Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM IPA KELAS IX

"Membuat Tape singkong"

Disusun Oleh

Nama:MUHAMAD RIDO

Kelas:IX(9) RUANG IV(4)

Mapel:IPA

Guru Pembimbing:Rusdiana.s.Pd
Judul Praktikum : Pembuatan Tape Singkong

II. Tujuan:Setelah melakukan percobaan ini praktikan dapatmengetahui proses pembuatan dan proses
fermentasi padatape singkong.

III.LANDASAN TEORI :

Singkong (Manihot utilisima), merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan makanan
alternatif. Kandungan karbohidrat umbi singkong sangat tinggi, yaitusekitar 34-38 persen, dan
mengandung energi 146-157 kkal per 100 gram. Selainkandungan karbohidratnya yang tinggi, singkong
mudah tumbuh di wilayah Indonesiadan hanya membutuhkan tanah yang gembur agar hasilnya dapat
baik. Singkong dapatdipanen 6-24 bulan setelah ditanam. Oleh karena itu, singkong merupakan
sumberenergi yang cukup murah.Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok
setelah berasdan jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein
cukuptinggi, atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Kayunya bisadigunakan sebagai
pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakaruntuk memasak. Dengan
perkembangan teknologi, ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku
industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan.Tape merupakan makanan
fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong
(ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,pembuatan tape
melibatkan banyak mikroorganisme.Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang
difermentasi. Makananini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga
JawaTimur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).Pembuatan tapai
melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan
pada umbi yang telah dikupas kulitnya.Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang
basah dan lunak, dantapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami
kerusakan.Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat didalam ragi
tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.;khamir Saccharomycopsis
fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii,Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis;
serta bakteri Pediococcus sp. danBacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama
dalammenghasilkan tape.Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan --enzim-
enzimamilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yanglebih
sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakansakarifikasi
(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gulasederhana tersebut menjadi
alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis padatape. Semakin lama tape tersebut dibuat,
semakin kuat alkoholnya. Pada beberapadaerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk
dari pembuatan tapetersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.Proses pembuatan
tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur accharomyces cerivisiae. Jamur ini
memiliki kemampuan dalam mengubahkarbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan
karbondioksida. SelainSaccharomyces cerivisiae, dalam proses pembuatan tape ini terlibat pula
mikrorganismelainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua
mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana(glukosa).Fermentasi
adalah proses produksi energy dalam sel dalam keadaan anaerobik(tanpa oksigen). Secara umum,
fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas
yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponenlain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam
fermentasi untuk menghasilkan etanoldalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi
anaerobik dalam ototmamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron
eksternal),dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

IV.alat dan bahan:

Alat :

- Kompor

- Pisau

-Panci

- Baskom

- Pengaduk

- Baskom

- Sendok

Bahan :

- Singkong 1 kg

- Ragi tape secukupnya


- Air secukupnya

- Daun pisang

V.Prosedur Percobaan :

1)Pilih singkong yang bagus dan rata, kemudian kupas, dipotong – potong sesuaiselera dan dicuci bersih.

2)Kemudian singkong tadi direbus sampai matang kemudian ditiriskan.

3)Singkong dari hasil rebusan tadi didinginkan.

4)Sediakan ragi tape secukupnya.Taburkan ragi halus ke singkong yang sudah dingin sampai rata.

5)Sediakan tempat untuk menyimpan singkong yang sudah ditaburi ragi tersebut, bisa memakai plastik
ataupun memakai daun pisang atau daun jati.

6)Fermentasi bungkusan singkong tersebut kurang lebih 3 hari.

7)Setelah 3 hari bukalah bungkusan singkong tersebut, dan tape singkong siap dinikmati.

