Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“PROSEDUR PENDIRIAN PERUSAHAAN PERSEROAN TERBATAS


PETERNAKAN SAPI PERAH”

Oleh :

Nurhalim Jaya (24032118021)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GARUT

2022
KATA PENGANTAR

Ahamdulillahi Rabbil ‘Alamin kita panjat kan doa dan puji syukur
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada
kita, sehingga bisa menyusun makalah ini dengan sehat walafiat.

Makalah ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan materi
dari berbagai pihak ataupun dari hasil searching di internet, sehingga bisa
memperlancar pembuatan makalah ini.

Ringkasan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mahasiswa. saya


sepenuhnya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
menyusun makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya saya mengharapkan semoga makalah ini mendapatkan keridhaan


dari Allah SWT, dan dapat memberikan manfaat bagi kita sendiri dan kepada
semua.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................3
1.1. Latar belakang.....................................................................................................3

1.2 Rumusan masalah................................................................................................3

BAB II.................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................4
2.1 Prosedur Pengurusan Izin Usaha........................................................................4

2.2 Proses Perizinan Pada perusahaan...................................................................10

2.3 Penentuan dan Pengurusan Tempat Kerja......................................................14

2.4 Perekrutan Dan Penetapan SDM (Sumber Daya Manusia)............................16

2.5 Persiapan Adminstrasi Usaha...........................................................................16

BAB III..............................................................................................................................18
PENUTUP.........................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................20

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Keberhasilan usaha sapi perah bergantung pada program
pemeliharaan pedet maupun sapi dara sebagai replacement stock untuk dapat
meningkatkan produksi susu. Dalam usaha peternakan sapi perah pemeliharaan
sapi daramemerlukan perhatian dan ketelitian yang tinggi dibanding dengan
pemeliharaansapi masa lainnya. Hal ini disebabkan karena kondisi sapi dara
yang masihmembutuhkan nutrisi yang cukup untuk keberlangsungan
hiduupnya. Kesalahandalam pemeliharaan sapi dara, dapat menyebabkan
pertumbuhan pertumbuhansapi dara terhambat dan tidak maksimal.
Penanganan sapi dara mulai dari awalsangat diperlukan agar nantinya bisa
mendapatkan sapi yang mempunyai produktivitas tinggi untuk menggantikan
sapi yang sudah tidak berproduksi lagi. Efisien pengembangbiakan dan
pengembangan usaha ternak perah dapatdicapai apabila peternak benar-benar
memperhatikan tata laksana pemeliharaandan manajemen pengelolaan yang
baik terhadap pemeliharaan pedet maupun sapidara. faktor penting yang harus
diperhatikan adalah manajemen yang memegang peranan penting dalam usaha
ternak perah. sehingga pengetahuan, ketrampilantentang manajemen ternak
perah khususnya menejemen pemeliharaan pedet bagi mahasiswa Peternakan,
produksi ternak perah penting adanya untuk menunjang pengalaman dan
pengetahuan praktis mahasiswa mengenai manajeman sapi dara, manajemen
perkandangan, manajemen pakan, management penanganan dan kesehatan sapi
dara.
1.2 Rumusan masalah
1) Bagaimana prosedur pengurusan izin usaha?
2) Bagaimana proses perizinan pada perusahaan?
3) Bagaimana penentuan dan pengurusan tempat kerja?
4) Bagaimana perekrutan dan penetapan SDM (Sumber Daya Manusia)?
5) Bagaimana persiapan adminstrasi usaha?

3
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam persiapan pendirian usaha berdasarkan proposal usaha ada 5 hal


yang perlu dipersiapkan dalam mempersiapkan pendirian usaha, yaitu
pengurusan izin usaha, proses perizinan pada perusahaan, penentuan tempat/
lokasi usaha., perekrutan dan penepatan SDM (Sumber Daya Manusia), dan
persiapan administrasi usaha.
2.1 Prosedur Pengurusan Izin Usaha
Perizinan usaha adalah alat untuk membina, mengarahkan, mengawasi,
dan menerbitkan penerbitan usaha.
1. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan
(HO)
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan pemberian izin tempat usaha
yang kepada seseorang atau badan usaha yang tidak menimbulkan gangguan
atau kerusakan lingkungan di lokasi tertentu. Sedangkan Surat Izin Gangguan
(HO) adalah pemberian izin tempat usaha kepada perusahaan atau badan di
likasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau kerusakan
lingkunagan. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan
77z(HO/Hinder Ordonantie) harus diperpanjang atau dadaftar setiap lima
tahun sekali.
Dokumen yang diperlukan untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha
(SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO), antara lain :
a. Fotocopy KTP permohonan
b. Foto permohonan ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah
c. Formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani
d. Fotocopy pelunasan PBB tahun berjalan
e. Fotocopy IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
f. Fotocopy sertifikat tanah atau akta tanah
g. Denah lokasi tempat usaha

