PENDAHULUAN
Kualitas sumber daya manusia Indonesia saat ini masih rendah. Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) menempatkan Indonesia peringkat 110 dari 188 negara. Berdasarkan hasil
penelitian Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2013 dari 65 negara
yang diteliti Indonesia berada di posisi kedua dari bawah. Rendahnya peringkat Indonesia
berdasarkan PISA di atas menunjukkan masih adanya permasalahan pada pendidikan Indonesia.
Salah satu permasalahan dalam pendidikan adalah proses pembelajaran yang masih lemah
(Direktorat Pembinaan SMP, 2017:1). Tidak semua guru memahami bahwa tujuan utama
pembelajaran adalah untuk mengaktifkan potensi siswa sehingga siswa mampu mencari tahu dan
menerapkan pengetahuannya pada sebuah keterampilan untuk membangun sikap mereka.
Kenyataan menunjukkan masih banyak guru yang belum sepenuhnya memahami dan
mengimplementasikan pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi dan kemampuan
peserta didik secara maksimal.
Pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah juga dianggap masih memiliki beberapa kelemahan.
Menurut Andayani (2015) Beberapa pihak menyatakan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris masih
bersifat teoretif dan kurang aplikatif. Hal itu memunculkan anggapan bawa belajar Bahasa Inggris
sangat sulit. Pandangan yang sama juga terjadi pada siswa SMP Negeri 1 Semen. Beberapa siswa
mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris setengah hati dan hanya sebagai syarat formal kelulusan
sehingga berakibat gagalnya siswa dalam belajar Bahasa Inggris. Kegagalan siswa tersebut
ditandai antara lain minimnya prestasi siswa dan kurangnya produk atau hasil karya siswa dari
proses pembelajaran Bahasa Inggris.
1
Kurang berhasilnya pembelajaran disebabkan juga desain pembelajaran yang dirancang oleh
guru yang kurang mengoptimalkan pengembangan kemampuan siswa. Selain itu, sarana
pendukung berupa buku-buku sumber yang terbatas dan media yang mendukung pembelajaran
Bahasa Inggris seperti LCD, laboratorium Bahasa, menyebabkan sulitnya menghasilkan produk-
produk pembelajaran.
Berbagai program telah dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik antara lain
penyediaan papan majalah dinding, penambahan buku-buku di perpustakaan, lomba story telling
pada saat dies natalis, pelatihan guru dalam workshop dan diklat pembelajaran. Namun upaya
tersebut belum berhasil secara maksimal untuk mengembangkan potensi dan keterampilan siswa.
Salah satu perbaikan pembelajaran adalah hendaknya guru menerapkan pembelajaran aktif.
Menurut Bonwell (dalam Direktorat Pembinaan SMP, 2017:3) pembelajaran aktif adalah
pembelajaran yang menjadikan siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran, tidak hanya
mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru tetapi melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Joyce (1994) menyatakan bahwa guru hendaknya menjadi desainer yang mampu
menguasai teori, mengajarkan, dan menerapkan teori pada proses pembelajaran demi tercapainya
tujuan pembelajaran.
B. Permasalahan
2
2. Bagaimanakah hasil atau dampak dari pelaksanaan pengembangan keterampilan 4C melalui
pembuatan teks label pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Semen?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena
itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam peradaban manusia. Tujuan utama
4
komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui media yang dipilih agar dapat dimengerti oleh
penerima pesan.
2. Collaborative (kolaborasi/kerja sama)
Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam
berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan
empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu
menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan
hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri
dan orang lain; memaklumi kerancuan.
5
BAB III
IMPLEMENTASI BEST PRACTICE
6
Implementasi strategi pemecahan masalah pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan
teks label pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Semen adalah memberikan penugasan kepada siswa
untuk membuat teks label pada pembelajaran KD 3.3 dan 3.4 materi teks label.
1. Mengembangkan ide jenis produk makanan/minuman homemade yang akan diberi label.
Siswa secara berkelompok dengan bimbingan guru berdiskusi tentang jenis produk
makanan /minuman yang disepakati oleh kelompok.
2. Menyusun rancangan hal hal yang harus tertera pada label yang baik
Siswa menyusun rancangan tentang hal hal yang harus dicantumkan pada label
makanan/minuman sehingga memenuhi kriteria label yang baik
4. Menggambar atau mendesain label yang sudah direncanakan dengan computer atau digambar
manual ( dilaksanakan dirumah)
Siswa secara berkelompok membuat teks label dengan computer atau manual sesuai dengan
rancangan yang sudah disepakati di sekolah.
5. Mengedit
Siswa melakukan tahapan editing (bila diperlukan).
7. Presentasi hasil
Siswa melakukan presentasi didepan kelas menerangkan tentang label yang sudah dibuat.
