Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENILAIAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

Pembelajaran Tematik Terpadu yang di ampu oleh :

Awaliyah Dahlani, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 6:


1. Mery Supriyati 19210620934
2. Nadia Putri Yulistiana 19210620940
3. Nepi Pitriani 19210620945
4. Nike Intan Yuliana 19210620946
5. Neng Rismayanti 20210621448

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS APRIL
SUMEDANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT. Yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan tepat waktu. Shalawat dan salam senantiasa kita panjatkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafaatnya di hari
akhir nanti, amin.

Penyusunan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah


pembelajaran tematik terpadu. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini,
kepada Ibu Awaliyah Dahlani, M.Pd. selaku dosen mata kuliah pembelajaran
tematik terpadu..

Penulis menyadari penyusunan makalah ini belum sempurna. Oleh sebab


itu, penulis memohon kepada pembaca atas kritik dan saran guna melengkapi dan
perbaikkan di masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam
menambah wawasan bagi pembaca pada umumnya dan penulis sendiri secara
khusus.

Sumedang, 16 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………….………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………..………………..……………1

B. Rumusan Masalah…………………………………………….........2

C. Tujuan Penulisan………………………………………………...…2

BAB II PEMBAHASAN

A. Prinsipdan Prosedur Penilaian Pembelajaran Tematik Terpadu.....3

B. Jenis-Jenis Penilaian Pembelajaran Tematik Terpadu …….…......4

C. Menyusun Instrumen Penilaian Tes dan Non-tes Dalam Pembelajaran

Tematik Terpadu…………………….………………………….....6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………....….…15

B. Saran…………………………………………………...………….15

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk
mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan
menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan dan perkembangan
yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.
(Depdiknas, 2006:14).
Beberapa aspek yang bisa menjadi perhatian penilaian diantaranya
adalah : (a) Aspek akademik. Aspek akademik meliputi apa yang diketahui,
dipahami, dan tersimpan dalam otak siswa; (b) Aspek pemikiran. Aspek
pemikiran meliputi kualitas penalaran, kerangka kerja konseptual,
penggunaan metode ilmiah dan pemecahan masalah serta kemampuan
menyusun argumentasi; (c) Aspek keterampilan. Aspek keterampilan
meliputi keterampilan komunikasi tulis dan lisan, keterampilan meneliti,
keterampilan dalam mengorganisasi dan menganalisis informasi dan
keterampilan teknik; (d) Aspek sikap. Aspek sikap meliputi sikap suka
belajar, komitmen untuk menjadi warga Negara yang baik, kegemaran
membaca, kegemaran berfikir ilmiah dan sebagainya; dan (e) Aspek
kebiasaan kerja. Aspek kebiasan kerja meliputi menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu, menggunakan waktu dengan bijaksana, bekerja sebaik
mungkin dan sebagainya.
Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengkaji
ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap – tiap mata
pelajaran yang terdapat pada tema tersebut. Dengan demikian penilaian
dalam hal ini tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah terpisah –
pisah sesuai dengan Kompetensi Dasar, Hasil belajar, dan Indikator mata
pelajaran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip dan prosedur penilaian pembelajaran tematik
terpadu?
2. Apa saja jenis-jenis pembelajaran tematik terpadu?
3. Bagaimana menyusun instrumen penilaian tes dan non tes dalam
pembelajaran teamtik terpadu?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengetahui prinsip dan prosedur penilaian
pembelajaran tematik terpadu.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pembelajaran tematik terpadu.
3. Untuk mengetahui instrumen penilaian tes dan non tes dalam
pembelajaran teamtik terpadu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip dan Prosedur Penilaian Pembelajaran Tematik Terpadu


Prinsip penilaian pada pembelajaran tematik menurut Trianto (2007:87),
dalam melaksanakan penilaian hendaknya ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain, sebagai berikut:
1. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan
yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
4. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tidak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remidi bagi peserta
didik yang pencapaiannya di bawah kriteria ketuntasan, dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah mencapai kriteria ketuntasan.
5. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran.