4
h. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga (Izin Tetangga) yang
diketahui RT/RW
i. Izin sewa atau kontrak
j. Surat keterangan domisili perusahaan
k. Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaris
l. Berita acara pemeriksaan lapangan
2. Membuat Nomor Rekening Perusahaan
Sebelum membuat akta pendirian perusahaan, notaris akan menanyakan
berapa presentase saham masing-masing pemilik. Oleh sebab itu harus
melakukan hal berikut ini.
1. Membuat nomor rekening atas nama perusahaan
2. Melakukan setoran modal
3. Menyerahkan bukti setoran
3. Membuat Nama Logo dan Merek Perusahaan
Anda harus merancang dan mendesign identitas dari usaha terlebih dahulu,
yang meliputi
a. Nama perusahaan
b. Logo perusahaan
c. Alamat perusahaan
d. Kartu nama dan tag line (slogan)
e. Kop surat dan dokumen-dokumen lainnya
f. Stempel perusahaan
g. Maksud dan tujuan usaha
h. Jumlah usaha
i. Susunan direksi dan komisaris (khusus untuk PT)

4. Membuat Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Sudah menjadi ketetapan pemerintah bahwa setiap wajib pajak baik
individu maupun pemilik perusahaan harus mempunyai Nomor Induk Wajib
Pajak (NPWP). Apabila omset penjualan mulai berkembang dan terus
meningkat dalam jumlah tertentu diwajibkan mendaftarkan perusahaan

5
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan akan diberikan Nomor Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (NPPKP). Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri
ke Kantor Pelayanan Pajak akan dikenakan sanksi pidana sesuai pasal 39
Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajaknnya.

5. Membuat Akta Pendirian Perusahaan


Kesepakatan tersebut dituangkan dalam akta pendirian perusahaan yang
dibuat dihadapan notaries. Hal ini bertujuan untuk :
1. Menghindari terjadinya perselisihan
2. Memberikan penjelasan status kepemilikan perusahaan
3. Mencantumkan nilai saham (Presentase kepemilikan)
4. Mengetahui besarnya modal

Untuk membuat akta pendirian perusahaan diperlukan dokumen-


dokumen berikut :
a. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) para pendiri
b. Fotocopy Kartu Keluaraga (KK)
c. Fotocopy NPWP penanggung jawab
d. Foto penenggumng jawab pwerusahaan ukuran 3 x 4
e. Fotocopy lunas PBB tahun terakhir
f. Fotocopy surat kontrakan/ sewa kantor
g. Surat ketarangan domisili dari pengelola gadung
h. Surat keterangan domisili dari RT/RW
i. Foto kantor tampak depan, tampak dalam (ruangan berisi meja, kursi,
dan komputer)

Setelah mendapatkan akta pendirian perusahaan, harus mendaftarkan dan


mengesahkan perusahaan ke kementrian terkait, yaitu :
1. Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

6
2. Kementrian tenaga Kerja
3. Kementrian Perindustrian dan Kementrian Perdagangan
4. Kementrian Pekerjaan Umum

6. Membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


Berdasarkan peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
36/M-DAG/PER/9/2007 tantang penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan,
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat izin untuk dapat melakukan
kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarakan instansi Pemerintah melalui
Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan tempat/domisili
perusahaan. SIUP dapat di berikan kepada para wirausaha baik perseorangan,
CV, Pt, BUMN, firma, ataupun koperasi.

SIUP dapat diklasifikasikan sebagai berikut.


