleh
semua agama. Untuk mencapai tujuan tersebut, Allah swt. memberikan petunjuk melalui para
rasul-Nya yang meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, baik akidah, akhlak (moral,
etika), maupun syariah. Dua komponen pertama, akidah dan akhlak bersifat konstan, keduanya
tidak mengalami perubahan apapun dengan berbedanya waktu dan tempat. Sedangkan syariah
senantiasa berubah sesuai dengan kebutuhan dan taraf peradaban manusia, yang berbeda-
beda sesuai dengan rasulnya masing-masing.
3. Realistis (Al-Waqiyyah)
Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti-modernitas, dan kaku.
Syariah marketing adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluwesan syariah
Islamiyah yang melandasinya.Syariah marketer bukanlah berarti para pemasar itu harus
berpenampilan ala bangsa Arab dan mengharamkan dasi karena dianggap merupakan simbol
masyarakat barat. Syariah marketer adalah para pemasar profesional dengan penampilan yang
bersih, rapi, dan bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian yang dikenakannya. Mereka
bekerja dengan profesional dan mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral, dan
kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya.
4. Humanistis (Insaniyyah)
Keistimewaan syariah marketer yang lain adalah sifatnya yang humanistis universal,
yaitu bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya
terjaga dan terpelihara. Syariat Iislam diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya
tanpa menghiraukan ras, warna kulit, kebangsaan dan status. Hal inilah yang membuat syariah
memiliki sifat universal sehingga menjadi syariah humanistis universal. Humanistis (Al-
insaniyyah) adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat
kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang
dengan panduan syariah. Dengan memiliki nilai humanistis ia menjadi manusia yang terkontrol,
dan seimbang (tawazun), bukan manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara untuk
meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Bukan menjadi manusia yang bahagia diatas
penderitaan orang lain atau manusia yang kering dengan kepedulian sosial. Syariat Islam adalah
syariah humanistis (insaniyyah). Syariat Islam diciptakan untuk manusia sesuai dengan
kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, warna kulit, kebangsaan, dan status. Hal inilah yang
membuat syariah memiliki sifat universal sehingga menjadi syariat humanistis universal.
3) Fathanah (cerdas),
Intelektual, kecerdikan atau kebijaksanaan. Pemimpin yang fathanah adalah pemimpin yang
memahami, mengerti dan menghayati secara mendalam segala hal yang menjadi tugas dan
kewajibannya.
4) Thabligh (komunikatif),
Komunikatif dan argumentatif. Orang yang memiliki sifat ini akan menyampaikannya dengan
benar dan dengan tutur kata yang tepat (bi al-hikmah). Berbicara dengan orang lain dengan
sesuatu yang mudah dipahaminya, berdiskusi dan melakukan presentasi bisnis dengan
bahasa yang mudah dipahami sehingga orang tersebut mudah memahami pesan bisnis yang
ingin kita sampaikan.
Keempat Key Success Factors ini merupakan sifat-sifat Nabi Muhammad Saw yang sudah
sangat dikenal tapi masih jarang diimplementasikan khususnya dalam dunia bisnis.
Islam menganjurkan pada umatnya dalam memasarkan atau mempromosikan produk dan
menetapkan harga tidak boleh berbohong harus berkata jujur (benar). Oleh sebab itu, salah satu
karakter berdagang yang terpenting dan diridhoi oleh Allah SWT adalah kebenaran. Sebagaimana
dituangkan dalam hadits (Qardhawi, 1997:175): Pedagang yang benar dan terpercaya bergabung
dengan para Nabi, orang-orang benar (siddiqin), dan para syuhada’ di Surga. (HR. Turmudzi).
Pemasaran adalah suatu aktivitas yang selalu dikaitkan dengan perdagangan. Jika meneladani
Rasulullah saat melakukan perdagangan, maka beliau sangat mengedepankan adab dan etika
dagang yang luar biasa.
Berikut ini adalah perbandingan antara pemasaran secara Islam dan konvensional :
Islam Konvensional
Pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis Pemasaran adalah suatu proses dan manajeral
strategi yang mengarahkan proses penciptaan, yang membuat individu atau kelompok
penawaran dan perubahan value dari suatu mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inisiator ke stakeholdernya, yang dalam inginkan dengan menciptakan, menawarkan
keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan mempertukarkan produk yang bernilai
dan prinsip-prinsip muamalah dalam islam. kepada pihak lain atau segala kegiatan yang
menyangkut penyampaian produk atau jasa
mulai dari produsen sampai konsumen.
