Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
2022
KATA PENGANTAR
Ahamdulillahi Rabbil ‘Alamin kita panjat kan doa dan puji syukur
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada
kita, sehingga bisa menyusun makalah ini dengan sehat walafiat.
Makalah ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan materi
dari berbagai pihak ataupun dari hasil searching di internet, sehingga bisa
memperlancar pembuatan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................3
1.1. Latar belakang.....................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................4
2.1 Prosedur Pengurusan Izin Usaha........................................................................4
BAB III..............................................................................................................................18
PENUTUP.........................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................20
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
h. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga (Izin Tetangga) yang
diketahui RT/RW
i. Izin sewa atau kontrak
j. Surat keterangan domisili perusahaan
k. Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaris
l. Berita acara pemeriksaan lapangan
2. Membuat Nomor Rekening Perusahaan
Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan menanyakan
berapa presentase saham masing-masing pemilik. Oleh sebab itu harus
melakukan hal berikut ini.
1. Membuat nomor rekening atas nama perusahaan
2. Melakukan setoran modal
3. Menyerahkan bukti setoran
3. Membuat Nama Logo dan Merek Perusahaan
Anda harus merancang dan mendesign identitas dari usaha terlebih dahulu,
yang meliputi
a. Nama perusahaan
b. Logo perusahaan
c. Alamat perusahaan
d. Kartu nama dan tag line (slogan)
e. Kop surat dan dokumen-dokumen lainnya
f. Stempel perusahaan
g. Maksud dan tujuan usaha
h. Jumlah usaha
i. Susunan direksi dan komisaris (khusus untuk PT)
5
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan akan diberikan Nomor Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (NPPKP). Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri
ke Kantor Pelayanan Pajak akan dikenakan sanksi pidana sesuai pasal 39
Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajaknnya.
6
2. Kementrian tenaga Kerja
3. Kementrian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan
4. Kementrian Pekerjaan Umum
7
j. Neraca perusahaan
7. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah daftar catatatan resmi sebagai
bukti bahwa perusahaan/ badan usaha talah melakukan wajib daftar
perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982
tantang wajib daftar. Berdasarkan pasal 38 KUHD (Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang), akta pendirian perusahaan yang memuat anggaran dasar
yang sudah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Munusia Republik Indonesia, harus didaftarkan di Panitera Pengadilan Negara
sesuai domisili perusahaan, kemudian diumumkan melalui Berita Negara.
Hal-hal yang perlu di daftarkan :
1) Akta pendirian perusahaan
2) Akta perubahan anggaran dasar dan laporan kepada Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
3) Akta perubahan anggaran dasar dan surat persetujuan Mentri Hukum
dan hak Asasi Manusia Republik Indinesia.
8
c. Fotocopy Pengesahaan Akta
d. Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian
e. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
f. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
g. Nomor Pokok Wajib Pajak
h. Fotocopy SIUP
i. Fotocopy KTP
j. Fotocopy akta Pendirian dan Pengesahan
k. Fotocopy KTP penanggung jawab koperasi
l. Bukti setor biaya administrasi
m. Fotocopy paspor jika pemilik WNA
Fungsi AMDAL :
1) Memberikan masukan erhadp penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.
2) Memberikan informasi kepada masyarakat
3) Bahan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah.
4) Membantu proses pengambilan kerutusan
5) Memberikan masukan terhadap penyusunan desain
9
3) Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai Pengendalian
Pencemaran Air.
4) Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
5) Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistem.
6) Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B. 2335/MENLH/12/93,
No. B. 2347/MENLH/12/93 mengenai kreteria usaha wajib AMDAL.
7) Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.
10
Sebelum melakukan kegiatan ekonomi pada suatu perusahaan, tentunya
harus ada suatu proses perizinan yang mendahuluinya. Proses perizinan inilah
yang akan di bahas.
