KLASIK KEPADA
PETIKAN BM
STANDARD
Harith Abdullah, Afiq Fahmi 5J
PENUKARAN BM KLASIK -> BM STANDARD
Teks BM Klasik
Setelah sudah ibunya mendengar kata anaknya
demikian itu, maka ibunya pun menangis,
seraya berkata, “Hai anakku, yang bapamu itu
sudah mati dibunuh oleh seorang Melayu
bernama Laksamana Hulubalang Ratu Melaka.
PENUKARAN BM KLASIK -> BM STANDARD
TIPS 1: POTONG AYAT SUPAYA MENJADI LEBIH PENDEK TETAPI MAKSUD
YANG LENGKAP
Teks BM Klasik
Setelah sudah ibunya mendengar kata anaknya
demikian itu,/₁ maka ibunya pun menangis,/₂
seraya berkata,/₃ “Hai anakku,/₄ yang bapamu
itu sudah mati dibunuh oleh seorang Melayu
bernama Laksamana Hulubalang Ratu Melaka.
TIPS: Potong ayat apabila terdapat koma (,) atau titik (.)
PENUKARAN BM KLASIK -> BM STANDARD
TIPS 2: GUGURKAN KATA BANTU KLASIK
Teks BM Klasik
Setelah (sudah) ibunya mendengar kata anaknya
(demikian itu),/₁ (maka) ibunya pun menangis,/₂
(seraya) berkata,/₃ “Hai anakku,/₄ (yang) bapamu
(itu sudah) mati dibunuh oleh seorang Melayu
bernama Laksamana Hulubalang Ratu Melaka.
TIPS:
KATA BANTU KLASIK : lah, pun, kata pangkal ayat seperti hatta, seraya, sudah, itu, demikian itu
Pengguguran kata bantu klasik bergantung kepada kesesuaian ayat, kalau rasa lebih sesuai ada,
maka tak perlu buang. Tapi kalau tak nak letak pon tak menjadi masalah
PENUKARAN BM KLASIK -> BM STANDARD
TIPS TAMBAHAN
Teks BM Klasik
Setelah (sudah) ibunya mendengar kata anaknya
(demikian itu),/₁ (maka) ibunya pun menangis,/₂
(seraya) berkata,/₃ “Hai anakku,/₄ (yang) bapamu
(itu sudah) mati dibunuh oleh seorang Melayu
bernama Laksamana Hulubalang Ratu Melaka.
Teks BM Klasik
Setelah ibunya mendengar kata anaknya,
ibunya menangis lalu berkata, Wahai anakku,
bapamu mati dibunuh oleh seorang Melayu
bernama Laksamana Hulubalang Ratu Melaka.
Kata bantu ‘lalu’ ditambah bagi menggantikan kata bantu klasik ‘seraya’
‘Hai’ dalam petikan klasik digantikan dengan ‘Wahai’
PENUKARAN BM KLASIK -> BM STANDARD