Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS DI WILAYAH PESISIR PANTAI


PAILUS
Dosen Pengampu : Ns. Anita Dyah Listyarini, M.Kep,. Sp.Kom

Disusun Oleh Kelompok 3 :


1. Nova Fitri Nurdiana (2019012194)
2. Santi Wahyu Ningtiyas (2019012205)
3. Sintha Widiastuti (2019012211)
4. Zumrotus Zakiyah (2019012218)

PSIK 5B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA


KUDUS 2021

i
DAFTAR ISI

JUDUL...........................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................................................2
C. Tempat..................................................................................................................................3
D. Waktu....................................................................................................................................3
E. Sasaran..................................................................................................................................3
F. Rangkaian Kegiatan..............................................................................................................3
G. Struktur Organisasi...............................................................................................................4
H. Setting Tempat......................................................................................................................4
I. Media yang Digunakan.........................................................................................................4
J. Lampiran Materi...................................................................................................................4
K. Evaluasi.................................................................................................................................5
LAMPIRAN MATERI......................................................................................................................................6
A. Pengertian Hipertensi............................................................................................................6
B. Etiologi.................................................................................................................................6
C. Tanda dan Gejala Hipertensi................................................................................................7
D. Penatalaksanaan Hipertensi..................................................................................................7
E. Cara Mencegah Hipertensi...................................................................................................9

ii
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah penyakit yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi diatas
normal dan bersifat menetap. Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan di
Indonesia maupun di dunia. Hipertensi sering disebut sebagai silent killer dikarenakan
kondisi yang dialami penderita umunya tanpa gejala dan kemudian baru memiliki makna
saat sudah mencapai tingkat kerusakan yang parah. Hipertensi memiliki beberapa faktor
yang dapat menjadi risiko untuk terkena hipertensi seperti riwayat keluarga, kebiasaan
merokok, kebiasaan makan makanan berlemak, kurang aktiftas tubuh dan asupan natrium
yang tinggi
Terdapat kaitan faktor tempat tinggal dengan risiko kejadian hipertensi dimana
menurut penelitan terjadi kecenderungan hipertensi pada daerah pesisir pantai. Penelitian
menunjukkan masyarakat pesisir pantai memiliki gaya hidup mengkonsumsi Natrium
yang tinggi serta konsumsi ikan dan hewan laut yang memiliki kadar kolestrerol lebih
tinggi. Hal tersebut menjadi faktor risiko kejadian hipertensi di daerah pesisir pantai.
Gaya hidup masyarakat pesisir pantai yang mengkonsumsi natrium dan kolesterol
yang tinggi tanpa disadari menjadi faktor risiko kejadian hipertensi di daerah pesisir
pantai. Hipertensi merupakan tekanan darah persisten dengan tekanan darah sistoliknya
di atas 140 mmHg dan diastoliknya di atas 90 mmHg. Hipertensi sering disebut
pembunuh diam-diam (silent killer) karena tidak memberikan gejala yang khas, tetapi
bisa meningkatkan kejadian stroke, serangan jantung, penyakit ginjal kronik bahkan
kebutaan jika tidak dikontrol dan dikendalikan dengan baik. Komplikasi hipertensi
menyebabkan sekitar 9,4 kematian di seluruh dunia setiap tahunnya.
Penduduk di daerah yang airnya banyak mengandung natrium menderita
hipertensi lebih banyak dibandingkan penduduk di daerah yang airnya banyak
mengandung kalsium dan magnesium. Presentase konsumsi asupan natrium di wilayah
pesisir sebesar 69,0%, sedangkan pada wilayah pegunungan sebesar 63,3%. Hal ini
disebabkan karena pola kebiasaan masyarakat pesisir yang cenderung mengkonsumsi
natrium yang tinggi, mengasinkan makanan olahan laut, serta mengkonsumsi hewan laut
yang memiliki kadar kolesterol lebih tinggi.