Lebih lanjut dapat dijelaskan prinsip-prinsip penilaian, yang secara


keseluruhan harus memperhatikan beberapa hal dalam melaksanakan penilaian
antra lain adalah:
1) Berorientasi pada kompetensi. Penilaian harus mampu menentukan
apakah siswa telah mencapai kompetensi yang dimaksud dalam
kurikulum.
2) Menyeluruh. Penilaian hendaknya menilai siswa secara menyeluruh,
mencakup semua aspek perilaku yakni kognitif, afektif dan psikomotor.
3) Valid. Penilaian harus dapat memberikan informasi yang akurat tentang
hasil belajar siswa.
4) Adil dan terbuka. Penilaian harus adil terhadap semua siswa dan semua
kriteria dan pengsambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua
pihak.
5) Mendidik. Penilaian merupakan penghargaan bagi siswa yang berhasil
dan sebagai pemicu bagi siswa yang kurang berhasil.

3
6) Berkesinambungan. Penilaian hendaknya dilakukan secara terencana dan
terus-menerus.
7) Bermakna. Penilaian yang dihasilkan diharapkan benar-benar
menggambarkan perilaku yang sesungguhnya dari siswa. Karena tidak ada
satupun bentuk penilaian yang dapat menghadirkan gambaran otentik,
makadiharapkan guru menggunakan berbagai bentuk penilaian.

Prosedur Penilaian ada beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan


dalam melaksanakan proses penilaian hasil belajar, yaitu :
1. Merumuskan atau mempertegas tujuan – tujuan pengajaran. fungsi hasil
hasil belajar adalah mengukur tercapai-tidaknya tujuan pengajaran, maka
perlu dilakukan upaya mempertegas tujuan pengajaran sehingga dapat
memberikan arahan terhadap penyusunan alat penilaian.
2. Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan silabus
mata pelajaran. Hal ini penting mengingat isi teks atau hal-hal yang
berkaitan dengan pengajaran yang diberikan. Penguasaan materi
pengajaran sesuai dengan tujuan – tujuan pembelajaran merupakan isi dan
sasaran penilaian hasil.
3. Memantau alat – alat penilaian, baik tes maupun non tes, yang cocok
digunakan dalam menilai jenis – jenis tingkah laku yang tergambar dalam
tujuan pengajaran. Dalam penyusunan alat penilaian memperhatikan
kaidah – kaidah penulisan.
Menggunakan hasil – hasil sesuai dengan tujuan-tujuan tersebut, yakni
untuk kepentingan pendeskripsian kemampuan siswa, layanan pengajaran,
bimbingan bimbingan, maupuan kepentingan laporan pertanggungjawaban
pendidikan. (Sudjana, 2008:9)3-224

B. Jenis-jenis Penilaian Pembelajaran Tematik Terpadu


Jenis penilaian pembelajaran tematik dilihat dari segi alatnya
terdiri atas tes dan bukan tes (nontes). Sistem penilaian dengan
menggunakan teknik tes disebut penilaian konvensional. Sistem penilaian
tersebut kurang dapat menggambarkan kemajuan belajar peserta didik
secara menyeluruh, karena biasanya hasil belajar peserta didik
digambarkan dalam bentuk angka – huruf di mana gambaran maknanya
sangat abstrak. Oleh karena itu, untuk melengkapi gambaran kemajuan
belajar peserta didik secara menyeluruh, perlu dilengkapi dengan
penggunaan teknik lainnya yaitu teknik bukan tes. Penilaian dengan
menggunakan teknik bukan tes disebut penilaian alternatif (alternative
assessment).
4
Penilaian alternatif digunakan sebagai penunjang dalam memberikan
gambaran pengalaman dan kemajuan belajar peserta didik secara
menyeluruh. Melalui penggunaan penilaian alternatif ini, kemajuan belajar
peserta didik dapat diketahui oleh guru dan orang tua, bahkan oleh peserta
didik sendiri. Hal ini sesuai dengan penilaian berbasis kelas bahwa
kegiatan tersebut dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan (KMB) dan
dilakukan dengan cara pengumpulan kerja (portopolio), hasil karya
(produk), penugasan (proyek), kinerja (kinerja), dan tes tertulis (tes kertas
dan pensil). Hasil pembelajaran tematik dengan cara berguna tersebut
sebagai umpan balik bagi peserta didik, menyelesaikan kemajuan dan
diagnosis, masukan bagi perbaikan program pembelajaran, mencapai
kompetensi yang diharapkan, dan memberi informasi komunikatif bagi
masyarakat.
Beberapa kompetensi dan kemajuan belajar siswa tidak mampu
diungkapkan hanya dengan menggunakan tes. Untuk mendapatkan hasil
penilaian yang autentik (sesuai dengan kenyataan yang ada) telah banyak
pengembangan perangkat penilaian non tes. Beberapa perangkat penilaian
dan non tes yang telah digunakan diantaranya adalah :
1. Tes Penilaian :
a) Pilihan ganda
b) Jawab Singkat
c) Jawab Terbuka
d) Essay
e) Laporan / makalah
2. Penilaian Nontes :
a) Pengamatan
b) Wawancara
c) Portofolio
d) Kinerja
e) Proyek
f) Skala afektif
Bagian terpenting yang paling mendasar dari penilaian adalah
melibatkan pengamatan secara dan sitematis dalam beragam konteks.
Hanya dengan pengamatan seperti itu u lah guru Benar - Benar menyadari
akan Perkembangan Dan Kemajuan Siswa through Tahap - Tahap
Perkembangan literasi. Harus berlangsung dalam situasi alam pada
lingkungan pembelajaran dan harus melibatkan tindakan mengawasi,
menyimak, dan berinteraksi dengan siswa.

