A. CONTOH KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
nyeri pada dada, mengalami demam, serta tidak nafsu makan. Klien
masuk ke UGD tanggal 7 maret 2012 pukul 15.00 WIB Klien mengeluh
batuk, sesak nafas, dan nyeri dada. Sesak nafas di rasakan pada saat
16
pasien berbaring. Klien datang ke UGD dengan tingkat kesadaran
composmentis, tekanan darah 90/80mmHg, Respirasi Rate : 30
x/menit,suhu: 39 c.
- Keadaan Pasien Saat Pengkajian
Klien masih mengalami batuk namun tidak sesering saat belum
menjalani perawatan. Klien juga masih merasa sesak saat batuk. Saat
ini kondisi pasien masih tampak lemas dan wajah klien tampak pucat.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan bahwa beliau mengalami dan merasakan keluhan ini
sudah berlangsung cukup lama dan sering demam batuk produktif.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan Menurut pengakuan keluarga, dalam keluarganya
ibunya mengalami penyakit yang sama dengan pasien yaitu kanker paru.
Genogram Keluarga
: Laki – laki : Pasien
: Perempuan
17
3. Riwayat Psikososial Dan Spiritual
Klien mengatakan sedikit stress memikirkan penyakit yang dirasakan
sekarang. Klien menerima dengan sabar, mekanisme koping pasrah menyadari
penyakitnya, klien mendapat support dari suami dan anak-anaknya, sehingga
Pupil : Isikor
Otot mata : Tidak ada kelainan
Fungsi penglihatan : Baik
- Sistem pendengaran
Daun telinga : Normal
Bentuk : Normal
Karakteristik serumen : Normal
Kondisi telinga : Normal
Cairan dari telinga : Tidak ada
19
Perasaan penuh dalam telinga :
20
Kesulitan menelan : Tidak
Keadaan saliva : Normal
Mual : Tidak
Muntah : TIdak
Nafsu makan : Kurang
Kebiasaan BAB : 1 x/ hari
Bising usus : 5 – 7 x / menit
Warna feses : Kecoklatan
Konsistensi feses : Tidak ada kelainan
- Sistem imunologi
Alergi : Tidak ada alergi
- Sistem endokrin
21
Fraktur : Tidak
Postur tubuh : Normal
7. Pemerikasaan Penunjang
pH : 7,37, PO2 : 60, PCO2 : 50, HCO3 : 20,6, Base Exes : -3,7, saturasi
oksigen 76%.
8. Terapi (Obat-Obat,Rencana Tindakan Pengobatan)
9. WOC
22
Analisa Data
Ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
Hiperplasi, metaplasi
kanker paru-paru
penyebaran neoplastic
kemediastinum timbul karena
pleuritik
23
pengetahuan
himoptisis
anemis
kelelahan
Intoleransi aktivitas
Diagnosa Keperawatan
24
Nama Pasien : Ny. G Ruang Rawat : R. Melati 14
Nomor RM : 21 47 24
Rencana Keperawatan
s i a n o s is sebelum
dy s p n e u (
d a n
mam p u
d a la m
su c ti oning
mengeluarkan dilakukan.
sputum, mampu Berikan O2 dengan
•
m e n g ontrol
(ta h u p ppaesnigeaanlaman
n y e r i nyeri, nyeri
eny e b a b
• Kaji kultur yang
mampu
menggunakan mempengaruhi
tehnik repon nyeri
nonfarmakologi • Evaluasi
untuk mengurangi pengalaman nyeri
nyeri, mencari masa lampau
bantuan) • Bantu pasien dan
• Melaporkan bahwa keluarga untuk
nyeri berkurang mencari dan
dengan menemukan
menggunakan dukungan
manajemen nyeri • Evaluasi
• Mampu mengenali keefektifan control
nyeri (skala nyeri
intensitas, Analgesic administration
frekuensi dan tanda • Tentukan lokasi,
nyeri) karakteristik,
kualitas, dan
derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
• Pilih analgesic
yang diperlukan
adtarui kaonmablg
ineasisci
ketika pemberian
lebih dari satu
conservation mengidentifikasi
• Activity toleransi aktivitas yang
• Self care : mampu dilakukan
ADLs • Bantu pasien/
Kh :
• Mampu melakukan keluarga untuk
aktivitas sehari-hari mengidentifikasi
secara mandiri kekurangan dalam
26
• Ttv normal beraktivitas
• Status respirasi: • Bantu untuk
pertukaran gas dan mendapatkan alat
ventilisasi adekuat bantuan aktivitas
Nomor RM : 21 47 24
Catatan Perkembangan
relaksasi dengan O :
menganjurkan pada Klien masih
pasien untuk menarik tampak lemah,
nafas dalam lalu masih menahan
menghembuskan dari sakit, masih
mulut hingga nyeri terlihat cemas
terasa hilang RR 30x/menit.
• Observasi ttv Temperature
• Menganjurkan pasien 39 C. tekanan
III 11.30
• Membantu klien untuk S :
WIB mengidentifikasi Klien mengatakan
aktivitas yang mampu sulit beraktifitas
O:
dMileamkubkaanntu Aktifitas dibantu
keluarga dan
•
pasien/
keluarga untuk perawat, keadaan
mengidentifikasi umum lemah,
kekurangan dalam klien sesak.
A:
beraktivitas
Masalah belum
Membantu untuk
teratasi
•
mendapatkan alat
bantuan aktivitas
P:
Intervensi
dilanjutkan
9 maret I 08.30 • Mengauskultasi suara S :
nsakfraest
suctioning dilakukan. warna putih dan
• Memberikan O2 kental, RR
dengan menggunakan 28x/menit.
nasal untuk Temperature
memfasilitasi suction 370C. tekanan
nasotrakeal. darah 110/80
• Menggunakan alat mmHg.
yang steril disetiap A:
tindakan. Masalah belum
• Memonitor status teratasi
oksigen pasien P:
• Membuka jalan nafas , Intervensi
gunakan teknik chin dilanjutkan
lift atau jaw trust bila
perlu
• Mengidentifikasi
pasien perlunya alat
jalan nafas buatan
• Mengauskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
10.00
WIB Memvalidasi nyeri S :
•
•
Membuka jalan nafas
,
A: Menggunakan
• alat
Masalah teratasi sebagian yang steril disetiap
P: tindakan.
Intervensi dilanjutkan Memonitor
• status
oksigen pasien
•
jalan nafas buatan
Mengauskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
II 11.00
• Memvalidasi nyeri S :
WIB pada pasien Klien mengatakan
• Menganjurkan teknik nyeri dan sesak
relaksasi dengan berkurang
menganjurkan pada O:
pasien untuk menarik Klien tampak
nafas dalam lalu melakukan teknik
menghembuskan dari yang diajarkan
mulut hingga nyeri RR 26x/menit.
terasa hilang Temperature
• Observasi ttv 370C. tekanan
• Menganjurkan pasien darah 110/80
untuk semifowler mmHg.
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan
III 14.00 S:
• Membantu klien
WIB Klien mengatakan
untuk
mengidentifikasi sudah mampu
aktivitas yang mampu beraktifitas
sedikit.
dilakukan
O:
Membantu pasien/
Aktifitas dibantu
•
keluarga untuk
keluarga dan
mengidentifikasi
perawat, keadaan
kekurangan dalam
umum lemah,
beraktivitas
sesak berkurang.
• Membantu untuk
mendapatkan alat A:
bantuan aktivitas
31
Masalah teratasi
sebagian
P:
Intervensi
dilanjutkan
32