Menghadapi mekanisme pasar yang makin terbuka dan kompetitif, penguasaan pasar
merupakan prasyarat untuk meningkatkan daya saing. Oleh karena itu, peran teknologi diperlukan
dalam mendorong keberhasilan perusahaan untuk memperluas akses pasar melalui pemanfaatan
teknologi informasi berbasis web yang dapat digunakan sebagai media komunikasi pemasaran
modern.
Salah satu gagasan pemberdayaan usaha di era teknologi informasi sekarang ini adalah
melalui pembuatan media pemasaran berbasis web serta pemanfaatan social networking. Media
pemasaran berbasis web ini diperuntukan bagi perusahaan dalam mempromosikan usahanya,
jalur akses informasi produk, melakukan transaksi usaha, serta melakukan komunikasi bisnis
lainnya secara global, dalam rangka memperluas jaringan usahanya, serta dipercaya memiliki
efisiensi anggaran yang cukup hemat.
Dapat dikatakan, bahwa internet memang begitu praktis dan mudah digunakan saat
padatnya rutinitas di era digital saat ini.Dalam sebuah komunikasi pemasaran produk baik melalui
online (screen to face) maupun pemasaran konvensional (face to face), strategi komunikasi
sangatlah perlu dilakukan. Strategi komunikasi pemasaran (marketing communication) yang tepat
dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh kegiatan promosi yang
tidak efektif dan efisien (Soemanagara,2006:h.1). Internet marketing merupakan salah satu tools
dalam komunikasi pemasaran yang saat ini banyak digunakan sebagai media baru di dunia
pemasaran, salah satunya dengan memanfaatkan kepopuleran sosial media sebagai media
berpromosi.
Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri saat kunjungan kerja di Medan beberapa hari lalu
mengungkapkan, di tengah era kompetisi seperti ini, orang yang tidak respons dengan perubahan
akan tertinggal. Terlebih lagi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), tantangan
tenaga kerja di pasar dunia akan meningkat. Peluang apa pun akan bisa dimanfaatkan dengan
baik asalkan mampu mengikuti perubahan zaman. “Saya sering mengutip teori Darwin
Ensiklopedia yang dikeluarkan oleh Carles Darwin. Dia bilang bahwa di dunia ini yang akan
bertahan hidup bukanlah yang paling kuat, bukan pula yang paling pintar, tetapi mereka yang
paling responsif terhadap perubahan. Jadi, walaupun dia kuat tapi tidak responsif dengan
perubahan, dia akan terlewat. Walau pun pintar tapi karena tidak responsif dengan perubahan, dia
akan kedaluwarsa. Ya pintar, tapi kan di zaman dulu. Hari ini sudah beda,” paparnya saat
membuka acara di Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) V 2015 di Balai Besar
Latihan Kerja Industri (BBLKI), Jalan Gatot Subroto, Medan, Kamis (10/12).
Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar pengembangan produk yang baik,
penetapan harga yang menarik, dan ketersediaan bagi konsumen sasaran. Perusahaan juga
harus berkomunikasi dengan konsumen, dan subyek yang dikomunikasikan harus membuka
peluang (Mahfoedz, 2010). Arah baru tren pemasaran di Indonesia dapat digambarkan dengan 6
hal sebagai berikut:
Jenu Widjaja Tandjung (2011) mengatakan bahwa pemasaran dan pelayanan prima tidak
dapat dipisahkan, dan kedua hal tersebut saat ini dapat diakomodir oleh internet. Tandjung
menambahkan pengguna internet semakin meningkat dari tahun ke tahun, khususnya kalangan
anak muda, dan kondisi seperti ini harus diimbangi oleh pemasar dengan membuat website 2.0,
dimana pelanggan dapat memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan lebih cepat
dan murah. Konteks pemasaran secara online, internet tak hanya menawarkan kemudahan saja,
tetapi juga menawarkan media-media baru dalam media komunikasi pemasarannya.Media baru
dalam dunia pemasaran saat ini adalah sosial media.