1) SIUP Kecil
2) SIUP Menengah
3) SIUP Besar
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP).Perusahaan baik PT, CV, koperasai maupun
perseorangan harus membawa dokumen yang lengkap beserta copynya untuk
pengurusan SIUP ke Dinas Perindustriandan Perdagangan kota/ kabupaten.
Dokumen yang diperlukan antara lain :
a. Fotocopy akta notaris pendirian perusahaan
b. Fotocopy SK Pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
c. Fotocopy NPWP
d. Fotocopy KTP pemilik
e. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
f. Fotocopy KK
g. Fotocopy surat keterangan domisili perusahaan
h. Fotocopy surat kontrak/ sewa
i. Foto direktur utama/ pimpinan perusahaan ukuran 3 x 4

7
j. Neraca perusahaan
7. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah daftar catatatan resmi sebagai
bukti bahwa perusahaan/ badan usaha talah melakukan wajib daftar
perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982
tantang wajib daftar. Berdasarkan pasal 38 KUHD (Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang), akta pendirian perusahaan yang memuat anggaran dasar
yang sudah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Munusia Republik Indonesia, harus didaftarkan di Panitera Pengadilan Negara
sesuai domisili perusahaan, kemudian diumumkan melalui Berita Negara.
Hal-hal yang perlu di daftarkan :
1) Akta pendirian perusahaan
2) Akta perubahan anggaran dasar dan laporan kepada Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
3) Akta perubahan anggaran dasar dan surat persetujuan Mentri Hukum
dan hak Asasi Manusia Republik Indinesia.

Prosedur permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


1) Permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang berupa PT dan
yayasan harus mendapatkn pengesahaan dan persetujuan akta
pendirian perusahaan dari Menteri Hukum dan hak Asai Manusia
terlebih dahulu.
2) Perusahaan mengambil formulir permihonan permohonan TDP
3) Perusahaan membayar biaya administrasi pendaftaran TDP sesuai
dangan Surat Keputusan Menteri Perdagangan No.286/Kep/II/85.

Dokumen - dokumen yang diperlukan untuk pengurusan Tanda Daftar


Perusahaan (TDP) Perseroan Terbatas (PT), Persekutuan Komanditer (CV)/
Firma (Fa) dan Koperasi adalah sebagai berikut.
a. Formulir Isian
b. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan

8
c. Fotocopy Pengesahaan Akta
d. Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian
e. Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan
f. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha
g. Nomor Pokok Wajib Pajak
h. Fotocopy SIUP
i. Fotocopy KTP
j. Fotocopy akta Pendirian dan Pengesahan
k. Fotocopy KTP penanggung jawab koperasi
l. Bukti setor biaya administrasi
m. Fotocopy paspor jika pemilik WNA

8. Membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)


Analisis Mengenai Dampak lingkunagan (AMDAL) adalah hasil kajian
mengenai dampak penting dari suatu kegiatan usaha yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup yang digunakan untuk proses pengambilan
keputusan mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha di indonesia.

Fungsi AMDAL :
1) Memberikan masukan erhadp penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup.
2) Memberikan informasi kepada masyarakat
3) Bahan informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah.
4) Membantu proses pengambilan kerutusan
5) Memberikan masukan terhadap penyusunan desain

Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum AMDAL adalah :


1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL
2) Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

9
3) Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai Pengendalian
Pencemaran Air.
4) Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
5) Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistem.
6) Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B. 2335/MENLH/12/93,
No. B. 2347/MENLH/12/93 mengenai kreteria usaha wajib AMDAL.
7) Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.

Dokumen Yang Diperlukan Dalam Pengurusan AMDAL


a. Fotocopy NPWP, TDP, KTP, SITU.
b. Denah lokasi perusahaan yang dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan.

2.2 Proses Perizinan Pada perusahaan


Dalam Pasal 1 huruf  b UU No.3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar
Perusahaan menjelaskan pengertian dari perusahaan adalah setiap bentuk
usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus
menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Negara
Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Dari
pengertian diatas dapat diambil pokok bahasan bahwa perusahaan :
a. Badan usaha berbadan hukum
b. Kegiatan dalam bidang ekonomi
c. Bersifat terus menerus
d. Terang –terangan
e. Keuntungan dan/atau laba
f. Pembukuan

10
Sebelum melakukan kegiatan ekonomi pada suatu perusahaan, tentunya
harus ada suatu proses perizinan yang mendahuluinya. Proses perizinan inilah
yang akan di bahas.
1. Akta Pendirian perusahaan
Akta pendirian perusahaan adalah akta otentik, yaitu salah satu bentuk
legalitas perusahaan yang di buat di muka notaries, pejabat umum yang di beri
wewenang untuk itu oleh Undang-undang. Pada akta pendirian harus memuat
Anggaran Dasar Perusahaan yang berisi beberapa ketentuan secara formal
memuat judul, nomor, tempat, hari dan tanggal pembuatan dan
penandatanganan akta pendirian. Secara materiil memuat tentang  :
a. pendiri/pihak-pihak pendiri perusahaan
b. usaha perusahaan
c. hubungan perusahaan
d. cara penyelesaian jika terjadi sengketa

