Anda di halaman 1dari 11

INDENTIFIKASI KASUS GERONTIK

OLEH KELOMPOK 1 KELAS C


1. GITA CORNELIA JADJITALA (841417099)
2. PUTRI AYU LESTARI S. MAHMUD (841417002)
3. FATURROZI (841417153)
4. RISWANTO ISMAIL (841417071)
5. DWI NISVIANI ILATO (841417175)
6. YUSRIYANTI KARIM (841417191)
7. SARINTAN MATO (841417126)

JURUSAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2020
Seorang pria berusia 62 tahun tinggal di Panti Werda. Saat kunjungan rutin petugas
kesehatan mendapatkan bahwa klien mengeluh sering mudah lupa, beberapa kali pernah tidak
ingat dimana meletakkan barang. Menurut petugas panti, klien sudah beberapa kali tidak
mengikuti kegiatan lansia yang sudah dijadwalkan karena lupa. Klien juga melaporkan sulit tidur
dan selera makan menurun sejak 2 minggu yang lalu. Klien tampak gelisah dan sering tidak
merespon pertanyaan lawan bicara karena lupa.

Hasil pengkajian: TTV: 130/90 mm/Hg, N: 84x/m, RR:22x/m, SB:36,50C, Skor MMSE: 22,
Skor MNA:17,5

A. Analisa data

No. Data etiologi Masalah


1. Data Subjektif : Penurunan fungsi otak Gangguan memori
a) klien mengeluh ↓
sering mudah lupa Penurunan neurotransmitter
b) Menurut petugas ↓
panti, klien sudah Pemecahan proses komunikasi antar
beberapa kali tidak sel
mengikuti kegiatan ↓
lansia yang sudah DEMENSIA
dijadwalkan karena ↓
lupa. Penurunan daya ingat

Data Objektif : Mudah lupa
a) Skor MMSE: 22 ↓
Gangguan memori
2. Data subjektif : Penurunnan fungsi otak Gangguan pola tidur
a) Klien juga
melaporkan sulit Muncul gejala neuropsikiatrik
tidur
Data Objektif : Kesulitan tidur
a)
Perubahan pola tidur

Gangguan polla tidur


3. Data subjektif : Penurunnan fungsi otak Resiko deficit nutrisi
a) selera makan
menurun sejak 2 Muncul gejala neuropsikiatrik
minggu yang lalu.
Data Objektif : Perubahan nafsu makan

