1 PENDAHULUAN
persen pada Juli 1998 (dari masing-masing 10,87 persen dan 14,75 persen pada
awal krisis), menyebabkan kesulitan bank semakin memuncak. Perbankan
mengalami negative spread dan tak mampu menjalankan fungsinya sebagai
pemasok dana ke sektor riil.
Kegiatan penghimpunan dana perbankan bertujuan untuk memperoleh
tingkat likuiditas yang cukup sehingga bank dapat menyalurkan dana dalam
bentuk kredit kepada pihak yang membutuhkan. Dalam penghimpunan dana ini
bank harus membayar sejumlah biaya dana (cost of funds atau interest expense)
berupa bunga bank kepada pihak yang menyimpan dananya di bank. Pada fungsi
bank yang lain, yaitu penyalur dana, bank memperoleh pendapatan berupa bunga
kredit (interest income) dari peminjam dana atau debitur. Selisih bunga bank
pinjaman dan simpanan ini yang menjadi komponen pendapatan bank berupa
margin bunga (net interest income). Lebih jauh lagi, selain berfungsi sebagai
lembaga intermediasi finansial, bank juga merupakan sebuah entitas bisnis yang
mempunyai tujuan mencari profit.
Kondisi likuiditas bank yang ideal adalah tersedianya sumber dana dengan
biaya dana yang rendah atau murah, sehingga bank dapat menyalurkan pinjaman
dengan bunga yang kompetitif dan pada akhirnya memberikan keuntungan yang
baik. Jika Bank dapat menyalurkan seluruh dananya, akan sangat menguntungkan,
tetapi terdapat resiko jika sewaktu-waktu penyimpan dana menarik dananya atau
pemakai dana tidak dapat mengembalikan seluruh dana yang dipinjamnya.
Sebaliknya jika Bank tidak dapat menyalurkan dananya maka bank kehilangan
kesempatan untuk memperoleh pendapatan bunga. Salah satu produk dengan
biaya bunga yang rendah serta menjadi diminati oleh banyak nasabah bank adalah
produk tabungan. Produk tabungan diminati nasabah karena fitur dan benefitnya
yang cukup banyak membantu dalam melaksanakan transaksi finansial sehari-
hari.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai bank milik pemerintah atau
BUMN, saat ini adalah bank dengan asset terbesar di Indonesia. Bank Mandiri
dalam perjalanannya menghadapi berbagai permasalahan dan tekanan perubahan
lingkungan bisnis perbankan, seperti krisis ekonomi global, perubahan kebijakan
keuangan, dan upaya kompetitor merebut market share perbankan. Bank Mandiri
3
Tabel 1. Total Asset dan Share Asset Sepuluh Bank Terbesar di Indonesia
Share Asset
No Nama Bank Status Bank Total Asset (Rp. Trilyun)
Perbankan (%)
1 Mandiri BUMN 410,619 13,65
2 BRI BUMN 395,396 13,14
3 BCA Non-BUMN 323,345 10,75
4 BNI BUMN 241,169 8,02
5 CIMB Niaga Non-BUMN 142,932 4,75
6 Danamon Non-BUMN 113,86 3,78
7 Panin Non-BUMN 106,508 3,54
8 Permata Non-BUMN 74,04 2,46
9 BII Non-BUMN 72,03 2,39
10 BTN BUMN 68,334 2,27
Sumber : Bank Indonesia (Juni 2011)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Samarinda adalah salah satu unit Bank
Mandiri yang menjalankan bisnisnya di Kota Samarinda dan sekitarnya. Bank
Mandiri Area Samarinda mempunyai berbagai fungsi pelayanan. Fungsi
pelayanan tersebut meliputi pelayanan produk-produk dana dan jasa bank
(Tabungan, Giro, Deposito, Jasa Transfer, dan Jasa lainnya), pelayanan kredit
(kredit konsumtif/personal dan kredit produktif/usaha segmen kecil sampai
dengan segmen korporat), pelayanan jasa jual beli valuta asing, serta pelayanan
jasa trade service atau jasa layanan pembayaran berdokumen (letter of credit/LC
dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri/SKBDN).
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Samarinda dalam kurun waktu 3 tahun
terakhir menunjukkan peningkatan kinerja. Aktiva berupa kredit meningkat
sebesar Rp. 970,79 Milyar atau 52,8%. Pasiva berupa simpanan/dana pihak ketiga
meningkat Rp. 2.365,83 Milyar atau 33,0%. Peningkatan dana pihak ketiga
tersebut secara berurutan dari yang terbesar ke yang terkecil bersumber dari
peningkatan dana tabungan sebesar Rp. 1.563,67 Milyar atau 43,9%, disusul oleh
pertumbuhan dana deposito sebesar Rp. 549,82 Milyar atau 25,4%, dan
selanjutnya peningkatan dana giro sebesar Rp. 252,33 Milyar atau 17,5%.
5
43,9%
25,4%
17,5%
1. Bagi Bank Mandiri : memberikan masukan berupa informasi dan juga hasil
kajian sehingga Bank Mandiri Area Samarinda dapat memiliki strategi yang
optimal untuk meningkatkan dana tabungan dan laba perusahaan.
2. Bagi Penulis: sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan di
bidang manajemen strategi yang sudah diperoleh selama pendidikan di
Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB.
3. Bagi Akademisi : penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi di
penelitian berikutnya.