Televisi dianggap sebagai media yang paling tepat untuk aktivitas pemasaran (promosi
dan periklanan), namun seiring dengan perkembangan teknologi informasi, internet yang
merupakan jejaring informasi internasional mampu menjadi media pemasaran yang andal, bahkan
dikatakan oleh Jenu Widjaja Tandjung (2011) dengan internet dapat memberikan efisiensi
anggaran pemasaran, internet memiliki jangkauan yang luas, akses cepat, mudah dan biaya
murah.
Pemasaran melalui email dan surat penawaran atau sales letter saat ini menjadi andalan
para marketer kelas dunia dalam memasarkan produk produknya secara online di internet.
Bagaimana email dan salesletter ini bekerja? Anda pasti pernah menerima email yang berisi
uraian, cerita, ajakan dan apapun yang akhirnya menuju ke sebuah atau beberapa link untuk
dikunjungi bukan. Itulah email marketing. Cara kerjanya adalah mengirim email kepada seseorang
atau beberapa orang secara masal yang berisi hal hal di atas dan pada akhirnya menuju ke satu
arah yakni 'penjualan'. Email adalah media dan sales letter adalah isinya.
2. Video Marketing
Mendapatkan pengunjung dengan menggunakan video sebagai media marketing adalah
salah satu yang terbaik saat ini. Buatlah video dan unggah (upload) ke situs situs video sharing
terkenal seperti Youtube dan lain sebagainya. Bagaimana video marketing bekerja?. Video yang
diunggah adalah bersifat publik (Youtube) yang artinya siapa saja dapat mengaksesnya. Dari
video ini, seperti di Youtube bisa digunakan untuk menaruh link link. dari sanalah datang
pengunjung. Hampir tidak ada persayaratan tertentu untuk mengunggah video seperti di Youtube.
Video apa saja bisa disimpan disana dan siap disaksikan oleh pengguna internet di seluruh
penjuru dunia. Kembali ke marketing video, masalahnya adalah bagaimana sebuah video disukai
dan ditonton banyak orang. Banyak hal yang dapat kita masukkan dalam video yang menarik
banyak pengunjung. Buatlah (uploadlah) video yang sekiranya banyak dicari dan disukai orang.
Social Media Marketing adalah upaya pemasaran online dengan menciptakan visibilitas,
eksistensi dan keberadaan sebuah situs web pada Social Media Network (jaringan media sosial)
seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, Digg, Web 2.0, social bookmarking, dan lain-lain.
(Optima Web)
Pemasaran Media Sosial (Social Media Marketing) adalah strategi, teknik, atau proses
mendapatkan trafik (pengunjung) website atau perhatian melalui situs medis sosial. Program
Pemasaran Media Sosial biasanya dipusatkan pada usaha menciptakan konten (posting, tulisan,
gambar, video) yang menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk membagi (share) konten
tersebut melalui jaringan sosial mereka. (Wikipedia). Seperti kita ketahui pengguna social media
seperti facebook, twitter, Instagram saat ini begitu banyak jauh diatas melampui media media lain
di internet.
Pada penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis melihat bagaimana sosial media khususnya
Instagram memiliki keunggulan jika dibandingkan media sosial lain dalam hal pemasaran secara
online. Instagram merupakan sebuah aplikasi tidak berbayar yang mengedepankan keunggulan
visualnya jika dibandingkan dengan media sosial lainnya, seperti Facebook ataupun Twitter.Selain
itu, Instagram juga memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto secara langsung dan
penggunanya dapat berbagi di berbagai jaringan seperti Facebook, Twitter, Flickr, Tumblr, dll.
Jenis internet marketing ini adalah dengan cara memanfaatkan para pengiklan. Para
pengiklan yang menjual produknya dengan cara online bisa membangun jaringan afiliasi. Jaringan
afiliasi adalah dengan melibatkan orang lain dalam penjualan produk yang ada. contohnya ialah
www.amazon.com, www.tokobagus.com, www.kaskus.us, dan sebagainya.