1. Akta Pendirian perusahaan
Akta pendirian perusahaan adalah akta otentik, yaitu salah satu bentuk
legalitas perusahaan yang di buat di muka notaries, pejabat umum yang di beri
wewenang untuk itu oleh Undang-undang. Pada akta pendirian harus memuat
Anggaran Dasar Perusahaan yang berisi beberapa ketentuan secara formal
memuat judul, nomor, tempat, hari dan tanggal pembuatan dan
penandatanganan akta pendirian. Secara materiil memuat tentang :
a. pendiri/pihak-pihak pendiri perusahaan
b. usaha perusahaan
c. hubungan perusahaan
d. cara penyelesaian jika terjadi sengketa
2. Nama Perusahaan
Di indonesia menganut beberapa azas tentang pemberian nama suatu
perusahaan. Azas - azas tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut :
a. pembaharuan nama perusahaan dengan nama pribadi
b. pembaharuan bentuk hukum perusahaan dengan nama pribadi
c. larangan memakai ama perusahaan orang lain
d. larangan memakai merek orang lain
e. larangan memakai nama perusahaan yang menyesatkan
Di Indonesia belum ada UU yang mengatur tentang pemberian nama
perusahaan, sehingga banyak sekali kejhatan yang terjadi dengan modus
nama perusahaan tersebut. Tetapi di Indonesia perbuatan ini di kategorikan
sebagai perbuatan curang sehingga melanggar pasal 393 KUHP tentang
perbuatan curang. Dalam hal ini perlu diperhatikan masalah pemberian nama
agar tidak terjadi tindak pidana.
11
Berikut merupakan pernyataan untuk perihal pengakuan dan pengesahan :
a. dikatakan ada pengakuan apabila tidak ada pihak yang menyangkal
atau keberatan dengan pemakaian nama perusahaan yang bersangkutan
b. pengusaha atau masyarakat umum mengetahui dan mengakui nama
yang dipakai oleh perusahaan yang bersangkutan dalam menjalankan
usahanya
c. dikatakan ada pengesahan apabila nama perusahaan yang dipakai
menjalankan usaha itu di buat di muka notaris, di umumkan dalam
Berita negara, dan di daftarkan dalam Daftar Perusahaan, tetapi tidak
ada yang keberatan terhadap nama tersebut
d. dengan terdaftar nama perusahaan dalam Daftar perusahaan maka
sudah dianggap sah
e. apabila ada pihak yang tidak mengakui nama perusahaan yang di
daftarkan maka dapat mengajukan ke Menteri Perindustrian dan
perdagangan mengenai nama yang di daftarkan beserta alasannya
12
perdagangan yang wajib di miliki oleh setiap perusahaan, maka dapat di
bedakan menurut jumlah nilai investasi perusahaan (modal
perusahaan)seluruhnya. Ketentuan pasal 6 keputusan Menperindag no. 408
tahun 1997 menjelaskan perusahaan yang melakukan kegiatan usaha
perdagangan dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya samapai dengan
Rp. 200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha wajib
memperoleh Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) yang di berlakukan
sebagai SIUP. Jika perusahaan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan
dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya di atas Rp. 200.000.000,00 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usahanya wajib memperoleh SIUP.
Dalam menjalankan suatu usaha, wadah atau badan hukum usaha yang kita
jadikan induk untuk mengelola semua kegiatan usaha kita perlu dilengkapi
dengan beberapa persyaratan yang mutlak dimiliki. Salah satunya adalah
13
mendaftarkan badan usaha kita ke Dinas Perindustrian. Setelah kita
mendaftarkan badan hukum usaha yang kita miliki maka kita akan mendapat
nomor Tanda Daftar Perusahaan (TDP). TDP ini dalam pengurusan dokumen
atau persyaratan lain dalam berbisnis atau untuk mengurus berbagai perizinan
lain selalu diperlukan. Salah satu contoh dasar hukum yang mengatur tentang
TDP adalah Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 17 Tahun 2005 dan
Peraturan Walikota Yogyakarta No. 5 Tahun 2006.
5. Persyaratan Administratif
Formulir isian (diisi lengkap).
Salinan akta pendirian perusahaan dan akta perubahan.
Asli dan salinan pengesahan akta pendirian/perubahan dari Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia (sesuai dengan UU PT No. 40 Tahun
2007).
Asli dan salinan data akta pendirian.
Asli dan salinan data akta perubahan.
Asli dan salinan laporan data akta perubahan.
Salinan SIUP/izin teknis lainnya.
Salinan domisili perusahaan/SITU/ HO.
Salinan KTP pengurus dan komisaris serta pemegang saham.
6. Prosedur Pengurusan
Untuk mendapatkan TDP, instansi yang berhak mengeluarkannya adalah
Dinas Perindustrian di tempat beroperasinya atau di wilayah perusahaan
berdiri. Dinas Perindustrian ini ada di tiap kabupaten atau kota.