1) 1) 2)

1) 3) i 4)
5) 6)

VI. DIAGRAM ALIR

Hasil pengamatan:

Kupas dan bersihkan singkong lalu dipotong.Potongan singkong tadi dilakukan perebusan hingga
matang. Lalu dilakukan penirisan dan didinginkan.Tabur potongan singkong tadi dengan ragi yang
dihaluskan.Singkong berwarna putih.Singkong berwarna putih dengan struktur yang agak lembut.Ragi
(putih) menempel pada rebusan singkong.
VI.Pembahasan :

Penggunaan alat dan bahan pada praktikum ini mempunyai tujuan dan fungsinyamasing-masing.
Seperti, singkong yang digunakan sebagai bahan dasar dan nantinyasebagai substrat bagi khamir

Saccharomyces cerevisiae

dalam proses fermentasi. Ragidisini berfungsi dalam mempercepat fermentasi tape singkong karena
pada ragiterkandung khamir Saccharomyces cerevisiae- Daun pisang digunakan untuk membungkus
singkong yang telah dicampur ragi agar dapat berlangsung fermentasi karena apabila telah dibungkus
suasananya akan bersifat anaerob.Pemasakan menentukan tekstur dan penampakan produk olahan
tape yang akan dihasilkan.Pengukusan singkong hingga matang akan menghasilkan tekstur tapai yang
lebih lembut dibanding kandengan pengukusan singkong yang setengah matang akan menghasilkan
tekstur tape yang lebih keras.Pendinginan berfungsi untuk mengontrol kondisi proses. Pemasakan yang
kurang akanmerusak kehidupan organisme dari inokulum yang diberikan. Sementara,pendinginanyang
terlalu lama akan menyebabkan kontaminasi .Pengukusan singkong dilakukan dalam waktu 0,5 jam
untuk melunakkan singkongdan agar enzim mikroba dapat bekerja dengan baik.Proses peragian
bergantung dengan cara pencampuran singkong dengan ragi. Apabila pencampuran tidak baik akan
menyebabkan fermentasi kurang sempurna dan menimbulkan kerusakan. Ragi yang ditambahkan
biasanya kurang dari 1% atau 10 gram perkilogram singkong yang digunakan.Fermentasi yang baik
dilakukan pada suhu 28-30

0C dan membutuhkan waktu 45 jam. Fermentasi dilakukan di dalam baskom yang dibungkus dengan
daun pisang yang bersih dikerudungi dan ditutupi dengan rapat-rapat. Fermentasi yang tertutup akan
mencegah terjadinya kontaminasi. Suhu berpengaruh kepada kecepatan fermentasi, meskipun suhu
yang lebihrendah dari 25

0C akan menghasilkan produk dengan kadar alkohol yang tinggi pada fermentasi 144 jam. Tape dapat
bertahan 2 ± 3 hari bila di fermentasi pada suhu kamar. Apabila fermentasi dalam suhu kamar melebihi
hasil yang didapatkan akan rusak. Bila dikemas dengan cangkir plastik dan disimpan dalam lemari es
akan bertahan selama 2 bulan akan tetapi teksturnya akan rusak yaitu menjadi keras.Reaksi yang terjadi
dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa(C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana, akan menghasilkan etanol(2C2H5

OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksimakanan. C

6H 12 O6 + 2C 2 H 5 OH + 2CO 2 + 2 ATP Hasil tape singkong yang telah difermentasi selama hari yaitu
memiliki rasa manis, tekstur singkong lebih lembut dibandingkan sebelum difermentasi, serta
menghasilkan aroma alkohol yang khas.

X.Kesimpulan :

1.Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional)karena masih menggunakan


cara-cara yang terbatas.

2.Pada proses pembuatan tape, ragi akan memakan glukosa yang ada di dalamsingkong sebagai
makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah
glukosa menjadi alkohol.

3.Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yangdapat memecah
karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis
apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.

4.Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30

0C dan membutuhkan waktu45 jam. Fermentasi dilakukan pada wadah tertutup, karena fermentasi
yang tertutupakan mencegah terjadinya kontaminasi.

5.Proses pencampuran ragi yang tidak baik akan menyebabkan fermentasi kurang sempurna dan
menimbulkan kerusakan.

6.Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi

Saccharomyces cereviceae

tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

XI.Mekanisme reaksi
Sekian laporan pembuatan tape singkong dari saya,kurang lebihnya saya mohon

Maaf sebesar-besarnya.Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai