Anda di halaman 1dari 8

Teori Grup

Shiva
Latihan (bab 4) no 5 (Done)
Latihan (bab 5) no 3 (Done)
Tes formatif (bab 1) no 4 (Done)
Latihan 1 (bab 3) no 2 (Done)
Latihan (bab 1) no 9 (Done)

BAB I
Latihan (Nomor 9)
M m ×n (R) dengan operasi penjumlahan matriks.
Jawab:
 Himpunan M bersifat tertutup terhadap operasi penjumlahan matriks. Untuk setiap
a , b ∈ R berlaku a∗b ∈ R .
Bukti:
Ambil sebarang matriks elemen M

[ ] [ ]
a11 ⋯ a 1n b 11 ⋯ b1 n
Misal A= ⋮ ⋱ ⋮ dan B= ⋮ ⋱ ⋮
a m 1 … amn bm 1 … b mn

Maka,

[ ][ ]
a11 ⋯ a1 n b11 ⋯ b 1 n
A+ B= ⋮ ⋱ ⋮ + ⋮ ⋱ ⋮
am 1 … amn b m 1 … bmn

[ ]
a11+ b11 ⋯ a 1 n+ b1 n
¿ ⋮ ⋱ ⋮
am 1+ bm 1 … a mn+ bmn

Diperoleh A+ B ∈ M , jadi M tertutup pada operasi penjumlahan matriks.


 Operasi penjumlahan matriks bersifat asosiatif. Untuk setiap a , b , c ∈ R berlaku
a+ ( b+c )=( a+b ) + c.
Bukti:
Ambil sebarang matriks elemen M

[ ] [ ] [ ]
a11 ⋯ a 1n b 11 ⋯ b1 n c 11 ⋯ c 1 n
Misal A= ⋮ ⋱ ⋮ , B= ⋮ ⋱ ⋮ , dan C= ⋮ ⋱ ⋮
a m 1 … amn bm 1 … b mn cm 1 … cmn

Maka,
[ ] ([ ][ ])
a11 ⋯ a1 n b11 ⋯ b 1 n c11 ⋯ c 1 n
A+ ( B+C )= ⋮ ⋱ ⋮ + ⋮ ⋱ ⋮ + ⋮ ⋱ ⋮
am 1 … amn b m 1 … bmn c m 1 … c mn

[ ][ ]
a11 ⋯ a1 n b11 +c 11 ⋯ b 1n + c1 n
¿ ⋮ ⋱ ⋮ + ⋮ ⋱ ⋮
am1 … amn bm 1 +c m1 … bmn + cmn

[ ]
a 11+b 11+ c11 ⋯ a1 n +b1 n +c 1 n
¿ ⋮ ⋱ ⋮
am 1+ bm 1 +c m 1 … amn +b mn+ c mn

([ ][ ]) [ ]
a11 ⋯ a 1n b11 ⋯ b 1 n c 11 ⋯ c 1 n
( A+ B ) +C= ⋮ ⋱ ⋮ + ⋮ ⋱ ⋮ + ⋮ ⋱ ⋮
a m 1 … amn b m 1 … bmn c m 1 … c mn

[ ][ ]
a11+ b11 ⋯ a 1 n+ b1 n c 11 ⋯ c 1 n
¿ ⋮ ⋱ ⋮ + ⋮ ⋱ ⋮
am1+ bm 1 … a mn+ bmn cm 1 … cmn

[ ]
a 11+b 11+ c11 ⋯ a1 n +b1 n +c 1 n
¿ ⋮ ⋱ ⋮
am 1+ bm 1 +c m 1 … amn +b mn+ c mn

Diperoleh A+ ( B+C )=( A+ B ) +C , jadi operasi penjumlahan matriks M bersifat asosiatif.

 Himpunan M mempunyai unsur identitas. Terdapat e ∈ M sehingga untuk setiap a ∈ M


berlaku a+(−a)=(−a)+ a=0
Bukti:
Ambil sebarang matriks elemen M

[ ]
a11 ⋯ a 1n
Misal A= ⋮ ⋱ ⋮
a m 1 … amn

Maka,

[ ]([ ])
a11 ⋯ a1 n a 11 ⋯ a1 n
A+ (− A )= ⋮ ⋱ ⋮ +− ⋮ ⋱ ⋮
am 1 … amn am 1 … amn

( [ ][ ])
a11 ⋯ a1 n a11 ⋯ a 1 n
(− A)+ A= − ⋮ ⋱ ⋮ + ⋮ ⋱ ⋮
am1 … amn a m 1 … amn
Diperoleh a+(−a)=(−a)+ a=0 , jadi himpunan M mempunyai unsur identitas.

