Anda di halaman 1dari 9

Teori Konsumsi

Mata kuliah Ekonomi Islam


Dosen Pengampu : Tri Nadhirotur Rofiah, M.E

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Fitriyani
2. Ahmad Wahyudi
3. Imam Ja’far shodiq
4. Muhammad Muwafik

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Adapun tujuan dari penuli
san makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah kami. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai materi yang telah kami pelajari.
Kami ber-terima kasih pada Dosen Pembimbing kami yang telah memberikan
tugas ini kepada kami sehingga dapat menambah wawasan bagi penulis maupun pemb
aca.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan demi kesemp
urnaan makalah ini.

Kraksaan,12 maret 2022

Kelompok 3

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................
1. Latar Belakang.........................................................................
2. Rumusan Masalah....................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................
BAB 3 PENUTUP...................................................................................
1. Kesimpulan..............................................................................
2. Daftar Pustaka..........................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Konsumsi secara umum didefinisikan dengan penggunaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam ekonomi islam konsumsi juga memiliki
pengertian yang sama, tapi memiliki perbedaan dalam setiap yang melingkupinya.
Perbedaan yang mendasar dengan konsumsi ekonomi konvensional adalah tujuan
pencapaian dari konsumsi itu sendiri, cara pencapaiannya harus memenuhi kaidah
pedoman syariah Islamiyyah.

Sebagaimana tujuan konsumsi dalam ekonomi Islam yakni mencapai


kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia dan akhirat (Falah), maka cara dalam
berkonsumsi pun tentu haruslah berlandaskan kepada nilai-nilai dan syariat Islam
yang di dalamnya tidak hanya mementingkan aspek-aspek material (duniawi) tetapi
memperhatikan juga aspek-aspek ukhrawi (akhirat). Sehingga dari aktivitas konsumsi
yang sesuai dengan nilai Islam akan tercapai kemaslahatan akhirat karena menjadi
ibadah kepada Allah SWT dengan tidak mengabaikan kemaslahatan dunia.

Konsep konsumsi dan kesejahteraan dalam perspekif Islam menjadi topic yang
menarik bagi para peneliti, akademisi maupun praktisi ekonomi islam untuk dikaji.
Hal ini membuktikan bahwa aktivitas konsummsi merupakan sesuatu yang krusial
dalam kegiatan ekonomi. Akan tetapi, pemahaman dan pelaksanaan konsep konsumsi
serta kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan (falah) dalam ekonomi Islam masih
perlu terus dikembangkan.

Konsumsi adalah semua penggunaan barang dan jasa yang dilakukan


manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Barang dan jasa yang digunakan
dalam proses produksi tidak termasuk konsumsi, karena barang dan jasa itu tidak
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Barang dan jasa dalam proses
produksi ini digunakan untuk memproduksi barang lain. Tindakan konsumsi
dilakukan setiap hari oleh siapapun, tujuannya adalah untuk memperoleh kepuasan
setinggi-tingginya dan mencapai tingkat kemakmuran dalam arti terpenuhi berbagai
macam kebutuhan, baik kebutuhan pokok maupun sekunder, barang mewah maupun
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Fungsi konsumsi adalah satu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional (disposabel income) perekonomian
tersebut

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan yang telah dikemukakan di atas
maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Teori Konsumsi?
2. Bagaimana Tujuan konsumsi?
3. Bagaiamana konsumsi dalam islam
BAB 2
PEMBAHASAN

A.Teori Konsumsi
Pengertian konsumsi perlu dipahami setiap orang. Pasalnya, konsumsi
merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan ekonomi. Bahkan, tujuan
konsumsi merupakan awal dan akhir dari semua kegiatan ekonomi Perilaku konsumsi
merupakan salah satu topik yang dipelajari dalam ilmu ekonomi.
Tujuan konsumsi sangat berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan
manusia. menurut KBBI, pengertian konsumsi adalah pemakaian barang hasil
produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya). Pengertian konsumsi adalah
barang-barang yang langsung memenuhi keperluan hidup manusia.