Pemohon atau orang yang diberi kuasa (dengan surat kuasa ber materai)
datang ke kantor Dinas Perindustrian membawa semua persyaratan
administratif, mengisi formulir sekaligus membayar biaya yang
ditetapkan.
Waktu pemrosesannya apabila semua persyaratan sudah lengkap paling
lama adalah 14 (empat belas) hari kerja.
14
2.3 Penentuan dan Pengurusan Tempat Kerja
Pada saat anda membuka usaha, salah satu faktor yang paling penting
adalah lokasi usaha. Tempat usaha yang tepat dan strategis akan menentukan
kesuksesan usaha anda, dengan demikian seorabg wirausaha haris mampu
memilih tempat yang mampu memberikan prifit (keuntungan) terhadapat
usahanya.
1. Lokasi pertokoaan
Ada beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi pertokoan yaitu,
sebagai
berikut :
1. Tingkat kepadatan penduduk
2. Tingkat pendapatan masyarakat calon konsumen
3. Banyaknya usaha lain ditempat tersebut
4. Pertimbangan ekonomis
5. Traffic (lalu lintas)
6. Tingkat persaingan
7. Keamanan dan akses parkir
2. Lokasi Perusahaan
Ada dua hal yang berhubungan dengan penentuan lokasi perusahaan.
Pertama, lokasi lokasi perkantoran yang disebut dengan tempat kedudukan
. Kedua, lokasi perusahaan yang disebut dengan kediaman. Hal-hal yang
perlu diperhatikan ketika menentukan tempat usaha kedudukan dan tempat
kediaman, antara lain yaitu :
1. Badan usaha yang memiliki beberapa perusahaan harus memilih
tempat yang berlainan untuk masing-masing perusahaan tersebut.
2. Pemilihan tempat kediaman perusahaan seringkali tergantung pada
rentabilitas yang diharapkan.
3. Lokasi pabrik
15
Hal-hal yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik, antara lain :
1. Kedekatan Dengan Sumber Bahan Produksi
2. Kedekatan Denag Konsumen
3. Ketersediaan/Kemudahan Untuk Mendapatkan Tenaga Kerja
4. Kemudahan Fasilitas Pengangkutan Dan Transportasi
5. Sikap Masyarakat Sekitar Serta Peraturan Pemerintah
1. Administrasi
16
Kata administrasi berasal dari kata bahasa latin, yaitu ad yang artinya
intensif, dan ministare yang artinya adalah melayani, membatu,
melengkapi, dan memenuhi. Kata administrasi yang sering digunakan
dalam bahasa indonesi berasal dari bahasa belanda yaitu “ administratie”
yang dalam bahasa inggris adalah “administration”. Menurut pendapat
jhon M. P. Fiffer, administrasi adalahdigunakan untuk system pencatatan,
perorganisasian,pengkelompokan,dan penjurusan data dari sumber”
manusia dan bahanya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
17
3. Kegiatan Administrasi
Kegiatan administrasi atau tata usaha meliputi seluruh pekerjaan
pencattan yang perlu dilakukan dalam perusahaan, antara lain :
1. Menyelenggarakan pembukuan
2. Membuat daftar gaji karyawan
3. Mencatat penyenggaraan produksi
4. Melakukan surat-menyurat kedalam dan keluar perusahaan
5. Mencatatan pesanan-pesanan
6. Melakukan pengarsipan dokumen
7. Menyusun rencana anggaran perusahaan
18
8. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk prosedur terbentuk sebuah perusahaan
peternakan sapi perah harus memenuhi syarat, antara lain : pengurusan izin usaha,
proses perizinan pada perusahaan, penentuan dan pengurusan tempat kerja,
perekrutan dan penetapan sdm, dan persiapan administrasi usaha.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.http://www.ilmu-peternakan.com/2009/05/perencanaan-peternakan-
sapi-perah.html. di akses pada tanggal 1 Oktober 2012.
Anonim.2012. http://www.fedcosierra.com/2011/07/persiapan-sebelum-memulai-
ternak-sapi.html. di akses pada tanggal 1 oktober 2012.
Sudono, Adi. 1999. Ilmu Produksi Ternak Perah. Jurusan Ilmu Produksi Ternak,
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
20