Anda di halaman 1dari 7

KONFIKS: Jurnal Sastra, Bahasa dan Pengajaran

issn: 2355-2638, Hal. 34-45 Volume 6 ,Nomor 1 2019

ANALISIS GANGGUAN BERBAHASA PADA ANAK DI KECAMATAN


PAHAE JULU
Monika Sitompul

Universitas Sumatera Utara


e-mail: monika@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini berawal dari kasus gangguan bahasa yang terjadi di masyarakat di Kabupaten Pahae Julu. Bahasa
adalah kebutuhan untuk berinteraksi, dan manusia telah diberkati dengan Perangkat Akuisisi Bahasa (LAD) atau
bahasa apa pun oleh dewa. Namun, jika ketika berbicara tentang seseorang yang mengalami gangguan pada
LAD dan bagian pemrosesan bahasa otak, maka komunikasi tidak akan lancar. Gangguan bahasa bisa terjadi
pada siapa saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap beberapa jenis gangguan bahasa, kasus
gangguan bahasa dan untuk mengetahui penyebab gangguan bahasa yang dialami oleh masyarakat di Pahae
Julu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif jenis studi kasus.

Kata Kunci: gangguan berbahasa,kecamatan Pahae Julu, jenis, kasus, penyebab, penanganan.

Abstract

This study originated from cases of language disorders that occur in society in Pahae Julu district. Language is a
need to interact, and humans have been blessed with Language Acquisition Device (LAD) or any language by
god. However, if when speaking of someone impaired both LAD and language processing part of the brain, then
the communication will not be smooth. The language disorders can happen to anyone. The purpose of this study
is to reveal some kinds of language disorders, cases of language disorders and to find out the causes of language
disorders experienced by the community in Pahae Julu. The method used in this research is descriptive research
method type of case studies.

Key Words: language disorders, Pahae Julu sub-district, types, cases, causes, treatment..

1. PENDAHULUAN Berbahasa merupakan sebuah kebutuhan


yang tidak bisa ditinggalkan oleh manusia,
Bahasa adalah alat komunikasi antara karena berbahasa merupakan kegiatan yang
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang hanya bisa dilakukan oleh manusia. Pada
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Berbahasa hakikatnya berbahasa merupakan suatu
merupakan proses mengkomunikasikan bahasa kegiatan alamiah yang sama halnya dengan
tersebut. Proses berbahasa sendiri memerlukan bernapas yang kita tidak memikirkannya.
pikiran dan perasaan yang dilakukan oleh otak Akan tetapi, bila kita pikirkan seandainya kita
manusia untuk menghasilkan kata-kata atau tidak berbahasa, dan kita tidak melakukan
kalimat. Secara teoritis proses berbahasa tindak berbahasa, maka identitas kita sebagai
dimulai dengan enkode semantik, enkode “genus manusia” (homosapiens) akan hilang
gramatika dan enkode fonologi. Enkode karena bahasa mencerminkan “kemanusiaan”.
semantik dan enkode gramatika berlangsung Yang paling membedakan kita dari makhluk
dalam otak, sedangkan enkode fonologi lain ialah bahwa kita mempunyai bahasa
dimulai dari otak lalu diteruskan (Indah,2017:4).
pelaksanaannya oleh alat-alat bicara yang Dalam hal ini tentunya merupakan kerugian
melibatkan sistem syaraf otak bicara. Ketiga yang sangat besar apabila manusia tidak dapat
enkode tersebut berkaitan dalam kegiatan berbahasa dengan baik, karena manusia telah
produksi bahasa seseorang yang juga berkaitan dikarunia Language Acquisition Device (LAD)
erat dengan hubungan antara otak dan organ atau piranti kebahasaan oleh sang pencipta.
bicara seseorang. Apabila kita berbicara mengenai LAD maka,