pengertian konsumsi dalam ilmu ekonomi merupakan penggunaan barang dan jasa
oleh rumah tangga. Studi tentang perilaku konsumsi memainkan peran sentral dalam
ekonomi makro dan ekonomi mikro. Konsumsi adalah satu-satunya tujuan dari semua
produksi. Ini membuat tujuan konsumsi sangat memengaruhi seluruh kegiatan
ekonomi.

konsumsi adalah awal dari semua aktivitas ekonomi manusia. Jika seseorang
menginginkan sesuatu, ia akan melakukan tindakan untuk memuaskan keinginan
tersebut. Hasil dari upaya tersebut adalah konsumsi, yang juga berarti terpenuhinya
keinginan manusia.
Menurut Tim Jackson, ada beberapa fungsi konsumsi, di antaranya adalah:

1.Pemenuhan kebutuhan dasar


Konsumsi berfungsi untuk memenuhi serangkaian kebutuhan bahan dasar yang
terbatas. Ini terutama mencakup kebutuhan akan makanan dan tempat tinggal yang
memadai.

2.Kesejahteraan/kebahagiaan
Konsumsi seharusnya menghasilkan peningkatan kesejahteraan dengan membuat
segalanya lebih mudah dan lebih nyaman. Misalnya, mobil memberi manusia
mobilitas yang lebih besar. Selanjutnya manusia akan mengonsumsi barang atau jasa
tertentu untuk kesenangan

3.Daya tarik/afeksi
Orang merasa perlu untuk diidamkan. Ini adalah masalah persaingan sosial dan
seksual, perhatian dan kasih sayang. Dalam masyarakat konsumen, kebutuhan ini
dipenuhi dengan mengonsumsi barang-barang tertentu. Misalnya, mobil mewah dan
mahal membuat pemiliknya menarik, atau parfum atau sabun mandi tertentu membuat
orang lebih menarik.

4.Identitas
Perilaku manusia sebagai konsumen terkait erat dengan identitas pribadi dan kolektif.
Manusia adalah apa yang ia miliki. Barang konsumsi tertentu memainkan peran utama
dalam proses pembentukan identitas seperti pakaian, musik atau makanan. Orang-
orang memakai mode terbaru untuk mengidentifikasi dengan kelompok sosial
tertentu, untuk memposisikan diri di dalamnya, untuk membedakan diri dari
kelompok lain dan untuk menunjukkan cita-cita yang mereka pegang.
Manusia juga mengonsumsi untuk berkomunikasi. Produk yang dikonsumsi seringkali
memiliki arti simbolis bagi penggunanya. Misalnya membeli produk organik
melambangkan pencarian untuk dunia yang lebih baik.

5.Kepentingan sosial
Tujuan konsumsi dapat berfungsi untuk membatasi posisi manusia dalam masyarakat,
memberi tingkat kepentingan sosial tertentu. Jenis konsumsi ini berfungsi untuk
memposisikan konsumen dalam hubungannya dengan orang lain, mendapatkan status
tertentu dalam masyarakat.

6.Kebiasaan
Manusia mengonsumsi hal-hal tertentu tanpa disadari, karena kebiasaan. Manusia
tidak mempertanyakan pembelian tertentu karena itu adalah kebiasaan seumur hidup,
yang mencerminkan kebiasaan orang tua atau masyarakat pada umumnya. Ini dikenal
sebagai efek penguncian: masyarakat membuat diri mereka bergantung secara sosial
dan material pada barang-barang konsumsi tertentu.

Berikut ini adalah beberapa teori konsumsi yang sering digunakan, yaitu:

1.Teori Konsumsi Siklus Hidup


Teori konsumsi siklus hidup merupakan teori konsumsi yang dikembangkan oleh
Franco Madigliani, Albert Ando, dan Richard Blumberg yang dikemukakan pada
tahun 1950. Teori ini berpendapat bahwa kegiatan ekonomi adalah kegiatan seumur
hidup. Menurut teori siklus hidup, faktor sosial ekonomi seseorang atau rumah tangga
sangat mempengaruhi pola konsumsi orangatau rumah tangga tersebut.

