03 Bab 1 Dan 3 Sinarni
03 Bab 1 Dan 3 Sinarni
PENDAHULUAN
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di dunia
masih terbilang tinggi, menurut data World Health Organization (WHO) pada
tahun 2013, ada sekitar 800 ibu di dunia meninggal setiap harinya akibat
antara lain sumber daya yang rendah, perdarahan, hipertensi, infeksi, dan
penyakit penyerta lainnya yang diderita ibu sebelum masa kehamilan. Wanita
2013).
Selain angka kematian ibu, angka kematian anak di dunia juga masih
kematian anak di dunia mengalami penurunan sekitar 50% pada tahun 2013
persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini
masih cukup jauh dari target yang harus dicapai pada tahun 2015, dan saat ini
pembangunan pada abad milenium yang diikuti oleh 189 negara, termasuk
1
Indonesia, dan telah memasuki tahap akhir evaluasinya pada tahun 2015 yang
lalu.
Dari semua target MDGs, kinerja penurunan angka kematian ibu secara
global masih rendah. Di Indonesia, telah terjadi penurunan AKI menjadi 228
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Namun demikian, target
pencapaian MDGs pada tahun 2015 adalah sebesar 102 per 100.000 kelahiran
hidup, sehingga diperlukan upaya yang lebih keras untuk mencapai target
namun adanya beberapa kendala seperti temuan resiko tinggi pada ibu hamil
terlambatnya mendeteksi tanda bahaya pada ibu hamil. Hal ini disebabkan
program Kelas Ibu Hamil, gerakan sayang ibu pada tahun 1996, Making
pragnancy safe pada tahun 2000, bantuan operasional kesehatan (BOK) pada
tahun 2010, jampersal yang di mulai pada tahun 2011, dan juga program
2
Expanding Mathernal And Neonatal Safer pada tahun 2012 (Kemenkes RI,
2013)
kesakitan dan kematian ibu dan neonatal sebagai indikator luaran dipengaruhi
oleh faktor langsung, faktor yang mendasari di tingkat rumah tangga dan
mendasar ini meliputi pengetahuan yang kurang dan atau tidak sesuai.
oleh ibu dan keluarganya agar bila terjadi kegawatdaruratan ibu dan
untuk deteki dini dan segera mendapatkan penanganan yang tepat. Pelayanan
yang cepat dan tepat dapat menurunkan AKI dan AKB, namun tidak semua
Kelas ibu hamil adalah sarana untuk belajar tentang kesehatan bagi ibu
hamil alam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
penyakit atau komplikasi saat hamil-bersalin dan nifas, perawatan bayi baru
lahir menggunakan buku KIA sebagai materi utama,dan senam ibu hamil.
persalinan, nifas, penyakit dan komplikasi saat hamil, bersalin dan nifas,
perawatan bayi baru lahir, dan senam hamil menggunakan buku KIA.
3
Keikutsertaan ibu hamil dan keluarga pada kelas ibu hamil diharapkan
tanda bahaya komplikasi kehamilan ini sebagai upaya kesiapsiagaan ibu dan
kelas ibu hamil dan status ekonomi dengan kesiapan kegawat daruratan di
4
a. Diketahui distribusi frekuensi kesiapan ibu hamil dalam
daruratan.
5
Sebagai informasi untuk dapat memperhatikan hubungan pelaksanaan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kehamilan
konsepsi sampai proses awal persalinan yang merupakan sesuatu yang wajar
pada wanita yang produktif. Selama masa kehamilan terjadi perubahan pada
menimbulkan dampak bagi wanita tersebut. Secara fisik, ibu hamil akan
merasakan letih, lemah, lesu, dan sebagainya, sehingga ibu hamil akan
untuk memproduksi energi agar ibu hamil bisa tetap beraktivitas normal
sehari-hari. Karena itu, ibu hamil lebih banyak memerlukan zat besi
berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam
7
metabolisme tubuh ibu, sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang
diperlukan pada saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna
(Hernawati, 2013).
Kondisi yang sering dialami ibu hamil yaitu anemia. Anemia terjadi
pada volume plasma, sedangkan volume sel darah merah tidak sebanding
atau kurang asupan zat besi juga dapat menyebabkan anemia zat besi.
besi adalah bahan baku pembuat sel darah merah (Sinsin, 2008).
adalah :
Tidak lagi datang bulan ketika siklus haid normal tiba merupakan
tanda yang paling lazim, saat itu rahim sedang dipersapkan untuk
8
mengandung janin karena sel telur sudah dibuahi dan tidak ada yg
harus dibuang.
dapat diatasi dengan sikat gigi atau memakan permen. Rasa mint
2.1.3.6 Anemia
Anemia adalah kekurangan sel darah merah atau jumlah sel darah
9
tersebut adalah gejala anemia. Tanda lain anemia yaitu wajah pucat
keadaan ibu hamil yaitu anemia. Anemia pada ibu hamil dapat
oleh zat-zat gizi yang dikonsumsi ibu. Kebutuhan gizi selama hamil lebih
kehamilan makin tinggi juga jumlah zat gizi yang dibutuhkan. Untuk
mencapai kehamilan yang sehat dibutuhkan asupan gizi yang optimal. Jika
Cara terbaik bagi ibu hamil untuk tetap sehat adalah dengan makan
agar tetap sehat ibu harus memakan lima jenis makanan yaitu :
dan pisang.