46
KONFIKS: Jurnal Sastra, Bahasa dan Pengajaran
issn: 2355-2638, Hal. 34-45 Volume 6 ,Nomor 1 2019

kita berbicara mengenai teori nativisme yang dari itu penulis merumuskan beberapa masalah
dipelopori Chomsky. Setiap manusia memiliki diantaranya apa sajakah jenis-jenis gangguan
bakat untuk berbahasa. Pendapat ini berbahasa pada anak di kecamatan Pahae Julu
bertentangan dengan teori behaviorisme dan bagaimanakah cara penanganan gangguan
Watson yang mengatakan bahwa manusia berbahasa pada anak tersebut.
dapat berbahasa akibat adanya stimulus dan Metode pengumpulan data yang digunakan
respon (Simanjuntak, 1987:160). Namun kalau dalam penelitian ini adalah dengan
kita amati dengan saksama kita akan dapat menggunakan Observasi langsung. Data terdiri
memadukan kedua teori tersebut dalam dari 2 yaitu, data primer dan data sekunder.
berbahasa. Ada seseorang yang memiliki bakat Data primer adalah data yang diambil
untuk mengembangan bahasa artinya memiliki langsung dari responden melalui beberapa
piranti kebahasaan yang lengkap, namun tidak tahapan obeservasi sedangkan data sekunder
ada stimulus dan respon berupa bahasa, maka adalah data pendukung yang diperoleh dari
seseorang tersebut akan memiliki gangguan orang-orang terdekat responden yang diteliti.
berbahasa. Analisis Data Setelah dilakukan pengumpulan
Menurut Natsir (2017:22) bahwa data secara manual selanjutnya data diolah
pembelajaran bahasa, sebagai salah satu dengan bantuan kom-puterisasi menggunakan
masalah kompleks manusia, kegiatan uji statistic.
berbahasa itu bukan hanya berlangsung secara
mekanistik, tetapi juga berlangsung secara 2. PEMBAHASAN
mentalistik. Artinya, kegiatan berbahasa itu
berkaitan juga dengan proses atau kegiatan Beberapa jenis gangguan berbahasa dapat
mental (otak). Manusia yang normal fungsi terdeteksi sejak masa kanak-kanak di
otak dan alat bicaranya tentu dapat berbahasa kecamatan Pahae Julu. Diantaranya yaitu
dengan baik. Namun, mereka yang memiliki spektrum autisme, apraksia lisan, disleksia,
kelainan fungsi otak dan alat bicaranya, tentu gagap, keterlambatan berbicara (speech delay)
mempunyai kesulitan dalam berbahasa, baik dan cerebral palsy. Spektrum Autisme atau
produktif maupun reseptif. Jadi, kemampuan Autism Spectrum Disorder (ASD) diambil dari
berbahasa terganggu. istilah Schizoprenia yaitu Bleuler yang
Gangguan-gangguan berbahasa tersebut mengindikasikan gejala berupa kehidupan
sebenarnya akan sangat mempengaruhi proses dalam dunia sendiri tanpa menghiraukan dunia
berkomunikasi dan berbahasa. Seorang anak luar. Secara umum pada penyandang autisme
yang dilahirkan di keluarga normal, dan terdapat problem neurologis yang
dibesarkan di lingkungan yang normal pula, mempengaruhi pikiran, persepsi dan
mungkin saja anak tersebut tidak bisa perhatiannya yang lalu merambat
berbahasa. Walaupun seorang anak mempengaruhi perilaku. Dalam etape
mendapatkan stimulus yang bagus, namun berikutnya, simtom yang ada akan
apabila piranti kebahasaannya kurang menghambat dan mengganggu signal
sempurna maka anak tersebut akan mengalami pancaindera, sampai membatasi
kesulitan berbahasa. Oleh karena itu, dalam perkembangan anak dalam berkomunikasi,
kaitannya dengan pembelajaran dan gangguan berinteraksi, serta berimajinasi.
berbahasa, studi linguistik perlu dilengkapi Kemampuan anak yang terkena sindrom ini
dengan studi antar disiplin antara linguistik terhadap lingkungan dan sosioempirik pun
dan psikologi, yang lazim disebut melemah atau bahkan nyaris tidak ada sama
psikolinguistik. Bahasan mengenai sekali. Anak autis selain tidak responsif
pemerolehan bahasa berkaitan erat dengan terhadap orang lain juga terobsesi dengan
bagaimana manusia dapat mempersepsi dan kesamaan lingkungan. Artinya, dia sangat
kemudian memahami ujaran orang lain. Maka kaku dengan rutinitas yang dihadapinya, dia