5
Guru memperhatikan dan mencatat perilaku yang diperlihatkan siswa
dan selanjutnya mempertimbangkan pengamatan mereka. Segala yang
dikatakan dan dilakukan seorang anak merupakan sumber informasi
tentang perkembangan anak itu. (Lipton, 2005: 170).
Jenis penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan wawancara.
Wawancara dapat mengungkap pikiran siswa tentang bacaan dan tulisan.
Dengan pemeriksaan khusus, seorang guru sering dapat mengungkap
pemahaman atau siswa tentang literasi. Bila sebagian siswa tidak
sepenuhnya menyadari tentang strategi apa yang mereka gunakan ketika
membaca atau menulis, pertanyaan wawancara akan membantu mereka
untuk menyadari apa yang mereka temukan. Penyusunan instrumen
penilaian tes dan non tes dalam pembelajaran tematik terpadu.

C. Menyusun instrumen penilaian tes dan non tes dalam pembelajaran


tematik terpadu
Instrumen Penilaian Tes Tertulis
Tes tertulis ada dua bentuk soal :
1) dengan pilihan jawaban (pilihan ganda, dua pilihan/benar-salah, ya-
tidak, menjodohkan soal.
2) soal dengan menyuplai jawaban (isian atau pelengkap, jawaban singkat
atau pendek) , soal uraian).
Dari berbagai alat penilaian, tes memilih jawaban benar-salah, isian
singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai
kemampuan berpikir, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes
pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan
memahami. Pilihan ganda memiliki kelemahan, yaitu peserta didik
mengembangkan sendiri jawabannya, tetapi cenderung cenderung memilih
jawaban yang diberikan dan peserta didik tidak mengetahui jawaban yang
benar maka peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran,
menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan
penggunaannya dalam penilaian karena tidak menggambarkan
kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
Tes bentuk penjelasan adalah alat-alat yang menuntut peserta didik
untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau
hal-hal yang dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengungkapkan
gagasan tersebut dalam bentuk penjelasan dengan menggunakan kata-kata
sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya
mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan
alat ini antara lain cakupan materi yang terbatas.
6
Dalam menyusun instrumen penilaian perlu dipertimbangkan hal – hal
berikut :
a. Materi, misalnya kesesuaian dengan indikator pada kurikulum.
b. Kontruksi , misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan
tegas.
c. Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang
mengandung ganda.
Penilaian tes tertulis dalam pembelajaran tematik dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu :
1. Penilaian tes tertulis untuk tiap – tiap mata pelajaran dengan
menyebutkan nama mata pelajaran.
2. Penilaian tes tertulis dengan tanpa menyebutkan nama mata pelajaran,
tetapi guru mengetahui tujuan yang ingin dicapai berdasarkan indikator
yang telah ditetapkan untuk masing-masing matapelajaran.
Contoh instrumen pernyataan :
Tema : Diri Sendiri
Subtema : Berkenalan
Matapelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kompetensi Dasar : 1.1 membedakan jenis kelamin, agama, dan
Suku bangsa
Indikator : 1.1.1 Membedakan dan mengelompokkan
nama teman
Sekelas berdasarkan jenis kelamin
Bentuk penilaian : Penilaian tertulis
Instrument penilaian : Melengkapii/isian singkat
Contoh soal
1. Budi adalah seorang….
2. Ani adalah seorang….