Jenis pemasaran ini melalui search engine seperti Google dan Yahoo. Sebaian besar
orang yang tidak tahu di mana harus mencari dan mendapatkan informasi yang mereka inginkan
biasanya mereka mencarinya di situs mesin pencari itu (Google atau Yahoo). Maka dari itu, jika
perusahaan anda / usaha anda belum dikenali publik atau bahkan sudah dikenali banyak orang,
cara paling istimewa dan spektakuler yang sebaiknya Anda lakukan yaitu berusaha untuk
mendapat tempat teratas pada mesin pencari (Google atau Yahoo). Setidaknya pada halaman
pertama di mesin pencari. Sesuatu hal yang sangat penting bagi Anda untuk memastikan bahwa
situs Anda terdaftar dan terlampir dalam mesin pencari terkenal seperti google atau yahoo, apalagi
pada halaman pertama . Banyak cara yang dapat Anda lakukan supaya website yang Anda miliki
terindeks pada mesin pencari tersebut (Google atau Yahoo) yang dikenal dengan Search Engine
Optimization (SEO).
Segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan pemasaran
secara online atau online marketing. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari pemasaran
online yaitu :
Adapun perbandingan antara pemasaran online dengan pemasaran offline, adalah sebagai
berikut:
Pada media sosial Instagram, fenomena endorsement saat ini banyak dijumpai pada
beberapa tokoh maupun masyarakat awam yang mampu menarik perhatian pengguna
Instagram lainnya. Menurut Dyah (2014:h.10), endorser dalam media sosial Instagram
berbeda dengan endorser dalam media konvensional, karena dalam media Instagram,
siapapun bisa menjadi seorang endorser atau yang biasa dikenal dengan sebutan selebgram
(selebriti endorse instgaram). Sedangkan pada media konvensional, celebrity endorsement
selalu ditujukan bagi mereka yang telah dikenal oleh orang banyak, seperti aktris atau aktor.
Fenomena kemunculan selebgram ini bermula dari keunikan yang dimunculkan oleh pemilik
akun Instagram pada setiap foto yang diunggahnya, khusunya mereka yang memiliki
penampilan menarik baik secara fisik maupun segi penampilannya. Keunikan inilah yang
kemudian menjadi daya tarik pengguna Instagram lain. Semakin banyaknya followers yang
mereka dapat, akan berpengaruh pada aktifitas like serta komentar di foto mereka.Shimp
(2008:h.294), menjelaskan bahwa kunci utama internet sebagai media dalam berpromosi
adalah individualization dan interactivity.
Dalam Islam, Endorsement tercakup ke dalam perkara mu’amalah dan ‘adat. Hukum
asal dari perkara tersebut adalah diperbolehkan selama tidak mengandung unsur-unsur
terlarang dalam syari’at yang mampu merubah hukumnya menjadi terlarang. Promosi atau
iklan melalui Endorsement merupakan promosi melalui selebriti/ artis memberikan testimoni
dan mempromosikan prdoduk melalui media sosial yang dimilikinya yaitu instagram ditambah
dengan me- mention akun online store pemilik bisnis tersebut, dan pemilik bisnis akan
memberikan produknya secara gratis kepada salah satu artis/ selebriti yang telah
mempromosikan produknya. Selama selebriti/ artis tersebut tidak bertentangan dengan
hukum syari’at, akhlak, nilai-nilai dan etika Islam pemasaran melalui endorsement adalah
mubah atau di perbolehkan.
Dalam Islam tidak diperkenankan melakukan endorsement yang mengandung
gambar-gambar yang dapat memancing syahwat seperti menampilkan gambar wanita yang
ber-tabarruj (bersolek) dan telanjang (tidak mengenakan pakaian islami); karya-karya pelaku
kerusakan, kemaksiatan dan kesesatan. dan tidak diperbolehkan mendesain suatu
endorsement untuk mempromosikan khamr, rokok, narkotika, dan sejenisnya. Tidak pula
untuk mempromosikan judi dan taruhan, baik judi yang terkait dengan pertandingan olahraga
maupun yang tidak. Karena segala perantara yang tidak sesuai dengan syari’at akan
mengandung kerusakan serta memiliki potensi merusak agama dan akhlak, seluruhnya
diharamkan dan begitupula haram untuk membantunya berdasarkan firman Allah ta’ala
dalam surat Al – Maidah: 2 :
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. al-Maaidah: 2)
Selanjutnya, dalam melakukan endorsement wajib berlaku jujur dan amanah ketika
mempromosikan produk dan jasa yang ditawarkan. Tidak diperbolehkan megandung unsur
penipuan atau memberikan persepsi yang keliru kepada para pelanggan dan konsumen
terhadap produk dan jasa yang diiklankan dengan dusta dan menyembunyikan cacat dari
produk. Karena kejujuran hukumnya wajin dan merupakan sebab diperolehnya keberkahan,
dan sebaliknya dusta dan menyembunyikan cacat diharamkan karena menyebabkan suatu
produk dan jasa tidak laku. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Kedua orang yang saling berniaga memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum
berpisah –atau beliau mengatakan, “hingga keduanya berpisah”-, dan bila keduanya berlaku
jujur dan menjelaskan produk secara jelas, maka akad jual-beli mereka akan diberkahi, dan
bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi cacat, niscaya akan dihapuskan
keberkahannya.”