10
2.1.4.2 Makanan pembangun (mengandung protein).
ikan, unggas, telur, susu, dan produk olahan susu seperti keju dan
telur, ikan, susu, dan olahannya. Sedangkan asam lemak tak jenuh
tablet zat besi sehari segera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap
11
diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu
penyerapan.
Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman
1. Tujuan Umum :
12
lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit
2. Tujuan Khusus
(ibu hamil dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan
akte kelahiran.
tentang :
penanggulangan anemia).
13
obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu
4. KB pasca persalinan.
hamil).
8. Akte kelahiran.
14
maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut
15
1. Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira-kira
cukup
ada
3. Buku KIA
8. Tikar/karpet (matras)
utama (Kemenkes,2011).
16
yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan
ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu
RI, 2009).
hamil
perawatan anak
kehamilan
hamil
17
7) Memahami apa saja yang harus dilakukan oleh ibu
selama kehamilan
menghadapi kehamilan
kehamilan
pada persalinan
18
6) Memahami apa yang harus dilakukan ibu pada masa
nifas
bayinya
program KB
kerjanya
2009) :
lahir
baru lahir
anak
19
6) Memahami manfaat imunisasi dan mengetahui jadwal
menghindarinya
terinfeksi HIV
bagaimana menghindarinya
1) Monitoring
keaktifan bertanya)
20
3. Fasilitator (persiapan, Penyampaian materi, penggunaan
2) Evaluasi
hamil
3. Ketrampilan memfasilitasi
6. Indikator Keberhasilan
21
c. Suami/anggota keluarga yang hadir mengikuti Kelas Ibu
Hamil
Hamil.
berdiskusi
f. KN
22
atau selama dan sesudah persalinan dan kelahiran. Terdapat sekian
2. Ruptur uteri
3. Distosia Bahu
setelah bayi lahir) dan perdarahan pascasalin lanjut (perdarahan dari jalan
secara klinis) dan perdarahan pasca salin mayor (jumlah perdarahan >
adalah satu atau lebih dari 4 faktor yakni tonus, tissue, trauma, dan
23
E ˗ Establish the cause, ensure availability of blood
M ˗ Massage uterus
O ˗ Oxytocin infusion
S ˗ Shift to theatre/anti-shock garment–bimanual compression
T ˗ Tamponade test
A ˗ Apply compression sutures
S ˗ Systematic pelvic devascularisation
2) Ruptura Uteri
Rupturauteri terjadi jika terdapat robekan dinding uterus saat
inkomplit terjadi jika rongga abdomen dan rongga uterus masih dibatasi
oleh peritoneum viserale. Bila terjadi ruptur uteri total maka biasanya
24
macet.Tanda dari ruptur uteri berupa kematian janin, syok hipovolemik,
segmen bawah uterus menipis, nyeri abdomen, his kuat terus menerus,
antibiotika.
3) Distosia Bahu
Distosia bahu adalah suatu keadaan gawat darurat yang tidak dapat
diprediksi dimana kepala janin sudah lahir tetapi bahu terjepit dan tidak
dapat dilahirkan.
Diagnosa :
1. Kepala janin lahir tetapi bahu tetap terjepit kuat didalam vulva
Penatalaksanaan :
2. Episiotomi
3. Posisikan ibu :
b. Perasat Masanti
d. Manuver Rubine1,2
25
e. Perasat dan tindakan lanjutan lain seperti pengeluaran lengan
1. Tekanan darah sistolik > 160 mmhg, diastolik > 110 mmhg
4. Edema
7. Trombositopeni
26
Krisis Hipertensi dan IUGR.Apabila ditemukan kejang pada keadaan ini
Pengelolaan umum :
2. Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar no.16 atau lebih
metabolik
proteinuria
27
7. Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat
8. Observasi tanda vital, refleks dan denyut jantung janin setiap 1 jam
Pasien yang diberi cairan perlu dievaluasi input dan outpus. Pulse
memelihara sistolik < 155 mmHg dan diastolik <105 mmHg. Dapat
28
2. Persiapan keluarga, beritahu keluarga pasien tentang kondisi terakhir
pasien, serta alasan mengapa perlu dirujuk. Anggota keluarga yang
lain harus ikutmengantar pasien ke tempat rujukan.
