Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengalaman, risiko audit dan keahlian
audit terhadap pendeteksian kecurangan (fraud) oleh auditor dan data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini adalah data primer yang didapat dari penyebaran kuisioner pada KAP yang berada
di wilayah Bandung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman, risiko audit dan keahlian audit secara simultan
atau bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendeteksian kecurangan (fraud)
oleh auditor
Secara parsial pengalaman audit dan keahlian audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pendeteksian kecurangan (fraud) oleh auditor, sedangkan risiko audit secara parsial tidak
mempunyai pengaruh terhadap pendeteksian kecurangan (fraud) oleh auditor
Kasus kecurangan khususnya akuntansi keuangan banyak terjadi di belahan dunia, seperti
skandal akuntansi keuangan perusahaan di Amerika (misalnya Enron, WorldCom, Global
Crossing, Tyco, dll) telah meningkatkan perhatian tentang tindakan kecurangan, skandal
akuntansi keuangan ini merugikan miliaran dolar nilai pemegang saham dan menimbulkan
hilangnya kepercayaan investor di pasar keuangan Sebagai contoh lainnya, yaitu adanya kasus
kecurangan yang dilakukan oleh PT Bank Lippo (tahun 2002) serta juga kasus kecurangan yang
dilakukan oleh individu (employee fraud), yaitu kasus Citibank yang dilakukan oleh Malinda
Dee
Agar tujuan pendeteksian fraud oleh auditor eksternal dapat tercapai secara efektif, auditor
mempunyai beberapa tanggung jawab umum yang harus dipenuhi, diantaranya audit
dilaksanakan oleh para petugas yang secara bersama-sama mempunyai keahlian yang diperlukan
dan kemampuan yang harus dimiliki oleh auditor dalam mengungkap kecurangan khususnya
tidak bisa dipelajari melainkan dilatih berdasarkan pengalaman
Dalam konteks auditing, hal ini berarti auditor yang kurang familiar atau kurang berpengalaman
terhadap suatu tugas pertimbangan akan lebih berhati-hati (berorientasi negatif) daripada auditor
yang mempunyai pengalaman lebih banyak
Risiko audit adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak memodifikasi
pendapatnya sebagaimana mestinya atas laporan keuangan yang mengandung salah saji material
Error merupakan kesalahan yang tidak disengaja (unintentional mistakes), sedangkan fraud
merupakan kecurangan yang disengaja, bisa dilakukan oleh pegawai perusahaan (misalnya
penyalahgunaan harta perusahaan untuk kepentingan pribadi) atau oleh manajemen dalam bentuk
rekayasa laporan keuangan
Jika persepsi auditor eksternal tidak mempercayai mekanisme corporate governance klien untuk
mengendalikan kualitas pelaporan keuangan, maka auditor tersebut akan meningkatkan upaya
audit
Definisi auditing dapat dikemukakan sebagai berikut, "Audit adalah pengumpulan dan evaluasi
bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi
tersebut dengan kriteria yang telah ditatapkan.Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten
dan independen." (Arens, et al 2012 : 4) Sedangkan jenis audit masih menurut Arens, et al yaitu:
Audit operasional (operational audit) mengevaluasi efisiensi dan efektivitas setiap bagian dari
prosedur dan metode operasi organisasi pada akhir audit operasional, manajemen biasanya
mengharapkan saran-saran untuk memperbaiki operasi
Biasanya, kriteria yang berlaku adalah prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)."
(Arens, et al 2012 : 16) Adapun Standar Auditing berdasarkan SPAP adalah: "Standar auditing
merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis, standar auditing mencakup mutu
professional (professional qualities), auditor independen, dan pertimbangan (judgement) yang
digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan audit." (2011:150) Pengertian
Pengalaman Audit Pengalaman audit adalah kemampuan yang dimiliki auditor atau akuntan
pemeriksa untuk belajar dari kejadian-kejadian masa lalu yang berkaitan dengan seluk beluk
audit atau pemeriksaan (Ashton, 1991)....
Definisi Risiko Audit Menurut SA Seksi 312, definisi risiko audit adalah sebagai berikut :
"Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari tidak memodifikasi
pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji
material." (SPAP : 2011)
Jika auditor menyimpulkan bahwa kemungkinan salah saji tinggi, tanpa mempertimbangkan
pengendalian internal, auditor akan menyimpulkan bahwa risiko bawaannya adalah tinggi