7
Instrumen Penilaian Nontes
Dalam instrumen penilaian nontes menurut Firdaus (2021) ada
beberapa bentuk penilaian tanpa tes yang dapat digunakan dalam
pembelajaran tematik. Beberapa bentuk penilaian yaitu sebagai berikut:
1. Penilaian pengamatan
Pengamatan adalah proses penilaian dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematis terhadap tingkah laku peserta didik didalam
kelas maupun diluar kelas. Sebagai alat evaluasi pengamatan dipakai
untuk :
a) Menilai minat, sikap dan nilai – nilai yang terkandung dalam diri
peserta didik dan;
b) Melihat proses kegiatan pembelajaran baik individu maupun
kelompok.

Teknik yang digunakan adalah : daftar cek (check list) dan skala
penilaian (assessment scale)

Contoh pengamatan dengan menggunakan daftar cek (check List)


Kelas/semester : III/genap
Mata pelajaran : IPA
Indikator : Menunjukkan adanya pengaruh energi berdasarkan
Pengamatan, misalnya panas dari sinar matahari,
kincir angin berputar bila ditiup angin, dan memetik
gitar menghasilkan bunyi

No Aspek yang dinilai HasilPengamatan


1 2 3 4 5
1 Kesungguhan dalam melakukan pengamatan
objek
2 Kecermatan dalam mengamati objek
3 Menunaikan tugasnya dalam kelompok
Skor
Keterangan :
1 = kurangbaik
2 = kurang
3 = cuku
4 = baik
5 = baik sekali

8
2. Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa dari pengalaman
belajarnya selama periode waktu tertentu. Agar portofolio menjadi bagian
integral dari kegiatan pembelajaran di kelas, portofolio harus direncanakan
dengan hati – hati. Langkah – langkah yang dapat ditempuh antara laian
adalah :
1) Memberi keyakinan kepada siswa bahwa portofolio merupakan milik
mereka. Supaya siswa terlibat dalam kerja aktif dan mendorong
mereka untuk menilai diri sendiri, harus diyakinkan bahwa portofolio
merupakan milik dan upaya mereka bukan sekedar mengumpulkan
hasil kerja supaya mendapat nilai yang baik.
2) Menentukan contoh kerja apa yang akan dikumpulkan. Berbagai
contoh kerja dapat dikumpulkan, namun guru dapat memilih contoh
kerja yang memudahkan mereka melihat perkembangan atau kemajuan
siswa dalam mencapai kompetensi tertentu.
3) Mengumpulkan dan menyimpan hasil kerja. Guru dapat mngajak siswa
untuk menempatkan dan menyimpan kumpulan hasil kerjanya. Karya
setiap siswa dapat ditampung dalam sebuah map.
4) Menyusun rubrik. Supaya guru dapat menilai dengan adil karya siswa,
guru perlu membuat rubric yang memuat kriteria – kriteria karya yang
diharapkan.
5) Menyusun jadwal. Perlu dilakukan penjadwalan misalnya berapa kali
seminar dilakukan dan kapan. Demikian pula dengan penyelenggaraan
pameran/display.
6) Melibatkan orang tua siswa. Pada waktu yang tepat perlu dijelaskan
kepada orang tua apa itu portofolio dan manfaatnya. jika
memungkinkan orang tua dapat diajak untuk mereview hasil portofolio
anaknya dengan harapan orantua terlbat lebih aktif dalam proses
belaajar anaknya
Contoh instrument penilaian portofolio
Bahasa Indonesia
Aspek                                 : menulis
Kompetensi Dasar              : Menulis beberapa kalimat dengan huruf
sambung
Hasil Belajar                       : Menulis beberapa kalimat sederhana (terdiri
atas 3-5 kata) dengan huruf sambung
Indikator                             : Menuliskan pikiran dan pengalaman dengan
huruf sambung dengan rapi yang mudah

9
dibaca orang lain.
Bentuk Penilaian                : Penilaian portofolio

Indikator ini mengisyaratkan keharusan adanya proses panjang untuk


menguasainya sehingga digunaan penilaian portofolio untuk mengukur
ketercapaiannya.
Instrument penilaian :
Waktu         : 3 minggu (sesuai dengan waktu untuk menyelesaikan tema)
Penugasan   :
1.    Setiap siswa membuat karangan pertama tentang pengalaman yang dialami
minggu pertama. Karangan ditulis dengan huruf sambung yang rapi pada
sebuah buku atau diare. Guru menilai dan memberikan masukan pada
kkarangan pertama.
2.    Setiap siswa membuat karangan kedua tentang pengalaman yang dialami
minggu kedua. Karangan ditulis dengan huruf sambung yang rapi dan
diletakkan setelah karangan pertama. Guru menilai dan memberikan masukan
pada karangan kedua.
3.    Setiap siswa membuat karangan ketiga tentang pengalaman yang dialami
minggu ketiga. Karangan ditulis dengan huruf sambung yang rapi dan
diletakkan setelah karangan kedua. Guru menilai dan memberikan masukan
pada karangan ketiga.

