Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

PERANAN PEMERINTAH DALAM MODEL KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN


NASIONAL, APBN, KEBIJKAN FISKLA DALAM MODEL IS DAN MULTIPLIEMNYA

DOSEN PENGAMPU : FAISAL RAHMAN DONGORAN

DISUSUN OLEH :

Kelas Ilmu ekonomi B

KELOMPOK 9

 Annisa mardiah sitorus (7203540026)


 Santa maria br.simarmata (7203540021 )
 Wizya Vita Ananda (7203240007)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

TAHUN AJARAN 2020 / 2021


PERANAN PEMERINTAH DALAM MODEL KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN
NASIONAL, APBN, KEBIJKAN FISKLA DALAM MODEL IS DAN MULTIPLIEMNYA

 Peranan pemerintah dalam model keseimbangan perekonomian nasional

Keseimbangan pendapatan nasional adalah suatu keadaan di mana keinginan masyarakat


untuk melakukan perbelanjaan yang digambarkan oleh pengeluaran agregat atau permintaan
agregat adalah sama dengan penawaran agregat yaitu keinginan para pengusaha untuk
memproduksi barang dan jasa (Sadono Sukirno, 2004:102). Keseimbangan Pendapatan Nasional
terjadi ketika pengeluaran agregat sama dengan penawaran agregat atau AE=C+I+G+X-M.
Selain itu Keseimbangan pendapatan nasional juga dapat dicari dengan pendekatan bocoran dan
suntikan aliran dana dalam pendapatan nasional. Keseimbangan terjadi ketika bocoran dalam
pendapatan nasional yang terdiri dari: Saving(S), Tax (T) dan Impor (M) sama dengan suntikan
yang terdiri dari: Investasi (I), Pengeluaran pemerintah (G) dan Ekspor (X).

Sistem perekonomian ada dua yaitu system kapitalis dan system sosialis. Sistem
perekonomian kapitalisme yang murni menghendaki adanya kebebasan individu yang mutlak
dan tidak membenarkan pengaturan ekonomi oleh pemerintah. Kecuali dalam hal-hal yang tidak
dapat diatur sendiri oleh para individu. Sedangkan dalam system perekonomian sosialis,
menghendaki peranan pemerintah dalam system perekonomian sosialis sangat besar. semua
aktivitas ekonomi adalah tanggungjawab pemerintah. Oleh karena itu,

Kedua system tersebut masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan, Pada masa
sekarang ini tidak tampak ada system kapitalis atau system sosialis murni yang berlaku dalam
perekonomian. Tetapi system perekonomian yang berlaku sekarang merupakan system
perekonomian yang bersifat campuran antara system perekonomian kapitalis dan sosialis.

Peranan pemerintah dalam perekonomian dapat diibaratkan seperti seorang pemimpin


rumah tangga yang melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan kondisi keseimbangan
system perekonomian yang mempunyai beberapa tujuan antara lain : Keseimbangan
perekonomian agar dapat memenuhi kebutuhan para pelaku ekonomi, yang terdiri atas produsen,
konsumen, dan lembaga penunjang ekonomi pada setiap saat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut
perlu dilakukan pemeliharaan pemupukan cadangan (stock) kebutuhan pangan, listrik, bahan
baker minyak dan devisa negara dalam jumlah yang cukup. Membangun system perekonomian
dalam bentuk system kelembagaan ekonomi, perundang-undangan dan peraturan kebijakannnya,
system pengelolaan manajemen pemerintahan, perumusan kebijakan ekonomi, juga system
distribusi dan pengembangan infrastuktur publik, misalnya jaringan jalan, pelabuhan dan
lapangan terbang, system telekomunikasi dan lain sebagainya. Terus perkembangan dan
pertumbuhan system

 Fungsi Ekonomi Utama Pemerintah


1. Meningkatkan efisiensi dengan menciptakan persaingan, mengendalikan eksternalitas dan
Pemerintah menyediakan barang publik berperan sebagai pendorong fungsi alokasi
sumberdaya
 Pasar Persaingan -› Efisiensi tercipta Sempurna tercipta Pasar Kegagalan
efisiensi perlu persaingan tidak sempurna dikendalikan oleh pemerintah
 Eksternalitas (atau pengaruh-pengaruh sampingan) terjadi apabila perusahaan-
perusahaan atau orangorang membebankan biaya atau manfaat atas orang lain
di luar tempat berlangsungnya pasar peran Eksternalitas bisa positif dan
negatif pemerintah untuk membuat aturan-aturan
 komoditas yang biaya untuk Barang Publik perluasan jasa itu bagi setiap
tambahan orang adalah nol dan yang tidak mungkin untuk melarang individu-
individu untuk menikmatinya
2. Memajukan keadilan dengan menggunakan pajak dan program – program
pengeluarannya dan mendistribusikan kembali pendapatan kepada kelompok-kelompok
khusus, antara lain: pajak, subsidi, tunjangan, transfer pemerintah Pemerintah berperan
sebagai fungsi distribusi
3. Membantu perkembangan stabilitas dan mengurangipertumbuhan makroekonomi
pengangguran dan inflasi stabil untuk mendorong melalui kebijakan fiskal
danpertumbuhan Pemerintah berperan sebagai fungsimoneter stabilitas