 Setiap unsur di himpunan di M mempunyai invers. Untuk setiap a ∈ M terdapat a−1 ∈ M


sehingga a+ a−1=a−1 +a=e
Bukti:
Ambil sebarang matriks elemen M

Misal A= [ ac bd ] dan A =[ rp qs ]
−1

Maka,
A+ A−1=I

[ ac bd ]+[ pr qs ]=[ 00 00]


[ a+c+rp b+q
d +s [0 0 ]
]=0 0

A−1+ A=I

[ pr qs ]+[ ac db]=[ 00 00]


[ pr ++ac q+b
s+d ] [ 0 0 ]
=
0 0

Diperoleh a+ a−1=a−1 +a=e , jadi himpunan M mempunyai invers.


∴ M m × n ( R) dengan operasi penjumlahan matriks merupakan grup.

Tes Formatif (Nomor 4)


Diketahui G adalah himpunan semua matriks berodo m× n dengan operasi perkalian matriks.
Selidiki apakah operasi perkalian pada matriks tersebut merupakan operasi biner?
Selanjutnya apakah operasi tersebut bersifat asosiatif dan komutatif? Apakah setiap elemen di
G memiliki invers terhadap operasi tersebut?
Jawab:
G dapat dituliskan sebagai berikut

{[ ] }
a11 ⋯ a1 n
G= ⋮ ⋱ ⋮ , a11 , … , amn ∈ Q
am 1 … amn

 Operasi perkalian pada G bukan operasi biner karena ∃ A , B∈ G , A × B ∉G


Bukti:
Ambil sebarang matriks elemen M

Misal A= [ 14 2 3
5 6 ]
dan B=
1 4 5
4 2 3 [ ]
Maka,

A × B=
[ 14 2 3
5 6
×
1
4 ][ 4 5
2 3 ]
A × B tidak terdefinisi karena banyak kolom A tidak sama dengan banyak baris B
sehingga A × B ∉G .
Jadi, operasi perkalian pada G bukan operasi biner.
 Operasi perkalian pada G tidak bersifat asosiatif karena
∃ A , B ,C ∈ G ,( A × B)×C ≠ A ×(B ×C).
Bukti:
Ambil sebarang matriks elemen M

[ ] [ ]
1 2 1 3
Misal A=
1
4 [ 2 3
0 1 ]
, B= 3 1 , dan C= 2 1
−1 2 3 2
Maka,

([ [ ]) [ ]
1 2 1 3
( A × B ) ×C= 1 2 3
4 0 1
× 3 1 ×2 1
−1 2 3 2
]
][ ]
1 3
[
¿ 4 10 × 2 1
3 10
3 2
Tidak terdefinisi karena banyak kolom matriks pertama tidak sama dengan
banyak baris matriks kedua.

([ ] [ ])
1 2 1 3
A × ( B ×C )=
1 2 3
4 0 1
× [ ] 3 1 × 2 1
−1 2 3 2

Tidak terdefinisi karena banyak kolom matriks B tidak sama dengan banyak
baris matriks C .
Jadi terbukti bahwa operasi perkalian pada G tidak bersifat asosiatif karena ada
A , B , C ,elemen G namun ( A × B ) ×C dan A × ( B ×C ) tidak terdefinisi.
 Operasi perkalian pada G tidak bersifat komutatif karena ∃ A , B ,C ∈ G , A × B ≠ B × A
Bukti:
Ambil sebarang matriks elemen M

[ ]
1 2
Misal A= [ 1
4
2 3
0 1 ]
dan B= 3 1
−1 2
Maka,

[ ]
1 2
A × B= [
1 2 3
4 0 1
× 3 1
−1 2
]
[
¿ 1.1+2.3+3 (−1) 1.2+2.1+3.2
4.1+ 0.3+1(−1) 4.2+ 0.1+1.2 ]
[
¿ 4 10
3 10 ]
[ ][
1 2
B× A= 3 1 × 1 2 3
−1 2
4 0 1 ]
[ ]
1.1+2.4 1.2+2.0 1.3+2.1
¿ 3.1+1.4 3.2+1.0 3.3+1.1
−1.1+2.4 −1.2+2.0 −1.3+2.1

[ ]
9 2 5
¿ 7 6 10
7 −2 −1
Diperoleh A × B ≠ B × A
Jadi terbukti bahwa operasi perkalian pada G tidak bersifat komutatif.
 Setiap elemen di G tidak memiliki invers terhadap operasi perkalian matriks karena
∄ I ∈ G , ∀ A ∈G ∋ A × I=I × A=A . Atau dengan kata lain tidak terdapat elemen identitas
pada operasi tersebut, sehingga ∀ A ∈G ,∄ A−1 ∈G ∋ A × A−1= A−1 × A=I .

