Anda di halaman 1dari 5

Jurnal ChemPro Vol. 2 No. 2(2021) hal.

1-5
www.chempro.upnjatim.ac.id
Journal of Chemical and e-ISSN 2720-880X
Process Engineering

Pembuatan Asam Oksalat dari Tongkol Jagung dengan


Proses Soda

Varadila Dwi Retno Wulan*, Bellani Yunfa Winata, Mu’tasim Billah, Lucky Indrati Utami
Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar, Surabaya 60294, Indonesia
*)Penulis Korespondensi: Varadila614@gmail.com
Received 27 Maret 2020; Accepted 30 Desember 2020; Available online 31 Mei 2021

Abstrak
Metode pembuatan Asam oksalat ini secara umum adalah dengan proses Soda. Bahan baku
yang digunakan yaitu tongkol jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsen-
trasi NaOH dan waktu pemasakan dalam memperoleh kadar asam oksalat yang dihasilkan. Pada
awal proses, Tongkol jagung yang sudah dipotong dikeringkan. Selanjutnya tongkol jagung dihalus-
kan, dan diayak sesuai ukuran. Ambil 30 gram serbuk tongkol jagung dan campurkan NaOH sesuai
variabel (10, 20, 30, 40, dan 50 %). Kemudian campuran kedua bahan tersebut dipanaskan pada
suhu ±98oC dalam waktu sesuai variabel (30 ; 45 ; 60; 75; 90 menit). Selanjutnya di filtrasi menjadi
Natrium Oksalat (Na2C2O4), lalu ditambahkan CaCl2 dan diperoleh filtrat NaCl dan endapan
CaC2O4. Untuk melarutkan endapan kalsium oksalat ditambahkan H2SO4, sehingga diperoleh fil-
trat asam oksalat (C2H2O4) dan endapan kalsium sulfate (CaSO4). Filtrat asam oksalat sebagai
produk. Pada pembuatan asam oksalat ini dipengaruhi oleh waktu pemasakan dan konsentrasi pel-
arut NaOH. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kadar asam oksalat tertinggi pada proses
pemasakan dengan konsentrasi NaOH 50% dengan waktu pemasakan selama 60 menit yaitu sebesar
9,80%.
Kata kunci: Asam Oksalat; Proses Soda; Tongkol Jagung
Abstract
The method for making oxalic acid in general is the Soda process. The raw material used is corn cobs.
This study aims to determine the effect of NaOH concentration and cooking time in obtaining the
levels of oxalic acid produced. At the beginning of the process, the corn cobs are dried. Furthermore,
corn cobs mashed, and sifted according to size. Take 30 grams of corn cobs powder and mix with
NaOH according to the variables (10, 20, 30, 40, and 50%). Then the mixture of the two ingredients
is heated at ± 98oC in time according to the variable (30; 45; 60; 75; 90 minutes). Furthermore, the
filtration becomes Sodium Oxalate (Na2C2O4), then CaCl2 is added and NaCl filtrate and CaC2O4
deposits are obtained. H2SO4 was added to dissolve calcium oxalate precipitate, to obtain oxalic acid
filtrate (C2H2O4) and calcium sulfate precipitate (CaSO4). Oxalic acid filtrate as a product. In the
manufacture of oxalic acid is influenced by the cooking time and the concentration of NaOH solvent.
Based on the results of the study, obtained the highest levels of oxalic acid in the cooking process with
a concentration of 50% NaOH with cooking time for 60 minutes which is equal to 9,80%.
Key words: Oxalic Acid; Soda Process; Corn Cobs

tersedia di Indonesia. Limbah lignoselu-


PENDAHULUAN
losik adalah limbah pertanian yang
Tongkol jagung merupakan salah satu mengandung selulosa, hemiselulosa, dan
limbah lignoselulosik yang banyak lignin. Masing-masing merupakan
1
Pembuatan Asam Oksalat dari Tongkol Jagung dengan Proses Soda