a) Skor MNA:17,5
Resiko deficit nutrisi

B. Diagnosa keperawatan
1) Gangguan memori
2) Gangguan pola tidur
3) Resiko deficit nutrisi
C. Intervensi

No. Diagnosa Luaran intervensi Rasional


1. Gangguan Memori D.0062 Luaran utama: Latihan  Latihan Memori  Latihan memori
Kategori: Kategori Memori Observasi: Observasi:
Subkategori: Neurosensori Setelah dilakukan tindakkan 1. Identifikasi masalah 1. Untuk mengetahui
keperawatan selam 3x24 jam, memori yang tindakan/ penganan
Definisi: ketidakmampuan masalah latihan memori dialami yang tepat
mengingat beberapa informasi atau ditangani dengan: 2. Monitor perilaku 2. Untuk mengetahui
perilaku dan perubahan perkembangan pada
Kriteria Hasil: memori selama pasien mengenai
Gejala dan tanda mayor 1. Verbalisasi terapi Terapeutik:
Subjektif: kemampuan Terapeutik: 1. Agar sesuai
1. Melaporkan pernah mengingat 1. Rencanakan metode kapabilitas pasien dan
mengalami pengalaman informasi faktual mengajar sesuai metode yang
lupa 2. Verbalisasi kemampuan pasien digunakkan cocok
2. Tidak mampu mengingat kemampuan 2. Stimulasi memori 2. Untuk memicu daya
mengingat dengan mengulang ingat pasien
informasi factual
perilaku tertentu pikiran yang terakhir
3. Tidak mampu mengingat yang pernah kali diucapkan, jika
perilaku tertentu yang dilakukan perlu 3. Agar terapi berjalan
pernah dilakukan 3. Verbalisasi 3. Fasilitasi tugas dengan mudah dan
4. Tidak mampu mengingat kemampuan pembelajaran (mis. dapat dipahami
peristiwa mengingat Mengingat informasi pasien
peristiwa Verbal dan gambar)
Objektif: - 4. Stimulasi 4. Agar daya ingat
Keterangan: menggunakan pasien dapat bekerja
Gejala dan Tanda Minor 1. Menurun memori pada kembali, dan
Subjektif: 2. Cukup menurun peristiwa yang baru diharapkan daya ingat
1. Lupa melakukan perilaku 3. Sedang terjadi (mis. psien bias beroperasi/
pada waktu yang telah 4. Cukup meningkat Bertanya ke mana berjhalan dengan
dilakukan 5. Meningkat saja ia pergi akhir- semestinya
2. Merasa mudah lupa akhir ini)
Edukasi:
Objektif: - Edukasi: 1. Agar pasien
1. Jelaskan tujuan dan mengetahui dan
prosedur latihan menyetujui
Kondisi Klinis Terkait Luaran Tambahan: dilakukannya terapi
1. Penyakit Alzheimer Orientasi Kognitif 2. Ajarkan teknik 2. Agar supaya daya
Setelah dilakukan tindakkan memori yang tepat ingat pasien bisa
keperawatan selam 3x24 jam, (mis. Imajinasi merespon kembali
masalah Orientasi Kognitif visual, perangkat dan direfresh
ditangani dengan: mnemonic, kembali, diharapkan
permainan memori, bisa berfungsi seperti
Kriteria Hasil: isyarat memori, semestinya
1. Identifikasi tempat teknik asosiasi,
saat ini membuat daftar,
2. Identifikasi hari computer, papan
3. Identifikasi bulan nama) Kolaborasi:
4. Identifikasi tahun Kolaborasi: 1. Untuk terapi yang
5. Identifikasi peristiwa 1. Rujuk pada terapi lebih tepat
penting okupasi, jika perlu
Keterangan:
1. Menurun  Orientasi Realita  Orientasi Realitas
2. Cukup menurun Observasi: Observasi:
3. Sedang 1. Monitor perubahan 1. Untuk mengetahui
4. Cukup meningkat orientasi gangguan orientasi
5. Meningkat 2. Monitor perubahan pada pasien
kognitif dan perilaku 2. Untuk mengetahui
Terapeutik: seberapa parah
1. Orientasikan orang, gangguan kognitifnya
tempat, dan waktu Terapeutik:
2. Sediakan lingkungan 1. Agar diharapkan
dan rutinitas secara pasien dapat
konsisten mengingat hal-hal
3. Gunakan symbol yang dasar
dalam 2. Agar metode/ terapi
mengorientasikan dapat berjalan dengan
lingkungan (mis, nyaman
tanda, gambar, dan 3. Untuk memudahkan
warna) metode yang
4. Fasilitasi akses dilakukan pad apsien
informasi (mis,
televisi, surat kabar,
radio, jika perlu) 4. Agar diharapkan
Edukasi: pasien dapat
1. Anjurkan perawatan mengingat hal-hal
diri secara mandiri melalui hiburan
(televisi, radio, dll)
Edukasi:
2. Ajarkan keluarga 1. Agar pasien dapat
dalam perawatan melakukan perawatan
orientasi realita diri secara mandiri,
dan dapat memicu
ingatannya (jam
mandi, dll)
 Reduksi Ansietas 2. Agar keluarga dapat
Observasi: melakukan metode/
1. Identifikasi saat terapi secara mandiri
tingkat ansietas dan berkelanjutan
berubah (mis,
kondisi, waktu,  Reduksi Ansietas
stressor) Observasi:
2. Monitor tanda-tanda 1. Untuk mengetahui
ansietas (verbal dan saat-saat dimana
nonverbal) kecemasan terjadi
Terapeutik:
1. Ciptakan suasana 2. Agar dapat
terapeutik untuk menangani
menumbuhkan kecemasan pasien
kepercayaan saat terjadi
2. Pahami situasi yang
membuat ansietas Terapeutik:
3. Gunakkan 1. Agar kecemasan
pendekatan yang pasien dapat teratasi
tenang dan dengan dilakukannya
meyakinkan BHSP
Edukasi: 2. Untuk mengetahui
1. Jelaskan prosedur, situasi yang cocok
termasuk sensasi
yang mungkin 3. Agar terjadinya
dialami BHSP yang baik dan
2. Anjurkan tepat
mengungkapkan
perasaan dan Edukasi:
persepsi 1. Agar pasien
mengetahui metode
3. Latih teknik apa yang akan
relaksasi dilakukan
Kolaborasi: 2. Agar pasien merasa
1. Kolaborasi lega dan nyaman
pemberian obat menjalankan
asntiansietas jika komunikasi
perlu 3. Untuk menangani
kecemasan
 Stimulasi Kognitif Kolaborasi:
Observasi: 1. Untuk penanganan
1. Identifikasi tingkat lanjut
keterbatasan
kemampuan kognitif
Terapeutik:  Stimulasi Kognitif
1. Lakukan secara Observasi:
1. Untuk mengetahui
bertahap dan tingkat keparahan
berulang-ulang jika kognitif
terdapat perubahan Terapeutik:
atau hal baru 1. Untuk menstimulasi
2. Sediakan kalender daya ingat pasien

3. Tunjukkan
sensitivitas 2. Agar pasien dapat
perawatan dengan mengingat tanggal
segera merespons 3. Agar komunikasi
4. Berikan kesempatan berjalan dengan
memberikan tanggap dan lancer
pendapat
5. Berikan waktu 4. Untuk mengetahui
istrahat pemikiran pasien/
6. Letakkan barang perasaan pasien
pribadi dan foto 5. Fasilitasi istrahat
dikamar pasien pasien
Edukasi: 6. Untuk menstimulus
1. Anjurkan sering daya ingat pasien
berinteraksi denganEdukasi:
orang lain 1. Agar memicu daya
2. Anjurkan ingat pasien (dengan
mengungkapkan menanggapi
kembali pikiran pembicaraan)
untuk menstimulus 2. Agar daya ingat
memori pasien di stimulus
terus menurus dengan
harapan daya ingat
3. Anjurkan mengulang pasien dapat kembali
informasi yang seperti ssemestinya
didapatkan 3. Agar pasien dapat
mengingat kembali
hal-hal penting
2. Gangguan pola tidur (D. 0056)  Pola Tidur  Dukungan tidur
Kategori : fisiologis Observasi
Setelah dilakukan tindakkan
Subkategori : aktivitas sehari hari keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi pola 1. Untuk mencegah pola
jam, masalah pola tidur tidur terganggu
ditangani dengan: aktivitas dan tidur
Definisi : gangguan kualitas dan 2. Identifikasi factor 2. Agar dapat
Kriteria Hasil: meminimalisir
kuantitas waktu tidur kaibat factor pengganggu tidur
1. Kesulitan tidur
eksternal. 2. Keluhan tidak puas Terapeutik
tidur 1. Agar dapat tidur
1. Fasilitasi menghilangkan
3. Keluhan pola tidur nyenyak
Penyebab : stress sebelum tidur
berubah
Kurang control tidur 2. Agar pola tidur tidak
4. Keluhan istrahat tidak 2. Lakukan prosedur
cukup terganggu
meningkatkan
Gejala dan tanda mayor :
Keterangan: kenyamanan sebelum
- Mengeluh sulit tidur 1. Meningkat
tidur
2. Cukup meningkat
3. Sedang
Kondisi klinis terkait
4. Cukup menurun
1. kecemasan 5. Menurun

 Status Kenyamanan

Setelah dilakukan tindakkan


keperawatan selama 3x24
jam, masalah status kenyaman
ditangani dengan:
Kriteria Hasil:
1. Keluhan tidak nyaman
2. Gelisah
3. Keluhan sulit tidur

Keterangan:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun

3. Resiko deficit nutrisi (D.0032)  Manajemen


Kategori : fisiologis gangguan makan
Subkategori : nutrisi dan cairan observasi
1. Untuk mengetahui
1. Monitor asupan dan
Definisi : kebutuhan makanan
keluarnya makanan dan
Beresiko mengalami asupan nutrisi dan cairan.
cairan serta kebutuhan
tidak cukup untuk memenuhi kalori
kebutuhan metabolism. Terapeutik
1. Untuk mengetahui
Factor resiko : 1. Timbang berat badan
target berat badan
- Ketidak mampuan secara rutin
2. Agar klien tidak lupa
mencerna makanan 2. Lakukan kontrak
3. Agar klien
- Ketidak mampuan perilaku
termotivasi.
mengabsorbsi nutrient 3. Berikan penguatan
- Factor psikologis (mis.
Stress keengganan untuk positif terhadap
makan) keberhasilan target dan
- perubahan perilaku
Kolaborasi 1. Untuk mengetahui

1. Kolaborasi dengan ahli masukan makanan

gizi tentang target berat yang tepat.

badan, kebutuhan kalori


dan pilihan makanan,

Anda mungkin juga menyukai