Anda di halaman 1dari 6

Nama : Chrisensia Santika

Program Studi : D-III Gizi

Jurusan : Gizi

Pemateri 1 : Dr. Sugiyanto, S.Pd., M.App.Sc

Materi 1 : Peran Poltekkes Kemenkes dalam Membangun Potensi SDM

Bidang Kesehatan yang Mampu Bersaing di Tingkat Global

sebagai Wujud Bela Negara

Permasalahan Utama SDM Kesehatan Indonesia

1. Kecukupan Jenis, Distribusi dan Kualitas


 Belum mampu memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan.
 Kemampuan daerah tidak sama.
 Beban Kerja, DTPK, Geografi dan Demografi.
2. Rendahnya retensi tenaga kesehatan yang tidak hanya terjadi di wilayah
DTPK namun juga terjadi pada wilayah (spesifikasi daerah).
3. Kompetensi tenaga kesehatan yang dihasilkan oleh institusi pendidikan tidak
sepenuhnya mampu mengimbangi pesatnya perkembangan standar pelayanan
kesehatan nasional, global dan regional ASEAN.
4. Kompetensi tenaga kesehatan yang telah berada dalam sistem pelayanan
kesehatan membutuhkan peningkatan kompetensi untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan.
Strategi Pemenuhan Tenaga Kesehatan Saat Ini

1. Pendayagunaan Dokter Spesialis


2. Penugasan Khusus
a. Nusantara Sehat Tim
b. Nusantara Sehat Individu
1. Memberikan pelayanan kesehatan untuk menjangkau remote area
2. Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan
3. Menangani masalah kesehatan sesuai kebutuhan daerah
4. Meningkatkan retensi tenaga kesehatan yang bertugas
5. Memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
6. Menggerakkan pemberdayaan masyarakat
7. Mewujudkan pelayanan kesehatan terintegrasi
8. Meningkatkan dan melakukan pemerataan pelayanan kesehatan

Kampus Merdeka, Merdeka Belajar

1. Merdeka dalam Belajar

Perguruan Tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara


sukarela (dapat diambil atau tidak):

 Dapat mengambil SKS di luar perguruan tinggi sebanyak 2 semester


(setara dengan 40 SKS)
 Ditambah lagi, dapat mengambil SKS di prodi yang berbeda di PT
yang sama sebanyak 1 semester (setara dengan 20 SKS)
Dengan kata lain SKS yang wajib diambil di prodi asal adalah sebanyak 5
semester dari total semester yang harus dijalankan (tidak berlaku untuk prodi
Kesehatan)

2. Dosen sebagai PENGGERAK

Dosen memfasilitasi pembelajaran mahasiswanya secara independen.

Gunakan bentuk-bentuk non-kuliah: magang, KKN, menghadirkan


praktisi (dosen dari industri; bila perlu di RPL-kan), proyek melibatkan
mahasiswa.

Peran Perguruan Tinggi Kesehatan dalam Pandemi COVID-19

1. Health Promoting University


2. Gerakan Kampus Sehat
3. Pendekatan pencegahan, edukasi dan promosi kesehatan dengan
melibatkan mahasiswa untuk mengendalikan pandemi
4. Tridharma PT:
a. Pendidikan
b. Penelitian
c. Pengabmas
5. Peran PT, Dosen dan Mahasiswa:
a. Produk atau alat kesehatan inovatif
b. Relawan
c. Inovasi teknologi informasi – telemedicine
6. Peran Mahasiswa dalam Pengendalian COVID-19
a. Relawan Covid Poltekkes Kemenkes
b. Ikut serta mengimplementasikan dan
mensosialisasikan panduan serta Protokol Kesehatan
c.Ikut serta menangkal hoax kesehatan di masa Pandemi
COVID-19
d. Ikut serta dalam penelitian produk dan alat kesehatan
inovatif untuk COVID-19

Pemateri 2 : Budi Susatia, S.Kp., M.Kes

Materi 2 : a. Visi dan Misi Poltekkes Malang

b. Peran Poltekkes Malang dalam Mencetak Tenaga Kesehatan yang

Mampu Bersaing Global

Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang mempunyai 4 Jurusan:

1. Jurusan Gizi (sekitar 947 mahasiswa)


2. Jurusan Keperawatan (sekitar 1949 mahasiswa)
3. Jurusan Kebidanan (sekitar 1168 mahasiswa)
4. Jurusan Kesehatan Terapan (sekitar 1277 mahasiswa)

Visi dan Misi Polteknik Kesehatan Kemenkes Malang

1. Visi
“Menjadi Politeknik Kesehatan yang Beradab dan Berdaya Saing Global”

2. Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas
untuk mengembangkan potensi dan kepribadian mahasiswa yang
beradab dan berdaya saing global

Program 1 : Peningkatan akses dan mutu calon mahasiswa baru

Program 2 : Peningkatan peringkat akreditasi program studi

Program 3 : Pembukaan program studi baru

Program 4 : Revitalisasi Kurikulum Pendidikan Tinggi Vokasi

Program 5 : Pengembangan program magang di instansi pemerintah,

DU/DI pada tingkat regional, multi nasional

Program 6 : Peningkatan daya saing lulusan tingkat nasional/internasional

Program 7 : Peningkatan jumlah prodi yang menerapkan penjaminan

mutu pembelajaran

Program 8 : Peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ilmiah

nasional dan internasional

Program 9 : Peningkatan jumlah pengguna lulusan (stakeholders) yang

memesan/menerima lulusan

Program 10 : Pembinaan karir lulusan, tracer study dan alumni

Program 11 : Peningkatan daya tampung mahasiswa


Program 12 : Pemanfaatan e-Learning dalam proses pembelajaran

Program 13 : Peningkatan sumber dan media pembelajaran

Program 14 : Peningkatan kapasitas, kuantitas dan kualitas dosen

Program 15 : Perluasan akses pendidikan (beasiswa)

Program 16 : Peningkatan sumber dan media pembelajaran

Program 17 : Review pedoman akademik

Program 18 : Kebijakan suasana akademik

Program 19 : Pembinaan dan pengembangan minat dan bakat

Program 20 : Peningkatan karakter dan kualitas kehidupan beragama,

sosial, berbangsa dan bernegara bagi mahasiswa

Program 21 : Peningkatan kapasitas manajerial dan kepemimpinan bagi

mahasiswa

Program 22 : Peningkatan kemampuan kewirausahaan mahasiswa

Program 23 : Peningkatan prestasi mahasiswa

Program 24 : Peningkatan soft skills mahasiswa

b. Menyelenggarakan penelitian terapan dan pengabdian kepada


masyarakat yang berkualitas dan inovatif
c. Melaksanakan tata kelola organisasi yang baik berbasis Teknologi
Informasi
d. Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dalam negeri maupun luar
negeri

Anda mungkin juga menyukai