senyawa-senyawa yang potensial dapat tongkol jagung dan lain-lain. Berikut


dikonversi menjadi senyawa lain secara bi- tahap-tahap proses soda menggunakan
ologi maupun kimia. NaOH :
Tongkol jagung memiliki kandungan 1. Proses Pemasakan
selulosa yang cukup tinggi yaitu sebesar
Bahan yang mengandung selulosa di-
41,05 %. Kandungan selulosa yang cukup
masak dengan larutan natrium hidroksida
tinggi tersebut dapat dimanfaatkan untuk
dengan konsentrasi tertentu pada suhu
diolah menjadi Asam Oksalat.
150-200°C. Dari proses pemasakan ini ter-
Pada penelitian terdahulu Iriany[1] bentuk 50% garam yang kemudian mem-
melakukan penelitian pembuatan asam bentuk asam oksalat dan sisanya sebagai
oksalat dari alang-alang dengan metode garam karbonat.[5]
peleburan alkali diperoleh kadar asam
Reaksi yang terjadi yaitu :
oksalat terbaik sebesar 44,39 % pada
konsentrasi NaOH 4 N selama 60 menit (C6H10O6)n(s) + 4nNaOH(aq) n(COONa)2(aq) +
dengan suhu 98oC. Melwita dan Effan[2] n(CH3COONa)(aq) + nHCOONa(aq) + 5nH2O(l) +
melakukan penelitian mengenai Pengaruh nCO2(g) ..................................................(1)
waktu Hidrolisis dan konsentrasi H2SO4 2. Proses Pengendapan dan Penyaringan
pada pembuatan asam oksalat dari tongkol
Filtrat yang didapatkan ditambahkan
jagung diperoleh kadar asam oksalat
kalsium klorida, maka akan terbentuk
terbaik sebesar 36,54 % pada konsentrasi
endapan kalsium oksalat, sesuai dengan
asam sulfat 50% dengan suhu 110oC.
reaksi :
Asip[3] melakukan penelitian mengenai
pengaruh konsentrasi NaOH dan waktu (COONa)2(aq) + CaCl2(aq)
peleburan pada pembuatan asam oksalat CaC2O4(s)+2NaCl(l) .............................(2)
dari ampas tebu diperoleh kadar asam Setelah endapan terbentuk, campuran di
oksalat terbaik sebesar 17.93 % pada saring dan diambil endapannya.
konsentrasi NaOH 3,5 N dengan suhu
180oC selama 60 menit.. Utami[4] 3. Proses Pengasaman
melakukan penelitian pembuatan asam Selanjutnya endapan yang diperoleh
oksalat dari sabut siwalan dengan proses dilarutkan dengan asam sulfat sehingga
peleburan alkali diperoleh kadar asam didapat endapan kalsium sulfat dengan
oksalat sebesar 63,31 % pada konsentrasi larutan asam oksalat. Proses ini dilakukan
NaOH 20% selama 100 menit dengan suhu untuk menurunkan pH larutan.
150oC.
CaC2O4(s) + H2SO4(aq) H2C2O4(l)+
Tujuan penelitian ini adalah untuk CaSO4(l) ..........................................(3)[6]
mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH Faktor – faktor yang mempengaruhi
dan waktu pemasakan dalam memperoleh proses peleburan alkali antarai lain :
kadar asam oksalat yang dihasilkan.
1. konstrasi pelarut
Pembuatan asam oksalat dapat dilakukan
dengan menggunakan proses soda. Proses Larutan yang digunakan pada proses soda
ini merupakan proses pemisahan selulosa pada umumnya adalah KOH dan NaOH,
dengan zat lainnya menggunakan basa namun dalam industri lebih sering
kuat. Proses ini menggunakan bahan baku menggunakan NaOH karena harganya
berupa bahan yang mengandung selulosa lebih murah. Jika konsentrasi larutan basa
tinggi, misal serbuk gergaji, kulit padi, yang dipakai terlalu rendah maka