47
KONFIKS: Jurnal Sastra, Bahasa dan Pengajaran
issn: 2355-2638, Hal. 34-45 Volume 6 ,Nomor 1 2019

akan marah apabila terdapat perubahan kondisi komunikasi sulit dicapai penyandang autisme,
dari yang biasa dijumpainya. Ada dua kategori kecuali aspek fonologis yang pada sebagian
perilaku autisme yaitu perilaku eksesif penyandang tetap dapat dikuasai.
(berlebihan) dan perilaku defisit Perkembangan keterampilan bahasanya tidak
(berkekurangan). Yang termasuk perilaku saja mengalami keterlambatan tetapi juga
eksesif yaitu hiperaktif dan tantrum penyimpangan.
(mengamuk) berupa jeritan, menyepak, Apraksia lisan merupakan gangguan
menggigit, mencakar, memukul, dsb. Disini motorik wicara yang dapat terjadi pada
juga sering terjadi anak menyakiti diri sendiri berbagai usia. Anak dengan apraksia lisan
(self-abuse). Perilaku defisit ditandai dengan mengalami kesulitan merencanakan dan
gangguan bicara, perilaku sosial kurang sesuai menghasilkan urutan gerak organ wicara yang
(naik ke pangkuan ibu bukan untuk kasih tepat dan sesuai untuk ekspresi yang dapat
sayang tapi untuk meraih kue), defisit sensoris dipahami lawan bicara. Apraksia lisan
sehingga dikira tuli, bermain tidak benar dan memiliki beberapa tingkatan, ringan, sedang
emosi yang tidak tepat, misalnya tertawa tanpa dan berat. Hambatannya adalah menggerakkan
sebab, menangis tanpa sebab, dan melamun motorik organ wicara seperti lidah, bibir,
(Handoyo, 2004). lahang, dan langit-langit lunak karena
Contoh simtom yang mencirikan autisme kesulitan dalam pemrograman bahasa di otak.
diantaranya yaitu: tidak mau melakukan Tindak tutur berawal dari hasrat
kontak mata; tidak mau berinteraksi; berkomunikasi. Kemudian terbentuk sebagai
keterbatasan komunikasi; lamban belajar garis besar keinginan yang akan disampaikan.
bahasa, hiperaktif; berjalan menjinjit atau Ujaran pesan lalu dirangkai sesuai kaidah
berputar-putar; stimulasi diri; suka gramatika. Ujaran yang terdiri dari rangkaian
menggeleng-gelengkan kepala; sensitif bunyi atau fonem dan suku kata tersebut
terhadap suara tertentu; gangguan diterjemahkan menjadi informasi bunyi untuk
metabolisme atau pencernaan dan pola tidur; diolah melalui gerakan motorik lidah, bibir,
suka berteriak-teriak sendiri; sering berbicara, lahang, dan langit-langit lunak. Otot pada
tertawa atau menangis sendiri tanpa sebab organ wicara diatur oleh otak sehingga
yang jelas; menggigit-gigit pensil, rambut, artikulasinya sesuai. Dalam hal ini diperlukan
kuku, mainan, tepi jilbab atau pakaian; suka kekuatan dan kelenturan otot wicara yang
memerawang; suka melihat benda yang kecil; diperoleh dengan belajar dari pengalaman.
ketika mengangkat atau mengambil suatu Semakin banyak kata atau ujaran diulang,
benda, matanya selalu mendekatinya; semakin otomatis gerak motorik wicara
menyusun benda secara berbaris, suka terjadi. Proses merancang dan menghasilkan
menciumi benda, tidak bisa duduk diam; tidak ujaran makin mudah karena terprogram di otak
bisa mengkordinasi gerakan sendiri; sering dan dapat diakses dengan cepat manakala
melakukan gerakan yang menggunakan tenaga dibutuhkan. Disinilah letak aspek kesulitan
kuat misalnya berlari-lari, menepuk tangan pada anak-anak penyandang apraksia lisan.
dengan keras; dan lain sebagainya. Akses informasi ke otak untuk merancang
Pada kasus autisme terjadi kombinasi ujaran dan menghasilkan tutur terhambat
antara kelainan kognitif dan sosial. karena sebab tertentu.
Penyandang autisme bisa jadi membisu hingga Beberapa karakteristik anak penderita
usia lima tahun, atau hanya membeo kata-kata apraksi lisan yaitu 1)Anak tidak mengucapkan
orang dewasa yang didengarnya. Hal ini kata, kosakata sedikit antara 100-200 kata.
mengindikasikan bahwa penyandang autisme Ujaran maksimal terdiri dari kombinasi dua
memiliki keterbatasan alam pikir, artinya kata, 2)Anak menunjukkan kesulitan
mereka tidak mampu memahami dunia dari mengucapkan kata, sedikit mencoba berbicara
sudut pandang orang lain. Segala aspek tapi mudah frustasi. 3)Anak menggunakan