Aspek penilaian:
Peingkatan hasil karya (keruntutan isi, penggunaan huruf sambung,
kerapian). Peningkatan usaha perbaikan (proses).

No Nama Aspek penilaian skor


Siswa Peningkatan hasil karya Peningkatan
Keruntutan Huruf Kerapian usaha
isi sambung
1 Siswa A 20 25 20 25 90
2
3
4
5

10
Kriteria Penilaian :
a.       Peningkatan keruntutan isi : 0 – 20
b.      Peningkatan penggunaan huruf sambung : 0 – 30
c.       Peningkatan kerapian : 0 – 20
d.      Peningkatan usaha : 0 – 30

3. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai
terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Penilaian ini biasanya
digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam berpidato, pembacaan
puisi, diskusi, pemecahan masalah, partisipasi siswa dalam diskusi, menari,
memainkan alat music, dan aktivitas olahraga.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penilaian kinerja adalah sebagai
berikut : (a) mengidentifikasi semua aspek penting ; (b) mengusahakan
kemampuan yang akan dinilai dapat teramati dan tidak terlalu banyak; (c)
mengurutkan kemampuan ynag akan dinilai berdasarkan urutan yang akan
diamati; (d) bilamana menggunakan rating scale perlu menyediakan kriteria
untuk setiap pilihan. Dalam penilaian kinerja (performance) dapat
menggunakan dua kemungkinan instrumen, yaitu daftar cek (checklist) dan
skala rentang (rate scale).
Contoh instrumen penilaian kinerja (performance)
Nama    : Ahsani Taqwiim
 Kelas        : I (satu)
 Semester    : I (satu)
 Mata Pelajaran  : Seni Budaya dan Keterampilan
Kompetensi Dasar     : 4.2.1 Mengekspresikan diri melalui vocal
4.2.2  Menyanyikan lagu anak-anak dengan vocal
yang jelas
Materi Pokok              : Menyanyikan lagu ‘Anak Bar’ dan ‘Mana Jempol’

No Aspek yang dinilai Hasil pengamatan


1 2 3 4 5
1 Menyanyikan lagu dengan riang dan
semangat
2 Menyayikan lagu dengan vokal yang
jelas
3 Menyanyikan lagu dengan ikut
melibatkan teman-teman lainnya
Skor
11

 Keterangan :
1 = kurang sekali
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = baik sekali

4. Penilaian Sikap
Penilaian sikap sebagai penilaian terhadap perilaku dan keyakinan
siswa terhadap suatu objek, fenomena, atau masalah. Penilaian ini dapat
dilakukan dengan cara, antara lain: (a) observasi perilaku, misalnya
tentang kerja sama, inisiatif, perhatian; (b) pertanyaan langsung, misalnya
tanggapan terhadap tata tertib sekolah yang baru; dan (c) laporan pribadi.
Contoh instrumen penilaian sikap
Tema                          : Rekreasi sains
Kompetensi Dasar      : Bersikap ilmiah
Hasil Belajar               : Mengembangkan Keingintahuan
Indikator                      : (1) Berani mengajukan pertanyaan (2) sering
mengajukan pertanyaan. (3) Aktif mengemukakan pendapat.
Bentuk Penilaian        : Penilaian Sikap