2. Nama Perusahaan
Di indonesia menganut beberapa azas tentang pemberian nama suatu
perusahaan. Azas - azas tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut :
a. pembaharuan nama perusahaan dengan nama pribadi
b. pembaharuan bentuk hukum perusahaan dengan nama pribadi
c. larangan memakai ama perusahaan orang lain
d. larangan memakai merek orang lain
e. larangan memakai nama perusahaan yang menyesatkan
Di Indonesia belum ada UU yang mengatur tentang pemberian nama
perusahaan, sehingga banyak sekali kejhatan yang terjadi dengan modus
nama perusahaan tersebut. Tetapi di Indonesia perbuatan ini di kategorikan
sebagai perbuatan curang sehingga melanggar pasal 393 KUHP tentang
perbuatan curang. Dalam hal ini perlu diperhatikan masalah pemberian nama
agar tidak terjadi tindak pidana.

11
Berikut merupakan pernyataan untuk perihal pengakuan dan pengesahan :
a. dikatakan ada pengakuan apabila tidak ada pihak yang menyangkal
atau keberatan dengan pemakaian nama perusahaan yang bersangkutan
b. pengusaha atau masyarakat umum mengetahui dan mengakui nama
yang dipakai oleh perusahaan yang bersangkutan dalam menjalankan
usahanya
c. dikatakan ada pengesahan apabila nama perusahaan yang dipakai
menjalankan usaha itu di buat di muka notaris, di umumkan dalam
Berita negara, dan di daftarkan dalam Daftar Perusahaan, tetapi tidak
ada yang keberatan terhadap nama tersebut
d. dengan terdaftar nama perusahaan dalam Daftar perusahaan maka
sudah dianggap sah
e. apabila ada pihak yang tidak mengakui nama perusahaan yang di
daftarkan maka dapat mengajukan ke Menteri Perindustrian dan
perdagangan mengenai nama yang di daftarkan beserta alasannya

Nama perusahaan yang mengandung merek orang lain adalah masalah


yuridis tentang hal atas merek perusahaan. Maka masalah tersebut dapat di
selesaikan dengan beberapa UU sebagai berikut : Pasal 27 dan 29 Undang-
undang No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar.
Perusahaan Pasal 72 dan 73 Undang-undang no. 19 Tahun 1992 tentang merek
Jo Pasal 72 dan 73 Undang-undang No 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas
Undang-undang No. 19 tahun 1992

3. Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP) untuk perusahaan


Surat izin usaha di terbitkan oleh instansi teknik berwenang yaitu instansi
yang di beri wewenang oleh Departemen yang membawahkan bidang usaha
perusahaan.jika perusahaan menjalankan usaha di bidang perindustrian dan
perdagangan maka surat izin usaha di terbitkan oleh instansi yang di tunjuk
oleh Menteri Perdagangan. Untuk menentukan jenis perizinan di bidang

12
perdagangan yang wajib di miliki oleh setiap perusahaan, maka dapat di
bedakan menurut jumlah nilai investasi perusahaan (modal
perusahaan)seluruhnya. Ketentuan pasal 6 keputusan Menperindag no. 408
tahun 1997 menjelaskan perusahaan yang melakukan kegiatan usaha
perdagangan dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya samapai dengan
Rp. 200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha wajib
memperoleh Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) yang di berlakukan
sebagai SIUP. Jika perusahaan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan
dengan nilai investasi perusahaan seluruhnya di atas Rp. 200.000.000,00 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usahanya wajib memperoleh SIUP.

4. Tata Cara Permintaan Penerbitan TDUP/SIUP


Berdasarkan ketentuan pasal 9 Kepmenperindag No. 408 tahun 1997,
permintaan TDUP bagi perusahaan yang mempunyai nilai investasi sampai
dengan Rp. 200.000.000,00 di ajukan kepada kepala Jantor Deperindag
setempat. Permintaan TDUP tersebut di lakukan dengan menyampaikan surat
permintaan TDUP kepada Kakandep yang ditandatangani oleh
pemilik/penanggung jawab perusahaan yang isinya :
a. nama pemilik/perusahaan
b. alamat pemilik /perusahaan
c. nama dan alamat penanggung jawab perusahaan
d. nomor pokok wajib pajak ( NPWP)
e. bidang usaha barang/jasa
f. nilai investasi tidak termasuk tanah dan bangunan
g. jenis kegiatan usaha
h. jenis barang/ jasa dagangan uatama
i. merek