48
KONFIKS: Jurnal Sastra, Bahasa dan Pengajaran
issn: 2355-2638, Hal. 34-45 Volume 6 ,Nomor 1 2019

isyarat atau gesture untuk berkomunikasi, suara yang tidak tepat, 4) Kata-kata yang
termasuk menggunakan ekspresi wajah dan terputus, seperti adanya jeda di antara kata-
gerak tubuh. Cenderung menirukan bunyi kata yang diucapkan, 5) Hambatan dalam
(suara mobil, mesin, binatang, dll), berbicara, 6) Circumlocution (subtitusi kata-
4)Pengucapan tidak konsisten. Contoh: kata kata alternatif untuk menghindari kata-kata
„me‟ diucapkan bervariasi „bee‟, „nee‟,‟dee‟; yang bermasalah), 7) Tampak adanya tekanan
pengucapan fonem yang benar pada satu kata fisik ketika mengucapkan kata- kata, dan 8)
tetapi tidak dapat digunakan pada kata lain. Repetisi dari kata yang terdiri dari suku kata
Contoh: fonem /p/ diucapkan dengan benar tunggal (misalnya, “S-s-saya senang bertemu
pada kata „poppy‟ tapi ketika melafalkan kata Anda”).
„happy‟ diucapkan „huh-ee‟; ketika diminta Keterlambatan berbicara adalah gangguan
menirukan kata, anak tampak ragu dan sulit berbicara yang bersifat primer, artinya murni
memulai dan terdapat tutur anak dengan karena gangguan perkembangan anak
intonasi dan pola penekanan yang aneh, sehingga menyebabkan lambat bicara.
banyak jeda. Gangguan ini hanya terjadi pada produksi
Disleksia adalah kelainan proses belajar bahasa atau kemampuan ekspresif anak, tidak
yang khusus terjadi di bidang kemampuan menghambat penerimaan bahasa atau
membaca, menulis dan mengeja. Kesulitan ini kemampuan reseptif anak. Mekanismenya
disebabkan oleh masalah untuk mengenali tidak diketahui secara jelas, namun
bunyi perkataan dan bagaimana hubungannya penyebabnya adalah faktor genetik. Anak
dengan huruf – huruf dan kata – kata secara tidak memiliki gangguan retardasi mental,
tulisan. Kondisi ini adalah kelainan belajar bukan mengalami gangguan sosial dan
yang khusus, dan tidak dipengaruhi oleh perilaku, tidak memiliki gangguan
tingkat inteligensi seseorang. Disleksia adalah pendengaran, serta tidak bermasalah dalam
masalah yang akan terjadi seumur hidup yang kemampuan reseptif. Bahkan dalam
dapat memberikan tantangan pada kehidupan pemeriksaan neurologis sama sekali tidak
seseorang sehari – harinya. Disleksia muncul ditemukan gangguan apapun. Dengan
pada seseorang atau anak – anak dengan demikian anak tidak boleh mendapat diagnosa
penglihatan atau inteligensi yang normal, apa-apa selain specific language impairment
terkadang bisa saja tidak terdeteksi selama (SLI).
bertahun – tahun hingga seseorang mencapai Anak dengan SLI menunjukkan gejala
usia dewasa. Pada kebanyakan anak yang gangguan perkembangan bicara dan bahasa
menyandang disleksia perkembangan ekspresif yaitu: 1)Mempunyai perkembangan
kesulitannya muncul pada mengenali kata bahasa reseptif yang baik atau normal
secara utuh (yang diistilahkan dyseidetic). dibanding dengan kemampuan rata-rata anak
Sebagian lagi kesulitan dalam mengenali seusianya, 2)Mengalami gangguan pada
bunyi yang berhubungan dengan huruf (yang gangguan bahasa ekspresif (secara umum
diistilahkan dysphonetic). produksi bahasanya lebih rendah daripada
Gagap melibatkan gangguan pada kemampuannya memahami bahasa karena
kemampuan untuk bicara lancer dengan waktu mengalami kesulitan menyampaikan pikiran
yang tepat. Untuk dapat didiagnosis sebagai dalam bentuk verbal), 3)Menemui kesulitan
gagap, kurangnya kelancaran bicara harus dalam komunikasi dialog yang lebih sulit
tidak sesuai dengan usia anak. Gagap biasanya daripada berbicara spontan, sebab komunikasi
dimulai pada usia antara 2 dan 7 tahun. dialog melibatkan arahan orang lain,
Gangguan ini ditandai oleh satu dari beberapa 4)Terganggunya kelancaran bicara terutama
karakteristik yaitu: 1) Repetisis dari suara- yang menyangkut pencarian daftar kosa kata
suara dan suku kata, 2) Perpanjangan pada dalam memori (finding words), dan kesulitan
suara- suara tertentu, 3) Penyisipan suara- menyatukan elemen dalam sebuah cerita,

