1
Nama: Desmanita Dwi Anggita Pratiwi
NPM: 192207008
Asuhan yang harus diberikan oleh bidan, mulai dari kala 1 (dari pembukaan 1 sampai
dengan 10/lengkap) yaitu:
1. Lakukan Anamnesis dan pemeriksaan Fisik Ibu Bersalin
Anamnesis bertujuan mengumpulkan informasi tentang Riwayat Kesehatan,
kehamilan, persalinan, untuk membuat keputusan klinik, untuk menentukan
diagnosis dan mengembangkan rencana asuhan/perawatan yang sesuai sedangkan
pemeriksaan fisik bertujuan untuk menilai kondisi Kesehatan ibu dan bayinya, serta
kenyamanan fisik ibu bersalin.
Anamnesis:
nama, umur, alamat
Grafida dan para
Hari pertama haid terakhir
Kapan bayi akan lahir?
Riwayat alergi obat-obatan tertentu
Riwayat kehamilan yang sekarang
Riwayat kehamilan sebelumnya
Riwayat medis lainnya
Riwayat medis saat ini
Pertanyaan tentang hal yang belum jelas
Pemeriksaan fisik:
Cuci tangan
Tunjukkan sikap ramah dan sopan, bantu ibu merasa nyaman
Minta ibu untuk mengosongkan kandung kemih
Nilai keadaan umum ibu
Nilai tanda vital ibu: Tekanan darah, suhu, nadi, dan pernapasan
Lakukan pemeriksaan abdomen
Menentukan TFU
Memantau kontraksi uterus
Memantau denyut jantung janin
Menentukan presentasi
Menentukan penurunan bagian terbawah janin
2. Px fisik-menentukan tinggi fundus uterus
Pengukuran TFU
Lakukan saat uterus tidak kontraksi
Menggunakan pita ukur, mulai dari tepi atas simpisis pubis rentangkan
mengikuti aksis/linea medina dinding depan abdomen hingga ke puncak fundus
3. Memantau kontraksi uterus
Gunakan jarum detik pada jam
Letakkan tangan penolong diatas uterus dan palpasi jumlah kontraksi yang
terjadi
Fase aktif: minimal 3 kontraksi dalam 10 menit, lama kontraksi 40 detik atau
lebih
Diantara 2 kontraksi akan terjadirelaksasi dinding uetrus
4. Memantau denyut jantung janin
Gunakan fetoskop pinnards atau doppler, untuk mendengar denyut jantung janin
Pada palpsai cek punggung bayi rambatan suara DJJ lebih mudah didengar
Nilai DJJ selama dan segera setelah uterus berkontraksi
Dengarkan DJJ minimal 60 detik
Gangguan kondisi janin: kurang dari 120 atau lebih dari 160 kali per menit
Kegawatan jani: kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali per menit
5. Menentukan presentasi
Berdiri di samping ibu (fleksikan sendi panggul dan lutut)
Presentasi: kepala/bokong
Kepala: bentuk bulat, keras, berbatas tegas, mudah digerakkan
Bokong: kurang tegas, teraba kenyal, relative besar, dan sulit terpegang
secara mantap
6. Menentukan penurunan bagian terbawah janin
Menghitung proporsi bagian terbawah janin yang masih berada di atas tepi
atas simpisis dan dapat diukur dengan lima jari tangan pemeriksa (per
limaan).
Bagian atas simpisis adalah proporsi yang belum masuk pintu atas panggul
dan sisanya
Sisanya (tidak teraba) menunjukkan sejauh mana bagian terbawah janin telah
masuk ke dalam rongga panggul
7. Menentukan bagian terbawah janin
5/5: bagian terbawah janin seluruhnya teraba di atas simpisis pubis
4/5: Sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah masuk PAP
3/5: Sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah masuk rongga panggul
2/5: hanya Sebagian dari bagian terbawah janin masih berada diatas simpisis
dan (3/5) telah turun melewati bidang tengah ronga panggul (tidak dapat
digerakkan)
1/5: jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah janin yang
berada diatas simpisis dan 4/5 bagian telah masuk ke dalam rongga panggul
0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari pemeriksaan luar
dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk ke dalam rongga panggul
8. Lakukan pemeriksaan dalam
Cuci tangan, gunakan sarung tangan, vulva hygiene
Genetalia eksterna: luka atau massa termasuk kondilomata, varises vulva
atau rectum, atau luka parut di perineum
Nilai cairan vagina
Masukkan jari
Nilai pembukaan dan penipisan serviks
Nilai penurunan bagian terbawah janin
9. Analisis intake-output
Kebutuhan makan dan cairan
Ibu mendapat asupan (makan ringan dan minum air) selama
persalinan dan proses kelahiran bayi
Anjurkan agar anggota keluarga sesering mungkin menawarkan
makan dan minum
Urine
Ibu dianjurkan mengosongkan kandung kemih secara rutin saat
proses persalinan
Berkemih sedikitnya 2 jam sekali atau lebih sering jika ibu merasa
ingin berkemih atau jika kandung kemih penuh
Periksa kandung kemih sebul cek DJJ
Antarkan ibu untuk berkemih di kamar mandi
Siapkan wadah urin
10. Dukungan pada persalinan
Dukungan emosional
Suami dan keluarga mendampingi ibu saat persalinan dan proses
kelahiran bayi
Dukungan:
Mengucapkan kata-kata membesarkan hati, beri pujian
Membantu ibu bernafas secara benar saat kontraksi
Memijat punggung, kaki, atau kepala ibu
Menyeka muka ibu secara lembut
Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman
Asuhan sayang ibu
Memberikan dukungan emosional
Membantu pengaturan posisi ibu
Memberikan cairan dan nutrisi
Keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur
Pencegahan infeksi