Anda di halaman 1dari 2

Tujuan 

Negara Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4


Tujuan negara Indonesia yang bersifat nasional adalah untuk melindungi segenap
bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

Latar Belakang Otonomi Daerah Latar Belakang Otonomi Daerah di Indonesia Otonomi


daerah di Indonesia lahir di tengah gejolak sosial yang sangat massif pada tahun 1999. Gejolak
sosial tersebut didahului oleh krisis ekonomi yang melanda Indonesia di sekitar tahun 1997

Menurut Ateng Syarifuddin, otonomi daerah adalah kebebasan atau kemandirian tetapi bukan


kemerdekaan. Kebebasan tersebut merupakan perwujudan dari pemberian kesempatan yang
harus dipertanggungjawabkan

Desentralisasi teritorial adalah penyerahan kekuasaan untuk mengatur dan mengurus rumah


tangga sendiri (otonom) dan batas pengaturannya adalah daerah; sedang desentralisasi
fungsional adalah penyerahan kekuasaan untuk mengatur dan mengurus fungsi tertentu dan
batas pengaturannya adalah jenis fungsi itu sendiri,

Landasan hukum pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia


Dasar hukum dilaksanakan otonomi daerah adalah UUD 1945, Pasal 18, 18A, dan 18B Tap MPR
No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan
Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah dalam Kerangaka NKRI Tap MPR No. IV/MPR/2000 tentang

Sentralisasi adalah sistem pemerintahan di mana semua kekuasaan berada di pusat. Hal ini
berbeda dengan desentralisasi, yaitu sistem pemerintahan yang lebih banyak memberikan
kekuasaan kepada pemerintah daerah.

Otonomi daerah berfokus pada kesejahteraan masyarakat lokal. Dalam


pelaksanaannya, otonomi daerah akan mengutamakan aspirasi masyarakat setempat, demi
memperkokoh negara kesatuan Republik Indonesia, serta memajukan kesejahteraan
masyarakat lokal itu sendiri.

Dapat disimpulkan otonomi daerah adalah keleluasaan hak dan wewenang serta kewajiban


dan tanggung jawab pemerintah daerah (Pemda) untuk mengatur dan mengurus rumah tangga
sesuai kemampuan daerah masing-masing.

Presiden, wakil presiden, menteri, dan pejabat setingkat menteri merupakan


penyelenggara pemerintahan pusat dan berpusat di ibu kota negara

lembaga-lembaga tingkat pusat terdiri dari legislatif, eksekutif dan yudikatif. lembaga legislatif


terdiri dari MPR, DPR, DPD. lembaga eksekutif terdiri dari Presiden dan Wakil
Presiden. lembaga yudikatif terdiri dari MA, MK, KY
Susunan. Pemerintah Daerah adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
terdiri dari Gubernur, Bupati, atau Wali Kota, dan perangkat daerah. ... Pemerintah Daerah
Provinsi (Pemprov), yang terdiri atas Gubernur dan Perangkat Daerah, yang meliputi
Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah.

ujuan otonomi daerah adalah bisa meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan
pemerintah di daerah. Utamanya dalam aspek pelayanan dan pembangunan masyarakat.
Selain itu dapat meningkatkan pembinaan kestabilan politik dan kesatuan bangsa.

Nilai yang pertama menjelaskan tentang kebebasan pemerintah daerah dan masyarakat


dalam mengambil tindakan beserta kebijakan bersama dalam mencari solusi. Dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kebijakan publik masyrakat diberikan hak untuk
dapat berpartisipasi secara langsung.

Asas dan prinsip otonomi daerah


Dalam pelaksanaan otonomi dikenal dua asas, yaitu asas desentralisasi dan asas dekonsentrasi.
Selain kedua asas tersebut terdapat satu tugas pembantuan yang harus dilaksanakan oleh
pemerintah daerah sebagai pelaksana dari tugas pemerintah pusat.

Anda mungkin juga menyukai