49
KONFIKS: Jurnal Sastra, Bahasa dan Pengajaran
issn: 2355-2638, Hal. 34-45 Volume 6 ,Nomor 1 2019

5)Kesulitan membangun kalimat dan bentuk tidak mampu mengkoordinasikan gerak lengan
kata-kata dan 6)Menyampaikan sesuatu dan tungkainya, juga menggerakkan otot
dengan menunjuk-nunjuk, menarik-narik, atau wicara. Mereka dapat mengalami
dengan suara-suara: aah…uuhh… uuhh… keterlambatan berbicara, berbicara tidak jelas,
Pure dysphatic development sebenarnya dan mengalami sejumlah kesulitan bertutur
bukanlah suatu diagnosa, tetapi terminologi lainnya. Sebagai gantinya mereka dapat
yang digunakan bagi sekumpulan gejala atau menunjuk pada objek yang dimaksudnya.
syndrom dari bentuk speech and language Adapun secara intelejensi mereka
disorder yang nampak secara klinis beberapa menunjukkan kemampuan yang beragam.
saat dalam suatu perkembangan seorang anak Meskipun sebagian penyandang CP
sehingga perkembangan itu terlihat tidak mengalami keterbelakangan mental,
normal. Maksudnya bahwa gejala-gejala yang pemahaman mereka sangat potensial untuk
ditampilkan itu tidak akan terdapat pada dikembangkan. Pada beberapa penyandang
seorang anak yang normal. Oleh karena itu, CP, pendengaran dan penglihatan tidak
jelaslah bahwa anak penyandang SLI tidak berfungsi maksimal. Hal inilah yang
mempunyai cacat di otak baik dalam gejala menyebabkan timbulnya kesan intelegensinya
mayor maupun minor. Kebanyakan muncul kurang. Oleh karena itu diperlukan observasi
masalah karena adanya gangguan yang mendalam supaya kesulitan utamanya dapat
mengikuti atau komorbiditas seperti gangguan dientas.
motorik dan konsentrasi. Pada umumnya terdapat beberapa cara
Cerebral Palsy (CP) atau lumpuh otak menangani gangguan berbahasa pada anak
bukan penyakit namun merupakan kondisi yaitu:
terganggunya fungsi otak dan jaringan syaraf
yang mengendalikan gerakan, laju belajar, a. Ajak berbicara. Seringkali beberapa orang
pendengaran, penglihatan dan kemampuan merasa bahwa mengajak ngobrol atau
berpikir. Kerusakan pada otak tersebut terjadi berbicara anak tidak akan ada gunanya,
sebelum, selama atau segera sesudah terutama untuk mereka yang mengalami
persalinan. Salah satu imbas dari terganggunya perkembangan bahasa pada anak. Padahal
fungsi tersebut yaitu gangguan berbicara mengajak anak berbicara jelas menjadi
dengan beragam variasi kesulitannya. salah satu terapi yang mudah digunakan
Penyebab CP sampai saat ini belum bisa untuk menghilangkan gangguan
dipastikan, namun demikian pada beberapa perkembangan bahasa. Biasanya ibu dan
kasus menunjukkan penyebab yaitu: ayah menjadi panutan ketika mereka
1)Kelahiran prematur sehingga perkembangan berbicara. Usahakan setiap berbicara
otak belum sempurna, 2)Terjadi hypoxia atau dengan mereka gunakan ba. hasa yang baik
kurangnya suplai oksigen ke otak janin di dan tentu saja benar, selain itu gunakan
kandungan, 3)Adanya cacat tulang belakang pengucapan yang jelas agar mereka bisa
dan pendarahan di otak, 4)Penyakit yang memahami dan mengerti pembicaraan apa
menyerang ibu saat hamil dan 5)keracunan yang sudah dilakukan.
timbal atau unsur kimia dalam logam dengan b. Bernyanyi. Anak-anak lebih senang jika
kandungan racun yang sangat tinggi.
mereka mendengar musik meskipun
Anak dengan CP memiliki masalah mereka belum bisa berbicara. Untuk itu
komunikasi yang teridentifikasi sejak bayi. bernyanyi bisa jadi cara yang paling mudah
Apabila pada umumnya bayi dapat merespon
untuk dilakukan dan juga disenangi anak-
dan bereaksi terhadap stimuli yang diberikan, anak. Bernyanyi tidak terasa memaksa pada
tidak demikian halnya dengan penyandang CP. anak yang mengalami perkembangan
Hal ini karena keterbatasan geraknya yang khususnya pada bahasa, semua orang tua
menyebabkan tubuhnya kaku, lemas, lunglai,

