Anda di halaman 1dari 6

Nama : Elidia Da Conceicao Mendonca

Nim : 1910030039
Mata Kuliah : Auditing
Jurusan : Manajemen
Semester : VI

1.Opini Wajar Dengan Bahasa Penjelasan

Opini ini sebenarnya masih merupakan pendapat yang berisi pendapat “wajar tanpa
pengecualian” hanya saja ada kondisi tertentu yang mengharuskan auditor menambah
kalimat penjelas dalam paragraf pendapat. Artinya, terdapat tambahan kalimat penjelas
dari paragraf dalam laporan standar. Sesuai dengan standar professional akuntan,
keadaan-keadaan yang mengharuskan auditor menambah kalimat penjelas tersebut
adalah:
 Pendapat auditor yang sebagian pendapatnya didasarkan atas laporan audit
lainnya
 Menghindari laporan keuangan yang menyesatkan, sebab adanya keadaan tertentu
yang sifatnya luar biasa.
 Laporan keuangan, ternyata memiliki format yang berbeda dari pedoman yang
ada dalam prinsip akuntansi yang dikeluarkan oleh IAI
 Keuangan yang dilaporkan ternyata dipenuhi oleh unsur ketidakpastian, misalnya
peristiwa di masa yang akan datang dan tidak bias diperkirakan perhitungannya
pada saat laporan audit dilaksanakan
 Adanya keraguan yang cukup besar berdasarkan fakta audit, jika perusahaan
dalam melangsunkan usahanya di masa depan
 Adanya perubahan material diantara dua periode, baik dalam penerapannya atau
prinsip akuntasi yang digunakan
 Keadaan lain yang memiliki hubungan erat dengan audit atas laporan keuangan
 Tidak disajikannya data keuangan kuartal yang diwajibkan oleh BAPEPAM
(Badan Pengawas Pasar Modal)

Contohnya :

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


Nomor : 001/KAMD-GA/00/00

Kepada Yth :
Sdr. Direktur Utama PT Kasih
Jalan Palapa No. 7
Atambua

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT. Kasih dan anak perusahaan PT. Kasih per tanggal
31 Desember 2019 serta laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas konsolidasian
untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit yang kami lakukan.
Kami tidak mengaudit laporan keungan PT. Kasih , suatu anak perusahaan yang sepenuhnya
dimiliki PT. Kasih, yang laporan keungannya menyajikan laporan aktiva dan passiva sebesar Rp
XXX. Untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan PT. Kasih diaudit
oleh kantor akuntan Bebas & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang
laporannya telah diserahkan kepada kami sejauh dengan yang berkaitan dengan jumlah-jumlah
untuk PT. Kasih, semata-mata hanya didasarkan atas laporan audit kantor akuntan publik
tersebut.

Kami melaksananakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar
kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari saji materil. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah
dan pengungkapkan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian
terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami
memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan akuntan publik Bebas & Rekan
yang kami sebutkan diatas menyajikan secara Wajar , dalam semua hal yang material, posisi
keuangan PT. Kasih per tanggal 31 Desember 2019, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Atambua, 07 Maret 2020


Pimpinan,

Drs. Jennie B.
Reg.Neg 5678

2. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian


Opini wajar dengan pengecualian diberikan oleh auditor apabila setelah melakukan
pemeriksaan ditemukan beberapa kondisi sebagai berikut ini:
 Tidak mencukupinya bukti yang sifatnya komepenten atau karena pihak
manajemen perusahaan membatasi ruang lingkup kewenangan audit secara
sengaja.
 Ditemukan penyimpangan-penyimpangan dari standar yakni prinsip-prinsip
akuntasi yang telah berlaku secara umum (standar akuntansi keuangan) di dalam
laporan yang disusun pihak manajemen. Laporan ini memiliki dampak nya cukup
materil terhadap tingkat kewajaran penyajian laporan keuangan yang disajikan.

