Sultan Hasanuddin Lahir Di Makasar
Sultan Hasanuddin Lahir Di Makasar
Belanda menjuluki Sultan Hasanuddin sebagai Ayam Jantan dari Timur, karena selalu melakukan
perlawanan yang sengit. Adanya pengkhianantan yang dilakukan oleh Raja Aru Palaka dari Bone,
Belanda berhasil membuat kekuatan pasukn Hasnuddin melemah dan terdesak. Pada tanggal 18
November, Sultan Hasanuddin bersedia menandatangai Perjanjian Bongaya dengan Belanda. Perjanjian
ini juga dijadikan sebagai taktik Sultan Hasanuddin untuk mengumpulkan kembali kekuatan melawan
Belanda dan mencegah timbulnya korban jiwa.
Ini tema 4
Raja Parkit yang Cerdik
Pada zaman dahulu kala, disebuah hutan d negeri Aceh, hiduplah seekor raja bururng parkit
beserta rakyatnya. Raja parkit itu dikenal sngant arif, bijaksana dan cerdk sehingga ia sangat
dihormati dan dikagumi oleh rakyatnya. Raja parkit dan rakyatny ahidup dengan aman,
damai dan tenteram I hutan itu. Setiap hari , mereka berkicau dengan suara merdu. Mereka
juga slaing membantu dalam mencari makanan. Pada suatu hari, tiba tiba kedamiana hutan
itu digannggu oleh seorang pemburu yag hendah menangkap burung burung duntuk dijual
ke kota. Si Pemburu memasang perangkap dengan menarh lem di sekitar sarang burung
parkit. “Hmm, aku akan menjadi kaya raya dengan menjual kalian,” gumam si Pemburu
Keesokan harinya, burung burung parkit sngat terkejut karena merka menempel pada
perangkap yang dibuat oleh si Pemburu. Merek berusaha melepaskan syp dn badan dari
perekt. Tetapi suslu gagal. Keadan di hutan menjad ramai oleh suara suara buruung parkit
yang penuhkecemasan dan ketakutan. Disaat rakyatnya merasa takut dan cems. Raja parkit
tetap bersikap tenang sambil mencari ide untuk bias meloloska diri dari perangkap si
Pemburu, setelah berpikir keras, raja prkit mendapatkan sebut ide. Ia berkata kepada
rakyatnya. Wahai saudaraku, tenangglah! Ini adalah perekat yang dibuat oeh si pemburu.
Besok kalalu si Pemburu itu datang kita pura pura mati saja.” Demikian perintah raja kepada
rakyatnya
Keesokanharinya datanglah si Pemburu itu ke hutan untuk memriksa perangkapnya. Namun
setelah memeriksanya satu persatu, si Pemburu itu pun kecea karena melihat burung
burung tangkapannya sudah tidak bergerak. Pembru menyangka burung burung parkit itu
sudah mati. Tiba tiba pemburu jtuh terpeleset sehingga kawanan burung parkit yang sedang
pura pura mati terkejut, lalu terbang seketika dan bebas. Hanya raja parkit yang belum
terlepas dari perangkat
Melihat ada sutu burung yang tertangkap, si pemburu pun sudah tak tertarik lagi. Raja parkit
yang crdik itu tidak mau kehilangan akal. Ia memohon kepada pemburu untuk tidak
embuangnya. Dia berkata<”Tolonglah wahai pemburu yang baik, janganlah kau buag saya
yang tak berdaya itu. Biarkan saya hidp dan sebagai imbalannya saya akan menghiburmu”.
Si Pemburu sangat terkejut saat menyadari Parkit yang ditangkapnya bias berbicara. Ia pun
tidak jad membuang Parkit itu. Kabar tentang Parkit yang dapat bicara itu sampai juga
kepada Raja. Kemudian Raja mengutus pengawalnya untuk mencari parkit itu. Setelah
menemuannya. Raja kemudian menukar Parkit tersebut dengan seumlah uang. Awalnya si
Pemburu menolaknyan naun setelah ditawari uang yang banyak, akhirnya si Pemburu
menyetujui permintaan Raja
Di istana Sang raja, parkit ditaruh di sebuah sangkar emas, setia hari, iaselaludiberikan
makanan yang enak, wlalapun semua keperluaanya tercukupi, parkit tidak bagaia. Ia seslu
terigapat pada tempat tinggalnya,yaitu hutan d Aceh. Ia ingin sekali bias terbagng bebas di
hutan dan bekumpul bersama rakyatnya. Sebagai raja yang cerdik parkit itu pun mulai
memnyusun sebuah rencana untk melrikan diri. Pada suatu hari parkit itu pr pura mati.
Ketika raja melihat