 APBN

Aggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan yang digunakan oleh
pemerintah untuk menjalankan fungsinya dalam mengatur dan mengarahkan perekonomian serta
untuk menjaakan roda pemerintahan dengan cara mengatur pengeluaran dan pendapatan negara
Dalam APBN 2017 dan jangka menengah 2018-2020, kebijakan yang akan dtempuh pemerintah
adalah kebijakan fiskal bersifat ekspansif dengan target defisit yang semakin terkendali dan
menurun pada tahun 2020. Kebijakan tersebut diarahkan untuk kegjatan produktif dalam rangka
mengurangi kemiskinan, mengatasi kesenijangan, menurunkan tingkat pengangguran, dan
meningkatkan kapasitas produksi melalui pembanguran infrastruktur terarah dengan tetap
menjaga keseimbangan

APBN juga merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam
rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabitas perekonomian,
dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum.

Rencana keuangan pemerintah pastinya memberikan pengaruh terhadap perekonomian


negara. APBN sebagai instrumen utama kebijakan fiskal (kebijakan terkait penerimaan dan
pengeluaran negara), berperan mendorong pencapaian target-target pembangunan yang telah
ditetapkan. Peranan tersebut sejalan dengan salah satu fungsi APBN sebagai alat untuk menjaga
stabilitas dan akselerasi kinerja ekonomi. APBN memiliki dampak yang besar bagi
perekonomian, antara lain:

1. APBN menjadi pedoman dalam kegiatan pembangunan ekonomi. Misalnya, apabila


APBN memprioritaskan pembangunan industri, maka pemerintah akan lebih banyak
melakukan pembangunan dalam bidang industri.
2. APBN digunakan sebagai alat untuk memperbaiki perekonomian. Misalnya, pada tahun
1982 terjadi penurunan harga minyak dunia, padahal waktu itu pemerintah
menggantungkan penerimaannya pada sektor migas. Langkah yang diambil pemerintah
untuk memperbaiki perekonomian waktu itu adalah meningkatkan penerimaan negara
dari sektor pajak, yang dilakukan dengan cara memperbaiki sistem pemungutannya.
Hingga saat ini penerimaan pajak merupakan sumber utama pendapatan negara.
3. APBN memengaruhi perubahan harga secara keseluruhan. Misalnya, pemerintah
menghilangkan subsidi BBM, maka harga BBM akan naik, dilanjutkan dengan kenaikan
harga barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
4. APBN dapat memengaruhi tingkat produktivitas perusahaan. Misalnya, pemerintah
menaikkan tarif ekspor, maka kemampuan eksportir untuk menghasilkan keuntungan
menurun, hal ini akan berakibat pada turunnya produktivitas eksportir tersebut. Demikian
pula sebaliknya jika tarif ekspor turun maka eksportir cenderung meningkatkan
ekspornya.
5. APBN memengaruhi tingkat pemerataan distribusi pendapatan. Distribusi pendapatan
yang tidak rata dan tidak adil akan memicu kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial
yang tinggi dapat menimbulkan kerusuhan maupun meningkatnya tindak kejahatan.
Selanjutnya kerusuhan dan tindak kejahatan yang tinggi akan memengaruhi
perekonomian negara. Sehingga pemerintah dapat menggunakan APBN sebagai alat
untuk memengaruhi t pendapatan pemerataan distribusi pendapatan masyarakat
diantaranya penerapat pajak progresif dan subsidi

 Kebijkan Fiskal Dalam Model Is

Kebijakan Fiskal merupakan tindakan yang diambil oleh Pemerintah dalam bidang
perpajakan dan anggaran belanja negara dengan tujuan untuk mempengaruhi pengeluaran
agregat ekonomi. Kebijakan fiskal dapat berupa kebijakan fiskal ekspansif dan kebijakan fiskal
kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif adalah kebijakan fiskal yang bertujuan
meningkatkan output perekonomian. Sebaliknya, kebijakan fiskal kontraktif bertujuan
mengurangi output perekonomian. Oleh karena itu, kebijakan fiskal juga merupakan instrumen
stabilisasi pemerintah.

