Tingkat Pengetauan Tentang Pola Makan
Tingkat Pengetauan Tentang Pola Makan
Ulumuddin Lhokseumawe
A. Latar belakang
Penyakit maag adalah penyakit yang sangat mengganggu aktivitas bila tidak di
tangani dengan segera kemudian akan berakibat fatal bila tidak di tangani dengan baik.
Gejala yang sering di alami bagi penderita penyakit maag adalah nyeri di ulu hati, mual,
muntah, lemas, kembung, terasa sesak, nafsu makan menurun, wajah pucat, suhu badan naik,
keluar keringat dingin,pusing dan selalu bersendawa dan apabila dalam kondisi yang lebih
Biasanya penyakit maag terjadi pada orang-orang yang pola makannya tidak teratur
sehingga berdampak buruk bagi mereka, salah satu dampak penyakit maag dapat
mengganggu status gizi dikarenakan gejala-gejala yang timbul membuat mereka hilang nafsu
makan sehingga badan cepat lelah jika pemasukan atau intake dalam tubuh tidak di cukupi
sehingga bagi siswi sekolah akan berakibat pada prestasi kerja atau prestasi belajar mereka,
selain itu akan mudah bagi siswi terserang penyakit lain karna pertahanan tubuh melemah.
Penyakit maag diawali dengan pola makan yang tidak teratur sehingga lambung akan
menjadi sensitif bila asam lambung meningkat. Pola makan adalah berbagai informasi yang
memberikan gambaran macam dan model bahan makanan yang di konsumsi setiap hari, pola
makan terdiri dari frekuensi makan, jenis makanan dan porsi makan. Pola makan yang baik
dan teratur adalah tindakan preventif dalam mencegah kekambuhan penyakit maag
(Baliwati,2009). Menurut mead dan ritcie (2007) pola kosumsi makanan para santri
menggambarkan perilaku makan para santri di pasantren. Dipasantren biasanya santri tinggal
di asrama atau pondok dan jauh dari orangtua. Mereka dituntut untuk mandiri terutama dalam
Pada umumnya di usia remaja sangat banyak yang memiliki gaya hidup yang kurang
sehat seperti kurang memperhatikan makanan yang di konsumsi baik pola makan maupun
jenis makanan. Kondisi penyediaan makanan di pasantren yang tidak bervariasi akan
mempengaruhi santri mengkonsumsi makanan siap saji karna merasa bosan dengan makanan
Setelah di lakukan survei di sebuah pasantren yang paling dominan terkena penyakit
maag adalah santriwati dikarenakan jika dapur atau tempat mereka makan jauh dari asrama
mereka harus memakai alat ribut seperti kaos kaki,ciput,handsock dan lainnya. Mereka
merasa itu sangat rumit sehingga mereka lebih baik tidak makan dan hanya memakan jajanan
yang ada di lemari biasanya santri sangat suka mengkoleksi jajan apa saja yang ia suka di
lemarinya. Kemudian setelah mereka memakai jajanan itu mereka merasa kenyang tanpa
sepuluh santri memiliki pola makan yang kurang sehat seperti telat makan, suka makan
makanan pedas, menyukai gorengan yang memicu penyakit maag. Maka dari itu saya tertarik
untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Santri Tentang Pola Makan
B. Rumusan Masalah
Penyebab penyakit maag di liat dari faktor internal yaitu adanya kondisi yang memicu
pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan zat eksternal yang menyebabkan iritasi dan
infeksi. Faktor resiko penyakit maag adalah menggunakan obat aspirin, infeksi kuman
kebiasaan merokok, sering mengalami stres, kebiasaan makan yaitu waktu makan yang tidak
teratur dan terlalu banyak makan makanan pedas atau asam (Purnomo,2009). Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka pertanyaan penelitiannya adalah berapakah persentase tingkat
pengetahuan santri tentang pola makan dengan kejadian penyakit maag di dayah ulumudin
lhokseumawe?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan santri tentang pola
D. Metode Penelitian
pendekatan kuanlitatif, yaitu penelitian yang kemudiandi olah dan dianalisis untuk diambil
analisisnya pada tingkat pengetahuan siswa tentang PHBS dan kejadian penyakit scabies.
atau memberi gambaran terhadap objek yang di teliti melalui data dan sampel atau populasi
sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk
E. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 dan 2 SMP Dayah terpadu
ulumuddin yang berjumlah 120 siswa. Pemilihan siswa kelas 1 dan 2 sebagai subjek
2. Siswa kelas 1 dan 2 dapat mengaplikasikan pola makan yang baik dan benar setelah
sampling. Pengambilan sample ini dilakukan dengan cara pengambilan subjek bukan
berdasarkan level atau random tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu. Sample di sini
memiliki kriteria inkusi yaitu :Siswa yang baru mengalami penyakit maag saat dipasantren,
siswa yang menyukai jajanan instan dari pada makanan dapur dan siswa yang bersedia
F. Analisa data
Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa univariat yaitu
analisa yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakterisktik setiap variabel
penelitian. Bentuik analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam
analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dari presentase dari tiap variabel
Σx
X−
n
Keterangan :
x : nilai rata-rata
n : jumlah sampel
menggunakan rumus :
fi
P− X 100 %
N
Keterangan :
P : proporsi
Fi : frekuensi teramati
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, B.(2009). Dasar- Dasar Gastroenterologi. Jakarta : Sagung Seto
Ritcie, J.A.S. (2007). Learning Better Nutrition. Rome: Food Agricultural Organization
Yayuk Farida Baliwati.2009. Pengantar Pangan Dan Gizi. Jakarta : Penebar Swadaya. Of
United Nation.