BAB III
Latihan 3.1 Grup (Nomor 2)
Misalkan M 2 ×2 adalah himpunan matriks berordo 2 ×2, tunjukkan bahwa M terhadap operasi
penjumlahan merupakan grup!
Jawab:
 G1 bersifat tertutup terhadap operasi penjumlahan ∀ A , B ∈ M , A +B ∈ M
Ambil sembarang A , B ∈ M
Misal:
A=
[ ac bd ], dan B=[ ge hf ]
[ c d ] [ g h] [ c + g
A+ B= a b + e f = a+e
]
b+ f , a+e , b+ f ,c + g
d+ h
dan d +h ∈ R

Terbukti A+ B ∈ M .
 G 2 bersifat asosiatif
∀ A , B , C ∈ M , ( A +B )+ C=A +( B+C)
Misal:

A= [ ac bd ], B=[ ge hf ], dan C=[ ki lj]


( A+ B ) +C= [ a b ]+ [ e f ] + [ i j ]=[ a+e +i b+f + j ]
( c d g h ) k l c+ g+ k d +h+l
( A+ B ) +C=[ a b ]+ [ e f ] + [ i j ] =[ a+e +i b+f + j ]
c d ( g h k l ) c+ g+ k d +h+l

Terbukti ( A+ B ) +C= A+(B+ C)


 G3 mempunyai elemen identitas
∃ E ∈ M , sedemikian hingga ∀ A ∈ M , berlaku A+ E=E+ A= A ,

yaitu E= [ ]
0 0
0 0
 G4 setiap elemen mempunyai invers
∀ A ∈ M ,∃ A−1 ∈ M , sedemikian hingga A+ A−1= A−1+ A=E , A−1 adalah invers dari
−1
elemen A . Dalam hal ini A =− A=
−a −b
−c −d[ ]
∴ M 2 × 2(R) di bawah operasi penjumlahan adalah Grup.

BAB IV
Latihan (Nomor 5)
Buktikan bahwa Q tidak siklik
Jawab:
Jelas bahwa tidak ada elemen pembangun Q , karena sesuai dengan definisi grup siklik yang
menyatakan bahwa misalkan ¿ adalah suatu Grup dan a ∈ G, maka generator a yang
membangun suatu subgrup [ a ] dimana [ a ]=G , maka subgrup tersebut dinamakan grup siklik.
Dengan kata lain, grup siklik adalah subgrup yang unsur-unsurnya merupakan unsur-unsur
dari grup itu sendiri.
BAB V
Latihan (Nomor 3)
Tentukan orbit dari permutasi berikut, serta tuliskan permutasi tersebut dalam hasil kali sikel

a. (18 2 3 4 5 67 8
2 6 7 3 45 1 )
Jawab:
Orbit yang terbentuk adalah { 1,8 } , { 3,6,4,7,5 }
Hasil kali sikel ( 1 8 ) (3 6 4 7 5 )

b. (13 2 3 4 5 67 8
4 17 2 58 6 )
Jawab:
Orbit yang terbentuk adalah { 1,3 } , { 2,4,7,8,6,5 }
Hasil kali sikel ( 1 3 )( 2 4 7 8 6 5 )

c. (13 2 3 4 5 67 8
6 4 1 8 27 5 )
Jawab:
Orbit yang terbentuk adalah { 1,3,4 } , { 2,6 } , { 5,8 }
Hasil kali sikel ( 1 3 4 )( 2 6 ) ( 5 8 )

d. (13 2 3 4 5 67 8 9
6 4 9 8 27 5 1 )
Jawab:
Orbit yang terbentuk adalah { 1,3,4,9 } , {5,8 } , {6,2}
Hasil kali sikel ( 1 3 4 9 )( 5 8 ) (6 2)

e. (11 2 34 5 6
3 26 5 4 )
Jawab:
Orbit yang terbentuk adalah { 2,3 } , {4,6 }
Hasil kali sikel ( 2 3 ) (4 6)
f. (12 2 34 5 67
4 13 7 65 )
Jawab:
Orbit yang terbentuk adalah { 1,2,4,3 } , {5,7 }
Hasil kali sikel ( 1 2 4 3 ) (5 7)

g. (11 2 34
3 24 )
Jawab:
Orbit yang terbentuk adalah { 2,3 }
Hasil kali sikel (2 3)

Anda mungkin juga menyukai