Jurnal Chempro Vol. 2 No.2 (2021) 2


Pembuatan Asam Oksalat dari Tongkol Jagung dengan Proses Soda

kecepatan reaksinya akan kecil sehingga Peralatan yang digunakan dalam


dalam waktu tertentu hasil yang diperoleh penelitian ini adalah rangkaian alat proses
menjadi sedikit dan sebaliknya. soda yang terdiri dari labu leher tiga
(Reaktor), motor pengaduk, thermometer,
2. Waktu pemasakan
Pemanas Listrik, Pendingin (kondensor),
Semakin lama waktu pemasakan, maka statif dan klem.
hasil yang diperoleh semakin banyak. Na-
Prosedur
mun bila pemasakan diteruskan, hasil
yang diperoleh akan turun karena terurai. Proses pertama yaitu tongkol jagung
Waktu terbaik dipengaruhi oleh jumlah dipotong dan direbus dalam air mendidih
zat yang dimasak, cepat lambatnya untuk memisahkan lignin dan selulosa
pemasakan, dan suhu pemasakan. Range kemudian dikeringkan. Setelah kering,
waktu pemasakan yaitu 60-120 menit. tongkol jagung dihancurkan sampai
menjadi serbuk dan diayak agar ukurannya
3. Suhu pemasakan
seragam. Selanjutnya serbuk yang
Semakin tinggi suhu pemasakan, maka ke- seragam dimasukkan ke labu leher tiga
cepatan reaksi makin bertambah. Tetapi serta ditambahkan larutan NaOH dengan
suhu pemasakan tidak boleh terlalu tinggi konsentrasi sesuai variabel dan dimasak
karena dapat menyebabkan penguraian pada suhu 98oC sesuai waktu pemasakan
hasil. Range suhu pemasakan yang umum yang dijalankan. Proses pemasakan juga
digunakan adalah 150-200oC. disertai pengadukan dengan kecepatan
4. Ukuran bahan yang dimasak 250 rpm agar tercampur dengan
sempurna. Hasil dari proses tersebut
Semakin kecil bahan yang dimasak, maka kemudian disaring, dipisahkan antara
semakin banyak hasil yang diperoleh. Hal endapan dan filtratnya. Filtrat yang di-
ini dikarenakan bidang kontak semakin peroleh yaitu Natrium Oksalat (Na2C2O4)
besar sehingga pemerataan panas terjadi kemudian ditambahkan CaCl2 sehingga di-
dengan baik. Ukuran bahan berkisar an- peroleh filtrat Natrium Klorida (NaCl) dan
tara 100-200 mesh. endapan kalsium oksalat (CaC2O4). Enda-
5. Kecepatan pengadukan pan kalsium oksalat (CaC2O4) dilarutkan
dengan ditambahkan asam sulfat (H2SO4)
Semakin cepat perputaran pengadukan,
sehingga diperoleh filtrat asam oksalat
maka kontak antara bahan dengan pelarut
(C2H2O4) dan endapan kalsium sulfat
(larutan NaOH) akan semakin baik, se-
(CaSO4). Filtrat asam oksalat dianalisa ka-
hingga hasil yang diperoleh akan mening-
darnya.
kat. Pengadukan yang baik berkisar antara
100-500 rpm.[7] HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Hasil analisa bahan baku tongkol jagung
sebelum di proses adalah mengandung
Bahan
kadar selulosa sebesar 41,05%. Larutan
Bahan yang digunakan meliputi Serbuk asam oksalat yang diperoleh dianalisa
Tongkol Jagung, Natrium Hidroksida kadar asam oksalatnya dengan metode
(NaOH), Kalsium Klorida (CaCl2), dan titrasi permananometri (menggunakan
Asam Sulfat (H2SO4). KMnO4). Hasil analisa kadar asam oksalat
Alat tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil analisa kadar asam oksalat
dari tongkol jagung
Jurnal Chempro Vol. 2 No.2 (2021) 3
Pembuatan Asam Oksalat dari Tongkol Jagung dengan Proses Soda