Dalam Endorsement tidak diperbolehkan pula melakukan manipulasi dengan mengiklankan
suatu produk yang mengandung unsur pengelabuan dan pemalsuan (barang imitasi)
berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Barangsiapa yang menipu, maka ia tidak termasuk golongan kami. Orang yang berbuat
pengelabuan dan pemalsuuan, tempatnya di neraka.”
Pada media sosial Instagram, fenomena endorsement saat ini telah banyak digunakan
oleh pebisnis untuk memasarkan produknya. Karena endorsement dapat menjadi salah satu
strategi pemasaran yang efektif yang dapat diandalkan oleh pebisnis di era modern saat ini.
Karena karakteristik masyarakat modern tak bisa di pisahkan dengan internet dan media
sosial. Instagram memiliki keunggulan jika dibandingkan media sosial lain dalam hal
pemasaran secara online. Karena komunikasi pemasaran melalui Instagram adalah dengan
mengedepankan visualisasi sesuai dengan arti Instagram sendiri, yakni sosial media yang
dapat mengunggah foto dan video. Menurut mediabisnisonline.com, penyampaian foto yang
menarik saja tidak cukup, karena foto yang ditujukan harus memberikan arti kepada
pengunjung.
3. 1 Kesimpulan
Berkembangnya internet dan media sosial mempengaruhi perilaku dari masyarakat modern
saat ini. Saat ini masyarakat tak bisa dipisahkan dari gadget dan media sosial yang dimilikinya. Hal
ini ikut mempengaruhi trend pemasaran modern kini semakin berkembang seiring berkembangnya
teknologi komunikasi karena karakteristik masyarakat modern tak bisa di pisahkan dengan internet
dan media sosial. Instagram memiliki keunggulan jika dibandingkan media sosial lain dalam hal
pemasaran secara online. Salah satu trend pemasaran modern yang ramai saat ini adalah
Endorsement , pada sosial media Instagram, fenomena endorsement saat ini telah banyak
digunakan oleh pebisnis untuk memasarkan produknya. Karena endorsement dapat menjadi salah
satu strategi pemasaran yang efektif yang dapat diandalkan oleh pebisnis di era modern ini.
3.2 Rekomendasi dan Saran
. Dalam Islam, Endorsement tercakup ke dalam perkara mu’amalah dan ‘adat. Hukum
asal dari perkara tersebut adalah diperbolehkan selama tidak mengandung unsur-unsur terlarang
dalam syari’at yang mampu merubah hukumnya menjadi terlarang. Dalam Islam melarang wanita
untuk menebar pesona kepada pria manapun kecuali suami. Dengan kata lain, Islam
mengharamkan setiap usaha kaum Hawa untuk menonjolkan dan menunjukkan sisi-sisi “menarik”
pada diri mereka kepada pria asing. Aktivitas tebar pesona inilah yang oleh bahasa dan syara’
disebut tabarruj. Sedangkan dalam endorsement yang sengaja menampilkan sisi menarik wanita,
seperti menampilkan wanita cantik dengan pakaian yang indah, senyum yang manis, dan gaya yang
menawan. Maka untuk menghindari tabarruj bagi celebrity endorser, pebisnis Islam akan cukup
kreatif dengan menampilkan foto model atau celebrity endorser yang berpose lengkap dengan
busana dan jilbab indah nan syar’i yang di jualnya dengan pose tidak memperlihatkan wajah si
celebrity endorser atau bahkan biasanya menggunakan cara memburamkan/ mengeblurkan bagian
wajah dari celebrity endoser. Hal ini merupakan cara efektif untuk melakukan pemasaran melalui
endorsment agar tetap sesuai syariah.