Dalam menjalankan suatu usaha, wadah atau badan hukum usaha yang kita
jadikan induk untuk mengelola semua kegiatan usaha kita perlu dilengkapi
dengan beberapa persyaratan yang mutlak dimiliki. Salah satunya adalah

13
mendaftarkan badan usaha kita ke Dinas Perindustrian. Setelah kita
mendaftarkan badan hukum usaha yang kita miliki maka kita akan mendapat
nomor Tanda Daftar Perusahaan (TDP). TDP ini dalam pengurusan dokumen
atau persyaratan lain dalam berbisnis atau untuk mengurus berbagai perizinan
lain selalu diperlukan. Salah satu contoh dasar hukum yang mengatur tentang
TDP adalah Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 17 Tahun 2005 dan
Peraturan Walikota Yogyakarta No. 5 Tahun 2006.
5. Persyaratan Administratif
Formulir isian (diisi lengkap).
 Salinan akta pendirian perusahaan dan akta perubahan.
 Asli dan salinan pengesahan akta pendirian/perubahan dari Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia (sesuai dengan UU PT No. 40 Tahun
2007).
 Asli dan salinan data akta pendirian.
 Asli dan salinan data akta perubahan.
 Asli dan salinan laporan data akta perubahan.
 Salinan SIUP/izin teknis lainnya.
 Salinan domisili perusahaan/SITU/ HO.
 Salinan KTP pengurus dan komisaris serta pemegang saham.

6. Prosedur Pengurusan
 Untuk mendapatkan TDP, instansi yang berhak mengeluarkannya adalah
Dinas Perindustrian di tempat beroperasinya atau di wilayah perusahaan
berdiri. Dinas Perindustrian ini ada di tiap kabupaten atau kota.
 Pemohon atau orang yang diberi kuasa (dengan surat kuasa ber materai)
datang ke kantor Dinas Perindustrian membawa semua persyaratan
administratif, mengisi formulir sekaligus membayar biaya yang
ditetapkan.
 Waktu pemrosesannya apabila semua persyaratan sudah lengkap paling
lama adalah 14 (empat belas) hari kerja.

14
2.3 Penentuan dan Pengurusan Tempat Kerja
Pada saat anda membuka usaha, salah satu faktor yang paling penting
adalah lokasi usaha. Tempat usaha yang tepat dan strategis akan menentukan
kesuksesan usaha anda, dengan demikian seorabg wirausaha haris mampu
memilih tempat yang mampu memberikan prifit (keuntungan) terhadapat
usahanya.

1. Lokasi pertokoaan
Ada beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi pertokoan yaitu,
sebagai
berikut :
1. Tingkat kepadatan penduduk
2. Tingkat pendapatan masyarakat calon konsumen
3. Banyaknya usaha lain ditempat tersebut
4. Pertimbangan ekonomis
5. Traffic (lalu lintas)
6. Tingkat persaingan
7. Keamanan dan akses parkir

2. Lokasi Perusahaan
Ada dua hal yang berhubungan dengan penentuan lokasi perusahaan.
Pertama, lokasi lokasi perkantoran yang disebut dengan tempat kedudukan
. Kedua, lokasi perusahaan yang disebut dengan kediaman. Hal-hal yang
perlu diperhatikan ketika menentukan tempat usaha kedudukan dan tempat
kediaman, antara lain yaitu :
1. Badan usaha yang memiliki beberapa perusahaan harus memilih
tempat yang berlainan untuk masing-masing perusahaan tersebut.
2. Pemilihan tempat kediaman perusahaan seringkali tergantung pada
rentabilitas yang diharapkan.

3. Lokasi pabrik

15
Hal-hal yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik, antara lain :
1. Kedekatan Dengan Sumber Bahan Produksi
2. Kedekatan Denag Konsumen
3. Ketersediaan/Kemudahan Untuk Mendapatkan Tenaga Kerja
4. Kemudahan Fasilitas Pengangkutan Dan Transportasi
5. Sikap Masyarakat Sekitar Serta Peraturan Pemerintah

2.4 Perekrutan Dan Penetapan SDM (Sumber Daya Manusia)


Karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi wirausaha untuk
mencapai tujuan usahanya, dengan demikian, seorang wirausaha harus dpat
memilih dan menentukan jumlah karyawan yang diperlukan untuk suatu
kegitan usaha,. Karyawan yang mempunyai motivasi kerja, keterampilan
kerja, loyalitas, tanggung jawab yang tinggi, serta menangani bidang kerja
yang tepat (the right man on the right place).

Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia,antara lain:


a. Proses manajemen sumber daya manusia yang terdiri dari perencanaan
sumber daya manusia,
b. Tata usaha/administrasi kepegawaian (surat-menyurat dan berkas yang
berhubungan dengan karyawan.
c. Kompensasi dan kesejahteraan karyawan meliputi penghitungan besar
upah/gaji
d. Jaminan perlindungan terhadap kecelakaan kerja dan pengawasan
keselamtan kerja .

2.5 Persiapan Adminstrasi Usaha


Kegagalan sebuah usaha dapat diawali dari tidak adanya system
administasi yang teratur, akurat, detail, dan rapi untuk dijadikan sebuah alat
dalam melakukan analisa kinerja perusahaan dan bagian-bagiannya.

1. Administrasi

16
Kata administrasi berasal dari kata bahasa latin, yaitu ad yang artinya
intensif, dan ministare yang artinya adalah melayani, membatu,
melengkapi, dan memenuhi. Kata administrasi yang sering digunakan
dalam bahasa indonesi berasal dari bahasa belanda yaitu “ administratie”
yang dalam bahasa inggris adalah “administration”. Menurut pendapat
jhon M. P. Fiffer, administrasi adalahdigunakan untuk system pencatatan,
perorganisasian,pengkelompokan,dan penjurusan data dari sumber”
manusia dan bahanya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2. Maksud Dan Tujuan Administrasi


Maksud dan tujuan dari diterapkan administrasi yang baik dan rapi
adalah membatu kelancaran usaha dan pengelolaan perusahaan, khususnya
dalam pencatatan dan pelaporan hasil usaha. Tujuan penting diterapkan
administrsiyang baik adalah sebagai berikut :
1. Mendapatan informasi atas kegiatan usaha yang telah dilakukan oleh
perusahaan.
2. Mendapatakandata yanga akurat dalam tujuan yang mengmbil
keputusan strtegis (strategic decision making process) seperti
keputasan pemodalan, keputusan investasi, keputusan efisien, dan
keputasan penetapan harga .
3. Penyusun program dalam rencana pengembangan usaha seperti
waralaba (franchise) atau lisensi
4. Mengetahui kinerja perusahaan dulu dan sekarang.
5. Mempelanjar proses-proses antar bagi dalam menjalakan
pekerjaannya.

Adapun kegunaan utama dari catatan administrasi perusahaan adalah


sebagai berikut :
1. Administrasi digunakan sebagai alat bukti (catatanya)
2. Administrasi diguankan sebagai alat manajemen (laporanya)
3. Administrasi dibutuhkan sebagai penilian ( catatan dan laporannya)

17
3. Kegiatan Administrasi
Kegiatan administrasi atau tata usaha meliputi seluruh pekerjaan
pencattan yang perlu dilakukan dalam perusahaan, antara lain :
1. Menyelenggarakan pembukuan
2. Membuat daftar gaji karyawan
3. Mencatat penyenggaraan produksi
4. Melakukan surat-menyurat kedalam dan keluar perusahaan
5. Mencatatan pesanan-pesanan
6. Melakukan pengarsipan dokumen
7. Menyusun rencana anggaran perusahaan

18
8. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk prosedur terbentuk sebuah perusahaan
peternakan sapi perah harus memenuhi syarat, antara lain : pengurusan izin usaha,
proses perizinan pada perusahaan, penentuan dan pengurusan tempat kerja,
perekrutan dan penetapan sdm, dan persiapan administrasi usaha.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012.http://www.ilmu-peternakan.com/2009/05/perencanaan-peternakan-
sapi-perah.html. di akses pada tanggal 1 Oktober 2012.

Anonim.2012. http://www.fedcosierra.com/2011/07/persiapan-sebelum-memulai-
ternak-sapi.html. di akses pada tanggal 1 oktober 2012.

Firman, Achmad. 2007. Manajemen Agribisnis Sapi Perah : Suatu Telaah


Pustaka. Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Bandung

Sudono, Adi. 1999. Ilmu Produksi Ternak Perah. Jurusan Ilmu Produksi Ternak,
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2008. Statistik Peternakan 2008. Jakarta:


Departemen Pertanian.

20

Anda mungkin juga menyukai