Gambar 1. Hubungan antara konsentrasi NaOH


dan kadar Asam Oksalat

Pada gambar 1 menunjukkan bahwa se-


makin tinggi konsentrasai NaOH maka %
kadar asam oksalat yang diperoleh se-
makin tinggi pula. Berdasarkan data hasil
penelitian didapatkan bahwa kadar asam
oksalat tertinggi sebesar 9,80% pada
Pengaruh Waktu Pemasakan Terhadap konsentrasi NaOH 50%. Hal ini
Kadar Asam Oksalat disebabkan karena semakin tinggi
Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa konsentrasi pelarut NaOH, maka
semakin lama waktu pemasakan bahan kecepatan reaksinya akan semakin besar
baku maka kadar asam oksalat yang dan pada waktu pemasakan selama 60
diperoleh akan semakin tinggi pula. menit selulosa masih dapat berekasi
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dengan NaOH menghasilkan Na2C2O4
kadar asam oksalat tertinggi sebesar 9,80% sehingga selulosa dalam bahan baku
pada waktu pemasakan selama 60 menit. dapat terangkat lebih banyak. Adanya
Pada dasarnya semakin lama waktu penurunan kadar asam oksalat pada
peleburan selulosa maka natrium oksalat beberapa kondisi disebabkan karena pada
(Na2C2O4) yang berbentuk akan semakin konsentrasi tinggi, volume pelarut yang
banyak, namun pada waktu peleburan ditambahkan sedikit sehingga bahan tidak
selulosa selama 75 menit dan 90 menit terbasahi dan tercampur dengan
Na2C2O4 yang terbentuk akan semakin sempurna. Hal tersebut menyebabkan
sedikit. Hal ini dikarenakan Na2C2O4 yang asam oksalat yang terbentuk semakin
terbentuk akan terurai menjadi senyawa kecil.
lain seperti CO2 dan H2O sehingga SIMPULAN
menyebabkan asam oksalat yang
Selulosa pada tongkol jagung dapat diolah
terbentuk akan semakin sedikit pula.
menjadi asam okalat dengan proses soda.
Pengaruh Konsentrasi Pelarut Pada pembuatan asam oksalat ini
Terhadap Kadar Asam Oksalat dipengaruhi oleh waktu pemasakan serta
Pengaruh konsentrasi pelarut NaOH konsentrasi pelarut NaOH. Hasil asam
terhadap kadar asam oksalat disajikan oksalat yang terbaik yaitu pada konsentasi
dalam gambar 1. NaOH 50% dengan waktu pemasakan
selama 60 menit diperoleh kadar asam
oksalat sebesar 9,80%.

Jurnal Chempro Vol. 2 No.2 (2021) 4


Pembuatan Asam Oksalat dari Tongkol Jagung dengan Proses Soda

SARAN Oksalat dari Tongkol Jagung


dengan Pelarut HNO3,” pp. 1–27,
Diharapkan pada penelitian selanjutnya
2015.
menggunakan bahan baku dan pelarut
yang berbeda agar memperoleh asam
oksalat dengan kondisi proses soda yang
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Iriany, Andrew Faguh Sitanggang,


and Rahmad Dennie A. Pohan,
“PEMBUATAN ASAM OKSALAT
DARI ALANG-ALANG (Imperata
Cylindrica) DENGAN METODE
PELEBURAN ALKALI,” J. Tek. Kim.
USU, vol. 4, no. 1, pp. 16–19, 2015.
[2] E. Melwita and E. Kurniadi,
“Pengaruh waktu hidrolisis dan
konsentrasi H2SO4 pada
pembuatan asam oksalat dari
tongkol jagung,” Tek. Kim., vol. 20,
no. 2, pp. 55–63, 2014.
[3] T. N. Asip F., Rizka Febrianti,
“PENGARUH KONSENTRASI NaOH
DAN WAKTU PELEBURAN PADA
PEMBUATAN ASAM OKSALAT
DARI AMPAS TEBU,” J. Tek. Kim.,
vol. 21, no. 3, pp. 9–15, 2015.
[4] L. I. Utami, M. R. Hidayatullah, K. R.
Cestyadinda, and K. N. Wahyusi,
“Pembuatan Asam Oksalat Dari
Sabut Siwalan Dengan Proses
Peleburan Alkali,” J. Tek. Kim., vol.
12, no. 2, pp. 56–58, 2018.
[5] P. Alviani, “Pembuatan asam
oksalat dari batang eceng gondok,”
pp. 3-4,7-8,18-23, 2011.
[6] Narimo, “Making of Oxalic Acid
From Old Newspapers Fusion,” Kim.
Dan Teknol., vol. 5, no. 1, pp. 73–79,
2006.
[7] P. Cinantya, “Ekstraksi Asam
Jurnal Chempro Vol. 2 No.2 (2021) 5

Anda mungkin juga menyukai