Anda di halaman 1dari 4

Refleksi Materi Persalinan Kala

1
Nama: Desmanita Dwi Anggita Pratiwi
NPM: 192207008

Setelah membaca materi dan diskusi


¡ Berikan proses ringkasan asuhan yang harus diberikan oleh Bidan, mulai dari kala 1
(dari pembukaan 1 sampai dengan 10/lengkap)
¡ Penjelasan refleksi:
¡ Ringkasan tersebut dapat dilihat dari PPT materi saya, sebagai sebuah refleksi
pemahaman mahasiswa pada proses kala 1 tentang asuhan yang harus
dilakukan oleh bidan!
¡ Tuliskan dan kirimkan maksimal hari sabtu jam 21.00 tanggal 25 September 2021

Asuhan yang harus diberikan oleh bidan, mulai dari kala 1 (dari pembukaan 1 sampai
dengan 10/lengkap) yaitu:
1. Lakukan Anamnesis dan pemeriksaan Fisik Ibu Bersalin
Anamnesis bertujuan mengumpulkan informasi tentang Riwayat Kesehatan,
kehamilan, persalinan, untuk membuat keputusan klinik, untuk menentukan
diagnosis dan mengembangkan rencana asuhan/perawatan yang sesuai sedangkan
pemeriksaan fisik bertujuan untuk menilai kondisi Kesehatan ibu dan bayinya, serta
kenyamanan fisik ibu bersalin.
Anamnesis:
 nama, umur, alamat
 Grafida dan para
 Hari pertama haid terakhir
 Kapan bayi akan lahir?
 Riwayat alergi obat-obatan tertentu
 Riwayat kehamilan yang sekarang
 Riwayat kehamilan sebelumnya
 Riwayat medis lainnya
 Riwayat medis saat ini
 Pertanyaan tentang hal yang belum jelas
Pemeriksaan fisik:
 Cuci tangan
 Tunjukkan sikap ramah dan sopan, bantu ibu merasa nyaman
 Minta ibu untuk mengosongkan kandung kemih
 Nilai keadaan umum ibu
 Nilai tanda vital ibu: Tekanan darah, suhu, nadi, dan pernapasan
 Lakukan pemeriksaan abdomen
 Menentukan TFU
 Memantau kontraksi uterus
 Memantau denyut jantung janin
 Menentukan presentasi
 Menentukan penurunan bagian terbawah janin
2. Px fisik-menentukan tinggi fundus uterus
 Pengukuran TFU
 Lakukan saat uterus tidak kontraksi
 Menggunakan pita ukur, mulai dari tepi atas simpisis pubis rentangkan
mengikuti aksis/linea medina dinding depan abdomen hingga ke puncak fundus
3. Memantau kontraksi uterus
 Gunakan jarum detik pada jam
 Letakkan tangan penolong diatas uterus dan palpasi jumlah kontraksi yang
terjadi
 Fase aktif: minimal 3 kontraksi dalam 10 menit, lama kontraksi 40 detik atau
lebih
 Diantara 2 kontraksi akan terjadirelaksasi dinding uetrus
4. Memantau denyut jantung janin
 Gunakan fetoskop pinnards atau doppler, untuk mendengar denyut jantung janin
 Pada palpsai cek punggung bayi rambatan suara DJJ lebih mudah didengar
 Nilai DJJ selama dan segera setelah uterus berkontraksi
 Dengarkan DJJ minimal 60 detik
 Gangguan kondisi janin: kurang dari 120 atau lebih dari 160 kali per menit
 Kegawatan jani: kurang dari 100 atau lebih dari 180 kali per menit
5. Menentukan presentasi
 Berdiri di samping ibu (fleksikan sendi panggul dan lutut)
 Presentasi: kepala/bokong
 Kepala: bentuk bulat, keras, berbatas tegas, mudah digerakkan
 Bokong: kurang tegas, teraba kenyal, relative besar, dan sulit terpegang
secara mantap
6. Menentukan penurunan bagian terbawah janin
 Menghitung proporsi bagian terbawah janin yang masih berada di atas tepi
atas simpisis dan dapat diukur dengan lima jari tangan pemeriksa (per
limaan).
 Bagian atas simpisis adalah proporsi yang belum masuk pintu atas panggul
dan sisanya
 Sisanya (tidak teraba) menunjukkan sejauh mana bagian terbawah janin telah
masuk ke dalam rongga panggul
7. Menentukan bagian terbawah janin
 5/5: bagian terbawah janin seluruhnya teraba di atas simpisis pubis
 4/5: Sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah masuk PAP
 3/5: Sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah masuk rongga panggul
 2/5: hanya Sebagian dari bagian terbawah janin masih berada diatas simpisis
dan (3/5) telah turun melewati bidang tengah ronga panggul (tidak dapat
digerakkan)
 1/5: jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah janin yang
berada diatas simpisis dan 4/5 bagian telah masuk ke dalam rongga panggul
 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari pemeriksaan luar
dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk ke dalam rongga panggul
8. Lakukan pemeriksaan dalam
 Cuci tangan, gunakan sarung tangan, vulva hygiene
 Genetalia eksterna: luka atau massa termasuk kondilomata, varises vulva
atau rectum, atau luka parut di perineum
 Nilai cairan vagina
 Masukkan jari
 Nilai pembukaan dan penipisan serviks
 Nilai penurunan bagian terbawah janin
9. Analisis intake-output
 Kebutuhan makan dan cairan
 Ibu mendapat asupan (makan ringan dan minum air) selama
persalinan dan proses kelahiran bayi
 Anjurkan agar anggota keluarga sesering mungkin menawarkan
makan dan minum
 Urine
 Ibu dianjurkan mengosongkan kandung kemih secara rutin saat
proses persalinan
 Berkemih sedikitnya 2 jam sekali atau lebih sering jika ibu merasa
ingin berkemih atau jika kandung kemih penuh
 Periksa kandung kemih sebul cek DJJ
 Antarkan ibu untuk berkemih di kamar mandi
 Siapkan wadah urin
10. Dukungan pada persalinan
 Dukungan emosional
 Suami dan keluarga mendampingi ibu saat persalinan dan proses
kelahiran bayi
Dukungan:
 Mengucapkan kata-kata membesarkan hati, beri pujian
 Membantu ibu bernafas secara benar saat kontraksi
 Memijat punggung, kaki, atau kepala ibu
 Menyeka muka ibu secara lembut
 Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman
 Asuhan sayang ibu
 Memberikan dukungan emosional
 Membantu pengaturan posisi ibu
 Memberikan cairan dan nutrisi
 Keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur
 Pencegahan infeksi

Anda mungkin juga menyukai