Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Fitriyani
2. Ahmad Wahyudi
3. Imam Ja’far shodiq
4. Muhammad Muwafik
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Adapun tujuan dari penuli
san makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah kami. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai materi yang telah kami pelajari.
Kami ber-terima kasih pada Dosen Pembimbing kami yang telah memberikan
tugas ini kepada kami sehingga dapat menambah wawasan bagi penulis maupun pemb
aca.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan demi kesemp
urnaan makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................
1. Latar Belakang.........................................................................
2. Rumusan Masalah....................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................
BAB 3 PENUTUP...................................................................................
1. Kesimpulan..............................................................................
2. Daftar Pustaka..........................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Konsumsi secara umum didefinisikan dengan penggunaan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam ekonomi islam konsumsi juga memiliki
pengertian yang sama, tapi memiliki perbedaan dalam setiap yang melingkupinya.
Perbedaan yang mendasar dengan konsumsi ekonomi konvensional adalah tujuan
pencapaian dari konsumsi itu sendiri, cara pencapaiannya harus memenuhi kaidah
pedoman syariah Islamiyyah.
Konsep konsumsi dan kesejahteraan dalam perspekif Islam menjadi topic yang
menarik bagi para peneliti, akademisi maupun praktisi ekonomi islam untuk dikaji.
Hal ini membuktikan bahwa aktivitas konsummsi merupakan sesuatu yang krusial
dalam kegiatan ekonomi. Akan tetapi, pemahaman dan pelaksanaan konsep konsumsi
serta kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan (falah) dalam ekonomi Islam masih
perlu terus dikembangkan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan yang telah dikemukakan di atas
maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Teori Konsumsi?
2. Bagaimana Tujuan konsumsi?
3. Bagaiamana konsumsi dalam islam
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Teori Konsumsi
Pengertian konsumsi perlu dipahami setiap orang. Pasalnya, konsumsi
merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan ekonomi. Bahkan, tujuan
konsumsi merupakan awal dan akhir dari semua kegiatan ekonomi Perilaku konsumsi
merupakan salah satu topik yang dipelajari dalam ilmu ekonomi.
Tujuan konsumsi sangat berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan
manusia. menurut KBBI, pengertian konsumsi adalah pemakaian barang hasil
produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya). Pengertian konsumsi adalah
barang-barang yang langsung memenuhi keperluan hidup manusia.
pengertian konsumsi dalam ilmu ekonomi merupakan penggunaan barang dan jasa
oleh rumah tangga. Studi tentang perilaku konsumsi memainkan peran sentral dalam
ekonomi makro dan ekonomi mikro. Konsumsi adalah satu-satunya tujuan dari semua
produksi. Ini membuat tujuan konsumsi sangat memengaruhi seluruh kegiatan
ekonomi.
konsumsi adalah awal dari semua aktivitas ekonomi manusia. Jika seseorang
menginginkan sesuatu, ia akan melakukan tindakan untuk memuaskan keinginan
tersebut. Hasil dari upaya tersebut adalah konsumsi, yang juga berarti terpenuhinya
keinginan manusia.
Menurut Tim Jackson, ada beberapa fungsi konsumsi, di antaranya adalah:
2.Kesejahteraan/kebahagiaan
Konsumsi seharusnya menghasilkan peningkatan kesejahteraan dengan membuat
segalanya lebih mudah dan lebih nyaman. Misalnya, mobil memberi manusia
mobilitas yang lebih besar. Selanjutnya manusia akan mengonsumsi barang atau jasa
tertentu untuk kesenangan
3.Daya tarik/afeksi
Orang merasa perlu untuk diidamkan. Ini adalah masalah persaingan sosial dan
seksual, perhatian dan kasih sayang. Dalam masyarakat konsumen, kebutuhan ini
dipenuhi dengan mengonsumsi barang-barang tertentu. Misalnya, mobil mewah dan
mahal membuat pemiliknya menarik, atau parfum atau sabun mandi tertentu membuat
orang lebih menarik.
4.Identitas
Perilaku manusia sebagai konsumen terkait erat dengan identitas pribadi dan kolektif.
Manusia adalah apa yang ia miliki. Barang konsumsi tertentu memainkan peran utama
dalam proses pembentukan identitas seperti pakaian, musik atau makanan. Orang-
orang memakai mode terbaru untuk mengidentifikasi dengan kelompok sosial
tertentu, untuk memposisikan diri di dalamnya, untuk membedakan diri dari
kelompok lain dan untuk menunjukkan cita-cita yang mereka pegang.
Manusia juga mengonsumsi untuk berkomunikasi. Produk yang dikonsumsi seringkali
memiliki arti simbolis bagi penggunanya. Misalnya membeli produk organik
melambangkan pencarian untuk dunia yang lebih baik.
5.Kepentingan sosial
Tujuan konsumsi dapat berfungsi untuk membatasi posisi manusia dalam masyarakat,
memberi tingkat kepentingan sosial tertentu. Jenis konsumsi ini berfungsi untuk
memposisikan konsumen dalam hubungannya dengan orang lain, mendapatkan status
tertentu dalam masyarakat.
6.Kebiasaan
Manusia mengonsumsi hal-hal tertentu tanpa disadari, karena kebiasaan. Manusia
tidak mempertanyakan pembelian tertentu karena itu adalah kebiasaan seumur hidup,
yang mencerminkan kebiasaan orang tua atau masyarakat pada umumnya. Ini dikenal
sebagai efek penguncian: masyarakat membuat diri mereka bergantung secara sosial
dan material pada barang-barang konsumsi tertentu.
Berikut ini adalah beberapa teori konsumsi yang sering digunakan, yaitu:
KESIMPULAN
2.Komsumsi Islami akan mendidik seorang muslim hidup sederhana sehingga dia
akan gunakan kelebihan pendapatan yang dimiliki untuk investasi yang positif.
3.Konsumsi memiliki urgensi yang sangat besar. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi
mengarah kepada pemenuhan tuntutan konsumsi bagi manusia. Sebab, mengabaikan
konsumsi berarti mengabaikan kehidupan dan juga mengabaikan penegakan manusia
terhadap tugasnya dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi, M. 2019. Konsumsi dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam. Jurnal Madani
Syari’ah, Vol.2, 65-78.
https://anedya.blogspot.com/2018/04/makalah-ekonomi-mikro-islamkonsumsi.
html , di akses, 27 September 21.
Liling, A. 2019. Konsep Utility Dalam Prilaku Konsumsi Muslim. Jurnal Balanca,
Vol.1 (1), 1-22.
http://makalah-perkuliah.blogspot.co.id/2012/06/konsumsi-dalamekonomiislam. html,
di akses, 22 Oktober 16.