50
KONFIKS: Jurnal Sastra, Bahasa dan Pengajaran
issn: 2355-2638, Hal. 34-45 Volume 6 ,Nomor 1 2019

pasti senang menyanyikan berbagai lagu harus terapi jalani agar perkembangan anak
untuk anaknya. Usahakan untuk bernyanyi semakin baik.
lagu anak-anak, kemudian jangan lelah e. Pemeriksaan rutin. Gangguan
mengajak anak untuk ikut mengucapkan perkembangan bahasa pada anak
meskipun bahasanya belum benar dan merupakan hal yang terjadi pada beberapa
masih kesulitan. Hal tersebut bisa menjadi anak, dimana perkembangan mereka tidak
stimulan dan bisa dilakukan dimana saja, terlalu baik dan terkendala karena banyak
nyanyikan secara ceria agar mereka terus faktor. Untuk itu anda bisa melakukan
mengingat. Bahkan anda bisa pemeriksaan rutin, tujuan utamanya bukan
mengkombinasikannya dengan film anak- karena orang tua merasa panik jika ada
anak. kejadian seperti itu. Sebagian masalah
c. Ulang kata yang anak pelajari. Mengulang gangguan perkembangan bahasa didasarkan
kata bisa menjadi alternatif mengatasi pada alasan yang tidak terlalu menakutkan
gangguan bahasa pada anak. Misalnya anak dan anak-anak mulai bisa belajar bicara.
baru bisa mengakan makan atau minum, Namun sebagai orang awam ada beberapa
maka ulangi sekali lagi bahasa yang hal yang tidak bisa dideteksi dan
mereka ucapkan untuk memastikan mengharuskan pemeriksaan lengkap agar
mengenai usaha mereka. secara tidak bisa mendeteksi masalahnya.
langsung hal seperti ini menjadi Metode
Assesmen Dalam Psikologi Anak untuk Namun diatas itu semua, hal yang paling
bisa belajar dan terbiasa di uji. Hal seperti utama yang harus dilakukan untuk menangani
ini melatih anak untuk mengatakan bahasa gangguan berbahasa pada anak adalah sewaktu
dan kosakata yang benar. Jika rajin maka anak masih dalam kandungan yaitu dengan
semakin hari akan semakin banyak memberikan nutrisi yang cukup dan tidak
meskipun harus melewati proses yang mengonsumsi makanan-makanan atau
panjang. Biasanya dengan mengulangi kata minuman-minuman yang dapat mengganggu
atau bahasa yang anak pelajari maka anak kesehatan bagi si ibu dan si anak.
akan merasa dihargai dan merasa
3. KESIMPULAN
diperhatikan usahanya. Terutama jika
maksud yang ia sampaikan bisa kita Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
mengerti dan benar. bahwa jenis gangguan bahasa yang terjadi
d. Terapi. Jika memang masalah pada anak di kecamatan Pahae Julu adalah
perkembangan bahasa anak sudah diketahui gangguan berbahasa yang bersifat spectrum
maka tidak ada hal yang bisa dipertahankan autisme perilaku deficit yang ditandai dengan