Dalam menyatakan opini audit ini, auditor harus secara tegas mencantumkan kalimat
“dengan pengecualian” dala laporannya. Selain itu auditor juga harus menguatkan
pendapatnya dengan mencatumkan beberapa paragraf penjelas sebagai alasan mengapa
pendapat itu dekeluarkan.

Contohnya :

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


Nomor : 001/KAMD-GA/00/00

Kepada Yth :
Sdr. Direktur Utama PT Kasih
Jalan Palapa No. 7
Atambua

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT. Kasih dan anak perusahaan PT. Kasih per tanggal
31 Desember 2019 serta laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas konsolidasian
untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit yang kami lakukan.
Kami tidak mengaudit laporan keungan PT. Kasih , suatu anak perusahaan yang sepenuhnya
dimiliki PT. Kasih, yang laporan keungannya menyajikan laporan aktiva dan passiva sebesar Rp
XXX . Untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan PT. Kasih diaudit
oleh kantor akuntan Bebas & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang
laporannya telah diserahkan kepada kami sejauh dengan yang berkaitan dengan jumlah-jumlah
untuk PT. Kasih, semata-mata hanya didasarkan atas laporan audit kantor akuntan publik
tersebut.

Kami melaksananakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar
kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari saji materil. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah
dan pengungkapkan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian
terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami
memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Seperti yang dijelaskan dalam catatan X atas laporan keuangan, dalam tahun 2019 manajemen
perusahaan melakukan perubahan terhadap metode penilaian persediaan dari metode LIFO ke
metode FIFO. Akibat dari perubahan tersebut, harga pokok penjualan menjadi naik, sebesar Rp
500.000,00 dan laba turun sebesar Rp 500.000,00. Meskipun penggunaan FIFO sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum, menurut kami perusahaan tidak memberikan alasan yang
cukup beralasan dalam melakukan peubahan ini seperti yang diharuskan oleh prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

Menurut pendapat kami, kecuali perubahan metode penilaian persediaan yang kami uraikan
dalam pararaf diatas Wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Kasih per
tanggal 31 Desember 2019, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Atambua, 07 Maret 2020


Pimpinan,

Drs. Jennie B.
Reg.Neg 5678

3. Pendapat Tidak Wajar

Opini audit ini umumnya diberikan oleh auditor ketika menemukan bahwa laporan
keungan yang disajikan ternyata tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara
umum atau standar akuntansi keuangan yang berlaku. Dalam memberikan pendapat ini,
akuntan publik harus menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami mengenai alasan
dasar dikeluarkannya pendapat tersebut. Selain itu, auditor juga harus menjelaskan
dampak dari pendapatnya terhadap laporan keuangan, hasil usaha perusahaan hingga arus
kas yang ada. Jika auditor memberikan pendapat tidak wajar, paragraf pendapat harus
berisi penunjukkan langsung ke paragraf terpisah yang menjelaskan dasar untuk pendapat
tidak wajar tersebut.

Sebagai contoh misalnya, kesalahan dalam menyajikan nilai aktiva tetap perusahaan yang
disajikan dalam neraca ternyata didasarkan pada penilaian kembali nilai aktiva. Sehausnya
dalam menyajikan nilai aktiva tetap harus didasarkan pada harga perolehan. Penyusunan
aktiva tetap dihitung berdasarkan nilaia tersebut.

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


Nomor : 001/KAMD-GA/00/00

Kepada Yth :
Sdr. Direktur Utama PT Kasih
Jalan Palapa No. 7
Atambua

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT. Kasih dan anak perusahaan PT. Kasih per tanggal
31 Desember 2019 serta laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas konsolidasian
untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit yang kami lakukan.
Kami tidak mengaudit laporan keungan PT. Kasih , suatu anak perusahaan yang sepenuhnya
dimiliki PT. Kasih, yang laporan keungannya menyajikan laporan aktiva dan passiva sebesar Rp
XXX . Untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan PT. Kasih diaudit
oleh kantor akuntan Bebas & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang
laporannya telah diserahkan kepada kami sejauh dengan yang berkaitan dengan jumlah-jumlah
untuk PT. Kasih, semata-mata hanya didasarkan atas laporan audit kantor akuntan publik
tersebut.