No. Nama Siswa Aspek penilaian Skor

Berani Frekuensi Aktif


bertanya bertanya berpendapat
1

12
Kriteria Penilaian :
1. Berani bertanya : 0-30
2. Frekuensi bertanya : 0-30
3. Aktif berpendapat : 0-40
5. Penilaian Produk
Penilaian hasil kerja atau produk merupakan penilaian kepada siswa
dalam mengontrol proses dan memanfaatkan/menggunakan bahan untuk
menghasilkan sesuatu.
Penilaian produk didesain dengan langkah-langkah berikut: pertama,
membuat perencanaan dengan berangkat dari kenyataan tentang ; apakah
anda akan menilai tahap persiapan, produksi, dan refleksi? Bagaimana
anda secara spesifik membuat kriterianya?. Kedua, membuat pencatatan,
yaitu metode yang digunakan, orang yang akan menilai, kriteria penilaian,
dan tingkat keajekannya (reabilitas). Ketiga, pelaporan, yaitu menentukan
tingkat kemampuan anak dengan suatu perspektif (analitik,holistic,catatan
singkat, cek). Dari penilaian dapat diarahkan pada penilaian hasil akhir
dan atau penilaian proses.
Contoh Instrumen Penilaian Produk
Tema                          : Rekreasi
Kertakes                     : Rupa
Kompetensi dasar      : Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan
berbagai gagasan imajinatif menggunakan berbagai
bahan.
Hasil Belajar              : Membuat karya kerajinan yang mengandung
berbagai unsur rupa dari berbagai unsur rupa dari
berbagai   bahan dilingkungan sekitar.
Indikator                    : Membuat benda mainan / hiasan dengan teknik
lipat (origami ), potong dan rekat.
Betuk Penilaian          : Penilaian Produk

13
Deskripsi Tugas         : Setiap siswa membuat mainan berupa alat
transportasidari kertas atau karton yang
menggunakan teknik melipat, potong dan atau rekat
secara bebas ( missal membuat pesawat terbang,
kapal layar, dan lain-lain) dengan pewarnaannya.

No Nama Siswa Aspek Penilaian Skor


Proses Hasil
1
2
3
4
5
6
7

Kriteria :
1. Proses ( ketetapan lipatan / potongan / rekatan ) 0-40
2. Hasil  ( bentuk / wujud, kreativitas, keindahan / kerapian ) 0-60

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai
oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan
akibat dari suatu proses belajar. Ini berarti optimalnya hasil belajar siswa
tergantung pula pada proses belajar siswadan proses mengajar guru. Oleh sebab
itu, perlu dilakukan penilaian terhadap proses belajar-mengajar.Dimensi penilaian
proses belajar-mengajar berkenaan dengan komponen-komponen proses belajar-
mengajar seperti tujuan pengajaran, metode, bahan pengajaran, kegiatan belajar
oleh murid, kegiatan mengajar guru, dan penilaian . Kriteria yang digunakan
dalam menilai proses belajar mengajar antara lain ialah konsitensi kegiatan belajar
mengajar dengan kurikulum, keterlaksanaan oleh guru, keterlaksanaanya oleh
siswa, motivasi belajar siswa, keaktifan siswa, interaksi guru siswa, kemampuan
atau ketrampilan guru, kualitas hasil belajar siswa.
Dimensi penilaian proses belajar-mengajar berkenaan dengan komponen-
komponen hasil pembelajaran seperti Masukan baku/pasar (peserta didik),
Masukan instrumental (kurikulum, metode mengajar, sarana dan guru), Masukan
lingkungan (lingkungan sosial dan lingkungan bukan manusia), dan Keluaran
(hasil output) dari pembelajaran. Sedangkan kriteria penilaian hasil pembelajaran
antara lain dikembangkan dengan mengacu pada tiga aspek yaitu pengetahuan,
keterampilam dan sikap, menggunakan berbagai cara didasarkan pada tuntutan
kompetensi dasar, mengacu pada tujuan dan fungsi penilaian (sumatif, formatif),
mengacu kepada prinsip diferensiasi, dan tidak bersifat diskriminatif.

B. Saran
Diharapkan penilai dalam hal ini guru memperhatikan komponen-
komponen dalam penilaian proses dan hasil pembelajaran. Diharapkan dalam hal
in,i guru dapat menyusun standar yang baik dalam menentukan kriteria untuk
penilaian hasil dan proses pembelajaran.

15
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus,H.(2021).Penilaian Pembelajaran Tematik.[Online].Tersedia :
https://www.blogbarabai.com/2015/05/penilaian-pembelajaran-
tematik.html [16 Desember 2021].
Kunaini, A. (2017). Penilaian Pembelajaran Tematik di Madrasah.Jurnal
Pendidikan.[Online],Jilid 4,No.2,Tersedia :
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/pedagogik/article/download/15/15
[16 Desember 2021].
Rusman.(2014). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Trianto.(2009). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT
Prestasi Pustakaraya.

16

Anda mungkin juga menyukai