selain memberikan terapi yang tepat untuk gangguan bicara, perilaku sosial kurang sesuai
anak. Seringkali beberapa orang (naik ke pangkuan ibu bukan untuk kasih
menghindari terapi karena mereka gengsi sayang tapi untuk meraih kue), defisit sensoris
dan tidak menginginkan anaknya seperti sehingga dikira tuli, bermain tidak benar dan
bermasalah atau mengalami gangguan. emosi yang tidak tepat, misalnya tertawa tanpa
Padahal jika ditunda atau diperlambat yang sebab, menangis tanpa sebab, dan melamun,
ada hanya menimbulkan masalah untuk apraksia lisan, disleksia, gagap, keterlambatan
anak-anak dan semakin lama bisa semakin berbicara (speech delay) dan cerebral palsy
parah. Jika sudah sepert ini siapa yang akan Gangguan berbahasa ini terjadi pada anak
tanggung jawab ataupun menanggungnya? yang berada di kecamatan Pahae Julu terjadi
jelas anak kita sendiri yang harus salah satunya karena faktor genetik atau
mengalami keburukannya. Hindari gengsi diturunkan dari orang tuanya karena orang tua
dan periksakan ke dokter, jika memang dari anak penderita autisme, berisiko memiliki
anak dengan gangguan yang sama dan

51
KONFIKS: Jurnal Sastra, Bahasa dan Pengajaran
issn: 2355-2638, Hal. 34-45 Volume 6 ,Nomor 1 2019

penyebab lain adalah nutrisi yang kurang


selama dalam kandungan. Ketika seorang ibu
mengandung anak tersebut, nutrisi yang masuk
kurang bahkan si ibu tersebut sering meminum
minuman beralkohol atau yang lainnya
sehingga menyebabkan anak yang di
kandungnya tersebut berisiko menjadi autis.
Sehingga hal yang pertama yang harus
dilakukan untuk menangani gangguan
berbahasa tersebut pada anak yaitu dengan
memberikan nutrisi yang cukup agar si anak
tumbuh optimal baik secara fisik maupun
psikis.

4. DAFTAR PUSTAKA

Natsir. 2017. Hubungan Psikolinguistik dalam


Pemerolehan dan Pembelajaran
Bahasa. STIA YAPPI:Makassar
Indah. 2017. Gangguan Berbahasa. UIN:
Maliki Press
Handoyo, Y. 2004. Autisme: Petunjuk Praktis
& Pedoman Materi untuk Mengajar
Anak Normal, Autis dan Prilaku Lain.
Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Dardjowidjojo, S (Ed.) 1991. Language
Neurology: PELBA 4. Jakarta: Lembaga
Bahasa Unika Atma Jaya.
Busro. 2016. Kajian dalam Psikolinguistik,
Perangkat Penelitian, Strategi, dan
Penggunaan Metode Penelitian. AL
HIKMAH: Jurnal Studi Keislaman
Simanjuntak. 1987. Pengantar Psikolinguistik
Modern. Kuala Lumpur: Kementerian
Pelajaran Malaysia
Chaer, A. 2003. Psikolinguistik:Kajian
Teoretik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

52

Anda mungkin juga menyukai