1
Gaya hidup berikutnya yang merupakan faktor penyebab hipertensi adalah
merokok. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, didapatkan proporsi
terbesar perokok aktif setiap hari berdasarkan jenis pekerjaan pada petani/nelayan/buruh
sebesar 44,5%. Hasil penelitian yang dilakukan Lailatun19, menemukan bahwa terdapat
hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi primer dengan nilai p-
value = 0,006 dan oods ratio (OR) sebanyak 3,20 di Rumbai Pesisir Pekanbaru. Menurut
penelitian Erris20, tingginya perilaku merokok pada nelayan disebabkan karena rokok
dapat mengurangi rasa kantuk, menghangatkan badan pada malam hari dan mengurangi
stres saat memperoleh hasil tangkapan tidak banyak selama berlayar. Rokok mengandung
nikotin yang dapat menurunkan aliran darah ke ekstremitas dan meningkatkan frekuensi
jantung dan tekanan darah dengan menstimulasi sistem saraf simpatis dan pelepasan
katekolamin. Hampir 5-20% kasus hipertensi diperkirakan terjadi akibat konsumsi
alkohol yang berlebihan. Dari hasil ini saya berpendapat bahwa risiko kebiasaan
konsumsi alkohol terhadap kejadian hipertensi artinya responden yang memiliki
kebiasaan mengonsumsi alkohol minimal 1 gelas atau lebih tiap hari mempunyai risiko
mengalami hipertensi 7,917 kali lebih besar

B. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan meningkatkan kemampuan
masyarakat utamanya penderita hipertensi untuk dapat mampu memahami dan
melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit hipertensi
sehingga dapat mengurangi atau menghindari hipertensi kambuh lagi guna
mencapai derajat kesehatan mandiri secara optimal.
b. Tujuan Instruksional Khusus
1. Dapat dipahaminya apa itu penyakit hipertensi
2. Dapat meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat untuk melaksanakan keperawatan dasar dalam mengatasi
hipertensi
3. Untuk menangani anggota keluarga yang rawan dan memerlukan
pembinaan serta asuhan keperawatan pada penyakit hipertensi

2
4. Untuk menangani kelompok masyarakat yang membutuhkan pembinaan
dan asuhan keperawatan tentang hipertensi
5. Untuk menangani kasus kelompok resiko tinggi hipertensi yang
membutuhkan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah maupun di
puskesmas

C. Tempat
Ditempat pelelangan ikan di Pantai Pailus Jepara

D. Waktu
Tanggal : Sabtu, 30 Oktober 2021
Jam : 09.00-selesai

E. Sasaran
Nelayan dari usia remaja sampai dewasa

F. Rangkaian Kegiatan
No Penyaji Peserta Waktu
1 Pembukaan : Memberikan Menjawab salam 2 menit
salam, dan memperkenalkan
diri
2 Menjelaskan tujuan dan tema Mendengarkan 2 menit
penyuluhan
3 Menanyakan peralatan apa saja Mendengarkan dan 2 menit
yang digunakan para nelayan menjawab
saat bekerja
4 Isi : Memberikan pendidikan Mendengarkan 15 menit
kesehatan tentang seputar
hipertensi,pengpbatan dan
pencegahan hipertensi
5 Memberikan kesempatan pada Mengajukan pertanyaan 5 menit
peserta untuk bertanya tentang
materi yang disampaikan
6 Penutup : memberikan Menjawab 4 menit
pertanyaan akhir sebagai
3
evaluasi
7 Menyimpulkan bersama-sama Mendengarkan 3 menit
hasil kegiatan penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan Menjawab salam 2 menit
mengucapkan salam

G. Struktur Organisasi
Penyaji : Nova Fitri Nurdiana
Moderator : Santi Wahyu Ningtiyas
Fasilitator : Sintha Widiastuti & Zumrotus Zakiyah
Dokumentasi : Semua

H. Setting Tempat

I. Media yang Digunakan


- LCD
- Leaflet
- Poster

J. Lampiran Materi
Terlampir

K. Evaluasi
1. Menyebutkan pengertian,pengobatan,cara pencegahan hipertensi.

4
2. Menyebutkan peralatan yang digunakan para nelayan.