Kami melaksananakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar
kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari saji materil. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah
dan pengungkapkan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian
terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami
memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Seperti yang dijelaskan dalam catatan X atas laporan keuangan, perusahaan mencatumkan
perkiraan aktiva tetap berdasarkan nilai setelah dilakukan penilaian kembali, dan penyusutannya
dihitung berdasarkan nilai tersebut. Prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan
penyajian aktiva tetap berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan penyusutan yang dihitung
berdasarkan harga perolehan tersebut.
Akibat dari penyimpangan yang kami sebutkan diatas, saldo nilai persediaan per 31 Desember
2019 lebih tinggi sebesar Rp XXX karena biaya penyusutan aktiva tetap yang dibebankan
kedalam biaya overhead pabrik didasarkan pada nilai aktiva yang telah direvaluasi yang nilainya
lebih tinggi dari harga perolehan. Nilai buku aktiva tetap yang disajikan berdasarkan harga
perolehan.

Menurut pendapat kami, karena dampak hal yang kami uraikan dalm paragraf diatas, laporan
keuangan yang kami sebut diatas tidak menyajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan PT. Kasih per tanggal 31 Desember 2019, dan
hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Atambua, 07 Maret 2020


Pimpinan,

Drs. Jennie B.
Reg.Neg 5678

4. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat

Pernyataan ini tidak memberikan pendapat diberikan oleh auditor apabila, adanya
pembatasan terhadap ruang lingkup audit, sehingga tidak dapat melaksanakan yang cukup
untuk memungkinkan auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan yang
diauditnya. Jika pernyataan tidak memberikan pendapat disebabkan karena adanya
pembatasan ruang lingkup audit, auditor harus menunjukkan dalam paragraf terpisah,
alasan mengapa audit yang dilakukannya tidak berdasarkan standar auditing yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Sebagai contoh misalnya ketika pelaksanaan audit, ternyata pihak manajemen perusahaan
enggan untuk melaksanakan inventori taking. Bukti-bukti yang mendukung harga
perolehan aktiva tetap sebelum tahun dilaksanakannya audit ternyata tidak bisa disajikan
oleh perusahaan karena hilang dari arsip perusahaan. Dalam hal ini auditor tidak dapat
menggunakan prosedur audit lainnya terhadap persediaan aktiva tetap.

Contohnya :

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


Nomor : 001/KAMD-GA/00/00

Kepada Yth :
Sdr. Direktur Utama PT Kasih
Jalan Palapa No. 7
Atambua

Kami telah ditugasi untuk mengaudit neraca PT. Kasih per 31 Desember 2019 serta laporan laba
rugi, laporan laba ditahan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tangagl tersebut.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen.
Perusahaan tidak melakukan perhitungan pisik atas persediaan. Nilai persediaan yang
dicantumkan dalam laporan keuangan per 31 Desember 2019 adalah nilai menurut catatan
perusahaan . Selanjutnya, kami tidak menemukan bukti-bukti yang mendukung harga perolehan
aktiva tetap yang dibeli sebelum tanggal 31 Desember 2019. Kami tidak dapat menerapkan
prosedur audit lainnya terhadap persediaan dan aktiva tetap.

Karena perusahaan tidak melakukan perhitungan pisik atas persediaan dan kami tidak dapat
menerapkan prosedur audit lain untuk meyakinkan kami atas kuantitas persediaan dan harga
perolehan aktiva tetap, lingkup audit kami tidak cukup memungkinkan kami menyatakan
pendapat, dan oleh karenanya, kami tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan PT.
Kasih per 31 Desember 2019.

Atambua, 07 Maret 2020


Pimpinan,

Drs. Jennie B.
Reg.Neg 5678

Anda mungkin juga menyukai