3. Persiapan surat, beri surat pengantar ke tempat rujukan, berisi
identitas pasien,alasan rujukan, tindakan dan obat–obatan yang telah
diberikan pada pasien.
4. Persiapan Alat,bawa perlengkapan alat dan bahan yang diperlukan.
5. Persiapan Obat, membawa obat–obatan esensial yang diperlukan
selama perjalananmerujuk.
6. Persiapan Kendaraan, persiapkan kendaraan yang cukup baik, yang
memungkinkanpasien berada dalam kondisi yang nyaman dan dapat
mencapai tempat rujukansecepatnya.Kelengkapan ambulance, alat,
dan bahan yang diperlukan.
7. Persiapan uang, ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam
jumlah cukup untuk membeli obat-obatan dan bahan kesehatan yang
diperlukan di tempat rujukan.
8. Persiapan donor danar, siapkan kantung darah sesuai golongan darah
pasien atau calon pendonor darah dari keluarga yang berjaga – jaga
dari kemungkinan kasus yang memerlukan donor darah.
29
2.3 Kerangka Konsep
penelitian.
Tahun 2019.
Tahun 2019.
2019.
2019.
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
hubungan kelas ibu hamil dan status ekonomi dengan kesiapan dalam
semua ibu nifas pada bulan Maret 2019 berjumlah 30 ibu nifas.
Sampling yaitu seluruh ibu nifas pada bulan Maret 20219. (Sugiyono,
31
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Agustus 2019.
Cara
Definisi Skala
Variabel ukur/Alat Hasil Ukur
Operasional Ukur
Ukur
Dependent
Kesiapan Persiapan dalam Kuesioner a. Siap < median Ordinal
dalam kondisi kesehatan (<67,5)
kegawat yang mengancam
daruratan jiwa yang terjadi b. Tidak siap ≥
dalam kehamilan median (≥ 67,5)
atau selama dan
sesudah
persalinan dan
kelahiran
Independent
Kelas Ibu Kelas ibu hamil Lembar 0. Sesuai standar Ordinal
Hamil dilakukan 3 kali ceklist (≥ 4 pertemuan)
pertemuan
selama hamil 1. tidak sesuai
standar (< 4 kali
pertemuan)
Status Pendapatan PUS Kuesioner 1. ≤ UMR Ordinal
Ekonomi dalam 1 bulan
sesuai standar 2. > UMR
UMR (Rp.
2.300.000)
32
3.5 Instrumen Penelitian
a. Data Primer
variabel-variabel penelitian.
b. Data Sekunder
Puskesmas Kolaka.
mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini tidak
penelitian lain sehingga tidak dilakukan uji validitas kembali, karena semua
butir soal sudah valid. Sumber Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini
33
3.7 Pengolahan Data
3.7.1 Editing
3.7.2 Coding
pada kuesioner.
( fo−fh ) ²
ΣX 2 =
fh
Keterangan :
X² : Chi kuadrat
Fo : Frekuensi yang diobservasi
Fh : Frekuensi yang diharapkan
Σ : Sigma
34
Interpretasi hasil uji, dengan menggunakan taraf signifikasi 5% (α =
tidak boleh bertentangan dengan etik. Hal-hal yang harus dilindungi oleh
yaitu dengan memberi posisi yang nyaman bagi ibu saat mengikuti
35
lembar alat ukur dan menuliskan kode responden berupa angka pada
lembar.
36
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam tugas ini, maka yang menjadi
SARAN
a. Bagi Responden
Diharapkan dengan adanya tugas proposal ini dapat menjadi bahan atau
c. Bagi Penulis
37
Diharapkan dapat dikembangkan menjadi Karya Ilmiah dengan metode
38
DAFTAR PUSTAKA
Estu Utomo Boyolali. Jurnal Kebidanan, Vol. IV, No. 02, Desember 2012
Cipta. 2006
Astuti, Sri Puji. Pola pengambilan keputusan keluarga dan bidan dalam merujuk
ibu bersalin ke rumah sakit pada kasusu kematian ibu di kabupaten Demak.
Diflayzer1, Syahredi S.A 2, Eka Nofita. 2014. Gambaran Faktor Risiko Kegawat
daruratan Obstetri pada Ibu Bersalin yang Masuk di Bagian Obstetri dan
Ginekologi RSUD Dr. Rasidin Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2017; 6(3)
Provinsi Banten.2003
blogspot.com/2009/05/urgensi-deteksi-dini-ibu-hamil-risiko.httml di akses
39
Kusmarjadi, Diki. Kehamilan Resiko Tinggi.http://www.drdidispog. com/2008/10/
Fitramaya. 2009
Lukmawati, Dwi. Hubungan tingkat pendidikan dan lama praktek bidan praktek
http://eprinst.undip.ac.id./9962/
Muliadi, Awi. Kondisi Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi
(AKB), Angka Kematian Balita (AKBAL), Angka Kematian Ibu (AKI) dan
2017
40