5
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg (Smeltzer, 2001).
Menurut WHO tekanan darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg
dinyatakan sebagai hipertensi. Hipertensi pada usia
lanjut dibedakan atas: Hipertensi dimana tekanan sistolik sama
atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari
90 mmHg. (Darmojo, 1999).
KLASIFIKASI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi sedang 140-160 90-95
Hipertensi berat > 180 > 150
KELOMPOK BERISIKO TERKENA HIPERTENSI

1. Gaya hidup yang tidak sehat (merokok, mengkonsusmsi alkohol dan makanan
berlemak)
2. Peminum kopi

3. Kegemukan

4. Riwayat hipertensi dalam keluarga

5. Stress
B. Etiologi
a. Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan
perubahan pada :

1. Elastisitas dinding aorta menurun

2. Katup jantung menebal dan menjadi kaku

3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah

6
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun

4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah

b. Faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.:

1. Faktor keturunan

2. Ciri perseorangan

3. Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )

4. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi

5. Konsumsi garam yang tinggi

6. Kegemukan atau makan berlebihan

7. Stress

8. Merokok

9. Minum alcohol
C. Tanda dan Gejala Hipertensi
1. Kepala terasa pusing

2. Rasa berkunang-kunang

3. Rasa pegal di bahu

4. Rasa berat di tengkuk leher

5. Kurang tidur atau kurang tidur

6. Gangguan penglihatan

7. Kesemutan pada kaki dan tangan


D. Penatalaksanaan Hipertensi
1. Kontrol Tekanan Darah

Dilakukan setiap satu minggu sekali ke pusat pelayanan terdekat

2. Berobat secara berkala atau teratur

7
Apabila sudah didiagnosa Hipertensi, pengobatan secara berkala guna
menghindari komplikasi .
3. Diet

DIET PADA PASEN HIPERTENSI

a. Diet yang diberikan : rendah garam (RG)

Tujuan diet : membantu menghilangkan retensi garam/air dalam tubuh,


menurunkan tekanan darah.
Syarat diet : cukup energi, protein, mineral dan vitamin, bentuk makanan

sesuai keadaan penyakit, jumlah Natrium disesuaikan dengan hipertensi.

b. Makanan Yang Dianjurkan

1. Sumber karbohidrat : beras, kentang, singkong, terigu, gula, dll


2. Sumber Protein hewani : daging ayam (tidak bagian kulit karena banyak
mengandung lemak), ikan, putih telur (karena kuning telur dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam darah) maksimal 1 butir/hari.
3. Sumber protein nabati : Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu,
tempe, oncom dan sebagainya.
4. Sayuran : Sayuran hijau seperti sawi hijau, kacang panjang
5. Buah :Semua macam buah
6. Susu dan produk susu yang sudah diolah seperti keju, yoghurt, mentega,
margarine. Tapi hati-hati pada lansia yang tidak toleransi tehadap produk
susu.
7. Bumbu : kunyit, bawang, jahe, dll.

c. Makanan Yang Perlu Dihindari :

1. Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol

2. Semua daging yang banyak mengandung lemak

3. Jerohan

4. Daging asap, daging kalengan, ikan yang diawetkan.

8
d. Adapun cara memasak bahan makanan yang baik :

1) Cara-cara memasak yang baik adalah dengan cara merebus, mengukus,


mengungkep, menumis, memanggang atau membakar
2) Hindarkan makanan yang diolah dengan cara menggoreng.

e. Olahraga teratur

Olah raga disesuaikan dengan kemampuan beraktifitas dan fisik. Contoh:


jalan santai dan senam lansia, dan dilakukan setiap hari, kurang lebih 15 – 20
menit.
6. Hindari Stres

Melaksanakan pola hidup secara sehat, apa adanya dan teratur.akan menghindari
gangguan fisik dan psikologis.

E. Cara Mencegah Hipertensi


Pencegahan penyakit hipertensi ada 2, yaitu:

1. Pencegahan Primer.

2. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga agar tidak terjadi
komplikasi seperti penyakit DM, Stroke dsb.

3. Tidak Merokok.

4. Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi rendah garam.

5. Melakukan olahraga setiap hari

6. Pencegahan Lain

1. Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.

2. Diet rendah garam dan diet lunak


3. Mengubah kebiasaan hidup.

4. Olahraga secara teratur.

5. Kontrol tekanan darah secara teratur.

9
6. Obat-obatan anti hipertensi.

10

Anda mungkin juga menyukai