2.Teori Pendapatan Permanen


Teori pendapatan permanen meyakini bahwa pendapatan yang mempengaruhi tingkat
konsumsi. Perbedaannya terletak pada pernyataan yang menyatakan bahwa tingkat
konsumsi mempunyai hubungan proporsional dengan pendapatan permanen.
Pendapatan permanen ini adalah tingkat pendapatan rata-rata yang
diekspektasi/diharapkan dalam jangka panjang.

3.Teori Pendapatan Relatif


Teori pendapatan relatif merupakan teori yang dikembangkan oleh James
Duessenberry pada tahun 1949. Teori ini lebih memperhatikan aspek psikologis
rumah tangga dalam menghadapi perubahan pendapatan. Inti dari teori konsumsi
pendapatan relatif adalah tingkat konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan disposabel di masa yang lalu, terutama tingkat pendapatan tertinggi yang
pernah dicapai, karena pola konsumsi saat ini masih dipengaruhi pola konsumsi yang
lalu.

4.Teori Konsumsi Keynes


John Maynard Keynes lewat bukunya berjudul The General Theory of Employment,
Interest, and Money mengemukakan suatu teori konsumsi yang disebut teori
pendapatan absolut tentang konsumsi atau lebih dikenal dengan hipotesis pendapatan
absolut.
Teori konsumsi dari Keynes tersebut didasarkan atas dasar hukum psikologis yang
mendasar tentang konsumsi, yang mengatakan apabila pendapatan mengalami
kenaikan, maka konsumsi juga akan mengalami kenaikan, tetapi dengan jumlah yang
lebih kecil. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata akan semakin kecil apabila
tingkat pendapatan naik.Kecenderungan menabung rata-rata akan semakin besar
apabila pendapatan naik.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

1.Konsep komsumsi dalam ekonomi konvensional tidak membedakan antara


keinginan dan kebutuhan sehingga ketika salah satu atau keduanya tidak dipenuhi
maka akan memiliki dampak negatif. Para ulama membedakan antara keinginan
(raghbah) yang pemenuhannya harus di batasi sesuai pertimbangan prioritas,
kemaslahatan dan nilai manfaatnya. Sementara kebutuhan (hajah) pemenuhannya
dalam rangka mempertahankankelangsungan hidup yang sifat pemenuhannya dan
perwujudannya sangat mendasar.

2.Komsumsi Islami akan mendidik seorang muslim hidup sederhana sehingga dia
akan gunakan kelebihan pendapatan yang dimiliki untuk investasi yang positif.
3.Konsumsi memiliki urgensi yang sangat besar. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi
mengarah kepada pemenuhan tuntutan konsumsi bagi manusia. Sebab, mengabaikan
konsumsi berarti mengabaikan kehidupan dan juga mengabaikan penegakan manusia
terhadap tugasnya dalam kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Simbolon, Hotpascaman. 2010. Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan


Konformitas Pada Remaja. Skripsi diterbitkan. Medan Universitas
Sumatera Utara.

Lutfi, M. 2019. Konsumsi dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam. Jurnal Madani
Syari’ah, Vol.2, 65-78.

https://anedya.blogspot.com/2018/04/makalah-ekonomi-mikro-islamkonsumsi.
html , di akses, 27 September 21.

Ramdania, dkk. 2020. Konsep Konsumsi dan Kesejahteraan dalam Perspektif


Ekonomi Islam. Iqtisadiya: Jurnal Ilmu Ekonomi Islam, Vol. 7 (14), 94-102.

Liling, A. 2019. Konsep Utility Dalam Prilaku Konsumsi Muslim. Jurnal Balanca,
Vol.1 (1), 1-22.
http://makalah-perkuliah.blogspot.co.id/2012/06/konsumsi-dalamekonomiislam. html,
di akses, 22 Oktober 16.

Anda mungkin juga menyukai