7
Hasil yang dicapai dari pembuatan teks label oleh siswa SMP Negeri 1 Semen adalah sebagai
berikut.
1. Meningkatnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat
dilihat dari antusiasme, keaktifan, dan peran serta siswa dalam proses pembelajaran
3. Meningkatnya keterampilan bekerja sama (collaborative) pada siswa SMP Negeri 1 Semen
yang dapat dilihat dari aktivitas merencanakan bersama sampai tahap presentasi hasil teks
label.
4. Meningkatnya keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and
problem solving) pada siswa SMP Negeri 1 Semen yang dapat dilihat dari keberhasilan
mengatasi berbagai permasalahan saat pembuatan teks label
6. Terciptanya karya siswa berupa teks label untuk bahan penilaian produk.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pembuatan teks label untuk mengembangkan
keterampilan 4C di SMP Negeri 1 Semen adalah:
Karena minimnya kosa kata, siswa sering berkonsultasi dengan guru tentang istilah atau kata yang
tepat digunakan pada label. Konsultasi dilakukan dengan media medsos WA
8
2. Kurangnya penguasaan IT.
Sebagian siswa kurang menguasai IT sehingga mereka meminta untuk mendesain label secara
manual dengan menggambar. Guru mengijinkannya karena walaupun tidak didesain dengan
computer, siswa masih tetap bisa menuangkan ide/gagasan dan kreatifitasnya..
.
E. Faktor-Faktor Pendukung
2. Pembimbingan guru
Guru melakukan pembimbingan pada tahap persiapan, pelaksanaan, dan akhir pembuatan tels label
sehingga siswa dapat melaksanakan pembuatan teks label. Pembimbingan dilaksanakan di sekolah
maupun diluar sekolah dengan komunikasi via WA
F. Alternatif Pengembangan
9
Tindak lanjut pengembangan pembuatan teks label untuk mengembangkan
keterampilan 4C pada siswa SMP Negeri 1 Semen antara lain sebagai berikut.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
10
A. Simpulan
Simpulan pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan teks label sebagamana telah
diuraikan pada bab-bab sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan teks label yang merupakan penugasan siswa pada pembelajaran KD 3.3 dan 3.4
materi teks label di kelas IX semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 meliputi 7 tahap, yakni:
a) Mengembangkan ide jenis produk makanan/minuman homemade yang akan diberi label;
b) Menyusun rancangan hal hal yang harus tertera pada label yang baik c) Merencanakan
desain gambar pada label yang dibuat; d) Menggambar atau mendesain label yang sudah
direncanakan dengan computer atau digambar manual ; e) Mengedit ; f) Mencetak dan
menempelkan pada kemasan produk yang sudah ditentukan ; g) mempresentasikan
2. Dampak atau hasil pembuatan teks label adalah sebagai berikut: a) Meningkatnya
keterampilan berkomunikasi (communication) pada siswa SMP Negeri 1 Semen; b)
Meningkatnya keterampilan bekerja sama (collaborative) pada siswa SMP Negeri 1 Semen; c)
Meningkatnya keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and
problem solving) pada siswa SMP Negeri 1 Semen; d) Meningkatnya keterampilan berkreasi
dan berinovasi (creativity and innovation) pada siswa SMP Negeri 1 Semen; e) Terciptanya
karya siswa berupa rancangan dan teks label.
B. Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil pengembangan keterampilan 4C melalui
pembuatan teks label adalah sebagai berikut.
2. Sekolah bersama komite mengalokasikan anggaran lebih untuk mengadakan peralatan atau
sarana prasana yang menunjang proses pembelajaran.
11
3. Pengawas sekolah meningkatkan kepedulian terhadap proses pembelajaran agar kualitas
pembelajaran semakin meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
12
Andayani. 2015. Problema dan Aksioma: dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris.
Yogyakarta: Deepublish.
Fizriyani, Wilda. 2016. Indonesia Perlu Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Diambil
dari: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/
umum/16/01/07/o0jz08359-indonesia-perlu-tingkatkan-kualitas-sumber-daya-manusia (20
Maret 2016).
Hornby, A. S. 1985. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford: Oxford
University Press.
National Education Association. (n.d.). Preparing 21st century students for a global society.
Permen Pendidikan dan Kebudayaan no 37 tahun 2018 tentang kompetensi inti dan kompetensi
dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan menengah
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
5 Mengedit
14
kemasan produk yang
sudah ditentukan
Mempresentasikan hasil Secara berkelompok siswa mempresentasikan
7 berupa “teks label” hasil karyanya di depan kelas. Siswa kelas lain
bisa bertanya dan menanggapi
15
Nadhirotul M(18), Reni Dwi (24),
1 Taro crackers
Warda (28),Refina (23)
Lampiran 3
16
17
18