Kebijakan fiscal juga dapat didefiniskan sebagai langkahlangkah pemerintah untuk


menstabilkan kondisi perekonomian suatu negara, dengan cara membuat perubahan-perubahan
pada besarnya pengeluaran pemerintah/government expenditure (G) dan/atau perubahan-
perubahan pada besarnya tingkat pemungutan pajak/tax (T). Tujuan utama kebijakan fiskal
dalam ekonomi negara maju, terutama untuk menstabilkan jalannya roda perekonomian,
sedangkan untuk negara berkembang adalah untuk ikut mendorong pembangunan ekonomi yang
stabil.

 Kebijakan fiskal dengan pendekatan kurva IS – LM

Kebijakan fiskal terhadap perekonomian terbagi atas 2 yaitu :

1. Kebijakan fiskal secara ekspansif,di mana kebijakan yang di lakukan melaluipeningkatan,


pengeluaran pemerintah dan penurunan penerimaan pajak dengan tujuan untuk
meningkatkan permintaan agregat di dalam perekonomian
2. Kebijakan fiskal kontraktif kebijakan ini di lakukan untuk mengurangi pengeluaran
pemerintah dan meningkatkan penerimaan pajak yang bertujuan untuk menurunkan
tingkat permintaan agregat di dalam perekonomian

Ada beberapa kebijikan fiscal tetang multipliernya yaitu;

 Kebijkan fiscal dalam multipliernya

Multiplier kebijakan fiskal menunjukkan seberapa besar kenaikan pengeluaran


pemerintah dapat mengubah tingkat pendapatan ekuilibrium dengan asumsi jumlah uang riil
yang beredar adalah konstan. diketahui kenaikan pengeluaran pemerintah (∆G) akan
mempengaruhi tingkat pengeluaran otonom sehingga ∆A=∆G. Efek dari perubahan G adalah
(Dornbusch, 2001) :

Efek perubahan G adalah nol jika h sangat kecil dan akan sama dengan α jika h
mendekati tak terhingga. Nilai b dan k yang besar bermanfaat untuk mengurangi efek dari
pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan Nilai k yang tinggi menuunjukkan kenaikan yang
besar pada permintaan akan uang akibat kenaikan pendapatan dan akibatnya suku bunga juga
akan meningkat. Nilai b yang tinggi akan menunjukkan pengurangan yang drastis pada
permintaan agregat swasta.

 Multiplier Kebijakan Moneter

Multiplier kebijakan moneter menunjukkan seberapa besar kenaikan jumlah uang riil
yang beredar dapat menaikkan tingkat pendapatan ekuilibrium , tanpa adanya perubahan
kebijakan fiscal. diketahui kenaikan jumlah uang beredar terhadap pendapatan adalah
(Dornbusch, 2001);
Semakin kecil h dan k dan semakin besar b dan α maka akan semakin ekspansif efek dari
kenaikan saldo riil terhadap tingkat pendapatan ekuilibrium. Nilai b dan α yang besar sesuai
dengan kurva IS yang sangat datar.

 Kontroversi Efektivitas Kebijakan Fiskal dan Moneter

Dalam dunia nyata, pilihan kebijakan mana yang lebih tepat antara kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter senantiasa terus menjadi bahan perdebatan klasik. Bersamaan dengan itu telah
dilakukan penelitian-penelitian dalam rangka memilih kebijakan yang lebih efektif, namun
penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan yang berbeda untuk masing-masing negara dan
waktu penelitian. Sampai sekarang perdebatan tersebut terus berlangsung, perbedaan mazhab
pemikiran menghasilkan solusi yang berbeda.

 Adanya pajak

Adanya Pajak Di samping pengeluaran pemerintah G, diintegrasikan juga pajak ke


dalam persamaan keseimbangan pendapatan nasional dalam ekonomi tiga sektor, maka
keseimbangan variabelvariabel dalam persamaan itu juga ikut berubah.

 Hubungan Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal

Hubungan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal bahwa kebijakan moneter akan
mempengaruhi pasar uang dan pasar surat berharga, pasar uang dan surat berharga tersebut akan
menentukan tinggi rendahnya tingkat bunga, sedangkan tingkat bunga akan mempengaruhi
permintaan agregat. Kebijakan fiskal akan mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat
dan penawaran agregat, di mana permintaan agregat dan penawaran agregat akan menentukan
keadaan di pasar barang dan jasa

DAFTAR PUSTAKA

http://adamjulian.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/5797/2016/01/kul_6_PERAN-
PEMERINTAH-DALAM-PEREKONOMIAN.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/11715708.pdf

Anda mungkin juga menyukai