Setelah menyelesaikan pelajaran ini, Byers, Jacqueline Fowler, & White, Susan V (Editor).
mahasiswa keperawatan dapat : (2004). Patient safety: Principles and practice. New York:
Springer Publishing Company, Inc.
1. Memahami pengertian keselamatan Jayaram, Geetha. (2015). Practicing patient safety in
pasien psychiatry. New York: Oxford University Press.
2. memahami tujuan keselamatan pasien
3. Memahami langkah keselamatan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
pasien 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
4. Memahami sasaran keselamatan Pasien Rumah Sakit.
pasien
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.
TINJAUAN PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum para mahasiswa yang berbahagia, anda akan memulai modul ini. Untuk memiliki
panduan pembelajaran pada hari ini, anda akan memulai sesi dengan menjawab pertanyaan tentang
Konsep Keselamatan Pasien. Anda akan menjelaskan masing-masing secara singkat. Kegiatan ini hanya
selama 15 menit.
1
Sekarang anda siap untuk pelajaran utama
PELAJARAN UTAMA
Proses asuhan keperawatan diberikan kepada pasien di rumah sakit meliputi pelayanan asuhan di rawat
jalan, IGD dan rawat inap. Pemberian asuhan keperawatan pada pasien senantiasa menerapkan prinsip
keselamatan pasien agar pasien mendapatkan pelayanan yang aman dan terhindar dari risiko cedera.
Adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk :
Assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindaklanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya resiko.
Patient Safety adalah pasien bebas dari cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari cedera
yang potensial akan terjadi (penyakit,cedera fisik / sosial psikologis, cacat, kematian ) terkait dengan
pelayanan kesehatan (KKP-RS, 2008).
Patient Safety merupakan suatu transformasi kultural. Perubahan budaya yang diharapkan :
2
Cultur
of
Safety
Repor
ting
Culture
Diperlukan upaya transformasional yang menyangkut intervensi multi level dan multi dimensional yang
terfokus pada misi dan strategi organisasi , leadership style serta budaya organisasi.
3
TUJUAN KESELAMATAN PASIEN
1 H a k P a s ie n
2 M e n d id ik p a s ie n d a n k e lu a rg a
3 K e s e la m a ta n p a s ie n d a n b e rk e s in a m b u n g a n p e la y a n a n
4 P e n g g u n a a n m e to d a -m e to d a p e n in g k a ta n k in e rja , u n tu k
m e la k u k a n e v a lu a s i d a n m e n in g k a tk a n k e s e la m a ta n p a s ie n
5 P e ra n k e p e m im p in a n d a la m m e n in g k a tk a n k e s e la m a ta n p a s ie n
6 M e n d id ik s ta f te n ta n g k e s e la m a ta n p a s ie n
7 K o m u n ik a s i m e ru p a k a n k u n c i b a g i s ta f u n tu k m e n c a p a i k e s e la m a ta n
p a s ie n
5
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Identifikasi sebelum pemberian obat, memberi dan mengambil darah / produk darah, dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis.
Identifikasi sebelum melakukan tindakan / prosedur.
Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi antar para pemberi pelayanan
Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan secara
lengkap oleh penerima perintah.
Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan dibacakan secara
lengkap oleh penerima perintah.
Mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai
(high alert)
Kebijakan / prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi, pemberian
label dan penyimpanan elektrolit konsentrat.
Implementasi kebijakan dan prosedur.
Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan
tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang kurang hati-hati di area tersebut sesuai kebijakan.
6
Mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat-lokasi, tepat-prosedur dan tepat-pasien.
RS menggunakan suatu tanda yang jelas & dimengerti untuk identifikasi lokasi operasi dan
melibatkan pasien didalam proses penandaan.
RS menggunakan suatu cheklist / proses lain untuk memverifikasi saat pre operasi tepat - lokasi,
tepat - prosedur, dan tepat - pasien dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia,
tepat dan fungsional.
Mengembangkan sistem pendekatan untuk mengurangi resiko infeksi yang terkait pelayanan Kesehatan
RS mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah
diterima secara umum dari WHO Guidelines on Patient Safety.
RS menerapkan program hand hygiene yang efektif.
Kebijakan dan atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan
resiko dari infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
Mengembangkan sistem pendekatan untuk mengurangi resiko pasien dari cidera karena jatuh.
RS menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap risiko jatuh dan melakukan asesmen
ulang bila pasien diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau pengobatan dan lain-lain.
Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen
dianggap berisiko jatuh.
Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan, pengurangan cedera akibat jatuh dan dampak
dari kejadian yang tidak diharapkan.
MENGECEK PEMAHAMAN
Anda selesai dengan pelajaran utama. Kerja bagus. Selamat telah membaca modul ini. Mari kita mulai
memeriksa pemahaman anda dengan menjawab pertanyaan berikut ini
7
2. Apa tujuan dari penerapan keselamatan pasien ?
6. Sebutkan beberap contoh tindakan kepada pasien yang harus dilakukan identifikasi pasien sebelum
dilaksanakan tindakan tersebut ?
7. Jelaskan 5 momen yang harus dilakukan tindakan hand hygiene (mencuci tangan) ?
PENUTUP PEMBELAJARAN
Anda sekarang akan menandai (enricle) sesi yang telah anda selesaikan hari ini pada kolom dibawah ini.
Ini hanyalah visual untuk membantu anda mengetahui berapa banyak pekerjaan yang telah anda
selesaikan dan berapa banyak pekerjaan yang tersisa untuk dilakukan.
8
3