3.3 Temuan
Endorsement merupakan salah satu trend pemasaran online melalui media sosial Intagram
yang saat ini yang ramai di masyarakat. fenomena endorsement saat ini telah banyak digunakan
oleh pebisnis untuk memasarkan produknya karena endorsement dapat menjadi salah satu strategi
pemasaran yang efektif yang dapat diandalkan oleh pebisnis di era modern ini. Dalam Islam,
Endorsement merupakan social media promotion yang cukup efektif. Selain mudah, cepat, dan
murah, promosi melalui endorsement juga langsung tertuju kepada calon pembeli. Endorsement
tercakup ke dalam perkara mu’amalah dan ‘adat. Hukum asal dari perkara tersebut adalah
diperbolehkan selama tidak mengandung unsur-unsur terlarang dalam syari’at yang mampu
merubah hukumnya menjadi terlarang. Pemasaran melalui endorsement sudah banyak di pakai
oleh pebisnis muslim di Indonesia. Trend fashion dan hijab yang mendominasi endorsement melalui
media sosial instagram.
DAFTAR PUSTAKA
Al – Qur’an
HR. Bukhari : 1973 dan Muslim : 3858 dari hadits Hakim bin Hizam radhiallahu ‘anhu.
HR. Ibnu Hibban : 567 dari hadits Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Dinilai shahih oleh al-Albani
dalam ash-Shahihah 1058.
HR. Ibnu Majah : 2246 dan al-Hakim : 2152 dari hadits Uqbah bin Amir radhiallahu ‘anhudan juga
diriwayatkan oleh Ahmad : 15583 dari hadits Watsilah bin al-Asqa’ radhiallahu ‘anhu. Dinilai hasan oleh
Ibnu Hajar dalam Fath al-Baari 4/364 dan dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ : 6705.
HR. Abu Dawud : 3657 dan al-Hakim : 350 dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu. Dinilai hasan
oleh al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ : 6068.
HR. Ibnu Majah : 2340 dan Ahmad : 23462 dari hadits Ubadah bin ash-Shamit radhiallahu ‘anhu. Dinilai
shahih oleh al-Albani dalam Irwa al-Ghalil : 896.
HR. Bukhari : 13 dan Muslim : 170 dari hadits Anas bin Malik radhiallalhu ‘anhu.
HR. Muslim : 205, Abu Dawud : 4946, Tirmidzi : 1926, an-Nasaai : 4214 dan Ahmad : 17403 dari hadits
Tamim ad-Daari radhiallahu ‘anhu.
Ahmed, Ali. dan Farooq, Omer (2012). Effect of celebrity endorsement on customers’ buying behavior; A
perspective from Pakistan: Interdisciplinary journal of contemporary research in business. Vol4.,
584-590.
Atkin,C.,Block. M. (1983) Effectivness of celebrity endorser. Journal of advertising Research, 23, 57-61.
Ohanion, R. (1991), The Impact of celebrity spokepersons’Perceived Image on Customer’s Intention to
purchase, Journal of advertising Research, 31, 46-54.
Sertoglu, Ermec dan Catli, Ozlem. (2014). Examining the effect of endorser credibility on the consumer
buying intention : International Review of management and marketing Vol. 4(1), 66-77.
Soderlund, M. & Ohman, N. (2003). Behavioral Intentions in Satisfaction Research Revisited. Journal of
Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behavior, 16, 53-66.
Arora, Amishi & Sahu, Khushbu.(2013) Celebrity Endorsement : An Effective Marketing Tool. Summer
Internship Society Volume IV Issue-2
P. K , Abdussalam. (2014). Celebrity Advertisement : Key to Marketing Succes. Indian Journal of
Commerce & Management Studies. Volume V Issue 1,
Dyah, SA 2014, Studi Elaboration Likelihood Model Pada Pengaruh Selebgram (Selebriti
(Studi Eksplanatif pada Followers Selebgram @Joyagh), Skripsi, Universitas Brawijaya, Malang.
Straubhaar, J., LaRose, R.& Davenport R., (2011). Media Now: Understanding Media, Culture, and
Technology, 2011 Update Seventh Edition. Thomson-Wadsworth